5.15.1.0988
5.15.1.0991
5.15.1.0997
5.15.1.1009
MAGISTER MANAJEMEN
PASCASARJANA UNDIKNAS
ANGKATAN 42
PENDAHULUAN
Perkembangan era yang terus berjalan mendorong perubahan dalam setiap
kehidupan. Salah satu aspek kehidupan yang telah kita kenal yaitu aspek
kepemimpinan. Kepemimpinan diimplementasikan dalam kehidupan manusia karena
manusia sebagai mahkluk sosial memerlukan adanya kerjasama dalam mewujudkan
tujuan atau kepentingan dalam hidupnya.
Kepemimpinan pelayan ini menekankan pada aspek pelayanan terhadap pihak
lain dan mengandung nilai ketuhanan di dalamnya. Seorang pemimpin dengan
kekuasaan yang dimilikinya pada umumnya mampu menggerakkan bawahannya atau
karyawannya sesuai dengan tugas yang dimiliki. Seorang individu meski memiliki
kemampuan memimpin namun tidak memiliki anggota atau pengikut maka status
pemimpin tidaklah relevan. Berdasarkan uraian tersebut, pemimpin selayaknya
menghargai pengikutnya karena tanpa pengikut pemimpin menjadi tidak ada dan tidak
berarti. Dengan demikian pemimpin tidak hanya ingin untuk dilayani saja tetapi juga
harus sama-sama melayani karena antara pemimpin dan karyawan sama-sama saling
membutuhkan. Melalui sudut pandang seperti itu, sangatlah penting diterapkan
kepemimpinan pelayan sebagai salah satu gaya kepemimpinan untuk mengembangkan
organisasi kearah yang lebih baik.
2.
PEMBAHASAN
Page 1
interaksi antara
pemimpin dengan orang lain. Fungsi ini dibagi menjadi 3 yaitu sebagai simbol
organisasi, sebagai pemimpin dan sebagai penghubung.
b.
c.
sebagaimana yang telah disampaikan dalam jurnal yaitu kepemimpinan adalah sebuah
proses mempengaruhi. Kepemimpinan adalah suatu proses mempengaruhi yang
dilakukan oleh seorang pemimpin sehingga mampu memotivasi dan meningkatkan
kinerja orang yang dipengaruhi dalam upaya untuk mencapai tujuan.
Dalam upaya mencapai tujuan seorang pemimpin dihadapkan pada 2 (dua) aspek
yaitu gaya kepemimpinan dan fungsi kepemimpinan. Gaya kepemimpinan lebih
mengarah kepada sikap dan tindakan yang dilakukan oleh seorang pemimpin dalam
menghadapi bawahannya. Sedangkan fungsi kepemimpinan lebih mengarah kepada
fungsi yang dilaksanakan oleh seorang pemimpin di lingkungan kelompoknya
sebagaiman telah disebutkan dalam jurnal yaitu fungsi interpersonal, fungsi
informasional, dan fungsi pembuat keputusan.
2.2. GAYA KEPEMIMPINAN PELAYAN (SERVANT LEADERSHIP)
Page 2
1.
Melaju ke arah tujuan yang besar dengan tetap memgang teguh dihadapan tim,
bisnis, atau komunitas mereka.
2.
3.
Mendirikan tonggak harapan dengan cara menjadi sangat selektif dalam memilih
para pemimpin tim dengan menerapkan standar-standar kinerja yang tinggi.
4.
5.
memandang segala hal sesederhana mungkin, tanpa sedikit pun penekanan emosional
dan memandang perannya hanya untuk melayani orang lain. Menurut Blanchard dalam
Aurora (2009) ada tiga aspek kepemimpinan yang melayani yaitu:
1.
2.
3.
Page 3
Pengembangan karyawan
Page 4
3.
4.
Keberhasilan berkesinambungan
Proses keberhasilan untuk meningkatkan profit organisasi akan berlangsung
secara berkesinambungan dan akan terus diperkuat sehingga akan berujung pada
kesuksesan organisasi.
Menurut kelompok kami, prioritas utama dalam kepemimpinan pelayan adalah
melayani karyawan melalui pengembangan karyawan itu sendiri. Seperti yang telah
disebutkan dalam jurnal dengan pengembangan karyawan akan menciptakan suatu
kepuasan kerja karyawan. Ketika karyawan merasa puas, maka dipastikan akan tercipta
suatu kesadaran dalam diri karyawan tanpa paksaan untuk meningkatkan kinerja dan
komitmennya terhadap organisasi salah satunya adalah pelayanan optimal yang
diberikan kepada pelanggan sehingga tercipta suatu kepuasan pelanggan. Ketika
pelanggan puas, mereka akan loyal terhadap produk kita dan akan menciptakan suatu
peningkatan profit yang dalam jangka panjang akan berujung pada kesuksesan
organisasi. Jadi prioritas utama dalam kepemimpinan pelayan terletak pada karyawan.
2.4. DIMENSI KEPEMIMPINAN PELAYAN
Pemimpin pelayan (servant leadership) tidak dipahami secara sama oleh para ahli.
Wong dan Page (2003) mengajukan kerangka kerja konseptual untuk mengukur servant
leadership yang terdiri dari 4 (empat) kategori yaitu:
1.
2.
Page 5
3.
4.
2.
dan
mengembalikan
semangat
untuk
berkontribusi
terhadap
persoalan,
kemampuan
untuk
4.
Page 6
PENUTUP
Kepemimpinan pelayan (servant leadership) adalah model yang mengoptimalkan
pemberdayaan dan pengembangan anggota organisasi dengan menjadikan pengikutnya
sebagai manusia yang seutuhnya dengan esensi adalah melayani orang lain. Servant
leadership berfokus pada pengembangan karyawan, penciptaan nilai tambah bagi
pelanggan, terciptanya kepuasan pelanggan dan keberhasilan berkesinambungan.
4.
5.
Page 7
Page 8
Beliau
memberikan
motivasi
kepada
seluruh
karyawan
secara
berkesinambungan agar seluruh karyawan semakin terpacu untuk bekerja lebih baik.
Selain itu, sikap yang ikut terjun langsung dalam upaya pemecahan masalah yang
dihadapi organisasi ataupun divisi.
Bukan hanya sekedar memberikan perintah dan terima beres, tapi juga
membantu memikirkan bagaimana cara penyelesaian masalah tersebut. Sehingga
karyawan secara tidak langsung merasa dilayani, karena karyawan tidak hanya sekedar
menjalankan perintah pemimpin. Namun juga difasilitasi dengan sikap pemimpin yang
tanggap terhadap setiap persoalan, harapan dan kebutuhan karyawan.
kelemahan
dari
kepemimpinan
pelayan
ini
memperlihatkan
kepemimpinan yang kurang tegas dan menjadi gampang dipengaruhi. Tidak menutup
kemungkinan hal ini juga menimbulkan resiko kegagalan berorganisasi.
Page 9
gaya
kepemimpian
dari
kepemimpian
konvensional
menjadi
Melaju ke arah tujuan yang besar dengan tetap memegang teguh dihadapan tim,
bisnis, atau komunitas mereka yangmana dalam hal ini seorang pemimpin
diharapkan mampu memotivasi.
Di tempat saya bekerja, Manajemen sudah berupaya untuk mencapai tujuan
organisasi dengan memotivasi pegawai untuk memaksimalkan kinerja dengan
tetap berpedoman pada budaya kerja. Sampai saat ini realisasinya, tidak semua
pegawai termotivasi untuk mempunyai visi yang sama yaitu untuk mencapai
tujuan organisasi. Hal ini disebabkan karena manajemen perusahaan belum
sepenuhnya terlepas dari kepemimpinan konvensional (dilayani bukan melayani)
dan sangat sulit merubah budaya yang tertanam dari dulu di individu masingmasing pegawai. Namun demikian, dalam jangka panjang secara perlahan tidak
menutup kemungkinan bahwa kepemimpinan pelayan dapat diterapkan di tempat
saya bekerja.
Page 10
dilayani oleh lapisan bawah dan bukan sebaliknya seperti pada kepemimpinan
pelayan.
-
Mendirikan tonggak harapan dengan cara menjadi sangat selektif dalam memilih
para pemimpin tim dengan menerapkan standar-standar kinerja yang tinggi.
Ditempat saya bekerja, saat ini kepemimpinan pelayan belum dapat diterapkan
namun kedepan memungkinkan untuk diterapkan. Standar kinerja yang tinggi
sudah ditetapkan oleh manajemen dalam memilih pemimpim tim, namun masih
ada beberapa aspek-aspek tertentu yang menjadi pertimbangan manajemen
sehingga menurut saya pemilihan tersebut menjadi tidak seperti selektif dalam
arti yang sebenarnya.
Page 11
material apa membangun mental spiritual karyawan. Karena itulah saya kuliah MM.
Yang sudah berjalan adalah yang namanya pengembangan staf sangat getol
dilaksanakan, baik secara kemampuan teknis melalui pelatihan-pelatihan, maupun
secara mental pada saat pertemuan karyawan, maupun pertemuan sehari-hari. Tetapi
tetap sebagai organisasi yang bisa dibilang masi tradisional, setiap karyawan yang
dikirim pelatihan harus menandatangani perjanjian untuk balik lagi setelah pendidikan.
Dan untuk kepuasan pasien masih dinomorsatukan, dibandingkan kepuasan
karyawan.
Sedangkan
memprioritaskan
sesuai
karyawan
teori
terlebih
prioritas
kepemimpinan
dahulu, baru
kemudian
pelayan
harus
karyawan
yang
DAFTAR PUSTAKA
Astohar. 2012. Kepemimpinan Pelayan (Servant Leadership) sebagai Gaya Kepemimpinan
untuk Kemajuan Organisasi. Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan (JIMAT),
Volume 3 Nomor2.
Nuryati. Kepemimpinan Pelayanan : Pendekatan Baru Model Kepemimpinan. Surakarta :
STIE AUB.
Page 12