Anda di halaman 1dari 8

TUGAS INDIVIDU

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian

Dosen Pembimbing:

Surachmindari, SST, M.Pd

Disusun Oleh:

Tita Dwi Rahayu P17311173043

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEBIDANAN
PROGAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN MALANG
2020

KONSEP KEPEMIMPINAN DALAM PELAYANAN KEBIDANAN


Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah perpaduan berbagai perilaku yang dimiliki
seseorang sehingga orang tersebut mempunyai kemampuan untuk mendorong
orang lain bersedia dan dapat menyelesaikan tugas - tugas tertentu yang
dipercayakan kepadanya (Ordway Tead).
Kepemimpinan adalah hubungan yang tercipta dari adanya pengaruh yang
dimiliki seseorang terhadap orang lain sehingga orang lain tersebut secara
sukarela mau dan bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan
(Georgy R. Terry).
Kepemimpinan adalah kemampuan seni atau teknik untuk membuat
sebuah kelompok atau orang mengikuti dan menaati segala keinginannya untuk
mengajak orang lain mencapai tujuan yang sudah ditentukan dengan semangat
(Endin Nasrudin, 2010)

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepemimpinan


Menurut Davis ada empat sifat utama yang dapat mempengaruhi keberhasilan
pemimpin, yaitu:
1. Kecerdasan
2. Kedewasaan dan keluasan hubungan social
3. Motivasi diri dan dorongan berprestasi
4. Sikap-sikap hubungan manusiawi
Sedangkan Ordway Tead berpendapat bahwa peranan pemimpin akan berhasil
apabila memiliki 10 sifat kepemimpinan sebagai berikut:
1. Energi jasmaniah dan mental
2. Kesadaran akan tujuan dan arah
3. Antusiasme
4. Keterampilan dan kecintaan
5. Integritas
6. Penguasaan teknis
7. Ketegasan dalam mengambil keputusan
8. Kecerdasan
9. Keterampilan mengajar
10. Kepercayaan (Faith)
Berdasarkan pendapat tersebut diatas, maka ada beberapa kiat-kiat yang dapat
digunakan agar menjadi pemimpin yang berhasil, antara lain:
1. Pemimpin mampu memimpin dirinya sendiri
2. Jangan jadikan kerajaan
3. Selalu terbuka mencari bentuk baru
4. Belajar Mendengarkan Bawahan
5. Membumi
6. Kenali Kelebihan dan Kekurangan Sendiri
7. Mengenali Kelebihan dan Kekurangan Bawahan
8. Mempunyai arah
9. Memiliki Kepribadian kuat & tanggung jawab
10. Menuntaskan pekerjaan
11. Memberi penghargaan selayaknya
12. Tak berhenti belajar
13. Memiliki Kecerdasan

Fungsi kepribadian dalam kepemimpinan


Seorang pemimpin harus melakukan berbagai fungsi kepemimpinan. Mampu
menentukan tujuan, menjelaskan, melaksanakan, memilih cara yang tepat,
memberikan serta merangsang para anggota untuk bekerja. Fungsi-fungsi tersebut
meliputi:
1. Fungsi Instruktif
2. Fungsi Konsultatif
3. Fungsi Partisipatif
4. Fungsi Delegatif
5. Fungsi Supervisi dan Pengendalian

Pada dasarnya terdapat beberapa teori kepemimpinan (leadership), antara lain:


1. Teori Kepemimpinan Menurut Teori Sifat
Menurut Davis yang dikutip Thoha (2006 : 33-34), mengatakan ada empat
sifat utama yang berpengaruh terhadap keberhasilan kepemimpinan dalam
suatu Page organisasi, yaitu:
a. Kecerdasan
b. Kedewasaan dan keluasaan hubungan sosial
c. Motivasi diri dan dorongan berprestasi
d. Sikap hubungan kemanusiaan
2. Teori Kepemimpinan Menurut Teori Kelompok
Teori kelompok dalam kepemimpinan ini memiliki dasar perkembangan yang
berakar pada psikologi sosial. Teori kelompok ini beranggapan bahwa, supaya
kelompok bisa mencapai tujuan-tujuan, harus terdapat suatu pertukaran yang
positif di antara pemimpin dan pengikut-pengikutnya.
3. Teori Kepemimpinan Menurut Teori Situasional
Suatu pendekatan terhadap kepemimpinan yang menyatakan bahwa pemimpin
memahami perilaku, sifat-sifat bawahannya, dan situasi sebelum
menggunakan suatu gaya kepemimpinan tertentu. Pendekatan ini
mensyaratkan pemimpin untuk memiliki keterampilan diagnostik dalam
perilaku manusia (Rivai, 2007, p. 14). Dua pengukuran yang digunakan untuk
saling bergantian dan ada hubungannya dengan gaya kepemimpinan tersebut
dapat diterangkan (Thoha, 2006 : 36-37) sebagai berikut:
a. Hubungan kemanusiaan atau gaya yang lunak (lenient) dihubungkan
pemimpin yang tidak melihat perbedaan yang besar di antara teman kerja
yang paling banyak dan paling sedikit disukai  atau memberikan suatu
gambaran yang relatif menyenangkan kepada teman kerja yang paling
sedikit disenangi.
b. Gaya yang berorientasi tugas atau “hard nosed” dihubungkan dengan
pemimpin yang melihat suatu perbedaan besar di antara teman kerja yang
paling banyak dan paling sedikit disenangi dan memberikan suatu
gambaran yang paling tidak menyenangkan pada teman kerja yang paling
sedikit diskusi.
Pengertian Kepemimpinan dari psikologi sosial merupakan sebuah deskripsi
tentang kegiatan seseorang yang dinilai sebagai pemimpin, dan pemimpin itu
sendiri mempunyai aspek-aspek, yaitu:
1. Posisi sebagai pusat
2. Peranannya sebagai pemberi arah
3. Sebagai penggerak atau stimulus dari aktivitas atau kegiatan
4. Memberikan bentuk dalam kegiatan secara terarah dan jelas

Pengertian tentang kepemimpinan lebih dititik beratkan pada segi fungsi dari
pada segi struktur. Berkaitan dengan hal tersebut,maka maka pengertian tentang
kepemimpinan ada beberapa makna, diantaranya:
1. Kepemimpinan merupakan ciri-ciri aktivitas yang dapat mempengaruhi
pengikutnya
2. Kepemimpinan merupakan suatu instrument untuk dapat melancarkan suatu
kegiatan dalam rangka mencapai tujuan

Diantara kelebihan yang dapat mengantarkan seorang pemimpin menjadi


teladan bagi bawahannya adalah keunggulannya dalam hal integritas pribadi,
penguasaan IPTEK, aspiratif, apresiasif, cepat mengambil keputusan dan
melakukan tindakan, dan sejenisnya. Gambaran aspek psikologis demikian
berlaku umum pada organisasi yang solid.
Untuk itu seorang pemimpin harus mempunyai modal dasar sehingga
mampu melaksanakan fungsi-fungsi manajerial. Kaitannya dengan leadership,
fungsi manajerial yang terutama dan mendasar harus dimiliki oleh seorang
pemimpin adalah: Actuating, yaitu kemampuan pemimpin dalam mempengaruhi
dan mengarahkan tindakan seseorang atau kelompok pada suatu organisasi dalam
upaya memanfaatkan sumberdaya manusia, material, teknologi dan finansial
untuk mencapai tujuan secara efektif. Fungsi actuating ini menduduki posisi
tertinggi diantara fungsi-fungsi manajerial yang ada. Bila fungsi ini terabaikan,
maka seorang pemimpin tidak lebih berfungsi daripada “Boneka”, yang
sepenuhnya dikendalikan oleh bawahannya.
Empat peran kepemimpinan (empat karakteristik kepemimpinan pribadi), yaitu:
1. Panutan (hati nurani): menjadi contoh yang baik.
2. Perintis (visi): Bersama-sama menentukan arah yang dituju.
3. Penyelaras (disiplin): Menyusun dan mengelola system agar tetap pada arah
yang telah ditetapkan.
4. Pemberdaya (gairah): memfokuskan bakat pada hasil, bukan pada metode,
lalu menyingkir agar tidak menghalangi dan memberi bantuan jika diminta.

Model kepemimpinan yang dikembangkan oleh Locke (1997;10) yang idenya


hampir selaras dengan kita-kiat untuk menjadi pemimpin yang berhasil, seperti
terlihat dalam gambar berikut ini:
Motif dan bakat PKK

Motif Pengetahuan
  (prestasi, ambisi, energy,
Tekad Keahlian teknologi
ketekunan, inisiatif) Pengetahuan tentang organisasi dan
Motivasi kepemimpinan (social VS industry yang diperoleh dari pengalaman
personal)
Keahlian
Bakat Keahlian hubungan antar manusia
Kejujuran/ integritas (mendengarkan, berkomunikasi lisan,
Rasa percaya diri membangun jaringan, manajemen konflik,
Termasuk stabilitas emosional penafsiran kemampuan orang lain)
Orisinalitas/ kreativitas Keahlian manajemen (memecahkan
Fleksibilitas/ adaptabilitas persoalan, membuat kepastian, penetapan
Karisma sasaran, perencanaan)

Kemampuan
Kemampuan kogniif/ intelegensia

Visi
Pernyataan visi
Merumuskan visi
Mendorong komitmen
Mengembangkan visi strategis

Penerapan visi
Memotivasi (otoritas, peran keteladanan, membangun rasa percaya diri,
mendelegikan, menetapkan sasaran, memberikan imbalan dan hukuman)
Mengelola informasi (menghimpun dan menyebarkan informasi)
Membangun tim
Mendorong perubahan, inovasi dan pengambilan risiko

Gambar Model Kepemimpinan Yang Berhasil

Keterampilan Kepemimpinan
Davis, 1981 mengidentifikasi tiga keterampilan pemimpin yaitu:
1 Technical Skill; diperlukan pemimpin agar ia mampu mengawasi dan menilai
pekerjaan sesuai dengan keahlian yang digelutinya. Contohnya pemimpin
pendidikan perlu menguasai cara-cara menyusun renstra, membuat silabus,
memahami PBM, menguasai teknik penilaian dan sebagainya.
2 Human Skill; kemampuan dalam membangun relasi dan dapat bekerja sama
dengan orang lain adalah kualifikasi yang dipersyaratkan seorang pemimpin
baik dalam situasi formal maupun informal. Untuk membangun relasi yang
lebih baik harus dikembangkan sikap respek dan saling menghargai satu
sama lain.
3 Conceptual Skill; pemimpin yang disegani adalah pemimpin yang mampu
memberi solusi yang tepat yang timbul dari pemikirannya yang cerdas
tentang sutau persoalan.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Efektivitas Pemimpin Dalam


Manajemen Kepemimpinan
Dalam melaksanakan aktivitasnya kepemimpinan itu efektif bukan hanya
karena keberadaan pemimpinya itu sendiri tetapi ada faktor lain yang turut
menentukan. Faktor-faktor tersebut sebagaimana dikemukakan oleh H. Jodeph
Reitz (1981) yang dikutif Nanang Fattah, sebagai berikut:
1. Kepribadian (personality), pengalaman masa lalu dan harapan pemimpin, hal
ini mencakup nilai-nilai, latar belakang dan pengalamannya akan
mempengaruhi pilihan akan gaya kepemimpinan
2.  Harapan dan perilaku atasan
3.  Karakteristik, harapan dan perilaku bawahan mempengaruhi terhadap apa gaya
kepemimpinan
4.  Kebutuhan tugas, setiap tugas bawahan juga akan mempengaruhi gaya
pemimpin
5.  Iklim dan kebijakan organisasi mempengaruhi harapan dan perilaku bawahan
6.  Harapan dan perilaku rekan
Berdasarkan faktor-faktor tersebut, maka jelaslah bahwa kesuksesan
pemimpin dalam aktivitasnya dipengaruhi oleh faktor-faktor yang dapat
menunjang untuk berhasilnya suatu kepemimpinan, oleh sebab itu suatu tujuan
akan tercapai apabila terjadinya keharmonisan dalam hubungan atau
interaksi yang baik antara atasan dengan bawahan, di samping dipengaruhi
oleh latar belakang yang dimiliki pemimpin, seperti motivasi diri untuk
berprestasi, kedewasaan dan keleluasaan dalam hubungan social dengan sikap-
sikap hubungan manusiawi.

Penerapan Kepemimpinan Dalam Pelayanan Kebidanan atau Keperawatan


Ruang lingkup kegiatan kepemimpinan dalam pelayanan kebidanan atau
keperawatan, meliputi :
1. Perencanaan dan pengorganisasian
2. Membuat penugasan dan memberi pengarahan
3. Pemberian bimbingan
4. Mendorong kerjasama dan partisipatif
5. Kegiatan koordinasi
6. Evaluasi hasil kerja

Anda mungkin juga menyukai