Untuk memahami gaya kepemimpinan, sedikitnya dapat dikaji dari tiga pendekatan
utama, yaitu pendekatan sifat, perilaku dan situasional.
1. Pendekatan Sifat
2. Pendekatan Perilaku
3. Pendekatan Situasional
Sifat-Sifat Kepemimpinan
Upaya untuk menilai sukses tidaknya pemimpin itu dilakukan antara lain dengan mengamati dan
mencatat sifat-sifat dan kualitas atau mutu perilakunya, yang dipakai sebagai kriteria untuk menilai
kepemimpinannya. Teori kesifatan atau sifat dikemukakan oleh beberapa ahli. Edwin Ghiselli
mengemukakan teori mereka tentang teori kesifatan atau sifat kepemimpinan
(Handoko, 1995: 297). Edwin Ghiselli mengemukakan 6 (enam) sifat kepemimpinan, yaitu :
1) Kemampuan dalam kedudukannya sebagai pengawas (supervisory ability) atau pelaksana fungsi-
fungsi dasar manajemen.
2) Kebutuhan akan prestasi dalam pekerjaan, mencakup pencarian tanggung jawab dan keinginan
sukses.
3) Kecerdasan, mencakup kebijakan, pemikiran kreatif, dan daya pikir.
4) Ketegasan, atau kemampuan untuk membuat keputusan-keputusan dan memecahkan masalah-
masalah dengan cakap dan tepat.
5) Kepercayaan diri, atau pandangan pada diri sehingga mampu menghadapi masalah.
6) Inisiatif, atau kemampuan untuk bertindak tidak tergantung, mengembangkan serangkaian
kegiatan dan menentukan cara-cara baru atau inovasi.
Berbagai teori kesifatan juga dikemukakan oleh Ordway Tead dan George R. Terry (Kartono, 1995:
37).
Teori kesifatan menurut George R. Terry adalah sebagai berikut :
1) Kekuatan.
Kekuatan badaniah dan rohaniah merupakan syarat yang pokok bagi pemim-pin sehingga ia
mempunyai daya tahan untuk menghadapi berbagai rintangan.
2) Stabilitas emosi.
Pemimpin dengan emosi yang stabil akan menunjang pencapaian lingkungan sosial yang rukun,
damai, dan harmonis.
3) Pengetahuan tentang relasi insani.
Pemimpin memiliki pengetahuan tentang sifat, watak, dan perilaku bawahan agar bisa menilai
kelebihan/kelemahan bawahan sesuai dengan tugas yang diberikan.
4) Kejujuran.
Pemimpin yang baik harus mempunyai kejujuran yang tinggi baik kepada diri sendiri maupun
kepada bawahan.
5) Obyektif.
Pemimpin harus obyektif, mencari bukti-bukti yang nyata dan sebab musabab dari suatu kejadian
dan memberikan alasan yang rasional atas penolakannya.
6) Dorongan pribadi.
Keinginan dan kesediaan untuk menjadi pemimpin harus muncul dari dalam hati agar ikhlas
memberikan pelayanan dan pengabdian kepada kepentingan umum.
7) Keterampilan berkomunikasi.
Pemimpin diharapkan mahir menulis dan berbicara, mudah menangkap maksud orang lain, mahir
mengintegrasikan berbagai opini serta aliran yang berbeda-beda untuk mencapai krukunan dan
keseimbangan.
8) Kemampuan mengajar.
Pemimpin diharapkan juga menjadi guru yang baik, yang membawa orang belajar pada sasaran-
sasaran tertentu untuk menambah pengetahuan, keterampilan agar bawahannya bisa mandiri, mau
memberikan loyalitas dan partisipasinya.
9) Keterampilan sosial.
Dia bersikap ramah, terbuka, mau menghargai pendapat orang lain, sehingga ia bisa memupuk
kerjasama yang baik.
10) Kecakapan teknis atau kecakapan manajerial.
Penguasaan kecakapan teknis agar tercapai efektifitas kerja dan kesejahteraan.
Teori kesifatan menurut Ordway Tead adalah sebagai berikut :
1) Energi jasmaniah dan mental
Yaitu mempunyai daya tahan, keuletan, kekuatan baik jasmani maupun mental untuk mengatasi
semua permasalahan.
2) Kesadaran akan tujuan dan arah
Mengetahui arah dan tujuan organisasi, serta yakin akan manfaatnya.
3) Antusiasme
Pekerjaan mempunyai tujuan yang bernilai, menyenangkan, memberikan sukses, dan dapat
membangkitkan antusiasme bagi pimpinan maupun bawahan.
4) Keramahan dan kecintaan
Dedikasi pemimpin bisa memotivasi bawahan untuk melakukan perbuatan yang menyenangkan
semua pihak, sehingga dapat diarahkan untuk mencapai tujuan.
5) Integritas
Pemimpin harus bersikap terbuka, merasa utuh bersatu, sejiwa dan seperasaan dengan anak buah
sehingga bawahan menjadi lebih percaya dan hormat.
6) Penguasaan teknis
Setiap pemimpin harus menguasai satu atau beberapa kemahiran teknis agar ia mempunyai
kewibawaan dan kekuasaan untuk memimpin.
7) Ketegasan dalam mengambil keputusan
Pemimpin yang berhasil pasti dapat mengambil keputusan secara cepat, tegas dan tepat sebagai
hasil dari kearifan dan pengalamannya.
8) Kecerdasan
Orang yang cerdas akan mampu mengatasi masalah dalam waktu yang lebih cepat dan cara yang
lebih efektif.
9) Keterampilan mengajar
Pemimpin yang baik adalah yang mampu menuntun, mendidik, mengarahkan, mendorong, dan
menggerakkan anak buahnya untuk berbuat sesuatu.
10) Kepercayaan
Keberhasilan kepemimpinan didukung oleh kepercayaan anak buahnya, yaitu percaya bahwa
pemimpin dengan anggota berjuang untuk mencapai tujuan.
Berdasarkan teori-teori tentang kesifatan atau sifat-sifat pemimpin diatas, dapat disimpulkan bahwa
sifat-sifat kepemimpinan kepala sekolah adalah :
1) Kemampuan sebagai pengawas (supervisory ability)
2) Kecerdasan
3) Inisiatif
4) Energi jasmaniah dan mental
5) Kesadaran akan tujuan dan arah
6) Stabilitas emosi
7) Obyektif
8) Ketegasan dalam mengambil keputusan
9) Keterampilan berkomunikasi
10) Keterampilan mengajar
11) Keterampilan sosial
12) Pengetahuan tentang relasi insani.
Pustaka:
Handoko, T. Hani. 1995. Manajemen. Yogyakarta: BPFE UGM.
Kartono, Kartini. 1995. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Tipe – Tipe Kepemimpinan Beserta Kelebihan
dan Kekurangannya
Posted on 1 April 2015 by rizqiyahratna
Standar
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang lain, baik bawahan maupun kelompok untuk bekerja sama
dalam rangka pencapaian tujuan
Tipe kepemimpinan atau gaya kepemimpinan :
1. Tipe Otoriter (Otokratis, Dominator)
Dalam tipe ini, pemimpin bertindak diktaktor pada bawahannya. Cenderung melakukan pemaksaan dalam
menggerakkan kelompoknya. Disini kewajiban dari bawahan adalah untuk mengikuti dan menjalankan perintah. Tak
boleh ada saran dan bantahan dari bawahan. Mereka diharuskan patuh dan setia secara mutlak kepada
pemimpinnya. Kendali penuh ada pada pemimpin (bersifat satu arah)
Contoh pemimpin diktaktor Adolf Hitler, Muammar Khadafi, Saddam Husein, Husni Mubarak dan lain-lain
Kelebihan :
Keputusan akan dapat diambil dengan cepat karena mutlak hak pemimpin, tak ada bantahan dari bawahan
Pemimpin yang bersifat otoriter pasti bersifat tegas, sehingga apabila terjadi kesalahan dari bawahan maka
pemimpin tak segan untuk menegur
Mudah dilakukan pengawasan
Kelemahan :
Suasana kaku, mencekam dan menakutkan karena sifat keras dari pemimpin
Menimbulkan permusuhan, keluhan dan rawan terjadi perpindahan karena bawahan tidak merasa nyaman
Bawahan akan merasa tertekan karena apabila terjadi perbedaan pendapat, pemimpin akan
menganggapnya sebagai pembangkangan dan kelicikan
Kreativitas dari bawahan sangatlah minim karena tidak diberikan kesempatan mengajukan pendapat.
Mudahnya melahirkan kubu oposisi karena dominasi pemimpin yang berlebihan
Disiplin yang terjadi seakan-akan karena ketakutan dan hukuman bahkan pemecatan dari atasan
Pengawasan dari pemimpin hanya bersifat mengontrol, apakah perintah yang diberikan sudah dijalankan
dengan baik oleh anggotanya
2. Tipe Demokratis
Tipe kepemimpinan demokratis adalah kebalikan dari pemimpin otoriter. Disini pemimpin ikut berbaur dan berada
ditengah-tengah anggotanya. Hubungan yang tercipta juga tidaklah kaku seperti majikan dengan bawahan,
melainkan seperti saudara sendiri. Pemimpin selalu memperhatikan kebutuhan kelompoknya dan
mempertimbangkan kesanggupan kelompok dalam mengerjakan tugas. Pemimpin juga mau menerima masukan dan
saran dari bawahannya.
Kelebihan :
Hubungan antara pemimpin dan bawahan harmonis dan tidak kaku
Keputusan dan kebijaksanaan diambil melalui diskusi sehingga bawahan akan merasa dihargai dan
dibutuhkan peranannya
Mengembangkan daya kreatif dari bawahan karena dapat mengajukan pendapat dan saran
Bawahan akan merasa percaya diri dan nyaman sehingga bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya untuk
menyelesaikan tugasnya
Bawahan akan merasa bersemangat karena merasa diperhatikan
Tidak mudah lahir kubu oposisi karena pemimpin dan bawahan sejalan
Kelemahan :
Proses pengambilan keputusan akan berlangsung lama karena diambil secara musyawarah
Sulitnya dalam pencapaian kata mufakat karna pendapat setiap orang jelas berbeda
Akan memicu konflik apabila keputusan yang diambil tidak sesuai dan apabila ego masing-masing anggota
tinggi
3. Tipe Kharismatik
Tipe kepemimpinan kharismatik memiliki energi dan daya tarik yang luar biasa untuk dapat mempengaruhi orang
lain, maka tidaklah heran apabila memiliki pengikut atau masa yang jumlahnya besar. Sifat kharismatik yang dimiliki
adalah karunia dari tuhan. Pemimpin kharismatik bisa dilihat dari cara mereka berbicara, berjalan maupun bertindak.
Contoh pemimpin kharismatik adalah Nelson Mandela, John F Kennedy, Martin Luther King, Soekarno dan
lain-lain
Kelebihan :
Dapat mengkomunikasikan visi dan misi secara jelas
Dapat membangkitkan semangat bawahan untuk bekerja lebih giat
Bisa mendapatkan pengikut dengan masa yang besar karena sifatnya yang berkharisma sehingga bisa
dipercaya
Menyadari kelebihannya dengan baik sehingga bisa memanfaatkannya semaksimal mungkin
Kelemahan :
Para pemimpin kharismatik mudah mengambil keputusan yang beresiko
Pemimpin kharismatik cenderung memiliki khayalan bahwa apa yang dilakukan pasti benar karena
pengikutnya sudah terlanjur percaya
Ketergantungan yang tinggi sehingga regenerasi untuk pemimpin yang berkompeten sulit
4. Tipe Paternalistik
Tipe pemimpin ini memiliki sifat kebapakan, mereka menganggap bahwa bawahan tidak bisa bersifat mandiri dan
perlu dorongan dalam melakukan sesuatu. Pemimpin ini selalu melindungi bawahannya. Pemimpin paternalistik
memiliki sifat maha tahu yang besar sehingga jarang memberikan kesempatan pada bawahan untuk mengambil
keputusan
5. Tipe Militeristik
Tipe kepemimpinan militeristik adalah tipe pemimpin yang memiliki disiplin tinggi dan biasanya menyukai hal-hal
yang formal. Menerapkan sistem komando dalam menggerakkan bawahannya untuk melakukan perintah.
Menggunakan pangkat dan jabatan dalam mempengaruhi bawahan untuk bertindak.
Kelebihan :
Tegas dan tidak memiliki keraguan dalam bertindak dan mengambil keputusan
Bawahan akan memiliki disiplin yang tinggi
Bawahan akan merasa aman dan terlindungi
Kelemahan :
Suasana cenderung kaku karena lingkungan yang formal
Pemimpin sukar dalam menerima kritikan dan saran dari bawahan
Bawahan akan merasa tertekan dan tidak nyaman karena banyak aturan dan sifat keras dari pemimpin
6. Tipe Laissez-Faire
Dalam tipe ini, pemimpin tidak memberikan instruksi dan perintah, mereka membiarkan bawahannya untuk berbuat
sekehendaknya. Tak ada kontrol dan koreksi. Tentu saja dalam kepemimpinan inisangatlah mudah terjadi kekacauan
dan bentrokan. Pemimpin tak menjalankan perannya dengan baik
Kelebihan :
Keputusan ada di tangan bawahan sehingga bawahan bisa bersikap mandiri dan memiliki inisiatif
Pemimpin tidak memiliki dominasi besar
Bawahan tidak akan merasa tertekan dalam menjalankan tugas
Kelemahan :
Pemimpin membiarkan bawahan untuk bertindak sesuka hati karena tidak ada kontrol
Mudah terjadi kekacauan dan bentrokan
Tujuan organisasi akan sulit tercapai apabila bawahan tidak memiliki inisiatif yang tepat dan dedikasi tinggi
1. Perilaku pemimpin yang tinggi pengarahan dan rendah dukungan dirujuk sebagai instruksi karena gaya ini
dicirikan dengan komunikasi 1 arah, pemimpin memberikan batasan peranan penngikutnya dan
memberitahu mereka tentang apa, bagaimana, bilamana, dan dimana melaksankan berbagai tugas.
Kelebihan :
Pemimpin memiliki sifat yang tegas dan cepat
Pemimpin memberikan pengarahan yang jelas untuk melaksanakan tugas
Kekurangan :
Bawahan cenderung bersifat pasif karena keputusan diambil sepenuhnya oleh pemimpin
Bawahan merasa diawasi dengan ketat dalam pelaksanaan tugas sehingga dapat menimbulkan ketakutan
apabila melakukan kesalahan
2. Perilaku pemimpin yang tinggi pengarahan dan tinggi dukungan dirujuk sebagai konsultasi karena dalam
menggunakan gaya ini, pemimpin masih banyak memberikan pengarahan dan masih membuat hampir sama dengan
keputusan, tetapi hal ini diikuti dengan meningkatkan komunikasi dua arah, dan perilaku mendukung, dengan
berusaha mendengar perasaan pengikut tentang keputusan yang dibuat, serta ide-ide dan saran-saran mereka.
Meskipun dukungan ditingkatkan, pengendalian atas pengambilan keputusan tetap pada pemimpin.
Kelebihan :
Dalam pengambilan keputusan, bawahan masih turut terlibat
Suasana harmonis dan nyaman antara pemimpin dengan bawahan
Pemimpin memiliki kendali dalam pengawasan tugas sehingga bawahan tidak bisa seenaknya
Kekurangan :
Pengambilan keputusan tidak bisa dilangsungkan dengan cepat
3. Perilaku pemimpin yang tinggi dukungan dan rendah pengarahan dirujuk sebagai partisipasi, karena posisi
kontrol atas pemecahan masalah dan pembuatan keputusan dipegang secara bergantian. Dengan penggunaan gaya
tiga ini, pemimpin dan pengikut saling tukar menukar ide dalam pemecahan masalah dan pembuatan keputusan.
Komunikasi dua arah ditingkatkan, dan peranan pemimpin adalah secara aktif mendengar.
Kelebihan :
Bawahan turut serta dalam pengambilan keputusan
Pemimpin bersifat terbuka dalam pelaksanaan tugas
Kelemahan :
Kontrol dalam pemecahan masalah dilakukan secara bergantian sehingga dapat menimbulkan
ketidakcocokan pendapat.
4. Perilaku pemimpin yang rendah pengarahan dan rendah dukungan dirujuk sebagai delegasi, karena
pemimpin mendiskusikan masalah bersama-sama dengan bawahan sehingga tercapai kesepakatan
mengenai visi misi masalah yang kemudian proses pembuatan keputusan didelegasikan secara
keseluruhan kepada bawahan.
Kelebihan :
Bawahan akan memiliki kreatifitas tinggi dalam pengembangan tugas, karena pemimpin telah memberikan
hak penuh dalam pelaksanaanya
Bawahan akan memiliki rasa percaya tinggi tinggi karena dipercaya mengambil keputusan sendiri
Bawahan akan memiliki tanggung jawab dalam penyelesaian tugas
Kelemahan :
Bawahan akan merasa terbebani apabila tidak bisa melaksanakan tugas dengan baik
Berikut keterampilan manajemen yang harus dimiliki oleh seorang pimpinan
/manajer.
1. Keterampilan Konseptual, yaitu membuat konsep, ide, dan gagasan demi
kemajuan organisasi. Gagasan atau ide tersebut dijabarkan menjadi rencana
kegiatan yang disebut proses perencanaan / rencana kerja. Termasuk juga
memiliki visi yang jauh kedepan, misi yang jelas, program kerja yang real,
strategi, dan terus menjaga nilai competitive advantage sebuah organisasi.
2. Keterampilan Komunikasi, yaitu keterampilan berinteraksi secara baik dengan
banyak orang. Disebut juga keterampilan kemanusiaan. Kepada bawahan
bersifat mengayomi, persuasif, dan bersahabat. Kepada rekan kerja saling
menghormati. Kepada customer dan atasan bersifat melayani. Manajer
berkomunikasi dengan baik kepada semua orang, menshare visinya, dan
membuat semua orang menjadi tim sukses visi tersebut.
3. Keterampilan Teknis, merupakan bekal agar lebih matang pada bidang yang
ditangani. Umumnya diperlukan untuk manajer tingkat rendah. Misalnya
menggunakan program komputer, membuat code program, dsb. Tentu saja ada
keunggulan tersendiri dibanding manajer yang hanya mengerti konsep, akan
tercipta efektifitas dan efisiensi yang ideal.
4. Keterampilan Manajemen Waktu. Seorang manajer digaji besar, setiap menit
begitu berharga untuk perusahaan. Dia harus bisa mengalokasi waktu agar
mendapat hasil yang optimal. Akan teruji dalam penyusunan waktu yang
digunakan dalam melakukan sebuah project. Termasuk juga keterampilan untuk
membuat skala prioritas.
5. Keterampilan membuat keputusan, termasuk juga kemampuan untuk
mengidentifikasi masalah, memandangnya secara keseluruhan dan
komprehensif (helicopter view), dan menentukan solusi terbaik untuk
memecahkannya. Keputusan yang baik adalah yang tidak terburu2, namun
adakalanya keputusan diperlukan dalam waktu yang singkat. Seiring dengan
waktu dan pengalaman, manajer akan terbiasa menghadapi kondisi seperti ini.
Pengertian Kepemimpinan
Referensi: