Anda di halaman 1dari 50

ASPEK SDM &

MANAJEMEN
RESIKO
SDM
 Manusia yang bekerja di lingkungan suatu
organisasi (disebut juga personil, tenaga
kerja, pekerja atau karyawan).
 Potensi manusiawi sebagai penggerak.
 organisasi dalam mewujudkan eksistensinya.
 Potensi merupakan asset, berfungsi sebagai
modal (non material/non finansial) di dalam
organisasi, -- dapat diwujudkan menjadi
potensi nyata (real) secara fisik dan non fisik
dalam mewujudkan eksistensi organisasi.
MSDM
Mary Parker Follett:
Suatu seni untuk mencapai tujuan-
tujuan organisasi melalui pengaturan
orang-orang lain untuk melaksanakan
berbagai pekerjaan yang diperlukan,
atau dengan kata lain tidak melakukan
pekerjaan pekerjaan itu sendiri.
 Edwin B. Flippo
Perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan kegiatan-
kegiatan pengadaan, pengembangan,
pemberian kompensasi,
pengintegrasian, pemeliharaan dan
pelepasan sumber daya manusia agar
tercapai berbagai tujuan individu,
organisasi dan masyarakat
Konsep MSDM
 Setiap karyawan adalah manusia,
bukan mesin, dan bukan semata
menjadi sumber daya bisnis.
 Berkaitan dengan kebijakan dan
praktek-praktek yang perlu
dilaksanakan oleh manajer, mengenai
aspek-aspek Sumber Daya Manusia
dari Manajemen Kerja.
Fungsi Dasar Manajemen Strategi SDM
1. Sumber Daya Manusia faktor utama penentu
daya saing (Competitive advantage)
• Budaya belajar
2. Perencanaan SDM terkait erat dengan
perencanan strategik ataupun perencanaan
bisnis
• Posisi SDM bukan sebagai “pelayan”
tetapi mitra.
3. Pemanfaatan SDM secara efektif merupakan
salah satu upaya meningkatkan daya saing
perusahaan secara efektif
Fungsi Dasar Manajemen Strategi SDM
3. Perencanaan SDM yang efektif dapat
mendukung efektivitas SDM saat ini dan
proyeksi SDM untuk masa yang akan datang
(baik secara kualitas maupun kuantitas)
termasuk nilai-nilai dan norma perilaku
individu menentukan budaya perusahaan.
4. Perencanaan SDM yang efektif akan mampu
memberikan kontribusi terhadap efisiensi
biaya dan kegunaan produktif dari SDM.
5. Perencanaan SDM yang efektif mampu
mengatasi dinamika perubahan lingkungan
yang dihadapi.
Advantages: Pengembangan Strategi MSDM
 Mendefinisikan kesempatan dan kendala MSDM dalam
mencapai tujuan bisnisnya.
 Memperjelas gagasan baru isu-isu MSDM yang
berorientasi pada hasil dan memberi perspektif yang
lebih luas.
 Melakukan tes komitmen manajemen pada kegiatan,
menciptakan proses pengalokasian SDM untuk program
yang lebih spesifik.
 Memfokuskan pada kegiatan jangka panjang yang dipilih
dengan mempertimbangkan prioritas pertama untuk 2
atau 3 tahun mendatang.
 Melaksanakan strategi yang memfokuskan pada
pengelolaan fungsi SDM dan pengembangan staf yang
potensial / berbakat
Pendekatan Departemen SDM dalam menciptakan
keunggulan kompetitif sekaligus peran personnel
specialist :
 Strategis partner, menjadi mitra senior / manager
umum dlm melaksanakan strategi MSDM dan
strategi bisnis.
 Admnistrative Expert, mjd ahli dalam mengatur
pelaksanaan pekerjaan serta efisiensi administrasi
agar dihasilkan output biaya rendah tetapi mutu
terjamin.
 Employe Champion, menjadi penengah (mediator)
antara karyawan dg pihak mana-jemen sekaligus
Public Relation (Spokesman), pembimbing,
teladan.
 Change Agent, menjadi agen perubahan, inovator
Fungsi Operatif SDM
1. Pengadaan SDM (Procurement)
a. Perencanaan SDM
b. Analisis Jabatan
c. Recruitmen, seleksi
d. Penempatan dan Pembekalan / orientasi

2. Pengembangan SDM (Personnel


Development)
a. Penilaian Prestasi Kinerja
b. Pelatihan dan Pengembangan
c. Pengembangan Karier
3. Balas Jasa (Job Compensation)
(Upah, gaji, Tunjangan, Program
Kesejahteraan)
4. Integrasi Kerja
a. Motivasi kerja
b. Disiplin kerja
c. Partisipasi kerja
d. Kepemimpinan
e. Kepuasan kerja
5. Pemeliharaan SDM (Personnel
Maintenance)
 Kesehatan dan keselamatan kerja
 Coaching & konseling kerja
 Manajemen stres

6. Pemisahan (Pemutusan Hubungan


Kerja)
 Pensiun
 Hubungan Industrial
MEMPERKUAT KERJASAMA
DALAM ORGANISASI /
KELOMPOK KECIL
PERKEMBANGAN KELOMPOK

TAHAP I
 MASIH MENCARI BENTUK
 SALING TARIK MENARIK KEPENTINGAN
 TIMBUL RASA PERCAYA DIRI DAN TIDAK
PERCAYA DIRI
 ADA KETAKUTAN THD KETIDAKMAMPUAN
DAN KETIDAKSESUAIAN
 MASIH MENETUKAN APA YANG AKAN
DIKERJAKAN
TAHAP 2
• KELOMPOK SUDAH TERBENTUK TETAPI ANGGOTA
SALING CURIGA,

• SALING MENYALAHKAN DAN MENGHINDAR

• BERPENDAPAT SALING MENYERANG

• ADANYA KETEGANGAN

• MASIH MENGELUH ATAS BEBAN KERJA


TAHAP 3

• SUDAH MEMBENTUK NILAI-NILAI DAN ATURAN


UNTUK KEBERSAMAAN
• MULAI MAU MENERIMA PERBEDAAN
• DAPAT MENGENDALIKAN KONFLIK DENGAN BAIK
• MEMBERIKAN KRITIK YANG MEMBANGUN
• ANGGOTA SALING AKRAB
• MEMAHAMI KEWAJIBAN, ATURAN DAN ATURAN
• ANGGOTA MENGUTAMAKAN UNTUK BEKERJA
SAMA
TAHAP 4
• KELOMPOK MERASAKAN DALAM SATU TUJUAN
DAN DALAM KESAMAAN ARAH GERAK
• KEMATANGAN DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN
• MEMBICARAKAN PENYEMPURNAAN
• MENGEMBANGKAN JALAN KELUAR THD MASALAH
• MENCOBA MELAKUKAN PERUBAHAN
• ANGGOTA LEBIH MENGERTI SATU SAMA LAIN,
• ANGGOTA MAMPU MENGENDALIKAN DIRI
• ANGGOTA TRAMPIL DALAM BEKERJA
• ANGGOTAMELAKSANAKAN FUNGSI MANAJEMEN
DENGAN BAIK
• ANGGOTA MENIKMATI RASA SUASANA
PERSAHABATAN
PENGERTIAN KELOMPOK
 Suatu kesatuan sosial yang telah mengadakan
interaksi sosial yang cukup intensif dan teratur
sehingga diantara individu tersebut telah terdapat
pembagian tugas, struktur, dan norma-norma
tertentu yang khas bagi keperluan kelompok
tersebut.
 dua individu atau lebih yang berinteraksi tatap muka
(face to face interaction), yang masing-masing
menyadari keanggotaannya dalam kelompok,
masing-masing menyadari keberadaan orang lain
yang juga anggota kelompok, dan masing-masing
menyadari saling ketergantungan secara positif
dalam mencapai tujuan bersama.
PERLUNYA MEMBENTUK KELOMPOK
 Pemuasan kebutuhan yaitu untuk mendapatkan
kepuasan dengan terpenuhinya kebutuhan
 Kedekatan dan daya tarik yaitu kedekatan secara
fisik serta serta daya tarik antara orang dengan
lainnya karena mempunyai persamaan persepsi
sikap dan motivasi
 Tujuan kelompok yaitu bahwa seseorang
berkeinginan untuk menjadi anggota kelompok
karena tertarik pada tujuan kelompok
 Alasan ekonomi : yaitu bahwa dengan berkelompok
akan diperoleh keuntungan ekonomi yang lebih
besar
PROSES TERBENTUKNYA KELOMPOK
 Adanya kesadaran individu akan keterbatasan
kemampuan diri untuk memenuhi segala kebutuhannya
dan untuk mencapai segala yang diinginkan.
 Adanya kesadaran individu tentang adanya kesamaan
antara kebutuhan dan keinginannya dengan kebutuhan
dan keinginan individu lain.
 Adanya pengertian individu bahwa kemampuan individu-
individu bila digabungkan akan lebih besar dibandingkan
kemampuan individu secara sendiri-sendiri.
 Adanya kebutuhan individu untuk berbagi rasa,
pengetahuan dan pengalaman dengan individu lain.
 Adanya dorongan individu untuk bersama dengan
individu lain karena mereka adalah mahluk sosial.
KELOMPOK = GROUP
Kelompok adalah dua atau lebih orang yang berhimpun atas dasar
adanya kesamaan tertentu, berinteraksi melalui pola/struktur terten-
tu guna mencapai tujuan bersama, dalam kurun waktu yang relatif
panjang.
JENIS-JENIS KELOMPOK :
1. Atas dasar struktur kelompok :
Klp. Formal Klp. Informal
| | | | |
Struktur serba formal,
Persahabatan, Tidak fleksibel
Sangat fleksibel
2. Atas dasar fungsi kelompok :
Klp. Tugas Klp. Sosial
| | | | |
Ada tugas tertentu yang Untuk kesenangan
harus dikerjakan bersama. para anggotanya.
3. Berdasarkan Pola Interaksi Kelompok :
3.1. Interacting Group :
Setiap anggota harus bekerjasama dengan anggota-
anggota lainnya agar dapat mencapai tujuan-tujuan
kelompok.
Contoh : Tim Sepakbola, Tim Bolabasket, dsb.
3.2. Co-acting Group :
Masing-masing anggota dapat bertindak sendiri, tetapi
semua mengarah pada tercapainya tujuan kelompok
(tujuan bersama).
Contoh : Tim Olahraga Panahan, Tim Olahraga Renang,
dsb.
3.3. Counter-acting Group :
Kelompok yang terbelah karena masing-masing
mempunyai tujuan yang berbeda/berlawanan/bersaing.
Contoh Club Bulutangkis, Club Olahraga Tinju, dsb
Ketiga jenis kelompok interaksi itu membentuk segitiga
kontinuum :
Interacting Group

Co-acting Group Counteracting Group

 Jenis-jenis kelompok ini tidaklah standar atau stereotype,


tetapi keberadaannya tergantung pada situasi. Suatu kelompok
tertentu bisa berjenis intercating, atau coacting, atau
counteracting group pada saat yang berbeda, tergantung pada
situasi yang ada pada saat itu.
 Adanya jenis-jenis kelompok ini menuntut adanya
jenis kepemimpinan yang berbeda agar bisa
memunculkan jenis interaksi yang sesuai.
 Jenis Kelompok Jenis Interaksi
a. Inter-acting a. Kerjasama
b. Co-acting b. Masing-masing
kerja dengan baik.
c. Counter-acting c. Bersaing, berlomba.
 Kepemimpinan dalam kelompok harus mengusaha-
kan agar interaksi antar anggota dapat terjadi sesuai
dengan jenis interaksi yang diperlukan (melalui pela-
tihan) untuk dapat mencapai tujuan kelompok.
MENGGERAKKAN
KELOMPOK
1. MENETAPKAN ARAH
2. BERGERAK
3. MEMPERCEPAT GERAK
4. SAMPAI
MENETAPKAN ARAH

• MEMFOKUSKAN PADA MISI


• MENENTUKAN STRATEGI
• MENETAPKAN TUJUAN
• SKALA PRIORITAS
• TATA CARA DALAM KERJA
• PERATURAN
BERGERAK

• TUJUAN KELOMPOK HARUS MENJADI


KESEPAKATAN
• TANGGUNG JAWAB ANGGOTA
KELOMPOK DITENTUKAN DAN JELAS
• KELOMPOK HARUS ARIF DAN BIJAKSANA
• MASING-MASING ANGGOTA SALING
MENGISI KEKURANGAN DAN KELEBIHAN
MEMPERCEPAT GERAK

• MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA


• UMPAN BALIK DALAM MEMECAHKAN
MASALAH (KONFLIK, KERJA SAMA,
PEMBUATAN KEPUTUSAN YANG EFEKTIF)
• PENGUASAAN WILAYAH CEPAT DAN
EFEKTIF
SAMPAI

• TUJUAN TERCAPAI
• PRESTASI DIPEROLEH
• MENINJAU KEMBALI
Manajemen
Risiko
Menurut para ahli
1) Arthur Williams dan Richard, M H
Resiko adalah suatu variasi dari hasil-hasil yang dapat terjadi
selama periode terentu
2) Abas Salim
Resiko adalah ketidaktentuan yang mungkin melahirkan
peristiwa kerugian
3) Soekarto
Resiko adalah ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa
4) Herman Darmawi
Resiko adalah penyebaran penyimpangan hasil aktual dari
hasil yang diharapkan
 Kesimpulannya :
Resiko adalah sesuatu yang selalu dikaitkan dengan
kemungkinan terjadinya keadaan yang merugikan dan tidak
diduga sebelumnya bahkan bagi kebanyakan orang tidak
menginginkannya.
Karakteristik Resiko
1. Ketidakpastian atas terjadinya suatu
peristiwa
2. Ketidakpastian yang bila terjadi akan
menimbulkan kerugian
Penyebab Kegagalan Usaha
1. Perencanaan yang kurang matang
2. Kurangnya modal
3. Bakat yang tidak cocok
4. Kurang pengalaman
5. Lemahnya pemasaran
6. Tidak mempunyai semangat berwirausaha
7. Tidak mempunyai etos kerja yang tinggi
Resiko menurut Sifatnya
 Resiko Murni
Yaitu resiko yang terjadi pasti akan menimbulkan kerugian
dan terjadinya tanpa sengaja.
Misal: kebakaran. bencana alam, pencurian dan
sebagainya
 Resiko Spekulatif
Yaitu resiko yang sengaja ditimbulkan oleh yang
bersangkutan agar memberikan keuntungan bagi pihak
tertentu.
Misal: utang piutang, perdagangan berjangka, dan
sebagainya
 Resiko Fundamental
Yaitu resiko yang penyebabnya tidak dapat dilimpahkan
kepada seseorang dan yang menderita cukup banyak.
Misal: banjir, angin topan, dan sebagainya.
Resiko menurut Sumber / Penyebab
Timbulnya
1. Resiko Intern / Internal
Yaitu resiko yang berasal dari dalam perusahaan
itu sendiri.
Misal :
~ Ketidaktahuan
~ Kesalahan manuasiawi
~ Kurang pengalaman
~ Kurang pelatihan
~ Kegagalan tim untuk bekerjasama secara efektif
~ Kekurangan sumber daya
~ Teknologi tidak dikenal
2. Resiko Ekstern/ Eksternal
Yaitu resiko yang berasal dari luar perusahaan.
Misal :
~ Kegiatan pemasok yang berakibat kegagalan,
perubahan spesifikasi produk
~ Kegiatan pesaing / adanya saingan usaha yang sama
~ Tingkah laku pelanggan [ perubahan permintaan,
perubahan persepsi ]
~ Terjadi perubahan politik [ UU yang mempengaruhi
produk/ pelanggan ]
~ Kekuatan alam
Dapat Tidaknya Resiko Dialihkan
Kepada Pihak Lain
1. Resiko yang dapat dialihkan pada pihak lain,
dengan mempertanggungkan suatu obyek yang
akan terkena resiko pada perusahaan asuransi
2. Resiko yang tidak dialihkan pada pihak lain
Menurut Kejadian (Yang Mungkin Terjadi)
1. Perubahan permintaan
Suatu keadaan yang bisa terjadi karena perubahan
ekonomi,modal, selera konsumen yang mengakibatkan
terjadinya penurunan permintaan.
Contohnya :
 Perubahan ekonomi : utang piutang, perdagangan
berjangka
 Perubahan model : pakaian, sepatu, alat komunikasi
 Perubahan selera konsumen : jasa salon,foto
copy,catering

2) Perubahan konjungtur
Perubahan kondisi ekonomi yang tidak menentu sehingga
mempengaruhi keadaan usaha
Contoh :
 Pengaruh insflasi
 Pengaruh eksport / import
 Pengaruh bencana alam
3) Persaingan
Situasi dimana antar wirausaha melakukan usaha yang
sejenis/sama. Penggunaan alat modern yang
mempengaruhi hasil produksi antara lain kualitas
barang, harga jual produk, penghematan tenaga
Contoh :
 Penemuan baru : tehnik produksi,variasi,peralatan
produksi
 Kondisi perdagangan : sehat atau tidaknya mempengaruhi
kelancaran keuangan , selera konsumen
 Pengaruh musim : musim dingin, musim kemarau, musim
hujan
4) Perkembangan IPTEK
Perubahan teknologi tepat guna
Contoh : HP, Internet, Fax

5) Perubahan peraturan
Contoh : aturan hukum, aturan
pendidikan, aturan lalu lintas, aturan
administrasi pemerintah

6) Bencana alam
Contoh : banjir, gempa, angin topan
Cara Mengatasi Resiko
1) Resiko teknis
Resiko ini terjadi akibat kekurangmampuan wirausaha /
manajer dalam mengambil keputusan.
Faktor penyebab :
 Biaya produksi yang tinggi ( inefisien )
 Pemakaian SDM yang tidak seimbang ( tenaga kerja
terlalu banyak )
 Terjadi kebakaran akibat keteledoran & kurang cermat
 Terjadi pencurian akibat pengawasan yg kurang baik
 Terus menerus rugi cz biaya yang terus membengkak
 Penempatan tenaga kerja yang kurang tepat sehingga
produktifitas kerja yang menurun
 Perencanaan dan desian yang salah sehingga sulit
dioperasionalnya.
Upaya mengatasi Resiko teknis
a) Manajer atau wirausaha menambah pengetahuan tentang:
 Ketrampilan teknis, terutama yg berkaitan dg proses produksi yg
dihasilkan. Misal yg semula dg teknologi tradisional diganti dg
teknologi tepat guna/modern
 Ketrampilan mengorganisasi yaitu kemampuan meramu yg tepat
dari faktor produksi dalam usaha mencakup SDM, SDA, modal .
Ibarat membuat kue, bagaimana agar rasanya enak, murah dan
disenangi pembeli.
 Ketrampilan memimpin yaitu kemampuan untuk mencapai tujuan
usaha dikerjakan dg baik & serasi oleh semua orang yg ada pada
organisasi. Utk itu pimpinan dituntut membuat konsep kerja yg baik.
b) Membuat strategi usaha yg terarah untuk masa depan, yang meliputi
strategi produksi, keuangan, SDM, operasional, pemasaran,
penelitian dan pengembangan.
c) Mengalihkan kerugian pd perusahaan asuransi, dg konsekuensi
setiap saat harus membayar premi yg mrp pengeluaran tetap
2. Resiko Pasar
Resiko ini terjadi akibat produk yang dihasilkan kurang
laku atau tidak laku di pasaran.
Faktor penyebab :
~ Kesalahan dalam mengidentifikasi pasar
~ Kesalahan dlm mengetahui keb pelangan
~ Kegagalan dalam memprediksi perubahan pasar
~ Kesalahan dalam memperhitungkan secara makro
~ Kegagalan dalam memprediksi siklus pasar
Upaya yang ditempuh:
 Mengadakan inovasi yaitu membuat desain baru
dari produk yang disenangi calon pembeli. Misal
Hidroponik
 Mengadakan penelitian pasar dan memperoleh
informasi pasar secara berkesinambungan.
3. Resiko Kredit
Resiko yang ditanggung kreditor akibat debitor tidak membayar
pinjaman sesuai waktu yang telah disepakati.
Faktor penyebab:
 Sering tjd produsen menaruh produk dulu & dibayar kemudian
 Deditor meminjam uang untuk usaha tetapi usahanya gagal
akibatnya timbul kredit macet,
Upaya yang ditempuh
a) Berikan kredit pd seseorang yg memenuhi syarat sebagai berikut:
 Dapat dipercaya yaitu watak dan reputasinya
 Kemampuan utk membayar, dapat dilihat dari hasil usahanya
 Kemampuan modal sendiri yg ditempatkan dlm usaha
 Keadaan usahanya apakah menunjukkan trend naik atau turun.
b) Jangan memberikan pinjaman yang terlalu besar sambil
mengevaluasi kredibilitas debitor
c) Memperlihatkan pengelolaan dana debitor bila yang bersangkutan
memiliki perusahaan.
4. Resiko Alam
Resiko ini di luar pengetahuan/ jangkauan manusia, misal
gempa bumi, banjir, angin topan, kemarau panjang.
Kemungkinan bertahannya wirausahawan tetap hidup dalam
menghadapi resiko terburuk antara lain :
a) Memperbaiki usaha : Memperbaiki tampilan, mengganti nama,
mengganti personil, melengkapi alat –alat, mengganti strategi
pemasaran, memperbaiki cara produksi/cara kerja , dsb
b) Melakukan alih usaha : Berpindah dari usaha satu ke usaha
lainnya yg memungkinkan, misal bengkel umum ke bengkel
khusus, pabrik bata ke pabrik genting, produksi tahu ke susu
kedelai, penerbit ke percetakan, dsb.
c) Pindah alamat :Bisa jd suatu usaha tidak berhasil cz faktor
tempat yg kurang strategis, atau cz di dekatnya ada usaha
sejenis yg lebih besar
d) Mencari investor untuk berinvestasi : Mencari orang yang
memiliki dana dg kompensasi tertentu, misal dengan bagi hasil
e) Meminta pihak lain untuk mengakuisisi : Meminta pihak lain
untuk membeli sebagian besar saham dg konsekuensi otoritas
pengendalian usaha akan beralih kepihak lain.
Tipologi Pengambilan Resiko Pada Tingkat
Manajemen
1. Pada tingkat bawah :
Perusahaan membutuhkan pekerja-pekerja yang terampil
dalam melaksanakan hal-hal yang rutin dan mempunyai
sedikit resiko.Mereka akan membawa kestabilan perusahaan.
2. Pada tingkat menengah :
Manajer harus dapat lebih banyak kebebasan untuk
berinovasi dan membuat perubahan-perubahan kecil dalam
prosedur dan fungsi. Orang-orang yang berada di sini
dianggap sebagai pengambil resiko.
3. Pada tingkat atas :
Mereka harus mempunyai kemampuan untuk merumuskan
dan menerapkan ide-ide kreatif agar berhasil dalam bisnis
dan mewujudkan ide-ide mereka menjadi kenyataan.
Pengukuran Evaluasi Resiko
1. Resiko Bisnis, yaitu tingkat resiko dari aktivitas
perusahaan jika tidak menggunakan utang atau
resiko yang berkaitan dengan proyeksi tingkat
pengembalian aktiva (ROA) dari suatu perusahaan
dimasa mendatang.
2. Resiko Keuangan, adalah resiko tambahan yang
ditanggung pemegang saham akibat dari leverage
keuangan. Resiko finansial merupakan resiko yang
berada dalam common stockholders sebagai suatu
hasil dari keputusan pendanaan dengan hutang
atau saham prioritas.
SELEKSI URUTAN
PRIORITAS
TUJUAN
KEGIATAN KOMITMEN
HIDUP
PADA
PELAKSA-
SINERGIKAN SUKSES NAAN
DENGAN
ORANG LAIN

EKSPRESIKAN
SERAHKAN
DENGAN HASILNYA
KREATIF PADA
ILAHI
SUKSES DIRI SENDIRI MERUPAKAN
HAL YANG WAJAR DAN BIASA.

NAMUN SUKSES DENGAN


BERKELOMPOK MERUPAKAN HAL
YANG SANGAT LUARRRR BIASAAA ….

Anda mungkin juga menyukai