Selama berdiri, perusahaan ini membuat kelompok kerja dalam menyelesaikan pekerjaan.
Hal ini dilakukan karena manajemen PT. Ayunda Persada menyadari bahwa setiap pekerjaan
yang dilakukan membutuhkan koordinasi antar bagian, saling bekerja sama sehingga tidak
dapat melakukan pekerjaan secara mandiri. Meski kontribusinya mungkin serba sedikit,
keterlibatan orang lain hampir pasti tidak bisa dihindarkan. Lebih dari itu, dalam batas-batas
tertentu sebuah pekerjaan hasilnya akan lebih efektif jika dikerjakan dalam sebuah
kelompok.
Selain kelompok kerja, PT. Andika Persada juga membentuk TIM kerja dalam pekerjaan
sehari-hari, ada beberapa pekerjaan khususnya yang bersifat kompleks dan pekerjaan
tersebut harus dilakukan dengan melibatkan departemen lainnya agar pekerjaan berjalan
lancar dan tepat waktu.
Menurut Saudara :
Jawaban
PENGERTIAN KELOMPOK
Secara sederhana, kelompok didefinisikan sebagai dua orang atau lebih yang melakukan
interaksi secara langsung, dan merasa saling bergantung, dalam rangka untuk mencapai
tujuan bersama. Berdasarkan pengertian ini, sebuah kelompok terdiri dari tiga komponen
utama, yaitu dua orang atau lebih, melakukan interaksi dan saling bergantung, dan paling
tidak ada satu tujuan yang hendak dicapai. Untuk memberi gambaran tentang esensi sebuah
kelompok, perhatikan contoh berikut ini Katakanlah ada sekumpulan orang yang
menggunakan satu mesin fotokopi secara bersama-sama. Menurut definisi di atas,
sekumpulan orang tersebut belum bisa disebut sebagai kelompok karena diantara mereka
tidak saling bergantung meskipun mereka saling berinteraksi. Adanya unsur saling
bergantung ini sesungguhnya menunjukkan bahwa anggota-anggota kelompok merasa
saling memiliki sehingga mereka juga merasa bahwa diantara mereka merupakan satu
kesatuan yang tidak terpisahkan (single unit entity). Perasaan seperti ini muncul karena para
anggota kelompok umumnya membentuk mental bersama. Oleh Hofstede pembentukan
mental bersama ini disebut "collective mental programming" yang tujuannya untuk
menandai bahwa mereka memiliki keyakinan, identitas, dan sikap yang sama yang
kesemuanya itu bersumber pada norma kelompok (group norm) yang mereka bangun
bersama.
Penjelasan di atas sejalan dengan pengertian kelompok yang lebih kental dengan disiplin
ilmu sosiologi. D. Horton Smith sebagaimana dikutip oleh Kreitner and Kinicki mengatakan
bahwa kelompok adalah dua orang atau lebih yang saling berinteraksi secara bebas dan
saling berbagi norma dan tujuan bersama serta memiliki identitas diri. Definisi kedua ini
menegaskan bahwa ketika dua orang atau lebih membangun suatu ikatan sosial (social
entity) sehingga mereka bisa saling berinteraksi dan di antara mereka terjadi saling
ketergantungan maka saat itulah mulai terbentuk sebuah kelompok. Namun, hanya saling
berinteraksi dan saling bergantung belum cukup untuk mengatakan dua orang atau lebih
sebagai kelompok jika di antara mereka tidak memiliki norma kelompok, tujuan bersama,
dan identitas diri. Oleh karena itu, secara lengkap, unsur-unsur pembentuk kelompok
adalah:
Pengertian Tim
Dalam konteks organisasi, istilah tim atau tim kerja sesungguhnya bukan istilah baru.
Mahaguru bidang kualitas Joseph Juran, pada tahun 1950-an, sudah menggunakan istilah
tersebut pada saat memperkenalkan pentingnya konsep kualitas kepada masyarakat
Jepang. Istilah tim kemudian dibawa masuk ke Amerika pada tahun 1980-an dan mulai
populer setelah perusahaan-perusahaan besar yang peduli terhadap masalah kualitas,
seperti Toyota, General Electric, dan Motorola, memanfaatkan konsep tim untuk
menghasilkan produk-produknya. Hanya saja ketika itu istilah tim masih didefinisikan sangat
longgar. Istilah tim dan kelompok sering digunakan secara bergantian seolah- olah setiap
kelompok adalah tim sehingga keduanya dianggap mempunyai pengertian yang sama.
Memasuki tahun 1990-an para akademisi mulai mendefinisikan istilah tim secara tegas dan
mereka secara tegas pula membedakannya dengan istilah kelompok (group). Kazenbach and
Smith misalnya mendefinisikan tim sebagai:
"A small number of people with complementary skills who are committed to a common
purposes, set the performance goals, and approach for which they hold themselves
mutually accountable"
1. orang- orang yang ditunjuk menjadi anggota sebuah tim adalah orang-orang pilihan
yang memiliki kemampuan khusus,
4. tanggung jawab tim bukanlah tanggung jawab individu anggota tim melainkan
tanggung jawab bersama. Keempat elemen inilah yang pada akhirnya membedakan
tim dengan kelompok kerja lainnya
Jawaban
Upaya formal yang diarahkan untuk membentuk tim yang efektif pada umumnya
ditekankan pada dua area kunci, yaitu pelatihan untuk menjadi bagian tim dan
pelatihan untuk menjalankan manajemen secara mandiri (self-management).
Menjadi bagian tim meskipun tampaknya mudah, tetapi kenyataan tidak demikian
karena sebaga anggota tim, seseorang harus bisa menjaga keharmonisan tim dan
memiliki tenggang rasa dengan anggota tim lainnya. Untuk itu, setiap anggota
dituntut untuk memiliki interpersonal skill yang cukup. Jika tidak maka pelatihan
interpersonal skill adalah sebuah keharusan. Selain interpersonal skill, anggota tim
juga harus bisa mengelola din sendiri jika menghendaki keseluruhan anggota tim
secara bersama-sama bisa mencapai tujuan. Mengelola diri sendiri menjadi penting
karena pada umumnya seseorang terbiasa diberitahu apa yang harus dan boleh
dikerjakan dan apa yang tidak boleh, namun sangat jarang seseorang tahu
bagaimana seharusnya mengelola diri sendiri dan perilakunya. Beberapa
keterampilan yang bisa dimanfaatkan untuk mengelola diri sendiri adalah:
Mengharapkan kinerja yang tinggi baik dari diri sendiri maupun anggota tim
lainnya,
Menetapkan tujuan,
3. Memberi kompensasi atas kinerja tim. Bagi masyarakat individual seperti masyarakat
Amerika, kompensasi biasanya diberikan kepada seseorang berdasarkan kinerja
individual orang tersebut. Dalam tim, cara pemberian kompensasi seperti ini boleh
jadi kurang pada tempatnya karena bisa merusak harmoni tim. Dalam tim, kinerja
tidak ditentukan oleh seorang anggota tim melainkan karena kontribusi semua
anggota tim. Oleh karena itu selayaknya kompensasi diberikan berdasarkan kinerja
tim bukan kinerja individual. Semakin organisasi memberi imbalan berdasarkan
keberhasilan semakin semangat meningkat. Bentuk kompensasi berbasis tim
diantaranya adalah: gain-sharing plans- bagi hasil keuntungan. Namun jika didalam
tim mengaruskan anggotanya memiliki skill berbeda-beda boleh kompensasi
didasarkan pada kontribusi skill tersebut ada keseluruhan tim. Kompensasi seperti ini
disebut skill based pay.
5. Mengkomunikasikan hal-hal yang mendesak. Salah satu alasan mengapa sebuah tim
dibentuk adalah ada satu atau beberapa kegiatan yang menuntut standar kinerja
yang tinggi sehingga sulit, kalau tidak dikatakan tidak bisa, dilakukan secara
individual atau dalam aktivitas organisasi secara reguler. Tuntutan ini secara tidak
langsung mengharap agar tim memiliki energi yang maksimal. Selain itu, tuntutan
tersebut juga harus dipahami dan dimengerti oleh setiap anggota tim. Oleh
karenanya mengkomunikasikan hal-hal yang mendesak kepada semua anggota tim
merupakan sebuah keharusan.
3) Manfaat apa yang akan didapatkan jika pekerjaan dilakukan bersama dengan TIM?
Jelaskan!
Jawaban
MANFAAT TIM
Jika sebuah tim bisa berjalan dengan efektif, manfaatnya tidak saja bisa dinikmati oleh tim
itu sendiri, tetapi juga bagi organisasi secara keseluruhan. Beberapa manfaat yang bisa
diperoleh berkaitan dengan dibentuknya sebuah tim adalah sebagai berikut:
3. Memperbaiki proses. Dalam sebuah tim hampir semua kegiatan selalu dilakukan
dengan berkoordinasi diantara anggota tim sehingga masing-masing anggota bisa
saling memberi masukan dan saling belajar dari anggota lainnya. Oleh sebab itu,
tidak mengherankan jika kegiatan tim selalu terorgansir dan tersistem dengan baik.
Sebagai contoh, tim kerja sebelum memulai pekerjaan biasanya terlebih dahulu
berkoordinasi untuk membuat sistem perencanaan agar semua anggota tim bisa
memberi kontribusi terhadap pekerjaan yang akan dilaksanakan. Demikian juga,
setiap pekerjaan biasanya diditribusikan secara merata kepada semua anggota tim
sehingga proses penyelesaian pekerjaan menjadi semakin efisien. Sederhananya,
kehadiran tim dimanfaatkan untuk memperbaiki proses yang lebih sistematis.
6. Meningkatkan komunikasi. Manfaat lain dari tim kerja adalah semakin baiknya
komunikasi antarkaryawan. Hal ini tidak lepas dari pola komunikasi dalam tim kerja
yang serta merta top down dan one way communication. Tim cenderung
mengadopsi pola komunikasi segala arah-lateral, komunikasi ke atas, komunikasi ke
bawah dan bahkan komunikasi dengan pihak-pihak di luar organisasi. Kebutuhan
komunikasi seperti ini menjadi sangat mendesak karena dalam tim setiap tindakan
harus terlebih dahulu dikomunikasikan sehingga diantara anggota bisa berbagi
informasi dan ide serta bisa saling belajar.