Anda di halaman 1dari 6

NAMA : NABILA CAHYANI ASHAL

NIM : 02320190099

KELAS : B6

MATA KULIAH : AKUNTANSI KEPERILAKUAN

RMK BAB 3

KONSEP DAN PERAN PERILAKU ORGANISASI

ORGANISASI DAN MANAJEMEN

Organisasi merupakan alat manajemen untuk mencapai tujuan. Manajemen sangat berhubungan erat
dengan organisasi sebagai wadah atau tempat manajemen itu untuk berperan aktif. Berdasarkan pada
pengertiannya, organisasi dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu organisasi dalam arti statis dan
organisasi dalam arti dinamis. Secara umum organisasi dapat didefinisikan sebagai unit social yang
dikoordinasikan secara sadar, terdiri atas dua orang atau lebih dan yang relative terus-menerus untuk
mencapai satu atau serangkaian tujuan bersama.

KETERLIBATAN PERAN MANAJER

Keterlibatan peran manajer begitu penting bagi keberhasilan suatu organisasi karena kebutuhan akan
koordinasi dan pengendalian. Untuk tujuan perbaikan kinerja, peranan yang dimainkan oleh manajer
sangat besar. Perbaikan kinerja secara terus-menerus dapat dilakukan dengan komunikasi yang harmonis.

TINGKATAN MANAJER

Pada organisasi berstruktur tradisional, manajer sering dikelompokkan menjadi:

1. Manajer Tingkat Bawah (Lower Management)


Manajer ini merupakan orang yang menduduki posisi di tingkatan paling bawah dan mengelola
pekerjaan indivdu nonmanajerial yang terlibat dalam produksi atau penciptaan produk organisasi.
2. Manajer Tingkat Menengah (Middle Management)
Manajer tingkat menengah mencakup semua tingkatan manajemen antara tingkatan paling rendah
dengan tingkat puncak pada organisasi tertentu.
3. Manajer Tingkat Atas (Top Management)
Manajer yang menduduki posisi ini biasanya disebut manajemen puncak, yang bertanggung
jawab atas pengambilan keputusan seluruh organisasi dan menyusun rencana serta sasaran yang
akan memengaruhi keseluruhan organisasi itu.

FUNGSI MANAJEMEN

Pada perkembangan manajemen di tahun-tahun berikutnya, fungsi tersebut diringkas menjadi lima fungsi
dasar yang paling penting, yaitu:

1. Perencanaan
Fungsi perencanaan mencakup proses merumuskan sasaran, menetapkan suatu strategi untuk
mencapai sasaran tersebut, dan menyusun rencana guna memadukan dan mengoordinasikan
sejumlah kegiatan.
2. Pengorganisasian
Fungsi pengorganisasian mencakup proses menentukan tugas yang harus dikerjakan, pihak yang
harus mengerjakannya, cara tugas-tugas itu akan dikelompokkan, hierarki pelaporan, dan pada
tingkatan apa keputusan hatus diambil.
3. Pengarahan
Pengarahan adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha
untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha.
4. Kepemimpinan
Fungsi kepemimpinan merupakan kemampuan dan kesiapan seseorang untuk memngaruhi,
membimbing, dan mengarahkan atau mengelola orang lain agar mereka mau berbuat sesuatu
demi tercapainya tujuan bersama.
5. Pengendalian
Fungsi pengendalian menjelaskan bahwa setelah sasaran ditentukan, rencana dirumuskan,
pengaturan strukturnya ditetapkan, serta orang-orang dipekerjakan, dilatih, dan diberikan
motivasi, terdapat sejumlah evaluasi untuk mengetahui apakah segala sesuatunya berjalan sesuai
rencana.

PERAN MANAJER

1. Peran antar-pribadi, yaitu melibatkan orang dan kewajiban lain, yang bersifat seremonial dan
simbolis.
2. Peran informasional, meliputi peran manajer sebagai pemantau dan penyebar informasi, serta
peran sebagai juru bicara.
3. Peran pengambilan keputusan, meliputi peran sebagai seorang wiraswasta, pemecah masalah,
pembagi sumber daya, dan perunding.

KEAHLIAN MANAJEMEN

1. Keahlian Konseptual (Conseptional Skill)


Manajer tingkat atas harus memiliki keterampilan untuk membuat kosep, ide, dan gagasan demi
kemajuan organisasi.
2. Keahlian tentang Orang (Humanity Skill)
Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan
berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan
kemanusiaan.
3. Keahlian Teknis (Technical Skill)
Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu,
misalnya menggunakan program computer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi, dan
sebagainya.
Selain tiga keterampilan dasar di atas, ada dua keterampilan dasar yang harus dimiliki
oleh manajer yaitu, keahlian manajemen waktu dan keahlian membuat keputusan.

MENDEFINISIKAN PERILAKU ORGANISASI


 PENGERTIAN ORGANISASI
Organisasi adalah pengaturan yang disengaja terhadap sejumlah orang untuk mencapai tujuan
tertentu.

 TUJUAN ORGANISASI
Tujuan organisasi merupakan hasil terukur yang harus dicapai. Tujuan tersebut menggambarkan
hasil yang harus dicapai dalam jangka pendek guna mewujudkan visi jangka panjang.

 TARGET ORGANISASI
Target merupakan tujuan kuantitatif atau tolak ukur kinerja. Target merupakan nilai yang ingin
dicapai oleh organisasi, dan perwujudannya dapat diukur dengan menggunakan tolak ukur
kinerja.

PERAN PERILAKU ORGANISASI

1. Di Tempat Kerja
Setiap karyawan dituntut memiliki komitmen yang tinggi terhadap tugas dan tanggung jawabnya
di tempat kerja.
2. Bagi Individu
3. Tidak bekerja dalam perusahaan besar
4. Jika tidak ingin jadi seorang manajer

BEBERAPA HAL PENTING DALAM PERILAKU ORGANISASI

 TEORI PERAN
Peran dapat digambarkan secara sederhana sebagai bagian dari orang-orang yang saling
berinteraksi. Peranan social menggambarkan hak, tugas, kewajiban, dan perilaku yang sesuai
dengan orang yang memegang posisi tertentu dalam konteks social tertentu.

 STRUKTUR SOSIAL
Studi keperilakuan manusia yang sistematis bergantung pada dua fakta. Pertama, orang-orang
bertindak secara teratur dan dengan pola berulang. Kedua, orang-orang tidak mengisolasikan
bentuk, tetapi mereka saling berhubungan.

 BUDAYA
Budaya merupakan satu sudut pandang yang pada saat bersamaan dijadikan jalan hidup oleh
suatu masyarakat. Tidak ada masyarakat tanpa budaya, dan budaya tidak eksis di luar masyarakat.
Menurut Hofstede (1980, 1991), ada empat dimensi budaya nasional, yaitu:
1. Jarak kekuasaan (power distance)
2. Penghindaran ketidakpastian (uncertain avoidance)
3. Maskulinitas dan feminisitas (masculinity and femininity)
4. Individualisme dan kolektivisme (individualism and collectivism)

 KOMITMEN ORGANISASI
Berikut tiga karakteristik yang berhubungan dengan komitmen organisasi:
1. Keyakinan dan penerimaan yang kuat terhadap nilai dan tujuan organisasi.
2. Kemauan sekuat tenaga melakukan yang diperlukan untuk kepentingan organisasi.
3. Keinginan yang kuat untuk menjaga keanggotaan dalam organisasi.

Di sisi lain, para ahli mendefinisikan komitmen organisasi sebagai berikut.

1. Suatu kepercayaan dan penerimaan terhadap tujuan serta nilai organisasi dan atau profesi.
2. Suatu kemauan untuk melakukan usaha yang sungguh-sungguh guna kepentingan organisasi
dan atau profesi.
3. Suatu keinginan untuk memelihara keanggotaan dalam organisasi dan atau profesi.

Komitmen organisasi terbentuk apabila setiap individu mengembangkan tiga sikap yang saling
berhubungan berikut terhadap organisasi dan atau profesi, yaitu: identdifikasi, keterlibatan, dan
loyalitas. Adapun tiga komponen utama mengenai komitmen organisasi, yaitu: komitmen afektif,
komitmen kontinu, komitmen normative.

 KONFLIK PERAN
Secara umum, konflik dapat dibagi menjadi dua bagian utama. Bagian pertama adalah konflik
peran dan bagian kedua adalah konflik kepentingan.
Konflik peran timbul karena dua perintah berbeda yang diterima secara bersamaan dan
pelaksanaan atas salah satu perintah akan mengakibatkan dibaikannya perintah yang lain.
Perintah pertama berasal dari kode etik profesi, sedangkan perintah kedua berasal dari system
pengendalian yang berlaku di perusahaan.

 KONFLIK KEPENTINGAN
Pada sisi lain, gagasan mengenai pemisahan antara budaya pribadi dengan pekerjaan sebenarnya
sudah ada sejak lama. Jika dikaji lebih dalam, gagasan tentang pemisahan ini akan mengarah pada
gagasan Max Weber (1864-1920). Weber menjelaskan jika suatu organisasi ingin mencapai
tujuannya secara efektif.
Banyak bukti riset yang menunjukkan bahwa konflik kepentingan anatara pekerja dan
keluarganya sangat merugikan karyawan dan perusahaan. Konflik kerja dan keluarga cenderung
berpengaruh negative terhadap kinerja karyawan.

PERUBAHAN PADA TINGKAT INDIVIDU

Terdiri dari:

1. Perbedaan Individu
2. Motivasi
3. Pemberdayaan
4. Berperilaku Etis

PERUBAHAN PADA TINGKAT KELOMPOK

 BEKERJA DENGAN YANG LAINNYA


Sikap positif, perilaku, dan kemempuan mengambil tanggung jawab atas tindakan seseorang juga
merupakan kunci keterampilan karena banyak orang akan bekerja pada perusahaan kecil dan
menengah di masa mendatang.

 PERBEDAAN KEKUATAN KERJA


Kemampuan untuk menyesuaikan terhadap banyak orang yang berbeda merupakan salah satu
kemampuan yang paling penting dan secara luas mendasari perubahan yang dihadapi organisasi.

PERUBAHAN PADA TINGKAT ORGANISASI

Ada banyak factor lain yang saling berinteraksi pada batasan perilaku individu dan kelompok.

1. Produktivitas
2. Pengembangan Efektivitas Karyawan
3. Menempatkan Orang Pertama
4. Mengelola dan Bekerja Dalam Dunia Multikultural
5. Fleksibilitas

DASAR MOTIVASI ORGANISASI

Kompleksitas masalah motivasi dalam organisasi dapat dipahami jika kita mengamankan kerangka
analistis yang cukup komprehensif untuk mengidentifikasi sumber-sumber perbedaan utama dan yang
cukup terperinci untuk mengandung spesifikasi yang memadai bagi tujuan prediksi.

1. Menarik dan menahan orang dalam sebuah system


2. Peranan kinerja dapat diandalakan
3. Perilaku spontan dan inovatif
4. Kerja sama
5. Perlindungan
6. Ide konstruktif
7. Sikap yang sesuai

TIPE POLA MOTIVASI

1. Kepatuhan atau kesesuaian norma system


2. Imbalan system instrumental
3. Kepuasan intrinsic terhadap aturan kerja spesifik
4. Internalisasi nilai individu sesuai dengan tujuan organisasi
5. Kepuasaan social yang diperoleh dari hubungan kelompok primer

POLA MOTIVASI: KONSEKUENSI DAN SYARAT

1. Kepatuhan bukan aturan sah


2. Kondisi kondusif bagi aktivitas penerimaan aturan
3. Imbalan system instrumental
4. Kondisi kondusif terhadap ganjaran system yang efektif
5. Ganjaran invidual instrumental
6. Kondisi kondusif imbalan instrumental individual
7. Kepuasaan kerja intrinsic
8. Kondisi kondusif terhadap timbulnya kepuasaan kerja intrinsic
9. Internalisasi nilai dan tujuan organisasi
10. Kondisi kondusif dari internalisasi tujuan system

KEPUASAN SOSIAL DARI HUBUNGAN KELOMPOK PRIMER

Manusia adalah makhluk social dan tidak dapat terisolasi secara fisik atu psikologis. Secara singkat,
motivasi afiliatif adalah bentuk lain dari mencari imbalan instrumental, tetapi beberapa aspek kualitatif
cukup berbeda dari system instrumental dan imbalan yang sebelumnya menjadi pembahasan terpisah.

Anda mungkin juga menyukai