DISUSUN OLEH :
NAMA : Jabal Ausarizq Sahlulghaney
NIM : 43218110072
Sistem yang memproses data akuntansi perusahaan disebut sistem pemrosesan transaksi. data
di kumpulkan dari sistem fisik perusahaan dan di masukkan ke dalam suatu basis
data,bersama-sama dengan data dari lingkungan.peranti lunak pemrosesan data akan di
mengubah data menjadi informasi bagi manajemen dan lingkungan. Sistem distribusi terdiri
atas tiga proses utama: memenuhi pesanan pelanggan,memesan persediaan pengganti dari
pemasok, dan memelihara buku besar.
Sistem informasi organisasi dibuat sesuai dengan area bisnis dan tingkat organisasi. Sistem
untuk area bisnis terdiri atas subsistem input yang mengumpulkan data dan informasi untuk
di masukkan ke dalam basis data dan subsistem output yang mengubah data menjadi
informasi. Tiga subsistem input meliputi sistem pemrosesan transaksi, sistem yang
melakukan proyek-proyek riset khusus, dan sistem yang mengumpulkan data intelegensi dari
lingkungan.
Suatu aplikasi komputer yang saat ini sedang menarik banyak perhatian adalah manajemen
hubungan dengan pelanggan atau customer relationship management(CRM). Aplikasi ini
menuntut adanya area penyimpanan data berukuran super yang disebut data
warehouse(gudang data), yang akan mengakumulasikan data sebagai ganti dari menjagannya
tetap mutakhir, membuat data dapat di ambil dengan mudah, dan di tujukan untuk
mendukung pengambilan keputusan daripada pendukung operasi sehari-hari.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajer sering kali memusatkan perhatian hanya pada beberapa aktivitas penting saja, yang
di sebut sebagai faktor keberhasilan kritis (critical success factor - CSF), yang memiliki
pengaruh sangat besar pada keberhasilan atau kegagalan perusahaan. Sistem pemrosesan
transaksi akan memproses data yang menguraikan operasi perusahaan sehari - hari.
Pemrosesan ini akan menghasilkan suatu basis data yang digunakan oleh sistem - sisten lain
di dalam perusahaan. sistem pemrosesan transaksi sebuah perusahaan yang bergerak dalam
bisnis distribusi.
Sistem informasi lainnya di dalam perusahaan di maksudkan untuk mendukung unit - unit
organisasi. Sebagai contoh, sistem informasi pemasaran, sistem informasi budaya manusia,
sistem informasi manufaktur, dan sitem informasi keuangan dibuat sesuai dengan kebutuhan
informasi dari masing - masing area bisnis tersebut, dan sistem informasi eksekutif mengakui
adanya kebutuhan - kebutuhan informasi yang unik dari pada pengguna di tingkat atas
organisasi.
Meskipun basis data dari sistem pemrosesan transaksi dan sistem organisasi memiliki nilai
yang tinggi, basis data tersebut tidak akan memberikan manfaat ketika pengguna
menginginkan catatan sejarah yang mendalam dari suatu aktivitas tertentu. Kebutuhan ini
telah menghasilkan suatu aplikasi yang saat ini sedang sangat populer-manajemen hubungan
pelanggan atau costumer relationship management (CRM). Data warehouse lama-kelamaan
terakumulasi, dan data dapat diambil dengan cepat untuk digunakan dalam pengambilan
keputusan.
Secara umum sistem informasi dapat diartikan kombinasi dari teknologi informasi dan
aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan manajemen.
Dilihat dari waktu ke waktu teknolgi selalu terus berkembang yang mengakibatkan banyak
organisasi bisnis memerlukan sistem informasi dalam menjalankan bisnis nya. Dengan
Sistem Informasi yang diterapkan dibanyak organisasi bisnis memudahkan mereka dalam
menjalankan pekerjaannya sehingga membuat sistem informasi ini menjadi penting dalam
sebuah organisasi bisnis.
Sistem Informasi memiliki kegunaan sebagi alat untuk mengolah data, mengembangkan
bisnis serta untuk memudahkan dalam mencari masalah yang timbul dalam organisasi
tersebut. Sistem informasi digunakan untuk meningkatkan kinerja individual dalam
organisasi bisnis yang juga akan meningkatkan kinerja dalam organisasi bisnis. Teknologi
sistem informasi saat ini memainkan peranan yang penting dalam mendukung pengambilan
keputusan dan dalam pengevaluasian kinerja.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penulisan artikel ini adalah:
LITERATUR TEORI
Pada tahun 1961, D. Ronald Daniel dari McKinsey & Company, salah satu perusahaan
konsultan terbesar di Amerika, memperkenalkan istilah critical success factor (CSF) atau
faktor penting penentu keberhasilan. Ia mengungkapkan bahwa terdapat beberapa aktivitas
penting yang akan menentukan keberhasilan atau kegagalan bagi semua jenis organisasi.
Aktivitas-aktivitas penting tersebut adalah CSF, dan faktor-faktor ini dapat berbeda-beda dari
satu jenis organisasi ke jenis organisasi yang lain. Sebagai contoh, dalam industri kendaraan
bermotor, yang diyakini sebagai CSF adalah model, jaringan dealer yang efisien dan
pengendalian biaya produksi yang ketat. Dalam industri asuransi, CSF diidentifikasikan
sebagai pengembangan personel manajemen agen, pengendalian personel administrasi dan
inovasi dalam menciptakan produk-produk asuransi yang baru. Paling tidak, di awal tahun
1960-an semuanya diyakini sebagai CSF.
Ketika manajemen sebuah perusahaan menjalankan konsep CSF mereka akan memusatkan
perhatian pada pengedintifikasian CSF dan kemudian memonitor sampai seberapa jauh
mereka telah mencapainya.
Tinjauan Sistem
Seluruh sistem ditunjukkan oleh kotak yang diberi label "Sistem distribusi" yang berada
ditengah. Unsur - unsur lingkungan yang berinteraksi dengan sistem ditunjukkan oleh kotak -
kotak dan dihubungkan ke sistem oleh panah - panah yang disebut arus data.
Arus data dari sistem distribusi kepada manajemen terdiri atas laporan - laporan akuntansi
standar. Semua kecuali dua arus data seperti gambar di atas terdiri atas sumber - sumber daya
daya maya (virtual).
Masing-masing subsistem output terdiri atas program-program yang terdapat di dalam koleksi
peranti lunak. Program-program ini memungkinkan pengguna mendapatkan informasi dalam
bentuk laporan-laporan berkala dan khusus. Hasil dari simulasi matematis, komuniksi
elektronik, dan saran sistem berbasis pengetahuan. Pengguna meliputi manajer-manajer
perusahaan yang memiliki kepentingan dengan aktivitas pemasaran perusahaan.
Basis Data : Data yang digunakan oleh subsistem output berasal dari basis data. Basis data
dipopulasi dengan data yang berasal dari tiga subsistem input.
PEMBAHASAN
Beberapa langkah yang harus dilakukan manajemen perusahaan agar proses informasi dapat
berjalan optimal sesuai dengan penerapan aplikasi sistem informasi diantaranya yaitu :
1. Perencanaan Sistem
Dalam perencanaan sistem terdapat beberapa fase/tahapan yaitu :
- Dibentuk suatu struktur kerja strategis yang luas dan pandangan sistem informasi
baru yang jelas yang akan memenuhi kebutuhan-kebutuhan pemakai informasi.
- Proyek sistem dievaluasi dan dipisahkan berdasarkan prioritasnya. Proyek dengan
prioritas tertinggi akan dipilih untuk pengembangan.
- Sumber daya baru direncanakan untuk, dan dana disediakan untuk mendukung
pengembangan sistem.
2. Analisis Sistem
- Fase analisis sistem adalah fase profesional sistem melakukan kegiatan analisis
sistem.
- Dilakukan proses penilaian, identifikasi dan evaluasi komponen dan hubungan
timbal-balik yang terkait dalam pengembangan sistem; definisi masalah, tujuan,
kebutuhan, prioritas dan kendala-kendala sistem; ditambah identifikasi biaya,
keuntungan dan estimasi jadwal untuk solusi yang berpotensi.
- Pada akhir fase analisis sistem, laporan analisis sistem disiapkan. Laporan ini
berisi penemuan-penemuan dan rekomendasi. Bila laporan ini disetujui, tim
proyek sistem siap untuk memulai fase perancangan sistem secara umum. Bila
laporan tidak disetujui, tim proyek sistem harus menjalankan analisis tambahan
sampai semua peserta setuju.
Dalam fase perancangan sistem, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu
seperti :
Teknologi Informasi bagi suatu perusahaan sangat penting dengan penerapan teknologi
informasi secara tepat suatu perusahaan dapat memiliki competitiva advantage dalam
industrinya. Teknologi informasi dapat membuka peluang bagi perusahaan untuk memperluas
atau memgembangkan bisnisnya. Teknologi informasi merupakan saran pendukung yang
memiliki posisi penting dalam kemajuan perusahaan.
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Putra, Y. M., (2018). Informasi Dalam Praktik. Modul Kuliah Sistem Informasi Manajemen.
Jakarta : FEB-Universitas Mercu Buana.