Anda di halaman 1dari 16

TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

INFORMASI DALAM PRAKTIK


STUDI KASUS PADA PKF PAUL HADIWINATA

Dosen Pembimbing : Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si

DISUSUN OLEH :
NAMA : Jabal Ausarizq Sahlulghaney
NIM : 43218110072

Program Studi Akuntansi


Fakultas Ekonomi & Bisnis
Universitas Mercubuana
Jakarta
2019
Abstrak

Sistem yang memproses data akuntansi perusahaan disebut sistem pemrosesan transaksi. data
di kumpulkan dari sistem fisik perusahaan dan di masukkan ke dalam suatu basis
data,bersama-sama dengan data dari lingkungan.peranti lunak pemrosesan data akan di
mengubah data menjadi informasi bagi manajemen dan lingkungan. Sistem distribusi terdiri
atas tiga proses utama: memenuhi pesanan pelanggan,memesan persediaan pengganti dari
pemasok, dan memelihara buku besar.

Sistem informasi organisasi dibuat sesuai dengan area bisnis dan tingkat organisasi. Sistem
untuk area bisnis terdiri atas subsistem input yang mengumpulkan data dan informasi untuk
di masukkan ke dalam basis data dan subsistem output yang mengubah data menjadi
informasi. Tiga subsistem input meliputi sistem pemrosesan transaksi, sistem yang
melakukan proyek-proyek riset khusus, dan sistem yang mengumpulkan data intelegensi dari
lingkungan.

Suatu aplikasi komputer yang saat ini sedang menarik banyak perhatian adalah manajemen
hubungan dengan pelanggan atau customer relationship management(CRM). Aplikasi ini
menuntut adanya area penyimpanan data berukuran super yang disebut data
warehouse(gudang data), yang akan mengakumulasikan data sebagai ganti dari menjagannya
tetap mutakhir, membuat data dapat di ambil dengan mudah, dan di tujukan untuk
mendukung pengambilan keputusan daripada pendukung operasi sehari-hari.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manajer sering kali memusatkan perhatian hanya pada beberapa aktivitas penting saja, yang
di sebut sebagai faktor keberhasilan kritis (critical success factor - CSF), yang memiliki
pengaruh sangat besar pada keberhasilan atau kegagalan perusahaan. Sistem pemrosesan
transaksi akan memproses data yang menguraikan operasi perusahaan sehari - hari.
Pemrosesan ini akan menghasilkan suatu basis data yang digunakan oleh sistem - sisten lain
di dalam perusahaan. sistem pemrosesan transaksi sebuah perusahaan yang bergerak dalam
bisnis distribusi.

Sistem informasi lainnya di dalam perusahaan di maksudkan untuk mendukung unit - unit
organisasi. Sebagai contoh, sistem informasi pemasaran, sistem informasi budaya manusia,
sistem informasi manufaktur, dan sitem informasi keuangan dibuat sesuai dengan kebutuhan
informasi dari masing - masing area bisnis tersebut, dan sistem informasi eksekutif mengakui
adanya kebutuhan - kebutuhan informasi yang unik dari pada pengguna di tingkat atas
organisasi.

Meskipun basis data dari sistem pemrosesan transaksi dan sistem organisasi memiliki nilai
yang tinggi, basis data tersebut tidak akan memberikan manfaat ketika pengguna
menginginkan catatan sejarah yang mendalam dari suatu aktivitas tertentu. Kebutuhan ini
telah menghasilkan suatu aplikasi yang saat ini sedang sangat populer-manajemen hubungan
pelanggan atau costumer relationship management (CRM). Data warehouse lama-kelamaan
terakumulasi, dan data dapat diambil dengan cepat untuk digunakan dalam pengambilan
keputusan.

Secara umum sistem informasi dapat diartikan kombinasi dari teknologi informasi dan
aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan manajemen.
Dilihat dari waktu ke waktu teknolgi selalu terus berkembang yang mengakibatkan banyak
organisasi bisnis memerlukan sistem informasi dalam menjalankan bisnis nya. Dengan
Sistem Informasi yang diterapkan dibanyak organisasi bisnis memudahkan mereka dalam
menjalankan pekerjaannya sehingga membuat sistem informasi ini menjadi penting dalam
sebuah organisasi bisnis.
Sistem Informasi memiliki kegunaan sebagi alat untuk mengolah data, mengembangkan
bisnis serta untuk memudahkan dalam mencari masalah yang timbul dalam organisasi
tersebut. Sistem informasi digunakan untuk meningkatkan kinerja individual dalam
organisasi bisnis yang juga akan meningkatkan kinerja dalam organisasi bisnis. Teknologi
sistem informasi saat ini memainkan peranan yang penting dalam mendukung pengambilan
keputusan dan dalam pengevaluasian kinerja.

Evaluasi berguna dalam membantu tercapainya keberhasilan atas pengembangan sistem


informasi, keberhasilan dalam sebuah sistem informasi tergantung pada kepraktisan dan
manfaat dalam sistem informasi terhadap teknologi yang ada dalam sistem karena teknologi
akan membantu untuk mencapai tujuan individu atau organisasi bisnis tersebut.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, rumusan masalahnya adalah:

1. Bagaimana implementasi dan pemeliharaan sistem pada perusahaan?


2. Bagaimana dampak penerapan sistem informasi?
3. Apa peranan sistem informasi?
4. Apa langkah-langkah yang dilakukan perusahaan dalam penerapan sistem
informasi?

C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penulisan artikel ini adalah:

1. Untuk mengetahui implementasi dan pemeliharaan sistem pada perusahaan


2. Untuk mengetahui dampak penerapan sistem informasi
3. Untuk mengetahui peranan sistem informasi
4. Untuk mengetahui langkah-langkah yang dilakukan perusahaan dalam penerapan
sistem informasi
BAB II

LITERATUR TEORI

A. INFORMASI SEBAGAI SALAH SATU FAKTOR PENTING PENENTU


KEBERHASILAN

Pada tahun 1961, D. Ronald Daniel dari McKinsey & Company, salah satu perusahaan
konsultan terbesar di Amerika, memperkenalkan istilah critical success factor (CSF) atau
faktor penting penentu keberhasilan. Ia mengungkapkan bahwa terdapat beberapa aktivitas
penting yang akan menentukan keberhasilan atau kegagalan bagi semua jenis organisasi.
Aktivitas-aktivitas penting tersebut adalah CSF, dan faktor-faktor ini dapat berbeda-beda dari
satu jenis organisasi ke jenis organisasi yang lain. Sebagai contoh, dalam industri kendaraan
bermotor, yang diyakini sebagai CSF adalah model, jaringan dealer yang efisien dan
pengendalian biaya produksi yang ketat. Dalam industri asuransi, CSF diidentifikasikan
sebagai pengembangan personel manajemen agen, pengendalian personel administrasi dan
inovasi dalam menciptakan produk-produk asuransi yang baru. Paling tidak, di awal tahun
1960-an semuanya diyakini sebagai CSF.
Ketika manajemen sebuah perusahaan menjalankan konsep CSF mereka akan memusatkan
perhatian pada pengedintifikasian CSF dan kemudian memonitor sampai seberapa jauh
mereka telah mencapainya.

B. SISTEM PEMROSESAN TRANSAKSI


Istilah sistem pemrosesan transaksi digunakan untuk menjelaskan sistem informasi
mengumpulkan data yang menguraikan aktivitas perusahaan, mengubah data menjadi
informasi, dan menyediakan informasi tersebut bagi para pengguna terdapat di dalam maupun
di luar perusahaan. Istilah sistem pemrosesan data elektronik (electronic data processing
-EDP) dan sistem informasi akuntansi juga telah dipergunakan, namun saat ini kurang
populer. Informasi yang mengalir ke lingkungan juga memeliki arti penting.
Sebagai contoh, sistem pemrosesan transaksi memberikan faktur dan laporan saldo kepada
pelanggan, pesanan pembelian kepada pemasok, dan data dalam laporan keuangan tahunan
kepada para pemegang saham dan pemilik.
Salah satu contoh yang baik dari sistem pemrosesan transaksi adalah sistem yang digunakan
oleh perusahaan-perusahaan distribusi. Perusahaan yang mendistribusikan produk atau jasa
kepada para pelanggannya. Kita akan menyebut sistem seperti ini sebagai suatu sistem
distribusi (distribution system). Sistem distribusi juga dapat ditemukan pada organisasi -
organisasi jasa seperti united way dan rumah sakit serta pada badan - badan pemerintahan
seperti militer dan perpajakan. semua organisasi, dalam satu bentuk dan lainnya bergerak
dalam bidang bisnis distribusi.

Tinjauan Sistem
Seluruh sistem ditunjukkan oleh kotak yang diberi label "Sistem distribusi" yang berada
ditengah. Unsur - unsur lingkungan yang berinteraksi dengan sistem ditunjukkan oleh kotak -
kotak dan dihubungkan ke sistem oleh panah - panah yang disebut arus data.

Arus data dari sistem distribusi kepada manajemen terdiri atas laporan - laporan akuntansi
standar. Semua kecuali dua arus data seperti gambar di atas terdiri atas sumber - sumber daya
daya maya (virtual).

Subsistem-subsistem Utama dari Sistem Distribusi


1) Sistem yang Memenuhi Pesanan Pelanggan
· Sistem entri pesanan (order entry system) memasukkan pesanan pelanggan ke
dalam sistem.
· Sistem persediaan (inventory system) memelihara catatan persediaan.
· Sistem penagihan (billing system) membuat faktur pelanggan
· Sistem piutang dagang (account receivable system) penagihan uang dari pelanggan.
2) Sistem yang Memesan Persediaan Pengganti
· Sistem Pembelian (Purchasing system) menerbitkan pesanan pembelian kepada
pemasok untuk persediaan yang dibutuhkan.
· Sistem Penerimaan (Receiving system) menerima persediaan.
· Sistem Utang Dagang (Account Payable system) melakukan pembayaran
3) Sistem yang Menjalankan Proses Buku Besar
· Sistem Buku Besar (General Ledger System) adalah sistem akuntansi yang
menggabungkan data dari sistem-sistem akuntansi yang lain dengan tujuan untuk
menyajikan gambaran keuangan perusahaan secara gabungan.
· Buku Besar (General Ledger) adalah file yang memuat data akuntansi yang telah
digabungkan
· Sistem Memperbaharui buku besar (Updated general ledger system) membukukan
catatan-catatan yang mendeskripsikan berbagai tindakan dan transaksi ke dalam
buku besar
· Sistem Pembuatan laporan Manajemen (Prepare Management report system)
menggunakan isi buku besar untuk pembuatan neraca dan laporan laba rugi serta
laporan lainnya.

Menempatkan Sistem Pemrosesan Transaksi dalam Perspektif


Sistem ini mengambil bentuk basis data yang mendokumentasikan semua hal yang penting
dilakukan oleh perusahaan dalam menjalankan operasinya dan berinteraksi dengan
lingkungan.

SISTEM INFORMASI ORGANISASI


Area-area bisnis perusahaan keuangan, sumber daya manusia, layanan informasi, manufaktur,
dan pemasaran menggunakan basis data yang diproduksi oleh sistem pemrosesan transaksi,
ditambah data dari sumber-sumber yang lain, untuk menghasilkan informasi yang digunakan
oleh para manajer dalam mengambil keputusan dan memecahkan masalah. Sistem informasi
dikembangkan untuk setiap area bisnis ini. Jenis sistem informasi lainnya yang telah
diimplementasikan di banyak perusahaan-sistem informasi eksekutif.

Sistem Informasi Pemasaran


Sistem informasi pemasaran (Marketing Information System – MKIS) memberikan informasi
yang berhubungan dengan aktivitas pemasaran perusahaan.

Subsistem Output. Setiap subsism output memberikan informasi mengenai unsur-unsur


penting di dalam bauran pemasaran. Bauran Pemasaran (marketing mix) terdiri atas empat
unsur utama yang dikelola oleh manajemen agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan
dengan mendapat keuntungan.
Subsistem Produk (product subsystem) memberikan informasi mengenai produk-produk
perusahaan.
Subsistem promosi (promotion subsystem) memberikan informasi mengenai iklan dan
aktivitas penjualan pribadi perusahaan.
Subsistem Harga (Price subsystem) membantu manajer meengambil keputusan harga. Selain
itu, masih terdapat subsistem kelima, subsistem bauran integrasi (integrated mix subsystem).
Yang memungkinkan para manajer mengembangkan strategi yang mempertimbangkan
pengaruh gabungan dari unsur-unsur di atas. Satu contoh dari informasi yang diberikan oleh
subsistem bauran terintegrasi adalah ramalan penjualan, yang memperhitungkan interaksi
dariseluruh unsur.

Masing-masing subsistem output terdiri atas program-program yang terdapat di dalam koleksi
peranti lunak. Program-program ini memungkinkan pengguna mendapatkan informasi dalam
bentuk laporan-laporan berkala dan khusus. Hasil dari simulasi matematis, komuniksi
elektronik, dan saran sistem berbasis pengetahuan. Pengguna meliputi manajer-manajer
perusahaan yang memiliki kepentingan dengan aktivitas pemasaran perusahaan.

Basis Data : Data yang digunakan oleh subsistem output berasal dari basis data. Basis data
dipopulasi dengan data yang berasal dari tiga subsistem input.

Subsistem Input : sistem pemrosesan transaksi mengumpulkan data dari sumber-sumber


internal dan lingkungan lalu memasukkannya ke dalam basis data. Kita telah mengamati
pengumpulan data ini dalam pembahasan mengenai sistem diatribusi. Subsistem riset
pemasaran (marketing research subsystem) juga mengumpulkan data internal dan lingkungan
dengan melakukan studi-studi khusus. Subsistem Inteligensi Pemasaran (marketing
intelligence subsystem) mengumpulkan data lingkungan yang berfungsi untuk menjaga
manajemen tetap terinformasi mengenai aktivitas para pesaing dan pelanggan perusahaan dan
unsur-unsur lain yang dapt mempengaruhi operasi pemasaran.

Sistem Informasi Sumber Daya Manusia


Sistem informasi sumber daya manusia (human resources information subsystem-HRIA)
memberikan informasi kepada seluruh manajer perusahaan yang berkaitan dengan sumber
daya manusia perusahaan. Dengan menggunakan format yang sama seperti MKIA. Sistem
pemrosesan transaksi memberikan data input, sama seperti subsistem riset sumber daya
manusia yang melakukan studi-studi khusus dan subsistem intelegensi sumber daya manusia
yang mengumpulkan data lingkungan yang mengandung permasalahan-permasalahan SDM.
Sistem Informasi Manufaktur
Sistem informasi Manufaktur (Manufacturing Information System) memberikan informasi
kepada kepada seluruh manaje perusahaan yang berkaitan dengan operasi manfuaktru
perusahaan. Sebagaimana diilustrasikan sistem informasi manufaktur, dengan mengunakan
format yang sama seperti HRIA dan MKIA. Subsistem rekayasa industry terdiri atas
aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh para tekhnisi industry (industrial engineering –IE)
yang melakukan studi atas operasi manufaktur untuk memastikan keefesiensiannya. Empat
subsistem output memberikan laporan atas subjek-subjek yang sangat besar kepentingannya
dalam manufacturing-produksi, persediaan, mutu, dan biaya.

Sistem Informasi Keuangan


Sistem Informasi Keuangan (Financial Information System) memeberikan informasi kepada
seluruh manajer perusahaan yang berkaitan dengan aktivitas keuangan perusahaan. Dalam
menggunakan format yang sama seperti sistem informasi untuk area-area bisnis yang lain.
subsistem audit internal terdiri atas aktivitas-aktivitas oleh auditor internal perusahaan untuk
menjaga integritas sistem perusahaan. Aktivitas-aktivitas output sering meliputi peramalan
tren perekonomian masa depan, mengelola aliran dana yang melalui perusahaan, dan
mengendalikan keuangan perusahaan.

Sistem Informasi Eksekutif


Sistem informasi eksekutif (executive information system – EIA) adalah suatu sistem yang
memberikan informasi kepada para manajer di tingkat yang lebih tinggi atas kinerja
perusahaan secara keseluruhan. Dipergunakan pula istilah sistem pendukung eksekutif
(executive support system-ESS).
BAB III

PEMBAHASAN

Implementasi dan Pemeliharaan Sistem


Pada fase implementasi dan pemeliharaan sistem :
- Sistem siap untuk dibuat dan diimplementasi.
- Sejumlah tugas harus dikoordinasi dan dilaksanakan untuk implementasi sistem baru.
- Laporan implementasi yang dibuat pada fase ini ada dua bagian, yaitu rencana
implementasi dalam bentuk Gant Chart atau Program and Evaluation Review Technique
(PERT) Chart. Setiap system yang telah diimplementasi akan dilakukan evaluasi dan
review untuk keberlangsungan jangka panjang.

Dampak Penerapan Sistem Informasi

Keuntungan Keuntungan dalam penerapan Sistim Informasi :


- Efisiensi dan efektivitas
- Pelayanan mutu kepada pelanggan dapat ditingkatkan
- Pengembangan / kreasi-kreasi produk dapat ditingkatkan
- Dapat mengubah basis kompetisi karena dapat mengantisipasi setiap perubahan pada
lingkungan dengan bantuan akses informasi yang cepat saji (real time information
system).
- Mampu untuk dapat mengidentifikasi dan mengeksploitasi peluang bisnis dengan lebih
cepat
- Memudahkan dalam menyebar luaskan informasi secara lokal maupun global dengan
biaya yang murah, cepat dan tepat
- Membentuk citra produk (barang dan jasa) yang positif dimata pelanggan 

Faktor pengaruh penggunaan Sistem Informasi, yaitu :


a. Pengaruh ekonomi internasional dan persaingan global
b. Perkembangan teknologi
c. Batas waktu 
d. Kendala sosial

Peranan Sistem Informasi

1. Meminimalkan resiko (Minimize risk )


Setiap bisnis memiliki risiko, terutama berkaitan dengan faktor - faktor keuangan.
Pada umumnya risiko berasal dari ketidakpastian dalam berbagai hal dan aspek-aspek
eksternal lain yang berada diluar control perusahaan. Saat ini berbagai  jenis aplikasi
telah tersedia untuk mengurangi risiko-risiko yang kerap dihadapi oleh  bisnis seperti
forecasting, financial advisory, planning expert dan lain-lain. Kehadiran teknologi
informasi selain harus mampu membantu perusahaan mengurangi risiko  bisnis yang
ada, perlu pula menjadi sarana untuk membantu manajemen dalam mengelola risiko
yang dihadapi.

2. Mengurangi Kerugian( Reduce Costs )


Biasanya ada empat cara yang ditawarkan teknologi informasi untuk mengurangi
biaya-biaya kegiatan operasional yaitu : Eleminasi Proses Implementasi berbagai
komponen teknologi informasi akan mampu menghilangkan atau mengeliminasi
proses-proses yang dirasa tidak perlu. Contoh call center untuk menggantikan fungsi
layanan pelanggan dalam menghadapi keluhan pelanggan.

3. Memberi Nilai ( Add Value )


Peranan selanjutnya dari teknologi informasi adalah untuk menciptakan value  bagi
pelanggan perusahaan. Tujuan akhir dari penciptaan value tidak sekedar untuk
memuaskan pelanggan, tetapi lebih jauh lagi untuk menciptakan loyalitas sehingga 
pelanggan tersebut bersedia selalu menjadi konsumennya untuk jangka panjang.

4. Membuat Arena Bersaing ( Create New Realities )


Perkembangan teknologi informasi terakhir yang ditandai dengan pesatnya teknologi
internet telah mampu menciptakan suatu arena bersaing baru bagi  perusahaan, yaitu
di dunia maya. Berbagai konsep e-business semacan e-commerce, e-procurement, e-
customer, e-loyalty, dan lain-lainnya pada dasarnya merupakan cara  pandang baru
dalam menanggapi mekanisme bisnis di era globalisasi informasi.

Langkah-langkah yang dilakukan perusahaan dalam penerapan Sistem Informasi

Beberapa langkah yang harus dilakukan manajemen perusahaan agar proses informasi dapat
berjalan optimal sesuai dengan penerapan aplikasi sistem informasi diantaranya yaitu :

1. Perencanaan Sistem
Dalam perencanaan sistem terdapat beberapa fase/tahapan yaitu :
- Dibentuk suatu struktur kerja strategis yang luas dan pandangan sistem informasi
baru yang jelas yang akan memenuhi kebutuhan-kebutuhan pemakai informasi.
- Proyek sistem dievaluasi dan dipisahkan berdasarkan prioritasnya. Proyek dengan
prioritas tertinggi akan dipilih untuk pengembangan.
- Sumber daya baru direncanakan untuk, dan dana disediakan untuk mendukung
pengembangan sistem.

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam perencanaan sebuah sistem:


- Faktor-faktor kelayakan yang berkaitan dengan kemungkinan berhasilnya sistem
informasi yang dikembangkan dan digunakan, yaitu kelayakan teknis, ekonomis,
legal, dan operasional.
- Faktor-faktor strategis yang berkaitan dengan pendukung sistem informasi dari
sasaran bisnis dipertimbangkan untuk setiap proyek yang diusulkan. Nilai-nilai
yang dihasilkan dievaluasi untuk menentukan proyek sistem mana yang akan
menerima prioritas yang tertinggi.

2. Analisis Sistem

- Fase analisis sistem adalah fase profesional sistem melakukan kegiatan analisis
sistem.
- Dilakukan proses penilaian, identifikasi dan evaluasi komponen dan hubungan
timbal-balik yang terkait dalam pengembangan sistem; definisi masalah, tujuan,
kebutuhan, prioritas dan kendala-kendala sistem; ditambah identifikasi biaya,
keuntungan dan estimasi jadwal untuk solusi yang berpotensi.
- Pada akhir fase analisis sistem, laporan analisis sistem disiapkan. Laporan ini
berisi penemuan-penemuan dan rekomendasi. Bila laporan ini disetujui, tim
proyek sistem siap untuk memulai fase perancangan sistem secara umum. Bila
laporan tidak disetujui, tim proyek sistem harus menjalankan analisis tambahan
sampai semua peserta setuju.

3. Perancangan Sistem secara Umum/Konseptual

Dalam fase perancangan sistem, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu
seperti :

- Harus berguna, mudah dipahami dan mudah digunakan


- Harus dapat mendukung tujuan utama perusahaan
- Harus efisien dan efektif untuk dapat mendukung pengolahan transaksi, pelaporan
manajemen dan mendukung keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen,
termasuk tugas-tugas yang lainnya yang tidak dilakukan oleh komputer
- Harus dapat mempersiapkan rancangan sistem yang terinci untuk masing-masing
komponen dari sistem informasi yang meliputi data dan informasi, simpanan data,
metode-metode, prosedur-prosedur, pihak-pihak yang terkait, perangkat keras,
perangkat lunak dan pengendalian internal.

4. Evaluasi dan Seleksi Sistem


Akhir fase perancangan sistem secara umum menyediakan point utama untuk
keputusan investasi. Oleh sebab itu dalam fase evaluasi dan seleksi sistem ini nilai
kualitas sistem dan pertimbangan cost-benefit dari laporan dengan proyek sistem
dinilai secara hati-hati dan diuraikan dalam laporan evaluasi dan seleksi sistem. Jika
tak satupun alternatif perancangan konseptual yang dihasilkan pada fase perancangan
sistem secara umum terbukti dapat dibenarkan, maka semua alternatif akan dibuang.
Biasanya, beberapa alternatif harus terbukti dapat dibenarkan. Bila satu alternatif
perancangan sudah dipilih, maka akan dibuatkan rekomendasi untuk sistem ini dan
dibuatkan jadwal untuk perancangan detailnya.

5. Fase Perancangan Sistem secara Detail dan Review


Fase perancangan sistem secara detail menyediakan spesifikasi untuk perancangan
secara konseptual. Pada fase ini semua komponen dirancang dan dijelaskan secara
detail. Perencanaan output (layout) dirancang untuk semua layar, form-form tertentu
dan laporan-laporan yang dicetak. Prosedur ditulis untuk membimbing pemakai dan
personel operasi agar dapat bekerja dengan sistem yang sedang dikembangkan.
- Laporan ini akan berisi semua spesifikasi untuk masing-masing rancangan sistem
yang terintegrasi menjadi satu kesatuan. Laporan ini dapat juga dijadikan sebagai
buku pedoman yang lengkap untuk merancang, membuat kode dan menguji
sistem, instalasi peralatan, pelatihan, dan tugas-tugas implementasi lainnya.
- Tujuan dilakukannya review secara menyeluruh ini adalah untuk menemukan
error dan kekurangan rancangan sebelum implementasi dimulai. Jika error dan
kekurangan atau sesuatu yang hilang ditemukan sebelum implementasi sistem,
sumber daya yang bernilai dapat diselamatkan dan kesalahan yang tidak
diinginkan terhindari. Setelah semua review secara menyeluruh selesai
dilaksanakan, perubahan-perubahan dibuat dan pemakai dan manajer sistem
menandatangani laporan perancangan secara detail.

Teknologi Informasi bagi suatu perusahaan sangat penting dengan penerapan teknologi
informasi secara tepat suatu perusahaan dapat memiliki competitiva advantage dalam
industrinya. Teknologi informasi dapat membuka peluang bagi perusahaan untuk memperluas
atau memgembangkan bisnisnya. Teknologi informasi merupakan saran pendukung yang
memiliki posisi penting dalam kemajuan perusahaan.
BAB IV

PENUTUP

KESIMPULAN

Sistem pemrosesan transaksi digunakan untuk menjelaskan sistem informasi mengumpulkan


data yang menguraikan aktivitas perusahaan, mengubah data menjadi informasi, dan
menyediakan informasi tersebut bagi para pengguna terdapat di dalam maupun di luar
perusahaan.
Subsistem-subsistem utama dari sistem distribusi, yaitu:
1) Sistem yang memenuhi pesanan pelanggan
2) Sistem yang memesan persediaan pengganti
3) Sistem yang menjalankan proses buku besar

Sistem informasi sumber daya manusia (human resources information subsystem-HRIA)


memberikan informasi kepada seluruh manajer perusahaan yang berkaitan dengan sumber
daya manusia perusahaan. Sistem informasi eksekutif (executive information system – EIA)
adalah suatu sistem yang memberikan informasi kepada para manajer di tingkat yang lebih
tinggi atas kinerja perusahaan secara keseluruhan.

Manajemen hubungan pelanggan (customer relationship management-CRM) adalah


manajemen hubungan antara perusahaan maupun pelanggannya akan menerima nilai
maksimum dari hubungan ini. Data warehouse adalah bagian utama dari data warehousing
yang memasukkan data ke dalam gudang, mengubah isinya menjadi informasi, dan
menyediakan informasi tersebut kepada para pengguna.
DAFTAR PUSTAKA

Putra, Y. M., (2018). Informasi Dalam Praktik. Modul Kuliah Sistem Informasi Manajemen.
Jakarta : FEB-Universitas Mercu Buana.

Mc. Leod. Raymond. 2008.Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat

Ahmad Fariz, 2014. https://docplayer.info/30385925-Sistem-informasi-manajemen-pt-


telkom-studi-kasus-pt-telkom-cabang-bogor.html (10 November 2019, jam 16.20)

Jesica, 2018. http://pestajesica19.blogspot.com/2018/07/tugasmakalah-informasidalam-


praktik.html (10 November 2019, jam 16.40)

Catur Nugroho, 2018. http://student.blog.dinus.ac.id/caturnugroho/2018/04/05/penerapan-e-


bisnis-di-perusahaan-pt-telkom-indonesia-persero-tbk/ (10 November 2019, jam 17.00)

Anonim. http://eprints.ums.ac.id/51634/3/PDF%20%28BAB%20I%29.pdf (10 November


2019, jam 17.15)

Yusuf, 2018. http://yusufdimash.blogspot.com/2016/11/studi-kasus-sistem-informasi-pt-telkom.html?


m=1 (10 November 2019, jam 17.35)

Anda mungkin juga menyukai