Anda di halaman 1dari 25

E-MODUL KIMIA BERBASIS

PROBLEM BASED LEARNING


(PBL)

MATERI LAJU REAKSI

NANDA SALWA AULIA


2110246907

MAGISTER PENDIDIKAN KIMIA


PASCASARJANA
UNIVERSITAS RIAU
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
berkenan memberi petunjuk dan kekuatan kepada penulis sehingga
“Modul Kimia Laju Reaksi berbasis Problem Based Learning” ini dapat
diselesaikan.

Modul ini disusun dan dibuat berdasarkan kompetensi dasar


dan mater-materi yang ada. Materi yang tersaji bertujuan untuk
menambah pengatahuan dan wawasan peserta didik dalam belajar
mengenai Laju Reaksi. Serta peserta didik juga dapat memahami nilai
-nilai dasar yang direfleksikan dalam berpikir dan bertindak.

Modul ini juga disusun berdasarkan sintak-sintak pembelajaran


berbasis masalah (Problem Based Learning). Pada modul ini disajikan
permasalahan yang sering dijumpai peserta didik dalam kehidupan
sehari-hari. Modul ini diharapkan dapat meningkatkan minat peserta
didik untuk belajar kimia.

Penulis menyadari bahwa modul ini masih jauh dari sempurna.


Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu diharapkan demi kesempurnaan modul ini

Pekanbaru, Oktober 2021

Penulis

Modul Laju Reaksi Berbasis Probelm Based Leraning (PBL)


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
PETA KONSEP
PENDAHULUAN
Kompetensi Dasar
Indikator Pencapaian Kompetensi
Tujuan Pembelajaran
Petunjuk Penggunaan Modul
Langkah Pembelajaran

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 (Laju Reaksi dan Faktor-Fakotr


yang Mempengaruhi Lajur Reaksi)
Pengertian dan Pengukuran Lajur Reaksi
Teori Tumbukan
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Lajur Reaksi

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 (Hukum Laju Reaksi dan Penentuan


Laju Reaksi)
Orde Reaksi
Hukum Laju Reaksi
Penentuan Laju Reaksi

KESIMPULAN
UJI KOMPETENSI
GLOSARIUM
DAFTAR PUSTAKA

Modul Laju Reaksi Berbasis Probelm Based Leraning (PBL)


PETA KONSEP

Modul Laju Reaksi Berbasis Probelm Based Leraning (PBL)


PENDAHULUAN
KOMPETENSI DASAR
3.6 Menjelaskan factor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
menggunakan teori tumbukan.
4.6 Menyajikan hasil penelusuran informasi cara-cara penga-tauran
dan penyimpanan bahan untuk mencegah peru-bahan fisika dan

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


3.6.1 Menjelaskan pengertian laju reaksi
3.6.2 Menjelaskan terjadinya reaksi kimia berdasarkan teori
tumbukan
3.6.3 Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
3.6.4 Menelusuri informasi cara-cara pengaturan dan penyim-panan
bahan untuk mencegah perubahan fisika dan kimia yang tak
terkendali kimia yang tak terkendali.

TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui modul dengan berbasis model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL), peserta didik dapat menjelaskan pengertian
laju reaksi dan proses terjadinya reaksi kimia ber-dasarkan teori
tumbukan serta memiliki sikap ingin tahu, ber-tanggung jawab,
bekerja sama dan jujur.

Modul Laju Reaksi Berbasis Probelm Based Leraning (PBL)


PENDAHULUAN

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

Untuk memperoleh hasil belajar yang maksimal dan proses

belajar berjalan dengan lancer maka langkah-langkah pem-belajaran

yang perlu dilaksanakan sebagai berikut :

1. Bacalah dan pahami dengan seksama uraian-uraian ma-teri pada

setiap kegiatan pembelajaran. Bila ada yang kurang jelas, anda

dapat bertanya pada guru.

2. Kerjakan setiap tugas untuk mengetahui seberapa besar

pemahaman yang telah anda miliki terhadap materi-materi yang

dibahas dalam setiap kegiatan pembelajaran.

3. Untuk memudahkan anda mengingat kembali uraian materi, maka

bacalah rangkuman pada stiap kegiatan pembelajaran.

4. Akhiri kegiatan dengan mengisi penilaian diri dengan jujur dan

ulangi kembali pada bagian yang masih belum dipahami. kimia

yang tak terkendali.

Modul Laju Reaksi Berbasis Probelm Based Leraning (PBL)


PENDAHULUAN

LANGKAH PEMBELAJARAN

Modul laju reaksi disusun berdasarkan model pembelajaran


Problem Based Learning dengan harapan dapat meningkatkan
keterampilan peserta didik dalam berpikir kreatif. Modul memiliki
tahapan sebagai berikut :
 Orientasi terhadap masalah
Pada modul disajikan masalah yang dapat membantu peser-ta
didik untuk menemukan konsep yang diinginkan
 Organisasi siswa
Berdasarkan masalah yang disajikan peserta didik di-
instruksikan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut
secara individu atau kelompok
 Membimbing penyelidikan secara individu atau kelompok
Peserta didik diinstruksikan untuk mengumpulkan data atau
informasi terkait permasalahan yang disajikan untuk
memecahkan permasalahan tersebut
 Mengembangkan dan menyajikan pekerjaan
Peserta didik difasilitasi untuk melaporkan hasil diskusinya
 Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah
Hasil diskusi masing-masing kelompok dianalisis dan dievaluasi
bersama kemudian peserta didik digiring untuk membuat
kesimpulan dari pembelajaran

Modul Laju Reaksi Berbasis Probelm Based Leraning (PBL)


KEGIATAN BELAJAR 1

LAJU REAKSI DAN FAKTOR YANG


MEMPENGARUHI LAJU REAKSI

Modul Laju Reaksi Berbasis Probelm Based Leraning (PBL)


Perhatikan gambar berikut.

Pada gambar di atas tampak para pembalap sedang memacu kendaraan


di arena balap motor. Di arena balap motor, pembalap harus melalui beberapa
putaran untuk sampai ke garis finis. Pembalap harus memacu laju motornya
dengan kecepatan tertentu agar dapat mendahului para pesaingnya. Semakin
tinggi laju motor, semakin cepat pembalap sampai ke garis finis.
Kondisi ini sama dengan reaksi kimia. Semakin tinggi laju reaksinya,
semakin cepat terbentuknya hasil reaksi. Meskipun demikian, laju reaksi juga
dipengaruhi oleh berbagai faktor. Apa yang dimaksud dengan laju reaksi ?
Apa saja faktor-faktro yang mempengaruhi laju reaksi ? Mari perhatikan
gambar dan video berikut untuk mengetahui jawabannya.

Orientasi Masalah

Perhatikan gambar berikut

Sumber : https://saintif.com/reaksi- Sumber : https://


santrinitas.wordpress.com/2016/06/26/
perubahan-materi/

Modul Laju Reaksi Berbasis Probelm Based Leraning (PBL)


https://www.google.com/url? https://www.google.com/url?
sa=i&url=https%3A%2F% sa=i&url=https%3A%2F%
2Fsuryakepri.com%2F2019%2F11%2F13% 2Fwww.tribunnews.com%
2Fbom-meledak-di-mapoltabes-medan- 2Fmetropolitan%2F2018%2F12%2F31%

Untuk lebih lanjut kamu dapat menonton video berikut ini.

Peristiwa-peristiwa tersebut tentunya sudah sering kamu jumpai dalam


kehidupan sehari-hari. Tanpa kita sadari, setiap hari kita telah mengamati
beberapa contoh reaksi kimia dengan kecepatan yang berbeda-beda. Misalnya
pembakaran kertas berlangsung lebih cepat dibandingkan dengan pembakaran
kayu. Peristiwa ini juga berlangsung lebih cepat dibandingkan dengan proses
pematangan buah.

Berdasarkan gambar yang telah disajikan dan video yang telah kamu tonton,
cobalah jawab beberapa pertanyaan berikut ini.
1. Apa yang dimaksud dengan laju reaksi?
...................................................................................................................................
2. Bagaimana berlangsungnya reaksi pada peristiwa-peristiwa tersebut?
....................................................................................................................................

Modul Laju Reaksi Berbasis Probelm Based Leraning (PBL)


Konsep Laju Reaksi

Laju reaksi secara kuantitatif diungkapkan melalui besarnya perubahan


reaktan atau produknya terhadap waktu. Dalam waktu tertentu, reaksi yang
menghasilkan produk yang banyak artinya reaksi tersebut berlangsung cepat,
sedangkan yang menghasilkan produk sedikit dapat diartikan sebafai reaksi yang
berlangsung lambat. Gambar berikut menunjukkan skema variasi reaktan dan
produk sebagai fungsi waktu.

Gambar diatas memperlihatkan bahwa, konsentrasi reaktan seiring waktu


menurun sampai tercapainya harga kesetimbangan dan konsentrasi produk
meningkat dari yang awalnya nol sampai terciptanya keadaan setimbang. Garis
datar untuk reaktan dan produk menunjukkan reaksi sudah selesai, meski waktu
berjalan terus, jumlah reaktan dan produk tidak berubah lagi.

Berdasarkan penggambaran berkurangnya reaktan dan bertambahnya produk


reaksi, maka laju reaksi dimakna sebagai laju penurunan reaktan (pereaksi) atau laju
bertambahnya produk (hasil reaksi). Secara umum, laju reaksi diartikan sebagai
besarnya perubahan reaksi persatuan waktu. Reaksi dalam larutan, besarnya
perubahan dihitung dalamsatuan molaritas (M) dan waktu dalam detik atau sekon
(s). Satuan laju reaksi dalam larutan adalah M.s-1. (Rusman, 2019: Hal. 2-4) .

Kamu sudah mengetahui apa itu laju reaksi. Bagaimana sih suatu
reaksi kimia dapa terjadi? Reaksi kimia dapat terjadi karena
adanya tmbukan antar partikel-partikel pereaksi. Apa itu
tumbukan? Untuk menjawab pertanyaan tersebut amati dan
tontonlah video yang telah disediakan berikut ini.

Modul Laju Reaksi Berbasis Probelm Based Leraning (PBL)


Orientasi Masalah

Perhatikan gambar berikut.

https://www.google.com/url? https://www.youtube.com/watch?
sa=i&url=https%3A%2F% v=I97E-IxuukA
2Fwww.idntimes.com%2Fhype%

Untuk menonton video klik video di bawah ini

Permainan gundu atau kelereng merupakan salah satu contoh tumbukan, di mana
salah satu kelereng akan menabrak atau menumbuk kelereng lain sehingga
menyebabkan kumpulan kelereng berhamburan. Gambar kedua juga merupakan
contoh tumbukan, di mana ada dua mobil dari arah yang berlawanan saling
bertabrakan.

Mengorganisasi Peserta Didik

Kamu dapat berdiskusi dengan teman sekelasmu untuk menyelesaikan


pertanyaan tersebut.

Modul Laju Reaksi Berbasis Probelm Based Leraning (PBL)


Membimbing Penyelidikan

Berdasarkan gambar dan video yang telah kamu tonton, cobalah untuk
menganalisis pertanyaan berikut ini.

1. Apa itu teori tumbukan?


........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
2. Apakah semua tumbukan dapat menghasilkan reaksi kimia?
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
3. Tumbukan yang seperti apa yang dapat menghasilkan reaksi kimia?
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
4. Apa itu tumbukan efektif? Bagaimana suatu tumbukan dapat dikatakan
tumbukan efektif ?
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................

Modul Laju Reaksi Berbasis Probelm Based Leraning (PBL)


Teori Tumbukan

Agar reaksi kimia terjadi, molekul-molekul harus bertumbukan satu sama lain.
Pemikiran semacam ini menjadi dasar dari teori tumbukan kimia kinetik. ( James E
Brady. 1989: Hal. 262)
Teori tumbukan adalah suatu teori yang diusulkan oleh Max Trautz pada
tahun 1916 dan William Leweis pada tahun 1918, yang secara kuantitatif
menjelaskan bagaiman reaksi kimia terjadi dan bagaimana laju reaksi berbeda bagi
reaksi yang berbeda pula. (Rusman. 2019. Hal.70). Teori tumbukan dari laju reaksi
adalah suatu model yang mengasumsikan bahwa agar reaksi terjadi, molekul
pereaksi harus bertumbukan dengan energi yang lebih besar daripada nilai
minimum yang ada, dan dengan orientasi yang tepat (searah sumbu utama). (Yayan
Sunarya. 2013: Hal.220)
Semakin banyak jumlah tumbukan yang terjadi makin cepar reaksi itu
berlangsung. Tidak semua tumbukan dapat menyebabkan terjadinya reaksi, hanya
fraksi tumbukan yang efektif yang dapat menghasilkan reaksi. Syarat terjadinya
tumbukan efektif adalah molekul yang bertumbukan harus mempunyai total energi
kinetik sama atau lebih besar daripada energi aktivasi, yaitu jumlah energi minimal
yang diperlukan untuk terjadinya reaksi.

Selain itu, orientasi atau arah tumbukan juga merupakan salah satu syarat
terjadinya tumbukan efektif. Dimana molekul-molekul pereaksi harus saling
bertumbukan dengan arah yang tepat barulah dapat terjadi reaksi kimia. Jika arah
orientasi tumbukannya tidak tepat maka tidak dapat terbentuk produk atau reaksi
kimia tidak berlangsung.

Modul Laju Reaksi Berbasis Probelm Based Leraning (PBL)


Secara kualitatif teori tumbukan telah termasuk didalam empat faktor yang
mempengaruhi laju reaksi, yaitu:
1. Sifat alamiah pereaksi karena energi aktivasi tiap reaksi berbeda beda
2. Konsentrasi pereaksi, karena jumlah tumbukan bertambah jika konsentrasinya
makin besar
3. Suhu, karena kenaikan suhu mengakibatkan molekul bergerak lebih cepat
4. Katalisator, karena katalisator menyebabkan tumbukan menjadi lebih efektif
atau menghasilkan spesi yang lebih rendah aktivitasnya. ( Heni Ekawati
Haryono. 2019: Hal. 102).

Reaksi kimia ada yang berlangsung cepat dan ada yang


berlangsung lambat. Secara sederahana laju reaksi adalah ukuran
yang menyatakan cepat lambatnya suatu reaksi kimia
berlangsung. Apa sih yang mempengaruhi cepat lambatnya satu
reaksi kimia itu? Simaklah video berikut ini .

Modul Laju Reaksi Berbasis Probelm Based Leraning (PBL)


Faktor yang Mempengeruhi Laju Reaksi

1. Konsentrasi

Karena molekul reaktan harus bertumbukan agar reaksi dapat terjadi,


laju reaksi dapat ditingkatkan dengan meningkatkan jumlah tumbukan.
Efektif Cara untuk meningkatkan jumlah tumbukan adalah dengan
meningkatkan konsentrasi reaktan. Gambar menunjukkan bahwa dengan
konsentrasi yang lebih tinggi, ada lebih banyak molekul dalam volume
tertentu, yang membuat tumbukan antar molekul lebih mungkin terjadi..

Pengaruh konsentrasi pereaksi berkaitan dengan jumlah partikel yang


terlibat dalam tumbukan efektif. Konsentrasi pereaksi yang besar
mengandung jumlah partikel yang lebih banyak daripada konsentrasi yang
kecil. Jumlah partikel yang semakin banyak memungkinkan semakin
banyak pula tumbukan efektif yang terjadi. Laju reaksi umumnya naik
de ngan bert ambahny a k o nsentr asi per eak si dan t ur un
dengan berkurangnya konsentrasi pereaksi.

(Suchocki,

2. Luas Permukaan

Pengaruh luas permukaan sentuh terkait dengan mudah atau


tidaknya partikel-partikel pereaksi untuk bertemu. Apabila luas
permukaan sentuh bertambah, maka partikel-partikel lebih mudah
bertemu sehingga jumlah tumbukan efektif akan meningkat, sehingga laju
reaksi juga meningkat. (Elvy Rahmi Mawarnis. 2021: Hal.123-124).

Modul Laju Reaksi Berbasis Probelm Based Leraning (PBL)


3. Temperatur

Kenaikan suhu mempercepat reaksi dan sebaliknya, penurunan suhu


dapat memperlambat reaksi. Contohnya pada saat memasak nasi dengan
api besar akan lebih cepat dibandingkan dengan api kecil. Kemudian
makanan (seperti ikan) lebih awet dalam lemari es, karena penurunan
suhu akan memperlambat pembusukan. (Syukri S.1999: Hal. 495) .

Semakin tinggi suhu suatu bahan, semakin cepat molekulnya


bergerak dan semakin kuat tumbukan di antara mereka. Suhu yang lebih
tinggi, oleh karena itu, cenderung meningkatkan laju reaksi.

Kenaikan laju reaksi yang disebabkan oleh kenaikan suhu dapat


dinyatakn dengan persamaan: (Elvy Rahmi Mawarnis. 2021: Hal.126)

4. Katalis

Sebuah katalis adalah suatu zat yang meningkatkan kecepatan suatu


reaksi kimia tanpa dirinya mengalami perubahan kimia yang permanen.
Proses ini disebut katalisis. (Charles W. Keenan. 1980. Hal. 521)

Modul Laju Reaksi Berbasis Probelm Based Leraning (PBL)


Katalis, yaitu zat apa pun yang meningkatkan laju reaksi kimia dengan
menurunkan energi aktivasinya. Katalis dapat berpartisipasi sebagai reaktan,
tetapi kemudian diregenerasi sebagai produk dan dengan demikian tersedia
untuk mengkatalisis reaksi selanjutnya.

(Suchocki, )

Modul Laju Reaksi Berbasis Probelm Based Leraning (PBL)


Rangkuman

1. Laju reaksi secara kuantitatif diungkapkan melalui besarnya


perubahan reaktan atau produknya terhadap waktu.
2. Reaksi kimia ada yang berjalan cepat dan lambat.
3. Cepat lambatnya suatu reaksi berlangsung dapat dinyatakan
dengan laju reaksi.
4. Teori tumbukan dari laju reaksi adalah suatu model yang
mengasumsikan bahwa agar reaksi terjadi, molekul pereaksi harus
bertumbukan dengan energi yang lebih besar daripada nilai
minimum yang ada, dan dengan orientasi yang tepat (searah
sumbu utama).
5. Tumbukan yang dapat menghasilkan reaksi adalah tumbukan
efektif.
6. Ada 4 faktor yang mempengaruhi laju reaksi, yaitu konsentrasi,
luas permukaan, temperatur dan katalis.

Modul Laju Reaksi Berbasis Probelm Based Leraning (PBL)


Uji Kompetensi

1. Laju reaksi A + B –> AB dapat dinyatakan sebagai penambahan

konsentrasi ….

2. Perhatikan tabel percobaan reaksi berikut!

Sesuai data tersebut, percobaan yang paling cepat bereaksi adalah

nomor ….

3. Kenaikan suhu akan mempercepat laju reaksi, karena .…

4. Zat yang dapat memper besar laju reaksi, tetap tidak mengalami

perubahan kimia secara permanen, sehingga pada akhir reaksi zatter

sebut dapat diperoleh kembali disebut….

5. Bagaimanakah pengaruh suhu terhadap laju reaksi …

Modul Laju Reaksi Berbasis Probelm Based Leraning (PBL)


Tau Gak Sih?

Tau gak sih, ternyata ada banyak manfaat loh kita mempelajari ilmu
kimia, terutama pada materi laju reaksi. Kamu sudah tau apa itu laju
reaksi dan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi tersebut. Tahu
kah kamu, bahwa ada banyak manfaat yang kamu dapatkan setelah
mempelajari laju reaksi. Misalnya saja buah nanas, yang ternyata bisa
diguanakan untuk mengempukkan daging. Untuk mengempukkan
daging agar tidak keras saat dikonsumsi, biasanya ibu-ibu rumah tangga
merebusnya dengan air hingga berjam-jam.
Hal ini akan memakan waktu cukup lama, juga menimbulkan
beberapa dampak seperti pemborosan air dan gas akibat proses
perebusan, pencemaran lingkungan lebih tinggi akibat limbah air rebusan
daging, dan protein dalam daging lebih cepat terdenaturasi akibat proses
pemanasan.
Dikutip dari Science Howstuffworks, kemampuan nanas membuat
daging menjadi empuk karena kandungan bromealin yang merupakan
campuran alami dari dua protease yang ada dalam nanas. Kemampuan
bromealin dalam melembutkan daging ini tidak terlepasdari
kemampuannya memecah asam amino. Senyawa ini berfungsi
membentuk ikatan peptida yang kemudian membentuk protein. Protein
ini yang melakukan berbagai fungsi, termasuk membentuk sel dan
jaringan.

Modul Laju Reaksi Berbasis Probelm Based Leraning (PBL)


Tau Gak Sih?

Saat dicampur ke daging, kandungan bromealin akan menyebabkan


ikatan peptida terpecah sehingga kolagen pada daging kehilangan
kekencangannya. Hal ini lah yang menyebabkan daging dapat menjadi
lebih empuk ketika diberi potongan buah nanas.
Kamu tau gak sih, temperatur atau suhu juga berpengaruh terhadap
laju reaksi. Nah, masih tentang daging juga nih. Jika kamu mempunyai
banyak daging dan tidak sempat untuk mengolahnya dalam waktu dekat,
maka daging tersebut tentunya harus kamu simpang ya. Tentu kamu
akan menyimpan daging tersebut ke dalam lemari pendingin (freezer).
Kenapa ? Ya hal ini tentunya juga masih berkaitan dengan laju reaksi.
Pada suhu rendah, bakteri yang dapat menyebabkan daging
membusuk tidak dapat hidup, hal ini dapat memperlambat reaksi
pembusukan pada daging, sehingga daging yang kita simpan akan tetap
aman dan segar sampai kita akan mengolahnya nanti. Nah, ini juga
merupakan salah satu peranan laju reaksi dalam kehidupan sehari-hari.
Yaitu sebagai fungsi penyimpanan bahan
Masih ada banyak lagi peranan laju reaksi dalam kehidupan sehari-
hari. Mau tau? Ayo lebih giat lagi membacanya ...

Modul Laju Reaksi Berbasis Probelm Based Leraning (PBL)


Percobaan Sederhana

Asam Cuka dan Cangkan Telur

Alat dan bahan yang diperlukan adalah 1 buah sendok makan, 2


buah gelas plastik, kertas label, aquades (air aqua kemasan) asam cuka
dan cangkang telur.
Ikuti langkah-langkah berikut.
 Beri label gelas 1 (100%) dan gelas 2 (50%)
 Masukkan 8 sendok makan cuka ke dalam gelas 1
 Masukkan 4 sendok makan cuka dan 4 sendok makan aquades ke
dalam gelas 2
 Masukkan remahan cangkang telur ke dalam kedua gelas tersebut.
 Amatilah perubahan yang terjadi.

Kamu tap gambar berikut ini untuk


percobaan sederhana lainnya.
Selamat belajar.

Modul Laju Reaksi Berbasis Probelm Based Leraning (PBL)


Daftar Pustaka

Brady, James E. 1989. Asas dan Struktur. Jakarta: Erlangga.

Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar: Konsep-Konsep Inti Jilid 2. Jakarta:

Erlangga.

Mawarnis, Elvy Rahmi. 2021. Kimia Dasar II. Yogyakarta: Deepublish.

Suchocki, John. 2007. Conceptual Chemistry. St. San Francisco : Pearson

Benjamin Cummins

Sunarya, Yayan. 2013. Kimia Dasar I. Bandung: Yrama Widya.

Syukri, S. 1999. Kimia Dasar Jilid 2. Bandung: ITB.

W. Keenan, Charles.1980. Ilmu Kimia Untuk Unirsitas. Jakarta: Erlangga.

Modul Laju Reaksi Berbasis Probelm Based Leraning (PBL)


Modul Laju Reaksi Berbasis Probelm Based Leraning (PBL)

Anda mungkin juga menyukai