Anda di halaman 1dari 61

Nama : Setiawan Budiarto

No. UKG : 201901083967


PPG Kimia Universitas Musamus Merauke

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMA Negeri 2 Loa Kulu Materi Pokok : Laju Reaksi

NPSN : 30405781 Kelas/Semester : XI/Ganjil

Mata Pelajaran : Kimia : 2 x 45 menit


Alokasi Waktu
/Pertemuan

1. Kompetensi Inti
KI-3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI-4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.

2. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


Kompetensi Dasar IPK
3.6 Menjelaskan faktor-faktor yang 3.6.1 Memahami konsep laju reaksi
mempengaruhi laju reaksi 3.6.2 Menjelaskan konsep terjadinya
menggunakan teori tumbukan reaksi berdasarkan teori tumbukan
3.6.3 Menjelaskan faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi
menggunakan teori tumbukan

3.7 Menentukan orde reaksi dan 3.7.1 Menentukan orde reaksi


tetapan laju reaksi berdasarkan berdasarkan data hasil percobaan
data hasil percobaan 3.7.2 Menentukan persamaan laju reaksi
berdasarkan data hasil percobaan
3.7.3 Menentukan nilai tetapan laju
reaksi berdasarkan data hasil
percobaan
4.6 Menyajikan hasil penelusuran 4.6.1 Menyajikan hasil penelusuran
informasi cara-cara pengaturan informasi cara-cara pengaturan
dan penyimpanan bahan untuk dan penyimpanan bahan untuk
mencegah perubahan fisika dan mencegah perubahan fisika dan
kimia yang tak terkendali kimia yang tak terkendali
4.6.2 Menerapkan cara-cara pengaturan
dan penyimpanan bahan untuk
mencegah perubahan fisika dan
kimia yang tak terkendali
4.7 Merancang, melakukan, dan 4.7.1 Merancang percobaan faktor
menyimpulkan serta menyajikan faktor yang mempengaruhi laju
hasil percobaan faktor-faktor yang reaksi dan orde reaksi
mempengaruhi laju reaksi dan 4.7.2 Melakukan percobaan faktor
orde reaksi faktor yang mempengaruhi laju
reaksi dan orde reaksi
4.7.3 Menyajikan dan menyimpulkan
hasil percobaan faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi dan orde
reaksi berdasarkan hasil
pengamatan

3. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran inovatif Problem Based Learning (PBL) dengan metode
diskusi, tanya jawab, dan praktikum serta pendekatan saintifik peserta didik mampu
menjelasakan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi menggunakan teori
tumbukan serta merancang, melakukan, menyimpulkan, dan menyajikan hasil
percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan orde reaksi secara aktif
terlibat dalam proses pembelajaran untuk melatih kemampuan berpikir kritis,
berkolaborasi, kreatif, dan berkomunikasi.

4. Desain Pembelajaran
Model Pembelajaran : Problem Based Learning (PBL)
Pendekatan : Saintifik
Metode : Diskusi, tanya jawab, dan praktikum.

5. Media, Alat, Bahan, dan Sumber Belajar


A. Media
1) LKPD, dapat diakses melalui google drive, link:
https://drive.google.com/file/d/1Piv1pg4qM6xVP8TPm8kdn9OqMjh6LgnX/vi
ew?usp=sharing
2) Power point, dapat diakses melalui google drive, link:
https://docs.google.com/presentation/d/1QXbgeWB7HQzA7OGND7gF-
fx8sDC4_8Dg/edit?usp=sharing&ouid=117672373483051735460&rtpof=true
&sd=true
3) Seperangkat perlengkapan praktikum
B. Alat dan Bahan
1) Spidol
2) Papan tulis
3) Laptop
4) Proyektor/LCD
5) Handphone dan internet
C. Sumber Belajar
1) Buku pegangan siswa
2) Bahan ajar, dapat diakses melalui google drive, link:
https://drive.google.com/file/d/18IhvXx8c5q3DuQec_Jhu1Z2TQfMFGrj2/vie
w?usp=sharing
6. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke-1
Kegiatan Pendahuluan Waktu
1. Guru masuk ke kelas dan memberi Orientasi 10 menit
salam pada peserta didik.
2. Guru mempersilakan ketua kelas
untuk memimpin membaca doa
agar menciptakan suasana kelas
yang religius. (Pedagogical)
3. Guru memeriksa kehadiran peserta
didik, kebersihan dan kerapian
kelas.
4. Memberikan motivasi/ice breaking
untuk PPK (Collaboration
5. Guru mengorientasikan peserta
didik untuk berkelompok.
6. Guru menyampaikan kompetensi Apersepsi
dasar, cakupan materi, dan tujuan
pembelajaran.
7. Guru memberikan apersepsi
tentang materi yang sudah dibahas (Pedagogical)
sebelumnya dan mengaitkannya
dalam materi yang akan
disampaikan pada pertemuan ini .
Kegiatan Inti Waktu
1. Peserta didik diperlihatkan gambar. Mengorientasikan 70 menit
(mengamati) pada masalah

(Content)

Peserta didik diberi kesempatan (Critical thinking)


bertanya atas pengamatan gambar
yang ditampilkan. (menanya)

Peserta didik diberikan pertanyaan


pemantik terkait materi. “Apakah
kalian pernah melihat Ibu
membuat es teh manis?
Sebenarnya apakah tujuan Ibu
selalu menggunakan air panas saat
menyeduh teh manis? Padahal
setelah itu langsung di beri es batu
agar dingin, mengapa tidak
langsung menggunakan air dingin?
Apakah ada perbedaan antara
membuat teh manis dengan air
dingin atau air panas?”
2. Peserta didik menerima LKPD dan Mengorganisasikan
bahan ajar yang diberikan oleh peserta didik
guru kepada setiap kelompok untuk belajar
sebagai penuntun dan penunjang
terkait masalah yang telah (Collaboration,
diorientasikan dengan melakukan Communication)
praktikum. (mengumpulkan data)
3. Secara berkelompok, peserta didik (Knowledge)
mengumpulkan informasi yang (Technology)
relevan dari berbagai sumber
(handphone/internet, buku
pegangan siswa, atau bahan ajar)
serta melakukan diskusi dengan
kelompoknya terkait masalah yang
telah diorientasikan.
(mengumpulkan data)
4. Peserta didik bekerja sama dalam Membimbing
melakukan praktikum dan penyelidikan
melaksakan semua kegiatan di individu maupun
LKPD untuk menyajikan dan kelompok
menyimpulkan hasil
pengamatannya terkait masalah (Collaboration,
yang telah diorientasikan dengan Creative,
bimbingan guru. (mengolah data) Communication)

5. Peserta didik dalam kelompoknya Mengembangkan


menyajikan dan menyimpulkan dan menyajikan
hasil didepan kelas dan guru. hasil pengamatan
Kelompok lainnya membuat
catatan, memberi umpan balik (Communication)
terhadap hasil pengamatan yang di
tampilkan. (mengkomunikasikan)
6. Peserta didik menyampaikan Menganalisis dan
perasaan dan pengalamannya mengevaluasi
dalam melakukan praktikum atas proses pemecahan
masalah yang telah diorientasikan. masalah
Guru melakukan evaluasi dan
refleksi terhadap aktivitas (Communication)
praktikum dalam proses
pemecahan masalah yang telah
diorientasikan.
(mengkomunikasikan)
Penutup Waktu
1. Peserta didik membuat rangkuman 10 menit
tentang poin-poin penting yang
muncul dalam kegiatan praktikum (Pedagogical)
yang telah dilaksanakan.
2. Guru menugaskan peserta didik
untuk mempelajari dan menggali
materi selanjutnya dari berbagai
sumber
3. Guru menutup pembelajaran
dengan memberikan salam dan
meminta seluruh peserta didik
mengecek kebersihan serta menata
kembali ruang belajar sebelum
ditinggalkan.

Mengetahui,

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

SAIPUL, S.Pd., M.Pd. SETIAWAN BUDIARTO, S.Pd.


NIP 197106051993011002
Nama : Setiawan Budiarto
No. UKG : 201901083967
PPG Kimia Universitas Musamus Merauke

Kisi-kisi, Instrumen, dan Rubrik Penilaian

1. Teknik dan Alat Penilaian


No. Aspek Teknik Bentuk Instrumen

1. Sikap Observasi Lembar observasi

2. Pengetahuan Tes tulis Lembar soal pilihan


ganda
3 Keterampilan Unjuk kerja Lembar penilaian

A. Penilaian Sikap

Sekolah : SMA Negeri 2 Loa Kulu Materi Pokok : Laju Reaksi

Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI/Ganjil

Instrumen Penilaian Sikap:


Skor
No. Indikator
1 2 3

Kesiapan
1 Terlambat >15 Terlambat 15 Tepat waktu
mengikuti
menit menit sesuai jadwal
pelajaran
Memperhatikan Memperhatikan Memperhatikan
2 Perhatian pada
jika ditegur dengan sikap dengan sikap
guru
guru santai serius
Keaktifan
mengajukan Tidak pernah 1-2 kali Lebih dari dua
3
pertanyaan/ bertanya/ bertanya/ kali bertanya/
memberikan menjawab menjawab menjawab
penjelasan
Lebih dari dua
Keaktifan Tidak pernah 1-2 kali
kali
4 menanggapi menanggapi menanggapi
menanggapi
jawaban peserta jawaban peserta jawaban peserta
jawaban peserta
didik yang lain didik yang lain didik yang lain
didik yang lain
Kurang aktif Bekerjasama Menunjukkan
5
Kerjasama dalam bekerja jika ditegur sikap
sama guru bekerjasama
Kurang Santun jika
6 Menunjukkan
Kesantunan menunjukkan sudah ditegur
sikap santun
kesantunan guru
Membuat catatan
Membuat Membuat
7 saat guru Tidak membuat
catatan agak catatan lengkap
memberikan catatan
lengkap dan rapi
penguatan konsep
Membuat
Keaktifan saat Tidak membuat Membuat
8 kesimpulan
menarik kesimpulan kesimpulan
lebih dari satu
kesimpulan sama sekali satu kali
kali

Kriteria penilaian:
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
Nilai = x 100
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
Dikonversi menjadi:
75 – 100 = Sangat Baik (SB)
50 – 75 = Baik (B)
25 – 50 = Cukup (C)
0 – 25 = Kurang (K)

B. Penilaian Pengetahuan (Tes Tulis)

Sekolah : SMA Negeri 2 Loa Kulu Materi Pokok : Laju Reaksi

Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI/Ganjil

Kisi-kisi soal:
No. KD / IPK Materi Indikator Soal Level Bentuk Nomor
Kognitif Soal Soal
1 3.6 Laju Disajikan L1 Pilihan 1
Menjelaskan Reaksi sebuah Ganda
faktor-faktor permisalan
yang persamaan
mempengaruhi reaksi. Peserta
laju reaksi didik mampu
menggunakan menyatakan
teori permisalan
tumbukan tersebut dalam
mendefinisikan
3.6.1 laju reaksi.
Memahami
konsep laju
reaksi
2 3.6 Laju Disajikan L1 Pilihan 2
Menjelaskan Reaksi sebuah Ganda
faktor-faktor pernyataan
yang tentang faktor-
mempengaruhi faktor yang
laju reaksi mempengaruhi
menggunakan laju reaksi.
teori Peserta didik
tumbukan mampu
menjelaskan
3.6.3 alasan suhu
Menjelaskan yang
faktor-faktor meningkat
yang mempercepat
mempengaruhi laju reaksi
laju reaksi
menggunakan
teori
tumbukan
3 3.6 Disajikan 5 L2 Pilihan 3
Menjelaskan gambar yang ganda
faktor-faktor merupakan
yang reaksi antara 2
mempengaruhi gr pualam
laju reaksi dengan 100 ml
menggunakan larutan HCl.
teori Peserta didik
tumbukan mampu
menganalisis
3.6.3 laju reaksi
Menjelaskan yang hanya
faktor-faktor dipengaruhi
yang oleh
mempengaruhi konsentrasi
laju reaksi
menggunakan
teori
tumbukan
4 3.6 Laju Disajikan Pilihan 4
Menjelaskan Reaksi gambar 3 buah ganda
faktor-faktor labu
yang erlenmeyer
mempengaruhi dengan zat
laju reaksi terlarut dan
menggunakan pelarut dengan
teori beragam suhu.
tumbukan Peserta didik
mampu
3.6.3 menganalisis
Menjelaskan secara
faktor-faktor berturut labu
yang erlenmeyer
mempengaruhi mana yang
laju reaksi direaksikan
menggunakan dengan air
bersuhu
teori panas,
tumbukan bersuhu
dingin, dan
bersuhu
normal secara
berturut-turut
5 3.6 Laju Disajikan 5 L2 Pilihan 5
Menjelaskan Reaksi gambar yang ganda
faktor-faktor merupakan
yang reaksi antara
mempengaruhi CaCO3 dengan
laju reaksi HCl 2 M
menggunakan (Massa CaCO3
teori setiap gambar
tumbukan sama). Peserta
didik mampu
3.6.3 menganalisis
Menjelaskan laju reaksi dari
faktor-faktor besar ke kecil
yang secara
mempengaruhi berturut-turut
laju reaksi
menggunakan
teori
tumbukan
6 3.6 Laju Disajikan L1 Pilihan 6
Menjelaskan Reaksi ilustrasi cerita. ganda
faktor-faktor Peserta didik
yang mampu
mempengaruhi menerapkan
laju reaksi prinsip faktor-
menggunakan faktor yang
teori mempengaruhi
tumbukan laju reaksi

3.6.3
Menjelaskan
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
laju reaksi
menggunakan
teori
tumbukan
7 3.6 Laju Disajikan L3 Pilihan 7
Menjelaskan Reaksi sebuah Ganda
faktor-faktor ilustrasi
yang tentang
mempengaruhi sebuah
laju reaksi peritistiwa
menggunakan yang dianalisis
teori oleh 4 siswa.
tumbukan Peserta didik
mampu
3.6.3 menganalisis
Menjelaskan pendapat
faktor-faktor mana dari ke 4
yang siswa tersebut
mempengaruhi yang dapat
laju reaksi diterima.
menggunakan
teori
tumbukan
8 3.6 Laju Disajikan L2 Pilihan 8
Menjelaskan Reaksi sebuah ganda
faktor-faktor ilustrasi
yang gambar terkait
mempengaruhi teori
laju reaksi tumbukan.
menggunakan Peserta didik
teori mampu
tumbukan menganalisis
pernyataan
3.6.3 yang tepat
Menjelaskan antara
faktor-faktor konsentrasi
yang terhadap lau
mempengaruhi reaksi.
laju reaksi
menggunakan
teori
tumbukan
9 3.6 Laju Disajikan L2 Benar/ 9
Menjelaskan Reaksi sebuah Salah
faktor-faktor ilustrasi
yang gambar dan
mempengaruhi sebuah
laju reaksi pernytaan.
menggunakan Peserta didik
teori mampu
tumbukan menganalisis
pernyataan
3.6.3 tersebut benar
Menjelaskan atau salah
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
laju reaksi
menggunakan
teori
tumbukan
10 3.6 Laju Disajikan L1 Pilihan 10
Menjelaskan Reaksi sebuah ganda
faktor-faktor ilustrasi cerita.
yang Peserta didik
mempengaruhi mampu
laju reaksi mengaitkan
menggunakan cerita tersebut
teori pada faktor-
tumbukan faktor yang
mempengaruhi
3.6.3 laju reaksi.
Menjelaskan
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
laju reaksi
menggunakan
teori
tumbukan

Naskah Soal.

Sekolah : SMA Negeri 2 Loa Kulu Materi Pokok : Laju Reaksi

Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI/Ganjil

Pilihan Ganda.
1. Laju reaksi A + B → AB dapat dinyatakan sebagai…
A. Penambahan konsentrasi A tiap satuan waktu
B. Penambahan konsentrasi B tiap satuan waktu
C. Penambahan konsentrasi AB tiap satuan waktu
D. Penambahan konsentrasi A dan B tiap satuan waktu
E. Penambahan konsentrasi A, B dan AB tiap satuan waktu
2. Salah satu faktor-faktor yang menyebabkan laju reaksi adalah suhu. Kenaikan
suhu akan mempercepat laju reaksi karena…
A. Kenaikan suhu akan menyebabkan konsentrasi pereaksi meningkat
B. Frekuensi tumbukan semakin tinggi
C. Dalam reaksi kimia suhu berperan sebagai katalisator
D. Kenaikan suhu akan mengakibatkan turunnya energi aktivasi
E. Energi kinetik partikel-partikel yang bereaksi semakin tinggi
3. Gambar berikut merupakan reaksi antara 2 gram pualam dengan 100 mL
larutan HCl.

Laju reaksi yang hanya dipengaruhi oleh konsentrasi adalah nomor…


A. (1) terhadap (2)
B. (1) terhadap (3)
C. (2) terhadap (3)
D. (2) terhadap (4)
E. (4) terhadap (5)
4. Gambar berikut menunjukan hasil reaksi adem sari dengan air dalam berbagai
suhu. Secara berturut-turut gambar adem sari direaksikan dengan air panas,
adem sari dengan air es dan adem saru dengan air bersuhu normal ditunjuk
oleh gambar…

A. a, b, dan c
B. b, c, dan a
C. c. a dan b
D. b, a dan c
E. a, c dan b
5. Perhatikan reaksi CaCO3 dengan larutan HCl 2 M pada masing-masing wadah
berikut!

Massa CaCO3 yang digunakan pada setiap wadah sarna. Urutan Laju reaksi dari
besar ke kecil terdapat pada nomor…
A. 4 ,5, 3, 2, dan 1
B. 4, 5, 3, 1, dan 2
C. 5, 4, 1, 2, dan 3
D. 5, 4, 3, 1, dan 2
E. 3, 5, 1, 2, dan 4
6. Perhatikan ilustrasi cerita berikut!
Seorang pedagang bubur kacang mengiris terlebih dahulu gula merah yang akan
di masukan ke dalam bubur kacang yang dibuatnya.
Pernyataan tersebut menerapkan prinsip faktor-faktor yang mempengaruhi laju
reaksi yaitu…
A. Luas permukaan
B. Suhu
C. Konsentrasi
D. Katalis
E. Jenis zat
7. Pada musim kemarau, resiko terjadinya kebakaran, baik kebakaran pemukiman
maupun kebakaran hutan lebih besar daripada musim hujan. Empat orang
siswa mencoba menganalisis mengapa hal tersebut bisa terjadi, dikaitkan
dengan faktor yang mempengaruhi laju reaksi pembakaran dan didapat analisa
sebagai berikut:
 Siswa 1 berpendapat bahwa pada musim kemarau kandungan air dalam
tanaman berkurang sehingga seolah-olah konsentrasi zat yang akan
terbakar meningkat dengan pengurangan jumlah air tersebut.
 Siswa 2 berpendapat bahwa energi aktivasi reaksi pembakaran pada musim
kemarau lebih kecil dari pada musim hujan
 Siswa 3 berpendapat bahwa pada musim kemarau luas permukaan
tumbukan antar partikelnya lebih besar dari pada musim hujan.
 Siswa 4 berpendapat bahwa pada musim kemarau energi kinetik dari
partikel yang akan terbakar lebih besar dari pada musim hujan, dengan
semakin besar energi kinetik ini, maka akan lebih mudah untuk melampaui
energi aktivasi
Dari empat siswa tersebut, maka analisa yang dapat diterima adalah…
A. Siswa 1 dan 2
B. Siswa 1 dan 4
C. Siswa 2 dan 3
D. Siswa 3 dan 4
E. Siswa 2 dan 4
8. Perhatikan gambar berikut!

Berdasarkan teori tumbukan, hubungan antara konsentrasi terhadap laju reaksi


dapat dilihat dari gambar di atas. Berdasarkan gambar tersebut, pernyataan di
bawah ini yang tepat adalah…
A. Jika jumlah reaktan bertambah, partikel juga akan bertambah, sehingga
semakin banyak partikel yang bertumbukan, dan laju reaksi akan
meningkat.
B. jika jumlah reaktan bertambah, semakin jauh jarak antar partikel sehingga
laju reaksi berkurang
C. jika jumlah konsentrasi tinggi, jumlah reaktan akan berkurang sehingga
semakin sedikit partikel yang bertumbukan dan laju reakasi bertambah
D. jika jumlah reaktan bertambah, energi aktivasi akan turun sehingga
tumbukan akan makin sering terjadi dan laju reaksi berkurang.
E. Tidak ada pengaruh antar jumlah reaktan dan partikel.
9. Perhatikan ilustrasi gambar berikut!
Gambar di atas merupakan ilustrasi pengaruh suhu terhadap laju reaksi
berhubungan dengan energi kinetik partikel. Dari gambar tersebut di atas dapat
diperoleh informasi bahwa pada suhu tinggi, lebih banyak jumlah partikel yang
bertumbukan dibandingkan pada suhu rendah. Penyebab dari hal ini karena
pada suhu tinggi energi kinetik partikel akan lebih besar dan sebagai akibatnya
jumlah tumbukan semakin banyak sehingga laju reaksi akan meningkat.
Menurut analisismu, pernyataan tersebut…
A. Benar
B. Salah
10. Ibu selalu menyimpan daging ayam di dalam freezer. Hal itu merupakan salah
satu cara agar daging ayam tahan lebih lama dan tidak cepat busuk. Hal tersebut
berkaitan dengan salah satu faktor yang mempengaruhi laju reaksi yang
berkaitan dengan teori tumbukan. Faktor yang dimaksud adalah…
A. Katalis
B. Suhu
C. Konsentrasi
D. Luas permukaan
E. Jenis zat

Nomor Soal Kunci Jawaban


1 C
2 E
3 D
4 C
5 B
6 A
7 B
8 A
9 A
10 B

Nilai = Jumlah benar x 10


A. Penilaian Keterampilan

Sekolah : SMA Negeri 2 Loa Kulu Materi Pokok : Laju Reaksi

Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI/Ganjil

Instrumen penilaian keterampilan


Pertemuan 1
Penilaian 1
Skor
No. Aspek Jumlah
1 2 3 4

1 Persiapan alat dan bahan

2 Merakit alat percobaan

3 Bekerja sesuai prosedur kerja

4 Pengamatan hasil praktik

5 Pelaporan hasil praktik

6 Kerjasama

7 Partisipasi dalam kelompok

Skor yang diperoleh

Kriteria penilaian:
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
Nilai = x 100
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
Dikonversi menjadi:
75 – 100 = Sangat Baik (SB)
50 – 75 = Baik (B)
25 – 50 = Cukup (C)
0 – 25 = Kurang (K)

Penilaian 2
(Presentasi)
Kelengkapan Kemampuan
Nama Peserta Penulisan Materi
No. Materi Presentasi Total Skor
Didik
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
No. Aspek Kriteria yang Dinilai Skor
1 Kelengkapan Materi Presentasi terdiri atas,
Judul, Isi Materi dan
Daftar Pustaka
Presentasi sistematis
sesuai materi
Menuliskan rumusan 4
masalah
Dilengkapi gambar / hal
yang menarik yang sesuai
dengan materi

Hanya 3 kriteria yang


3
terpenuhi
Hanya 2 kriteria yang
2
terpenuhi
Hanya 1 kriteria yang
1
terpenuhi
2 Penulisan Materi Materi lengkap dan
berbobot
Tulisan terbaca dengan
jelas
Isi materi ringkas dan 4
berbobot
Bahasa yang digunakan
sesuai dengan materi

Hanya 3 kriteria yang


3
terpenuhi
Hanya 2 kriteria yang
2
terpenuhi
Hanya 1 kriteria yang
1
terpenuhi
3 Kemampuan Presentasi Percaya diri, antusias dan
bahasa yang lugas
Seluruh anggota berperan
serta aktif
Dapat mengemukanan ide 4
dan berargumentasi
dengan baik
Manajemen waktu yang
baik
Hanya 3 kriteria yang
3
terpenuhi
Hanya 2 kriteria yang
2
terpenuhi
Hanya 1 kriteria yang
1
terpenuhi
Skor Maksimum 12

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ


Nilai = x 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

Mengetahui,

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

SAIPUL, S.Pd., M.Pd. SETIAWAN BUDIARTO, S.Pd.


NIP 197106051993011002
Nama : Setiawan Budiarto
No. UKG : 201901083967
PPG Kimia Universitas Musamus Merauke

Laju Reaksi Pertemuan 1


Kelompok :

Nama Anggota :

Kelas :
Melakukan percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi

Tahukah kamu?
Terdapat 4 faktor yang memengaruhi laju reaksi, disini kalian akan melakukan
praktikum dan pengamatan tentang faktor-faktor yang memengaruhi laju reaksi.
Silakan diskusikan dengan teman-temanmu tentang topik diatas dengan melakukan
kegiatan dalam LKPD ini!

Kegiatan 1

Pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi

Pendahuluan
Masih ingatkah kalian apa itu konsentrasi? Diskusikan dengan temanmu dengan
menggunakan sumber belajar yang relevan terkait konsentrasi!
Jawab:
…………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………..…
……………………………………………………………………………………………………..……
…………………………………………………………………………………………………..………
………………………………………………………………………………………………..…………
……………………………………………………………………………………………..……………
…………………………………………………………………………………………..………………
………………………………………………………………………………………………………….
A. Tujuan
Melalui praktikum peserta didik dapat mengetahui pengaruh konsentrasi terhadap
laju reaksi
B. Alat dan Bahan
1. Alat
A. Botol ; 3 buah
B. Balon ; 3 buah
C. Corong ; 1 buah
D. Sendok teh ; 1 buah
E. Stopwatch ; 1 buah
2. Bahan
A. Cuka
B. Baking soda
C. Prosedur Kerja
1. Tuangkan cuka ke dalam botol 1, botol 2, dan botol 3 dengan volume yang sama
2. Tuangkan baking soda sebanyak ½ sendok teh ke dalam balon 1 menggunakan
corong
3. Tuangkan baking soda sebanyak 1 sendok teh ke dalam balon 2 menggunakan
corong
4. Tuangkan baking soda sebanyak 2 sendok teh ke dalam balon 3 menggunakan
corong
5. Pasang masing-masing mulut balon yang terisi baking ke mulut botol yang terisi
cuka, baking soda yang terdapat dalam balon jangan sampai masuk ke dalam
botol yang berisi cuka
6. Secara bersamaan, tuangkan baking soda yang terdapat di balon kedalam botol
yang berisi cuka, dan nyalakan stopwatch hingga 1 menit
7. Tulis hasil pengamatanmu!

D. Hasil Pengamatan
No. Alat yang diukur Hasil Setelah 1 menit Keterangan
1 Botol 1
2 Botol 2
3 Botol 3
Kegiatan 2

Pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi

A. Tujuan
Melalui praktikum peserta didik dapat mengetahui pengaruh luas permukaan
terhadap laju reaksi
B. Alat dan Bahan
1. Alat
A. Gelas ; 3 buah
B. Stopwatch ; 1 buah
2. Bahan
A. CDR
B. Air mineral
C. Prosedur Kerja
1. Tuangkan air mineral ke ketiga gelas dengan volume yang sama.
2. Siapkan 1 tablet CDR utuh untuk dimasukkan ke gelas 1 yang berisi air
mineral
3. Siapkan 1 tablet CDR yang sudah dipotong menjadi 4 untuk dimasukkan ke
gelas 2 yang berisi air mineral
4. Siapkan 1 tablet CDR yang sudah dijadikan serbuk untuk dimasukkan ke
gelas 3 yang berisi air mineral
5. Secara bersamaan tuangkan ketiga tablet CDR ke dalam masing-masing
gelas, dan nyalakan stopwatch.
6. Tulis hasil pengamatanmu!

D. Hasil Pengamatan
No. Alat yang diukur Waktu yang diperlukan Keterangan
untuk larut dalam air
1 Gelas 1
2 Gelas 2
3 Gelas 3
Kegiatan 3

Pengaruh katalis terhadap laju reaksi

Pendahuluan
Apa itu katalis? Diskusikan dengan temanmu dengan menggunakan sumber belajar
yang relevan terkait katalis!
Jawab:
………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………..…
……………………………………………………………………………………………………..……
…………………………………………………………………………………………………..………
………………………………………………………………………………………………..…………
……………………………………………………………………………………………..……………
…………………………………………………………………………………………..………………
………………………………………………………………………………………..

A. Tujuan
Melalui praktikum peserta didik dapat mengetahui pengaruh katalis terhadap laju
reaksi
B. Alat dan Bahan
1. Alat
A. Gelas ; 2 buah
B. Paper clip ; 4 buah
C. Stopwatch ;1 buah
2. Bahan
A. Cuka
B. Pemutih pakaian
C. Air mineral
C. Prosedur Kerja
1. Masukkan 40 ml cuka ke gelas 1 dan gelas 2
2. Masukkan 40 ml pemutih ke dalam gelas 2
3. Masukkan paper clip ke dalam masing-masing gelas, dan nyalakan stopwatch
tunggu selama 5 menit
4. Tulis hasil pengamatanmu
D. Hasil Pengamatan
No. Alat yang diukur Perubahan setelah 5 menit Keterangan
1 Gelas 1
2 Gelas 2
Kegiatan 4

Pengaruh suhu terhadap laju reaksi

A. Tujuan
Melalui praktikum peserta didik dapat mengetahui pengaruh suhu terhadap laju
reaksi
B. Alat dan Bahan
1. Alat
A. Gelas ; 2 buah
B. Sendok makan ; 1 buah
C. Stopwatch ; 1 buah
2. Bahan
A. Air panas
B. Air mineral
C. Prosedur Kerja
1. Masukkan air panas ke dalam gelas 1, dan masukkan air mineral ke dalam
gelas 2
2. Masukkan 5 sendok makan gula ke dalam masing-masing gelas.
3. Aduk dan larutkan masing-masing gelas, dan nyalakan stopwatch
4. Tuliskan hasil pengamatanmu!

D. Hasil Pengamatan
No. Alat yang diukur Waktu yang diperlukan Keterangan
untuk larut
1 Gelas 1
2 Gelas 2
Kegiatan 5

Buatlah pembahasan dari kegiatanmu di LKPD ini!

Pembahasan
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
Kegiatan 6

Buatlah kesimpulan dari kegiatanmu di LKPD ini!

Kesimpulan
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
Nama : Setiawan Budiarto
No. UKG : 201901083967
PPG Kimia Universitas Musamus Merauke
Kata Pengantar

Puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT, karena berkat limpahan rahmat, dan

hidayah-Nya serta syafaat Rasulullah SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan bahan

ajar guru pada materi laju reaksi. Bahan ajar guru ini disajikan dengan menggunakan

model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Penggunaan model PBL ini dalam

bahan ajar guru ini diharapkan dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam proses

pembelajaran. Bahan ajar ini disusun berdasarkan kurikulum 2013, di mana kurikulum

tersebut dirancang untuk memperkuat kompetensi peserta didik dari sisi pengetahuan,

keterampilan dan sikap secara utuh. Bahan ajar guru ini dapat diselesaikan dengan

bantuan dari berbagai pihak yang telah banyak memberikan dukungan dan bantuannya.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan bahan ajar ini masih terdapat banyak

kekurangan. Oleh karena itu, saran dan masukan yang membangun terhadap

penyusunan bahan ajar ini sangat diharapkan. Penulis berharap semoga bahan ajar ini

dapat memberikan manfaat bagi para peserta didik, guru dan semua pihak di lingkungan

pendidikan.

Loa Kulu, September 2022

Penulis
Daftar Isi

Kata Pengantar…………………………………………………………………………………….. 2

Daftar Isi…………………………………………………………………………………………….. 3

Petunjuk Penggunaan Bahan Ajar……………………………………………………………. 4


Peta Konsep………………………………………………………………………………………… 5

Identitas…………………………………………………………………………………………….. 6

Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Indikator Pencapaian Kompetensi………. 7


Tujuan Pembelajaran……………………………………………………………………………. 8

Uraian Materi……………………………………………………………………………………… 9
1. Laju Reaksi…………………………………………………………………………………. 9
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi…………………………………… 10
A. Konsentrasi…………………………………………………………………………….. 11
B. Luas Permukaan………………………………………………………………………. 11
C. Suhu……………………………………………………………………………………… 12
D. Katalis…………………………………………………………………………………… 13
3. Teori Tumbukan…………………………………………………………………………… 15
A. Energi Kinetik Partikel………………………………………………………………. 15
B. Arah Partikel yang Bertumbukan. ………………………………………………. 15

Rangkuman……………………………………………………………………………………….. 16
Latihan Soal………………………………………………………………………………………. 17

Kunci Jawaban dan Pembahasan Soal……………………………………………………… 19

Daftar Pustaka……………………………………………………………………………………. 22
Petunjuk Penggunaan Bahan Ajar

1. Bacalah bahan ajar ini secara berurutan dan berusahalah untuk memahami isinya

karena materi ini akan menjadi prasyarat pada materi selanjutnya.

2. Untuk mengetahui pemahamanmu terhadap materi yang dipelajari, jawablah setiap

pertanyaan yang ada di latihan soal!

3. Jika ada materi yang belum kalian pahami, maka baca dan pelajari kembali peta

konsep dan deskripsi serta uraian materi pada bahan ajar ini dengan seksama.

4. Pelajari soal dan penjelasan penyelesaiannya pada latihan soal dengan seksama serta

dengan pemahaman, bukan dengan cara dihafalkan.

5. Dalam mengerjakan soal, berusahalah kalian mengerjakan sesuai dengan

kemampuan kalian, belajarlah percaya diri dengan tidak melihat kunci jawaban

terlebih dahulu sebelum kalian menyelesaikan soal-soal tersebut. Semoga Tuhan

Yang Maha Esa senantiasa memberikan kemudahan bagi kalian dalam mempelajari

materi pada modul ini.


Peta Konsep
Identitas

Nama Penyusun : Setiawan Budiarto


No. UKG : 201901083967
PPG Kimia Universitas Musamus Merauke

Sekolah : SMA Negeri 2 Loa Kulu Materi Pokok : Laju Reaksi

NPSN : 30405781 Kelas/Semester : XI/Ganjil

Mata Pelajaran : Kimia


Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Inti
KI-3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI-4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar IPK
3.6 Menjelaskan faktor-faktor yang 3.6.1 Memahami konsep laju reaksi
mempengaruhi laju reaksi 3.6.2 Menjelaskan konsep terjadinya
menggunakan teori tumbukan reaksi berdasarkan teori tumbukan
3.6.3 Menjelaskan faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi
menggunakan teori tumbukan

3.7 Menentukan orde reaksi dan 3.7.1 Menentukan orde reaksi


tetapan laju reaksi berdasarkan berdasarkan data hasil percobaan
data hasil percobaan 3.7.2 Menentukan persamaan laju reaksi
berdasarkan data hasil percobaan
3.7.3 Menentukan nilai tetapan laju
reaksi berdasarkan data hasil
percobaan
4.6 Menyajikan hasil penelusuran 4.6.1 Menyajikan hasil penelusuran
informasi cara-cara pengaturan informasi cara-cara pengaturan
dan penyimpanan bahan untuk dan penyimpanan bahan untuk
mencegah perubahan fisika dan mencegah perubahan fisika dan
kimia yang tak terkendali kimia yang tak terkendali

4.6.2 Menerapkan cara-cara pengaturan


dan penyimpanan bahan untuk
mencegah perubahan fisika dan
kimia yang tak terkendali
4.7 Merancang, melakukan, dan 4.7.1 Merancang percobaan faktor
menyimpulkan serta menyajikan faktor yang mempengaruhi laju
hasil percobaan faktor-faktor yang reaksi dan ored reaksi
mempengaruhi laju reaksi dan 4.7.2 Melakukan percobaan faktor
orde reaksi faktor yang mempengaruhi laju
reaksi dan orde reaksi
4.7.3 Menyajikan dan menyimpulkan
hasil percobaan faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi dan orde
reaksi berdasarkan hasil
pengamatan
Tujuan Pembelajaran

Melalui model pembelajaran inovatif Problem Based Learning (PBL) dengan metode

diskusi, tanya jawab, dan praktikum serta pendekatan saintifik peserta didik mampu

menjelasakan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi menggunakan teori tumbukan

serta merancang, melakukan, menyimpulkan, dan menyajikan hasil percobaan faktor-

faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan orde reaksi secara aktif terlibat dalam proses

pembelajaran untuk melatih kemampuan berpikir kritis, berkolaborasi, kreatif, dan

berkomunikasi.
Uraian Materi

1. Laju Reaksi
Laju atau kecepatan didefinisikan sebagai jumlah suatu perubahan tiap satuan
waktu. Satuan waktu dapat berupa detik, menit, jam, hari atau tahun. Sebagai
contoh, seseorang lari dengan kecepatan 10 km/jam. Artinya orang tersebut telah
berpindah tempat sejauh 10 km dalam waktu satu jam. Bagaimanakah cara
menyatakan laju dari suatu reaksi? Dalam reaksi kimia, perubahan yang dimaksud
adalah perubahan konsentrasi pereaksi atau produk. Seiring dengan bertambahnya
waktu reaksi, maka jumlah zat pereaksi akan makin sedikit, sedangkan produk
makin banyak. Laju reaksi dinyatakan sebagai laju berkurangnya pereaksi atau laju
bertambahnya produk. Untuk lebih jelasnya perhatikan diagram perubahan
konsentrasi pereaksi dan hasil reaksi berikut ini.

Gambar 1. Diagram perubahan konsentrasi reaktan dan produk


tiap satuan waktu
Dari diagram diatas reaksi kimia : A → B, maka laju berubahnya zat A menjadi zat B
ditentukan oleh jumlah zat A yan bereaksi dan jumlah zat B yan terbentuk tiap satuan
waktu. Pada saat konsentrasi pereaksi zat A berkurang, konsentrasi hasil reaksi zat
B bertambah. Dengan demikian konsep laju reaksi kimia untuk reaksi : A → B dapat
dirumuskan sebagai berikut:
∆[𝐴]
rA =-
∆𝑡

atau
∆[𝐵]
rA =+
∆𝑡

dimana:
rA = laju reaksi berkurangnya zat A
rB = Laju reaksi bertambahnya zat B
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi
Perhatikan gambar berikut!

Gambar 2. Kertas Terbakar

Apa yang terfikir di benak kalian? Gambar di atas sama-sama menunjukan


pembakaran kertas, manakah yang lebih cepat terbakar? Beda kan? Pada
pembakaran di atas kecepatan pembentukan abu dari kertas yang terbakar berupa
kertas lembaran dibandingkan dengan kertas yang berupa buku akan memberikan
data yang berbeda.
Pada reaksi kimia, pereaksi akan bereaksi untuk membentuk hasil reaksi atau
produk, dengan demikian maka peraksi akan berkurang, sedangkan hasil reaksi atau
produk akan bertambah. Apabila perubahan konsentrasi pereaksi atau hasil reaksi
dibandingkan dengan banyaknya waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi, maka
itulah yang dimaksud dengan laju reaksi. Jadi laju reaksi merupakan pernyataan
perubahan konsentrasi pereaksi atau hasil reaksi dalam suatu satuan waktu.
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai reaksi kimia yang berlangsung
dengan cepat maupun lambat. Apakah kalian suka melihat nyala kembang api?
Kalian juga dapat melakukan sendiri reaksi yang berjalan dengan cepat misalnya
dengan membakar selembar kertas. Selain reaksi yang berjalan dengan cepat,
pernahkah melihat besi yang berkarat? Perkaratan yang terjadi pada logam tidak
secepat laju reaksi pada nyala kembang api tentunya.

Gambar 3. Kembang Api dan Perkaratan Besi


Dengan demikian laju reaksi akan berbeda-beda, ada yang berjalan sangat cepat, ada
pula yang lambat. Faktor apa saja yang dapat mempengaruhi laju reaksi?
Laju reaksi dapat dipengaruhi beberapa faktor yang antara lain:
A. Konsentrasi
Konsentrasi merupakan banyaknya partikel yang terdapat pada per satuan
volum. Dengan demikian semakin tinggi konsentrasinya maka akan semakin
banyak partikelnya. Dengan demikian semakin tinggi konsentrasi, semakin besar
pula kemungkinan terjadinya tumbukan antar partikel, sehingga semakin tinggi
pula laju reaksinya. Agar lebih jelas kalian perhatikan gambar berikut!

Gambar 4. Reaktan dengan konsentrasi yang berbeda

Gambar (a) menunjukan konsentrasi yang lebih rendah dibanding (b). Pada
gambar (b) menghasilkan tumbukan lebih banyak dibandingkan dengan gambar
(a). Dengan demikian laju reaksi pada (b) akan lebih tinggi dibanding reaksi yang
terjadi pada (a).
Suatu larutan dengan konsentrasi tinggi tentu mengandung partikel-partikel yang
lebih rapat dibandingkan dengan konsentrasi larutan rendah. Larutan dengan
konsentrasi tinggi merupakan larutan pekat dan larutan dengan konsentrasi
rendah merupakan larutan encer. Semakin tinggi konsentrasi berarti semakin
banyak partikel-partikel dalam setiap satuan volume ruangan, dengan demikian
tumbukan antar partikel semakin sering terjadi, semakin banyak tumbukan yang
terjadi berarti kemungkinan untuk menghasilkan tumbukan efektif semakin
besar, sehingga reaksi berlangsung lebih cepat.
B. Luas Permukaan
Pada reaksi yang reaktannya terdapat dalam fasa padat, laju reaksi dipengaruhi
oleh luas permukaan. Pernahkah kalian memperhatikan saat ibu kalian
memasak? Mengapa bumbu-bumbu dihaluskan atau bahan yang akan dimasak
dipotong menjadi potongan yang lebih kecil? Mengapa tidak berupa bumbu-
bumbu tersebut tidak dalam keadaan utuh? Tujuannya agar rasa serta aroma
yang berasal dari bumbu-bumbu tersebut agar lebih meresap serta lebih cepat
matang bukan? Begitu pula saat kita membakar sebuah buku, buku tersebut akan
lebih cepat terbakar bila buku tersebut kita buat menjadi lembaran dibandingkan
bila kita membakar buku tersebut dalam keadaan masih dalam keadaan utuh.
Dengan dibuat menjadi lembaran-lembaran kertas, maka buku tersebut akan
memiliki luas permukaan yang lebih besar.
Maka pada benda padat dengan masa yang sama, semakin kecil ukuran suatu
materi, maka mengandung arti memperluas permukaan sentuh materi tersebut.
Bayangkan jika kalian mempunyai benda berbentuk kubus dengan ukuran rusuk
panjang, lebar, dan tinggi sama, yaitu 1 cm. Berapa luas permukaan kubus
tersebut? Secara matematika dapat dihitung bahwa luas permukaan kubus
sebesar 6 kali luas sisinya. Karena kubus mempunyai 6 sisi yang sama, maka
jumlah luas permukaannya adalah 6 × 1 cm × 1 cm = 6 cm2. Sekarang jika kubus
tersebut dipotong sehingga menjadi 8 buah kubus yang sama besar, maka
keempat kubus akan mempunyai panjang, lebar, dan tinggi masing-masing 0,5
cm. Luas permukaan untuk sebuah kubus menjadi 6 × 0,5 cm × 0,5 cm = 1,5 cm2.
Jumlah luas permukaan kubus menjadi 8 × 1,5 cm2 = 12 cm2. Jadi, dengan
memperkecil ukuran kubus, maka total luas permukaan menjadi semakin banyak.

Gambar 5. Perbandingan luas permukaan kubus yang diperkecil

Jika ukuran partikel suatu benda semakin kecil, maka akan semakin banyak
jumlah total permukaan benda tersebut. Dengan menggunakan teori tumbukan
dapat dijelaskan bahwa semakin luas permukaan bidang sentuh zat padat
semakin banyak tempat terjadinya tumbukan antar partikel zat yang bereaksi
sehingga laju reaksinya makin cepat.
C. Suhu
Pernahkah kalian perhatikan saat memasak, lebih cepat matang mana antara
memasak dengan nyala api yang kecil dengan nyala api yang besar? Tentu lebih
cepat matang apabila kita memasak dengan nyala api yang besar bukan?
Bagaimana suhu pada api yang besar, lebih besar bukan? Dalam hal ini berarti
suhu merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi laju reaksi.
Setiap partikel selalu bergerak, dengan menaikkan temperatur, energi gerak atau
energi kinetik partikel bertambah, sehingga tumbukan lebih sering terjadi. Pada
frekuensi tumbukan yang semakin besar, maka kemungkinan terjadinya
tumbukan efektif yang mampu menghasilkan reaksi juga semakin besar. Begitu
pula sebaliknya, apabila suhu diturunkan maka gerakan partikel akan lebih
lambat sehingga energi kinetik dari pertikel tersebut lebih kecil, sehingga semakin
kecil pula kemungkinan tumbukan yang akan menghasilkan tumbukan efektif.
Dengan menurunnnya kemungkinan tumbukan efektif tentu saja akan berakibat
menurun pula laju reaksinya.
Perhatikan gambar berikut!

Gambar 6. Perbandingan gerak partikel pada suhu tinggi dan rendah

Suhu atau temperatur ternyata juga memperbesar energi potensial suatu zat. Zat-
zat yang energi potensialnya kecil, jika bertumbukan akan sukar menghasilkan
tumbukan efektif. Hal ini terjadi karena zat-zat tersebut tidak mampu melampaui
energi aktivasi. Dengan menaikkan suhu, maka hal ini akan memperbesar energi
potensial, sehingga ketika bertumbukan akan menghasilkan reaksi.
Setiap partikel dalam keadaan selalu bergerak. Dengan menaikkan temperatur,
maka kecepatan gerak partikel menjadi lebih tinggi, dengan demikian energi gerak
atau energi kinetik partikel bertambah, sehingga tumbukan lebih sering terjadi.
Dengan frekuensi tumbukan yang semakin besar, maka kemungkinan terjadinya
tumbukan efektif yang mampu menghasilkan reaksi juga semakin besar.
D. Katalis
Faktor yang mempengaruhi laju reaksi berikutnya adalah katalis. Apa itu katalis?
Katalis adalah zat yang dapat mempengaruhi laju reaksi. Katalis adalah suatu zat
yang dapat mempengaruhi laju reaksi, tanpa dirinya mengalami perubahan yang
kekal. Suatu katalis mungkin dapat terlibat dalam proses reaksi atau mengalami
perubahan selama reaksi berlangsung, tetapi setelah reaksi itu selesai maka
katalis akan diperoleh kembali dalam jumlah yang sama. Apabila katalis tersebut
dapat mempercepat laju reaksi maka dikenal dengan istilah katalisator, namun
apabila katalis tersebut memperlambat laju suatu reaksi maka disebut inhibitor
atau katalis negatif. Hanya saja secara umum istilah katalis digunakan untuk zat
yang dapat mempercepat reaksi. Apakah reaksi harus dalam keadaan cepat
semuanya? Bukankah lebih cepat lebih baik, sehingga reaksi dapat segera selesai?
Tidak semua reaksi diharapkan berjalan dengan lebih cepat. Untuk reaksi-reaksi
yang sifatnya merugikan maka reaksi diharapkan berjalan selambat mungkin,
misalnya reaksi pembusukan dan reaksi perkaratan pada logam.
Berdasar wujud atau fasanya, katalis dibedakan menjadi katalis homogen dan
katalis heterogen. Disebut katalis homogen apabila wujud atau fasa katalis
tersebut sama dengan fasa zat pereaksinya, begitu pula sebaliknya, apabila fasa
katalis berbeda dengan fasa zat pereaksinya maka disebut katalis heterogen.
Contohnya misalnya pada reaksi pembentukan gas SO3, pada reaksi tersebut
dapat digunakan gas NO dan gas NO2, maka gas NO dan gas NO2 tersebut disebut
katalis homogen, karena fasa atau wujudnya sama, yaitu sama-sama gas.
Bagaimana prinsip kerja katalis dalam mempercepat suatu reaksi? Katalis dapat
mempercepat laju reaksi karena atalis menyediakan alternatif jalur reaksi dengan
energi aktivasi yang lebih rendah dibanding jalur reaksi tanpa katalis sehingga
reaksinya menjadi semakin cepat. Perhatikan grafik berikut!

Gambar 7. Perbandingan besarnya energi potensial reaksi


tanpa dan dengan katalis

Dengan rendahnya energi aktivasi pada reaksi yang menggunakan katalis di


banding reaksi yang tanpa katalis, maka reaksi tersebut akan memiliki laju reaksi
lebih cepat.
3. Teori Tumbukan
Pengaruh dari berbagai faktor tersebut terhadap laju reaksi dapat dijelaskan dengan
teori tumbukan. Menurut teori ini, reaksi berlangsung sebagai hasil tumbukan antar
partikel pereaksi. Akan tetapi, tidaklah setiap tumbukan menghasilkan reaksi,
melainkan hanya tumbukan antar partikel yang memiliki energi cukup serta arah
tumbukan yang tepat.
Ada 2 faktor yang menyebbkan terjadinya tumbukan efektif yaitu energi kinetik
partikel dan arah partikel
A. Energi Kinetik Partikel
Pada proses tumbukan, partikel-partikel saling mendekat dan terjadi gaya tolak-
menolak antar elektron terluar masing-masing partikel. Gaya tolak menolak ini
dapat diatasi apabila partikel memiliki energi kinetik yang cukup sehingga dapat
terjadi tumbukan yang efektif.
B. Arah Partikel yang Bertumbukan.
Suatu tumbukan efektif dapat terjadi jika partikelpartikel pereaksi juga
mempunyai orientasi atau arah yang tepat pada saat bertumbukan. Untuk
jelasnya perhatikan gambar berikut:

Gambar 8. (a) orientasi partikel yang tidak tepat sedangkan


(b) orientasi partikel yang tepat sehingga menghasilkan produk
Rangkuman

Untuk lebih menguatkan pemahaman kalian, mari kita rangkum materi laju reaksi
sebagai berikut:
1. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi laju reaksi adalah konsentrasi, luas
permukaan, suhu dan katalis.
2. Prinsip kerja konsentrasi dapat menaikan laju reaksi disebabkan karena
semakin tinggi konsentrasi, semakin banyak partikel yang bertumbukan
sehingga meningkatkan laju reaksi.
3. Luas permukaan dapat mempengaruhi laju reaksi karena semakin luas
permukaan, akan semakin banyak partikel yang bertumbukan, sehingga
semakin besar pula laju reaksinya.
4. Prinsip kerja suhu dapat menaikan laju reaksi adalah dengan meningkatkan
energi kinetik dari partikel-pertikel pereaksi.
5. Prinsip kerja katalis dapat meningkatkan laju reaksi adalah dengan cara
menurunkan energi aktivasi reaksi tersebut.
6. Teori tumbukan adalah suatu teori yang menyatakan bahwa untuk memulai
suatu reaksi, partikel-partikel reaktan atau pereaksi harus saling bertumbukan
terlebih dahulu.
7. Tumbukan antar partikel reaktan yang berhasil menghasilkan reaksi disebut
tumbukan efektif, sedangkan tumbukan yang tidak menghasilkan reaksi
disebut tumbukan tidak efektif.
Latihan Soal

Perhatikan pernyataan di bawah ini untuk menjawab soal nomor 1 dan 2:

a) Makanan yang disimpan di ruangan biasa lebih cepat basi dibanding yang
disimpan di refrigerator.

b) Pada makanan kaleng terdapat asam benzoat yang berfungsi sebagai


pengawet makanan.

c) Pada saat memasak, bahan masakan dipotong menjadi potongan yang lebih
kecil agar lebih cepat masak.

1. Apabila hal di atas dikaitkan dengan laju reaksi maka faktor yang
mempengaruhi laju reaksi pada a) dan c) berturut-turut adalah ....
A. suhu dan katalis
B. katalis dan suhu
C. suhu dan luas permukaan
D. luas permukaan dan suhu
E. katalis dan luas permukaan
2. Berdasar keterangan di atas, maka pernyataan di bawah ini yang paling tepat
adalah ....
A. Pada kerusakan makanan, laju kerusakan makanan tidak dipengaruhi oleh
suhu.
B. Penurunan suhu ternyata dapat menurunkan energi aktivasi laju
kerusakan makanan.
C. Asam benzoat pada makanan kaleng berfungsi sebagai katalisator reaksi
kerusakan makanan.
D. Pemotongan bahan masakan menjadi potongan yang lebih kecil
meningkatkan luas permukaan bahan makanan.
E. Pemotongan bahan masakan menjadi potongan yang lebih kecil
meningkatkan energi kinetik bahan makanan sehingga mempercepat
pemasakan.

Perhatikan ilustrasi percobaan laju reaksi dengan berbagai perlakuan seperti


berikut untuk menjawab nomor 3 dan 4 !
3. Pada percobaan 1 dan 3 laju reaksi dipengaruhi oleh ....
A. Suhu
B. Konsentrasi
C. Luas permukaan
D. Luas permukaan dan suhu
E. Luas permukaan dan konsentrasi
4. Laju reaksi yang dipengaruhi oleh suhu dan konsentrasi adalah percobaan
nomor ....
A. 1 dan 4
B. 1 dan 5
C. 2 dan 4
D. 2 dan 5
E. 3 dan 4
5. Perhatikan beberapa pernyataan berikut:
1. Untuk dapat menaikan energi aktivasi dengan cara penambahan katalis
2. Setiap terjadi tumbukan partikel reaktan akan menghasilkan reaksi
3. Peningkatan suhu dapat menyebabkan penurunan energi aktivasi
4. Sebelum terjadinya suatu reaksi pasti terjadi tumbukan
5. Tidak semua tumbukan akan menghasilkan reaksi

Pernyataan di atas yang sesuai dengan teori tumbukan adalah pernyataan


dengan nomor ....

A. 1, 2 dan 3
B. 1 dan 3
C. 2 dan 4
D. 4 dan 5
E. Hanya 5
Kunci Jawaban dan Pembahasan Soal

No. Kunci Pembahasan


Jawaban
1 C Peristiwa pertama adalah makanan yang disimpan di ruangan
biasa lebih cepat basi dibanding yang disimpan di refrigerator.
Hal ini berarti ada perbedaan suhu antara ruangan biasa dengan
di dalam refrigerator atau lemari pendingin.
Peristiwa kedua adalah pada saat memasak, bahan masakan
dipotong menjadi potongan yang lebih kecil agar lebih cepat
masak. Hal ini berarti terjadi penambahan total luas permukaan
pada bahan masakan. Jadi faktor yang mempengaruhi laju reaksi
pada peristiwa tersebut berturut-turut adalah suhu dan luas
permukaan.
2 D Pada kerusakan makanan, laju kerusakan makanan tidak
dipengaruhi oleh suhu. Pernyataan tersebut salah karena
kita dapat mencegah makanan agar tidak rusak atau basi
dengan cara memasukan ke dalalm lemari pendingin.
Penurunan suhu ternyata dapat menurunkan energi aktivasi
laju kerusakan makanan. Pernyataan ini salah karena yang
dapat menurunkan energi aktivasi adalah dengan adanya
penambahan katalis.
Asam benzoat pada makanan kaleng berfungsi sebagai
katalisator reaksi kerusakan makanan. Pernyataan ini juga
salah, karena asam benzoat pada makanan bersifat
memperlambat laju kerusakan makanan, berarti bukan
katalisator, tetapi inhibitor.
Pemotongan bahan masakan menjadi potongan yang lebih
kecil meningkatkan luas permukaan bahan makanan.
Pernyataan ini benar, karena dengan memotong-motong
bahan masakan menjadi lebih kecil berarti akan memperluas
total luas permukaan sehingga pada makanan tersebut akan
menjadi lebih cepat matang.
Pemotongan bahan masakan menjadi potongan yang lebih
kecil meningkatkan energi kinetik bahan makanan sehingga
mempercepat pemasakan. Pernyataan ini salah karena
untuk menaikan energi kinetik partikel, hal yang harus
dilakukan adalah dengan cara meningkatkan suhu.
3 D

Pada percobaan 1 dan 3 laju reaksi dipengaruhi oleh luas


permukaan dan suhu. Perhatikan kondisi gambar nomor 1 dan
3!
Faktor yang
Gambar 1 Gambar 3 Mempengaruhi
Laju reaksi
Bongkahan besar Butiran kecil Luas permukaan
beda
0,1 M 0,1 M Konsentrasi sama
250C 450C Suhu beda

Berdasar pengamatan tersebut maka faktor yang mempengaruhi


laju reaksi adalah yang faktornya berbeda, maka jawabannya
adalah luas permukaan dan suhu.

4 A

Laju reaksi yang dipengaruhi oleh suhu dan konsentrasi, berarti


suhu dan konsentrasinya berbeda, luas permukaan atau
bentuknya sama, dan percobaan tersebut terdapat pada nomor 1
dan 4
Faktor Nomor 1 Nomor 2 Nomor 3 Nomor 4 Nomor 5
Luas Bongkah Butiran Butiran Butiran Butiran
permukaan
Suhu 250C 250C 450C 450C 250C
Konsentrasi 0,1 M 0,1 M 0,1 M 0,2 M 0,2 M
5 E Teori tumbukan menyatakan bahwa partikel-partikel reaktan
atau pereaksi harus saling bertumbukan terlebih dahulu
sebelum terjadinya reaksi. Tumbukan antar partikel reaktan
yang berhasil menghasilkan reaksi disebut tumbukan efektif,
sedangkan tumbukan yang tidak menghasilkan reaksi disebut
tumbukan tidak efektif. Tidak semua tumbukan dapat
menghasilkan tumbukan efektif. Energi minimum yang harus
dimiliki oleh partikel reaktan untuk bertumbukan efektif disebut
energi aktivasi (Ea).
Pada soal tersebut terdapat 5 pernyataan yaitu:
1. Untuk dapat menaikan energi aktivasi dengan cara
penambahan Katalis. Pernyataan ini salah, sebab
penambahan katalis dapat menurunkan energi aktivasi,
sehingga laju reaksi akan meningkat.
2. Setiap terjadi tumbukan partikel reaktan akan
menghasilkan reaksi. Pernyataan ini salah, sebab tidak
semua tumbukan menghasilkan reaksi, hanya tumbukan
efektif yang dapat menghasilkan reaksi.
3. Peningkatan suhu dapat menyebabkan penurunan energi
aktivasi
Pernyataan ini salah, sebab peningkatan suhu
menyebabkan kenaikan energi kinetik partikel, dengan
demikian tumbukan yang dihasilkan akan menjadi
tumbukan yang efektif.
4. Sebelum terjadinya suatu reaksi pasti terjadi tumbukan
Pernyataan ini benar, karena reaksi kimia didahului
dengan adanya tumbukan antar partikel zat reaktan.
5. Tidak semua tumbukan akan menghasilkan reaksi
Pernyataan ini benar, hanya tumbukan efektiflah yang
menyebabkan terjadinya reaksi.
Daftar Pustaka

1. Sriyanto (2020). Modul Pembelajaran SMA Kimia. Direktorat SMA, Direktorat


Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
2. Sucipto et al (2019). E-Modul Kimia. Direktorat Pembinaan SMA - Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan
3. https://sumberbelajar.seamolec.org/Media/Dokumen/59b63275865eacb82410b
285/1c9806cb7345e3e09ebd744868587dcb.pdf
Nama : Setiawan Budiarto
No. UKG : 201901083967
PPG Kimia Universitas Musamus Merauke

Instrumen Evaluasi

Sekolah : SMA Negeri 2 Loa Kulu Materi Pokok : Laju Reaksi

NPSN : 30405781 Kelas/Semester : XI/Ganjil

Mata Pelajaran : Kimia : 2 x 45 menit


Alokasi Waktu
/Pertemuan

1. Kompetensi Inti
KI-3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI-4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.

2. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


Kompetensi Dasar IPK
3.6 Menjelaskan faktor-faktor yang 3.6.1 Memahami konsep laju reaksi
mempengaruhi laju reaksi 3.6.2 Menjelaskan konsep terjadinya
menggunakan teori tumbukan reaksi berdasarkan teori tumbukan
3.6.3 Menjelaskan faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi
menggunakan teori tumbukan

3.7 Menentukan orde reaksi dan 3.7.1 Menentukan orde reaksi


tetapan laju reaksi berdasarkan berdasarkan data hasil percobaan
data hasil percobaan 3.7.2 Menentukan persamaan laju reaksi
berdasarkan data hasil percobaan
3.7.3 Menentukan nilai tetapan laju
reaksi berdasarkan data hasil
percobaan
4.6 Menyajikan hasil penelusuran 4.6.1 Menyajikan hasil penelusuran
informasi cara-cara pengaturan informasi cara-cara pengaturan
dan penyimpanan bahan untuk dan penyimpanan bahan untuk
mencegah perubahan fisika dan mencegah perubahan fisika dan
kimia yang tak terkendali kimia yang tak terkendali
4.6.2 Menerapkan cara-cara pengaturan
dan penyimpanan bahan untuk
mencegah perubahan fisika dan
kimia yang tak terkendali
4.7 Merancang, melakukan, dan 4.7.1 Merancang percobaan faktor
menyimpulkan serta menyajikan faktor yang mempengaruhi laju
hasil percobaan faktor-faktor yang reaksi dan orde reaksi
mempengaruhi laju reaksi dan 4.7.2 Melakukan percobaan faktor
orde reaksi faktor yang mempengaruhi laju
reaksi dan orde reaksi
4.7.3 Menyajikan dan menyimpulkan
hasil percobaan faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi dan orde
reaksi berdasarkan hasil
pengamatan

3. Tujuan Pembelajaran

Melalui model pembelajaran inovatif Problem Based Learning (PBL) dengan metode

diskusi, tanya jawab, dan praktikum serta pendekatan saintifik peserta didik mampu

menjelasakan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi menggunakan teori

tumbukan serta merancang, melakukan, menyimpulkan, dan menyajikan hasil

percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan orde reaksi secara aktif

terlibat dalam proses pembelajaran untuk melatih kemampuan berpikir kritis,

berkolaborasi, kreatif, dan berkomunikasi.


Pertemuan 1

JURNAL REFLEKSI
IDENTITAS
Nama Guru : Setiawan Budiarto, S.Pd.
Nama Sekolah : SMA Negeri 2 Loa Kulu
Bidang Studi : Kimia
Model Pembelajaran : Problem Based Learning (PBL)
Hari/Tanggal Pembelajaran :

DESKRIPSI
1. Kelebihan-kelebihan pembelajaran.

2. Kekurangan-kekurangan pembelajaran.

3. Rencana tindakan untuk mempertahankan kelebihan pembelajaran.

4. Rencana Tindakan untuk mengatasi kekurangan pembelajaran.

5. Kesesuaian model/metode pembelajaran dengan pencapaian tujuan pembelajaran.


6. Hal-hal yang harus dilakukan pada pertemuan berikutnya

7. Bagaimana kesesuaian proses pembelajaran hari ini yang menggunakan model


pembelajaran PBL serta metode praktikum sederhana dengan masalah keaktifan
siswa yang rendah?

8. Apa yang harus dilakukan selanjutnya untuk meningkatkan keaktifan siswa yang
rendah berdasarkan pembelajaran hari ini?

Guru Kelas

Setiawan Budiarto, S.Pd.


LEMBAR OBSERVASI PEMBELAJARAN
IDENTITAS
Nama Guru : Setiawan Budiarto, S.Pd.
Nama Sekolah : SMA Negeri 2 Loa Kulu
Bidang Studi : Kimia
Model Pembelajaran : Problem Based Learning (PBL)
Hari/Tanggal Pembelajaran :

PETUNJUK
Berilah tanda centang pada masing-masing uraian kegiatan pembelajaran
berikut sesuai dengan kenyataan yang terjadi.

Keterlaksanaan
Uraian Kegiatan Maksimal Kurang Tidak
No Maksimal Maksimal
(3) (2) (1)
Pendahuluan
Guru masuk ke kelas dan
1 memberi salam pada peserta
didik.
Guru mempersilakan ketua kelas
untuk memimpin membaca doa
2
agar menciptakan suasana kelas
yang religius.
Guru memeriksa kehadiran
3 peserta didik, kebersihan dan
kerapian kelas.
Guru mengorientasikan peserta
4
didik untuk berkelompok.
Guru menyampaikan kompetensi
5 dasar, cakupan materi, dan
tujuan pembelajaran.
Guru memberikan apersepsi
tentang materi yang sudah
dibahas sebelumnya dan
6
mengaitkannya dalam materi
yang akan disampaikan pada
pertemuan ini .
Kegiatan Inti
Peserta didik diperlihatkan
7
gambar.
Peserta didik diberi kesempatan
8 bertanya atas pengamatan
gambar yang ditampilkan.
Peserta didik diberikan
pertanyaan pemantik terkait
materi. “Apakah kalian pernah
9 melihat Ibu membuat es teh
manis? Sebenarnya apakah
tujuan Ibu selalu menggunakan
air panas saat menyeduh teh
manis? Padahal setelah itu
langsung di beri es batu agar
dingin, mengapa tidak langsung
menggunakan air dingin? Apakah
ada perbedaan antara membuat
teh manis dengan air dingin atau
air panas?”
Peserta didik menerima LKPD
dan bahan ajar yang diberikan
oleh guru kepada setiap
10 kelompok sebagai penuntun dan
penunjang terkait masalah yang
telah diorientasikan dengan
melakukan praktikum.
Secara berkelompok, peserta
didik mengumpulkan informasi
yang relevan dari berbagai
sumber (handphone/internet,
11 buku pegangan siswa, atau
bahan ajar) serta melakukan
diskusi dengan kelompoknya
terkait masalah yang telah
diorientasikan.
Peserta didik bekerja sama dalam
melakukan praktikum dan
melaksakan semua kegiatan di
LKPD untuk menyajikan dan
12
menyimpulkan hasil
pengamatannya terkait masalah
yang telah diorientasikan dengan
bimbingan guru.
Peserta didik secara bergantian
dalam kelompoknya menyajikan
dan menyimpulkan hasil didepan
13 kelas dan guru. Kelompok lainnya
membuat catatan, memberi
umpan balik terhadap hasil
pengamatan yang di tampilkan.
Peserta didik menyampaikan
perasaan dan pengalamannya
dalam melakukan praktikum atas
masalah yang telah
14 diorientasikan. Guru melakukan
evaluasi dan refleksi terhadap
aktivitas praktikum dalam proses
pemecahan masalah yang telah
diorientasikan.

Penutup

Peserta didik membuat


15 rangkuman tentang poin-poin
penting yang muncul dalam
kegiatan praktikum yang telah
dilaksanakan.

Guru menugaskan peserta didik


untuk mempelajari dan menggali
16
materi selanjutnya dari berbagai
sumber
Guru menutup pembelajaran
dengan memberikan salam dan
meminta seluruh peserta didik
17
mengecek kebersihan serta
menata kembali ruang belajar
sebelum ditinggalkan.

Kriteria penilaian:
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
Nilai = x 100
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
Dikonversi menjadi:
75 – 100 = Sangat Baik (SB)
50 – 75 = Baik (B)
25 – 50 = Cukup (C)
0 – 25 = Kurang (K)

Catatan tambahan (dapat berupa kelebihan dan kekurangan pembelajaran).

Bagaimana menurt Bapak/Ibu, kesesuaian proses pembelajaran hari ini yang


menggunakan model pembelajaran PBL serta metode praktikum sederhana dengan
masalah keaktifan siswa yang rendah?

Observer
PENILAIAN PEMBELAJARAN MELALUI WAWANCARA

IDENTITAS
Nama Siswa :
Nama Sekolah : SMA Negeri 2 Loa Kulu
Kelas :
Hari/Tanggal Pembelajaran :

PETUNJUK WAWANCARA
Wawancara dilakukan selama dan atau setelah proses pembelajaran dilaksanakan.
Wawancara dilakukan dengan pola wawancara terbuka.

PERTANYAAN WAWANCARA

1. Bagaimana pendapat kalian mengenai pembelajaran yang kita laksanakan hari


ini?

2. Bagaimana pendapat kalian mengenai metode yang bapak gunakan


hari ini? Jika menyenangkan, mengapa? Jika tidak menyenangkan,
mengapa?

3. Bagaimana pendapat kalian mengenai media yang bapak gunakan


hari ini? Jika menarik, mengapa? Jika tidak menarik, mengapa?

4. Apakah metode dan media yang digunakan mendukung pencapaian


kompetensi?
5. Apa kendala yang kalian temui pada pertemuan kali ini?

6. Apa saran kalian untuk pembelajaran kita berikutnya?

Guru Kelas

Setiawan Budiarto, S.Pd.


PENILAIAN PEMBELAJARAN MELALUI SURVEI

IDENTITAS
Nama Guru : Setiawan Budiarto, S.Pd.
Nama Sekolah : SMA Negeri 2 Loa Kulu
Bidang Studi : Kimia
Model Pembelajaran : Problem Based Learning (PBL)
Hari/Tanggal Pembelajaran :

PETUNJUK SURVEI
Berilah tanda centang pada masing-masing uraian kegiatan pembelajaran berikut
sesuai dengan kenyataan yang terjadi.

No Uraian Kegiatan Keterlaksanaan


Ya Tidak
1. Siswa
1a. Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran.
1b. Siswa senang mengikuti tahapan pembelajaran.
1c. Siswa masih mendiskusikan pembelajaran meskipun
pembelajaran telah selesai.
1d. Siswa mengerjakan tindak lanjut pembelajaran dengan
senang.

2. Guru
2a. Guru memberi respon positif terhadap pembelajaran
yang telah dilakukan.
2b. Guru memperbincangkan kegiatan pembelajaran yang
telah dilakukan.
2c. Guru memberi saran perbaikan untuk pembelajaran
yang telah dilakukan.

Surveyor

Anda mungkin juga menyukai