1. Kompetensi Inti
KI-3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI-4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.
3. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran inovatif Problem Based Learning (PBL) dengan metode
diskusi, tanya jawab, dan praktikum serta pendekatan saintifik peserta didik mampu
menjelasakan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi menggunakan teori
tumbukan serta merancang, melakukan, menyimpulkan, dan menyajikan hasil
percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan orde reaksi secara aktif
terlibat dalam proses pembelajaran untuk melatih kemampuan berpikir kritis,
berkolaborasi, kreatif, dan berkomunikasi.
4. Desain Pembelajaran
Model Pembelajaran : Problem Based Learning (PBL)
Pendekatan : Saintifik
Metode : Diskusi, tanya jawab, dan praktikum.
(Content)
Mengetahui,
A. Penilaian Sikap
Kesiapan
1 Terlambat >15 Terlambat 15 Tepat waktu
mengikuti
menit menit sesuai jadwal
pelajaran
Memperhatikan Memperhatikan Memperhatikan
2 Perhatian pada
jika ditegur dengan sikap dengan sikap
guru
guru santai serius
Keaktifan
mengajukan Tidak pernah 1-2 kali Lebih dari dua
3
pertanyaan/ bertanya/ bertanya/ kali bertanya/
memberikan menjawab menjawab menjawab
penjelasan
Lebih dari dua
Keaktifan Tidak pernah 1-2 kali
kali
4 menanggapi menanggapi menanggapi
menanggapi
jawaban peserta jawaban peserta jawaban peserta
jawaban peserta
didik yang lain didik yang lain didik yang lain
didik yang lain
Kurang aktif Bekerjasama Menunjukkan
5
Kerjasama dalam bekerja jika ditegur sikap
sama guru bekerjasama
Kurang Santun jika
6 Menunjukkan
Kesantunan menunjukkan sudah ditegur
sikap santun
kesantunan guru
Membuat catatan
Membuat Membuat
7 saat guru Tidak membuat
catatan agak catatan lengkap
memberikan catatan
lengkap dan rapi
penguatan konsep
Membuat
Keaktifan saat Tidak membuat Membuat
8 kesimpulan
menarik kesimpulan kesimpulan
lebih dari satu
kesimpulan sama sekali satu kali
kali
Kriteria penilaian:
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
Nilai = x 100
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
Dikonversi menjadi:
75 – 100 = Sangat Baik (SB)
50 – 75 = Baik (B)
25 – 50 = Cukup (C)
0 – 25 = Kurang (K)
Kisi-kisi soal:
No. KD / IPK Materi Indikator Soal Level Bentuk Nomor
Kognitif Soal Soal
1 3.6 Laju Disajikan L1 Pilihan 1
Menjelaskan Reaksi sebuah Ganda
faktor-faktor permisalan
yang persamaan
mempengaruhi reaksi. Peserta
laju reaksi didik mampu
menggunakan menyatakan
teori permisalan
tumbukan tersebut dalam
mendefinisikan
3.6.1 laju reaksi.
Memahami
konsep laju
reaksi
2 3.6 Laju Disajikan L1 Pilihan 2
Menjelaskan Reaksi sebuah Ganda
faktor-faktor pernyataan
yang tentang faktor-
mempengaruhi faktor yang
laju reaksi mempengaruhi
menggunakan laju reaksi.
teori Peserta didik
tumbukan mampu
menjelaskan
3.6.3 alasan suhu
Menjelaskan yang
faktor-faktor meningkat
yang mempercepat
mempengaruhi laju reaksi
laju reaksi
menggunakan
teori
tumbukan
3 3.6 Disajikan 5 L2 Pilihan 3
Menjelaskan gambar yang ganda
faktor-faktor merupakan
yang reaksi antara 2
mempengaruhi gr pualam
laju reaksi dengan 100 ml
menggunakan larutan HCl.
teori Peserta didik
tumbukan mampu
menganalisis
3.6.3 laju reaksi
Menjelaskan yang hanya
faktor-faktor dipengaruhi
yang oleh
mempengaruhi konsentrasi
laju reaksi
menggunakan
teori
tumbukan
4 3.6 Laju Disajikan Pilihan 4
Menjelaskan Reaksi gambar 3 buah ganda
faktor-faktor labu
yang erlenmeyer
mempengaruhi dengan zat
laju reaksi terlarut dan
menggunakan pelarut dengan
teori beragam suhu.
tumbukan Peserta didik
mampu
3.6.3 menganalisis
Menjelaskan secara
faktor-faktor berturut labu
yang erlenmeyer
mempengaruhi mana yang
laju reaksi direaksikan
menggunakan dengan air
bersuhu
teori panas,
tumbukan bersuhu
dingin, dan
bersuhu
normal secara
berturut-turut
5 3.6 Laju Disajikan 5 L2 Pilihan 5
Menjelaskan Reaksi gambar yang ganda
faktor-faktor merupakan
yang reaksi antara
mempengaruhi CaCO3 dengan
laju reaksi HCl 2 M
menggunakan (Massa CaCO3
teori setiap gambar
tumbukan sama). Peserta
didik mampu
3.6.3 menganalisis
Menjelaskan laju reaksi dari
faktor-faktor besar ke kecil
yang secara
mempengaruhi berturut-turut
laju reaksi
menggunakan
teori
tumbukan
6 3.6 Laju Disajikan L1 Pilihan 6
Menjelaskan Reaksi ilustrasi cerita. ganda
faktor-faktor Peserta didik
yang mampu
mempengaruhi menerapkan
laju reaksi prinsip faktor-
menggunakan faktor yang
teori mempengaruhi
tumbukan laju reaksi
3.6.3
Menjelaskan
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
laju reaksi
menggunakan
teori
tumbukan
7 3.6 Laju Disajikan L3 Pilihan 7
Menjelaskan Reaksi sebuah Ganda
faktor-faktor ilustrasi
yang tentang
mempengaruhi sebuah
laju reaksi peritistiwa
menggunakan yang dianalisis
teori oleh 4 siswa.
tumbukan Peserta didik
mampu
3.6.3 menganalisis
Menjelaskan pendapat
faktor-faktor mana dari ke 4
yang siswa tersebut
mempengaruhi yang dapat
laju reaksi diterima.
menggunakan
teori
tumbukan
8 3.6 Laju Disajikan L2 Pilihan 8
Menjelaskan Reaksi sebuah ganda
faktor-faktor ilustrasi
yang gambar terkait
mempengaruhi teori
laju reaksi tumbukan.
menggunakan Peserta didik
teori mampu
tumbukan menganalisis
pernyataan
3.6.3 yang tepat
Menjelaskan antara
faktor-faktor konsentrasi
yang terhadap lau
mempengaruhi reaksi.
laju reaksi
menggunakan
teori
tumbukan
9 3.6 Laju Disajikan L2 Benar/ 9
Menjelaskan Reaksi sebuah Salah
faktor-faktor ilustrasi
yang gambar dan
mempengaruhi sebuah
laju reaksi pernytaan.
menggunakan Peserta didik
teori mampu
tumbukan menganalisis
pernyataan
3.6.3 tersebut benar
Menjelaskan atau salah
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
laju reaksi
menggunakan
teori
tumbukan
10 3.6 Laju Disajikan L1 Pilihan 10
Menjelaskan Reaksi sebuah ganda
faktor-faktor ilustrasi cerita.
yang Peserta didik
mempengaruhi mampu
laju reaksi mengaitkan
menggunakan cerita tersebut
teori pada faktor-
tumbukan faktor yang
mempengaruhi
3.6.3 laju reaksi.
Menjelaskan
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
laju reaksi
menggunakan
teori
tumbukan
Naskah Soal.
Pilihan Ganda.
1. Laju reaksi A + B → AB dapat dinyatakan sebagai…
A. Penambahan konsentrasi A tiap satuan waktu
B. Penambahan konsentrasi B tiap satuan waktu
C. Penambahan konsentrasi AB tiap satuan waktu
D. Penambahan konsentrasi A dan B tiap satuan waktu
E. Penambahan konsentrasi A, B dan AB tiap satuan waktu
2. Salah satu faktor-faktor yang menyebabkan laju reaksi adalah suhu. Kenaikan
suhu akan mempercepat laju reaksi karena…
A. Kenaikan suhu akan menyebabkan konsentrasi pereaksi meningkat
B. Frekuensi tumbukan semakin tinggi
C. Dalam reaksi kimia suhu berperan sebagai katalisator
D. Kenaikan suhu akan mengakibatkan turunnya energi aktivasi
E. Energi kinetik partikel-partikel yang bereaksi semakin tinggi
3. Gambar berikut merupakan reaksi antara 2 gram pualam dengan 100 mL
larutan HCl.
A. a, b, dan c
B. b, c, dan a
C. c. a dan b
D. b, a dan c
E. a, c dan b
5. Perhatikan reaksi CaCO3 dengan larutan HCl 2 M pada masing-masing wadah
berikut!
Massa CaCO3 yang digunakan pada setiap wadah sarna. Urutan Laju reaksi dari
besar ke kecil terdapat pada nomor…
A. 4 ,5, 3, 2, dan 1
B. 4, 5, 3, 1, dan 2
C. 5, 4, 1, 2, dan 3
D. 5, 4, 3, 1, dan 2
E. 3, 5, 1, 2, dan 4
6. Perhatikan ilustrasi cerita berikut!
Seorang pedagang bubur kacang mengiris terlebih dahulu gula merah yang akan
di masukan ke dalam bubur kacang yang dibuatnya.
Pernyataan tersebut menerapkan prinsip faktor-faktor yang mempengaruhi laju
reaksi yaitu…
A. Luas permukaan
B. Suhu
C. Konsentrasi
D. Katalis
E. Jenis zat
7. Pada musim kemarau, resiko terjadinya kebakaran, baik kebakaran pemukiman
maupun kebakaran hutan lebih besar daripada musim hujan. Empat orang
siswa mencoba menganalisis mengapa hal tersebut bisa terjadi, dikaitkan
dengan faktor yang mempengaruhi laju reaksi pembakaran dan didapat analisa
sebagai berikut:
Siswa 1 berpendapat bahwa pada musim kemarau kandungan air dalam
tanaman berkurang sehingga seolah-olah konsentrasi zat yang akan
terbakar meningkat dengan pengurangan jumlah air tersebut.
Siswa 2 berpendapat bahwa energi aktivasi reaksi pembakaran pada musim
kemarau lebih kecil dari pada musim hujan
Siswa 3 berpendapat bahwa pada musim kemarau luas permukaan
tumbukan antar partikelnya lebih besar dari pada musim hujan.
Siswa 4 berpendapat bahwa pada musim kemarau energi kinetik dari
partikel yang akan terbakar lebih besar dari pada musim hujan, dengan
semakin besar energi kinetik ini, maka akan lebih mudah untuk melampaui
energi aktivasi
Dari empat siswa tersebut, maka analisa yang dapat diterima adalah…
A. Siswa 1 dan 2
B. Siswa 1 dan 4
C. Siswa 2 dan 3
D. Siswa 3 dan 4
E. Siswa 2 dan 4
8. Perhatikan gambar berikut!
6 Kerjasama
Kriteria penilaian:
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
Nilai = x 100
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
Dikonversi menjadi:
75 – 100 = Sangat Baik (SB)
50 – 75 = Baik (B)
25 – 50 = Cukup (C)
0 – 25 = Kurang (K)
Penilaian 2
(Presentasi)
Kelengkapan Kemampuan
Nama Peserta Penulisan Materi
No. Materi Presentasi Total Skor
Didik
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
No. Aspek Kriteria yang Dinilai Skor
1 Kelengkapan Materi Presentasi terdiri atas,
Judul, Isi Materi dan
Daftar Pustaka
Presentasi sistematis
sesuai materi
Menuliskan rumusan 4
masalah
Dilengkapi gambar / hal
yang menarik yang sesuai
dengan materi
Mengetahui,
Nama Anggota :
Kelas :
Melakukan percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Tahukah kamu?
Terdapat 4 faktor yang memengaruhi laju reaksi, disini kalian akan melakukan
praktikum dan pengamatan tentang faktor-faktor yang memengaruhi laju reaksi.
Silakan diskusikan dengan teman-temanmu tentang topik diatas dengan melakukan
kegiatan dalam LKPD ini!
Kegiatan 1
Pendahuluan
Masih ingatkah kalian apa itu konsentrasi? Diskusikan dengan temanmu dengan
menggunakan sumber belajar yang relevan terkait konsentrasi!
Jawab:
…………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………..…
……………………………………………………………………………………………………..……
…………………………………………………………………………………………………..………
………………………………………………………………………………………………..…………
……………………………………………………………………………………………..……………
…………………………………………………………………………………………..………………
………………………………………………………………………………………………………….
A. Tujuan
Melalui praktikum peserta didik dapat mengetahui pengaruh konsentrasi terhadap
laju reaksi
B. Alat dan Bahan
1. Alat
A. Botol ; 3 buah
B. Balon ; 3 buah
C. Corong ; 1 buah
D. Sendok teh ; 1 buah
E. Stopwatch ; 1 buah
2. Bahan
A. Cuka
B. Baking soda
C. Prosedur Kerja
1. Tuangkan cuka ke dalam botol 1, botol 2, dan botol 3 dengan volume yang sama
2. Tuangkan baking soda sebanyak ½ sendok teh ke dalam balon 1 menggunakan
corong
3. Tuangkan baking soda sebanyak 1 sendok teh ke dalam balon 2 menggunakan
corong
4. Tuangkan baking soda sebanyak 2 sendok teh ke dalam balon 3 menggunakan
corong
5. Pasang masing-masing mulut balon yang terisi baking ke mulut botol yang terisi
cuka, baking soda yang terdapat dalam balon jangan sampai masuk ke dalam
botol yang berisi cuka
6. Secara bersamaan, tuangkan baking soda yang terdapat di balon kedalam botol
yang berisi cuka, dan nyalakan stopwatch hingga 1 menit
7. Tulis hasil pengamatanmu!
D. Hasil Pengamatan
No. Alat yang diukur Hasil Setelah 1 menit Keterangan
1 Botol 1
2 Botol 2
3 Botol 3
Kegiatan 2
A. Tujuan
Melalui praktikum peserta didik dapat mengetahui pengaruh luas permukaan
terhadap laju reaksi
B. Alat dan Bahan
1. Alat
A. Gelas ; 3 buah
B. Stopwatch ; 1 buah
2. Bahan
A. CDR
B. Air mineral
C. Prosedur Kerja
1. Tuangkan air mineral ke ketiga gelas dengan volume yang sama.
2. Siapkan 1 tablet CDR utuh untuk dimasukkan ke gelas 1 yang berisi air
mineral
3. Siapkan 1 tablet CDR yang sudah dipotong menjadi 4 untuk dimasukkan ke
gelas 2 yang berisi air mineral
4. Siapkan 1 tablet CDR yang sudah dijadikan serbuk untuk dimasukkan ke
gelas 3 yang berisi air mineral
5. Secara bersamaan tuangkan ketiga tablet CDR ke dalam masing-masing
gelas, dan nyalakan stopwatch.
6. Tulis hasil pengamatanmu!
D. Hasil Pengamatan
No. Alat yang diukur Waktu yang diperlukan Keterangan
untuk larut dalam air
1 Gelas 1
2 Gelas 2
3 Gelas 3
Kegiatan 3
Pendahuluan
Apa itu katalis? Diskusikan dengan temanmu dengan menggunakan sumber belajar
yang relevan terkait katalis!
Jawab:
………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………..…
……………………………………………………………………………………………………..……
…………………………………………………………………………………………………..………
………………………………………………………………………………………………..…………
……………………………………………………………………………………………..……………
…………………………………………………………………………………………..………………
………………………………………………………………………………………..
A. Tujuan
Melalui praktikum peserta didik dapat mengetahui pengaruh katalis terhadap laju
reaksi
B. Alat dan Bahan
1. Alat
A. Gelas ; 2 buah
B. Paper clip ; 4 buah
C. Stopwatch ;1 buah
2. Bahan
A. Cuka
B. Pemutih pakaian
C. Air mineral
C. Prosedur Kerja
1. Masukkan 40 ml cuka ke gelas 1 dan gelas 2
2. Masukkan 40 ml pemutih ke dalam gelas 2
3. Masukkan paper clip ke dalam masing-masing gelas, dan nyalakan stopwatch
tunggu selama 5 menit
4. Tulis hasil pengamatanmu
D. Hasil Pengamatan
No. Alat yang diukur Perubahan setelah 5 menit Keterangan
1 Gelas 1
2 Gelas 2
Kegiatan 4
A. Tujuan
Melalui praktikum peserta didik dapat mengetahui pengaruh suhu terhadap laju
reaksi
B. Alat dan Bahan
1. Alat
A. Gelas ; 2 buah
B. Sendok makan ; 1 buah
C. Stopwatch ; 1 buah
2. Bahan
A. Air panas
B. Air mineral
C. Prosedur Kerja
1. Masukkan air panas ke dalam gelas 1, dan masukkan air mineral ke dalam
gelas 2
2. Masukkan 5 sendok makan gula ke dalam masing-masing gelas.
3. Aduk dan larutkan masing-masing gelas, dan nyalakan stopwatch
4. Tuliskan hasil pengamatanmu!
D. Hasil Pengamatan
No. Alat yang diukur Waktu yang diperlukan Keterangan
untuk larut
1 Gelas 1
2 Gelas 2
Kegiatan 5
Pembahasan
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
Kegiatan 6
Kesimpulan
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
Nama : Setiawan Budiarto
No. UKG : 201901083967
PPG Kimia Universitas Musamus Merauke
Kata Pengantar
Puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT, karena berkat limpahan rahmat, dan
hidayah-Nya serta syafaat Rasulullah SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan bahan
ajar guru pada materi laju reaksi. Bahan ajar guru ini disajikan dengan menggunakan
model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Penggunaan model PBL ini dalam
bahan ajar guru ini diharapkan dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam proses
pembelajaran. Bahan ajar ini disusun berdasarkan kurikulum 2013, di mana kurikulum
tersebut dirancang untuk memperkuat kompetensi peserta didik dari sisi pengetahuan,
keterampilan dan sikap secara utuh. Bahan ajar guru ini dapat diselesaikan dengan
bantuan dari berbagai pihak yang telah banyak memberikan dukungan dan bantuannya.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan bahan ajar ini masih terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu, saran dan masukan yang membangun terhadap
penyusunan bahan ajar ini sangat diharapkan. Penulis berharap semoga bahan ajar ini
dapat memberikan manfaat bagi para peserta didik, guru dan semua pihak di lingkungan
pendidikan.
Penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar…………………………………………………………………………………….. 2
Daftar Isi…………………………………………………………………………………………….. 3
Identitas…………………………………………………………………………………………….. 6
Uraian Materi……………………………………………………………………………………… 9
1. Laju Reaksi…………………………………………………………………………………. 9
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi…………………………………… 10
A. Konsentrasi…………………………………………………………………………….. 11
B. Luas Permukaan………………………………………………………………………. 11
C. Suhu……………………………………………………………………………………… 12
D. Katalis…………………………………………………………………………………… 13
3. Teori Tumbukan…………………………………………………………………………… 15
A. Energi Kinetik Partikel………………………………………………………………. 15
B. Arah Partikel yang Bertumbukan. ………………………………………………. 15
Rangkuman……………………………………………………………………………………….. 16
Latihan Soal………………………………………………………………………………………. 17
Daftar Pustaka……………………………………………………………………………………. 22
Petunjuk Penggunaan Bahan Ajar
1. Bacalah bahan ajar ini secara berurutan dan berusahalah untuk memahami isinya
3. Jika ada materi yang belum kalian pahami, maka baca dan pelajari kembali peta
konsep dan deskripsi serta uraian materi pada bahan ajar ini dengan seksama.
4. Pelajari soal dan penjelasan penyelesaiannya pada latihan soal dengan seksama serta
kemampuan kalian, belajarlah percaya diri dengan tidak melihat kunci jawaban
Yang Maha Esa senantiasa memberikan kemudahan bagi kalian dalam mempelajari
Kompetensi Inti
KI-3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI-4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar IPK
3.6 Menjelaskan faktor-faktor yang 3.6.1 Memahami konsep laju reaksi
mempengaruhi laju reaksi 3.6.2 Menjelaskan konsep terjadinya
menggunakan teori tumbukan reaksi berdasarkan teori tumbukan
3.6.3 Menjelaskan faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi
menggunakan teori tumbukan
Melalui model pembelajaran inovatif Problem Based Learning (PBL) dengan metode
diskusi, tanya jawab, dan praktikum serta pendekatan saintifik peserta didik mampu
faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan orde reaksi secara aktif terlibat dalam proses
berkomunikasi.
Uraian Materi
1. Laju Reaksi
Laju atau kecepatan didefinisikan sebagai jumlah suatu perubahan tiap satuan
waktu. Satuan waktu dapat berupa detik, menit, jam, hari atau tahun. Sebagai
contoh, seseorang lari dengan kecepatan 10 km/jam. Artinya orang tersebut telah
berpindah tempat sejauh 10 km dalam waktu satu jam. Bagaimanakah cara
menyatakan laju dari suatu reaksi? Dalam reaksi kimia, perubahan yang dimaksud
adalah perubahan konsentrasi pereaksi atau produk. Seiring dengan bertambahnya
waktu reaksi, maka jumlah zat pereaksi akan makin sedikit, sedangkan produk
makin banyak. Laju reaksi dinyatakan sebagai laju berkurangnya pereaksi atau laju
bertambahnya produk. Untuk lebih jelasnya perhatikan diagram perubahan
konsentrasi pereaksi dan hasil reaksi berikut ini.
atau
∆[𝐵]
rA =+
∆𝑡
dimana:
rA = laju reaksi berkurangnya zat A
rB = Laju reaksi bertambahnya zat B
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi
Perhatikan gambar berikut!
Gambar (a) menunjukan konsentrasi yang lebih rendah dibanding (b). Pada
gambar (b) menghasilkan tumbukan lebih banyak dibandingkan dengan gambar
(a). Dengan demikian laju reaksi pada (b) akan lebih tinggi dibanding reaksi yang
terjadi pada (a).
Suatu larutan dengan konsentrasi tinggi tentu mengandung partikel-partikel yang
lebih rapat dibandingkan dengan konsentrasi larutan rendah. Larutan dengan
konsentrasi tinggi merupakan larutan pekat dan larutan dengan konsentrasi
rendah merupakan larutan encer. Semakin tinggi konsentrasi berarti semakin
banyak partikel-partikel dalam setiap satuan volume ruangan, dengan demikian
tumbukan antar partikel semakin sering terjadi, semakin banyak tumbukan yang
terjadi berarti kemungkinan untuk menghasilkan tumbukan efektif semakin
besar, sehingga reaksi berlangsung lebih cepat.
B. Luas Permukaan
Pada reaksi yang reaktannya terdapat dalam fasa padat, laju reaksi dipengaruhi
oleh luas permukaan. Pernahkah kalian memperhatikan saat ibu kalian
memasak? Mengapa bumbu-bumbu dihaluskan atau bahan yang akan dimasak
dipotong menjadi potongan yang lebih kecil? Mengapa tidak berupa bumbu-
bumbu tersebut tidak dalam keadaan utuh? Tujuannya agar rasa serta aroma
yang berasal dari bumbu-bumbu tersebut agar lebih meresap serta lebih cepat
matang bukan? Begitu pula saat kita membakar sebuah buku, buku tersebut akan
lebih cepat terbakar bila buku tersebut kita buat menjadi lembaran dibandingkan
bila kita membakar buku tersebut dalam keadaan masih dalam keadaan utuh.
Dengan dibuat menjadi lembaran-lembaran kertas, maka buku tersebut akan
memiliki luas permukaan yang lebih besar.
Maka pada benda padat dengan masa yang sama, semakin kecil ukuran suatu
materi, maka mengandung arti memperluas permukaan sentuh materi tersebut.
Bayangkan jika kalian mempunyai benda berbentuk kubus dengan ukuran rusuk
panjang, lebar, dan tinggi sama, yaitu 1 cm. Berapa luas permukaan kubus
tersebut? Secara matematika dapat dihitung bahwa luas permukaan kubus
sebesar 6 kali luas sisinya. Karena kubus mempunyai 6 sisi yang sama, maka
jumlah luas permukaannya adalah 6 × 1 cm × 1 cm = 6 cm2. Sekarang jika kubus
tersebut dipotong sehingga menjadi 8 buah kubus yang sama besar, maka
keempat kubus akan mempunyai panjang, lebar, dan tinggi masing-masing 0,5
cm. Luas permukaan untuk sebuah kubus menjadi 6 × 0,5 cm × 0,5 cm = 1,5 cm2.
Jumlah luas permukaan kubus menjadi 8 × 1,5 cm2 = 12 cm2. Jadi, dengan
memperkecil ukuran kubus, maka total luas permukaan menjadi semakin banyak.
Jika ukuran partikel suatu benda semakin kecil, maka akan semakin banyak
jumlah total permukaan benda tersebut. Dengan menggunakan teori tumbukan
dapat dijelaskan bahwa semakin luas permukaan bidang sentuh zat padat
semakin banyak tempat terjadinya tumbukan antar partikel zat yang bereaksi
sehingga laju reaksinya makin cepat.
C. Suhu
Pernahkah kalian perhatikan saat memasak, lebih cepat matang mana antara
memasak dengan nyala api yang kecil dengan nyala api yang besar? Tentu lebih
cepat matang apabila kita memasak dengan nyala api yang besar bukan?
Bagaimana suhu pada api yang besar, lebih besar bukan? Dalam hal ini berarti
suhu merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi laju reaksi.
Setiap partikel selalu bergerak, dengan menaikkan temperatur, energi gerak atau
energi kinetik partikel bertambah, sehingga tumbukan lebih sering terjadi. Pada
frekuensi tumbukan yang semakin besar, maka kemungkinan terjadinya
tumbukan efektif yang mampu menghasilkan reaksi juga semakin besar. Begitu
pula sebaliknya, apabila suhu diturunkan maka gerakan partikel akan lebih
lambat sehingga energi kinetik dari pertikel tersebut lebih kecil, sehingga semakin
kecil pula kemungkinan tumbukan yang akan menghasilkan tumbukan efektif.
Dengan menurunnnya kemungkinan tumbukan efektif tentu saja akan berakibat
menurun pula laju reaksinya.
Perhatikan gambar berikut!
Suhu atau temperatur ternyata juga memperbesar energi potensial suatu zat. Zat-
zat yang energi potensialnya kecil, jika bertumbukan akan sukar menghasilkan
tumbukan efektif. Hal ini terjadi karena zat-zat tersebut tidak mampu melampaui
energi aktivasi. Dengan menaikkan suhu, maka hal ini akan memperbesar energi
potensial, sehingga ketika bertumbukan akan menghasilkan reaksi.
Setiap partikel dalam keadaan selalu bergerak. Dengan menaikkan temperatur,
maka kecepatan gerak partikel menjadi lebih tinggi, dengan demikian energi gerak
atau energi kinetik partikel bertambah, sehingga tumbukan lebih sering terjadi.
Dengan frekuensi tumbukan yang semakin besar, maka kemungkinan terjadinya
tumbukan efektif yang mampu menghasilkan reaksi juga semakin besar.
D. Katalis
Faktor yang mempengaruhi laju reaksi berikutnya adalah katalis. Apa itu katalis?
Katalis adalah zat yang dapat mempengaruhi laju reaksi. Katalis adalah suatu zat
yang dapat mempengaruhi laju reaksi, tanpa dirinya mengalami perubahan yang
kekal. Suatu katalis mungkin dapat terlibat dalam proses reaksi atau mengalami
perubahan selama reaksi berlangsung, tetapi setelah reaksi itu selesai maka
katalis akan diperoleh kembali dalam jumlah yang sama. Apabila katalis tersebut
dapat mempercepat laju reaksi maka dikenal dengan istilah katalisator, namun
apabila katalis tersebut memperlambat laju suatu reaksi maka disebut inhibitor
atau katalis negatif. Hanya saja secara umum istilah katalis digunakan untuk zat
yang dapat mempercepat reaksi. Apakah reaksi harus dalam keadaan cepat
semuanya? Bukankah lebih cepat lebih baik, sehingga reaksi dapat segera selesai?
Tidak semua reaksi diharapkan berjalan dengan lebih cepat. Untuk reaksi-reaksi
yang sifatnya merugikan maka reaksi diharapkan berjalan selambat mungkin,
misalnya reaksi pembusukan dan reaksi perkaratan pada logam.
Berdasar wujud atau fasanya, katalis dibedakan menjadi katalis homogen dan
katalis heterogen. Disebut katalis homogen apabila wujud atau fasa katalis
tersebut sama dengan fasa zat pereaksinya, begitu pula sebaliknya, apabila fasa
katalis berbeda dengan fasa zat pereaksinya maka disebut katalis heterogen.
Contohnya misalnya pada reaksi pembentukan gas SO3, pada reaksi tersebut
dapat digunakan gas NO dan gas NO2, maka gas NO dan gas NO2 tersebut disebut
katalis homogen, karena fasa atau wujudnya sama, yaitu sama-sama gas.
Bagaimana prinsip kerja katalis dalam mempercepat suatu reaksi? Katalis dapat
mempercepat laju reaksi karena atalis menyediakan alternatif jalur reaksi dengan
energi aktivasi yang lebih rendah dibanding jalur reaksi tanpa katalis sehingga
reaksinya menjadi semakin cepat. Perhatikan grafik berikut!
Untuk lebih menguatkan pemahaman kalian, mari kita rangkum materi laju reaksi
sebagai berikut:
1. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi laju reaksi adalah konsentrasi, luas
permukaan, suhu dan katalis.
2. Prinsip kerja konsentrasi dapat menaikan laju reaksi disebabkan karena
semakin tinggi konsentrasi, semakin banyak partikel yang bertumbukan
sehingga meningkatkan laju reaksi.
3. Luas permukaan dapat mempengaruhi laju reaksi karena semakin luas
permukaan, akan semakin banyak partikel yang bertumbukan, sehingga
semakin besar pula laju reaksinya.
4. Prinsip kerja suhu dapat menaikan laju reaksi adalah dengan meningkatkan
energi kinetik dari partikel-pertikel pereaksi.
5. Prinsip kerja katalis dapat meningkatkan laju reaksi adalah dengan cara
menurunkan energi aktivasi reaksi tersebut.
6. Teori tumbukan adalah suatu teori yang menyatakan bahwa untuk memulai
suatu reaksi, partikel-partikel reaktan atau pereaksi harus saling bertumbukan
terlebih dahulu.
7. Tumbukan antar partikel reaktan yang berhasil menghasilkan reaksi disebut
tumbukan efektif, sedangkan tumbukan yang tidak menghasilkan reaksi
disebut tumbukan tidak efektif.
Latihan Soal
a) Makanan yang disimpan di ruangan biasa lebih cepat basi dibanding yang
disimpan di refrigerator.
c) Pada saat memasak, bahan masakan dipotong menjadi potongan yang lebih
kecil agar lebih cepat masak.
1. Apabila hal di atas dikaitkan dengan laju reaksi maka faktor yang
mempengaruhi laju reaksi pada a) dan c) berturut-turut adalah ....
A. suhu dan katalis
B. katalis dan suhu
C. suhu dan luas permukaan
D. luas permukaan dan suhu
E. katalis dan luas permukaan
2. Berdasar keterangan di atas, maka pernyataan di bawah ini yang paling tepat
adalah ....
A. Pada kerusakan makanan, laju kerusakan makanan tidak dipengaruhi oleh
suhu.
B. Penurunan suhu ternyata dapat menurunkan energi aktivasi laju
kerusakan makanan.
C. Asam benzoat pada makanan kaleng berfungsi sebagai katalisator reaksi
kerusakan makanan.
D. Pemotongan bahan masakan menjadi potongan yang lebih kecil
meningkatkan luas permukaan bahan makanan.
E. Pemotongan bahan masakan menjadi potongan yang lebih kecil
meningkatkan energi kinetik bahan makanan sehingga mempercepat
pemasakan.
A. 1, 2 dan 3
B. 1 dan 3
C. 2 dan 4
D. 4 dan 5
E. Hanya 5
Kunci Jawaban dan Pembahasan Soal
4 A
Instrumen Evaluasi
1. Kompetensi Inti
KI-3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI-4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.
3. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran inovatif Problem Based Learning (PBL) dengan metode
diskusi, tanya jawab, dan praktikum serta pendekatan saintifik peserta didik mampu
percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan orde reaksi secara aktif
JURNAL REFLEKSI
IDENTITAS
Nama Guru : Setiawan Budiarto, S.Pd.
Nama Sekolah : SMA Negeri 2 Loa Kulu
Bidang Studi : Kimia
Model Pembelajaran : Problem Based Learning (PBL)
Hari/Tanggal Pembelajaran :
DESKRIPSI
1. Kelebihan-kelebihan pembelajaran.
2. Kekurangan-kekurangan pembelajaran.
8. Apa yang harus dilakukan selanjutnya untuk meningkatkan keaktifan siswa yang
rendah berdasarkan pembelajaran hari ini?
Guru Kelas
PETUNJUK
Berilah tanda centang pada masing-masing uraian kegiatan pembelajaran
berikut sesuai dengan kenyataan yang terjadi.
Keterlaksanaan
Uraian Kegiatan Maksimal Kurang Tidak
No Maksimal Maksimal
(3) (2) (1)
Pendahuluan
Guru masuk ke kelas dan
1 memberi salam pada peserta
didik.
Guru mempersilakan ketua kelas
untuk memimpin membaca doa
2
agar menciptakan suasana kelas
yang religius.
Guru memeriksa kehadiran
3 peserta didik, kebersihan dan
kerapian kelas.
Guru mengorientasikan peserta
4
didik untuk berkelompok.
Guru menyampaikan kompetensi
5 dasar, cakupan materi, dan
tujuan pembelajaran.
Guru memberikan apersepsi
tentang materi yang sudah
dibahas sebelumnya dan
6
mengaitkannya dalam materi
yang akan disampaikan pada
pertemuan ini .
Kegiatan Inti
Peserta didik diperlihatkan
7
gambar.
Peserta didik diberi kesempatan
8 bertanya atas pengamatan
gambar yang ditampilkan.
Peserta didik diberikan
pertanyaan pemantik terkait
materi. “Apakah kalian pernah
9 melihat Ibu membuat es teh
manis? Sebenarnya apakah
tujuan Ibu selalu menggunakan
air panas saat menyeduh teh
manis? Padahal setelah itu
langsung di beri es batu agar
dingin, mengapa tidak langsung
menggunakan air dingin? Apakah
ada perbedaan antara membuat
teh manis dengan air dingin atau
air panas?”
Peserta didik menerima LKPD
dan bahan ajar yang diberikan
oleh guru kepada setiap
10 kelompok sebagai penuntun dan
penunjang terkait masalah yang
telah diorientasikan dengan
melakukan praktikum.
Secara berkelompok, peserta
didik mengumpulkan informasi
yang relevan dari berbagai
sumber (handphone/internet,
11 buku pegangan siswa, atau
bahan ajar) serta melakukan
diskusi dengan kelompoknya
terkait masalah yang telah
diorientasikan.
Peserta didik bekerja sama dalam
melakukan praktikum dan
melaksakan semua kegiatan di
LKPD untuk menyajikan dan
12
menyimpulkan hasil
pengamatannya terkait masalah
yang telah diorientasikan dengan
bimbingan guru.
Peserta didik secara bergantian
dalam kelompoknya menyajikan
dan menyimpulkan hasil didepan
13 kelas dan guru. Kelompok lainnya
membuat catatan, memberi
umpan balik terhadap hasil
pengamatan yang di tampilkan.
Peserta didik menyampaikan
perasaan dan pengalamannya
dalam melakukan praktikum atas
masalah yang telah
14 diorientasikan. Guru melakukan
evaluasi dan refleksi terhadap
aktivitas praktikum dalam proses
pemecahan masalah yang telah
diorientasikan.
Penutup
Kriteria penilaian:
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
Nilai = x 100
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
Dikonversi menjadi:
75 – 100 = Sangat Baik (SB)
50 – 75 = Baik (B)
25 – 50 = Cukup (C)
0 – 25 = Kurang (K)
Observer
PENILAIAN PEMBELAJARAN MELALUI WAWANCARA
IDENTITAS
Nama Siswa :
Nama Sekolah : SMA Negeri 2 Loa Kulu
Kelas :
Hari/Tanggal Pembelajaran :
PETUNJUK WAWANCARA
Wawancara dilakukan selama dan atau setelah proses pembelajaran dilaksanakan.
Wawancara dilakukan dengan pola wawancara terbuka.
PERTANYAAN WAWANCARA
Guru Kelas
IDENTITAS
Nama Guru : Setiawan Budiarto, S.Pd.
Nama Sekolah : SMA Negeri 2 Loa Kulu
Bidang Studi : Kimia
Model Pembelajaran : Problem Based Learning (PBL)
Hari/Tanggal Pembelajaran :
PETUNJUK SURVEI
Berilah tanda centang pada masing-masing uraian kegiatan pembelajaran berikut
sesuai dengan kenyataan yang terjadi.
2. Guru
2a. Guru memberi respon positif terhadap pembelajaran
yang telah dilakukan.
2b. Guru memperbincangkan kegiatan pembelajaran yang
telah dilakukan.
2c. Guru memberi saran perbaikan untuk pembelajaran
yang telah dilakukan.
Surveyor