Anda di halaman 1dari 4

LK-2.

Jurnal Refleksi PPL PPG Daljab


Pada tugas ini Anda diminta untuk menuliskan jurnal refleksi terhadap pembelajaran sebelum
mengikuti PPG Dalam Jabatan dan setelah mengikuti Pendalaman Materi dan Pengembangan
Perangkat Pembelajaran. Sila ikuti langkah berikut ini untuk membantu Anda dalam
menuliskan jurnal refleksi (LK-1).
1. Pilihlah salah satu pembelajaran yang merupakan rencana aksi yang telah dirancang
pada langkah 6 pada MK Pengembangan Perangkat Pembelajaran.
2. Deskripsikan setiap kolom dari jurnal refleksi.
3. Lakukan analisis terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan. Untuk analisis
kegiatan, kaitkan hal-hal yang berjalan dengan baik dan hal-hal yang masih menjadi
tantangan saat pembelajaran berlangsung dengan teori yang dipelajari saat pendalaman
materi.
Produk refleksi pada PPL PPG Daljab diserahkan sebanyak 1x untuk siklus 1, 1x untuk
siklus 2, dan 1x untuk keseluruhan siklus. Jadi total produk refleksi adalah 3 dokumen.

Nama Mapel Fisika


Tempat Pelaksanaan SMAN 1 LECES
Waktu Pelaksanaan 22 Januari 2024
Nama Mahasiswa Sparingga Anggraeni
Nama Guru Pamong Dra. Leizy Free Agustin, MP
Nama Dosen Dr. Rif’ati Dina H., M.Si
I. Deskripsi Kegiatan Inovasi Pembelajaran
(Apakah topik dan tujuan yang Anda diajarkan? Inovasi apakah yang Anda lakukan?
Mengapa Anda memilih metode tersebut sebagai inovasi pembelajar di kelas Anda?)
Topik yang saya ajarkan adalah kalor.

Adapun tujuan pembelajaran sbb.


1. Peserta didik mampu menjelaskan pengaruh kalor terhadap perubahan suhu
dengan tepat setelah melakukan percobaan.
2. Peserta didik mampu menganalisis besar kalor yang diperlukan untuk
menaikkan suhu benda dipengaruhi oleh massa dan jenis zat dengan tepat
setelah melakukan percobaan.
3. Peserta didik mampu menerapkan konsep pengaruh kalor terhadap perubahan
suhu benda dalam kehidupan setelah melakukan percobaan.

Innovasi yang dilakukan adalah menerapkan model pembelajaran Problem Based


Learning (PBL) berbantuan LKPD berbasis keterampilan proses sains dan flipbook.
Penggunaan Problem Based Learning (PBL) berbantuan LKPD berbasis keterampilan
proses sains dan flipbook bertujuan untuk meningkatkan keterampilan proses sains peserta
didik terhadap mata pelajaran fisika. Model pembelajaran ini dipilih karena berdasarkan
hasil penelitian dari Jatmiko (2020) menyatakan bahwa penerapan model pembelajaran
berbasis masalah (Problem Based Learning) dapat meningkatkan keterampilan proses sains
fisika peserta didik.
Berdasarkan hasil wawancara terbatas dengan teman sejawat untuk mendapatkan hasil
analisa penyebab akar permasalahan adalah pada saat pembelajaran fisika guru lebih sering
menggunakan metode pembelajaran konvensional sehingga pembelajaran hanya satu arah
saja dan menekankan pada hasil belajar saja. Sedangkan dari hasil observasi langsung,
peserta didik menyatakan bahwa ketika proses pembelajaran bersifat monoton dan aktivitas
belajar mereka tidak mengasah keterampilan proses sains.

II. Hal Baik/Manfaat dari Inovasi Pembelajaran


(Hal-hal baik/manfaat apakah yang dirasakan oleh Anda dan peserta didik/i Anda saat
inovasi pembelajaran berlangsung? Mengapa dan kaitkan alasannya dengan materi
yang dipelajari pada MK Pendalaman Materi)
Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) berbantuan LKPD
berbasis KPS dan flipbook berdampak positif ketika dilakukan pada kegiatan pembelajaran
fisika. Melalui praktikum yang dipandu LKPD, flipbook hingga evaluasi, peserta didik
lebih mudah memahami materi. Peserta didik juga menjadi lebih fokus untuk
menyelesaikan LKPD dan bersemangat untuk melakukan praktikum secara nyata
membuktikan pengaruh kalor terhadap perubahan suhu, massa, dan jenis zat. Selain itu,
peserta didik dibiasakan untuk berpikir ilmiah dengan cara membaca flipbook untuk
menganalisis pengaruh kalor terhadap perubahan wujud zat.
Setelah melakukan pembelajaran PBL berbantuan flipbook, diskripsi keterampilan
proses sains peserta didik sangat baik dengan tabel rincian sebagai berikut,
Melaku-
Me- Mem- Mengin- Berko- Menerapkan Rata-
kan
ngamati prediksi terprestasi munikasi konsep rata
percobaan
Nilai 75 100 91 95 97 100 93
Sangat Sangat Sangat Sangat Sangat
Kriteria Baik Sangat baik
baik baik baik baik baik
Berikut link rekap hasil keterampilan proses sains peserta didik.
https://drive.google.com/file/d/1lpxl3kw1SnbALWSskc0344Qcd4jUw7fe/view?
usp=sharing
Keterampilan proses sains peserta didik terdiri dari 6 yaitu: 1) mengamati, 2)
memprediksi, 3) melakukan percobaan, 4) menginterprestasi, 5) berkomunikasi, dan 6)
menerapkan konsep. Apabila rata-rata keterampilan proses sains peserta didik tersebut
disesuaikan dengan kriteria keterampilan proses sains peserta didik seperti pada tabel,
maka keterampilan proses sains tersebut termasuk pada kriteria sangat baik. Hal ini karena
rangkaian kegiatan pembelajaran dengan model problem based learning sangat mendorong
peserta didik untuk aktif dan terampil dalam kegiatan pembelajaran dengan peserta didik
memahami sendiri pengetahuannya melalui kegiatan melakukan penyelidikan dan dalam
pelaksanaannya peserta didik dapat membangun pengetahuan melalui pengalaman
bereksperimen secara nyata dengan kelompok masing-masing. Sehingga keterampilan
proses sains siswa dapat meningkat. Hasil ini didukung oleh penelitian Sellavia (2018)
dengan penerapan model problem based learning pada konsep getaran harmonis dapat
meningkatkan keterampilan proses sains peserta didik pada lima aspek keterampilan
proses sains yaitu mengamati, mengklasifikasi, merumuskan hipotesis, merencanakan
percobaan dan berkomunikasi.
Keterampilan proses sains peserta didik mengalami peningkatan dikarenakan
keinginan peserta didik untuk berhasil telah muncul dari dalam diri peserta didik seperti
berusaha menyelesaikan LKPD dan bertanya kepada guru mengenai materi yang belum
dipahami. Peserta didik juga merasa adanya kebutuhan untuk memperoleh nilai belajar
fisika yang baik. Pujian yang diberikan guru membuat peserta didik menjadi lebih
bersemangat dalam belajar karena mereka merasa dihargai dan dalam melakukan kegiatan
percobaan membuat peserta didik tertarik untuk mengikuti pembelajaran. Melalui kegiatan
praktikum sederhana, peserta didik tampak antusias mengikuti pembelajaran fisika. Materi
kalor yang terlihat penuh dengan rumus, ternyata bisa dibuktikan dengan percobaan
sederhana dan berdasarkan percobaan pun mereka bisa memaknai bahwasanya rumus kalor
juga selaras dengan hasil percobaan mereka. Peningkatan keterampilan proses sains peserta
didik ini pun juga sesuai dengan penelitian Azmi, dkk (2021) yang menyatakan PBL dapat
meningkatkan keterampilan proses sains fisika.
Berdasarkan hasil observasi penilaian sikap didapat data pada tabel berikut
Kelompok Nilai
1 75
2 79
3 83
4 87
5 79
Nilai sikap gotong royong dinilai secara berkelompok karena ini yang dinilai
kerjasama mereka untuk menyelesaikan 3 rangkaian kegiatan di LKPD. Terlihat semua
kelompok sudah diatas KKM dan itu menandakan sikap gotong royong mereka sudah baik.
Adapun rekap hasil penilaian sikap terlihat di link berikut.
https://drive.google.com/file/d/1ulTuzLXD0qKeEtP3diqNOjUzxRRQqRg6/view?
usp=sharing
Ketercapaian keterampilan proses sains yang sangat tinggi dan nilai sikap yang di atas
KKM, maka berdampak pada hasil belajar peserta didik yang memuaskan pula. Adapun
rincian hasil belajar peserta didik yang diperoleh dari tes formatif disajikan pada tabel
berikut.
Kategori Jumlah Peserta Didik Prosentase
Di atas KKM 25 100 %
Di bawah KKM - -
cccc
III. Tantangan/Masalah yang Dihadapi dari Inovasi Pembelajaran
(Tantangan/masalah apakah yang Anda hadapi saat inovasi diimplementasikan pada
pembelajaran? Mengapa dan kaitkan alasannya dengan materi yang dipelajari pada
MK Pendalaman Materi)
Tantangan saat inovasi di implementasikan pada pembelajaran adalah sebagai berikut:
1. Terjadi error akses internet di sekolah pada saat pembelajaran, sehingga ketika peserta
didik mengeksplore pengetahuan dari internet terganggu.
2. Peserta didik sebelumnya jarang melakukan praktikum sehingga butuh penyesuaian
dengan baik selama kegiatan praktikum berlangsung.

IV. Solusi Pemecahan Masalah


(Adakah solusi yang Anda lakukan untuk memecahkan masalah yang hadapi pada
penerapan inovasi pembelajaran? Apakah berjalan lebih baik? Mengapa dan kaitkan
alasannya dengan materi yang dipelajari pada MK Pendalaman Materi)
Solusi yang dilakukan untuk memecahkan masalah yang dihadapi pada penerapan inovasi
pembelajaran adalah sebagai berikut:
1. Guru membuat kelompok heterogen yang di dalamnya terdapat peserta didik yang
memiliki kemampuan materi lebih untuk berbagi data dengan teman sekelompoknya.
2. Guru memberi pembekalan terlebih dahulu untuk menggunakan alat parktikum,
misalnya menjelaskan bahwa penggunaan 2 termometer untuk praktikum sebaiknya
skalanya ditunjukkan pada skala yang sama agar mendapat data praktikum yang valid.
3. Karena model pembelajaran PBL ini masih baru diterapkan, maka guru harus lebih
sesering mungkin untuk mengingatkan peserta didik mengerjakan LKPD dengan
cepat, tepat, dan cermat agar waktu tidak terbuang.
V. Rencana Tindak Lanjut
(Apakah rencana tindak lanjut (RTL) untuk menjadikan inovasi pembelajaran Anda
berjalan lebih baik ke depannya?)
Rencana tindak lanjut yang akan dilakukan supaya inovasi pembelajaran dapat berjalan
lebih baik ke depannya adalah sebagai berikutnya:
1. Berkoordinasi dengan penanggungjawab atas akses internet di sekolah untuk
menyediakan akses internet selama pembelajaran disekitar ruang kelas tersebut.
2. LKPD yang akan diberikan kepada peserta didik dibuat sesederhana mungkin
(terutama dari segi bahasa) dan menarik, tetapi tetap sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
3. Menerapkan model pembelajaran PBL berbasis keterampilan proses secara
berkelanjutan agar keterampilan proses sains peserta didik terbiasa terasah.

Daftar Pustaka
Azmi, Nurul, Asrizal, & Fatni Mufit. (2021). Pengaruh Model Pembelajaran Problem
Based Learning terhadap Motivasi Belajar dan Keterampilan Proses Sains Fisika
SMA. Jurnal Pendidikan dan Ilmu Fisika, 7(2), 291-298.

Fajriyanti, Z., Ernawati, T., & Sujatmika, S. (2018). Pengembangan LKS Berbasis Project
Based Learning untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa SMP. JIPVA
(Jurnal Pendidikan IPA Veteran), 2(2), 149-161.

Nurhaliza, Putri, Yurnetti, & Festiyed Letmi. (2019). Pengaruh Model Pembelajaran
Problem Based Learning Berbantuan LKS pada Materi Gaya dan Hukum Newton
terhadap Kompetensi Fisika Siswa Kelas X MAN 1 Kerinci. Pillar of Physics
Education, 12(4), 721-728.

Saprida Yuniarrahmana, Matsun Matsun, Sy Lukman Hakim. (2021). Pengembangan


Media Pembelajaran Flipbook Digital Fisika untuk Siswa Kelas X pada Materi
Usaha dan Energi SMA Negeri 1 Matan Hilir Utara. Prisma Fisika, 9 (3), 213-220.

Sellavia, Pina, Nyoman Rohadi, Desy Hanisa Putri.(2018). Penerapan Model Problem
Based Learning Berbasis Laboratorium untuk Meningkatkan Keterampilan Proses
Sains Peserta Didik di SMAN 10 Kota Bengkulu. Jurnal Kumparan Fisika, 1(3), 13-
19.

Probolinggo, 26 Januari 2024

Dibuat oleh Disetujui oleh

(Sparingga Anggraeni, S.Pd.) (Dra. Leizy Free Agustin, MP)

Anda mungkin juga menyukai