Anda di halaman 1dari 6

PORTOFOLIO

REFLEKSI PELAKSANAAN PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DALAM


MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR PESERTA DIDIK PADA
PEMBELAJARAN TEKS RECOUNT
DI KELAS VIII SMP NURUL ISLAMI SEMARANG

Disusun oleh :

Nama : Wahyu Wardani, S.Pd

SMP NURUL ISLAMI SEMARANG


JL. Rejosari Wonolopo Mijen Semarang
2021

1
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Refleksi

Penelitian diartikan sebagai kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis serta penyajian data
secara sistematis dan obyektif, untuk memecahkan masalah atau menguji hipotesis. Definisi penelitian
menurut para ahli Berikut beberapa definisi penelitian menurut para ahli: Suhardjono, dkk Mengutip
dari buku Metodologi Penelitian Pendekatan Kuantitatif (2021) karya Abd. Mukhid, dituliskan
pengertian penelitian menurut Suhardjono, ialah upaya pencarian informasi untuk memecahkan suatu
masalah dengan metode ilmiah. Kerlinger Menurut Kerlinger, penelitian merupakan proses penemuan
informasi secara sistematis dan terkontrol yang didasarkan pada hipotesis dan teori. McMillan dan
Schumacher Menurut McMillan dan Schumacher, penelitian adalah proses penemuan dan analisis data
secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan tertentu.
Refleksi diri adalah guru yang mampu menentukan penelitian dapat berjalan dengan baik atau
tidak sehingga dapat diperbaiki di waktu mendatang. Dengan demikian peneliti akan senantiasa
memperbaiki diri dalam pembelajaran sehingga dapat meningkatkan sebuah penilitian terbaiknya yang
bermanfaat bagi orang lain.

Kegiatan refleksi ini saya lakukan terhadap pelaksanaan penelitian dengan judul penerapan
model problem based learning dengan metode tutor sebaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar
informatika pada peserta didik kelas VIII SMP Nurul Islami semarang yang telah diterbitkan pada 23
Juni 2021

Tujuan Pembuatan Refleksi

Laporan ini disusun bertujuan untuk :


a. Memberi pengetahuan kepada pembaca metode tutor sebaya meningkatkan motivasi dan hasil
belajar
b. Agar peneliti bisa memahami apa saja kelemahan dan kekurangan dari sebuah pembelajaran yang
telah dilaksanakan.
c. Memahami akurasi sebuah model, pendekatan, strategi, taktik dan metode pembelajaran yang
telah diimplementasikan.
d. Memahami apa saja keperluan dan kemauan dari siswa secara detail. Ini berfungsi untuk guru bisa
membuat pembelajaran yang lebih efektif dalam kesempatan selanjutnya.

2
2. Manfaat Pembuatan Laporan
Manfaat yang dapat diambil dari melakukan refleksi pembelajaran yang dilakukan seorang
guru adalah sebagai berikut :
a. Memberikan kesempatan kepada seorang peneliti untuk melihat kelebihan dan
kelemahan dalam proses penelitian apa sudah berhasil dan apa yang perlu
diperbaiki;
b. Memberikan masukan kepada diri sendiri untuk meningkatkan kualitas mengajar
yang dimiliki agar lebih baik serta memperbaiki kelemahan yang ada:
c. Membantu guru memahami, menguasai dan mencapai kemampuan yang secara
psikologis lebih baik, sebagai dasar kualitas dalam proses belajar mengajar.

B. PEMBAHASAN
1. Gambaran Umum/ Deskripsi Isi Laporan
. Pemanfaatan model PBL yang dipadukan dengan metode tutor sebaya
memberikan dampak yang positif terhadap hasil belajar siswa. Hal ini dapat dibuktikan
dengan adanya hasil pre-test dan post-test yang dilakukan. Soal yang diujikan mengenai
Perangkat Keras Komputer sebagai inout,proses,output dan penyimpan data dengan
jumlah lima belas butir dalam bentuk pilhan ganda.

Pre-test dilaksanakan sebelum pembelajaran sehingga siswa menjawab sesuai


dengan pengetahuan yang didapatkan sebelumnya. Sedangkan post-test dilaksanakan
setelah penggunaan aplikasi yang sebelumnya guru mata pelajaran memberikan stimulus
pengetahuan tentang materi. Siswa diarahkan dalam mendapatkan informasi dari buku,
internet dan diskusi para tutor.
Adapun hasil pre-test dan post test materi Mengenal Perangkat Keras kelas VIII
SMP Nurul Islami Semarang dapat dilihat pada grafik berikut :

16
jumlah siswa 14
12
10
8
6 pretest
4
2 posttest
0
0-34,9 (sangat 35-69.9 7-79,9(cukup) 80-89,9(baik) 90-100(sangat
rendah) (rendah) baik)
kategori hasil belajar

Grafik 1. Perbandingan hasil pre-test dan post-test

Dari grafik di atas dapat dilihat peningkatan hasil belajar sebelum penggunaan
model PBL dengan tutor sebaya dan setelahnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari
penjelasan berikut ini :
1. Pada kategori sangat rendah dengan interval nilai 0-34,9 hasil pre-test menunjukkan
terdapat tujuh siswa, sedangkan untuk hasil post-test tidak ada siswa yang berada
pada kategori ini.
2. Untuk kategori rendah dengan interval nilai 35-69,9 hasil pre-test terdapat sebanyak
sepuluh siswa, sedangkan pada hasil post-test terdapat dua siswa.
3. Terdapat satu siswa berada pada kategori cukup dengan interval nilai 7-79,9 untuk
hasil pre-test, sedangkan untuk hasil post-test tidak ada siswa yang berada pada
kategori ini.
4. Pada hasil pre-test kategori baik dengan interval nilai 80-89,9 terdapat enam siswa,
sedangkan pada hasil post-test terdapat sebanyak sepuluh siswa.
5. Terdapat tiga siswa berada pada kategori sangat baik dengan interval nilai 90-100
untuk hasil pre-test, sedangkan untuk hasil post-test terdapat sebanyak lima belas
siswa yang berada pada kategori ini

Dari penjelasan di atas, dapat dilihat peningkatan hasil belajar siswa yang sangat
signifikan setelah pembelajaran dengan model PBL yang dipadukan dengan metode
Tutor Sebaya Siswa dapat memahami dan lebih mengerti materi yang disampaikan
dengan model tersebut tersebut.
Selain kelebihan pembelajaran tersebut juga terdapat permasalahan yang muncul pada saat
pembelajaran. Berikut ini adalah temuan temuan yang ada/ muncul:

b. Pada saat pembelajaran berlangsung


Temuan guru terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung pada saat itu adalah :
1. Kegiatan pembeajaran kurang kondusif
2. Sesi diskusi kurang interaktif antar siswa
3. Sesi presentasi anak masih kelihatan malu malu untuk mempresentasikan hasildiskusinya.
4. Ada beberapa siswa yang masih acuh terhadap pelajaran yang sedangberlangsung.
Faktor penyebab munculya temuan di atas di mungkinkan adalah karena
1. Anak-anak belum sepenuhnya terbiasa dengan metode pembelajaran yang diterapkan saat
itu.
2. Untuk poin dua ini dimungkinkan karena sumber belajar yang saat itu sama sehingga
mengakibatkan materi yang jadi sumber diskusi sempit.
3. Hal ini dimungkinkan karena mungkin mereka belum sepenuhnya menguasaimateri.
4. Kemungkinan dalam hal ini guru kurang memberikan motivasi yang mengena untukmereka.
Berdasarkan hasil evaluasi di atas, maka perlu dilakukan refleksi untuk melihat kelemahan
atau kekurangan dalam pelaksanaan proses pembelajaran pertemuan pertama, yaitu :

a) Guru perlu mengembangkan variasi interaksi sehingga menarik perhatian pesertadidik


dalam proses pembelajaran.
b) Guru perlu menambah sumber belajar tambahan agar siswa mempunyai bahan diskusi lebih
luas.

c) Guru perlu lebih luwes dalam penyampaian agar suasana pembelajaran tidak kaku dan
membuat siswa sungkan/segan menyampaikan pendapat.
d) Guru perlu memotivasi keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran.
e) Guru perlu memanfaatkan teknologidalam proses pembelajaran dengan memanfaatkan
berbagai macam aplikasi misal penggunaan powtoon dalam presentasi, picsart dalam proses
pembelajaran atau quizizz dalam penilaian

Selebihnya Guru perlu mengamati evaluasi dan refleksi pembelajaran yang disampaikan oleh
peserta didik, sebagai dasar menentukan tindak lanjut dalam proses pembelajaranselanjutnya.

Pembelajaran yang telah dilaksanakan dengan menggunakan model kooperatif juga


memiliki kelebihan yaitu :

1) Teknik ini mampu membantu siswa untuk mengembangkan; memperbanyak kesiapan serta
penguaaan keterampilan dalam proses kognitif/pengenalan siswa.

2) Mampu mengarahkan cara siswa belajar, sehingga lebih memiliki motivasi yang kuatuntuk
belajar lebih giat.

3) Strategi itu berpusat pada siswa tidak pada guru. Guru hanya sebagai teman belajar
saja;membantu bila diperlukan.

4) Siswa aktif dalam kegiatan belajar, sebab ia berpikir dan menggunakan kemampuan
untuk menemukan hasil akhir

5)
C. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil refleksi di atas atas kasus dan solusi yang telah di paparkan penulis
dapat menyimpulkan bahwa dalam menyusun model, pendekatan, strategi, taktik dan metode
pembelajaran perlu ditambah dengan pemanfaatan media pembelajaran berbasis teknologi
(TPACK) bisa berupa aplikasi picsart, quizizz atau yang lainnya sehingga pembelajaran lebih
menyenangkan yang disesuaikan dengan kondisi peserta didik. Hal berikutnya berkaitan dengan
pembelajaran yang sudah dilaksanakan tidak dapat di hindari masalah yang timbul pada saat
proses pembelajaran berlangsung ada beberapa temuan yang sekaligus sudah di sajikan
solusinya. Sehingga dengan refleksi semacam ini guru dapat memperbaiki proses pembelajaran
dengan baik.

Semarang, 19 Desember 2021

Mengetahui

Kepala SMP Nurul Islami Penulis

Dwi Taryanto, S.S Wahyu Wardani, S.Pd

Anda mungkin juga menyukai