EVALUASI PEMBELAJARAN DI SD
OLEH
ZAHARATUL BAITI
NIM :856243324
KELAS LIMA KAUM - C
Kompetensi Khusus:
Mahasiswa dapat:
1. Membedakan validitas dan reliabilitas;
2. Menganalisis butir soal; dan
3. Memperbaiki kualitas alat ukur;
4. Menjelaskan fungsi penilaian kelas
5. Menjelaskan prinsip pemberian nilai;
6. Menerapkan aturan penilaian dalam kegiatan penilaian di kelas;
7. Menjelaskan aturan pemberian nilai menurut Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kelas;
8. Menentukan kegiatan apa saja yang akan dijadikan dasar penentuan nilai hasil belajar;
Tugas
Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan tepat!
Modul 5
1. Jelaskan perbedaan antara validitas dan reliabilitas, dan hubungan antara keduanya!
Jawab:
Perbedaan antara validitas dan reliabilitas:
a. Validitas adalah ketepatan hasi pengukuran.
Pengertian validitas mengacu pada ketepatan interpretasi yang dibuat dari hasil
pengukuran atau evaluasi. Secara umum, validitas ada jenis yaitu:
1) Validitas isi
2) Validitas konstrak
3) Validitas yang dikaitkan dengan kriteria tertentu.
b. Sedangkan reliabilitas adalah ketetapan hasil pengukuran. Salah satu cara untuk
mengetahui ketetapan atau reliabilitas hasil pengukuran adalah dengan menlakukan
pengukuran dua kali dan menambah jumlah butir soal, dengan catatan bahwa soal yang
ditambahkan harus homogeny dengan butir soal yang sudah ada.
Selain itu dapat juga dilihat bahwa perbedaan validitas dan reliabilitas dari aspek fungsi dan
kegunaannya masing-masingsebagai berikut:
Validitas berfungsi untuk mengukur sejauh mana hasil benar-benar mengukur apa yang
seharusnya diukur. Sedangkan reliabilitas berfungsi untuk mengukur sejauh mana hasil
dapat dihasilkan bila penelitian diulangi dalam kondisi yang sama.
Validitas dipergunakan untuk memeriksa seberapa baik hasil sesuai dengan teori yang ada
dan ukuran lain dari konsep yang sama. Sedangkan reliabilitas dipergunakan untuk
memeriksa konsistensi hasil di sepanjang waktu, di berbagai pengamat, dan di seluruh
bagian pengujian itu sendiri.
Hubungan antara validitas dan reliabilitas :
Ada hubungan antara validitas dan reliabilitas dalam suatu pengukuran, yaitu:
1) Pengukuran yang andal (reliable) tidak selalu valid: hasilnya mungkin dapat
direproduksi, tetapi belum tentu benar.
2) Pengukuran yang valid umumnya dapat diandalkan (reliable): jika suatu pengujian
menghasilkan hasil yang akurat, maka harus dapat direproduksi.
Sumber : https://penelitianilmiah.com/validitas-dan-reliabilitas/
2. Jelaskan manfaat dari hasil analisis butir soal bagi guru dan siswa!
Jawab:
Ada beberapa manfaat dari analisis butir soal bagi guru dan siswa, yaitu:
a. Untuk mengetahui apakah butir-butir soal yang disusun sudah berfungsi sesuai dengan apa
yang dikehendaki oleh penyusun soal. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar
butir-butir soal dapat berfungsi sesuai dengan apa yang dikehendaki, diantaranya :
1) Soal sesuai untuk mengukur perubahan tingkah laku seperti yang dirumuskan dalam
tujuan instruksional khusus
2) Tingkat kesukaran soal
3) Soal mampu membedakan antara siswa yang pandai dan siswa yang kurang pandai.
4) Kunci soal yang dibuat sesuai dengan maksud soal
5) Pengecoh pada tes pilihan ganda
6) Dapat atau tidaknya soal tersebut ditafsirkan ganda.
b. Sebagai umpan balik bagi siswa untuk mengetahui kemampuan mereka dalam menguasai
suatu materi. Dengan adanya hasil dari analisis butir soal yang dilakukan oleh guru
terhadap siswa, siswa bisa melihat gambaran kemampuan mereka dalam menguasi suatu
materi pembelajaran.
c. Sebagai umpan balik bagi guru untuk mengetahui kesulitan-kesulitan yang dialami oleh
siswa dalam memahami suatu materi pembelajaran. Dengan adanya analisis butir soal,
guru dapat mengetahui pada siswa-siswa yang mengalami kesulitan pada pokok bahasan
tertentu. Misalnya seorang guru menganalis soal UH tema 1. Dari hasil analisis ternyata
pada KD 3.1 PKN, banyak siswa yang belum tuntas. Jadi dengan adanya analisis butir
soal, guru dapat mengetahui kesulitan siswa dalam menguasai materi tertentu dalam
pembelajaran.
d. Sebagai acuan untuk merevisi soal. Dari jawaban yang diberikan oleh siswa, kita dapat
mengetahui kelemahan dari setiap butir soal yang kita buat. Hal ini dapat menjadi acuan
bagi kita untuk melakukan revisi terhadap soal tersebut , sehingga kita dapat memperoleh
butir soal yang lebih baik.
e. Untuk memperbaiki kemampuan guru dalam menulis soal. Dengan melakukan analisis
butir soal dan melakukan revisi maka kemampuan seorang guru dalam menulis soal
menjadi lebih baik lagi.
3. Informasi analisis butir soal dapat digunakan untuk memperbaiki soal. Jelaskan cara
memperbaiki butir soal yang dianggap tidak valid maupun reliable!
Jawab:
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memperbaiki butir soal, yaitu:
a. Tingkat kesukaran butir soal.
Butir soal dianggap baik jika mempunyai tingkat kesukaran (p) antara 0,25
sampai 0,75 atau mendekati angka tersebut.
b. Perhatikan daya butir soal.
Butir soal dianggap baik jika kunci atau jawaban yang dianggap benar
mempunyai daya beda positif tinggi dan pengecohnya mempunyai daya beda negatif.
Sebaliknya jika ada kunci atau jawaban mempunyai daya beda negatif sedangkan ada
salah satu pengecohnya mempunyai daya beda positif, maka soal tersebut perlu ditelaah
kembali terkait kemungkinan terjadinya salah kunci.
Jika kita menemukan butir soal yang mempunyai daya beda positif pada kunci
dan pada satu atau dua pengecohnya maka perbaikan lebih ditekannkan pada pengecoh
yang mempunyai daya beda positif tersebut. Karena pengecoh yang mempunyai daya
beda positif menunjukkan bahwa proporsi kelompok atas yang menjawab soal benar
lebih besar daripada proporsi kelompok bahwah yang menjawab benar. Disamping
memperbaiki pengeco, kita juga perlu melihat steam atau pokok soalnya sebab steam
yang membingungkan atau mendua akan membingungkan peserta ujian untuk
menentukan pilihannya.
Modul 6
4. Jelaskan secara singkat 4 fungsi penilaian kelas!
Jawab:
Ada beberapa fungsi penilaian kelas, antaranya fungsi motivasi, belajar tuntas, efektivitas
pengajaran, dan umpan balik.
a. Fungsi motivasi
Penilaian yang dilakukan oleh guru harus dapat mendorong motivasi siswa untuk
belajar. Untuk melakukan penilaian ini, guru bisa memberikan latihan atau tugas
lainnya. Hasil dari penilaian terhadap latihan atau tugas tersebut dapat menjadi
gambaran bagi siswa terkait dengan penguasaan materi pelajaran. Jika siswa merasa ada
hal-hal yang belum dikuasai, maka siswa terdorong untuk memperbaikinya lagi.
f. Berkelanjutan (continuous)
Penilaian harus merupakan proses yang berkelanjutan dalam rangkaian rencana
mengajar guru selama satu semester dan tahun ajaran. Rangkaian penilaian melalui
pemberian tugas, pekerjaan rumah , ulangan harian, penilaian tengah semester dan akhir
semester serta akhir tahun ajaran merupakan proses yang berkesinabungan dan
berkelanjutan selama satu tahun ajaran.
g. Didaktis
Hasil penilaian diharapkan dapat digunakan untuk mendorong dan membina siswa
dalam meningkatkan kualitas hasil belajar. Dalam hal ini guru dapat melakukan berbagai
upaya dapat melakukan berbagai upaya yang bersifat konstruktif, seperti pemberian
hadiah bagi siswa yang berpartisipasi baik. Dalam memberika hadiah hal yang perlu
diperhatikan adalah jangan sampai pelaksanaan pemberian hadiah dapat menimbulkan
pengaruh negative berupa sikap meterialistik dan selalu berharap adanya imbalan dalam
berbuat. Hal lainnya adalah alat dalam penilaian kelas harus dirancang semenarik
mungkin agar dapat menumbuhkan rasa keingintahuan siswa lebih dalam dan
mendorong belajar lebih giat.
h. Menggali informasi
Penilaian kelas yang baik harus dapat memberikan informasi yang cukup bagi guru
dalam mengambil keputusan dan umpan balik. Penilaian diarahkan agar dapat diperoleh
informasi yang luas mendalam. Oleh karena itu, guru dianjurkan untuk dapat
menyiapkan penugasan yang terbuka seperti soal uraian dan pemecahan masalah.
6. Tentukan metode penilaian kelas yang bagaimana yang paling cocok dijadikan dasar
penentuan nilai hasil belajar sehingga tujuan penilaian dapat tercapai secara efektif?
Jawab:
Agar tujuan penilaian dapat tercapai dengan efektif, guru harus menggunakan
berbagai metode dan teknik yang beragam sesuai dengan tujuan pembelajaran dan
karakteristik pengalaman belajar yang dialami siswa. Oleh sebab itu, guru hendaknya
memiliki pengetahuan dan kemahiran dalam melakasanakan dengan tepat metode dna
teknik yang dianggap sesuai dengan tujuan dan proses pembelajaran serta pengalaman
belajar yang telah ditetapkan.
Metode penilaian yang dapat digunakan dalam pembelajaran adalah sebagai
berikut.
a. Penilaian tertulis
b. Tes praktek
c. Penilaian produk
d. Penilaian proyek
e. Peta perkembangan
f. Evaluasi diri siswa
g. Penilaian afektif
h. Portofolio
Menurut pemikiran saya, metode penilaian kelas yang paling cocok dijadikan
dasar penentuan nilai hasil belajar sehingga tujuan penilaian dapat tercapai secara efektif
adalah protofolio. Karena di dalam penilaian portofolio mencakup semua aspek penilain
yaitu kognitif (pengetahuan), afektif (sikap) dan psikomotor (keterampilan). Dari modul
3 pada buku Evaluasi Pembelajaran inisaya baca bahwasanya, penilaian portofolio
merupakan hasil karya siswa yang disusun secara sistematis yang menunjukkan upaya,
proses, hasil, dan kemajuan yang dilakukan siswa dari waktu ke waktu.
7. Jelaskan aturan pemberian nilai sehingga siswa dapat dinyatakan lulus dari satuan
pendidikan dasar dan menengah menurut pedoman pelaksanaan penilaian kelas!
Jawab:
Menurut PP Tahun 2005 tentang standar Nasional Pendidikan Pasal 63 menyebutkan
bahwa penilaian bahwa penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
terdiri atas:
a. Penilaian hasil belajar oleh guru yang bertujuan untuk memantau proses, kemajuan, dan
perbaikan hasil dilakukan secara berkesinambungan dalam bentuk ulangan harian,
pekerjaan rumah, tugas, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester dan bentuk
penilaian lainnya.
b. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan yang bertujuan untuk menilai pencapaian
standar kompetensi lulusan untuk menentukan kelulusan peserta didik dari satuan
pendidikan yang dilaksanakan dalam bentuk ujian sekolah.
c. Penilaian hasil belajar oleh pemerintah yang bertujuan untuk menilai pencapaian
kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata
pelajaran ilmu teknologi dan dilakukan dalam bentuk ujian nasional.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian nilai sehingga siswa
dapat dinyatakan lulus dari satuan pendidikan dasar dan menengah menurut pedoman
pelaksanaan penilaian kelas, diantaranya:
a. Ketuntasan belajar
b. Kenaikan kelas
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran. Kriteria kenaikan kelas
adalah sebagai berikut:
1) Siswa dinyatakan naik kelas setelah menyelesaikan seluruh program pembelajaran
pada dua semester di kelas yang diikuti
2) Tidak terdapat nilai di bawah SKBM
3) Memiliki nilai minimal baik untuk aspek kepribadian pada semester yang diikuti.
c. Kriteria Kelulusan
Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan dasar dan menengah setelah:
1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran
2) Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh kelompokm ata
pelajaran.
3) Lulus ujian sekolah/madrasah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi
4) Lulus ujian nasional
Persyaratan untuk lulus program seperti jumlah SKS yang harus ditempuh dan
minimal IPK yang harus dicapai tercantum pada pasal 14 berikut:
a. Syarat kelulusan program pendidikan ditetapkan atas pemenuhan jumlah SKS yang
disyaratkan dan Indek Prestasi Kumulatif (IPK) minimum.
b. Perguruan tinggi menetapkan jumlah SKS yang harus ditempuh sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) dengan berpedoman pada kisaran beban studi bagi masing-masing
program sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 5, 6 dan 8.
c. IPK minimum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan oleh masing-masing
perguruan tinggi, sama atau lebih dari 2,00 untuk program sarjana dan program diploma,
dan sama atau lebih tinggi dari 2,75 untuk program magister.
Tentang aturansebutan predikat kelulusan dan syarat yang harus dipenuhi, diatur
dalam pasal 15 berikut:
a. Predikat terdiri atas 3 tingkat yaitu memuaskan, sangat memuaskan, dan dengan pujian
yang dinyatakan pada transkrip akademik.
b. IPK sebagai dasar penentuan predikat kelulusan program sarjana dan diploma adalah :
1) IPK 2,00 - 2,75 : memuaskan
2) IPK 2,76 – 3,50 : sangat memuaskan
3) IPK 3,21 – 4,00 : dengan pujian
c. Untuk kelulusan program magister:
1) IPK 2,00 - 3,40 : memuaskan
2) IPK 3,41 – 3,70 : sangat memuaskan
3) IPK 3,71 – 4,00 : dengan pujian
d. Predikat kelulusan dengan pujian ditentukan pula dengan memperhatikan masa studi
maksimum yaotu n tahun (masa studi minimum) ditambah 1 tahun untuk program
sarjana dan 0,5 tahun untuk program magister.
e. Predikat kelulusan untuk program doctor diatur dalam perguruan tinggi yang
bersangkutan.