Anda di halaman 1dari 4

MATA KULIAH : EVALUASI PEMBELAJARAN

NAMA : RUSMINA WATI


NIM : 858307289
KELAS : 1B POKJAR BANJARMASIN

SOAL Tugas Tuteorial


No

1 Menurut Anda, mengapa mengukur sikap maupun tingkah laku seseorang lebih sulit
daripada mengukur suatu objek yang bersifat statis?
2 Butir soal yang terlalu sukar maupun terlalu mudah tidak dapat memberikan
informasi mengenai kemampuan peserta didik. Bagaimana Anda mengomentari
pernyataan tersebut?
3 Sebutkan prinsip-prinsip penilaian kelas yang Anda ketahui!
4 Post-test dan tes sumatif sama-sama dilaksanakan pada akhir program
pembelajaran. Jelaskan dimanakah letak perbedaan kedua tes tersebut!

JAWABAN:
1. Mengukur sikap maupun tingkah laku seseorang lebih sulit daripada mengukur suatu
objek yang bersifat statis karena sikap atau tingkah laku seseorang bisa berkembang
seiring proses pembelajaran yang telah dialaminya dan hal ini bersifat abstrak sehingga
memerlukan alat akur yang tepat untuk mengetahuinya yaitu berupa tes, wawancara,
ataupun pengamatan sedangkan objek atau benda yang bersifat statis bukanlah sesuatu
yang abstrak sehingga mudah untuk mengukurnya.

2. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Soal yang
terlalu sukar akan menyebabkan peserta didik menjadi putus asa dan tidak mempunyai
semangat untuk mencoba lagi karena diluar jangkauannya sebaliknya soal yang terlalu
mudah tidak merangsang peserta didik untuk mempertinggi usaha untuk
memecahkannya. Melihat realita yang ada, seorang peserta didik akan menjadi hafal
akan kebiasaan guru-gurunya dalam hal pembuatan soal. Misalnya, guru A dalam
memberikan ulangan soalnya mudah-mudah, sedangkan guru B kalau memberikan
ulangan soalnya sukar-sukar. Dengan pengetahuannya tentang kebiasaan ini peserta didik
akan belajar giat jika menghadapi ulangan dari guru B dan sebaliknya jika akan
menghadapi ulangan dari guru A, peserta didik tidak belajar giat bahkan mungkin tidak
mau belajar sama sekali. Tingkat kesukaran soal sebaiknya dipertahankan dengan daya
pembeda sehingga tingkat kesukaran dapat pertimbangkan. Daya pembeda soal adalah
kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi
dengan siswa yang berkemampuan rendah. Apabila tingkat kesukaran yang maksimal
maka daya pembedanya akan rendah tetapi apabila tingkat kesukaran rendah maka tidak
akan memiliki daya pembeda.

3. Prinsip-prinsip penilaian kelas yaitu:


a. Proses penilaian merupakan baian dari pembelajaran
Penilaian hrus digunakan sebaai proses untuk mengukur dan menentukan tingkat
ketercapaian kompetensi sekaligus untuk mengukur efektivitas proses pembelajaran.
b. Penilaian mencerminkan masalah dunia nyata
Penilaian dapat mengarahkan peserta didik untuk memhami keterkaitan kemampuan
yang diperoleh dari proses pembelajaran dengan masalah yang dihadapi dalam
kehidupan masyarakat dan dapat diaplikasikan dalam memecahkan masalah dalam
kehidupan nyata.
c. Menggunakan berbagai ukuran, metode dan kriteria
Prinsip penilaian ini dapat menjamin dikembangkannya alat penilaian yang valid dan
riliabel.
d. Penilaian harus bersifat holistik
Prinsip penilaian ini dapat mengetahui karateristik kemampuan peserta didik dalam
setiap aspek kemampuan serta hubungan setiap aspek kemampuan dalam diri peserta
didik.
e. Penilaian kelas mengacu kepada kemampuan
Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemajuan belajar dan ketuntasan penguasaan
kompetensi peserta didik. Hasil penilaian harus memberikan informasi pencapaian
peserta didik terhadap standar kompetensi yang telah ditetapkan.
f. Berkelanjutan
Penilaian merupakan proses berkelanjutan dalam rangkaian rencana mengajar guru
selama satu semester dan tahun ajaran. Hal ini dapat menjamin pembelajaran secara
tuntas dan pencapaian kompetensi.
g. Didaktis
Didaktis adalah ilmu mengajar mengenai cara-cara memberikan dan menyampaikan
bahan ajar yang disusun sedemikian rupa agar dapat dikuasai oleh siswa. Prinsip
didaktis dikemukakan adalah motivasi, aktivitas, peragaan, individualitas, apersepsi,
lingkungan, korelasi dan konsentrasi atau integrasi. Hasil penilaian digunakan untuk
mendorong dan membina peserta didik dalam meningkatkan kualitas hasil belajar.
h. Menggali informasi
Penilaian kelas yang baik dapat memberikan informasi yang cukup bagi guru untuk
mengambil keputusan dan umpan balik. Penilaian diarahkan untuk memperoleh
informasi yang luas mendalam.
i. Melihat yang benar dan salah
Dalam penilaian hendakanya melakukan analisis terhadap hasil penilaian dan praktik
peserta didik secara seksama untuk melihat adanya kesalahan yang secara umum
terjadi pada peserta didik dan melihat hal-hal positif yang diberikan peserta didik.

4. Perbedaan Post-test dan tes sumatif adalah


No Perbedaan Post-tes Tes sumatif
1 Waktu Pertanyaan yang diberikan Tes yang diberikan setelah
pelaksanaan setelah pelajaran/materi telah sekumpulan satuan program
disampaikan pengajaran selesai diberikan
2 Tujuan Untuk mendapatkan gambaran Untuk menentukan nilai yang
tentang kemampuan yang melambangkan keberhasilan
telah dicapai sesudah peserta didik sesudah
berakhirnya penyampaian menempuh proses
materi pelajaran pembelajaran dalam jangka
waktu tertentu
3 Bentuk Post Test Isi atau materi tes akhir adalah Di sekolah lebih dikenal
dan Test Sumatif bahan-bahan pelajaran penting dengan istilah “Ulangan
yang sudah dipelajari kepada Umum” atau “UKK” (Ulangan
peserta didik dan biasanya Kenaikan Kelas), hasilnya
soal untuk tes akhir dibuat akan digunakan untuk mengisi
sama dengan soal pada tes nilai dalam rapor atau untuk
awal mengisi nilai ijazah (STTB).

Anda mungkin juga menyukai