Anda di halaman 1dari 3

Nama :Fiskawati Derate Asprila

NIM : 857826441
Makul : Evaluasi Pembelajaran

Soal.
1. Post test dan tes sumatif sama-sama dilakukan pada akhir pembelajaran, apa yang
membedakan ?
2. Apakah tes sumatif dapat digunakan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran ?
3. Jelaskan keunggulan Tes Obyektif jika dibandingkan dengan Tes Uraian ?
4. Apa keunggulan Asesmen Alternatif dari Asesmen Tradisional ?
5. Pengertian Asesmen kinerja dengan Asesmen Otentik dikatakan sama oleh para ahli, mengapa
?

Jawab.
1. Perbedaan Post Test dan Tes Sumatif
Berdasarkan pengertian Post Test atau Tes Akhir adalah evaluasi akhir ketika materi
yang telah di ajarkan pada hari itu dan materi yang sudah diberikan. Seorang guru memberikan
post test dengan tujuan apakah murid mengerti dan memahami tentang materi pada hari itu
yang baru saja diberikan. Sedangkan Tes Sumatif adalah tes dilakukan setelah berakhirnya
pemberian kumpulan program pengajaran maupun sebuah program pengajaran yang lebih
besar.
Dari tujuannya, post test untuk mendapatkan gambaran tentang kemampuan yang telah
dicapai sesudah berakhirnya penyampaian materi pelajaran. Sedangkan tujuan tes sumatif
adalah untuk menentukan nilai yang melambangkan keberhasilan peserta didik sesudah
menempuh proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu.
Berdasarkan bentuk, post tes memiliki materi atau bahan-bahan pelajaran penting, yang
telah diajarkan kepada peserta didik. Sedangkan bentuk tes sumatif di sekolah lebih dikenal
dengan istilah “Ulangan Umum” atau “EBTA” (Evaluasi Belajar Tahap Akhir), hasilnya akan
digunakan untuk mengisi nilai dalam rapor atau untuk mengisi nialai ijazah (STTB). Tes
sumatif dilaksanakan secara tertulis, supaya semua siswa mendapatkan soal yang sama. Tes
Sumatif untuk menentukan : Kedudukan dari masing – masing para peserta didik di tengah-
tengah kelompoknya; Dapat atau tidaknya para peserta didik untuk mengikuti pengajaran ke
jenjang berikutnya (yang lebih tinggi), Kemajuan para peserta didik, untuk diinformasikan
kepada orang tua mereka, kepada petugas bimbingan dan konseling, kepada lembaga-lembaga
pendidikan lainnya ataupun pasar kerja,dalam bentuk Rapor.

2. Bisa jadi, walaupun kualitas proses pembelajaran telah diupayakan untuk diperbaiki
berdasarkan hasil tes formatif tetapi tetap saja dimungkinkan bahwa pada saat tes sumatif
terdapat sejumlah siswa yang belum dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan. Hasil tes sumatif memang tidak dimaksudkan untuk memperbaiki kualitas proses
pembelajaran pada saat itu tetapi akan dapat menjadi bahan renungan bagi guru untuk
menganalisis kembali proses pembelajaran yang telah dilakukan sehingga dapat ditemukan apa
yang menjadi factor penyebab adanya siswa yang tidak dapat mencapai tujuan pembelajaran.
Hasil analisis tersebut akan menjadi dasar untuk memperbaiki proses pembelajaran yang akan
datang.

3. Keunggulan tes obyektif dibandingkan dengan tes uraian adalah pada lebih objektivitasnya
hasil pemeriksaan, banyaknya jumlah sampel materi yang diujikan, pemeriksaan hasil ujian
lebih cepat, tepat, dan konsisten, tingkat kesukaran butir soal yang dapat dikendalikan, dan
informasi yang diperoleh dari tes obyektif lebih kaya.

4. Keunggulan asesmen alternatif dari asesmen tradisional adalah dapat menilai hasil belajar yang
kompleks dan keterampilan-keterampilan yang tidak dapat dinilai dengan asesmen tradisional,
menyajikan hasil penilaian yang lebih hakiki, langsung, dan lengkap, meningkatkan motivasi
siswa, mendorong pembelajaran dalam situasi yang nyata, memberi kesempatan kepada siswa
untuk self-evaluation, membantu guru untuk menilai efektifitas pembelajaran yang telah
dilakukan, dan meningkatkan daya transferabilitas.

5. Asesmen kinerja merupakan asesmen yang menghendaki siswa untuk mendemonstrasikan


kemampuannya baik pengetahuan atau keterampilan dalam bentuk kinerha nyata yang
ditunjukkan dalam bentuk penyelesaian suatu tugas, bukan hanya menjawab atau memilih
jawaban yang sudah tersedia. Asesmen kinerja menilai hasil belajar siswa. Asesmen otentik
sendiri adalah asesmen yang menuntut siswa mampu menerapkan pengetahuan dan
keterampilannya dalam kehidupan nyata di luar sekolah. Tujuan dari asesmen otentik adalah
mengumpulkan bukti-bukti apakah siswa sudah dapat menggunakan pengetahuan dan
keterampilannya secara efektif dalam kehidupan nyata dan dapat memberikan kritik terhadap
upaya yang telah ia lakukan. Dari pengertian tersebut tampak bahwa asesmen otentik
didasarkan pada asesmen kinerja yang menuntut siswa mampu untuk kerja.

Anda mungkin juga menyukai