Anda di halaman 1dari 23

EVALUASI PEMBELAJARARAN

DI SD
MODUL 6
PEMBERIAN NILAI DAN
TINDAK LANJUT HASIL
PENILAIAN
DISUSUN KELOMPOK 6

• LIEN MARLINA
• RUSMINA WATI
• SRI MARPUAH
• YULIANI PRAMITA
• FAISAL HILMI
KEGIATAN BELAJAR 1
PRINSIP-PRINSIP PEMBERIAN NILAI

Dalam melakukan penilaian, guru hendaknya


selalu berpedoman kepada prinsip-prinsip
penilaian kelas.
A. TUJUAN PENILAIAN KELAS
1. Penelusuran (keeping track)
2. Pengecekan (checking-up)
3. Pencarian (finding out)
4. Penyimpulan (summing up)
B .FUNGSI PENILAIAN KELAS

1. Fungsi Motivasi
2. Fungsi Belajar Tuntas
3. Fungsi sebagai Indikator Efektivitas
Pengajaran
4. Fungsi Umpan Balik
•  
C. PRINSIP PENILAIAN KELAS

1. Proses penilaian merupakan bagian dari


pembelajaran
2. Penilaian mencerminkan masalah dunia nyata
3. Menggunakan berbagai ukuran, metode, dan
kriteria
4. Penilaian harus bersifat holistik
5. Penilaian kelas mengacu kepada kemampuan
6. Berkelanjutan (continuous)
7. Didaktis
8. Menggali informasi
9. Melihat yang benar dan yang salah
D. PROSEDUR/METODE PENILAIAN
KELAS

- Penilaian tertulis (paper-pencil


test)
- Tes praktek (performance test)
- Penilaian produk
- Penilaian proyek
- Peta perkembangan
- Evaluasi diri siswa
- Penilaian afektif
- Portofolio
KEGIATAN BELAJAR 2
PENILAIAN DI BERBAGAI JENJANG PENDIDIKAN

A. Pedoman Pelaksanaan Penilaian di Jenjang


Pendidikan Dasar dan Menengah
PP No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan Pasal 63 bahwa penilaian pendidikan
pada pendidikan dasar dan menengah terdiri atas:
Penilaian hasil belajar oleh pendidik
Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan
Penilaian hasil belajar oleh pemerintah
Penilaian hasil belajar oleh pendidik bertujuan untuk
memantau proses, kemajuan dan perbaikan hasil
dilakukan secara berkesinambungan
Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan
bertujuan menilai pencapaian standar kompetensi
lulusan untuk semua mata pelajaran.
Penilaian hasil belajar oleh pemerintah bertujuan
untuk menilai pencapain kompetensi lulusan secara
nasional pada mata pelajaran tertentu
Bentuk Penilaian untuk menilai Hasil
Belajar Siswa

 Ulangan harian
 Tugas-tugas
 Ulangan tengah semester
 Ulangan akhir semester
 Ulangan kenaikan kelas
 Pengamatan terhadap perilaku dan
psikomotirok
 Ujian sekolah
 Ujian Nasional
Pedoman Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang
dikembangkan BNSP

KetutansanBelajar

KenaikanKelas

KriteriaKelulusan
Ketuntasan belajar
Prinsip Ketuntasan Belajar merupakan suatu
keharusan dengan diterpkannya Kurikulum Berbasis
Kompetensi. Pelaksanaannya diwujudkan dengan
adanya ketentuan Standar ketuntasan Minimal.
Kenaikan Kelas

Telahmenyelesaikanseluruhprogrampembelajaranpadadu
asemesterdikelas
• TidakterdapatnilaidibawahK
KM
MemiliknilaiminimalBaikuntukaspekkepribadian
Kelulusan

Menyelesaikanseluruhprogrampembelajaran

MemperolehnilaiminimalBaikpadasemuamatapelajaran

Lulusujiansekoah

LulusUjianNasional
Pelaksanaan Penilaian Hasil
Pembelajaran Berbasis
Kompetensi

AlatPenilai
Penyekoran
an
SkorTesObjekt
AspekKognitif if

SkorTesUraian
AspekPsikomo
torik SkorAspekAfe
ktif
AspekAfektif SkorAspekPsik
omotorik
B. PEDOMAN PELAKSANAAN
PENILAIAN DI PERGURUAN
TINGGI

Pedoman pelaksanaan penilaian di perguruan


tinggi dikembangkan oleh Lembaga tinggi yang
bersangkutan. Pengembangan ini berpedoman
pada UU Sistem Pendidikan Nasional Tahun
1989; Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 1999,
dan SK Mendiknas No. 233/U/2000 Tahun 2000.
Surat keputusan Mendiknas yang disebutkan di
atas mengenai Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa
tercantum dalam Bab V Pasal 12, 14, 15 dan 16.
Hasil ujian dilaksanakan, diatur pada pasal
12 berikut :

1. Terhadap kegiatan kemajuan belajar mahasiswa


dilakukan penilaian secara berkala yang dapat
berbentuk ujian, pelaksanaan tugas, dan
pengamatan oleh dosen.
2. Ujian dapat diselenggarakan melalui ujian tengah
semester, ujian akhir semester, ujian akhir program
studi, ujian skripsi, ujian tesis, dan ujian disertasi.
3. Penilaian hasil belajar dinyatakan dalam A, B, C,
D dan E bernilai 4, 3, 2, 1, dan 0.
Persyaratan untuk lulus progam, tercantum pada pasal
14 berikut :

1. Syarat kelulusan program Pendidikan di tetapkan


atas pemenuhan jumlah SKS yang disyaratkan
dan Indeks Pretasi Kumulatif (IPK minimum.
2. Perguruan tinggi menetapkan jumlah SKS yang
harus ditempuh.
3. IPK minimum ditetapkan oleh masing-masing
perguruan tinggi, sama atau lebih tinggi dari
2,00 untuk program sarjana dan program
diploma, dan sama atau lebih tinggi dari 2,75
untuk program magister.
Aturan sebutan predikat kelulusan dan syarat yang harus
di penuhi, diatur pada pasal 15 berikut :

1. Predikat kelulusan terdiri atas 3 tingkat yaitu : memuaskan, sangat


memuaskan dan dengan pujian, yang dinyatakan pada transkrip
akademik.
2. IPK sebagai dasr penentuan predikat kelulusan program sarjana
dan diploma adalah : a. IPK 2,00 – 2,75 : memuaskan
b. IPK 2,76 – 3,50 : sangat memuaskan
c. IPK 3,51 – 4,00 : dengan pujian
3. Predikat kelulusan untuk program magister :
a. IPK 2,75 – 3,40 : memuaskan
b. IPK 3,41 – 3,70 : sangat memuaskan
c. IPK 3,71 – 4,00 : dengan pujian
4. Predikat kelulusan dengan pujiam ditentukan pula dengan
memperhatiakan masa studi maksimum.
5. Predikat kelulusan untuk program doctor diatur oleh perguruan
tinggi yang bersangkutan.
Ruang lingkup penilaian, diatur dalam pasal 16
berikut :

1. Penilaian terhadap hsil belajar mahasiswa


dilakukan secara menyeluruh dan
berkesinambungan dengan cara yang sesuai
dengan karakteristik Pendidikan yang
bersangkutan.
2. Untuk mendorong pencapaian prestasi akademik
yang lebih tinggi dapat dikembangkan system
penghargaan mahasiswa dan lulusan yang
memperoleh prestasi tinggi.
KEGIATAN BELAJAR 3
PEMANFAATAN HASIL TES UNTUK
MENINGKATKAN PROSES
PEMBELAJARAN

Manfaat hasil pretest


Pretest adalah tes dilaksanakan pada awal
proses pembelajaran
Tujuannya mengetahui penguasaan siswa
terhadap materi yang akan di ajarkan

Manfaat post test


Post test adalah tes yang dilaksanakan setelah proses
pembelajaran
Tujuannya menilai efektivitas proses pembelajaran
Memanfaatkan hasil tes formatif
Tes formatif adalah jenis tes yang diberikan
kepada siswa setelah siswa menyelesaikan satu
unit pembelajaran. Hasil tes formatif digunakan
untuk memonitor apakah proses pembelajaran
mencapat tujuan pembelajaran yang dititik
beratkan pada pengukuran pencapaian
kompetensi siswa.
Memanfaatkan Hasil Tes Diagnostik
Tes Diagnostik jarang dilakukan di sekolah.
Tes Diagnostik dapat mengetahui penyebab
kesulitan belajar yang dialami siswa selama
proses pembelajaran. Karena tes diagnostik
akan digunakan untuk menemukan kesulitan
pemahaman konsep yang dialami siswa, maka
materi tes diagnostik dikembangkan dari
konsep-konsep yang sulit dipahami siswa.

Anda mungkin juga menyukai