Anda di halaman 1dari 4

NAMA : KHOTIBUL UMAM UBAIDILLAH

NIM : 201200101

JURUSAN : PAI-D

UTS

1. Pengukuran hasil belajar dapat diartikan sebagai kegiatan untuk


membandingkan hasil belajar dengan standar yang ditetapkan (kriteria
ketuntasan minimal). Pengukuran hasil belajar bersifat kuantitatif, sehingga
dinyatakan secara numerik. Dengan demikian, pengukuran dapat dijadikan
sebagai instrumen untuk melakukan penilaian.

Penilaian hasil belajar adalaj proses pengambilan keputusan dengan


menggunakan informasi yang diperoleh dari pengukuran hasil belajar, baik
yang menggunakan tes maupun nontes. Penilaian hasil belajar bersifat
kualitatif dan dinyatakan dalam bentuk deskrispi kalimat.

Sedangkan evaluasi hasil belajar merupakan suatu proses atau kegiatan


untuk menentukan nilai, kriteria, keputusan atau tindakan dari pembelajaran
yang telah dilakukan.

Penilaian kelas adalah penilaian yang dilakukan guru, baik yang


mencakup aktivitas penilaian untuk mendapatkan nilai kualitatif maupun
kuantitatif.

2. Untuk mengetahui tingkat penguasaan kompetensi dalam sikap, pengetahuan,


dan keterampilan yang sudah dan belum dikuasai seorang/sekelompok peserta
didik untuk ditingkatkan dalam pembelajaran remedial dan program
pengayaan
3. Maksud dari wilayah penilaian dalam rangkaian kegiatan pembelajaran adalah
hal-hal yang harus dinilai. Ini merupakan komponen-komponen yang yang
harus dinilai dalam proses kegiatan pembelajaran.
4. Penlaian acuan norma (PAN) adalah penlaian yang dilakukan untuk
mengetahui posisi kemampuan seseorang dibandingkan dengan temannya
dikelas tersebut. PAN ini berasumsi bahwa kemampuan orang itu berbeda
beda dan dapat digambarkan menurut distribusi norma. Penlaian acuan norma
(PAN) adalah penlaian yang dilakukan untuk mengetahui posisi kemampuan
seseorang dibandingkan dengan temannya dikelas tersebut. PAN ini berasumsi
bahwa kemampuan orang itu berbeda beda dan dapat digambarkan menurut
distribusi norma.
Penilaian acuan kriteria (PAK) adalah penilaian yang dilakukan untuk
mengetahui kemampuan siswa dibandingkan dengan kriteria yang sudah
dibuat terlebih dahulu. Dalam pendekatan dengan acuan kriteria, penentuan
tingkatan didasarkan pada skor-skor yang telah ditetapkan sebelumnya dalam
bentuk presentase. Untuk mendapatkan nilai tertentu , seorang siswa harus
mendapatkan skor tertentu sesuai dengan batas yang ditentukan oleh SK dan
KD tanpa terpengaruh oleh kinerja (skor) yang diperoleh siswa lain dalam
kelasnya.

5. Konsekwensi acuan ini adalah adanya program remedi. Kriteria untuk


mengukur ketercapaian siswa adalah SK (standar kompetensi ), Standar
kompetensi ini kemudian diurai kembali menjadi target-target yang lebh ternci
dalam bentuk KD atau kompetensi dasarSK (standar kompetensi ), Standar
kompetensi ini kemudian diurai kembali menjadi target-target yang lebh ternci
dalam bentuk KD atau kompetensi dasar.

Cara merumuskan Kompetisi dasar adalah menjabarkan Kompetensi yang


dimaksud, dengan bertanya : “kemampuan apa saja yang harus dimiliki siswa
agar standar kompetensi dapat dicapai?” jawaban dari pertanyaan tersebut
kemudian didaftar baik yang menyangkut pengetahuan, sikap dan
keterampilan. Setelah itu merumuskannya.

6. Teknik penilaian yang dapat digunakan untuk mendapatkan informasi. Teknik


penilaian yang memungkinkan dan dapat dengan mudah digunakan misalnya
adalah:

a. tes (tertulis, lisan, perbuatan),

b. observasi atau pengamatan,

c. wawancara. 

Penilaian atau evaluasi sendiri merupakan kegiatan pengumpulan


informasi dengan berbagai cara untuk memantau perkembangan dan kinerja
peserta didik.Dalam melakukan penilaian terhadap peserta didik terdapat
beberapa tipe dan bentuk diantaranya:
a. Asesmen Diagnostik
b. Formatif dan Sumatif
c. Penilaian Informal dan Formal
d. Continuous Assesment dan Final Assesment
e. Penilaian Proses dan Penilaian Produk
f. Divergent Assesment dan Convergent Assesment

7. Mekanisme penilaian dijabarkan dalam uraian sebagai berikut:

Penilaian Hasil Belajar peserta didik oleh pendidik merupakan penilaian


proses pembelajaran (assessment for learning), penilaian capaian
pembelajaran (assessment of learning), dan penilaian sebagai pembelajaran
(assessment as learning), yang dilakukan melalui mekanisme Penilaian
Pembelajaran sebagai berikut :
a. Pendidik menetapkan lingkup penilaian meliputi ranah sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
b. Pendidik menyusun perencanaan penilaian dan melaksanakan penilaian.
c. Pendidik memanfaatkan hasil penilaian untuk pengambilan keputusan
berkaitan dengan peserta didik, perbaikan proses pembelajaran, membuat
pelaporan, dan kegunaan lain yang sesuai.
d. Penilaian terkait RPL dilakukan oleh pendidik sesuai kompetensi yang
dipelajari peserta didik melalui pengalaman kerja (tacit knowledge)
dengan kriteria unjuk kerja atau indikator pencapaian kompetensi yang
tercantum dalam silabus.
e. Penilaian perkembangan karakter peserta didik dilakukan oleh pendidik
secara khusus melalui pengamatan sikap peserta didik berdasarkan butir-
butir sikap yang dikelompokkan dalam nilai-nilai pengembangan
karakter.
Penilaian Hasil Belajar peserta didik oleh satuan pendidikan merupakan
penilaian capaian hasil belajar (assessment of learning), yang dilakukan
dengan mekanisme sebagai berikut.
a. Penilaian oleh satuan pendidikan meliputi ranah pengetahuan dan
keterampilan.
b. Penilaian Hasil Belajar dalam bentuk Ujian Sekolah/Madrasah
diselenggarakan oleh satuan pendidikan terakreditasi pada akhir jenjang
pendidikan.
c. Penilaian Hasil Belajar dalam bentuk UPK dilaksanakan oleh satuan
pendidikan terakreditasi di tempat uji kompetensi pada satuan pendidikan
atau tempat lain yang ditunjuk pada akhir periode pembelajaran dalam
bentuk semester dan/atau tingkat.
d. Pelaporan hasil penilaian UPK dilakukan oleh satuan pendidikan
terakreditasi bekerja sama dengan mitra dunia usaha/industri dan/atau
Lembaga Sertifikasi  Profesi dalam bentuk paspor keterampilan dan/atau
sertifikat paket kompetensi yang telah dicapai.
e. Laporan hasil penilaian pendidikan pada akhir semester, akhir tahun, dan
kelulusan peserta didik ditetapkan dalam rapat dewan pendidik satuan
pendidikan.
Mekanisme penilaian oleh pemerintah
a. Penilaian oleh pemerintah dilakukan melalui Ujian Nasional atau
bentuk lain.
b. Apabila ada penilaian lain akan dirumuskan melalui Peraturan Menteri
lanjutan/perbaikan.

8. Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) merupakan penilaian kompetensi


mendasar yang diperlukan oleh semua murid untuk mampu mengembangkan
kapasitas diri dan berpartisipasi positif pada masyarakat. Terdapat dua
kompetensi mendasar yang diukur AKM: literasi membaca dan literasi
matematika (numerasi). AKM menyajikan masalah-masalah dengan beragam
konteks yang diharapkan mampu diselesaikan oleh murid menggunakan
kompetensi literasi membaca dan numerasi yang dimilikinya. Pada assessment
nasional nilai kelulusan diambil dari hasil penilaian tiga instrumen, yaitu
Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter (SK), dan Survei
Lingkungan Sekolah.

perbedaan AKM dan UN yang paling mencolok adalah UN menjadi penentu


lulus atau tidaknya siswa sedangkan ujian AKM akan mengevaluasi kualitas
belajar. Evaluasi tersebut akan dipakai untuk perbaikan mutu pendidikan
secara keseluruhan.

Anda mungkin juga menyukai