Anda di halaman 1dari 7

LEARNING JOURNAL

MATA KULIAH : EVALUASI PEMBELAJARAN IPA


PERKULIAHAN : KONSEP DASAR PENILAIAN PEMBELAJARAN
MAHASISWA : NUR IKHWANINA NASUTION
DOSEN : Lastama Sinaga, S.Pd., M.Ed
NOMOR PRESENSI : 34

A. Pokok Pikiran konsep dasar penilaian pembelajaran

Tujuan,fungsi dan prinsip penilaian

1. Tujuan Penilaian Hasil Belajar

a. Tujuan Umum :

1) Menilai pencapaian kemampuan siswa;

2) Meningkatkan proses pembelajaran;


3) Sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan siswa.
b. Tujuan Khusus :

1) Memahami kemajuan dan prestasi belajar siswa

2) Mendiagnosis kesulitan belajar

3) Memberikan umpan balik / perbaikan proses belajar mengajar

4) Penetapan tingkat kenaikan pangkat

5) Melalui mengenal dan memahami diri sendiri, merangsang motivasi belajar siswa dan
merangsang upaya belajarnya.

2. Fungsi Penilaian Hasil Belajar

Fungsi penilaian hasil belajar sebagai berikut.

a. Bahan pertimbangan dalam menentukan kenaikan kelas.

b. Umpan balik dalam perbaikan proses belajar mengajar.


c. Meningkatkan motivasi belajar siswa.

d. Evaluasi diri terhadap kinerja siswa.

C. Prinsip-prinsip Penilaian Hasil Belajar

Prinsip umum dalam Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik sebagai berikut.

1. Sahih, mengatakan bahwa evaluasi didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan
pengukuran.

2. Objektivitas berarti evaluasi didasarkan pada prosedur dan standar yang jelas dan tidak
dipengaruhi oleh subjektivitas evaluator.

3. Keadilan berarti karena adanya kebutuhan khusus dan perbedaan agama, suku, budaya, adat
istiadat, status sosial ekonomi dan latar belakang gender, penilaian tidak akan menguntungkan
atau merugikan siswa.

4. Keterpaduan, artinya evaluasi pendidik merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
kegiatan pembelajaran.

5. Pengungkapan, yaitu prosedur evaluasi, kriteria evaluasi, dan dasar pengambilan keputusan
dapat diketahui oleh pihak terkait.

6. Komprehensif dan berkesinambungan, artinya penilaian pendidik mencakup seluruh aspek


kemampuan dan mengadopsi berbagai teknik penilaian yang sesuai dengan kemampuan yang
harus dikuasai siswa.

7. Sistematisitas adalah evaluasi yang terencana dan bertahap sesuai dengan prosedur standar.

8. Akuntabilitas artinya penilaian dapat dijelaskan dari segi teknologi, prosedur dan hasil.

9. Kualitas pendidikan mengacu pada evaluasi minat belajar dan kemajuan belajar siswa.

Prinsip khusus dalam Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik sebagai berikut.

1. Bahan evaluasi dikembangkan dari kursus.

2. Ini adalah beban silang atau tema.

3. Berkaitan dengan kemampuan siswa.

4. Berdasarkan kinerja siswa.


5. Mendorong siswa untuk belajar.

6. Menekankan aktivitas dan pengalaman belajar siswa.

7. Beri siswa kebebasan untuk menyusun tanggapan mereka.

8. Menekankan keterpaduan sikap, pengetahuan dan keterampilan.

9. Menumbuhkan kemampuan berpikir divergen.

10. Menjadi bagian integral dari pembelajaran.

3. Jenis dan teknik penilaian pembelajaran

D. Jenis Penilaian Hasil belajar

Penilaian hasil belajar dapat diklasifikasi berdasarkan cakupan kompetensi yang diukur dan
sasaran pelaksanaannya.

1. Jenis Penilaian Berdasarkan Cakupan Kompetensi yang Diukur

Sebagaimana dijelaskan dalam PP. Nomor 19 tahun 2005 bahwa penilaian hasil belajar oleh
pendidik terdiri atas ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan
ulangan kenaikan kelas.

a. Ulangan Harian

Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik secara periodik untuk
menilai/mengukur pencapaian kompetensi setelah menyelesaikan satu kompetensi dasar (KD)
atau lebih. Ulangan Harian merujuk pada indikator dari setiap KD. Bentuk Ulangan harian selain
tertulis dapat juga secara lisan, praktik/perbuatan, tugas dan produk.

b. Ulangan Tengah Semester

Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan
pembelajaran.Cakupan ulangan tengah semester meliputi seluruh indikator yang
merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut. Bentuk Ulangan Tengah Semester selain
tertulis dapat juga secara lisan, praktik/perbuatan, tugas dan produk.

c. Ulangan Akhir Semester


Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester satu. Cakupan ulangan akhir semester
meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester satu. Ulangan akhir
semester dapat berbentuk tes tertulis, lisan, praktik/perbuatan pengamatan, tugas, produk.

d. Ulangan Kenaikan Kelas

Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik di akhir semester genap
untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester genap. Cakupan ulangan
kenaikan kelas meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan KD pada semester tersebut.
Ulangan kenaikan kelas dapat berbentuk tes tertulis, lisan, praktik/perbuatan, pengamatan, tugas
dan produk.

E. Teknik Penilaian

Penilaian hasil belajar dapat menggunakan berbagai teknik penilaian sesuai dengan kompetensi
dasar yang harus dikuasai. Ditinjau dari tekniknya, penilaian dibagi menjadi dua yaitu tes dan
non tes.

1. Teknik Tes

Teknik tes merupakan teknik yang digunakan melaksanakan tes berupa pertanyaan
yang harus dijawab, pertanyaan yang harus ditanggapi atau tugas yang harus dilaksanakan oleh
orang yang di tes. Dalam hal tes hasil belajar yang hendak diukur adalah kemampuan peserta
didik dalam menguasai pelajaran yang disampaikan meliputi aspek pengetahuan dan
keterampilan.

Berdasarkan alat pelaksanaannya secara garis besar alat penilaian dengan teknik tes dapat
dikelompokkan sebagai berikut :

a. Tes Tertulis

Tes tertulis adalah suatu teknik penilaian yang menuntut jawaban secara tertulis, baik berupa
pilihan maupun isian. Tes tertulis dapat digunakan pada ulangan harian atau ulangan tengah dan
akhir semester atau ulangan kenaikan kelas. Tes tertulis dapat berbentuk pilihan ganda,
menjodohkan, benar-salah, isian singkat, atau uraian (essay).

b. Tes Lisan
Tes lisan adalah teknik penilaian hasil belajar yang pertanyaan dan jawabannya atau
pernyataannya atau tanggapannya disampaikan dalam bentuk lisan dan spontan. Tes jenis ini
memerlukan daftar pertanyaan dan pedoman pensekoran.

c. Tes Praktik/Perbuatan

Tes praktik/perbuatan adalah teknik penilaian hasil belajar yang menuntut peserta didik
mendemontrasikan kemahirannya atau menampilkan hasil belajarnya dalam bentuk unjuk kerja.
Tes praktik/perbuatan dapat berupa tes identifikasi, tes simulasi dan tes petik kerja. Tes
identifikasi dilakukan untuk mengukur kemahiran mengidentifikasi sesuatu hal berdasarkan
fenomena yang ditangkap melalui alat indera. Tes simulasi digunakan .untuk mengukur
kemahiran bersimulasi memperagakan suatu tindakan. Tes petik kerja digunakan untuk
mengukur kemahiran mendemonstrasikan pekerjaan yang sesungguhnya.

2. Teknik Nontes

Teknik nontes merupakan teknik penilaian untuk memperoleh gambaran terutama


mengenai karakteristik, sikap, atau kepribadian. Selama ini teknik nontes kurang digunakan
dibandingkan teknis tes. Dalam proses pembelajaran pada umumnya kegiatan penilaian
mengutamakan teknik tes. Hal ini dikarenakan lebih berperannya aspek pengetahuan dan
keterampilan dalam pengambilan keputusan yang dilakukan guru pada saat menentukan siswa.
Seiring dengan berlakunya kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yang didasarkan pada
standar kompetensi dan kompetensi dasar maka teknik penilaian harus disesuaikan dengan:

- kompetensi yang diukur;

- aspek yang akan diukur, pengetahuan, keterampilan atau sikap;

- kemampuan siswa yang akan diukur;

- sarana dan prasarana yang ada.

Teknik penilaian nontes bisa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok, salah satu
contohnya adalah Pengamatan/observasi
Pengamatan/observasi adalah teknik penilaian yang dilakukan oleh pendidik dengan
menggunakan indera secara langsung. Observasi dilakukan dengan cara menggunakan instrumen
yang sudah dirancang sebelumnya.

Contoh aspek yang diamati pada pelajaran Matematika:

 ketelitian;

 kecepatan kerja;

 kerjasama;

 kejujuran.

Alat/instrumen untuk penilaian melalui pengamatan dapat menggunakan skala sikap dan atau
angket (kuesioner)

Skala sikap

Skala sikap adalah alat penilaian hasil belajar yang berupa sejumlah pernyataan sikap tentang
sesuatu yang jawabannya dinyatakan secara berskala, misalnya skala tiga, empat atau lima.

STANDAR PENILAIAN

Standar penilaian merupakan salah satu bagian dari Standar Nasional Pendidikan tentang sistem
pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebab itu, setiap
pendidik harus memahami landasan yuridis maupun filosofis yang melatar belakangi munculnya
standar penilaian, mekanisme, dan prosedur evaluasi. Termasuk dalam hal tersebut, bagaimana
pendidik menetapkan indikator keberhasilan pembelajaran dan merancang pengalaman belajar
siswa.

MEKANISME PENILAIAN

Mekanisme penilaian adalah cara yang digunakan untuk melakukan penilaian secara terintegrasi
guna mencapai standar kompetensi lulusan. Adapun mekanisme penilaian yang dilakukan oleh
masing-masing pelaksana penilaian adalah sebagai berikut.

a. Mekanisme penilaian oleh tenaga pendidik


 Rancangan penilaian oleh pendidik dimulai sejak pembuatan RPP yang didasarkan pada
silabus.
 Penilaian aspek sikap dilakukan melalui pengamatan dan hasilnya menjadi tanggung
jawab wali kelas.
 Penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui tes tulis, lisan, dan tugas yang lain.
 Penilaian aspek keterampilan dilakukan melalui praktik, portofolio, proyek berdasarkan
kompetensi yang dinilai.

b. Mekanisme penilaian oleh unit satuan pendidikan

 Penetapan KKM dilakukan melalui rapat dewan pendidik.


 Penilaian harus mencakup aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan.
 Penilaian diambil setelah ujian sekolah/madrasah.
 Hasil penilaian disampaikan dalam bentuk laporan yang didahului dengan rapat
kelulusan/kenaikan kelas oleh dewan pendidik.

c. Mekanisme penilaian oleh pemerintah

 Penilaian oleh pemerintah dilakukan melalui Ujian Nasional atau bentuk lain.
 Apabila ada penilaian lain akan dirumuskan melalui Peraturan Menteri
lanjutan/perbaikan.

Anda mungkin juga menyukai