Anda di halaman 1dari 27

TUGAS TUTORIAL 3

NAMA : Iis nursiah


NIM 855763202
MATA KULIAH : PDGK 4301 – EVALUASI PEMBELAJARAN di SD
KELAS i
JAM KULIAH : 07.30 – 9.30

MODUL 5

KUALITAS ALAT UKUR (INSTRUMEN)

KEGIATAN BELAJAR 1

Validitas dan Reliabilitas Hasil Pengukuran

A. APAKAH VALIDITAS ITU?


Alat ukur yang baik adalah alat ukur yang dapat dengan tepat mengukur apa yang ingin anda
ukur. Pengertian validitas mengacu pada ketepatan interpretasi yang dibuat dari hasil pengukuran atau
evaluasi (Grounlund dan Linn,1990). Secara umum validitas ada tiga jenis
1. Validitas isi (content validity)
2. Validitas konstak (contruct validity)
3. Validitas yang dikaitkan dengan kriteria tertentu (criterion releted validity)
Tinggi rendahnya validitas isi dapat ditetapkan berdasarkan analisis rasional atau pertimbangan
ahli terhadap isi tes tersebut. Hal ini merupakan tuntutan yang harus dipenuhi oleh tes hasil belajar.
Tinggi rendahnya validitas isi suatu tes dapat anda lihat pada perencanaan atau kisi-kisi tes. Validitas
konstrak mengacu pada sejauh mana alat ukur tersebut dapat mengungkap keseluruhan konstrak yang
digunakan sebagai dasar dalam penyusunan tes tersebut. Yang dimaksud dengan kostrak di sini adalah
konsep hipotesis (hipotetical concept) yang digunakan sebagai dasar dalam penyusunan alat ukur.
Validitas konstrak ini banyak digunakan terutama dalam pengukuran-pengukuran psikologi seperi
pengukuran sikap, minat, tingkah laku dan sebagainya. Jika suatu tes dimaksudkan untuk memprediksi
keberhasilan seseorang di masa yang akan dating atau dimaksudkan untuk mengetahui kesesuaian
antara pengetahuan dengan keterampilan yang dimiliki maka alat ukur yang digunakan harus
mempunyai criterion releted validity yang tinggi.
B. APAKAH RELIABILITAS ITU?
Jika hasil pengukuran yang anda peroleh sama, dapat dikatakan bahwa alat ukur yang anda
gunakan memberikan hasil pengukuran yang reliable (tetap, konsisten, stabil). Hasil-hasil pengukuran
yang berhubungan dengan aspek-aspek fisik seperti panjang meja, tinggi almari, berat badan, dan tinggi
badan biasanya menghasilkan reliabilitas yang sangat tinggi.
Konsep reliabilitas dalam arti equivalent test dimaksudkan untuk mengetahui apakah dua set tes
yang anda gunakan parallel atau tidak. Sedangkan konsep relibilitas dalam arti konsistensi internal
dimaksudkan untukmengetahui apakah kumpulan butir soal yang ada dalam satu set tersebut mengukur
dimensi hasil belajar yang sama atau tidak. Reliabilitas dalam arti konsistensi internal ini dapat diperoleh
dengan menguji satu set pada satu kelas kemudian jawaban seluruh siswa terhadap butir soal nomor
genap dikorelasikan dengan jawaban seluruh siswa terhadap butir soal nomor ganjil, kemudian
dikorelasikan.

C. BAGAIMANA HUBUNGAN ANTARA VALIDITAS DAN RELIABILITAS?


Ketetapan hasil pengukuran (reliabilitas) sangat diperlukan untuk memperoleh alat ukur yang
dapat memberikan hasil pengukuran yang tepat (valid). Walaupun demikian alat ukur yang mempunyai
reliabilitas yang tinggi belum tentu secara otomatis memunyai validitas yang tinggi. Karena tingginya
reliabilitas yang dihasilkan oleh suatu alat ukur jika tidak dibarangi dengan tingginya validitas dapat
memberi informasi yang salah tentang apa yang ingin anda ukur.

D. BAGAIMANA MENINGKATKAN RELIABILITAS TES?


Reliabilitas suatu tes dapat ditingkatkan dengan menambah jumlah butir ke dalam tes tersebut.
yang dimaksud dengan butir soal homogen adalah butir soal-soal yang mengukur hal yang sama dengan
butir soal yang sudah ada. Penambahan butir soal tidak akan menaikkan reliabilitas tes jika butir soal
yang ditambahkan tidak homogeny dengan butir soal yang telah ada.

KEGIATAN BELAJAR 2
Analisis dan Perbaikan Instrumen

A. MENGAPA ANALISIS BUTIR SOAL PENTING?


Menurut Nitko (1983) analisis butir soal mengggambarkan suatu proses pengambilan data, dan
penggunaan informasi tentang tiap-tiap butir soal terutama informasi tentang respon siswa terhadap
setiap butir soal. Lebih lanjut dikatakan bahwa arti penting penggunaan analisis butir soal adalah sebagai
berilut:
1. Untuk mengetahui apakah butir-butir soal yang disusun sudah berfungsi sesuai dengan apa yang
dikehendaki oleh penyusun soal.
2. Sebagai umpan balik bagi siswa untuk mengetahui kemampuan mereka dalam menguasai suatu
materi.
3. Sebagai umpan balik badi anda sendiri senagai guru untuk mengetahui kesulitan-kesulitan yang
dialami siswa dalam memahami materi.
4. Sebagai acuan merevisi soal.
5. Untuk memperbaiki kemampuan anda dalam menulis soal.

B. KAPAN BUTIR SOAL DILAKUKAN?


1. Tingkat kesukaran butir soal
Tingkat kesukaran merupakan salah satu karakteristikl yang dapat menunjukkan kualitas butir
soal tersebut apakah termasuk mudah, sedang, atau sukar.
2. Daya beda (D)
Daya beda butir soal memiliki pengertian seberapa jauh butir soal tersebut dapat membedakan
kemampuan individu peserta tes.
C. BAGAIMANA CARA MELAKUKAN ANALISIS SECARA SEDERHANA?
Untuk melakukan analisis butir soal secara sederhana, berikut ini disajikan langkah-langkah dalam
menganalisis butir soal:
1. Hitunglah jumlah jawaban yang benar untuk seluruh siswa.
2. Berdasarkan jumlah jawaban yang benar dari seluruh siswa tersebut susunlah skor siswa mulai dari
skor tertinggi ke skor tendah.
3. Berdasarkan skor tersebut tentukan siswa yang termasuk dalam kelompok atas dan siswa yang
termasuk dalam kelompok siswa.
4. Hitunglah jumlah siswa dalamkelompok atas yang memilih tiap-tiap alternative jawaban yang
disediakan.
5. Dengan cara yang sama hitung jumlah siswa dalam kelompok bawah yang memilih tiap-tiap
alternative jawaban yang disediakan.
6. Hitung jumlah seluruh peserta tes (kelompok atas, tengah, dan bawah) yang menjawab benar.
7. Hitung tingkat kesukaran butir soal dan daya beda dengan menggunakan rumus yang telah disediakan.
D. BAGAIMANA MENGANALISIS TES URAIAN?
Cara menganalisis tes uraian diberikan oleh Whitney dan Sabers (Mehrens dan Lehmann, 1984)
sebagai berikut:
1. Tentukan jumlah siswa yang termasuk dalam kelompok atas (25%) dan kelompok bawah (25%)
2. Hitung jumlah skor kelompok atas dan jumlah skor kelompok bawah
3. Hitung tingkat kesukaran dan daya beda setiap butir soal dengan rumus.

E. BAGAIMANA MEMPERBAIKI BUTIR SOAL?


Beberapa hal yang perlu anda perhatikan dalam memperbaiki butir soal adalah sebagai berikut:
1. Perhatikan tingkat kesukaran butir soal.
2. Perhatihan daya beda butir soal.

F. BAGAIMANA MEMPERBAIKI NON-TES?


Penyempurnaan butir yang lemah dapat dilaksanakan dengan mengganti butir yang lama
dengan butir yang baru atau dengan memperbaiki butir yang kurang baik tersenut. Penyebab butir soal
kurang baik antara lain:
1. Penggunaan bahasa kurang komunikatif
2. Kalimat bersifat ambiguous (dapat ditafsifkan ganda)
3. Pertanyaan atau pernyataan yang dibuat menyimpang dari indikator
4. Pertanyaan atau pernyataan tidak mengukur trait (sifat) yang dapat diukur.
MODUL 6

Pemberian Nilai dan Tindak Lanjut Hasil Penilaian

KEGIATAN BELAJAR 1
Prinsip-prinsip Pemberian Nilai

A. TUJUAN PENILAIAN KELAS


Penilaian kelas hendaknya diarahkan pada empat tujuan berikut:
1. Penelusuran (keeping track) yaitu bahwa penilaian bertujuan untuk menelusuri agar proses
pembelajaran anak didik sesuai dengan rencana.
2. Pengecekan (checking-up) yaitu bahwa penilaian bertujuan untuk mengecek apakah ada
kelemahan- kelemahan yang dialami anak didik dalam proses pembelajaran.
3. Pencarian (finding-out) yaitu bahwa penilaian bertujuan untuk mencari dan menemukan hal-hal
yang menyebabkan terjadinya kelemahan dan kesalahan dalam proses pembelajaran.
4. Penyimpulan (summing-up) yaitu bahwa penilaian bertujuan untuk menyimpulkan apakah anak
didik telah menguasai keseluruhan kompetensi yang telah ditetapkan dalam kurikulum.

B. FUNGSI PENILAIAN KELAS


1. Fungsi motivasi, berarti bahwa penilaian yang dilakukan oleh guru di kelas harus dapat mendorong
motivasi siswa untuk belajar.
2. Fungsi belajar tuntas, yaitu bahwa penilaian kelas harus diarahkanuntuk memantau ketunyasan
belajar siswa.
3. Fungsi sebagai indikator efektivitas pengajaran, berarti bahwa disamping untuk memantau
kemajuan belajar siswa, penilaian kelas juga digunakan untuk melihat seberapa jauh proses belajar
mengajar telah berhasil.
4. Fungsi umpan balik, yaitu bahwa hasil penilaian harus dianalisis oleh guru sebagai bahan umpan
balik bagi siswa dan guru.

C. PRINSIP PENILAIAN KELAS


Agar penilaian dapat memberikan fungsi secara optimal, dalam melakukan penilaian guru
hendaknya selalu berpedoman kepada prinsip-prinsip kelas sebagai berikut:
1. Proses penilaian merupakan bagian dari pembelajaran
2. Penilaian mencerminkan masalah dunia nyata
3. Menggunakan berbagai ukuran, metode dan kriteria
4. Penilain harus bersifat holistic
5. Penilain kelas mengacu kepada kemampuan (competency referenced)
6. Berkelanjutan (continuous)
7. Didaktis
8. Menggali informasi
9. Melihat yang benar dan salah

D. PROSEDUR/METODE PENILAIAN KELAS


Agar tujuan penilaian dapat tercapai dengan efektif, guru harus menggunakan berbagai metode
dan teknik penilaian yang beragam sesuai dengan tujuan pembelajaran dan karakteristik pengalaman
belajar yang dialami siswa. Metode-metode tersebut meliputi:
1. Penilian tertulis (paper-pencil test) baik berupa soal pilihan maupun uraian.
2. Tes praktek
3. Penilaian produk
4. Penilaian proyek
5. Peta perkembangan
6. Evaluasi diri siswa
7. Penilaian efektif
8. Portofolio
Tujuan dan pengalaman belajar tertentu mungkin cukup efektif dinilai dengan tes tertulis,
sedangkan tujuan dan pengalaman belajar lain akan sangat efektif dengan tes praktek. Di samping itu,
karena tujuan utama dari penilaian berbasis kelas yang dilakukan oleh guru adalah memantau kemajuan
dan pencapaian belajar siswa sesuai dengan matriks kompetensi belajar yang telah ditetapkan, guru
atau wali kelas diharapkan mengembangkan system portofolio siswa yang berisi kumpulan yang
sistematis tentang kemajuan dan hasil belajar siswa.
KEGIATAN BELAJAR 2

Penilaian di Berbagai Jenjang Pendidikan

A. PEDOMAN PELAKSANAAN PENILAIAN DI JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH


PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 63 menyebutkan bahwa
penilaian pendidikan pada jenjang dasar dan menengah terdiri atas:
1. Penilaian hasil belajar oleh pendidik
2. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan
3. Penilaian hasil belajar oleh pemerintah.
Dari rincian penilaian pendidikan tersebut, terdapat beberapa bentuk penilaian yang digunakan
untuk menilai hasil belajar siswa, yaitu:
1. Ulangan harian
2. Tugas-tugas
3. Ulangan tengah semester
4. Ulangan akhir semester
5. Ulangan kenaikan kelas
6. Pengamatan terhadap perubahan perilaku/sikap psikomotorik
7. Bentuk penilaian lain yang sesuai dengan karakteristik materi yang dinilai
8. Ujian sekolah
9. Ujian nasional.
Dalam pedoman kurikulum tingkat satuan pendidikan yang panduannya dikembangkan oelh
BSNP, antara lain ditetapkan tentang ketuntasan belajar. Kenaikan kelas dan kelulusan.

1. Ketuntasan belajar
Prinsip ketuntasan belajar merupakan suatu keharusan dengan ditetapkannya Kurikulum
Berbasis Kompetensi. Pelaksanannya dengan adanya ketentuan Standar Ketuntasan Belajar Minimal
(SKBM) untuk setiap mata pelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.

2. Kenaikan kelas
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran. Kriteria kenaikan kelas adalah
sebagai berikut:
a. Siswa dinyatakan naik kelas setelah menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada dua
semester di kelas yang diikuti.
b. Tidak terdapat nilai dibawah SKBM.
c. Memiliki nilai minimal baik untuk aspek kepribadian pada semester yang diikuti.

3. Kriteria kelulusan
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran
b. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran
c. Lulus ujian sekolah/madrasah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
d. Lulus ujian nasional.

Selanjutnya, pelaksanaan penilaian hasil pembelajaran berbasis kompetensi dapat dijelaskan


sebagai berikut:
a. Alat penilaian
1. Aspek kognitif
2. Aspek psikomotorik
3. Aspek afektif
b. Penskoran
1. Skor tes objektif
2. Skor tes uraian
3. Skor aspek afektif
4. Skor aspek psikomotorik

B. PEDOMAN PELAKSANAAN PENILAIAN DI PERGURUAN TINGGI


Utuk mengetahui kapan dan bagaimana penilaian dilaksanakan dan bagaimana hasil ujian
dilaksanakan, diatur pada pasal 12 berikut:
1. Terhadap kegiatan kemajuan belajar mahasiswa dilakukan penilaian secara berkala yang dapat
berbentuk ujian, pelaksanaan tugas, dan pengamatan oleh dosen.
2. Ujian dapat diselenggarakan melalui ujian tengah semester, ujian akhir semester, ujian akhir program
studi, ujian skripsi, ujian tesis, dan ujian disertasi.
3. Penilaian hasil belajar dinyatakan dalam A, B, C, D, dan E yang masing-masing bernilai 4, 3, 2, 1, dan 0.
Ruang lingkup penilaian serta untuk upaya untuk meningkatkan motivasi mahasiswa dalam
rangka peningkatan kulaitas lulusan diatur dalam pasal 16 berikut:
1. Penilaian terhadap hasil belajar mahasiswa dilakukan secara menyeluruh dan berkesinambungan
dengan cara yang sesuai dengan karakteristik pendidikan yang bersangkutan.
2. Untuk mendorong pencapaian prestasi akademik yang lebih tinggi dapat dikembangkan sistem
penghargaan mahasiswa dan lulusan yang memperoleh prestasi tinggi.
Pada salah satu universitas swasta di Jakarta, nilai akhir semester oleh sejumlah komponen
masing-masing berbobot sebagai berikut:
1. Kehadiran 10%
2. Tugas-tugas 20%
3. Ujian tengah semester 30%
4. Ujian akhir 40%

KEGIATAN BELAJAR 3

Pemanfaatan Hasil Tes untuk Meningkatkan Proses Pembelajaran

A. MEMANFAATKAN HASIL PRE-TEST-POST-TEST


Dilihat dari namanya, Pre-test adalah tes yang dilaksanakan pada awal proses pembelajaran,
sedangkan post-test dilaksanakan setelah proses pembelajaran. Dilihat dari tujuannya, pre-test
bertujuan untuk penguasaan siswa terhadap materi yang akan diajarkan. Secara umum dapat
diperkirakan hasil pre- test cenderung rendah jika dibandingkan dengan target pencapaian tuhuan
pembelajaran. Dengan melakukan pre-test maka aka nada kemungkinan bahwa anda tidak perlu
mengajarkan konsep suatu materi dari awal tetapi dapat dimulai dengan konsep yang memang belum
dikuasai siswa. Untuk mengetahui apakah proses pembelajaran yang telah anda lakukan efektif atau
tidak maka pada akhir proses pembelajaran dapat melakukan post-test dan post-test adalah set tes yang
pararel yaitu tes yang disusun dari kisi-kisi tes yang sama.

B. MEMANFAATKAN HASIL TES FORMATIF


Tes formatif merupakan salah satu jenis tes yang diberikan kepada siswa setelah siswa
menyelesaikan satu unit pembelajaran. Tes formatif tidak dimaksudkan untuk memberi nilai kepada
siswa. Hasil tes formatif terutama digunakan untuk memonitor apakah proses pembelajaran yang telah
dilakukan telah mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan. Pada setiap akhir kegiatan terdapat
kurang lebih 10 butir soal tes formatif. Tes formatif tersebut dimaksudkan untuk mengukur ketercapaian
tujuan yang telah ditetapkan pada setiap modul. Setelah mengerjakan tes formatif mahasiswa diminta
untuk mencocokkkan hasil pekerjaannnya terhadap kunci jawaban tes formatif yang terdapat pada akhir
setiap modul.

c. MEMANFAATKAN HASIL TES DIAGNOSTIK


Dapat dikatakan bahwa pada saat ini tes diagnostic jarang dilakukan disekolah. Padahal dengan
tes diagnostic inilah anda sebagai guru dapat mengetahui penyebab kesulitaan belajar yang dialami
siswa selama proses pembelajaran. Mendiagnosis kesulitan siswa dalam mempelajari suatu konsep
harus dilakukan oleh guru di sekolah pada saat melakukan proses pembelajaran. Jika kesulitan siswa
dalam mempelajari suatu konsepdibiarkan saja, maka pemahamansiswa terhadap konsep akan salah
sehingga siswa mengalami miskonsepsi. Walaupun tes diagnostik dilakukan secara klasikal tetapi terapi
dalam setiap kesulitan tersebut harus tetap dilakukan secara individual. Factor dari luar pembelajaran
yang dapat menjadi penyebab siswa antara lain adanya hambatan fisik, psikologis, dan sosial.
C. PEMANFAATAN HASIL PENILAIAN NON-TES
Teknik penilain non tes dapat memberikan informasi umpan balik bagi proses pembelajaran.
Hasil penilaian sikap, penilaian diri, dan potofolio dapat dianalisis untuk menjadi masukan bagi guru
dalam melaksanakan proses pembelajaran. Manfaat utama proses penilaian sikap adalah untuk
memperoleh masukan dan umpan balik bagi prninhkatan profesionalisme guru, perbaikan proses
pembelajaran, dan pembinaan sikap siswa.
Portofolio merupakan rangkaian atau kumpulan karya tau hasil kerja siswa yang dilakukan dalam kurun
waktui tertentu. Penilaian portofolio menekankan pada proses dan hasil. Oleh karena itu penilaian
portofolio diharapkan dapat memberikan informasi yang menyeluruh mengenai:
1. Perkembangan pemahaman dan pemikiran siswa dalam kurun waktu tentang konsep, topic, dan isu
2. Hasil karya siswa yang berkaitan dengan bakat dan keterampilan khusus.
3. Dokumen kegiatan siswa selama periode waktu tertentu.
4. Refleksi nilai siswa sebagai individu dalam aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik. Bagi siswa penilaian potofolio berguna sebagai:
1. Umpan balik penguasaan dan kemampuannya dalam kurun waktu tertentu
2. Pendorong peningkatan pembelajaran pada aspek kemampuan yang masih lemah melalui bahan
yang dikumpulkan
3. Pemahaman tentang keterbatasan kemampuan di bidang tertentu.
Bagi guru, hasil prnilaian potofolio berguna untuk
mengetahui:
1. Umpan balik penguasaan siswa selama kurun waktu tertentu
2. Kemampuan yang belum dikuasai siswa
3. Gambaran tingkat pencapaian dan penilaian siswa
4. Strategi pembelajaran dan penilaian siswa
5. Pertimbangan penempatan siswa dalam jurusan/program studi
6. Kecenderungan perilaku belajar siswa.

LATIHAN 5.16

1. Mengapa validasi isi penting dalam pengukuran hasil belajar siswa?


Karena, untuk mengetahui sejauh mana peserta didik menguasai materi pelajaran yang disampaikan
dan perubahan-perubahan psikologis apa yang timbul pada diri peserta didik tersebut setelah
mengevaluasi prosedur pembelajaran tertentu.

2. Mengukur sikap atau tingkah laku seseorang lebih sulit daripada mengukur panjang sebuah meja.
Mengapa?
Karena, manusia yang dimensinya diukur merupakan subjek pengukuran, bukan objek. Cara
mengukur sikap dan tingkah laku seseorang tidak semudah mengukur variable-variabel yang agak
sulit diukur, misalnya kecenderungan untuk memanupulasi tingkah laku.

3. Bagaimana cara membuat kisi-kisi tes agar validitas isinya dapat


dipertanggungjawabkan? Kisi-kisi yang baik harus memenuhi persyaratan berikut ini:
a. Kisi-kisi harus dapat mewakili isi silabus/kurikulum atau materi yang telah di ajarkan secara tepat
dan propesional.
b. Komponen-komponennya diuraikan secara jelas dan mudah dipahami.
c. Soal dapat disusun sesuai dengan bentuk soal dan kisi-kisi.

4. Jika tes yang terdiri atas 90 butir soal dengan reliabilitas 0,75 jumlah soalnya dikurangi menjadi 60
butir, berapakah reliabilitas set tes yang baru tersebut?
Jryy= rxx × (1+(J-1) ryy
= 0,75 × (1,5-1) (0,75)
=0,75 × (0,5)(0,75)
=0,75 × 0,375
= 0,281

5. Apakah tes yang mempunyai reliabilitas tinggi selalu mempunyai validitas yang tinggi?
Tingginya realibilitas sangat diperlukan untuk memperoleh hasil pengukuran yang valid tetapi jika
tingginya reliabilitas tanpa disertai dengan tingginya validitas dapat memberikan informasi yang
salah.

LATIHAN 5.32
1. Jelaskan manfaat analisis butir soal?
Manfaatnya adalah
1. Untuk mengetahui apakah butir soal-butir soal yang disusun sudah berfungsi sesuai dengan apa
yang dikehendaki oleh penyusun soal.
2. Sebagai umpan balik bagi siswa untuk mengetahui kemampuan mereka dalam menguasai suatu
materi.
3. Sebagai umpan balik bagi anda sendiri sebagai guru untuk mengetahui kesulitan-kesulitan yang
dialami siswa dalam memahami suatu materi.
4. Sebagai acuan untuk merevisi soal.
5. Untuk memperbaiki kemampuan anda dalam menulis soal.

2. Butir soal yang terlalu sukar (P mendekati 0,00) dan butir soal yang terlalu mudah (P mendekati 1,00)
tidak dapat memberikan informasi apapun mengenai kemampuan siswa anda. Bagaimana anda
mengomentari soal tersebut?
Berarti untuk soal yang sukar siswa sulit untuk menjawab pertanyaan yang diberikan, sedangkan
untuk butir soal yang terlalu mudah semua siswa dapat menjawab dengan benar.

3. Hubungan antara tingkat kesukaran dan daya beda butir soal dapat digambarkan sebagai berikut:

Berdasarkan diagram tersebut, butir soal yang bagaimana yang memenuhi kriteria sebagai soal yang
baik?
Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat bahwa butir soal yang baik memiliki tingkat kesukaran
sedang dan daya beda positif besar.
4. Pengecoh yang baik adalah yang mempunyai daya beda negative. Mengapa?
Karena, butir soal yang dianggap baik jika kunci atau jawaban yang dianggap benar mempunyai daya
beda positif tinggi dan pengecohnya mempunyai daya beda negative. Jika menemukan butir soal
dimana kuncinya mempunyai daya beda negative sedangkan ada satu pengecohnya mempunyai
beda positif maka butir soal perlu dikembalikan sebab ada kemungkinan terjadi salah kunci.

5. Perhatikan data butir soal no. 2 berikut!

Kelompok Alternative jawaban jumlah


a* b C d
Atas 6 0 3 1 10
Bawah 2 4 1 3 10
Catatan: *kunci jawaban

Berdasarkan data diatas pada bagian mana butir soal tersebut perlu diperbaiki?
Butir soal yang perlu diperbaiki adalah butir soal A dan C, karena butir soal tersebut memiliki daya
beda positif dimana kelas atas menjawab lebih banyak dibandingkan kelas bawah.

LATIHAN 6.12

1. Dalam rangka pemenuhan prinsip pemberian nilai khususnya prinsip holistic, bagaimana seharusnya
nilai keterampilan, misalnya keterampilan bermain music ditentukan? Berikan penjelasan!
Aspek kemampuan yang harus dikuasai siswa dalam pelajaran keterampilan disekolah tidak hanya
menuntut peserta didik menjadi terampil, melainkan juga menguasai konsepnya (kognitif) serta
melatih menghargai sikap (efektif, teratur, bersih, rapi). Dengan demikian penilaian keterampilan
diarahkan secara menyeluruh terhadap proses pembuatan dan hasil akhir keterampilan yang dibuat.

2. Dengan adanya standar kompetensi sebagai ukuran yang harus dicapai dalam pembelajaran, maka
laporan kemajuan siswa pada setiap mata pelajaran disampaikan dalam bentuk chart. Jelaskan
mengapa demikian? Kelemahan apakah yang mungkin terjadi dalam pelaporan dengan cara ini?
Upaya apakah yang dapat dilakukan untuk mengatasinya?
Laporan kemajuan dalam bentuk chart dimaksudkan agar yang membaca (siswa maupun orang
tuanya) dapat menyimpulkan bahwa siswa yang bersangkutan telah mencapai batas lulus ataukah
belum. Alasannya dalah bahwa membaca mengartikan bentuk gambar (gfafik) lebih mudah daripada
mengartikan huruf/angka.
Kelemahannya adalah siswa atau orang tua selama ini telah terbiasa dengan angka sehingga dapat
timbul kebingungan sehingga salah menafsirkan atau menjadi kurang acuh terhadap laporan
tersebut. Upaya mengatasinya pihak sekolah perlu berupaya menyosialisasikan bentuk pelaporan
berbentuk chart tersebut.

3. Pujian dan hukuman untuk memotivasi siswa dapat dinyatakan dalam bentuk kata-kata, hadiah,
sertifikat, atau bentuk lainnya. Dalam membina mental spiritual siswa-siswi anda. Pijian bentuk
manakah yang akan anda terapkan? Berikan penjelasan!
Yang baik dilaksanakan antara lain adalah pujian dalam bentuk credit point (tabungan penghargaan)
yang jika pada akhir tahun telah memenuhi persyaratan minimal dapat diberikan sertifikat.
Pengembangan kriteria credit point diatur sendiri oleh sekolah. Pemberian hadiah seperti ini
memberikan dorongan positif yang terus menerus kepada anak didik untuk berkesempatan mengjar
target berupa sertifikat.

4. Seorang guru pelajaran matematika pada saat mengajar dikelas menemukan seorang siswa bernama
S sebagai anak yang susah diatur, sering mengganggu temannya, dan kurang disiplin. Namun
demikian skor nilai ujian siswa S selalu baik. Dalam penentuan nilai, guru memutuskan untuk
meminimkan skornya sebagai hukuman terhadap ulahnya di kelas. Bagaimana pendapat anda
tentang keputusan guru matematika tersebut? Berikan penjelasan!
Tidak setuju jika skor matematika siswa S diturukan disebabkan tingkah lakunya yang kurang baik.
Alasannya adalah bahwa sikap siswa S yang demikian kemungkinan disebabkan oleh pelajaran yang
kurang menarik. Jika demikian maka guru harus berupaya supaya proses pembelajaran yang
dilakukannya menjadi menarik. Jika skor matematika siswa S dikurangi, dapat timbuk akibat negative
yaitu siswa S menjadi tidak suka terhadap pelajaran matematika. Sebaiknya nilai sikap diukur atau
ditentukan tersendiri menggunakan metode dan alat ukur yang sesuai seperti angket dan observasi.

5. Penilaian dilaksanakan dengan prinsip berkelanjutan. Jelaskan ciri-ciri berkelanjutan dalam


penilaian! Prinsip berkelanjutan dalam penilaian mempunyai ciri-ciri:
a. Pembuatan instrument penilaian mengacu ke indikator pencapaian kompetensi.
b. Adanya analisis hasil penilaian untuk melihat penguasaan kompetensi dasar yang telah dan
belum dikuasai siswa.
c. Penilaian dilakukan selama proses belajar dan pada akhir pembelajaran suatu kompetemsi dasar.
d. Penilaian menggunakan teknik tes dan non tes.

LATIHAN 6.33

1. Bagaimana anda menjelaskan bahwa hasil EBTA dan atau EBTANAS memberi sumbangan pada
pemerataan kualitas? (berikan contoh yang nyata dilapangan)
EBTA dan EBTANAS adalah bahan ujian yang dikembangkan bukan untuk satu sekolah tetapi
untuk semua sekolah di daerah tertentu atau semua sekolah di Indonesia. Hasil ujian EBTA dan
EBTANAS dapat digunakan untuk membandinhkan kemampuan sekolah A terhadap sekolah B
dalam setiap mata pelajaran yang diujikan. Misalnya: nilai rata-rata matematika untuk sekolah A
lebih baik dari sekolah B, kepala sekolah, guru matematika, dan juga pengawas akan bertanya,
mengapa sekolah A lebih baik dari B. setelah diperoleh jawaban maka pihak-pihak yang
disebutkan di atas sepakat untuk memperbaiki pembelajaran/fasilitas/guru di sekolah B pada
tahun berikutnya, sehingga dengan perbaiki tersebut diharapkan EBTA dan EBTANAS tahun
selanjutnya nilai matematika di sekolah B sudah sama ataulebih baik dari sekolah A.

2. Pedoman Pelaksanaan Penilaian SMA pada waktu mengembangkan landasan oleh keputusan
berbagai lembaga yang lebih tinggi dari SMA. Pada saat mengembangkan pedoman pelaksanaan
penilaian SLTP landasan keputusan yang manakah yang juga berlaku untuk SMA?
Keputusan lembaga yang lebih tinggi dari SLTP yang juga dapat dipedomani dalam
pengembangan Pedoman Pelaksanaan Penilaian di SLTP adalah UU Sistem Pendidikan Nasional
No. 2 tahun 1989.

3. Dalam satu semester siswa SMA memperoleh 3 kali ulangan harian da nada 3 kali tugas-tugas
dalam mata pelajaran Bahasa Inggris. Pada buku vatatan nilai guru Bahasa inggris tercantum
skor Amin masing-masingkegiatan tersebut sebagai berikut: 8,75; 6,80; 8,25; 6,75; 8,95; dan
8,00. Berapakah besarnya skor ulangan tersebut yang dapat dimasukkan untuk melengkapi
komponen nilai rapor?
Menurut ketentuan PP 19 tahun 2005 ulangan harian merupakan bagian dari penilaian oleh
guru, oleh karena itu besarnya skor yang didapat dapat diperhitungkan sebagai komponen nilai
rapot adalah

8,75 + 6,80 + 8,25 + 6,75 + 8,95 + 8,00

4. Dalam buku Pedoman Pelaksanaan Penilaian SMU tidak dibicarakan mengenai tes formatif,
mengapa demikian, berikan penjelasan!
Pedoman Pelaksanaan Penilaian SMU merupakan petunjuk atau bimbingan tentang pemberian
nilai peserta didik pada akhir semester atau akhir program, sedangkan tes formatif bertujuan
untuk menhimpun informasi tentang pelaksanaan pembelajaran (menentukan kualitas
pembelajaran). Jadi menilai pekerjaan guru (menilai proses pembelajaran.

5. Dalam salah satu pasal SK Mendikbud mengenai predikat kelulusan program doctor disebutkan
bahwa predikat tersebut diatyr oleh perguruan tinggi yang bersangkutan. Apakah predikat
kelulusan tersebut akan sama dengan predikat program magister? Berikan komentar anda!
Predikat lulusan untuk program doctor dapat diatur sebagai berikut:
3,00 – 3,50: memuaskan
3,51 – 3,85: sangat memuaskan
3,86 – 4,00: dengan pujian

Untuk predikat lulusan seperti di atas ditentukan juga olah masa studi, yaitu masa studi tepat
waktu sesuai dengan SK Mendiknas.

6. Pada saat manakah nilai 4, 3, 2, 1, dan 0 digunakan oleh dosen? Berikan penjelasan atau contoh!
Pemberian nilai 4, 3, 2, 1, dan 0 di tingkat perguruan tnggi digunakan pada saat menghitung
indeks prestasi belajar.

7. SK Menteri memberi kelonggaran pada perguruan tinggi untuk menentukan persyaratan


minimal SKS yang harus ditempuh untuk program SI yaitu antara 144 sampai dengan 160 SKS.
Jelaskan apa keuntungan dan kekurangan kalau dipilih yang minimal yaitu 144 SKS.
Jika program SI mempersyaratkan SKS minimal 144, maka bahan belajar mahasiswa per
semester lebih ringan dibandingkan dengan persyaratan minimal lebih dari 144. Ini berarti
materi pembelajaran lebih terkonsentrasi dan diharapkan kualitas hasil belajar akan lebih baik.
Namun ragam mata kuliah yang diambil terbatas.

8. Bagaimanakah anda memberi nilai terhadap kemampuan siswa menyanyikan sebuah lagu wajib yang
anda tugaskan? Berikan penjelasan!
Penilaian menyanyikan lagu dinilai berdasarkan pedoman penyekoran sebagai berikut:

Aspek penilaian rentang skor ni


lai

Materi suara 1 – 25
Teknik 1 – 35
menyanyi

No Rambu-rambu jawaban Skor


Penjiwaan 1 – 25
Penampilan 1 – 15

Skor maksimum 100

Skor nilai siswa: jumlah skor nilai diperoleh dibagi


skor Maksimum
Jumlah skor 30

LATIHAN 6.53

1. Jelaskan manfaat pelaksanaan pe-test - post-test dalam proses pembelajaran!


Manfaat dari pre-test adalah untuk mengetahui kemampuan awal peserta mengenai pelajaran yang
disampaikan. Pengembangan butir soal pre-test didasarkan pada tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan dalan rencana pembelajaran. Dengan demikian cakupan materi pre-test meliputi seluruh
materi yang akan disampaikan dalam proses pembelajaran.
Sedangkan manfaat daro post-test adalah untuk memperoleh gambaran tentang kemampuan yang
dicapai setelah berakhirnya penyampaian pelajaran.

2. Post-test dan tes sumatif sama-sama dilakukan pada akhir program pembelajaran. Dimanakah letak
perbedaan keduanya? Jelaskan!
Post-test adalah evaluasi akhir saat materi yang diajarkan pada hari itu telah diberikan yang mana
seorang guru memberikan post –test dengan makdud apakah murid sudah mengerti dan mengerti
materi yang baru saja diberikan pada hari itu. Manfaat dari post-test adalah untuk memperolah
gambaran tentang kemampuan yang dicapai setelah berakhirnya penyampaian pelajaran.
Sedangkan tes sumatif adalah tes yang dilaksanakn setelah berakhirnya pemberian sekelompok
program atau sebuah program yang lebih besar. Dengan tujuan, untuk menentukan nilai, untuk
menentukan seseorang anak dapat atau tidaknya mengikuti kelompok dalam menerima program
berikutnya, untuk mengisi catatan kemajuan belajar siswa yang sudah dia capai.

3. Jika dari hasil pre-test diketahui bahwa siswa telah menguasai konsep mengembun maka konsep
tersebut tidak perlu anda sampaikan dalam pembelajaran. Mengapa?
Karena, jika mengajarkan kembali suatu pelajaran yang telah dikuasai siswa maka besar kemungkinan
siswa tidak akan memperhatikan apa yang diajarkan. Besar kemungkinan mereka akan mengganggun
temannya, membuat kegaduhan, atau melakukan hal-hal lain yang tidak bermanfaat hal ini
disebabkan siswa mengalami kebosanan.

4. Dari hasil tes diagnostik diketahui bahwa Santo mengalami kesulitan belajar dalam memahami
konsep pembakaran. Apa yang harus anda lakukan agar kesulitan belajar yang dialami Santo dapat
teratasi? Jelaskan!
Harus mengetahui penyebab Santo mengalami kesulitan mungkin kurang lengkapnya penjelasan
guru dalam menjelaskan konsep pembakaran sehingga menyebabkan ketidakjelasan siswa. Dalam
kasus ini guru harus menggunakan metode pembelajaran yang variatif dengan melibatkan Santo
dalam percobaan, ajak berdiskusi dengan memperhatikan pendapatnya dan ujilah dengan
menunjukkan hasil-hasil percobaan.
5. Pendekatan penilaian manakah yang tepat digunakan untuk mengolah hasil penilaian formatif?
Jelaskan!
Tes formatif merupakan salah satu jenis tes yang diberikan kepada siswa setelah siswa
menyelesaikan satu unit pembelajaran. Tes formatif tidak dimaksudkan untuk memberi nilai kepada
siswa, hasil tes digunakan untuk memonitor apakah proses pembelajaran yang telah dilakukan telah
mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan. Jadi keberhasilan siswa ditentukan oleh
keberhasilannya sendiri, bukan dibandingkan dengan keberhasilan kelompok dalam kelasnya.

6. Berikan minimal 3 contoh penggunaan non-test!


Tiga contoh penggunaan non-test adalah
1. Penilaian diri tentang keyakinan kinerja guru oleh siswa
2. Sikap dan minat siswa terhadap mata pelajaran tertentu
3. Keberanian mengemukakan pendapat.

TUGAS TUTORIAL

1. A. Susunlah 10 soal pre


test! Soal pre test adalah
1. Istilah demokrasi dari bahasa Yunani, yaitu dari kata demos dan kratos. Yang dimaksud kratos
dalam pengertian demokrasi adalah...
a. Birokrasi b. rakyat c. memerintah d. kedaulatan

2. Permulaan penerapan demokrasi murni ditemukan di Negara….


a. Yunani b. romawi c. amerika serikat d. inggris
3. Landasan konstitusional pelaksanaan demokrasi di Indonesia adalah….
a. UUD 1945 pasal 26
b. UUD 1945 pasal 27
c. UUD 1945 pasal 28
d. UUD 1945 pasal 29

4. Sistem demokrasi yang dalam menyalurkan kehendaknya, rakyat memilih wakil-wakil mereka
untuk duduk dalam parlemen dikenal dengan nama….
a. Demokrasi langsung
b. Demokrasi tidak langsung
c. Demokrasi referendum
d. Demokrasi materiil

5. Prinsip pemerintahan dimana kedaulatan berada ditangan rakyat disebut….


a. Hokum ditegakkan oleh penegak hokum
b. Hokum dipahami oleh seluruh rakyat
c. Terdapat lembaga penegak hukum
d. Setiap orang sama di dalam hukum

6. Sistem pemerintahan dimana kedaulatan berada di tangan rakyat disebut….


a. Parlementer
b. Otokrasi
c. Demokrasi
d. Oligarki

7. Berikut ini prinsio-prinsip demokrasi, kecuali….


a. Keterlibatan warga dalam pembuatan keputusan politik
b. Tingkat persamaan (kesetaraan) tertentu antara warga negara
c. Tingkat kebebasan atau kemerdekaan tertentu yang diakui dan dipakai oleh para warganegara
d. Pengawasan rakyat terhadap kebijakan pemerintah dapat berjalan dengan baik
8. Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Pendapat tersebut
dikemukakan oleh….
a. John locke
b. Plato
c. Abraham Lincoln
d. Aristoteles

9. Government of the people, dalam kekuasaan pemerintah berada di tangan rakyat memiliki
arti….
a. Pemerintahan dari rakyat
b. Pemerintahan oleh rakyat
c. Pemerintahan untuk rakyat
d. Pemerintahan dikuasai rakyat

10. Pemerintahan diatur rakyat Government by the people, dalamkekuasaanpemerintahan berada


ditangan rakyat memiliki arti….
a. Pemerintahan dari rakyat
b. Pemerintahan oleh rakyat
c. Pemerintahan untuk rakyat

Soal post test adalah


1. Salah satu contoh keputusan yang dihasilkan secara demokrasi di sekolah adalah…
a. Pelaksanaan jadwal pelajaran
b. Pelaksanaan jadwal piket
c. Pelaksanaan kegiatan ektrakurikuler
d. Pelaksanaan kokurikuler

2. Salah satu contoh memelihara demokrasi pancasila adalah….


a. Mengadakan pemilihan kepala Negara
b. Mengadakan pemilihan objek wisata
c. Mengadakan pemilihan pelajar teladan
d. Penyelenggaraan pemilu

3. Pelaksanaan demokrasi pancasila terutama didasarkan atas asas….


a. Hak dan kewajiban
b. Pemungutan suara
c. Kebebasan warga Negara
d. Musyawarah untuk mufakat

4. Jika di sekolah kalian ada rapat OSIS dan terjadi perdebatan kalian….
a. Hak dan kewajiban
b. Pemungutan suara
c. Kebebasan warga Negara
d. Kebebasan warga Negara

5. Pengambilan keputusan menurut tata cara demokrasi pancasila dapat ditempuh dengan
cara….
a. Menurut saran para pemimpin
b. Musyawarah untuk mufakat
c. Memperhatikan petunjuk pemerintah
d. Mempertimbangkan peraturan tata tertib

6. Contoh perilaku demokratis di lingkungan sekolah, kecuali….


a. Pemilihan pengurus kelas oleh warga kelas
b. Berani mengajukan saran/usul dalam diskusi dan rapat kelas
c. Kebebasan berpendapar dalam diskusi dan rapat kelas
d. Mematuhi tata tertib sekolah

7. Dibawah ini yang bukan merupakan arti penting kehidupan demokrasi dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara adalah….
a. Makin lancarnya penyelenggaraan pemerintah
b. Makin meningkatnya kelancaran pelaksanaan pembangunan
c. Terjadinya komunikasi yang akrab dan harmonis antara pejabat dengan rakyat
d. Meningkatnya tindak kekerasan yang dilakukan oleh pejabat terhadap rakyat
8. Kebaikan budaya demokrasi dibandingkan budaya nondemokrasi adalah….
a. Adanya pertentangan dalam masyarakat
b. Adanya kebebasan warga Negara untuk menyampaikan aspirasi
c. Keputusan pemerintah tidak berdasarkan suara rakyat
d. Terjadi demokrasi

9. Akibat pemerintahan tidak menerapkan demokrasi maka akan terjadi….


a. Timbulnya pemerintahan oleh kaum otokrat yang kejam dan licik
b. Tudak terjamin bagi warga Negara sejumlah hak asasi yang tidak diberikan
c. Tidak terjamin kebebasan pribadi yang lebih luas sebagai warga Negara
d. Terlindungi kepentingan pokok mereka

10. Dibawah ini contoh perilaku yang mendukung tegaknya prinsip-prinsip demokrasi, kecuali….
a. Menghindarkan perbuatan otoriter
b. Melaksanakan amanat rakyat
c. Melaksanakan hak dengan merugikan orang lain
d. Mengembangkan toleransi antarumat beragama

2. Susunlah 2 soal tes diagnostik !


Contohnya adalah
1. Kelinci memiliki telinga yang lebih panjang dan tegak bila dibandingkan dengan yang lain. Fungsi
ciri khusus tersebut adalah….
a. Menarik minat lawan jenis
b. Alat keseimbangan untuk bergerak
c. Memudahkan menentukan keberadaan makanan
d. Memudahkan mengetahui keberadaan pemangsa

2. Perhatikan tabel berikut!


No Jenis hewan
1 Ikan
2 Cecak
3 Tokek
4 Katak
5 Ayam

Dasar pengelompokan hewan seperti pada tabel adalah….


a. Cara berkembangbiak
b. Jenis makanan
c. Tempat hidup
d. Jumlah kaki

3. Susunlah 10 soal tes formatif


! Soal tes formatif adalah
1. Benda berbentuk bulat bergerak dengan cara….
a. Meluncur
b. Menggelinding
c. Berputar
d. Mengalir

2. Pada bidang miring licin, balok kayu bergerak dengan cara….


a. Meluncur
b. Menggelinding
c. Berputar
d. Mengalir

3. Gerak benda padat tidak dipengaruhi oleh….


a. Warna
b. Bentuk
c. Ukuran
d. Kekasaran permukaan
4. Benda cair bergerak dengan cara….
a. Menggelinding
b. Berputar
c. Meluncur
d. Mengalir

5. Permukaan bidang miring yang kasar menyebabkan gerak balok kayu….


a. Sama cepat
b. Sama lambat
c. Lebih cepat meluncur
d. Lebih cepat berputar

6. Kincir angina tidak dapat digunakan untuk….


a. Menggiling gandum
b. Memompa air
c. Menghasilkan air
d. Membangkitkan listrik

7. Manfaat yang dapat langsung diperoleh dari energi matahari adalah….


a. Mengeringkan pakaian
b. Menggiling gandum
c. Memompa air
d. Membangkitkan listrik

8. Selain panasnya, makhluk hidup memanfaatkan… matahari


a. Bentuk
b. Cahaya
c. Ukuran
d. Jarak

9. Bunyi gitar dihasilkan oleh….


a. Tiupan
b. Getaran senar
c. Pukulan
d. Gesekan

10. Energi listrik tidak dihasilkan dari perubahan energi….


a. Minyak bumi
b. Angin
c. Air
d. Limbah

Anda mungkin juga menyukai