Anda di halaman 1dari 5

TERMIN 1

1. Mengapa seorang guru harus memahami dan menguasai teknik evaluasi pembelajaran?
(fauzi,6)
Jawaban : Evaluasi pembelajaran sangat penting dilakukan untuk mengetahui efektif
atau tidaknya suatu sistem pembelajaran yang diterapkan oleh tenaga pendidik. Jika
pendidik dapat memahami teknik-teknik evaluasi maka pendidik tersebut akan faham
dan bisa melakukan evaluasi dengan baik. Karena bila seorang pendidik tidak menguasai
teknik evaluasi dan tidak melakukan evaluasi, sama saja tenaga pendidik tersebut tidak
ada perkembangan dalam merancang sistem pembelajaran.

2. Bagaimana jika pendidik tidak melakukan evaluasi dalam proses pembelajaran?


(devara, 23)
Jawab : Evaluasi pembelajaran sangat penting dilakukan untuk mengetahui efektif
atau tidaknya suatu sistem pembelajaran yang diterapkan oleh tenaga pendidik atau
guru.
Karena apabila seorang tenaga pendidik atau guru tidak melakukan evaluasi, sama saja
tenaga pendidik tersebut tidak ada perkembangan dalam merancang sistem pembelajaran.

3. Jika tadi sudah dijelaskan mengenai konsekuensi kriteria acuan patokan. Jelaskan lebih
lanjut mengenai komsekuensi kriteria acuan norma! (anisah r, 12)
Jawab : Konsekuensi dari jenis kriteria ini adalah akan selalu ada peserta didik yang
berhasil dan tidak, terutama jika kemampuan daya tes tersebut sangat tinggi. Bisa jadi,
peserta didik yang skornya di atas 50 atau 60 dianggap tidak berhasil, karena skor rata-
rata kelas ternyata di atas 60. Oleh karena demikian berat konsekuensi dari penggunaan
kriteria acuan norma, maka lazim digunakan pada tes atau evaluasi sumatif, Sebagai
sebuah alat ukur, kriteria acuan norma ini, haruslah dapat membedakan antara peserta
didik yang pandai dan tidak, yang berusaha sungguh-sungguh dan tidak. Sebab, kalau
tidak dapat, maka sebagai alat ukur, daya beda tes tersebut dianggap rendah. Dalam
praktik, di antara kedua kriteria ini seringkali digabungkan, sehingga menjadi kriteria
gabungan.

TERMIN 2
1. Hal apa saja yang perlu diperhatikan sebelum melakukan penilaian pembelajaran berupa
test pengukuran penilaian dan evaluasi? (elsa, 30)
a. Menentukan tujuan Penilaian.
Tujuan penilaian harus ditentukan sebelum penilaian agar lebih jelas hal apa saja
yang akan dinilai guru serta mengantisipasi terjadinya penyimpangan atau
ketidaksinambungan dalam aspek penilaian.
b. Menentukan aspek-aspek penilaian.
Menentukan aspek penililaian dapat memberikan gambaran jelas kepada guru aspek
apa saja yang dinilai dari peserta didik.
c. Menentukan Teknik penilaian.
Teknik penilaian dapat diartikan dengan alat atau cara pengambilan data atau nilai
terhadap hasil kemampuan belajar peserta didik.
d. Menentukan kisi-kisi penilaian.
Kisi-kisi penilaian dapat dimaksud dengan format yang berisi tentang soal-soal yang
nantinya akan digunakan oleh guru dalam proses penilaian terhadap peserta didik.
e. Menyusun soal.
Soal yang dibuat tentu sesuai dengan kisi-kisi tyang telah disusun oleh guru.
f. Menentukan tolak ukur hasil penilaian.
Tolak ukur penilaian dapat diartikan dengan batas atau patokan dalam proses
penilaian, tolak ukur bertujuan untuk mempermudah guru dalam menilai peserta
didik.

2. Apakah dengan melakukan evaluasi daoat mempengaruhi mutu sekolah? (febri, 28)
Jawab : Terhadap mutu sekolah, evaluasi tentu saja akan mempengaruhi mutu sekolah
tersebut karena akan membuat karyawan yang ada disekolah mengetahui kelemahan
dan juga kelebihan yang ada pada sistem yang sudah diterapkan.

3. Kendala apa saja yang di hadapi oleh guru dalam melaksanakan teknik evaluasi
terhadap hasil belajar peserta didik? (pupe 29)
Jawaban : guru atau pendidik mengalami kesulitan dalam melakukan penilaian lantaran
ada empat aspek yang harus dinilai, seperti spiritualitas, sosial, pengetahuan, dan
keterampilan murid. Guru atau pendidik tak bisa memberikan penilaian secara optimal
karena banyaknya jumlah peserta didik.

TERMIN 3
1. Teknik evaluasi pembelajaran apakah yangpaling bagus atau paling efektif di gunakan di
masa pandemi yangmana pembelajaran di lakukakan secara daring. Dan tolong
berikanalasannya. (arum, 14)
Jawaban : Menurut saya adalah teknik tes,, karena pada saat pandemi sepertiini kita
lebih banyak menggunakan pembelajaran secara daring danteknik tes yang paling tepat
digunakan. Teknik tes misalkan berupapilihan ganda, pilihan ganda tersebut dapat dibuat
menjadi file yangbisa dikirimkan melalui akses jaringan internet.

2. Bagaimana peran evaluasi dalam meningkatkan kualitas Pendidikan? (azizah, 17)


Jawab : Evaluasi dapat dijadikan ukuran yang dapat dipertanggungjawabkan untuk
menilai keberhasilan proses belajar mengajar yang dilakukan oleh gurunya,
apakah proses belajar mengajar berlangsung secara efektif atau malah sebaliknya.

3. Terdapat dua kriteria acuan patokan. Kriteria acuan patokan dan kriteria acuan norma.
Kriteria mana yang lebih efektif digunakan? (andini, 10)
Jawab : tidak ada yang lebih efektif. Kedua kriteria tersebut digunakan dengan tujuan
masing masing. Kriteria acuan patokan digunakan untuk menjelaskan hasil tes formatif
seperti ulangan harian dan digunakan terutama untuk survei. Sedangkan kriteria acuan
norma digunakan untuk mengklasifikasi hasil tes sumatif seperti PAS sertaa digunakan
untuk penugasan

TERMIN 4
1. Apa yg menjadi kendala atau hambatan dalam mengembangkan evaluasi non tes?
(oliv, 26)
Jawaban : ada beberapa faktor antara lain yaitu kurangnya waktu dalam pembuatan
instrument non tes, siswa yang kurang paham terhadap pelaksanaan penilaian non
tes, kurang terampilnya guru dalam pembuatan instrument non tes. Maka beberapa
faktor yang dapat diatasi oleh guru yaitu dengan seorang guru harus lebih bisa
meningkatkan keretampilannya dalam pembuatan instrument non tes dan
pelaksanaannya. Serta guru harus lebih pintar lagi mengatur waktu untuk menyusun
instrument penilaian agar tidak ada lagi guru yang kurang bisa mengatur waktu
dalam pembuatan instrument tes.

2. Aspek apa saja yang menjadi sasaran dalam menggunakan teknik non tes? (nicky, 22)
Jawaban : teknik non-tes biasanya digunakan untuk mengukur keberhasilan peserta
didik dalam pembelajaran yang tidak dapat dikukur dengan alat tes. Non-tes digunakan
karena banyaknya aspek kemampuan peserta didik yang sulit diukur secara kuantitatif
dan mencangkup objektifitas. Jadi aspek yg dinilai dari teknik non tes meliputi
perbuatan, ucapan, kegiatan, pengalaman, tingkah laku, riwayat hidup, dan lain
sebagainya.

3. Mengapa seorang tenaga pendidik memerlukan program tindak lanjut dalam evaluasi
peserta didik? (vira, 16)
Jawab : karena program tindak lanjut dilakukan dalam rangka peningkatan kualitas
pembelajaran secara timbal balik antara guru dengan peserta didik. Keberhasilan
pelaksanaannya pun juga harus melalui kerja sama yang baik antara guru, siswa, dan
orang tua/wali.

TERMIN 5
1. Mengapa sekarang rata-rata tidak ada perankingan dalam pelaporan hasil evaluasi
pembelajaran peserta didik? (afifa, 4)
Jawaban : karena satuan pendidikan dan guru menganggap setiap peserta didik itu
istimewa, setiap peserta didik dilahirkan memiliki potensi kecerdasannya masing-
masing. Hal tersebut tidak akan mengurangi semangat belajar peserta didik, justru
membuka kesempatan peserta didik dalam mengembangkan empati kepada temannya
yang mengalami kesulitan saat mengikuti pelajaran tertentu. Dan peserta didik akan
merasa menjadi bagian dari kelas yang setara dan sederajat tanpa membedakan dari
ranking sehingga menghilangkan perasaan rendah diri dari peserta didik.

2. Dari beberapa teknik non tes yang ada, teknik non tes yang mana menurut kelompok
yaling mudah bagi guru atau Pendidik yang memberikan penilaian? (agita,5)
Jawaban : Dalam menentukan metode evaluasi perlu dilakukan analisis terlebih dahulu
tentang metode apa yang baik digunakan dan sesuai dengan materi yang diajarkan.
Karena menentukan teknik evaluasi ditentukan sesuai kebutuhan evaluasi. Namun dari
beberapa teknik evaluasi non tes menurut kelompok kami yang paling mudah terutama
bagi guru atau pendidik yang menilai, salah satunya adalah teknik wawancara. Karena
disini pendidik hanya perlu menyusun soal, mencari narasumber yang tepat, setelah itu
melakukan wawancara dan pengkajianmateri. Tidak perlu membutuhkan data-data yang
kongkret. Seperti teknik non tes lainnya.

3. Apa hakikat sebenarnya dari remidial? (maulana, 7)


Jawab : kegiatan remedial adalah usaha pemberian bantuan kepada siswa yang
mengalami kesulitan belajar untuk mendapatkan hasil belajar yang lebih baik atau
mencapai ketuntasan belajar. Tujuan nya meliputi :
a. agar siswa dapat memahami dirinya, khususnya prestasi belajarnya
b. dapat memperbaiki/mengubah cara belajar siswa ke arah yang lebih baik.
c. dapat memilih materi dan fasilitas belajar secara tepat.
d. dapat mengembangkan sikap dan kebiasaan yang dapat mendorong
tercapainya hasil belajar yang jauh lebih baik.
e. dapat melaksanakan tugas-tugas belajar yang diberikan kepadanya, setelah
ia mampu mengatasi hambatan-hambatan yang menjadi penyebab kesulitan
belajarnya.
Prinsip:
a. Adaptif
b. Interaktif
c. Fleksibilitas dalam metode pembelajaran dan penilaian
d. Pemberian umpan balik sesegera mungkin
e. Kesinambungan dan ketersediaan dalam pemberian pelayanan

TERMIN 6
1. Dalam melakukan evaluasi akan didapatkan sebuah nilai, apabila nilai peserta
didik rendah dan peserta didik tersebut tidak naik kelas, apakah dalam penilaian
tersebut peserta didik dikategorikan sebagai anak tidak pintar? (gadis, 24)
Jawaban : tidak, karena tujuan pendidikan untuk memberikan keputusan tetapi
ketidakberhasilan dan keberhasilam dalam pelaksanaan program pembelajaran
untuk diambil tindak lanjut dengan melakukan perbaikan program pembelajaran.

2. Seperti yang kita tahu penilaian atau evaluasi hasil belajar kebanyakan kan menilai
tentang pemahaman materi, tingkat pengetahuan, ingatan atau hal lain yang
berhubungan dengan kognitif kan. Nah pertanyaan saya Mengapa ranah kognitif yang
paling banyak dinilai oleh para guru sebagai indikasi penilaian hasil belajar siswa?
Jawab: karena pada kegiatan pembelajaran di sekolah kan kebanyakan penyampaian
materi, pengkajian materi, sehingga yang dibutuhkan adalah kemampuan kognitifnya
untuk memahami, menghafal, mengetahui serta memahami atau meguasai materi isi
yang telah diajarkan atau yang telah diperoleh pada kegiatan belajar mengajar tersebut.

3. Faktor faktor apa yang harus diperhatikan dalam melaksanakan kegiatan remedial?
(anggit, 11)
Jawab :
a. Guru memberikan pembelajaran pada KD yang belum dikuasai oleh peserta
didik melalui upaya tertentu. Setelah perbaikan pembelajaran dilakukan, guru
melakukan penilaian untuk mengetahui apakah peserta didik telah mencapai
kriteria ketuntasan minimal. Apabila telahmencapai kriteria ketuntasan, peserta
didik dapat melanjutkan pembelajaran pada KD/sub tema/tema berikutnya.
b. Hasil penilaian melalui penilaian harian, penugasan dapat digunakan oleh
guru untuk merencanakan perbaikan (remedial) dan pengayaan
(enrichment). Penilaian yang dimaksud tidak terpaku pada hasil tes
(penilaian harian) pada KD tertentu.
c. Pembelajaran remedial dilaksanakan sampai peserta didik menguasai KD
yang ditentukan.
d. Teknik remedial bisa diberikan secara individual, berkelompok, atau
klasikal. Beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam
pelaksanaan pembelajaran remedial yaitu; pembelajaran individual,
pemberian tugas, diskusi, tanya jawab, kerja kelompok, dan tutor sebaya.

Anda mungkin juga menyukai