Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

SISTEM INFORMASI PENDUKUNG PENGAMBILAN


KEPUTUSAN
Mata kuliah : system informasi manaje

1
SISTEM INFORMASI PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN

A. Definisi Pengambilan keputusan

Pengambilan keputusan merupakan proses pemilihan alternatif


tindakan untuk mencapai tujuan atau sasaran tertentu. Pengambilan
keputusan dilakukan dengan pendekatan sistematis terhadap permasalahan
melalui proses pengumpulan data menjadi informasi serta ditambah dengan
faktor – faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan.
Menurut Herbert A. Simon (Kadarsah, 2002:15-16), tahap – tahap yang
harus dilalui dalam proses pengambilan keputusan sebagai berikut : 

1. Tahap pemahaman ( intelegence phase )


2. Tahap perancangan ( design phase )
3. Tahap pemilihan ( chice phase )
4. Tahap implementasi ( implementation phase )

1. Tahapan dan Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan

Menurut Simon, proses pengambilan keputusan meliputi tiga fase


utama yaitu inteligensi, desain, dan kriteria. Ia Kemudian menambahkan fase
keempat yakini implementasi (Turban, 2005).

a. Fase Inteligensi
Intelegensi dalam pengambilan keputusan meliputi scanning
(Pemindaian) lingkungan, entah secara intermiten ataupun terus-menerus.
Inteligensi mencakup berbagai aktivitas yang menekankan identifikasi
situasi atau peluang-peluang masalah. Tahapan dalam fase intelegensi
antara lain identifikasi masalas (peluang), klasifikasi masalah, dan
kepemilikan masalah.

b. Fase Desain

2
Fase desain meliputi penemuan atau mengembangkan dan
menganalisis tindakan yang mungkin untuk dilakukan. Hal ini meliputi
pemahaman terhadap masalah dan menguji solusi yang layak. Tahapan
dalam fase intelegensi antara lain memilih sebuah prinsip pilihan,
mengembangkan (menghasilkan) alternatif-alternatif, dan mengukur hasil
akhir.

c. Fase Pilihan

Pilihan merupakan tindakan pengambilan keputusan yang kritis.


Fase pilihan adalah fase di mana dibuat suatu keputusan yang nyata dan
diambil suatu komitmen untuk mengikuti suatu tindakan tertentu. Batas
antara fase pilihan dan desain sering tidak jelas karena aktivitas tertentu
dapat dilakukan selama kedua fase tersebut dank arena orang dapat sering
kembali dari aktivitas pilihan ke aktivitas desain. Sebagai contoh,
seseorang dapat menghasilkan alternatif baru selagi mengevaluasi
alternatif yang ada. Fase pilihan meliputi pencarian, evaluasi, dan
rekomendasi terhadap suatu solusi yang tepat untuk model.

d. Fase Implementasi

Pada hakikatnya implementasi adalah solusi yang diusulkan untuk


suatu masalah atau inisiasi terhadap hal baru, dan pengenalan terhadap
perubahan. Definisi implementasi sedikit rumit karena implementasi
merupakan sebuah proses yang panjang dan melibatkan batasa-batasan
yang tidak jelas. Pendek kata, implementasi berarti membuat suatu solusi
yang direkomendasikan bisa bekerja.

2. Sistem Pendukung Keputusan ( SPK )

Sistem Pendukung Keputusan merupakan suatu sistem interaktif yang


mendukung keputusan dalam proses pengambilan keputusan melalui
alternatif–alternatif yang diperoleh dari hasil pengolahan data, informasi dan
rancangan model. Dari pengertian sistem pendukung keputusan maka dapat
ditentukan karakteristik antara lain :

a. Mendukung proses pengambilan keputusan, menitikberatkan pada


management by perception.

3
b. Adanya interface manusia / mesin dimana manusia (user) tetap
memegang control proses pengambilan keputusan.
c. Mendukung pengambilan keputusan untuk membahas masalah
terstruktur, semi terstruktur  dan tidak struktur.
d. Memiliki kapasitas dialog untuk memperoleh informasi sesuai
dengan kebutuhan.
e. Memiliki subsistem – subsistem yang terintegrasi sedemikian rupa
sehingga dapat berfungsi sebagai kesatuan item.
f. Membutuhkan struktur data komprehensif yang dapat melayani
kebutuhan informasi seluruh tingkatan manajemen

a. Keputusan tingkatan

Dalam sistem pendukung keputusan terdapat tiga keputusan tingkatan


perangkat keras maupun lunak. Masing – masing tingkatan berdasarkan
tingkatan kemampuan berdasarkan perbedaan tingkat teknik, lingkungan dan
tugas yang akan dikerjakan. Ketiga tingkatan tersebut adalah : keputusan
terstruktur, keputusan semi terstruktur, dan keputusan tidak terstruktur.

1) Keputusan Terstruktur

Keputusan terstruktur adalah keputusan yang dilakukan secara


berulang-ulang dan bersifat rutin. Informasi yang dibutuhkan spesifik,
terjadwal, sempit, interaktif, real time, internal, dan detail. Prosedur yang
dilakukan untuk pengambilan keputusan sangat jelas. Keputusan ini
terutama dilakukan pada manajemen tingkat bawah. Contoh: Keputusan
pemesanan barang dan keputusan penagihan piutang; menentukan
kelayakan lembur, mengisi persediaan, dan menawarkan kredit pada
pelanggan.

2) Keputusan Semi terstruktur

Keputusan semiterstruktur adalah keputusan yang mempunyai sifat


yakni sebagian keputusan dapat ditangani oleh komputer dan yang lain
tetap harus dilakukan oleh pengambil keputusan. Informasi yang
dibutuhkan folus, spesifik, interaktif, internal, real time, dan terjadwal.
Contoh: Pengevaluasian kredit, penjadwalan produksi dan pengendalian

4
sediaan, merancang rencana pemasaran, dan mengembangkan anggaran
departemen.

3) Keputusan Tidak Terstruktur

Keputusan tidak terstruktur adalah keputusan yang penanganannya


rumit karena tidak terjadi berulang-ulang atau tidak selalu terjadi.
Keputusan ini menuntut pengalaman dan berbagai sumber yang bersifat
eksternal. Keputusan ini umumnya terjadi pada manajemen tingkat atas.
Informasi yang dibutuhkan umum, luas, internal, dan eksternal. Contoh:
Pengembangan teknologi baru, keputusan untuk bergabung dengan
perusahaan lain, perekrutan eksekutif.

b. keuntungan sistem pengambilan keputusan

Beberapa keuntungan penggunaan SPK antara lain adalah sebagai


berikut (Surbakti, 2002):
1) Mampu mendukung pencarian solusi dari berbagai permasalahan
yang kompleks.
2) Dapat merespon dengan cepat pada situasi yang tidak diharapkan
dalam konsisi yang berubah-ubah.
3) Mampu untuk menerapkan berbagai strategi yang berbeda pada
konfigurasi berbeda secara cepat dan tepat.
4) Pandangan dan pembelajaran baru.
5) Sebagai fasilitator dalam komunikasi.
6) Meningkatkan kontrol manajemen dan kinerja.
7) Menghemat biaya dan sumber daya manusia (SDM).
8) Menghemat waktu karena keputusan dapat diambil dengan cepat.
9) Meningkatkan efektivitas manajerial, menjadikan manajer dapat
bekerja lebih singkat dan dengan sedikit usaha.
10) Meningkatkan produktivitas analisis.

c. komponen sistem pengambilan keputusan

5
Adapun komponen-komponen dari Sistem Pengambilan Keputusan
adalah sebagai berikut.:

1) Management Data

Termasuk database, yang mengandung data yang relevan untuk


berbagai situasi dan diatur oleh software yang disebut Database
Management System (DBMS).
2) Management Model

Melibatkan model finansial, statistikal, management science,


atau berbagai model kualitatif lainnya, sehingga dapat memberikan
ke sistem suatu kemampuan analitis, dan manajemen software yang
dibutuhkan.

3) Communication

User dapat berkomunikasi dan memberikan perintah pada


Decision Support Sistem melalui subsistem ini. Ini berarti
menyediakan Interface.

4) Knowledge Management

Subsistem optional ini dapat mendukung subsistem lain atau


bertindak atau bertindak sebagai komponen yang berdiri sendiri.

B. Sistem Informasi Manajemen (SIM)

Sistem informasi yang digunakan untuk menyajikan informasi yang


digunakan untuk mendukung operasi, manajemen, dan pengambilan
keputusan dalam sebuah organisasi. SIM menghasilkan informasi untuk
memantau kinerja, memelihara koordinasi, dan menyediakan informasi
untuk operasi organisasi. Umumnya SIM mengambil data dari system
pemrosesan transaksi.

1. Karakteristik SIM

6
Beberapa karakteristik Sistem informasi Manajemen (SIM) adalah
sebagai berikut :
a. Beroperasi pada tugas-tugas yang terstruktur, yakni pada
lingkungan yang telah mendefinisikan hal-hal berikut secara tegas
dan jelas: prosedur operasi, aturan pengambilan keputusan, dan
arus informasi.
b. Meningkatkan efisiensi dengan mengurangi biaya.
c. Menyediakan laporan dan kemudahan akses yang berguna untuk
pengambilan keputusan tetapi tidak secara langsung (manajer
menggunakan laporan dan informasi dan membuat kesimpulan-
kesimpulan tersendiri untuk melakukan pengambilan keputusan).

2. Macam-macam laporan SIM

a. Laporan periodis adalah laporan yang dihasilkan dalam selang


waktu tertentu seperti harian, mingguan, bulanan, kwartalan, dan
sebagainya.
b. Laporan ikhtisar adalah laporan yang memberikan ringkasan
terhadap sejumlah data/informasi.
c. Laporan perkecualian adalah laporan yang hanya muncul kalau
terjadi keadaan yang tidak normal. Sebagai contoh, manajer
pembelian mungkin memerlukan laporan pengiriman barang dari
pemasok yang sudah terlambat satu minggu. Laporan ini hanya
muncul kalau keadaan yang diminta terpenuhi.
d. Laporan perbandingan adalah laporan yang menunjukkan dua
atau lebih himpunan informasi yang serupa dengan maksud untuk
dibandingkan.

C. Sistem-sistem Pendukung Pengambilan Keputusan

1. Sistem pendukung pengambilan keputusan/Decision Support


System(DSS)

Sistem pendukung keputusan adalah sistem interaktif berbasis


komputer yang mendukung pemakai dalam kemudahan akses terhadap
data dan model keputusan. serta dalam upaya untuk membantu proses
pengambilan keputusan yang efektif untuk memecahkan masalah yang
bersifat semi terstruktur dan tidak terstruktur, karena itu harus mampu:

7
a. Ditambah / dikembangkan
b. Mendukung analisis data dan model desisi
c. Berorientasi pada masa yang akan datang
d. Digunakan dalam waktu yang tidak terjadwal

Sistem pendukung keputusan merupakan sistem informasi


interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan, dan pemanipulasian
data yang digunakan untuk membantu pengambilan keputusan pada
situasi yang semiterstruktur dan situasi yang tidak terstruktur di mana tak
seorangpun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat.
DSS lebih ditujukan untuk mendukung manajemen dalam melakukan
pekerjaan yang bersifat analitis, dalam situasi yang kurang terstruktur dan
dengan kriteria yang kurang jelas. DSS tidak dimaksudkan untuk
mengotomasikan pengambilan keputusan, tetapi memberikan perangkat
interaktif yang memungkinkan pengambil keputusan dapat melakukan
berbagai analisis dengan menggunakan model-model yang tersedia.

a. Tujuan DSS
Menurut Turban (2005), Tujuan dari DSS adalah sebagai berikut:
1) Membantu dalam pengambilan keputusan atas masalah yang
terstruktur
2) memeberikan dukungan atas pertimbangan managerial dan
bukannya dimaksudkan untuk menganti fungsi manager.
3) Meningkatkan efektivitas keputusan yang diambil daripada
perbaikan efisiensinya.
4) Kecepatan komputasi
5) Meningkatkan produktifitas
6) Dukungan kualitas
7) Berdaya saing
8) Mengatasi keterbatasan koognitif dalam pemrosesan dan
penyimpanan.
b. Karakteristik DSS

8
Beberapa Karakteristik DSS antara lain adalah sebagai berikut :
1) Menawarkan keluwesan, kemudahan beradaptasi, dan tanggapan
yang cepat.
2) Memungkinkan pemakai memulai dan mengendalikan masukan dan
keluaran.
3) Dapat dioperasikan dengan sedikit atau tanpa bantuan pemrogram
profesional.

4) Menyediakan dukungan untuk keputusan dan permasalahan yang


solusinya tak dapat ditentukan di depan.
5) Menggunakan analisis data dan perangkat pemodelan yang canggih.

2. Sistem Informasi Eksekutif/Executive Support Systems (ESS)

Sistem informasi eksekutif adalah sistem informasi yang


menyediakan fasilitas yang fleksibel bagi manajer dan eksekutif dalam
mengakses informasi eksternal dan internal yang berguna untuk
mengidentifikasi masalah atau mengenali peluang. Pemakai yang awam
dengan komputerpun tidak sulit mengoperasikannya karena sistem
dilengkapi dengan antarmuka yang sangat memudahkan pemakai untuk
menggunakannya (user-friendly).

a. Karakteristik ESS antara lain :


1) Dapat digunakan untuk meringkas, menapis, dan memperoleh detil
data.
2) Menyediakan analisis kecenderungan (trend analysis), pelaporan
perkecualian, dan kemampuan drill-down.
3) Dapat digunakan untuk mengakses dan memadukan data internal dan
eksternal.
4) Mudah digunakan dan terkadang tidak perlu atau hanya perlu sedikit
pelatihan untuk menggunakannya.
5) Dapat digunakan secara langsung oleh eksekutif tanpa perantara.
6) Menyajikan informasi dalam bentuk teks, grafik, dan table.
7) Terkadang dilengkapi fasilitas komunikasi elektronis (e-mail dan
konferensi dengan komputer), kemampuan analisis data

9
(spreadsheet, bahasa query, dan DSS), dan perangkat produktivitas
pribadi (seperti kalendar elektronis).

3. Sistem Pengambilan Keputusan Kelompok/Group Decision Support


System (GDSS

a. Konsep GDSS

Sistem pendukung pengambilan keputusan kelompok (group


decision support system GDSS) adalah “sistem berbasis komputer
yang membantu sekelompok orang melakukan tugas (atau mencapai
tujuan) yang sama dan memberikan antarmuka untuk digunakan
bersama.” istilah lain juga digunakan untuk menggambarkan aplikasi
tekhnologi informasi kedalam situasi kelompok. Istilah lain antara
lain sistem pendukung kelompok , kejasama berbantuan komputer,
dukungan kerja kolaboratif terkomputerisasi, dan sistem penemuan
elektronik.

b. Letak Lingkungan GDSS

GDSS membantu memecahkan masalah dengan cara


menyediakan lokasi yang kondusif untuk komunikasi. Jika anggota
bertemu pada saat yang bersamaan, maka lokasi ini disebut
pertukaran sinkron salah satu contoh adalah pertemuan komite.
Jika para anggota bertemu pada watu yang berbeda-beda, maka
lokasi ini disebut Pertukaran asinkron salah satu contohnya adalah
saling berbalas komunikasi melalui e-mail.

c. Ruang Keputusan

Ruang keputusan (decision room) adalah tempat


sekelompok kecil orang bertemu langsung. Ruang ini membantu

10
komunikasi melalui kombinasi perabotan, peralatan dan tempat.
Peralatan mencakup kombinasi komputer, mikrofon penangkap
suara, kamera video, dan layar lebar. Ditengah tengah ruangan
terletak konsol fasilitator. Fasilitator adalah seorang yang tugas
utamanya adalah menjaga diskusi dijalurnya.

4. Sistem Pakar/Expert System (ES)

Sistem pakar (expert system), yaitu sistem yang meniru kepakaran


(keahlian) seseorang dalam bidang tertentu dalam menyelesaikan suatu
permasalahan (Horn, 1986).

a. Konfigurasi Sistem Pakar

Sistem pakar tediri dari empat bagian utama antara lain :

1) Interface Pengguna
2) Basis Pengetahuan (knowledge basis)
3) Mesin Inferensi (inference engine)
4) Mesin Pengembangan

1) Interface Pengguna

Memungkinkan manajer untuk memasukan instruksi dan


informasi kedalam sistem pakar yang menerima informasi dari
sistem tersebut. Intruksi ini menentukan parameter yang
mengarahkan sistem pakar dalam prosespemikirannya. Input
informasi berbentuk nilai yang dikaitkan dengan penjelasan.
Terdapat dua penjelasan : penjelasan dari pertanyaan yang
diberikan manajer dan penjelasan mengenai solusi masalah

2) Basis Pengetahuan (knowledge basis).

Berisikan fakta yang menggambarkan masalah serta tekhnik


penggambaran pengetahuan yang menjelaskan bagaimana fakta

11
bersentuhan secara logis. Istilah Domain masalah (problaim
domain) digunakan untuk menggambarkan area permasalahan.

3) Mesin Inferensi (inference engine)

Bagian dari sistem pakar yang melakukan pemikiran dengan


cara menggunakan isi basis pengetahuan dalam urutan tertentu.
Selama konsultasi, mesin inferensi memeriksa aturan-aturan basis
peengetahuan satu demi satu, dan jika persyaratan satu aturan
benar, maka suatu tindakan dilaksanakan . Dalam terminologi
sistem pakar, aturan diberhentikan jika tindakan diambil.

4) Mesin Pengembangan

Sistem pengembangan, yang digunakan untuk membuat


sistem pakar. Ada dua pendekatan yang tersedia : bahasa
pemograman dan kerangka sistem pakar. Kerangka sistem
pakar (expert system shell) adalah prosesor siap pakai dan dapat
disesuaikan untuk masalah tertentu dengan cara menambahkan
basis pengetahuan yang sesuai. Cara pikir berbasis kasus
(casebased reasoning–CBR) pendekatan ini menggunakan data
historis sebagai dasar untuk pengidentifikasian masalah dan
merekomendasikan solusi.

D. KESIMPULAN

Sistem pendukung keputusan dirancang memiliki sifat yang dinamis dan


fleksibel dalam perusahaan. Sistem pendukung keputusan membantu
memberikan alternatif-alternatif pada proses pengambilan keputusan, tetapi
tidak menggantikan pemakai sebagai pengambil keputusan. Konsep DSS
merupakan sebuah sistem interaktif berbasis komputer yang membantu
pembuatan keputusan memanfaatkan data dan model untuk menyelesaikan
masalah-masalah yang bersifat tidak terstruktur dan semi terstruktur.

12
Para manajer membuat beragam keputusan dalam proses penyelesaian
suatu masalah. Dalam menyelesaikan masalah, manajer melalui empat
aktivitas : intelijen, perancangan, pemilihan, dan pengkajian. Dalam mengambil
cara pandang sistem dan mengikuti pendekatan sistem, manajer dapat
menggunakan model sistem umum suatu perusahaan atau model lingkungan.
Tujuan dari mengambil cara pandang sistem adalah memberi kesempatan
kepada organisasi untuk bekerja sebagai sistem yang efektif dan efisien.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. SISTEM AREA FUNGSIONAL

Sistem informasi berdasarkan area fungsional adalah merupakan


sistem informasi yang ditujukan untuk memberikan informasi bagi
kelompok orang yang berada pada bagian tertentu dalam suatu
perusahaan dengan perusahaan lain berbeda-beda.[1][1] Sedangkan di
dalam suatu perusahaan/ organisasi itu sendiri juga memiliki beberapa
atau sejumlah area fungsional bisnis seperti akuntansi, pemasaran,
produksi, dan sebagainya seperti tampak dalam tabel sebagai berikut:

Area fungsional

Tugas

Penjualan dan pemasaran

Menangani penjualan dan pemasaran produk/jasa yang dihasilkan


perusahaan.

Manufaktur

Manghasilkan produk

Keuangan

Mengelola aset-aset perusahaan

Akutansi

13
Memelihara rekamnan-rekam transaksi keuangan dalam
perusahaan.

Berdasarkan area fungsional seperti ini, dikenal sejumlah sistem


inìformasi fungsional. Jadi, sistem informasi adalah sistem informasi yang
ditunjukkan untuk memberikan informasi bagi kelompok orang yang
berada pada bagian tertentu dalam perusahaan. Beberapa contoh sistem
informasi fungsional yang umum adalah sebagai berikut :

a) Sistem Informasi akuntansi ( accountinginformationsystem )

b) Sistem Informasi keuangan ( Finance informationsystem )

c) Sistem informasi manufaktur ( Manufacturing /


Productioninformationsystem )

d) Sistem Informasi pemasaran ( Marketinginformationsystem


atau MKIS )

e) Sistem Informasi SDM ( Human resourceinformationsystem


atau HRIS )

Macam – macam Sistem Informasi fungsional yang ada antara satu


perusahaan dengan perusahaan yang lainnya berbeda – beda. Sebagai
contoh perusahaan yang distribusinya tidak memiliki sistem informasi
produksi.

Perlu kita ketahui bahwa sistem – sistem informasi fungsional tidak


berdiri sendiri secara fisik. Sistem–sistem informasi ini terdapat berbagai
sumber daya dalam organisasi. Dalam sistem informasi perusahaan, sistem
– sistem informasi fungsional ini akan berkedudukan sebagai sub sistem –
sub sistem.

Sistem informasi

Keterangan

Sistem Informasi Akuntasi

Sistem informasi yang menyediakan informasi yang dipakai oleh


fungsi akuntansi (akuntan) ( departemen atau bagian akuntasi ). Sistem ini

14
biasanya mencakup semua transaksi yang berhubungan dengan keuangan
dalam perusahaan.

Sistem Informasi Keuangan

Sistem informasi yang menyediakan informasin pada fungsi


keuangan ( departemen atau bagian keuangan ). Yang menyangkut
keuangan perusahaan. Misalnya berupa ringkasan arus kas ( cashflow dan
informasi pembayaran ).

Sistem Informasi Manufaktur

Sistem informasi ini bekerja sama dengan sistem informasi lain


untuk mendukung manajemen perusahaan ( baik dalam hal perencanaan
maupun pengendalian ). Dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan
dengan produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan. Misalnya berupa
data-data bahan mentah, profil vendor baru dan jadwal produksi.

Sistem Informasi

Keterangan

Sistem Informasi Pemasaran

Sistem informasi yang menyediakan informasi yang akan dipakai


oleh fungsi pemasaran. Misalnya berupa rangkaian penjelasan.

Sistem Informasi SDM

Sistem informasi yang menyediakan informasi yang akan dipakai


oleh fungsi personalia. Misalnya berisi tentang informasi gaji, ringkasan
pajak dan tunjangan – tunjangan hingga kinerja pegawai.

Penggolongan sistem – sistem informasi fungsional ini sering kali


didasarkan pada perspektif yang berbeda. Semua informasi, selain sistem
informasi akuntansi, dianggap sebagai sistem informasi manajemen.

15
2

B. PEMBAGIAN PEMODELAN SISTEM AREA FUNSIONAL

a. Sistem Informasi Akuntansi

1) Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sebuah Sistem Informasi


yang menangani segala sesuatu yang berkenaan dengan Akuntansi.[2][3]
Akuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuah Sistem Informasi. Sistem
Informasi akuntansi merupakan suatu bagian yang sangat penting dalam
suatu sistem informasi perusahaan. Dalam suatu sistem informasi
perusahaan, sistem informasi akuntansi merupakan suatu bagian dari
sistem informasi yang biasanya lebih banyak berhubungan dengan data
keuangan

Akuntansi sebagai suatu sistem informasi biasanya akan mencakup


kegiatan mengidentifikasi, menghimpun, memproses, dan
mengkomunikasikan informasi ekonomi mengenai suatu organisasi ke
berbagai pihak. Tujuan utama dari akuntansi keuangan adalah untuk
menyediakan suatu informasi yang relevan terhadap pihak-pihak luar
seperti pemegang saham, kreditur, maupun pihak pemerintah. Hal ini
tercapai dengan menerbitkan laporan-laporan periodik, seperti neraca,
laporan laba/rugi, laporan laba yang ditahan dan laporan perubahan
modal.[3][4]

Disamping itu tujuan yang utama dari akuntansi keuangan adalah


menyediakan informasi bagi pihak intern perusahaan yaitu pihak
manajemen sehingga dapat menggunakan laporan keuangan untuk dasar
pengambilan keputusan. Agar dapat memenuhi kebutuhan informasi bagi
pihak ekstern maupun intern tersebut, maka disusun suatu sistem
informasi akuntansi. Sistem ini dirancang untuk menghasilkan informasi
berupa informasi keuangan yang berguna bagi pihak ekstern maupun
intern perusahaan. Sesuai kebutuhan dan kemampuan perusahaan, maka

16
sistem informasi akuntansi dapat diproses baik dengan cara manual
maupun dengan menggunakan mesin-mesin mulai dari mesin pembukuan
yang sederhana sampai dengan komputer. Keterlibatan komputer dalam
roda perputaran kehidupan perusahaan memang bermacam, tergantung
pada tingkat kebutuhan dan kemampuan perusahaan. Bagi perusahaan
besar yang memiliki sistem yang rumit dan kompleks, komputer akan
dipergunakan secara maksimal dengan cara membangun suatu jaringan
yang integral dan rumit dengan mengoperasikan komputer dalam jumlah
banyak.

2) Fungsi Utama Sistem Informasi Akuntansi

- mengumpulkan dan menyimpan data yang berkaitan dengan


aktivitas dan transaksi.

- memproses data agar menjadi informasi yang dapat


digunakan dalam proses pengambilan keputusan.

- melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi

3) Subsistem Sistem Informasi Akuntansi

Subsistem sistem informasi akuntansi terdiri atas 5 sistem, yaitu :

- Sistem Pengeluaran (expendituresystem) Segala peristiwa


yang berhubungan dengan usaha mendapatkan sumber-sumber ekonomis
yang diperlukan oleh perusahaan, baik berupa barang ataupun jasa, baik
pemasok dari luar maupun dari karyawan didalam perusahaan.

- Sistem Pendapatan (revenuesystem) Berhubungan dengan


penjualan barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan kepada
konsumen dan mendapatkan pembayaran dari mereka.

- Sistem Produksi (productionsysteme) Berhubungan dengan


pengumpulan, penggunaan dan pengubahan bentuk suatu sumber
ekonomi.

- Sistem Manajemen Sumber Daya


(resourcesmanagementsystem) Meliputi peristiwa-peristiwa yang berkaitan

17
dengan manajemen dan pengendalian sumber daya seperti investasi dan
aktiva tetap (fasilitas).

- Sistem Buku Besar dan Laporan Keuangan


(generalledgerandfinancialaccounting)

4) Manfaat Sistem Informasi Akuntansi

- Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga


dapat melakukan aktivitas secara efektif dan efisien.

- Dapat Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk


dan jasa yang dihasilkan

- Meningkatkan efisiensi

- Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan

- Meningkatkan sharingknowledge

- Menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan

5) Faktor–faktor yang dipertimbangkan dalam penyusunan suatu


sistem informasi akuntansi:

- Sistem informasi akuntansi yang disusun harus memenuhi


prinsip yang cepat yaitu sistem informasi akuntansi harus menyediakan
informasi yang diperlukan dengan cepat dan tepat waktu serta dapat
memenuhi kebutuhan dan kualitas yang sesuai.

- Sistem informasi yang disusun harus memenuhi prinsip yang


aman yaitu sistem informasi harus dapat membantu menjaga keamanan
harta milik perusahaan.

- Sistem informasi akuntansi yang disusun harus memenuhi


prinsip yang murah, yang berarti bahwa biaya untuk menyelenggarakan
sistem informasi akuntansi tersebut harus dapat ditekan sehingga relatif
tidak mahal.

b. Sistem Informasi Keuangan

1) Pengertian Sistim Informasi Keuangan

18
Berdasarkan dari beberapa atau berbagai pengertian menurut para
ahli, sistem Informasi Keuangan adalah sistem informasi yang dirancang
untuk menyediakan informasi mengenai arus uang bagi para pemakai di
seluruh perusahaan. Sistem Informasi Keuangan juga merupakan bagian
dari sistem informasi manajemen yang digunakan untuk memecahkan
masalah-masalah keuangan perusahaan.[4][7]

2) Tugas Pokok Sistem Informasi Keuangan

Terdapat 3 jenis tugas pokok untuk sistem informasi keuangan, yaitu


:

- Mengidentifikasi kebutuhan uang yang akan datang,

- Membantu perolehan dana tersebut, dan

- Mengontrol penggunaan dana.

3) Tujuan Sistem Informasi Keuangan

Adapun beberapa tujuan dari Sistem Informasi Keuangan adalah


sebagai berikut :

- Meningkatkan kualitas pelaporan keuangan agar lebih


akurat, tepat waktu dan dapat dipertanggung jawabkan yang mampu
menghubungkan kantor cabang ke kantor pusat.

- Mendukung efisiensi, efektifitas dan kelancaran dalam


penyusunan laporan keuangan

- Sebagai upaya mencapai peningkatan laporan keuangan.

4) Model Sistem Informasi Keuangan

Ketiga tugas pokok tersebut ditampilkan sebagai subsistemoutput


dalam sistem informasi keuangan. Sistem mempunyai pengaturan yang
sama dengan yang digunakan untuk sistem informasi pemasaran dan
manufaktur.

Komponen input sistem informasi keuangan terdiri dari subsistem


audit internal, sistem informasi akuntansi/pemrosesan data,
subsistemintelejen keuangan.

19
Komponen output sistem informasi keuangan terdiri atas subsistem
peramalan, subsistem manajemen dana, subsistem pengendalian.

5) Subsistem Model Sistem Informasi Keuangan[5][10]

a) SubsistemInput

Terdapat tiga subsisteminput yaitu : subsistem


akuntansi/pemrosesan data, subsistem audit internal, dan subsistem
intelegensi keuangan.

- Subsistem Informasi Akuntansi, menyediakan berbagai data


input bagi aplikasi keuangan.

- Subsistem Audit Internal, membantu SIA untuk menyediakan


data dan informasi internal dengan penelitian khusus yang dilakukan
auditor.

- SubsistemIntelejen Keuangan, mengumpulkan informasi dari


elemen – elemen lingkungan yang mempengaruhi arus uang masyarakat
keuangan, pemegang saham dan pemilik serta pemerintah.

b) SubsistemOutput

Terdapat tiga subsistemoutput yaitu : subsistem peramalan,


subsistem manajemen dana, dan subsistem pengendalian.

- Subsistem Peramalan, melakukan peramalan jangka panjang


(misal 5 – 10 tahun kedepan) guna menyediakan dasar bagi perencanaan
dasar bagi perencanaan strategis.

- Subsistem Manajemen Dana, berkaitan dengan arusnya uang


melalui perusahaan.

- Subsistem Pengendalian, menyiapkan anggaran operasi tahunan


dan selanjutnya menyediakan informasi umpan balik kepada manajer
sehingga mereka dapat memantau biaya aktual dibandingkan dengan
anggaran.

20
c. Sistem Informasi Manufaktur

1) Pengertian Sistem Informasi Manufaktur

Manufaktur, dalam arti yang paling luas, adalah suatu proses


merubah bahan baku menjadi produk. Proses ini meliputi : perancangan
produk, pemilihan material dan tahap‐tahap proses dimana produk
tersebut dibuat.[6][11]

Definisi manufaktur secara umum adalah suatu aktifitas yang


kompleks yang melibatkan berbagai variasi sumberdaya dan aktifitas
perancangan produk, pembelian, pemasaran, mesin dan perkakas,
manufacturing, penjualan, perancangan proses, productioncontrol,
pengiriman material, supportservice, dan customerservice.

Sistem Informasi Manufaktur merupakan suatu sistem berbasis


komputer yang bekerja dalam hubungannya dengan sistem informasi
fungsional lainnya untuk mendukung manajemen perusahaan dalam
pemecahan masalah yang berhubungan dengan manufaktur produk
perusahaan yang pada dasarnya akan tetap bertumpu pada input, proses
dan output. Sistem ini digunakan untuk mendukung suatu fungsi produksi
yang meliputi seluruh kegiatan yang terkait dengan perencanaan dan
pengendalian proses untuk memproduksi barang atau jasa.

2) Manfaat Sistem Informasi Manufaktur

Manfaat digunakannya sistem informasi manufaktur di dalam


perusahaan adalah sebagai berikut:[7][12]

- Hasil produksi perusahaan akan lebih cepat dan tepat waktu


karena sistem informasi manufaktur menggunakan komputer sebagai alat
prosesnya.

- Setiap komponen data dalam suatu sistem informasi


manufaktur dapat menunjang proses pengolahan untuk menjadi informasi
yang berguna bagi departemen persediaan, departemen produksi dan juga
departemen. kualitas sehingga keuntungan yang diperoleh perusahaan
lebih meningkat karena informasi yang diperoleh adalah informasi yang
sangat akurat dan terpercaya.

- Arsip lebih terstruktur karena menggunakan sistem database.

21
- Dengan menggunakan sistem informasi manufaktur yang
berupa fisik robotik, maka hasil produksi semakin cepat, tepat dan
berkurangnya jumlah sisa bahan yang tidak terpakai.

3) Input Data dan Informasi dalam Model Sistem Informasi


Manufaktur

Input data yaitu berupa data internal dan data eksternal, data
internal merupakan data intern system keseluruhan yang mendukung
proses pengolahan data menjadi informasi yang berguna. Data tersebut
meliputi sumber daya manusia (SDM), material, mesin, dan hal lainnya
yang mendukung proses secara keseluruhan seperti transportasi,
spesifikasi kualitas material, frekuensi perawatan, dan lain-lain.

Data Eksternal perusahaan merupakan data yang berasal dari luar


perusahaan (environment) yang akan mendukung proses pengolahan data
menjadi informasi yang berguna untuk perhitungan cost dalam
manufaktur mulai dari awal hingga akhir proses. Contoh data eksternal
yaitu data pemasok (supplier), kebijakan pemerintah tentang UMR, listrik,
dll.

4) Subsistem Model Sistem Informasi Manufaktur

a) SubsistemInput

Sub sistem input terdiri dari :[8][13]

- Subsistem Informasi Akuntansi

Mengumpulkan data intern yang akan menjelaskan operasi


manufaktur dan data lingkungan yang menjelaskan transaksi
perusahaan dengan pemasok. Sebagai salah satu contoh, pegawai
produksi memasukan data ke dalam terminal dengan menggunakan
kombinasi media yang dapat dibaca mesin dan keyboard. Media berbentuk
dokumen dengan bar code yang dapat dibaca secara optik atau dengan
tanda pensil yang dapat dibaca secara optik, dan kartu plastik dengan
garis‐garis catatan yang dapat dibaca secara magnetis

22

Anda mungkin juga menyukai