Anda di halaman 1dari 18

BEKISTING KNOCK DOWN PADA CAPPING BEAM

Capping Beam merupakan balok penutup pada konstruksi bangunan bawah (misal
turap, dinding penahan, dsb). Selain sebagai penutup, Capping Beam juga
berfungsi sebagai balok pengunci pada konstruksi sheet pile.

Pada proyek ini, terdapat pekerjaan Capping Beam sebagai penutup susunan
sheet pile yang terpancang di sepanjang sungai.

Urutan pelaksanaannya adalah sebagai berikut :


1. Pembobokan kepala sheetpile sampai elevasi rencana.
2. Pemasangan pembesian capping beam sesuai shop drawing.
3. Pemasangan bekisting.
4. Pengecoran capping beam.
5. Pembongkaran bekisting.

Kelima pekerjaan diatas saling berhubungan (saling berpengaruh satu sama


lain) karena pelaksanaannya berurutan. Oleh karena itu, cepat atau
lambatnya durasi dari satu siklus ini sangat berpengaruh terhadap
pelaksanaan pekerjaan ini.

Panjang capping beam yang akan dikerjakan adalah sepanjang + 1550 m.


Dengan panjang tersebut, siklus pekerjaan akan berulangulang. Dengan
asumsi sekali siklus pengecoran capping beam sepanjang 24 m, maka
pekerjaan ini akan berulang sebanyak + 65 kali.

Dari 5 urutan pekerjaan tersebut, cepat atau lambatnya pemasangan dan


pembongkaran bekisting adalah hal terpenting dalam pelaksanaan, oleh
karena itu perlu didesain sistem bekisting yang cukup efektif untuk
pelaksanaan.

Metode Bekisting Konvensional


Dengan menggunakan metode bekisting konvensional dari kayu, kekurangannya
adalah :
1. Material kayu tidak awet untuk dipakai berulang-ulang.
2. Waktu untuk pasang dan bongkar bekisting menjadi lama.
3. Banyak menghasilkan sampah kayu dan paku, sehingga lokasi menjadi
kotor.
4. Bentuknya tidak presisi.
Metode Bekisting Knock Down
Dengan berbagai kekurangan metode bekisting konvensional tersebut maka
direncanakanlah sistem bekisting knock down yang terbuat dari plat baja
dan besi hollow. Untuk 1 unit bekisting knock down ini memang biayanya
jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan bekisting kayu, namun bekisting
ini lebih awet dan tahan lama, sehingga dapat digunakan seterusnya sampai
pekerjaan selesai, jadi jika ditotal sampai selesai pelaksanaan, bekisting
knock down ini menjadi jauh lebih murah.
Proses desain bekisting knock down ini berawal dari ide dari Pak Noerhadi
yang beliau gambarkan dalam bentuk sketsa sederhana. Dari sketsa inilah
sistem bekisting di desain.
Metode pelaksanaannya adalah sebagai berikut :

Bobok Sheet Pile s/d elevasi rencana


Pasang Double Canal & Kencangkan Tie Rod

Pasang kayu dan papan dasar


Pasang Pembesian Capping Beam

Pasang Panel Dinding & Pengunci Atas-Bawah


Pengecoran Capping Beam & Finishing Permukaan

Bongkar Panel Dinding Bekisting


Pelaksanaan Pekerjaan
Setelah desain selesai, berikut adalah foto-foto pelaksanaan capping beam
dengan bekisting sistem knock down tersebut.
Setelah Double Canal & Papan kayu terpasang, Lapisi bekisting dinding
dengan minyak bekisting
Setelah pembesian terpasang, setting bekisting dinding dan pengunci atas-
bawah
Tampak Samping
Mulai Pengecoran Beton
Finishing Permukaan Beton
Bersihkan cipratan beton dari bekisting
Bersihkan tetesan beton di bawah bekisting (dinding sheet pile)
Agat tidak ada tagisan beton dari capping beam di sheet pile
Jika hujan, segera tutup dengan terpal plastik agar permukaan capping beam
tidak rusak
Setelah cukup umur > 8 jam bekisting bisa dibongkar untuk dipindah ke
depannya kembali
Kunci dari keberhasilan pekerjaan Capping Beam adalah kelurusan marking
dan kerapihan finishing beton pada saat pengecoran.

Anda mungkin juga menyukai