Anda di halaman 1dari 3

Nama : Candika Aprila Saputra

NIM : 02032011026
S1 Teknik Informatika

SEJARAH…
Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, latar belakang
terjadinya Sumpah Pemuda karena beberapa faktor antara lain: Politik Etis Belanda
Berkembangnya pers Kemunculan berbagai organisasi kepemudaan Berbagai faktor latar
belakang tersebut menyebabkan berkembangnya masa pergerakan kebangsaan, suatu periode
yang sangat penting dalam sejarah perjuangan bangsa. Dalam periode pergerakan kebangsaan
ini telah terjadi peristiwa yang sangat penting dan monumental yaitu peristiwa Sumpah Pemuda.
Sumpah Pemuda adalah puncak (klimaks) dari sebuah perjuangan untuk mempersatukan
seluruh bangsa menuju cita-cita kemerdekaan Indonesia.
Politik Etis Belanda berbagai kebijakan pemerintah kolonial Belanda justru
mengakibatkan kemiskinan dan penderitaan rakyat di Nusantara. Kebijakan pemerintah kolonial
Belanda mendapatkan kritik keras dari politikus dan intelektual Belanda, salah satunya adalah
CH Van Deventer. Kritik dari politikus dan kaum intelektual Belanda mendapatkan perhatian dari
pemerintah Belanda. Kemudian dikeluarkan kebijakan balas budi yang disebut Politik Etis. Politik
Etis adalah kebijakan balas budi yang dibuat oleh pemerintah Belanda untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyat yang dikenal dengan Politik Etis. Politik Etis ini menyasar balas budi dalam
tiga bidang yaitu pendidikan (edukasi), pertanian (irigasi) dan perpindahan penduduk
(transmigrasi atau emigrasi).
Bidang pendidikan membuka wawasan bagi kaum muda terpelajar. Kaum muda
terpelajar adalah golongan baru yang membawa ide-ide pada kesadaran kebangsaan. Dalam
membentuk suatu ideologi kebangsaan, hal penting yang menghubungkan para kaum terpelajar
adalah sarana komunikasi dan transportasi. Kaum muda terpelajar ini memelopori lahirnya
kebangkitan nasional di Indonesia.
Berkembangnya pers atau media cetak telah menggerakkan ide-ide kemajuan. Sehingga
lebih memacu berkembangnya ideologi dan pergerakan kebangsaan. Adanya surat kabar-surat
kabar yang sudah terbit saat itu mempercapat berkembangnya semangat nasionalisme di
kalangan bangsa Indonesia. Beberapa surat kabar pada awal abad ke-20 itu antara lain
Pemberitaan Betawi, Pewarta Prijaji, Djawi Kanda, Retnodhoemillah, Sinar Djawa, Tjahaja
Timoer, Pewarta Hindia dan lainnya.
Kemunculan berbagai organisasi kepemudaan Pada perkembangan fase kebangkitan
nasional ditandai dengan mulai berkembangnya berbagai organisasi pergerakan yang
mengusung ideologi kemajuan dan kebangsaan bahkan juga politik untuk pembebasan rakyat
dari penjajahan.
Kebijakan, Penyimpangan dan Dampak Berbagai organisasi yang berkembang di era
kebangkitan nasional berdasarkan corak atau sifat yang berbeda-beda, antara lain: Bercorak
keagamaan atau sekuler Bercorak kedaerahan atau bersifat nasional Kooperatif atau non-
kooperatif Pemuda atau wanita Akan tetapi berbagai organisasi pergerakan nasional tersebut
belum mampu menciptakan persatuan yang kooh untuk bersama-sama melawan penjajah.
Sebab masih memikirkan bagaimana organisasinya berkembang. Kondisi tersebut menjadi
pemikiran serius dari kalangan pemuda untuk mewujudkan gerakan persatuan dan kesatuan di
antara berbagai organisasi.
Beberapa organisasi pemuda pada masa pergerakan nasional yaitu Boedi
Oetomo, Sarekat Islam, Indische Partij, Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, Perkumpulan Politik
Katolik Jawi, Taman Siswa dan lainnya.

Kata – kata atau kalimat rancu di dalam artikel.


Contoh kata rancu :
Pada judul bacaan, SEJARAH
Seharusnya, judul diletakkan dan tidak menggunakan titik,
SEJARAH

Contoh kalimat rancu :


Dalam artikel pada paragraf pertama, kalimat pertama seharusnya,
Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, latar belakang
terjadinya Sumpah Pemuda karena beberapa faktor,antara lain: Politik Etis Belanda,
berkembangnya pers dan kemunculan berbagai organisasi kepemudaan serta berbagai faktor
latar belakang tersebut menyebabkan berkembangnya masa pergerakan kebangsaan, suatu
periode yang sangat penting dalam sejarah perjuangan bangsa.

Contoh kalimat rancu :


Paragraf dua, kalimat utama seharusnya,
Politik Etis Belanda dan berbagai kebijakan pemerintah kolonial Belanda, justru
mengakibatkan kemiskinan dan penderitaan rakyat di Nusantara.
Paragraf dua, kalimat akhir seharusnya,
Politik Etis ini menyasar balas budi dalam tiga bidang yaitu pendidikan (edukasi), pertanian
(irigasi), dan perpindahan penduduk (transmigrasi / emigrasi).

Contoh kalimat rancu :


Paragraf keempat, kalimat ketiga dan keempat seharusnya,
Adanya surat kabar yang sudah terbit saat itu, mempercapat berkembangnya semangat
nasionalisme di kalangan bangsa Indonesia.
Beberapa surat kabar pada awal abad ke-20 itu antara lain : Pemberitaan Betawi,
Pewarta Prijaji, Djawi Kanda, Retnodhoemillah, Sinar Djawa, Tjahaja Timoer, Pewarta Hindia,
dan lainnya

Contoh kata rancu :


Paragraf kelima, kata pada seharusnya,
Pada huruf kecil, pada

Contoh kalimat rancu :


Paragraf keenam, kalimat pertama seharusnya,
Kebijakan, Penyimpangan dan Dampak berbagai organisasi
Kata rancu : nasional
Seharusnya : Nasional

Anda mungkin juga menyukai