Anda di halaman 1dari 9

PERJUANGAN BANGSA INDONESIA DALAM MEMPERTAHANKAN

KEMERDEKAAN

MAKALAH INI DIBUAT DAN DIPRESENTASIKAN PADA MATA KULIAH KONSEP


DASAR IPS DI MI/SD

OLEH:
Kelompok 05:
Rohmah Annisa (221240019)
Gia Syauqiyah Ramadhani (221240029)
Rahma Syifa Annisa (221240033)

Dosen pengampu:
Oman Fathurohman, M. Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan inayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Perjuangan Bangsa Indonesia
Dalam Mempertahankan Kemerdekaan”
Terima kasih kami ucapkan kepada bapak Oman Fathurohman, M. Pd. yang telah
membantu kami baik secara moral maupun materi. Terima kasih juga kami ucapkan kepada
teman-teman yang telah mendukung kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan tepat waktu.
Kami menyadari, bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna baik
dari segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan agar
kami bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.
Semoga makalah ini bisa menambah wawasan dan bisa bermanfaat untuk perkembangan
dan peningkatan ilmu pengetahuan kita semua.

Serang, 20 Oktober 2023


Penyusun

Kelompok 05

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................iii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
BAB II.............................................................................................................................................3
PEMBAHASAN..............................................................................................................................3
BAB III............................................................................................................................................5
PENUTUP.......................................................................................................................................5
KESIMPULAN................................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................6

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Perjuangan untuk memperoleh kemerdekaan Indonesia merupakan rangkaian
perjuangan yang panjang dan didukung oleh seluruh lapisan masyarakat baik yang
berdasarkan nasionalisme maupun semangat keagamaan. Sebelum Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia dibacakan, Indonesia berada dalam penjajahan Jepang. Pada
masa pemerintahan Jepang aktifitas baik bersifat formal maupun non-formal berada di
bawah pengawasan Jepang. Selain itu juga terjadi kekerasan yang semena-mena terhadap
rakyat Indonesia. Melihat kondisi seperti itu, semangat pemberontakan dan bergerilya
sudah meluapluap di lapisan masyarakat Indonesia, karena sudah tidak tahan lagi
menderita atas penindasan yang sudah melebihi batas-batas perikemanusiaan.1
Zaman revolusi fisik (1945-1950) merupakan suatu zaman yang paling cemerlang
dalam sejarah Indonesia, hak-hak Indonesia akan kemerdekaan ditunjukkan oleh
pengorbanan-pengorbanan yang luar biasa oleh bangsa Indonesia. Revolusi yang menjadi
alat tercapainya kemerdekaan bukan hanya merupakan suatu kisah sentral dalam sejarah
Indonesia melainkan merupakan suatu unsur yang kuat di dalam persepsi bangsa
Indonesia itu sendiri.2
Untuk pertama kalinya di dalam kehidupan kebanyakan rakyat Indonesia segala
sesuatu yang serba paksaan yang berasal dari kekuasaan asing hilang secara tiba-tiba.

1
Ayuningtyas et al., “Perjuangan Panglima Besar Jenderal Soedirman Pada Masa Revolusi Fisik Tahun 1945-1950.”
2
Sari and Ima, “SEJARAH PEJUANG BANJAR MENDIRIKAN PEMERINTAH MILITER PADA MASA PERJUANGAN
REVOLUSI FISIK.”
iv
Tradisi nasional yang mengatakan bahwa rakyat Indonesia berjuang bahu-membahu
selama revolusi hanya merupakan sedikit dasar sejarah (Ricklefs, 1991: 317). Kedaulatan
dan persatuan bangsa masih harus terus diuji karena masih adanya ancaman dari luar
negeri seperti dari Belanda yang mengandalkan tentara NICA. Begitu pula dari dalam
negeri belum sepenuhnya stabil karena adanya ancaman keamanan dimana-mana.
Mengenai orang-orang Indonesia yang mendukung revolusi, maka ditarik perbedaan-
perbedaan antara kekuatan-kekuatan perjuangan bersenjata dan kekuatan-kekuatan
diplomasi, antara mereka yang mendukung revolusi dan mereka yang menentangnya,
antara generasi muda dan generasi tua, antara golongan kiri dan golongan kanan, antara
kekuatan-kekuatan islam dan kekuatan-kekuatan sekuler, dan sebagainya.3

2. RUMUSAN MASALAH
a. Bagaimana kondisi awal revolusi fisik?
b. Bagaimana kondisi masyarakat pada masa revulosi fisik?
c. Bagaimana kondisi sosial budaya pada masa revolusi fisik ?
d. Apa yang terjadi saat revolusi fisik berakhir?
e. Apa yangharus kita lakukan untuk memertahankan kemerdekaan?

3. TUJUAN
a. Untuk mengetahui kondisi awal pada masa revolusi fisik
b. Unutk mengetahui kondisi masyarakat pada masa revolusi fisik
c. Untuk mengetahui kondisi sosial budaya pada masa revolusi fisik
d. Untuk mnegtahui kondisi saat revolusi fisik berakhir
e. Untuk mengetahui perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan

3
Ayuningtyas et al., “Perjuangan Panglima Besar Jenderal Soedirman Pada Masa Revolusi Fisik Tahun 1945-1950.”
v
BAB II
PEMBAHASAN
1. Menjelaskan kondisi awal revolusi fisik
Dengan mulai tibanya pihak sekutu guna menerima penyerahan jepang maka
muncul lah tantangan serius yang pertama terhadap revolusi. Pada awal tahun 1945 pihak
sekutu telah memutuskan bahwa pasukan pasukan amerika akan memusatkan perhatian
pada pulau pulau di jepang . dengan demikian tanggung jawab atas Indonesia akan di
pindahkan dari komando pasifik barat daya Amerika kepada komando Asia tenggara
Inggris dibawah pimpinan Lord louis mountbatten. Tentu saja belanda ingin sekali
menduduki kembali Indonesia dan menghukum mereka yang bekerja sama dengan
jepang.
Pemerintah pusat Republik Indonesia segera dibentuk di jakarta pada akhir
agustus 1945. Pemerintah menyetujui konstitusi yang telah di rancang oleh panitia
kemerdekaan indonesia sebelum menyerahnya jepang. Akan tetapi, pihhak angkatan laut
jepang memperingatkan bahwa orang-orang indonesia yang beragama kristen di
wilayahnya tidak akan menyetujui peranan istimewa islam, sehingga piagam jakarta dan
syarat bahwa kepala negara haruslah seorang muslim tidak jadi di cantumkan. Soekarno
diangkat sebagai presiden dan hatta sebagai wakil presiden, karena politikus yakin bahwa
hanya merekalah yang dapat berurusan dengan pihak jepang.
Masa revolusi fisik dalam keyakinan banyak pihak dianggap sebagai suatu zaman
yang merupakan kelanjutan dari masa lampau. Bagi para Pemimpin Revolusi Indonesia,
revolusi bertujuan untuk melengkapi dan menyempurnakan proses penyatuan dan
kebangkitan nasional yang telah dimulai empat dasawarsa sebelumnya (Ricklefs,
1991:318). Di awal revolusi, tidak satupun pembagian dasar di antara bangsa Indonesia
vi
tersebut telah terpecahkan terkecuali sepanjang ada kesepakatan tentang kemerdekaan
sebagai tujuan pertama bagi kaum revolusioner, segala sesuatunya tampak dimungkinkan
kecuali kekalahan. Pada akhirnya, kekalahan telah nyaris terjadi dan kemungkinan-
kemungkinan terbatas secara drastis. Walaupun saling mencurigai, namun kekuatan-
kekuatan perjuangan bersenjata dan kekuatan-kekuatan diplomasi secara bersama-sama
berhasil mencapai kemerdekaan. Kekuatan-kekuatan yang mendukung revolusi sosial,
generasi muda, golongan kiri, dan kekuatan Islam semuanya menghadipi harapan yang
sangat terbatas (Ricklefs, 1991:318).
Selama masa revolusi fisik (1945-1950) Indonesia berada dalam kondisi “darurat
perang”. Kondisi-kondisi seperti inilah yang secara langsung maupun tidak langsung
berpengaruh terhadap perkembangan kehidupan sosial dan budaya masyarakat Indonesia
selama masa revolusi fisik. Ketidakstabilan kehidupan sosial muncul di berbagai tempat
diwilayah Indonesia.4

2. Menjelaskan kondisi masyarakat pada masa revulosi fisik


Laksamana Patterson (komandan garis belakang Skuadron Tempur kelima
Inggris) pada tanggal 29 september 1945 mengumumkan bahwa pasukan-pasukan sekutu
datang untuk melindungi rakyat dan untuk memulihkan keamanan dan ketertiban hingga
pemerintah Hindia Belanda yang berwenang berfungsi kembali. Pada hari yang sama,
letnan jenderal Sir Philip Christison (panglima sekutu untuk Hindia Belanda)
mengumumkan bahwa pasukan jepang di jawa sementara harus dipakai untuk
memulihkan keamanan dan ketertiban. Pengumuman ini segera diikuti oleh pendaratan
kontinen-kontinen kecil pasukan Belanda dibawah perlindungan Inggris (Kahin, 1995:
180).5

3. Menjelaskan kondisi ekonomi dan sosial budaya pada masa revolusi fisik
Kondisi ekonomi pada awal kemerdekaan dapat dikatakan mengalami
kemandegan, baik secara mikro maupun makro.6 Selain mengalami stagnasi yang berarti,
ekonomi Indonesia juga mengalami inflasi yang tinggi pada awal tahun 1946 dan
rendahnya cadangan devisa negara. Tantangan di bidang ekonomi sangat berat baik dari
segi produksi, distribusi maupun perdagangan. Fokus utama pemerintahan dan rakyat
4
Ayuningtyas et al.
5
SRI UNTARI, “PERTARUNGAN DUA MATA UANG: UANG REPUBLIK DAN UANG NICA PADA MASA REVOLUSI DI
JAKARTA (1946-1950).”
6
Soedradjat Djiwandono, dkk, “Sejarah Bank Indonesia Periode I: 1945-1959,.” , (Jakarta: Bank Indonesia, 2005), h.
5
vii
Indonesia adalah mempertahankan kemerdekaan, maka pada masa revolusi tidak ditemui
kebijakan ekonomi yang berencana dan berjangka panjang.7
Penekanan program ekonomi masih berfokus pada pemulihan dan perbaikan
keadaan, dalam rangka menghadapi masa krisis yang diperkeruh dengan usaha blokade
ekonomi oleh Belanda. Belanda melarang hasil bumi atau komoditas Indonesia diekspor
dan melarang negara lain untuk melakukan impor ke Indonesia. Tindakan blokade
ekonomi yang dilakukan oleh pasukan Belanda menyebabkan terjadinya penumpukan
barang yang seharusnya diekspor dan kelangkaan barang kebutuhan yang seharusnya
didapat dengan impor. Sehingga, sebagian barang-barang Indonesia yang tidak dapat
diekspor terpaksa dibumihanguskan.8 Akibatnya, ekonomi menjadi tidak stabil karena
jumlah uang yang beredar tidak sesuai dengan barang kebutuhan yang tersedia. Disisi
lain, Indonesia dihadapkan dengan berbagai perjuangan baik secara diplomasi maupun
militer untuk mempertahankan kemerdekaan.9
4. Menjelaskan apa yang terjadi saat revolusi fisik berakhir
Begitu halnya pada waktu terjadi revolusi fisik di daerah bali terjadi para pejuang
tidak mngenal lelah bahu membahu menghadapi Belanda (NICA) beserta kaki tangannya
(antek-anteknya atau mata-matanya) karena tidak sudi dijajah kembali. Belanda (NICA)
dalam hal ini menggunakan berbagai macam cara untuk memengaruhi rakyat agar dapat
menarik simpati. Selain itu, Belanda (NICA) juga menggunakan berbagai macam terror
kepada rakyat supaya mereka menjadi takut dan sebaliknya membenci para pejuang.
Meskipun demikian, Belanda (NICA) tidak mudah dapat mengalahkan para
pejuang di Bali, terbukti pada masa revolusi fisik di Bali para pejuang cukup lama dapat
berthana menghadapi Belanda. Belanda dalam hal ini sudah menggunakan peralatan
tempur yang jauh lebih modern dengan tentara yang terlatih dibanding para pejuang
namun tidak mudah dapat mengalahkannya. Sedangkan batasan waktu yang digunakan
dalam tulisan ini meliputi 1945-1950.
Tahun 1945 digunakan sebagai batasan awal dari tulisan ini adalah setelah
Proklamasi Kemerdekaan Republic Indonesia, Belanda (NICA) ingin menjajah kembali
sehingga perjuangan bangkit kembali. Kemudian pada tahun 1950 digunakan sebagai
batasan akhir dari tulisan ini karena perjuangan di Bali telah berakhir dengan penurunan
gerilya berhubung adanya pengakuan kedaulatan.
Pada waktu terjadinya revolusi fisik di Bali berbagai macam cara yang digunakan
oleh Belanda (NICA) beserta kaki tangannya untuk memengaruhi rakyat termasuk
menggunakan terror agar tidak bersimpati kepada pejuang dimana berada antara lain:
a. Membagikan jajan, rokok, serta menghamburkan uang logam
b. Memberikan rotidan jalan-jalan naik mobil
7
R.Z Leirissa, dkk, “Sejarah Perekonomian Indonesia.”, (Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2012), h. 90
8
Al-Rahab, “Ekonomi Berdikari Sukarno.”, (Depok: Komunitas Bambu, 2014)
9
SRI UNTARI, “PERTARUNGAN DUA MATA UANG: UANG REPUBLIK DAN UANG NICA PADA MASA REVOLUSI DI
JAKARTA (1946-1950).”
viii
c. Membagikan nasi
d. Melakukan provokasi10
5. Menjelaskan apa yang harus kita lakukan untuk memertahankan kemerdekaan
Kemerdekaan Indonesia yang telah diraih pada 17 Agustus 1945 sudah
seharusnya dipertahankan dan diperjuangkan, akan tetapi perjuangan untuk menangkis
para penjajah dalam upaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia tidak serta merta
harus dilakukan dengan kekerasan atau mengulurkan senjata hingga berperang secara
fisik di tempat pertempuran. Tetapi perjuangan diplomasi juga sama pentingnya untuk
mengimbangi strategi perjuangan fisik dalam memperoleh kemerdekaan yang utuh.
Namun, sepanjang perjalanan sejarah bangsa Indonesia perjuangan melalui strategi
diplomasi memiliki ruang yang lebih sedikit. Kenyataan yang ada dilapangan bahwa
serangkaian momentum yang dibangun umumnya untuk mengenang dan mengabadikan
seorang pejuang fisik guna mengingatkan seseorang pada peristiwa bersejarah itu,
sementara peran yang diberikan sejumlah tokoh pejuang diplomatik dalam upaya
mempertahankan kemerdekaan seringkali dipinggirkan dalam kebanyakan buku sejarah
bahkan belum banyak diketahui oleh masyarakat luas.11

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

10
Ida Bagus Astika Pidada, “CARA-CARA NICA MEMPENGARUHI RAKYAT SUPAYA TIDAK BERSIMPATI KEPADA PARA
PEJUANG PADA MASA REVOLUSI FISIK DI BALI 1945-1950.”
11
Zulvianti, E. (2022). PERAN DIPLOMASI PERDANA MENTERI SUTAN SJAHRIR DALAM UPAYA
MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI PERUNDINGAN LINGGAJATI TAHUN
1946-1947 (Doctoral dissertation, Universitas Siliwangi).
ix

Anda mungkin juga menyukai