1. Penilaian Rikkes Calon Praja IPDN : anatomi, fisiologi, dan estetika tubuh.
4. Anamnesis : Penjelasan tentang riwayat penyakit baik pada diri sendiri (Capra
IPDN) maupun keluarga yang saat ini atau sebelumnya pernah diderita.
Termasuk penjelasan tentang penyakit yang sifatnya diturunkan (contoh :
Asma, hypertensi) maupun tindakan pembedahan yang pernah dijalani.
5. Pemeriksaan fisik.
a. Tinggi badan.
Pengukuran tinggi badan dan berat badan sebaiknya dilakukan dengan
memakai ukuran tinggi dan berat badan digital karena selain mengukur
tinggi badan dan berat badan dapat diketahui juga index masa tubuhnya.
Contoh alat ukur tinggi badan dan berat badan seperti dibawah ini :
b. Untuk Calon Praja Pria tinggi badan minimal 160 cm dan Calon Praja
Wanita minimal 155 cm.
1
d. Tensi. Dinyatakan memenuhi syarat bila tensinya tidak kurang dari 90/60
mmHg dan tidak lebih dari 140/90 mmHg.
Contoh bentuk kepala yang normal (a1) dan tidak normal (b1) seperti
dibawah ini
2
5) Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid (kelenjar gondok). Contoh
pembesaran kelenjar tiroid seperti gambar dibawahini :
2) Bentuk daun telinga harus normal dan simetris. Contoh bentuk daun
telinga yang tidak normal seperti pada gambar dibawah ini :
3
3) Tidak boleh ditemukan adanya Otitis media supuratif kronik (OMSK)
(Infeksi kronik pada telinga bagian tengah). Contoh OMSK seperti gambar
dibawah ini :
5) Tidak boleh ditemukan adanya polip hidung. Contoh polip hidung seperti
gambar dibawah ini :
6) Tidak boleh ditemukan adanya Rinitis kronik atau rinitis alergi. Contoh
rinitis alergi seperti gambar dibawah ini :
4
7) Tidak boleh ditemukan adanya deviasi septum nasi yang berat. Deviasi
septum nasi ringan sampai dengan sedang masih ditoleransi. Contoh
deviasi septum nasi berat seperti gambar dibawah ini :
h. Mata
1) Visus (tajam penglihatan) minimal 6/20 dengan koreksi maksimal sferis,
silindris atau sferosilindris 1,00 dioptri.
2) Tidak diperbolehkan adanya buta warna total. Untuk buta warna parsial
masih ditoleransi.
3) Tekanan bola mata normal
5
4) Tidak boleh ditemukan adanya Exophthalmos (bola mata menonjol)
maupun enophthalmos (bola mata mengecil). Contoh Exopthalmos dan
Enopthalmos seperti pada gambar dibawah ini :
6) Tidak boleh ditemukan adanya Ptosis (posisi kelopak mata atas turun).
Contoh ptosis seperti pada gambar dibawah ini :
7) Tidak boleh ditemukan adanya Pterigium yang berat (grade III). Pterigium
grade I dan II masih ditoleransi. Contoh pterigium grade III seperti pada
gambar dibawah ini :
6
8) Tidak boleh ditemukan adanya Sikatriks kornea yang menghalangi
penglihatan sentral. Contoh sikatriks kornea seperti pada gambar
dibawah ini :
5) Tidak boleh ditemukan adanya Hiperplasia dan hipoplasia gigi yang berat.
6) Gigi persisten diperbolehkan bila tidak mengganggu estetika.
7
7) Gigi crowding yang berat tidak diperbolekan. Contoh gigi crowding yang
berat seperti pada gambar dibawah ini :
9) Gigi openbite vertical maksimal 2 mm. Contoh gigi openbite vertikal lebih
dari 2 mm seperti pada gambar dibawah ini :
10) Gigi openbite horizontal (overjet) maksimal 4 mm. Contoh gigi openbite
horizontal seperti pada gambar dibawah ini :
8
12) Tidak boleh ditemukan adanya Gangrene pulpa maupun caries profunda
13) Gangren radiks ditoleransi hanya 1 gigi dan harus segera di ekstraksi.
14) Tidak boleh ditemukan adanya tumor pada rongga mulut. Contoh tumor
rongga mulut seperti pada gambar dibawah ini :
9
2) Tidak boleh ditemukan adanya Deformitas kaki. Contoh deformitas kaki
seperti gambar dibawah ini :
7) Tidak boleh ditemukan adanya Varices berat, varices ringan dan sedang
masih ditoleransi. Contoh varices berat seperti gambar dibawah ini :
10
l. Dada
11
3) Tidak boleh ditemukan adanya Lordosis (tulang belakang maju). Contoh
lordosis seperti gambar dibawah ini :
o. Abdomen (perut)
1) Tidak boleh ditemukan adanya Hernia inguinalis. Contoh hernia
inguinalis seperti gambar dibawah ini :
12
p. Anus dan rectum
2) Tidak boleh ditemukan adanya Fistula ani. Contoh fistula ani seperti
gambar dibawah ini :
q. Urogenital
13
5) Tidak boleh ditemukan adanya Tumor testis
6) Varicocele ditoleransi sampai tingkat sedang. Contoh varicocele berat
seperti gambar dibawah ini :
r. Kulit
14
4) Tidak boleh ditemukan adanya Urtikaria generalisata. Contoh urtikaria
generalisata seperti gambar dibawah ini :
15
t. Kelainan khusus wanita
1) Tidak boleh ditemukan adanya Kista atau tumor pada vagina, uterus
maupun tuba ovarium.
2) Himen intak.
Tidak secara langsung digunakan untuk menentukan kelulusan.
Namun digunakan sebagai entry point untuk menggali latar belakang
perilaku.
6. Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratorium
1) Urin rutin : protein (-), glukosa (-), bilirubin (-), Leukosit < 5/lpb,
eritrosit 1-3/lpb.
2) Darah rutin :
a) Hemoglobin : pria 13-18 gr/dl, wanita 12-18 gr/dl.
b) Leukosit : 5000-10000/mm3
c) LED : pria < 20/1jam. Wanita < 25/1 jam.
3) Kimia darah :
a) Glukosa puasa : < 120 mg/dl
b) Kolesterol total : < 200 mg/dl
c) Kreatinin < 1,5 mg/dl
d) Ureum < 50 mg/dl
e) SGOT < 35 gr/L
f) SGPT < 40 gr/L
4) Serologis :
a) HbsAg (-)
b) HIV (-)
5) Narkoba : amphetamine, THC, morfin (-)
6) PP Tes (tes kehamilan) (-)
16
b. Foto Toraks
1) Foto toraks harus normal. Contoh foto toraks normal seperti gambar
dibawah ini :
b) Pneumonia :
c) Kardiomegali :
d) Skoliosis :
17
c. EKG
1) EKG harus normal. Contoh ECG normal seperti gambar dibawah ini:
a) Sinus Takikardia
18