Anda di halaman 1dari 19

Laporan Biologi : Uji Kandungan Amilum, Protein, dan Glukosa Pada

Makanan

Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan semesta alam, yang
telah memberikan nikmat sehat dan kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan ini dalam waktu yang telah ditetapkan.
Di dalam laporan ini terdapat hasil dari praktikum uji makanan hingga
pembahasan serta kesimpulan yang kami susun dengan sistematis. Kami
ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses
pembuatan laporan ini.
Kami mohon maaf apabila di dalam laporan ini masih terdapat banyak
kekurangan . Akhir kata kami berharap semoga tulisan ini dapat diterima dan
bermanfaat bagi kita semua.

Mataram, 16 Januari 2013


Penyusun
(Kelompok 8 )

I. Waktu Pengamatan
Hari

: Sabtu, 12 Januari 2012

Waktu : 07.00 sd selesai


II. Latar Belakang
Bahan makanan didalamnya terkandung zat makanan seperti karbohidrat, protein,
lemak, vitamin dan garam mineral.
Bahan makanan yang kita konsumsi sehari-hari harus mengandung nutrient yang
diperlukan tubuh. Karbohidrat, lemak dan protein merupakan nutrient yang dibutuhkan dalam
jumlah besar, sedangkan vitamin dan mineral dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil.
Walaupun dibutuhkan sedikit bahan tersebut harus ada dalam menu makanan kita.

Praktikum ini adalah untuk mengetahui kandungan zat nutrient yang terdapat dalam
bahan makanan digunakan indicator uji makanan yang biasa dikenal dengan istilah reagen.
III. Tujuan
Membuktikan bahwa suatubahan makanan tertentu mengandung protein, lemak, amilum, dan
glukosa.
IV. Alat & Bahan
4.1 Alat
1.

Tabung reaksi sebanyak bahan yang akan diuji beserta raknya

2.

Bunsen, kaki tiga dan perlengkapannya

3.

Pipet

7.

Pengaduk / Lidi

8.

Spatula Kimia

9.

Kertas Buram

10. Gelas Beker


11.

Pelat tetes

12.

Penjepit

4.2 Bahan
1. Tape
2. Pepaya
3. Ubi
4. Tempe
5. Madu
6. Telur
- Larutan Lugol

5. Larutan Biuret 1 dan Larutan Biuret 2


6. Larutan Feling A dan Larutan Fehling B
V. Skema Kerja
1. Uji Amilum
a. Sediakan pelat tetes dan isilah dengan bahan makanan yang sudah ditumbuk/ dihaluskan.
b. Setiap lubang dalam pelat tetes ditetesi dengan larutan lugol sebanyak 3-5 tetes.
c. Aduk hingga tercampur rata dan amatai perubahan warna yang terjadi.
1. Tape

Dihaluskan + air
Hasil

Lugol 3-5 tetes


Hitam
2. Pepaya

Dihaluskan + air
Hasil

Lugol 3-5 tetes


Tidak Berubah (Oranye)

3. Ubi

Dihaluskan + air
Hasil

Lugol 3-5 tetes


Hitam keruh
4. Tempe

Dihaluskan + air
Hasil

Lugol 3-5 tetes


Tidak Berubah (Putih)
5. Madu

Dihaluskan + air
Hasil

Lugol 3-5 tetes

Hitam
6. Putih Telur

Dihaluskan + air
Hasil

Lugol 3-5 tetes


Tidak berubah (bening)

2.

Uji Protein

a.

Sediakan pelat tetes dan isilah dengan bahan-bahan makanan yang sudah ditumbuk/
dihaluskan.

b.

Tetesi sekitar 3-5 tetes larutan biuret tiap lubang dalam pelat tetes.

c.

Aduk hingga tercampur rata dan amatai perubahan warna yang terjadi.
1. Tape

Dihaluskan + air
Hasil

Biuret A&B 3-5 tetes


Tidak Berubah

2. Pepaya

Dihaluskan + air
Hasil

Biuret A&B 3-5 tetes


Tidak Berubah (Oranye)
3. Ubi

Dihaluskan + air
Hasil

Biuret A&B 3-5 tetes


Ungu

4. Tempe

Dihaluskan + air

Hasil

Biuret A&B 3-5 tetes


Ungu
5. Madu

Dihaluskan + air
Hasil

Biuret A&B 3-5 tetes


Tidak berubah
6. Putih Telur

Dihaluskan + air
Hasil

Biuret A&B 3-5 tetes


Ungu
3.
Uji Glukosa
a. Sediakan 6 tabung reaksi!

b. Isilah tabung I dengan tape, tabung II dengan pepaya, tabung III dengan ubi dan tabung IV
diiisi dengan tempe, tabung V diisi dengan madu dan tabung VI dengan putih telur.
c. Masing-masing tabung ditetesi dengan 3-5 tetes larutan fehling A+B / benedict dan kemudian
dikocok pelan.
d. Siapkan pembakar spiritus dan panaskan sampel makanan tersebut satu-persatu hingga
mendidih.
e. Angkat tabung reaksi dan amati perubahan warna yang terjadi
1. Tape

Dimasukan ke tabung reaksi + Air


Hasil

Fehling A+B lalu dipanaskan


Merah Bata
2. Pepaya

Dihaluskan + air
Hasil

Fehling A+B lalu dipanaskan


Merah Bata

3. Ubi

Dihaluskan + air
Hasil

Fehling A+B lalu dipanaskan


Oranye
4. Tempe

Dihaluskan + air
Hasil

Lugol 3-5 tetes


Ungu
5. Madu

Dihaluskan + air
Hasil

Lugol 3-5 tetes

Oranye
6. Putih Telur

Dihaluskan + air
Hasil

Lugol 3-5 tetes


Ungu
4.

Uji Lemak

a.

Sediakan selembar kertas buram, atau kertas lain yang bisa digunakan untuk menguji
lemak.

b.

Gosokan sejumlah kecil dari tiap jenis bahan makanan yang akan diuji dengan kertas
sampul.

c.

Tandai kertas tadi dan arahkan pada bunsen, amati pada bagian bekas olesan.

d.

Bahan makanan yang mengandung lemak akan menunjukkan adanya bekas olesan yang
tembus pandang atau transparan
1. Tape

Dihaluskan + air
Hasil

Diolesi di atas kertas buram

Tidak Transparan
2. Pepaya

Dihaluskan + air
Hasil

Diolesi di atas kertas buram

Tidak Transparan
3. Ubi

Dihaluskan + air
Hasil

Diolesi di atas kertas buram


Tidak Transparan
4. Tempe

Dihaluskan + air

Hasil

Diolesi di atas kertas buram


Tidak Transparan
5. Madu

Dihaluskan + air
Hasil

Diolesi di atas kertas buram


Tidak Transparan
6. Putih Telur

Dihaluskan + air
Hasil

Diolesi di atas kertas buram


Tidak Transparan

VI. Hasil Pengamatan & Analisa


Tabel 1 : Hasil pengamatan uji glukosa, protein dan amilum pada makanan (Tanda + jika ada,
- jika tidak ada)
No

Jenis Uji

Bahan Uji

Hasil Pengamatan
Perubahan Warna
Sebelum
Sesudah

Ada(+)/
Tidak(-)

Ket

Uji Amilum/

1.

Tape

Kuning

Hitam

Makanan

Karbohidrat

2.

Pepaya

Oranye

Tetap/Oranye

warnanya

3.

Ubi

Putih

Hitam

menjadi h

4.

Tempe

Putih kecoklatan

Orange

ditetesi lu

5.

Madu

Coklat muda

Hitam

mengandu

6.

Putih Telur

Bening

Bening

Uji Protein
2

Makanan
1

Tape

Kuning

Hijau

warnanya

Pepaya

Oranye

Oranye

menjadi u

Ubi

Putih

Ungu

ditetese b

Tempe

Putih kecoklatan

Ungu

mengandu

Madu

Coklat muda

coklat

Putih Telur

Bening

Ungu

Uji Glukosa
3
.

Makanan
1

Tape

Kuning

Merah bata

warnanya

Pepaya

Oranye

Merah bata

menjadi o

Ubi

Putih

Oranye

merah bat

Tempe

Putih kecoklatan

Ungu

mengandu

Madu

Coklat muda

Oranye

Putih Telur

Bening

Ungu

Tabel 2 : Hasil pengamatan uji lemak pada makanan


No
1

Jenis Uji
Uji Lemak

Bahan Uji

Hasil Pengamatan
Kertas
Ada(+)/Tidak(-)
(Transparan/Tidak)
Tidak transparan
-

Keter

Tape

Kertas yang

Pepaya

Tidak transparan

transparan

Ubi

Tidak transparan

indikator ba

Tempe

Tidak transparan

makanan te

Madu

Tidak transparan

mengandun

Putih Telur

Tidak transparan

Analisis data

Dari hasil praktikum tersebut diketahui bahwa ,


1. Uji Amilum dengan Lugol
Tape : sebelumnya berwarna kuning setelah ditetesi lugol berubah menjadi hitam, menunjukan
adanya kandungan amilum/karbohidrat di dalamnya.
Pepaya : sebelumnya berwarna kuning setelah ditetesi lugol warnanya tidak berubah/tetap
berwarna oranye menunjukan tidak adanya kandungan amilum/karbohidrat di dalamnya.
Ubi : sebelumnya berwarna putih setelah ditetesi lugol berubah menjadi hitam, menunjukan
adanya kandungan amilum/karbohidrat di dalamnya.
Tempe : sebelumnya berwarna putih kecokletan setelah ditetesi lugol berubah menjadi oranye,
menunjukan tidak adanya kandungan amilum/karbohidrat di dalamnya.
Madu : sebelumnya berwarna coklat muda setelah ditetesi lugol berubah menjadi hitam,
menunjukan adanya kandungan amilum/karbohidrat di dalamnya.
Putih Telur : sebelumnya berwarna bening setelah ditetesi lugol warnanya tidak berubah/tetap,
menunjukan tidak adanya kandungan amilum/karbohidrat di dalamnya.
2. Uji Protein dengan Biuret
Tape : sebelumnya berwarna kuning setelah ditetesi biuret A+B warnanya berubah menjadi
hijau, menunjukan tidak adanya kandungan protein di dalamnya.
Pepaya : sebelumnya berwarna oranye setelah ditetesi biuret A+B warnanya tidak
berubah/tetap berwarna oranye menunjukan tidak adanya kandungan protein di dalamnya.
Ubi : sebelumnya berwarna putih setelah ditetesi biuret A+B berubah menjadi ungu,
menunjukan adanya kandungan protein di dalamnya.
Tempe : sebelumnya berwarna putih kecokletan setelah ditetesi biuret A+B berubah menjadi
ungu, menunjukan adanya kandungan protein di dalamnya.
Madu : sebelumnya berwarna coklat muda setelah ditetesi biuret A+B warnanya tidak
berubah/tetap, menunjukan tidak adanya kandungan protein di dalamnya.
Putih Telur : sebelumnya berwarna bening setelah ditetesi biuret A+B warnanya berubah
menjadi ungu, menunjukan adanya kandungan protein di dalamnya.
3. Uji Glukosa dengan Fehling A/B (Benedict)
Tape : sebelumnya berwarna kuning setelah ditetesi Fehling A+B berubah menjadi merah bata,
menunjukan adanya kandungan glukosa di dalamnya.
Pepaya : sebelumnya berwarna oranye setelah ditetesi Fehling A+B warnanya berubah menjadi
merah bata, menunjukan adanya kandungan glukosa di dalamnya.
Ubi : sebelumnya berwarna putih setelah ditetesi Fehling A+B berubah menjadi oranye,
menunjukan adanya kandungan glukosa di dalamnya.

Tempe : sebelumnya berwarna putih kecokletan setelah ditetesi Fehling A+B berubah menjadi
ungu, menunjukan tidak adanya kandungan glukosa di dalamnya.
Madu : sebelumnya berwarna coklat muda setelah ditetesi Fehling A+B berubah menjadi
oranye, menunjukan adanya glukosa di dalamnya.
Putih Telur : sebelumnya berwarna bening setelah ditetesi Fehling A+B warnanya berubah
menjadi ungu, menunjukan tidak adanya kandungan glukosa di dalamnya.
4. Uji Lemak dengan Kertas Buram
Tape : setelah dioleskan di kertas buram dan kemudian dikeringkan, kertas buram tersebut
tidak transparan. Itu berarti tape tidak mengandung lemak.
Pepaya : setelah dioleskan di kertas buram dan kemudian dikeringkan, kertas buram tersebut
tidak transparan. Itu berarti pepaya tidak mengandung lemak.
Ubi : setelah dioleskan di kertas buram dan kemudian dikeringkan, kertas buram tersebut tidak
transparan. Itu berarti ubi tidak mengandung lemak.
Tempe : setelah dioleskan di kertas buram dan kemudian dikeringkan, kertas buram tersebut
tidak transparan. Itu berarti tempe tidak mengandung lemak.
Madu : setelah dioleskan di kertas buram dan kemudian dikeringkan, kertas buram tersebut
tidak transparan. Itu berarti madu tidak mengandung lemak.
Putih Telur : setelah dioleskan di kertas buram dan kemudian dikeringkan, kertas buram
tersebut tidak transparan. Itu berarti putih telur tidak mengandung lemak.
VII. Pembahasan
Pada kegiatan praktikum ini kita menggunakan reagen yang digunakan untuk
mengetahui kandungan makanan, antara lain :
Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung
karbohidrat(amilum) atau tidak. Bila makanan yang kita tetesi lugol menghitam, maka
makanan tersebut mengandung karbohidrat. Semakin hitam berarti makanan tersebut banyak
kandungan karbohidratnya.
Biuret adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan protein. Bila bahan
makanan itu mengandung protein maka setelah bereaksi dengan biuret akan menghasilkan
warna ungu/ warna lembayung. Hal itu terjadi karena ada ikatan protein dengan biuret yang
menghasilkan
dasar
reaksi
sebagau
berikut
:
kompleks koordinasi antara Cu 2+ dgn gugus -C=O dan NH ikatan peptida dalam larutan
alkalis, akan membentuk warna lembayung.
Benedict adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan glokusa pada bahan
makanan jika hasil reaksi tersebut menghasilkan warna merah bata. Hal itu terjadiKetika
reagen benedict dicampurkan dan dipanaskan dengan glukosa, di mana glukosa
memilikielektron untuk diberikan, tembaga(salah satu kandungan di reagen benedict) akan
menerimaelektron tersebut dan mengalami reduksi sehingga terjadilah perubahan warna.
Selama proses ini CU2+ tereduksi menjadi CU+. Ketika Cu mengalami reduksi, glukosa
memberikan salah satuelektronnya dan dioksidasi. Karena glukosa mampu mereduksi Cu

pada benedict, maka glukosadisebut sebagai gula pereduksi. Dan menghasilkan warna merah
bata atau oranye.
Kertas buram adalah bahan penguji pada kandungan lemak. Karena kertas buram
mudah menyerap air/minyak jadi sangat cocok untuk pengujian ini. Pada pengujian lemak ini
makanan yang sudah di tumbuk di oleskan pada kertas buram setelah itu dikeringkan. Jika
kertas buram tersebut menjadi transparan, maka itu menunjukan bahwa bahan makanan
tersebut mengandung lemak.
Dari hasil analisis data di atas, kita dapat mengetahui bahwa tape mengandung amilum
dan glukosa. Hal ini dikuatkan oleh Teknologi Pangan Indonesia (PATPI) pada bulan Juli
2003, Berdasarkan hasil penelitian tersebut dalam 100 g tape singkong memiliki kandungan
gizi yaitu 34,6% karbohidrat(amilum) , 6,75% protein, dan 0,5% lemak .
Adapun pepaya mengandung glukosa . Hal itu diperkuat oleh pernyataan VN Villegas
dalam tulisannya yang dimuat Sumber Daya Nabati Asia Tenggara 2 bahwa kandungan gula
utama pepaya adalah sukrosa (48,3 persen), glukosa (29,8 persen), dan fruktosa (21,9 persen).
Ubi mengandung amilum, protein dan glukosa. Berbagai sumber menyatakan bahwa
Kandungan gizi yang dimiliki ubi jalar sangat melimpah, antara lain karohidrat, protein,
vitamin, dan berbagai mineral yang dibutuhkan oleh tubuh.
Tempe ketika dicapur dengan larutan biuret A&B berubah dari warna putih kecokletan
menjadi ungu yang menunjukan adanya protein. Ditemukan di banyak sumber bahwa, tempe
merupakan sumber protein nabati. Mengandung serat pangan, kalsium, vitamin B dan zat
besi. Kandungan antibiotika dan antioksidan di dalamnya dapat menyembuhkan infeksi serta
mencegah penyakit degeneratif. Dalam 100 gram tempe mengandung 201 kkal energi, 20,8 g
protein, 8,8 g lemak, 13,5 g karbohidrat dan 1,4 g serat.
Sesuai dengan hasil analisa di atas, bahwa madu mengandung amilum dan glukosa.
Adapun kandungan madu menurut USDA Nutrient database madu mengandung nilai gizi
madu per 100 g: Gula 82.12 g, Serat 0.2 g, Energi 304 kcal, Karbohidrat 82.4 g, Lemak 0 g,
Protein 0.3 g, Asam Pantotenat (Vit. B5) 0.068 mg (1%), Vitamin B60.024 mg (2%),
Putih telur yang dari hasil praktikum tersebut menunujukan adanya kandungan protein
yang diperkuat oleh banyak sumber yang menyatakan bahwa putih telur baik bagi otot karena
kandungan lemak dan kolesterolnya tidak ada sedangkan kandungan proteinnya sangat tinggi.
Menurut Self Nutrition Data pula disebutkan bahwa lebih dari separuh kandungan protein
pada telur (6 gr), ada pada putih telur.

VIII. Kesimpulan
Pada percobaan yang telah dilakukan diketahui bahwa uji glukosa, karbohidrat, protein,dan
lemak. Mempunyai indicator yang berbeda-beda seperti berikut :
1. Pada uji glukosa, larutan yang telah ditetesi oleh fehling A&B akan berubah menjadi merah
bata setelah dipanaskan. Dalam praktikum kali ini contoh sampel makanan yang mengandung
glukosa adalah tape, pepaya, ubi dan madu.
2. Pada uji karbohidrat, larutan yang telah ditetesi oleh lugol maka larutan tersebut akan
berwarna ungu. Dalam praktikum kali ini contoh sampel makanan yang mengandung
karbohidrat adalah ubi, tape dan madu.
3. Pada uji Protein, apabila larutan telah ditetesi oleh larutan biuret A&B, maka larutan itu
akan berubah menjadi berwarna ungu. . Dalam praktikum kali ini contoh sampel makanan
yang mengandung protein adalah ubi, tempe dan putih telur.
4. Pada uji Lemak, ketika larutan di teteskan pada kertas minyak maka larutan tersebut akan
tembus (transparan). Dari sampel-sampel makanan dalam praktikum kali ini tidak ada yang
mengandung lemak.
Dari hasil diatas, diketahui bahwa setiap pengujian diketahui mempunyai indikator masingmasing tergantung pengujian yang kita lakukan. Apakah pengujian Glukosa, Karbohidrat,
Lemak, maupun Protein

DAFTAR PUSTAKA
http://duniafitnes.com/healthy-food-recipes/bolu-tape-singkong.html
http://mypotik.blogspot.com/2012/03/ternyata-khasiat-buah-pepaya-kadar.html
http://food.detik.com/read/2012/07/26/122818/1975376/900/kandungan-protein-tempe-lebihtinggi-dari-daging-sapi
http://www.kesehatan123.com/3389/kandungan-putih-telur/
http://www.sahabatsehat.info/2012/11/manfaat-madu.html

Anda mungkin juga menyukai