Makanan
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan semesta alam, yang
telah memberikan nikmat sehat dan kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan ini dalam waktu yang telah ditetapkan.
Di dalam laporan ini terdapat hasil dari praktikum uji makanan hingga
pembahasan serta kesimpulan yang kami susun dengan sistematis. Kami
ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses
pembuatan laporan ini.
Kami mohon maaf apabila di dalam laporan ini masih terdapat banyak
kekurangan . Akhir kata kami berharap semoga tulisan ini dapat diterima dan
bermanfaat bagi kita semua.
I. Waktu Pengamatan
Hari
Praktikum ini adalah untuk mengetahui kandungan zat nutrient yang terdapat dalam
bahan makanan digunakan indicator uji makanan yang biasa dikenal dengan istilah reagen.
III. Tujuan
Membuktikan bahwa suatubahan makanan tertentu mengandung protein, lemak, amilum, dan
glukosa.
IV. Alat & Bahan
4.1 Alat
1.
2.
3.
Pipet
7.
Pengaduk / Lidi
8.
Spatula Kimia
9.
Kertas Buram
Pelat tetes
12.
Penjepit
4.2 Bahan
1. Tape
2. Pepaya
3. Ubi
4. Tempe
5. Madu
6. Telur
- Larutan Lugol
Dihaluskan + air
Hasil
Dihaluskan + air
Hasil
3. Ubi
Dihaluskan + air
Hasil
Dihaluskan + air
Hasil
Dihaluskan + air
Hasil
Hitam
6. Putih Telur
Dihaluskan + air
Hasil
2.
Uji Protein
a.
Sediakan pelat tetes dan isilah dengan bahan-bahan makanan yang sudah ditumbuk/
dihaluskan.
b.
Tetesi sekitar 3-5 tetes larutan biuret tiap lubang dalam pelat tetes.
c.
Aduk hingga tercampur rata dan amatai perubahan warna yang terjadi.
1. Tape
Dihaluskan + air
Hasil
2. Pepaya
Dihaluskan + air
Hasil
Dihaluskan + air
Hasil
4. Tempe
Dihaluskan + air
Hasil
Dihaluskan + air
Hasil
Dihaluskan + air
Hasil
b. Isilah tabung I dengan tape, tabung II dengan pepaya, tabung III dengan ubi dan tabung IV
diiisi dengan tempe, tabung V diisi dengan madu dan tabung VI dengan putih telur.
c. Masing-masing tabung ditetesi dengan 3-5 tetes larutan fehling A+B / benedict dan kemudian
dikocok pelan.
d. Siapkan pembakar spiritus dan panaskan sampel makanan tersebut satu-persatu hingga
mendidih.
e. Angkat tabung reaksi dan amati perubahan warna yang terjadi
1. Tape
Dihaluskan + air
Hasil
3. Ubi
Dihaluskan + air
Hasil
Dihaluskan + air
Hasil
Dihaluskan + air
Hasil
Oranye
6. Putih Telur
Dihaluskan + air
Hasil
Uji Lemak
a.
Sediakan selembar kertas buram, atau kertas lain yang bisa digunakan untuk menguji
lemak.
b.
Gosokan sejumlah kecil dari tiap jenis bahan makanan yang akan diuji dengan kertas
sampul.
c.
Tandai kertas tadi dan arahkan pada bunsen, amati pada bagian bekas olesan.
d.
Bahan makanan yang mengandung lemak akan menunjukkan adanya bekas olesan yang
tembus pandang atau transparan
1. Tape
Dihaluskan + air
Hasil
Tidak Transparan
2. Pepaya
Dihaluskan + air
Hasil
Tidak Transparan
3. Ubi
Dihaluskan + air
Hasil
Dihaluskan + air
Hasil
Dihaluskan + air
Hasil
Dihaluskan + air
Hasil
Jenis Uji
Bahan Uji
Hasil Pengamatan
Perubahan Warna
Sebelum
Sesudah
Ada(+)/
Tidak(-)
Ket
Uji Amilum/
1.
Tape
Kuning
Hitam
Makanan
Karbohidrat
2.
Pepaya
Oranye
Tetap/Oranye
warnanya
3.
Ubi
Putih
Hitam
menjadi h
4.
Tempe
Putih kecoklatan
Orange
ditetesi lu
5.
Madu
Coklat muda
Hitam
mengandu
6.
Putih Telur
Bening
Bening
Uji Protein
2
Makanan
1
Tape
Kuning
Hijau
warnanya
Pepaya
Oranye
Oranye
menjadi u
Ubi
Putih
Ungu
ditetese b
Tempe
Putih kecoklatan
Ungu
mengandu
Madu
Coklat muda
coklat
Putih Telur
Bening
Ungu
Uji Glukosa
3
.
Makanan
1
Tape
Kuning
Merah bata
warnanya
Pepaya
Oranye
Merah bata
menjadi o
Ubi
Putih
Oranye
merah bat
Tempe
Putih kecoklatan
Ungu
mengandu
Madu
Coklat muda
Oranye
Putih Telur
Bening
Ungu
Jenis Uji
Uji Lemak
Bahan Uji
Hasil Pengamatan
Kertas
Ada(+)/Tidak(-)
(Transparan/Tidak)
Tidak transparan
-
Keter
Tape
Kertas yang
Pepaya
Tidak transparan
transparan
Ubi
Tidak transparan
indikator ba
Tempe
Tidak transparan
makanan te
Madu
Tidak transparan
mengandun
Putih Telur
Tidak transparan
Analisis data
Tempe : sebelumnya berwarna putih kecokletan setelah ditetesi Fehling A+B berubah menjadi
ungu, menunjukan tidak adanya kandungan glukosa di dalamnya.
Madu : sebelumnya berwarna coklat muda setelah ditetesi Fehling A+B berubah menjadi
oranye, menunjukan adanya glukosa di dalamnya.
Putih Telur : sebelumnya berwarna bening setelah ditetesi Fehling A+B warnanya berubah
menjadi ungu, menunjukan tidak adanya kandungan glukosa di dalamnya.
4. Uji Lemak dengan Kertas Buram
Tape : setelah dioleskan di kertas buram dan kemudian dikeringkan, kertas buram tersebut
tidak transparan. Itu berarti tape tidak mengandung lemak.
Pepaya : setelah dioleskan di kertas buram dan kemudian dikeringkan, kertas buram tersebut
tidak transparan. Itu berarti pepaya tidak mengandung lemak.
Ubi : setelah dioleskan di kertas buram dan kemudian dikeringkan, kertas buram tersebut tidak
transparan. Itu berarti ubi tidak mengandung lemak.
Tempe : setelah dioleskan di kertas buram dan kemudian dikeringkan, kertas buram tersebut
tidak transparan. Itu berarti tempe tidak mengandung lemak.
Madu : setelah dioleskan di kertas buram dan kemudian dikeringkan, kertas buram tersebut
tidak transparan. Itu berarti madu tidak mengandung lemak.
Putih Telur : setelah dioleskan di kertas buram dan kemudian dikeringkan, kertas buram
tersebut tidak transparan. Itu berarti putih telur tidak mengandung lemak.
VII. Pembahasan
Pada kegiatan praktikum ini kita menggunakan reagen yang digunakan untuk
mengetahui kandungan makanan, antara lain :
Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung
karbohidrat(amilum) atau tidak. Bila makanan yang kita tetesi lugol menghitam, maka
makanan tersebut mengandung karbohidrat. Semakin hitam berarti makanan tersebut banyak
kandungan karbohidratnya.
Biuret adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan protein. Bila bahan
makanan itu mengandung protein maka setelah bereaksi dengan biuret akan menghasilkan
warna ungu/ warna lembayung. Hal itu terjadi karena ada ikatan protein dengan biuret yang
menghasilkan
dasar
reaksi
sebagau
berikut
:
kompleks koordinasi antara Cu 2+ dgn gugus -C=O dan NH ikatan peptida dalam larutan
alkalis, akan membentuk warna lembayung.
Benedict adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan glokusa pada bahan
makanan jika hasil reaksi tersebut menghasilkan warna merah bata. Hal itu terjadiKetika
reagen benedict dicampurkan dan dipanaskan dengan glukosa, di mana glukosa
memilikielektron untuk diberikan, tembaga(salah satu kandungan di reagen benedict) akan
menerimaelektron tersebut dan mengalami reduksi sehingga terjadilah perubahan warna.
Selama proses ini CU2+ tereduksi menjadi CU+. Ketika Cu mengalami reduksi, glukosa
memberikan salah satuelektronnya dan dioksidasi. Karena glukosa mampu mereduksi Cu
pada benedict, maka glukosadisebut sebagai gula pereduksi. Dan menghasilkan warna merah
bata atau oranye.
Kertas buram adalah bahan penguji pada kandungan lemak. Karena kertas buram
mudah menyerap air/minyak jadi sangat cocok untuk pengujian ini. Pada pengujian lemak ini
makanan yang sudah di tumbuk di oleskan pada kertas buram setelah itu dikeringkan. Jika
kertas buram tersebut menjadi transparan, maka itu menunjukan bahwa bahan makanan
tersebut mengandung lemak.
Dari hasil analisis data di atas, kita dapat mengetahui bahwa tape mengandung amilum
dan glukosa. Hal ini dikuatkan oleh Teknologi Pangan Indonesia (PATPI) pada bulan Juli
2003, Berdasarkan hasil penelitian tersebut dalam 100 g tape singkong memiliki kandungan
gizi yaitu 34,6% karbohidrat(amilum) , 6,75% protein, dan 0,5% lemak .
Adapun pepaya mengandung glukosa . Hal itu diperkuat oleh pernyataan VN Villegas
dalam tulisannya yang dimuat Sumber Daya Nabati Asia Tenggara 2 bahwa kandungan gula
utama pepaya adalah sukrosa (48,3 persen), glukosa (29,8 persen), dan fruktosa (21,9 persen).
Ubi mengandung amilum, protein dan glukosa. Berbagai sumber menyatakan bahwa
Kandungan gizi yang dimiliki ubi jalar sangat melimpah, antara lain karohidrat, protein,
vitamin, dan berbagai mineral yang dibutuhkan oleh tubuh.
Tempe ketika dicapur dengan larutan biuret A&B berubah dari warna putih kecokletan
menjadi ungu yang menunjukan adanya protein. Ditemukan di banyak sumber bahwa, tempe
merupakan sumber protein nabati. Mengandung serat pangan, kalsium, vitamin B dan zat
besi. Kandungan antibiotika dan antioksidan di dalamnya dapat menyembuhkan infeksi serta
mencegah penyakit degeneratif. Dalam 100 gram tempe mengandung 201 kkal energi, 20,8 g
protein, 8,8 g lemak, 13,5 g karbohidrat dan 1,4 g serat.
Sesuai dengan hasil analisa di atas, bahwa madu mengandung amilum dan glukosa.
Adapun kandungan madu menurut USDA Nutrient database madu mengandung nilai gizi
madu per 100 g: Gula 82.12 g, Serat 0.2 g, Energi 304 kcal, Karbohidrat 82.4 g, Lemak 0 g,
Protein 0.3 g, Asam Pantotenat (Vit. B5) 0.068 mg (1%), Vitamin B60.024 mg (2%),
Putih telur yang dari hasil praktikum tersebut menunujukan adanya kandungan protein
yang diperkuat oleh banyak sumber yang menyatakan bahwa putih telur baik bagi otot karena
kandungan lemak dan kolesterolnya tidak ada sedangkan kandungan proteinnya sangat tinggi.
Menurut Self Nutrition Data pula disebutkan bahwa lebih dari separuh kandungan protein
pada telur (6 gr), ada pada putih telur.
VIII. Kesimpulan
Pada percobaan yang telah dilakukan diketahui bahwa uji glukosa, karbohidrat, protein,dan
lemak. Mempunyai indicator yang berbeda-beda seperti berikut :
1. Pada uji glukosa, larutan yang telah ditetesi oleh fehling A&B akan berubah menjadi merah
bata setelah dipanaskan. Dalam praktikum kali ini contoh sampel makanan yang mengandung
glukosa adalah tape, pepaya, ubi dan madu.
2. Pada uji karbohidrat, larutan yang telah ditetesi oleh lugol maka larutan tersebut akan
berwarna ungu. Dalam praktikum kali ini contoh sampel makanan yang mengandung
karbohidrat adalah ubi, tape dan madu.
3. Pada uji Protein, apabila larutan telah ditetesi oleh larutan biuret A&B, maka larutan itu
akan berubah menjadi berwarna ungu. . Dalam praktikum kali ini contoh sampel makanan
yang mengandung protein adalah ubi, tempe dan putih telur.
4. Pada uji Lemak, ketika larutan di teteskan pada kertas minyak maka larutan tersebut akan
tembus (transparan). Dari sampel-sampel makanan dalam praktikum kali ini tidak ada yang
mengandung lemak.
Dari hasil diatas, diketahui bahwa setiap pengujian diketahui mempunyai indikator masingmasing tergantung pengujian yang kita lakukan. Apakah pengujian Glukosa, Karbohidrat,
Lemak, maupun Protein
DAFTAR PUSTAKA
http://duniafitnes.com/healthy-food-recipes/bolu-tape-singkong.html
http://mypotik.blogspot.com/2012/03/ternyata-khasiat-buah-pepaya-kadar.html
http://food.detik.com/read/2012/07/26/122818/1975376/900/kandungan-protein-tempe-lebihtinggi-dari-daging-sapi
http://www.kesehatan123.com/3389/kandungan-putih-telur/
http://www.sahabatsehat.info/2012/11/manfaat-madu.html