BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada 1789 Antoine Lavoisier mengelompokan 33 unsur kimia. Pengelompokan unsur tersebut berdasarka
sifat kimianya. Unsur-unsur kimia di bagi menjadi empat kelompok. Yaitu gas, tanah, logam dan non logam.
Pengelompokan ini masih terlalu umum karena ternyata dalam kelompok unsur logam masih terdapat berbagai unsur
yang memiliki sifat berbeda.
Unsur gas yang di kelompokan oleh Lavoisier adalah cahaya, kalor, oksigen, azote (nitrogen) dan hidrogen. Unsurunsur yang tergolong non logam adalah sulfur, fosfor, karbon, asam klorida, asam flourida dan asam borak. Adapun
unsur-unsur logam adalah antimon, perak, arsenik, bismuth. Kobalt, tembaga, timah, nesi, mangan, raksa,
molibdenum, nikel, emas, platina, tobel, tungsten, dan seng. Adapun yang tergolong unsur tanah adalah kapur,
magnesium oksida, barium oksida, aluminium oksida, dan silikon oksida.
Unsur pada golongan VA adalah Nitrogen (N), dimana bentuk diatomik dari nitrogen adalah unsur yang
paling utama dari udara. Unsur-unsur yang lain adalah termasuk Fosfor (P), Arsen (As), Antimon (Sb), Bismut (Bi).
Unsur-unsur golongan ini menunjukkan bahwa semua komponen-komponen dari unsur ini mempunyai 5 elektron
pada kulit terluarnya, 2 elektron terletak di subkulit s dan 3 terletak di subkulit p. Oleh karena itu mereka kekurangan
3 elektron di kulit terluarnya.
Golongan VIA atau yang biasa disebut dengan golongan kalkogen terdiri dari oksigen, sulfur, selenium,
telerium, polonium dan ununheksium. Pada golongan VIA ini seperti halnya dengan golongan yang lain setiap
unsurnya memiliki sifat kimia, sifat fisika serta kegunaan yang berbeda. Dengan mempelajari sifat-sifat tiap unsur
tersebut, maka kita akan memperoleh pengetahuan mengenai pembentukan suatu senyawa. Selain itu untuk
keberadaannya di alam sangat bermacam-macam yakni ada yang melimpah di alam dan ada pula yang langka
misalnya selenium, tellurium dan Ununheksium. Unsur golongan VIA terdiri dari tiga buah unsur nonlogam
(oksigen, belerang, dan selenium), dua buah unsur metalloid (tellurium dan polonium) serta sebuah unsur logam
(ununheksium).
Pada makalah ini akan di jelaskan lebih dalam mengenai sifat kimia dan fisika , sumber, manfaat, dampak,
dan pembuatan dari golongan VA dan VIA.
B. RUMUSAN MASALAH
adapun permasalahan dalam tugas makalah ini adalah:
1. Bagaimanakah sifat kimia dan fisika golongan VA dan golongan VIA?
2. Bagaimanakah kelimpahannya dialam dari kedua golongan tersebut?
3. Apakah manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari?
4. Bagaimanakah dampaknya dalam kehidupan sehari-hari?
5. Bagaimanakah proses pembuatannya?
Agar siswa-siwi dapat menemikan serta dapat mengetahui bentuk zat kimia dari golongan golongan VA dan
golongan VIA.
3.
Agar siswa dan siswi dapat mengetahui manfaat golongan VA dan golongan VIA dalam kehidupan sehari-hari.
4.
BAB II
PEMBAHASAN
A. SIFAT FISIKA DAN KIMIA
a. Sifat Fisika dan Kimia Golongan VA
1. Nitrogen
Sifat Fisika Nitrogen
Nomer Atom
:7
Massa Atom
: 14,0067 gr/mol
Massa Jenis
: 1.251 gr/L
Titik Lebur
: 63,15 K
Titik Didih
: 77,36 K
Fase
: Non Logam
Kalor peleburan
: 0.720 kJ/mol
Kalor penguapan
: 5.57 kJ/mol
Hidrida utama nitrogen ialah amonia (NH3) walaupun hidrazina (N2H4) juga banyak ditemukan. Amonia
bersifat basa dan terlarut sebagian dalam air membentuk ion ammonium (NH4+). Amonia cair sebenarnya sedikit
amfiprotik dan membentuk ion ammonium dan amida (NH2-) keduanya dikenal sebagai garam amida dan nitrida
(N3-), tetapi terurai dalam air.
Gugus bebas amonia dengan atom hidrogen tunggal atau ganda dinamakan amina. Rantai, cincin atau
struktur hidrida nitrogen yang lebih besar juga diketahui tetapi tak stabil.
2. Fosfor
Sifat Fisika Fosfor
Nomor Atom
: 15
Massa Atom
: 30,973761 gr/mol
Massa Jenis
: 1,823gr/L
Titik Lebur
: 317,3K
Titik Didih
: 550 K
Fase
: padat
Kalor peleburan
: 0,66 kJ/mol
Kalor penguapan
: 12,4 kJ/mol
P4O10 (s)
4PF3 (g)
4PCl3 (g)
4PBr3 (g)
4PI3 (g)
Fosfor putih bereaksi dengan yodium dalam karbon disulfida (CS 2) untuk membentuk fosfor (II) iodida. Senyawa
yang sama terbentuk dalam reaksi antara fosfor merah dan yodium pada 180C.
P4 (s) + 4I2 (g)
2P2I4 (g)
3. Arsen
Sifat Fisika Arsen
Nomer Atom
: 33
Massa Atom
: 74,9216 gr/mol
Massa Jenis
: 5,727 g/L
Titik Lebur
: 1090 K
Titik Didih
: 887 K
Fase
: Padatan
Kalor peleburan
: 24,44 kJ/mol
Kalor penguapan
: 34,76 kJ/mol
As4O10 (s)
As4O6 (s)
2AsF5 (g)
Arsenik bereaksi dalam kondisi yang terkendali dengan halogen fluorin, klorin bromin, dan yodium untuk
membentuk arsen (III) trihalides.
2As (s) + 3F2 (g)
2AsF3 (l)
2AsCl3 (l)
2AsBr3 (l)
2AsI3 (l)
4. Antimon
Sifat Fisika Antimon
Nomer Atom
: 51
Massa Atom
: 121,760 gr/mol
Massa Jenis
: 6,53 gr/L
Titik Lebur
: 903,78 K
Titik Didih
: 1860 K
Fase
: padat
Kalor peleburan
: 19.79 kJ/mol
Kalor penguapan
: 193.43 kJ/mol
Antimon adalah suatu unsur metaloid kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Sb dan nomor
atom 51. Lambangnya diambil dari bahasa Latin Stibium. Antimon merupakan metaloid dan mempunyai empat
alotropi. Bentuk stabil antimon adalah logam biru-putih. Antimoni kuning dan hitam adalah logam tak stabil.
Antimon digunakan sebagai bahan tahan api, cat, keramik, elektronik dan karet.
Sifat Kimia Atimon
Ketika antimon dipanaskan akan bereaksi dengan oksigen di udara untuk membentuk trioksida antimon (III).
4Sb (s) + 3O2 (g)
2Sb2O3 (s)
Antimon bereaksi dalam kondisi yang terkendali dengan semua halogen untuk membentuk antimon (III)
dihalides.
2Sb (s) + 3F2 (g)
2SbF3 (s)
2SbCl3 (s)
2SbBr3 (s)
2SbI3 (s)
Antimon larut dalam asam sulfat pekat panas atau asam nitrat, untuk membentuk larutan yang mengandung Sb
(III). Reaksi asam sulfat menghasilkan sulfur (IV) gas dioksida. Antimon tidak bereaksi dengan asam klorida
dalam ketiadaan oksigen.
5. Bismut
Sifat Fisika Bismut
Nomer Atom
: 83
Massa Atom
: 208, 98 gr/mol
Massa Jenis
: 9,78 gr/L
Titik Lebur
: 544,7 K
Titik Didih
: 1837 K
Fase
: Padatan
Kalor peleburan
: 11,30 kJ/mol
Kalor penguapan
: 151 kJ/mol
Setelah pemanasan bismut bereaksi dengan oksigen di udara untuk formulir trioksida bismut (III).
4Bi (s) + 3O2 (g)
2Bi2O3 (s)
2BiF5 (s)
Bismut bereaksi dalam kondisi yang terkendali dengan halogen fluorin, klorin bromin, dan iodin bismut (III)
trihalides.
2Bi (s) + 3F2 (g)
2BiF3 (s)
2BiCl3 (s)
2BiBr3 (s)
2BiI3 (s)
Bismut larut dalam asam sulfat pekat atau asam nitrat, untuk membentuk larutan yang mengandung Bi (III).
Reaksi asam sulfat menghasilkan sulfur (IV) gas dioksida. Dengan asam klorida dalam kehadiran oksigen,
bismut (III) klorida yang dihasilkan.
4Bi (s) + 3O2 (g) + 12HCl (aq)
Po
84
[Xe] 4f14
Uuh
116
[Rn] 5f14
6d10 7s2
7p4
Dugaan
Logam
Dugaan
padat di
298 K
Valensi
2p4
3p4
4s2 4p4
5s2 5p4
Jenis
Nonlogam
Nonlogam
Nonlogam
Metaloid
5d10 6s2
6p4
Metaloid
Wujud (25oC)
Gas
Padatan
Padatan
Padatan
Padatan
Densitas (g/cm3)
pada 20oC
0,001429
2,07
4,79
6,24
9,4
Belum
diketahui
-218,4
115,21
217
449,5
254
-182,7
444,6
684
989,9
962
Jari-jari atom
(pm)
Energi ionisasi
pertama (kJ/mol)
65
109
122
142
153
1.314
999
941
889
812
Belum
diketahui
Belum
diketahui
Belum
diketahui
Belum
diketahui
Energi ionisasi
kedua (kJ/mol)
3.387
2.250
2.044
1.798
8.42
Belum
diketahui
elektronegativitas
3,44
2,58
2,55
2,1
2,0
Belum
diketahui
Oksigen mempunyai bilangan oksidasi -2, kecuali pada senyawa peroksida -1 pada superoksida -1/2. Oksigen
merupakan oksidator yang dapat mengoksidasi logam mauoun nonlogam, Jika dipanaskan dengan logam alkani,
oksigen dapat membentuk superoksida. Oksigen bersifat nontoksik
Belerang sukar beraksi dengan unsur-unsur lain pada suhu biasa. Pada suhu tinggi, reaksi dapat terjadi dengan
berbagai logam seperti Fe Cu serta nonlogam sperti Cl2, H2, atau O2. Belerang tidak beraksi dengan air. Belerang
bersifat nontoksik.
Selenium dan telurium mempunyai sifat kimia sama dengan belerang, tetapi lebih bersifat logam sebanding belerang.
Sifat kimia polonium mirip dengan telurium dan bismut.
B. KELIMPAHANNYA di ALAM
a. kelimpahan golongan VA
1. nitrogen
Nitrogen terdapat dalam udara sekita 78% dari volum udara. Akan tetapi kelimpahan nitrogen dalam kulit
bumi hanya sekitar 0,03 %. Nitrogen dan persenyawaannya sangatlah melimpah dialam. yaitu tersebar di atmosfer
berupa molekul diatomiknya gas N2, terdapat dilapisan kerak bumi sebagai NaNO3 dan garam garam serta
oksidanya yang banyak larut di daerah perairan. Unsur nitrogen itu sendiri cenderung inert pada temperatur kamar,
sehingga akan mempengaruhi keberadaannya pada atmosfer, lapisan kerak bumi maupun perairan. Yang mana di
atmosfer terdapat sebagai gas N2 yang cukup stabil, pada perairan berupa persenyawaan ion ion yang larut dan
yang paling sedikit diantara ketiganya yaitu pada lapisan kerak bumi. Karena adanya efek pasangan inert, nitrogen
sebagai anggota golongan VA yang seharusnya mempunyai valensi maksimum +5, hanya mempunyai valensi
maksimum +3. Efek ini mempengaruhi pelepasan elektron pada orbital s pada nitrogen sehingga yang akan
dilepaskan hanya elektron pada orbital p yang berjumlah 3 elektron. Fiksasi nitrogen merupakan suatu proses yang
mana pada proses tersebut dilakukan konversi nitrogen dalam bentuk molekul diatomiknya menjadi persenyawaan
nitrogen yang lebih berguna. Terdapat tiga proses fiksasi nitrogen yang paling banyak digunakan, yaitu proses
haber-bosch, proses sianamida dan proses arc. Pada nitrogen karena hanya tersedia 4 orbital yang dapat digunakan
untuk berikatan maka nitrogen tidak dapat menerima pasangan elektron lagi dari ligan, sehingga kompleks nitrogen
tidak akan terbentuk. Pada persenyawaan nitrogen misalnya NH3 tersedia PEB yang dapat didonorkan terhadap
atom pusat, sehingga persenyawaan nitrogen ini dapat membentuk kompleks, yaitu sebagai ligan.
2. Fosfor
Fosfor di alam terdapat di kulit bumi dalam senyawa yang pada umumnya senyawa fosfat. Fosfor merupakan
mineral kedua terbanyak di dalam tubuh, yaitu 1% dari berat badan. Kurang lebih 85% fosfor di dalam tubuh
terdapat sebagai garam kalsium fosfat, yaitu bagian dari kristal hidroksiapatit di dalam tulang dan gigi yang tidak
dapat larut. Hidroksipatit memberi kekuatan dan kekakuan pada tulang. Fosfor di dalam tulang berada dalam
perbandingan 1:2 dengan kalsium. Fosfor selebihnya terdapat di dalam semua sel tubuh, separuhnya di dalam otot
dan di dalam cairan ekstraseluler. Fosfor merupakan bagian dari asam nukleat DNA dan RNA yang terdapat dalam
tiap inti sel dan sitoplasma tiap sel hidup. Sebagai fosfolipid, fosfor merupakan komponen struktural dinding sel.
Sebagai fosfat organik, fosfor memegang peranan penting dalam reaksi yang berkaitan dengan penyimpanan atau
pelepasan energi dalam bentuk Adenin Trifosfat (ATP).
Sumber fosfor yang penting ialah susu, keju, telur, daging, ikan, sereal, dan sayur. Dalam
berada dalam asam fitat, tetapi dalam bentuk ini sulit diabsorpsi. Lagi pula asam ini dapat menghalangi diabsorpsi
Fe dan Ca. Gandum mengandung enzim fitase, yang merombak asam fitat menjadi inositol dan asam fosfat. Dalam
bentuk garam anorganik unsur ini mudah diabsorpsi dari usus. Dalam darah sangat penting, ikut membina eritrosit
dan plasma darah. Kelebihan P sebagian besar dibuang lewat kemih, sebagian kecil lewat tinja.
3. Arsen
Di alam biasanya arsen terdapat dalam bentuk mineral pada kerak bumi seperti realgar (As4S4), orpiment
(As2S2), arsenolit (As2O3) dan mineral besi seperti arsenopirit (FeAsS) dan leolingit (FeAs2).
Beberapa tempat di bumi mengandung arsen yang cukup tinggi sehingga dapat merembes ke air tanah. WHO
menetapkan ambang aman tertinggi arsen di air tanah sebesar 50 ppb (bagian per milyar). Kebanyakan wilayah
dengan kandungan arsen tertinggi adalah daerah aluvial yang merupakan endapan lumpur sungai dan tanah dengan
kaya bahan organik. Diperkirakan sekitar 57 juta orang meminum air tanah yang terkontaminasi arsen berlebih,
sehingga berpotensi meracun.
Banyak negara lain di Asia, seperti Vietnam, Kamboja, Indonesia, dan Tibet, diduga memiliki lingkungan
geologi yang serupa dan kondusif untuk menghasilkan air tanah yang mengandung arsenik dalam kadar yang
tinggi.
4. Antimon
Antimon merupakan unsur dengan warna putih keperakan, berbentuk kristal padat yang rapuh.Lambangnya
diambil dari bahasa Latin Stibium. Antimon merupakan metaloid dan mempunyai empatalotropi bentuk. Bentuk
stabil antimon adalah logam biru-putih. Antimoni kuning dan hitam adalah logam tak stabil.Daya hantar listrik
(konduktivitas) dan panasnya lemah. Zat ini menyublim (menguap dari fasa padat) pada suhu rendah. Sebagai
sebuah metaloid, antimon menyerupai logam dari penampilan fisiknya tetapi secara kimia ia bereaksi berbeda dari
logam sejati.
5. Bismut
Bismut adalah suatu unsur kimia yang memiliki lambang Bi dan nomor atom 83. Logam dengan kristal
trivalen ini memiliki sifat kimia mirip dengan arsen dan antimoni. Dari semua jenis logam, unsur ini paling bersifat
diamagnetik dan merupakan unsur kedua setelah raksa yang memiliki konduktivitas termal terendah. Senyawa
bismut bebas timbal sering digunakan sebagai bahan kosmetik dan dalam bidang medis.
Bismut (berasal dari bahasa latin bisemutun, dari bahasa Jerman Wismuth) Pada awalnya membingungkan
dengan timah dan timbal dimana bismut mempunyai kemiripan dengan elemen itu. Basilius akhirnya menjelaskan
sebagian sifatnya di tahun 1450. Claude Francois Geoffroy menunjukkan di tahun 1753 bahwa logam ini berbeda
dengan timbal.
Di dalam kulit bumi, bismut kira-kira dua kali lebih berlimpah dari pada emas. Biasanya tidak ekonomis bila
menjadikannya sebagai tambang utama. Melainkan biasanya diproduksi sebagai sampingan pemrosesan biji logam
lainnya misalnya timbal, tungsten dan campuran logam lainnya.
polonium-210 diperoleh dari biji yang kaya uranium dan ditemukan di Bohemia, tetapi juga dapat diperoleh
dari garam radium yang mengandung sekitar 0,2 mg per gram radium.
Untuk mendapatkan unsur ini, para ahli melakukan penembakan bismut alam (209Bi) dengan neutron,
diperoleh
210
Bi yang merupakan induk polonium. Sejumlah milligram polonium kini didapatkan dengan cara
seperti ini, dengan menggunakan tembakan neutron berintensitas tinggi dalam reaktor nuklir. Reaksinya adalah:
209
Bi+1n210Po+ e-
Cm + 4820 Ca 292116 Lv + 4n
1. Nitrogen
dalam industri
2. Fosfor
Pada umumnya jumlah fosfor yang dianjurkan untuk dikonsumsi sebanyak 0,7 g per orang dewasa per hari, kirakira sama dengan kalsium. Di dalam tubuh, posfor memiliki fungsi:
Klasifikasi tulang dan gigi. Klasifikasi tulang dan gigi diawali dengan pengendapan fosfor
pada matriks
tulang. Kekurangan fosfor menyebabkan peningkatan enzim fosfatase yang diperlukan untuk melepas fosfor
dari jaringan tubuh ke dalam darah agar diperoleh perbandingan kalsium terhadap fosfor yang sesuai untuk
pertumbuhan tulang.
Mengatur pengalihan energi. Melaui proses fosforilasi fosfor mengaktifkan berbagai enzim dan vitamin B
dalam pengalihan energi dan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein. Bila satu gugus fosfat ditambahkan
pada ADP (Adenin Difosfat) maka terbentuk ATP (Adenin Trifosfat) yang menyimpan energi dalam ikatannya.
Bila energi diperlukan, ATP diubah kembali menjadi ADP. Energi yang mengikat fosfat pada ADP dilepas
untuk keperluan berbagai reaksi di dalam tubuh.
Absorpsi dan transportasi zat gizi. Dalam bentuk fosfat, fosfor berperan sebagai alat angkut untuk membawa
zat-zat gizi menyeberangi membran sel atau di dalam aliran darah. Proses ini dinamakan fosforilasi dan terjadi
pada absorpsi di dalam saluran cerna, pelepasan zat gizi dari aliran darah ke dalam cairan interseluler dan
pengalihannya ke dalam sel. Lemak yang tidak larut dalam air, diangkut di dalam darah dalam bentuk
fosfolipida. Fosfolipida adalah ikatan fosfat dengan molekul lemak, sehingga lemak menjadi lebih larut.
Glikogen yang dilepas dari simpanan hati atau otot berada di dalam darah terikat dengan fosfor.
Mainan yang bercahaya dikegelapan
Sumber lampu radioaktif
LED warna putih
Cathode Ray Tubes
Lampu Fluorescent
Sabun cuci
ARSEN (As)
Timbal biarsenat telah digunakan di abad ke-20 sebagai insektisida untuk buah namun mengakibatkan kerusakan
otak para pekerja yang menyemprotnya. Selama abad ke-19, senyawa arsen telah digunakan dalam bidang obatobatan tetapi kebanyakan sekarang telah digantikan dengan obat-obatan modern. Kegunaan lain:
Berbagai macam insektisida dan racun
Galium arsenida adalah material semikonduktor penting dalam sirkuit terpadu. Sirkuit dibuat menggunakan
komponen ini lebih cepat tapi juga lebih mahal daripada terbuat dari silikon. Berbagai macam senyawa:
Asam arsenat (H3AsO4)
Asam arsenit (H3AsO3)
Arsen trioksida (As2O3)
Arsin (Arsen Trihidrida AsH3)
Kadmium arsenida (Cd3As2)
Galium arsenida (GaAs)
Timbal biarsenat (PbHAsO4)
STIBIUM /ANTIMON (Sb)
Antimon dimanfaatkan dalam produksi industri semikonduktor dalam produksi dioda dan detektor infra
merah. Sebagai sebuah campuran, logam semu ini meningkatkan kekuatan mekanik bahan. Manfaat yang paling
penting dari antimon adalah sebagai penguat timbal untuk batere. Kegunaan-kegunaan lain adalah campuran
antigores, korek api, obat-obatan, dan pipa. Oksida dan sulfida antimon, sodium antimonat, dan antimon triklorida
digunakan dalam pembuatan senyawa tahan api, keramik, gelas, dan cat. Antimon sulfida alami (stibnit) diketahui
telah digunakan sebagai obat-obatan dan kosmetika dalam masa Bibel.
BISMUT (Bi)
Bismut oxychloride digunakan dalam bidang kosmetik dan bismut subnitrate and subcarbonate digunakan dalam
bidang obat-obatan.
Magnet permanen yang kuat bisa dibuat dari campuran bismanol (MnBi)
Bismut telah digunakan dalam peyolderan, bismut rendah racun terutama untuk penyolderan dalam pemrosesan
peralatan makanan
1.
2.
3.
Oksigen digunakan sebagai udara pernafasan bagi manusia dan sebagian besar makhluk hidup lainnya.
Oksigen berperan dalam proses pembakaran.
Campuran gas oksigen dan gas asetilin dapat menghasilkan suhu yang sangat tinggi dan digunakan untuk
4.
5.
6.
7.
8.
mengelas logam.
Digunakan dalam tungku pada proses pembuatan baja.
Digunakan pada proses sintesis metanol dan amonia
Oksigen cair digunakan sebagai bahan bakar untuk menjalankan rudal dan roket.
Dalam industri, oksigen digunakan untuk membuat beberapa senyawa kimia dan sebagai oksidator.
Dalam bentuk allotrop O3 (ozon) yang bersifat oksidator kuat, digunakan sebagai desinfektan dan sebagai bahan
pemutih.
Belerang :
Digunakan untuk membuat beberapa senyawa penting dalam industri, seperti asam
sulfat, asam sulfit, belerang dioksida, dan lain sebagainya.
Asam Sulfat (H2SO4) digunakan untuk berbagai keperluan, seperti pembersih logam,
bahan baku industri dan sebagai cairan pengisi akumulator
Digunakan dalam industri korek api, vulkanisasi karet, obat celup, dan bubuk mesiu
(bahan peledak)
Senyawa garam natrium tiosulfat (Na2S2O3.5H2O) yang sering disebut hypo digunakan
dalam fotografi
Selenium
Telurium
a. Telurium memperbaiki kemampuan tembaga dan baja tahan karat untuk digunakan
dalam permesinan.
b. Penambahan telurium pada timbal dapat mengurangi reaksi korosi oleh asam sulfat
pada timbal, dan juga memperbaiki kekuatan dan kekerasannya.
c.
Telurium digunakan sebagai komponen utama dalam sumbat peleburan, dan
ditambahkan pada besi pelapis pada menara pendingin.
d. Telurium juga digunakan dalam keramik.
e. Bismut telurrida telah digunakan dalam peralatan termoelektrik.
f. Digunakan dalam penelitian ilmiah semikonduktor.
g.
Dalam campurannya dengan bahan-bahan organik digunakan pada proses
vulkanisasi karet sintesis.
h. Digunakan sebagai bahan insektisida, germisida, dan fungisida.
i.
Digunakan untuk memberi warna biru dalam proses pembuatan kaca.
Kegunaan Polonium :
Digunakan pada alat yang dapat mengionisasi udara untuk menghilangkan akumulasi
muatan-muatan listrik
Digunakan sebagai sumber panas yang ringan sebagai sumber energi termoelektrik
ada satelit angkasa
Polonium dapat dicampur atau dibentuk alloy dengan berilium untuk menghasilkan
sumber neutron
Ununheksium
Berdasarkan literatur yang di dapat, ununheksium tidak mempunyai aplikasi, karena senyawanya yang tidak terdapat
di alam secara bebas. Untuk mengetahuinya pun harus mensintesis di laboratorium. Selain itu, ununheksium
merupakan unsur sintesis dengan waktu paruh yang sangat cepat sehingga tidak stabil, setiap jumlah unsur yang
terbentuk akan terurai menjadi unsur-unsur lain dengan cepat.
D. DAMPAK GOLONGAN VA DAN GOLONGAN VIA
Golongan VA
Nitrogen
Limbah baja nitrat merupakan penyebab utama pencemaran air sungai dan air bawah tanah. Senyawa yang
mengandung siano (-CN) menghasilkan garam yang sangat beracun dan bisa membawa kematian pada hewan dan
manusia.
Fosfor
Jika biji fosfor diolah menjadi fosfat dan larutan dalam air akan menyebabkan terjadinya limbah radioaktif.
Kemudian Fosfor putih adalah molekul dengan komposisi P4 (Gambar 4.7). Fosfor putih memiliki titik leleh rendah
(mp 44.1o C) dan larut dalam benzen atau karbon disulfida. Karena fosfor putih piroforik (mudah meledak karna
terbakar secara spontan di udara) dan sangat beracun, fosfor putih harus ditangani dengan hati-hati.
Arsen
Arsenik dan sebagian besar senyawa arsenik adalah racun yang kuat. Arsenik membunuh dengan cara merusak
sistem pencernaan, yang menyebabkan kematian oleh karena shock. Lihat artikel keracunan arsenik. Beberapa tokoh
yang pernah keracunan arsen
Napoleon Bonaparte
Munir, SH
Huo Yuanjia
Antimon
Antimon dan senyawa-senyawanya adalah toksik (meracun). Secara klinis, gejala akibat keracunan antimon
hampir mirip dengan keracunan arsen. Dalam dosis rendah, antimon menyebabkan sakit kepala dan depresi. Dalam
dosis tinggi, antimon akan mengakibatkan kematian dalam beberapa hari.
Bismut
Bismut adalah suatu unsur kimia yang memiliki lambang Bi yang mempunyai tahanan listrik yang tinggi.
Ketika terbakar dengan oksigen, bismut terbakar dengan nyala yang berwarna biru. Bismut bersifat diamagnetik.
Golongan VIA
Telurium dan persenyawaannya kemungkinan bersifat racun dan harus ditangani dengan hati-hati. Paparan
dengan telurium hanya diperbolehkan dengan konsentrasi rendah yakni 0.01 mg/m3, atau lebih rendah. Pada
konsentrasi ini tellurium memiliki bau khas yang menyerupai bawang putih.
Senyawa telurium bersifat teratogenik yakni dapat mempengaruhi kecacatan janin pada ibu yang sedang hamil
akan tetapi senyawa ini masih jarang ditemui sehingga jarang terdapat kasus seperti itu.
Senyawa ini dapat diserap ke dalam tubuh melalui inhalasi dan akan menyebabkan bau nafas dan bau badan yang
mengerikan.
Bila dipanaskan sampai dekomposisi, klorida telurium dapat memancarkan asap beracun dari tellurium.
Rusaknya jaringan makhluk hidup karena penyerapan energi partikel alfa. Dalam hal ini Polonium-210 sangat
berbahaya untuk ditangani meski hanya sejumlah milligram atau mikrogram. Sehingga diperlukan peralatan khusus
dan kontrol yang ketat untuk menanganinya.
Batas penyerapan polonium maksimum lewat jalan pernafasan yang masih diizinkan hanya 0.03 mikrocurie, yang
sebanding dengan berat hanya 6.8 x 10-12 gram. Tingkat toksisitas polonium ini sekitar 2.5 x 1011 kali dari pada asam
sianida. Sedangkan konsentrasi senyawa polonium yang terlarut yang masih diizinkan adalah maksimal 2 x 10 -11
mikrocurie/cm3.
kemungkinan besar unsur ini berbahaya karena radioaktivitasnya (Anynomous3, 2008).
Unsur Nitrogen Nitrogen dibuat dengan penyulingan bertingkat udara cair. Udara bersih dimasukkan ke dalam
kompresor, kemudian didinginkan dengan pendingin. Udara dingin mengembang melalui celah dan hasilnya
adalah udara yang suhunya lebih dingin, cukup untuk menyebabkan mencair. Selanjutnya udara cair disaring
untuk memisahkan unsur CO2 dan hidrokarbon, kemudian didistilasi dengan cara udara cair memasuki bagian
puncak kolom di mana nitrogen, komponen yang paling mudah menguap, keluar sebagai gas, dan pada
pertengahan kolom, gas argon keluar dan oksigen cair sedang komponen yang paling sulit menguap terkumpul
di dasar kolom.
b.
Senyawa Amonia Amonia (NH3) adalah senyawa yang sangat bermanfaat dan diproduksi secara komersial
dalam jumlah yang sangat besar. Pembuatan secara komersial menggunakan proses Haber-Bosch. Dalam proses
ini bahan baku digunakan adalah nitrogen dan hidrogen dengan katalis Fe. Reaksi yang terjadi dapat ditulis
seperti berikut. Reaksi ini berlangsung pada suhu +500 C dengan tekanan antara 130 200 atm.
c.
Senyawa Asam Nitrat Asam nitrat (HNO3) dibuat dengan proses Haber-Ostwald, di mana amonia yang didapat
dengan proses Haber dicampur dengan udara berlebih kemudian dialirkan melalui platina abses sebagai katalis
pada suhu 700 C 800 C. Perhatikan reaksi yang terjadi berikut ini. d. Unsur Fosfor Fosfor dibuat dalam
tanur listrik dengan memanaskan fosforit, pasir, dan kokas dengan reaksi seperti berikut. Dalam proses ini
dihasilkan fosfor kuning. Adapun Fosfor merah dihasilkan dengan jalan memanaskan fosfor kuning pada suhu
250 C tanpa udara.
Golongan VIA
a.
Unsur Belerang Pembuatan belerang pertama kali dikembangkan pada tahun 1904 oleh Frasch yang
mengembangkan cara untuk mengekstrak belerang yang dikenal dengan cara Frasch. Pada proses ini pipa logam
berdiameter 15 cm yang memiliki dua pipa konsentrik yang lebih kecil ditanam sampai menyentuh lapisan
belerang. Uap air yang sangat panas dipompa dan dimasukkan melalui pipa luar, sehingga belerang meleleh,
selanjutnya dimasukkan udara bertekanan tinggi melalui pipa terkecil, sehingga terbentuk busa belerang yang
keluar mencapai 99,5%.
b.
Senyawa Asam Sulfat Asam sulfat (H2SO4) dibuat dengan proses kontak. Belerang dibakar dalam udara kering
di ruang pembakar pada suhu 100 C. Gas yang dihasilkan mengandung kurang lebih 10% volume sulfur
dioksida. Setelah didinginkan sampai 400 C, kemudian dimurnikan dengan cara pengendapan elektrostastik.
Sulfur dioksida yang terbentuk kemudian dikonversi menjadi SO3 dengan menggunakan vanadium (V) oksida.
Reaksi yang terjadi adalah eksoterm. Reaksi dilakukan pada suhu 450 C 474 C. d. Unsur Oksigen Oksigen
dapat dibuat dengan beberapa cara, antara lain seperti berikut ini. Oksigen dapat dibuat secara komersial dengan
cara seperti berikut ini. 1) Distilasi bertingkat udara cair. 2) Elektrolisis air.
BAB IV
PENUTUP
A Kesimpulan
Untuk golongan VA
1.
Nitrogen adalah unsur kimia berupa gas yang tidak berwarna yang memiliki lambang N. Nitrogen dapat
digunakan untuk mempercepat penyulingan minyak, N2 cair digunakan untuk mendinginkan hasil makanan dan
pengisian angin pada kendaraan.
2.
Fosfor adalah unsur kimia yang memiliki lambang P dengan nomor atom 15, berupa nonlogam dan dapat
digunakan dalam pembuatan pupuk, dan secara luas digunakan dalam bahan peledak, korek api, kembang api,
pestisida, odol dan deterjen.
3.
Arsen, arsenik, atau arsenikum adalah unsur metaloid dalam tabel periodik yang memiliki simbol As yang
bersifat racun.
4. Antimon adalah suatu unsur metaloid kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Sb dan memiliki daya
hantar listrik (konduktivitas) dan panasnya lemah.
5. Bismut adalah suatu unsur kimia yang memiliki lambang Bi yang mempunyai tahanan listrik yang tinggi. Ketika
terbakar dengan oksigen, bismut terbakar dengan nyala yang berwarna biru. Bismut bersifat diamagnetik.
Untuk golongan VIA
1.
Nitrogen adalah unsur kimia berupa gas yang tidak berwarna yang memiliki lambang N. Nitrogen dapat
digunakan untuk mempercepat penyulingan minyak, N2 cair digunakan untuk mendinginkan hasil makanan dan
pengisian angin pada kendaraan.
2.
Fosfor adalah unsur kimia yang memiliki lambang P dengan nomor atom 15, berupa nonlogam dan dapat
digunakan dalam pembuatan pupuk, dan secara luas digunakan dalam bahan peledak, korek api, kembang api,
pestisida, odol dan deterjen.
3.
Arsen, arsenik, atau arsenikum adalah unsur metaloid dalam tabel periodik yang memiliki simbol As yang
bersifat racun.
4. Antimon adalah suatu unsur metaloid kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Sb dan memiliki daya
hantar listrik (konduktivitas) dan panasnya lemah.
5. Bismut adalah suatu unsur kimia yang memiliki lambang Bi yang mempunyai tahanan listrik yang tinggi. Ketika
terbakar dengan oksigen, bismut terbakar dengan nyala yang berwarna biru. Bismut bersifat diamagnetik.
B. SARAN
adapun saran dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk bidang pendidikan perlu adanya peran pemerintah dalam melengkapi fasilitas sekolah-sekolah agar semua
2.
fasilitas praktikum khususnya pada bidang kimia dapat berjalan dengan baik di sekolah.
Untuk bidang masyarakat perlu adanya pendekatan khusunya kepada semua wali siswa agar selalu mendekatkan
diri kepada bidang yang di gemar oleh para siswa-siswi yang bersekolah di SMA NEGERI 1 Pkl. Kerinci
khususnya di bidang kimia.
DAFTAR PUSTAKA
Taro, Saito. 1996. buku teks kimia anorganik online. Iwanami Shoten, Publishers, Tokyo.
http://id.wikipedia.org/wiki/Nitrogen, Diakses tanggal 11 November 2011, pukul 18:55.
http://id.wikipedia.org/wiki/Fosfor, diakses tanggal 11 November 2011, pukul 18:58.
http://id.wikipedia.org/wiki/Arsen, diakses tanggal 11 November 2011, pukul 18:58.
http://id.wikipedia.org/wiki/Antimon, diakses tanggal 11 November 2011, pukul 19:01.
http://id.wikipedia.org/wiki/Bismut, diakses tanggal 11 November 2011, pukul 19:02.
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-anorganik-universitas/kimia-unsur-non-logam/silikon-nitrogen-danfosfor/ diakses tanggal 11 November 2011, pukul 19:18.
Achmad, H. 2001. Kimia Unsur dan Radiokimia. Bandung: Citra Aditya Bakti.
Anynomous1, 2008, http://www.chem-is- try.org/tabel_periodik/telurium/, diakses tanggal 8 Maret 2013.
Anynomous2, 2008, http://www.chem-is- try.org/tabel_periodik/ polonium /, diakses tanggal 8 Maret 2013.
Anynomous3, 2008, http://www.chem-is-try.org/tabel periodik/ununhexium/, diakses tanggal 8 Maret 2013.
Anynomous4,2010,http://www.Media Belajar Online. Unsur metalloid.Blogspot.com/2013/01 Unsur metalloid.
(diakses pada Maret 9 2013).
Cotton,F.A, Wilkinson, G. 2007. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta: UI Press.
Keenan Charles W, Kleinfelter Donald C, Wood Jesse H. 1992. Ilmu Kimia Untuk Universitas edisi keenam jilid 2.
Jakarta: Erlangga.
Lestari Sri S.T. 2004. Mengurai Sususnan Periodik Unsur Kimia. Jakarta: Kawan Pustaka