Anda di halaman 1dari 15

ASEAN

MAKALAH

Ditujukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah

Perilaku Organisasi

Oleh :

Enita Nur Rofiq 1961201990

Asriana Permata Sari 1961201923

Devi Lestari 1961201924

Siti Marlina 1961201920

Kukuh Pambudi S. 1961201557

Hilda Hayati 1961201365

Amanda Firayanti S. 1961201840

MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
petunjuk dan karuniaNya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini, yang
kami beri judul ASEAN. Shalawat serta salam tetap tercurah limpahkan kepada
nabi besar Muhammad Saw.
Adapun makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Perilaku
Organisasi yang dibimbing oleh Bapak Sugeng Siswondo, S.E., MM., makalah ini
membahas tentang sejarah dan latar belakang terbentuknya ASEAN, bentuk kerja
sama ASEAN, peran Indonesia dalam lingkungan negara – negara ASEAN, serta
keuntungan Indonesia dengan bergabung dalam ASEAN.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada oleh Bapak Sugeng Siswondo,
S.E., MM., selaku dosen pengampu mata kuliah Perilaku Organisasi yang telah
memberikan arahan kepeda kami dan teman – teman yang membantu penyusunan
makalah ini, sehingga dapat terselesaikan dengan tepat waktu.
Penulis menyadari bahwa isi dari makalah ini jauh dari sempurna, maka
dari itu kami bersedia menerima kritik dan saran yang membangun dari setiap
pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Dengan makalah ini kami
mengharapkan banyak manfaat yang dapat dipetik dan diambil serta dapat
menambah wawasan bagi kita semua.
Tangerang, November 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I. PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1. Latar Belakang..........................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................1
1.3. Tujuan Makalah.........................................................................................2
BAB II. PEMBAHASAN........................................................................................3
2.1. Sejarah dan Latar Belakang ASEAN........................................................3
2.2. Bentuk Simbol Logo ASEAN...................................................................6
2.3. Bentuk – Bentuk Kerja Sama ASEAN......................................................7
2.4. Peran Indonesia Dalam Lingkungan Negara – Negara ASEAN...............8
2.5. Keuntungan Indonesia dengan Bergabung Dalam ASEAN......................9
BAB III. PENUTUP..............................................................................................10
3.1. Kesimpulan..............................................................................................10
3.2. Saran........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12
1

BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Association of South East Asian Nations (ASEAN) yang pada awal
pembentukannya pada tahun 1967, lebih ditujukan pada kerjasama yang
berorientasi politik untuk mencapai perdamaian dan keamanan di kawasan Asia
Tenggara, dalam perjalanannya berubah menjadi kerjasama regional dengan
memperkuat semangat stabilitas ekonomi dan sosial di kawasan Asia Tenggara,
antara lain melalui percepatan pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan budaya
dengan tetap memperhatikan kesetaraan dan kemitraan, sehingga menjadi
landasan untuk terciptanya masyarakat yang sejahtera dan damai.
ASEAN yang resmi terbentuk pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok,
Thailand adalah merupakan kerjasama regional didirikan oleh lima negara di
kawasan Asia Tenggara yaitu; Filipina, Indonesia, Malaysia, Singapura dan
Thailand berdasarkan kesepakatan ”Deklarasi Bangkok” yang ditanda tangani
secara bersama-samadan isinya sebagai berikut : ”Membentuk suatu landasan
kokoh dalam meningkatkan kerjasama regional di kawasan Asia Tenggara dengan
semangat keadilan dan kemitraaan dalam rangka menciptakan perdamaian,
kemajuan dan kemakmuran kawasan.”
Kerjasama internasional adalah elemen penting dalam pelaksanaan
kebijakan dan politik luar negeri dalam bidang hubungan internasional. Hubungan
suatu negara dengan negara lain tidak lepas dari kepentingan nasional negara
masing-masing. Melalui kerja sama internasional, negara-negara dapat
memanfaatkan untuk pembangunan nasional. Dalam konteks ini, kerja sama antar
negara di kawasan Asia Tenggara yakni Association of South East Asia Nations
(ASEAN) telah memegang peran kunci dalam pelaksanaan kerja sama
internasional di kawasan ini. Dan dalam bidang kerja sama antar negara,
kebijakan luar negeri berperan sangat penting. Semua negara tentu ingin menjadi
maju dan sejahtera. Tetapi untuk menjadi maju dan sejahtera suatu negara
membutuhkan negara lain.
1.2. Rumusan Masalah
Untuk mempermudah pembahasan yang sebelumnya dikatakan di latar
belakang, penulis menentukan rumusan masalah dalam pembuatan makalah ini
yaitu sebagai berikut:
a. Bagaimana sejarah dan latar belakang terbentuknya ASEAN?
b. Apa arti dan bentuk simbol logo ASEAN?
c. Bagaimana bentuk kerja sama ASEAN?
d. Apa saja peran Indonesia dalam lingkungan negara – negara ASEAN?
e. Apa saja keuntungan Indonesia dengan bergabung dalam ASEAN?

1
2

1.3. Tujuan Makalah


Tujuan penulisan dalam makalah ditujukan untuk mencari tujuan dari
dibahasnya pembahasan atas rumusan masalah dalam makalah. Ada pun tujuan
penulisan makalah sebagai berikut :
a. Mengetahui sejarah dan latar belakang terbentuknya ASEAN
b. Mengetahui arti dan bentuk simbol logo ASEAN
c. Mengetahui bentuk kerja sama ASEAN
d. Mengetahui peran Indonesia dalam lingkungan negara – negara ASEAN
e. Mengetahui keuntungan Indonesia dengan bergabung dalam ASEAN

2
BAB II. PEMBAHASAN

2.1. Sejarah dan Latar Belakang ASEAN


Sejarah berdirinya ASEAN bermula dari pertemuan 5 menteri luar negeri
perwakilan negara-negara Asia Tenggara, yakni Adam Malik dari Indonesia, Tun
Abdul Razak dari Malaysia, Rajaratman dari Singapura, Thanat Khoman dari
Thailand, dan Narciso Ramodi dari Filipina. Pertemuan ini digelar di Bangkok,
Thailand, pada 5 hingga 8 Agustus 1967.
Delia Albert melalui tulisan bertajuk “Staying the Course: from a
Southeast Asian Community to an Asean Community” dalam buku An Evolving
ASEAN Vision and Reality (2019:37) menyatakan, tahun 1960-an adalah masa-
masa sulit bagi negara Asia Tenggara. Terdapat sejumlah perselisihan baik dari
internal maupun eksternal di kawasan Asia Tenggara, yakni sebagai berikut:
a. Sengketa teritorial maritim di Asia Tenggara
Sengketa wilayah perairan ini misalnya melibatkan Indonesia dengan
Malaysia, Malaysia dengan Filipina, dan Singapura dengan Malaysia.
b. Perang Vietnam
Perang Vietnam muncul sebagai akibat dari perang kepentingan Blok Timur
melawan Blok Barat. Perang di Vietnam berpengaruh pula terhadap
stabilitas negara-negara di sekitarnya, seperti Kamboja, Laos, dan Thailand.
c. Ancaman komunisme dari Cina
Sejak kepemimpinan Mao Zedong yang berhaluan komunis pada 1949, Cina
berusaha menyebarkan pengaruhnya di seluruh wilayah Asia, termasuk Asia
Tenggara.
d. Terpecahnya negara Asia Tenggara akibat kolonialisasi
Kolonialisasi di wilayah Asia Tenggara melahirkan pandangan dan ideologi
yang berbeda karena perbedaan negara penjajahnya. Hasil dari penjajahan
bangsa Eropa di negara Asia Tenggara memutuskan hubungan antarnegara
Asia. Tiap negara justru memiliki hubungan erat dengan negara-negara Blok
Barat dan hanya Indonesia yang tetap menjadi negara non-blok. Negara di
Asia Tenggara yang terafiliasi dengan Blok Barat adalah Malaysia dan
Singapura yang tergabung dengan Selandia Baru, Inggris, dan Australia
dalam Five-Power Defence Arrangement. Ada juga Filipina yang bersekutu
dengan Amerika Serikat, juga Thailand yang berkomitmen penuh terhadap
negara adidaya motor Blok Barat tersebut.
Konflik - konflik yang terjadi mendorong negara-negara di Asia Tenggara
yang menjadi inisiator pembentukan ASEAN untuk dapat memastikan keamanan
negara dan menyelesaikan perselisihan secara damai sebelum berujung pada
konflik. ASEAN akan melakukan cara - cara kooperatif seperti konsultasi dan
dialog dalam menyelesaikan masalah. Lebih lanjut, organisasi ini juga dapat
menjadi penghubung antara negara-negara Asia Tenggara yang sebelumnya saling
teralienasi satu sama lain. Selain karena adanya perselisihan antarnegara, dikutip

3
4

dari modul Serumpun ASEAN (2020) yang disusun Peavey Marisha, ASEAN
terbentuk atas kesamaan yang dimiliki oleh negara-negara di Asia Tenggara,
meliputi sebagai berikut:
a. Persamaan Geografis
Salah satu hal yang mendasari terbentukya ASEAN adalah karena
negaranegara tersebut memiliki kesamaan dalam hal geografis. Indonesia
dan negaranegara ASEAN lainnya berada di kawasan Asia Tenggara, selain
itu negara-negara tersebut juga terletak diantara dua samudra yaitu Samudra
Hindia dan Samudra Pasifik.
b. Persamaan Nasib
Selain Tailand, negara-negara yang berada dikawasan asia tenggara
merupakan negara- negara jajahan, misalnya Indonesia merupakan negara
jajahan Belanda, Malaysia dan Singapura merupakan jajahan inggris, dan
juga Filipina yang merupakan negara jajahan Spanyol. Hal inilah yang
menjadi salah satu dasar terciptanya organisasi internasional ASEAN
dikarenakan rasa kesetiakawanan dan perasaan senasib sepenanggungan
antara negara - negara tersebut.
c. Persamaan Budaya
Selain memiliki kesamaan dalam sisi geografis, negara-negara ASEAN juga
mempunyai kesamaan dalam nilai - nilai dasar kebudayaan. Sejarah
mencatat bahwa negara-negara yang berada di kawasan asia tenggara,
memiliki budaya, bahasa, serta tata kehidupan dan pergaulan yang hampir
sama karena merupakan para pewaris peradaban sebelumnya yang disebut
dengan rumpun Melayu Austronesia.
d. Persamaan Kepentingan
Hal yang tidak kalah pentingnya dari sebab - sebab yang membuat
terbentuknya organisasi dikawasan Asia Tenggara ini adalah karena adanya
persaman kepentingan antara negara- negara tersebut. Negara - negara
dikawasan Asia Tenggara ini memiliki kebulatan tekat dan tujuan untuk
sama - sama berkontribusi dalam hal pertumbuhan ekonomi dan kemajuan
sosial..
Dalam pembentukan ASEAN melahirkan suatu kesepakatan yang disebut
dengan Deklarasi Bangkok yang isinya sebagai berikut:
a. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan perkembangan
kebudayaan di kawasan Asia Tenggara.
b. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional.
c. Meningkatkan kerjasama dan saling membantu untuk kepentingan bersama
dalam bidang ekonomi, sosial, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi.
d. Memelihara kerjasama yang erat di tengah-tengah organisasi regional dan
internasional yang ada.
e. Meningkatkan kerjasama untuk memajukan pendidikan, latihan, dan
penelitian di kawasan Asia Tenggara.
5

ASEAN dalam awal pembentukannya bertujuan untuk mewujudkan


perdamaian dan keamanan regional. Visi pertamanya adalah menyelesaikan
perang dingin antarnegara dan perang Vietnam. Untuk mencapai tujuan tersebut,
ASEAN menggunakan cara-cara nonmiliter seperti melakukan kerja sama dalam
bidang ekonomi, sosial, budaya, dan pendidikan. Peminggiran kerja sama dalam
bidang politik dan militer berfungsi untuk menghindari kesan bahwa ASEAN
adalah sebuah aliansi militer yang digunakan untuk melawan atau mendukung
blok tertentu. Tujuan terbentuknya ASEAN juga terdapat pada Deklarasi
Bangkok, yaitu sebagai berikut:
a. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan
kebudayaan di wilayah ASEAN.
b. Mempromosikan perdamaian dan stabilitas regional melalui kewajiban
menghormati keadilan negara-negara di kawasan dan patuh pada piagam
PBB.
c. Mempromosikan kerja sama yang aktif dan saling membantu dalam
masalah-masalah yang menjadi kepentingan bersama di bidang-bidang
ekonomi, sosial, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi.
d. Membantu satu sama lain dalam bentuk pelatihan dan fasilitas riset.
e. Berkolaborasi secara efektif untuk mengembangkan agrikultur dan industri
yang lebih baik, perluasan wilayah dagang, perkembangan transportasi, dan
fasilitas komunikasi, serta menaikkan derajat hidup warga negaranya.
f. Mempromosikan studi terhadap Asia Tenggara.
g. Menjaga hubungan baik dengan organisasi internasional yang memiliki
tujuan dan visi yang sama, serta membuka peluang untuk hubungan yang
lebih dekat.

Sifat keanggotaan ASEAN sangat terbuka bagi semua Negara yang berada
dikawasan Asia Tenggara. Jumlah anggota ASEAN sekarang mencapai 10 negara,
yaitu:
1) Indonesia yang bergabung pada tanggal 8 Agustus 1967,
2) Malaysia yang bergabung pada tanggal 8 Agustus 1967,
3) Singapura yang bergabung pada tanggal 8 Agustus 1967,
4) Thailand yang bergabung pada tanggal 8 Agustus 1967,
5) Filipina yang bergabung pada tanggal 8 Agustus 1967,
6) Brunei Darussalam yang bergabung pada tanggal 8 Januari 1984,
7) Vietnam yang bergabung pada tanggal 28 Juli 1995,
8) Laos yang bergabung pada tanggal 23 Juli 1997,
9) Myanmar yang bergabung pada tanggal 23 Juli 1997, dan
10) Kamboja yang bergabung pada tanggal 30 April 1999.
Merujuk laman Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Timor Leste yang
secara geografis terletak di wilayah Asia Tenggara secara resmi telah
mendaftarkan diri sebagai anggota ASEAN pada 2011. Namun, keanggotaan
Timor Leste masih dalam pembahasan kesepuluh negara anggota ASEAN.
6

2.2. Bentuk Simbol Logo ASEAN

Logo ASEAN membawa arti ASEAN yang stabil, aman, bersatu dan
dinamik. Warna logo ada 4 yaitu biru, merah, putih dan kuning. Warna tersebut
merupakan warna utama lambang negara-negara ASEAN. Warna – warna tersebut
memiliki arti sebagai berikut:
1. Biru
Warna biru melambangkan keamanan dan kestabilan;
2. Merah
Warna merah bermaksud semangat dan dinamisme;
3. Kuning
Warna kuning melambangkan kemakmuran dan kesejahteraan diwakili oleh
warna kuning yang terdapat pada bentuk padi; serta
4. Putih
Warna yang terakhir dalam logo adalah putih. Warna ini melambangkan
kesucian dan memiliki bentuk lingkaran yang melengkapi setiap bentuk
lambang yang lain.

Ada tiga bentuk yang terdapat pada lambang ASEAN, yakni lingkaran,
padi, dan tulisan 'ASEAN'. Ketiga bentuk tersebut sama - sama mengandung arti
dan makna sebagai berikut:
1. Lingkaran
Terdapat dua lingkaran pada lambang ASEAN, yakni berwarna biru dan
putih. Bentuk tersebut mewakili persatuan antar negara-negara anggota
organisasi ASEAN.
2. Padi
Sepuluh tangkai padi dalam lambang ASEAN melambangkan negara dari
anggota-anggota. Seperti diketahui, organisasi ini awalnya terdiri dari
Filipina, Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Brunei Darussalam,
Vietnam, Laos, Myanmar, dan Kamboja. Harapannya, kesepuluh negara
tersebut saling terikat rasa persahabatan dan solidaritas.
3. Tulisan ‘ASEAN’
7

Lambang ASEAN yang terakhir adalah kata 'ASEAN' yang terletak di


bawah padi. Bentuk ini mewakili bahwa logo tersebut merupakan lambang
resmi yang memiliki satu identitas.

2.3. Bentuk – Bentuk Kerja Sama ASEAN


Bentuk kerja sama ASEAN mula- mula pada bidang ekonomi, sosial, dan
budaya. Dalam perkembangannya, kerja sama itu bertambah pada bidang politik
dan latihan militer bersama.
1. Ekonomi
ASEAN melakukan kerja sama dibidang ekonomi untuk mengupayakan
terciptanya kerja sama perdagangan saling menguntungkan. Bentuk bentuk
kerjasama ekonomi dapat diwujudkan dengan cara sebagai berikut
a) Membuka pusat promosi ASEAN untuk perdagangan, investasi, dan
parawisata di Tokyo;
b) Menyediakan cadangan pangan (terutama beras);
c) Membangun proyek - proyek industri ASEAN, seperti proyek pabrik
pupuk urea ammonia di Indonesia dan Malaysia, proyek industri
tembagan di Singapura, proyek pabrik mesin diesel di Singapura, dan
proyek pabrik di superfosfor di Thailand; dan
d) Menciptakan preference trading arrangement (PTA) yang bertugas
menentukan tarif rendah untuk beberapa jenis barang komoditas ASEAN.
2. Sosial
Kerjasama dibidang sosial di antara anggota- anggota ASEAN diwujudkan
dalam hal- hal sebagai berikut:
a) Pencegahan narkoba dan penanggulangannya;
b) Penanggulangan bencana alam;
c) Perlindungan terhadap anak cacat; dan
d) Pemerataan kesejahteraan sosial masyarakat.
3. Budaya
Di bidang budaya, ASEAN melakukan kerja sama sebagai berikut:
a) Tukar- menukar pelajar dan mahasiswa;
b) Pemberantasan buta huruf;
c) Program tukar menukar acara televisi ASEAN;
d) Temu karya pemuda ASEAN; serta
e) Festival lagu ASEAN.
4. Politik
Kerja sama di bidang politik di antara negara - negara anggota ASEAN
dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan - permasalahan melalui meja
perundingan. ASEAN sepakat bahwa kawasan Asia Tenggara merupakan
kawasan yang bebas senjata nuklir.
5. Latihan Militer Bersama
Latihan militer bersama negara-negara ASEAN bertujuan untuk
meningkatkan keamanan wilayah. Misalnya, latihan militer angkatan
dengan sandi Elang Malindo merupakan latihan militer angkatan udara
8

Indonesia dan Malaysia. Namun, negara - negara anggota ASEAN tetap


menghindari pembentukan fakta atau persekutuan militer.
2.4. Peran Indonesia Dalam Lingkungan Negara – Negara ASEAN
Peran Indonesia dalam lingkungan negara-negara ASEAN dapat dilihat
dalam berbagai bidang antara lain bidang keamanan, ekonomi, dan sosial budaya.
Peran Indonesia di kawasan asia tenggara juga tidak terlepas dari politik luar
negeri bebas aktif.
1. Penggagas kelahiran ASEAN
Indonesia juga menjadi salah satu penggagas lahirnya kerja sama negara -
negara ASEAN. Pada waktu itu, Indonesia diwakili oleh menteri luar negeri
Adam Malik, menjelaskan visi Indonesia tentang kawasan Asia Tenggara
yang berdiri di atas kaki sendiri, mampu mempertahankan diri sendiri
terhadap pengaruh pengaruh negatif dari luar kawasan. Visi itu dapat
terwujud jika ada kerja sama yang efektif antara negara-negara di Kawasan
tersebut.
2. Pembentukan komunitas keamanan ASEAN
Dalam bidang polititk, Indonesia berhasil meluncurkan gagasan untuk
membentuk komunitas keamanan ASEAN yang akan meningkatkan kerja
sama politik dan keamanan. Indonesia mengedepankan proses
pembangunan politik di kawasan itu guna mengatasi perbedaan sistem
politik yang terlalu mencolok di antara sesame ASEAN. Peran Indonesia
dalam bidang politik ini hanya menyangkut pertahanan militer tetapi lebih
luas, yaitu menyangkut hal-hal non-militer, seperti kejahtan lintas negara,
terorisme, separatism, perampokan, dan sebagainya.
3. Menganjurkan penghargaan serta perlindugan terhadap HAM
Indonesia juga mendorong negara-negara ASEAN agar lebih demokratis
dan menghargai serta melindungi HAM penduduknya. Selain itu, negara -
negara ASEAN harus memiliki norma - norma pergaulan antar negara yang
disepakati dan dihormati bersama. Indonesia belakangan ini mendorong
Myanmar agar lebih demokratis dan menghargai hak - hak asasi manusia.
4. Memfasilitasi pemerintah Filipina dengan gerakan pembebasan Moro
Atas pemerintahan dari pemerintah Filipina, Indonesia membantu usaha
perdamaian antara pemerintah Filipina dengan gerakan pembebasan muslim
Moro. Beberapa pertemuan antara keduanya berlangsung pada tahun 1874.
Pemerintah Indonesia menginginkan agar pemerintah Filipina dapat
menjamin kebebasan beragama bagi umat muslim dan dapat hidup
berdampingan secara damai di Filipina.
5. Jakarta informasi Meeting
Indonesia berupaya untuk mendamaikan pihak-pihak yang bertikai di
Kamboja dengan mengususlkan sebuah pertemuan informal di Jakarta atau
“Jakarta Informal Meeting” pada tahun 1988. Pertemuan ini kemudian
membuka jalan untuk memasuki konferensi perdamaian di Paris pada tahun
1989. Pada tahun 1992, Indonesia kembali mengirimkan pasukan penjaga
perdamaian ke Kamboja.
9

2.5. Keuntungan Indonesia dengan Bergabung Dalam ASEAN


Sebagai sebuah organisasi regional di kawasan Asia Tenggara yang
bersifat non militer dan non politik, ASEAN telah mampu menciptakan stabilitas
perdamaian dan keteraturan dikawasan sehingga membantu Indonesia untuk
melanjutkan program - program pembangunan di segala bidang dan mendorong
Indonesia untuk menjadi bangsa yang lebih maju dada, intinya hubungan
Indonesia dengan ASEAN saling menguntungkan.
ASEAN memberikan beberapa manfaat bagi negara - negara anggotanya.
Manfaat tersebut meliputi:
1. Memenuhi kebutuhan dalam negeri akan barang jasa
2. Memperluas pasar hasil produksi barang jasa
3. Memperluas lapangan pekerjaan
4. Memanfaatkan sumber daya alam
5. Menambah defisa negara
6. Mengurangi ketimpangan antara negara maju dengan negara berkembang di
wilayah Asia Tenggara.
BAB III. PENUTUP
3.1. Kesimpulan

ASEAN (Association Of South East Asian Nation) merupakan organisasi


regional di kawasan Asia Tenggara. ASEAN didirikan oleh bangsa - bangsa Asia
Tenggara atas dasar persamaan nasib dan kepentingan bersama. Lima Negara
yang sepakat membentuk pelopor ASEAN adalah Indonesia, Malaysia, Thailand,
Singapura, dan Filipina. Organisasi ini dibentuk pada tanggal 8 Agustus 1967 di
Bangkok, Thailand dan melalui penanda tanganan Deklarasi Bangkok oleh Mentri
Luar Negri Filipina, Indonesia, Malaysia, Thailand dan Singapura.
Tujuan didirikannya ASEAN, yaitu menciptakan kondisi damai dan
sejahtera di kawasan Asia Tenggara melalui kerja sama di bidang ekonomi, sosial,
kebudayaan, teknik, dan administrasi. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas
regional dengan cara menghormati keadilan dan tata tertib hokum. Saling
memberikan bantuan dalam bentuk sarana - sarana latihan dan pelatihan dalam
bidang pendidikan. Bekerja sama dalam ilmu pengetahuan dibidang teknik
pertanian serta industri, perluasan perdagangan komodit, perbaikan sarana
pengangkutan dan komunikas, serta peningkatan taraf hidup rakyatnya.
Peran Indonesia dalam lingkungan negara-negara ASEAN dapat dilihat
dalam berbagai bidang antara lain bidang keamanan, ekonomi, dan sosial budaya.
Peran Indonesia di kawasan asia tenggara juga tidak terlepas dari politik luar
negeri bebas aktif, contohnya seperti penggagas kelahiran ASEAN, pembentukan
komunitas keamanan ASEAN, menganjurkan penghargaan serta perlindugan
terhadap HAM, memfasilitasi pemerintah Filipina dengan gerakan pembebasan
Moro, serta Jakarta informasi meeting.
ASEAN memberikan beberapa manfaat bagi negara - negara anggotanya.
Manfaat tersebut meliputi memenuhi kebutuhan dalam negeri akan barang jasa,
memperluas pasar hasil produksi barang jasa, memperluas lapangan pekerjaan,
memanfaatkan sumber daya alam, menambah defisa negara, dan mengurangi
ketimpangan antara negara maju dengan negara berkembang di wilayah Asia
Tenggara.

10
11

3.2. Saran

Negara kita, Indonesia merupakan salah satu anggota ASEAN. Untuk itu,
kita harus membantu mewujudkan cita-cita atau tujuan dari ASEAN itu sendiri.
Karena bagaimanapun, tujuan tersebut merupakan keinginan dari bangsa kita
sendiri. Selain itu, sebagai negara anggota ASEAN yang terbesar, kita harus lebih
menunjukkan partisipasi kita dalam menunjukkan tujuan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Fatimatuzzahro. 2021. Mengenal ASEAN: Sejarah, Negara Anggota & Tujuan


Dibentuk. Online. Diakses : 2 November 2021.
Lestari, Widya. 2021. ASEAN: Latar Belakang Berdirinya, Tujuan, dan Negara
Anggota. Online. Diakses : 3 November 2021.
Marisha, Peavey. 2020. Serumpun ASEAN. Jakarta: Direktorat Pendidikan
Masyarakat dan Pendidikan Khusus–Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia
Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah–Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Masan. 2009. Seri Panduan Belajar dan Evaluasi Pendidikan Kewarganegaraan
Untuk SD/MI kelas 6. Jakarta: Grasindo.
Menon, Jayant, dan Cassey Lee. 2019. An Evolving ASEAN Vision and Reality.
Online. Diakses : 2 November 2021.
Sunarto, dkk. 2006. Pendidikan Kewarganegaraan SD untuk Kelas 6. Jakarta:
Erlangga.
Suwanto, dan Ferry Indranto. 2010. Ayo Belajar Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas 6 SD. Yogyakarta: Kanisius.

Anda mungkin juga menyukai