Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

ORGANISASI INTERNASIONAL

Diajukan Kepada Dosen Pengampuh Untuk Memenuhi Nilai Kelompok


Pada Mata Kuliah Ilmu Negara

Disusun Oleh :
Kelompok 5
Muh. Khiky Alfarizah (2303020076)
Suci Ramadhani (2303020071)
Rezki Khadijah Hasir (2303020061)
Sofyan Syafaat Putra (2303020064)
Muhmmad Fadhil (2303020066)
Galang Febria (2303020070)

Dosen Pengampu :
Rizka Amelia Armin, S.IP., M.Si.

PROGRAM STUDI HUKUM TATA NEGARA


FAKULTAS SYARI’AH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALOPO
2023
KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrahim
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt atas rahmat dan hidayah-nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan
kepada baginda Nabi Muhammad Saw. yang telah memberikan petunjuk dalam Al-Qur’an dan
sunnahnya, sebagai pedoman hidup bagi keselamatan umat di dunia. Makalah ini merupakan
salah satu tugas yang harus kami selesaikan dalam mata kuliah Ilmu Negara tentang Organisasi
Internasional.
Dalam menyusun makalah ini, kami sadar bahwa makalah ini masih memiliki banyak
kekurangan, oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
para pembaca untuk meningkatkan kualitas makalah ini. Tidak lupa pula, terimah kasih kepada
semua pihak yang telah berkontribusi baik dalam memberikan gagasan dan pandangan maupun
dukungan finansial.

Palopo, 23 November 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 1
C. Tujuan ................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................. 2
A. Sejarah dan Peran ASEAN .................................................................................... 2
B. Sejarah dan peran PBB .......................................................................................... 5
BAB III PENUTUP ......................................................................................................... 10
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kata organisasi berasal dari bahasa Yunani, yakni organon yang artinya "alat".
Dalam lingkup ilmu-ilmu sosial, organisasi dipelajari sebagai objek penelitian ilmu
sosiologi, ekonomi, politik, psikologi, antropologi, sejarah, dan manajemen. Secara
konseptual terdapat dua pengertian yang berbeda untuk istilah organisasi, yakni sebagai
kata benda dan kata kerja. Pengertian organisasi sebagai kata benda adalah wadah
sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama. Sementara arti organisasi
(pengorganisasian) sebagai kata kerja, yakni suatu proses dan serangkaian aktivitas yang
dilakukan secara sistematis sebagai bagian dari upaya membangun dan mengembangkan
organisasi atau sebagai salah satu fondasi manajemen.
Internasional adalah sesuatu yang menyangkut lebih dari satu negara. Sesuatu
tersebut bisa berupa sebuah perusahaan, bahasa, atau organisasi.
Organisasi internasional merupakan organisasi yang dibentuk dan dianggotai
lebih dari satu negara yang dibuat dengan suka rela dengan dasar kesamaan, tujuannya
untuk menciptakan perdamaian dunia dalam tata hubungan internasional. Organisasi
internasional umumnya memiliki negara sebagai anggota, namun seringkali entitsa lain
juga dapat mengajukan keanggotaan. Keduanya membuat hukum internasional dan diatur
olehnya.
Hukum organisasi internasional tersebut pada hakikatnya merupakan normanorma
hukum internasional yang terhimpun dalam suatu instrument pokok yang mengatur
mengenaisegala aspek yang berkenan dengan organisasi internasional tersebut, seperti
prinsip-prinsip dan tujuan pembentukan organisasi tersebut, syarat-syarat yang
diperlukan untuk menerima keanggotaannya, hak dan kewajiban para anggotanya,
caracara orgaisasi tersebut didalam mengambil keputusan, personalitas hukum dan aspek
hukum lainnya yang berkaitan dengan organisasi internasional tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah dan peran ASEAN?
2. Bagaimana sejarah dan peran PBB?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui sejarah dan peran ASEAN.
2. Untuk mengetahui sejarah dan peran PBB.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. SEJARAH DAN PERAN ASEAN
ASEAN adalah singkatan dari Association of South-East Asia Nation, jika
diterjemahkan dalam Indonesia berarti Persatuan Bangsa – Bangsa Asia Tenggara.
Organisasi internasional regional ASEAN didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di
Bangkok, melalui penandatanganan Deklarasi Bangkok atau sering juga disebut ASEAN
Declaration oleh Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand dan Philipina. 1
Ada beberapa latar belakang pembentukan ASEAN, yaitu:
1. Persamaan Geografis
Negara-negara ASEAN berada di kawasan Asia Tenggara yang terletak di
antara Benua Australia dan daratan Benua Asia, serta di antara Samudra
Hindia dan Pasifik.
2. Persamaan Budaya
Penduduk Asia Tenggara merupakan keturunan dari ras Malayan
Mongoloid. Ras ini dalam perkembangannya banyak menerima pengaruh
budaya berupa warna kulit, makanan, hingga adat istiadat dari wilayah
India, Arab (Gujarat), dan Cina.
3. Persamaan Kepentingan
Semua negara di Asia Tenggara memiliki tujuan dan visi yang sama yaitu
kesejahteraan, kedamaian, keamanan, dan ketertiban, dalam lingkup
nasional maupun regional.
4. Persamaan Nasib
Hampir seluruh negara di Asia Tenggara pernah dijajah oleh negara lain,
seperti Indonesia oleh Belanda, Malaysia dan Singapura oleh Inggris,
hingga Filipina oleh Spanyol dan Amerika. Hanya negara Thailand yang
bebas dari penjajahan. 2

ASEAN bertujuan untuk meningkatkan persahabatan dan kerjasama di bidang


pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan pengembangan kebudayaan negara-negara
anggotanya. Karena latar belakang negara-negara anggota ASEAN yang beragam, bentuk
kerjasama yang ada harus dilandasi dengan faktor-faktor kebersamaan agar ASEAN

1
Heribertus Yudha Adiasmara, “Peran Asean Dalam Penyelesaian Sengketa Antara Indonesia Dengan Malaysia
Terkait Dengan Permasalahan Blok Ambalat.,” Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 2013, hlm 1, http://e-
journal.uajy.ac.id/id/eprint/3591.
2
https://fahum.umsu.ac.id/asean-pengertian-sejara-dan-tujuannya/

2
3

dapat berkembang menjadi organisasi internasional regional yang kuat.3 Tujuan lain
ASEAN, yaitu:
1. Untuk berkomitmen untuk menjaga perdamaian, keamanan, dan stabilitas
di wilayahnya. Organisasi ini bekerja keras untuk menghindari konflik dan
membangun lingkungan damai bagi negara-negara anggotanya.
2. Bertujuan untuk memperkuat persatuan di kawasan Asia Tenggara melalui
kerja sama dalam bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Ini
dilakukan untuk memajukan kesejahteraan masyarakat di wilayah ini.
3. Salah satu tujuan utamanya adalah menjadikan Asia Tenggara sebagai
wilayah bebas senjata nuklir dan senjata pemusnah massal lainnya. Hal ini
berkontribusi pada stabilitas keamanan di kawasan.
4. Untuk menciptakan lingkungan di mana warganya dan negara anggota
dapat hidup dalam damai, keadilan, dan demokrasi.
5. Organisasi ini berupaya membentuk pasar tunggal yang stabil dan
berkompetisi tinggi di kawasan, dengan pergerakan bebas barang, jasa,
investasi, dan modal.

Terdapat beberapa faktor yang mendasari pendirian asosiasi ini, seperti kesamaan
geografis, budaya, dan nasib masa lalu. Wilayah Asia Tenggara, dengan posisinya yang
strategis dan iklim tropisnya, menyimpan kekayaan alam yang melimpah. Sumber daya
alam yang berlimpah ini menjadi sumber mata pencaharian bagi masyarakat di berbagai
negara di kawasan ini. Namun, di balik potensi kekayaan alam, terdapat keinginan yang
lebih mendalam dalam pendirian Asosiasi Bangsa – Bangsa Asia Tenggara. Pada tahun
1960-an, situasi politik global memunculkan risiko konflik di Asia Tenggara. Ancaman
pengaruh ideologi dari negara-negara besar dan potensi pertikaian antarnegara menjadi
perhatian serius. Para pendiri memandang bahwa untuk mewujudkan kemajuan di
kawasan ini, perdamaian, stabilitas, dan kerja sama harus diutamakan. Dengan semangat
tersebut, Deklarasi Bangkok ditandatangani, menjadi pijakan awal perjalanan ASEAN.
Deklarasi ini diresmikan oleh para menteri luar negeri dari kelima negara pendiri:
Narciso Ramos (Filipina), Adam Malik (Indonesia), Thanat Khoman (Thailand), Tun
Abdul Razak (Malaysia), dan S. Rajaratnam (Singapura).
Adapun prinsip dari ASEAN, yaitu:
1. Kemerdekaan dan Kedaulatan
Negara anggota Asosiasi Bangsa – Bangsa Asia Tenggara saling
menghormati kemerdekaan, kedaulatan, integritas wilayah, dan identitas
nasional masing-masing.
2. Komitmen Bersama terhadap Keamanan dan Kemakmuran

3
Adiasmara, “Peran Asean Dalam Penyelesaian Sengketa Antara Indonesia Dengan Malaysia Terkait Dengan
Permasalahan Blok Ambalat.”
4

Negara-negara anggota berkomitmen untuk bersama-sama meningkatkan


perdamaian, keamanan, dan kemakmuran di kawasan.
3. Penyelesaian Sengketa Damai
Asosiasi Bangsa – Bangsa Asia Tenggara mengedepankan penyelesaian
sengketa secara damai dan menghindari campur tangan dalam urusan
dalam negeri negara-negara anggota.
4. Pemajuan Hak Asasi Manusia
Prinsip ini menegaskan pentingnya menghormati hak asasi manusia,
pemajuan keadilan sosial, dan perlindungan terhadap hak-hak dasar
manusia.4
Indonesia memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan organisasi
ASEAN. Indonesia, sebagai salah satu dari lima negara pendiri ASEAN pada tahun 1967,
telah memainkan peran kunci dalam membentuk visi, arah, dan tujuan ASEAN, serta
dalam mempromosikan integrasi regional, keamanan, dan stabilitas di kawasan Asia
Tenggara.
Indonesia juga dikenal sebagai negara yang aktif dalam mempromosikan
perdamaian dan stabilitas di kawasan Asia Tenggara. Salah satunya, Indonesia telah
memainkan peran penting dalam penyelesaian konflik antara Myanmar dan Bangladesh
mengenai pengungsi Rohingya. Indonesia juga memperkuat kerja sama dengan negara-
negara anggota ASEAN dalam hal penanganan masalah keamanan seperti terorisme,
perompakan, dan kejahatan lintas batas.
Indonesia juga memiliki pengaruh yang besar dalam meningkatkan integrasi
ekonomi di ASEAN. Indonesia memiliki ekonomi terbesar keempat di ASEAN dan
merupakan salah satu produsen barang konsumsi dan bahan mentah terbesar di kawasan.
Sebagai anggota ASEAN, Indonesia memainkan peran penting dalam membentuk
kebijakan yang mendukung perdagangan bebas dan investasi di kawasan. Hal ini terlihat
dari peran Indonesia dalam menyelesaikan perundingan Regional Comprehensive
Economic Partnership (RCEP), yang merupakan perjanjian perdagangan bebas terbesar di
dunia, yang mencakup ASEAN dan beberapa mitra perdagangan seperti Tiongkok,
Jepang, dan Korea Selatan. Sebagai negara yang terletak di pusat wilayah ASEAN,
Indonesia memainkan peran penting dalam mengoordinasikan upaya-upaya kerja sama
antara negara-negara anggota ASEAN. Dalam kapasitasnya sebagai ketua ASEAN pada
tahun 2023, Indonesia diharapkan dapat memimpin ASEAN dalam mempromosikan
perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di wilayah ini, serta meningkatkan peran
ASEAN dalam memecahkan masalah global. 5

4
https://fahum.umsu.ac.id/asean-pengertian-sejara-dan-tujuannya/
5
Asia Tenggara, “Indonesia Di Lingkup ASEAN : Peran , Pengaruh , Manfaat , Dan Upaya Masa Depan,” 1967.
5

B. SEJARAH DAN PERAN PBB


Nama “United Nations” (Perserikatan Bangsa-Bangsa) selanjutnya disebut PBB,
yang diciptakan oleh Presiden Amerika Serikat Franklin D.Roosevelt, pertama kali
digunakan dalam“Declaration by United Nations” (Deklarasi oleh Perserikatan
BangsaBangsa) pada tanggal 1Januari 1942, pada perang dunia kedua, ketika wakil dari
26 negara berjanji bahwa pemerintah mereka akan meneruskan perlawanan bersama
menentang Negara-Negara Poros.3 PerserikatanBangsa-Bangsa dibentuk untuk
mencegah timbulnya perang baru yang telah menyebabkan kekacauan dan kesengsaraan
bagi umat manusia agar terciptanya perdamaian dan keamanan internasional.
PBB atau singkatan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa adalah salah satu organisasi
internasional yang memiliki anggota mencakup hampir negara seluruh dunia. PBB
atauPerserikatan Bangsa-Bangsa adalah organisasi internasional yang memiliki anggota
sampai 193 negara di hampir seluruh dunia. Kehadiran PBB tercipta atas pembubaran
organisasi internasional yang sebelumnya dibentuk yaitu Liga BangsaBangsa atau LBB.
Liga Bangsa- Bangsa bubar pada saat perang dunia ke-2 karena gagal mencegah perang
dunia tersebut. Kemudian terciptalah organisasi yang menaungi negaranegara
internasional saat ini yaitu PBB atau Perserikatan Bangsa-Bangsa.6
Pelopor Perserikatan Bangsa-Bangsa adalah Liga Bangsa-Bangsa, sebuah organisasi yang
dikandung dalam situasi yang sama selama Perang Dunia pertama, dan didirikan pada tahun 1919
di bawah Perjanjian Versailles untuk mempromosikan kerjasama internasional dan untuk
mencapai perdamaian dan keamanan. Liga Bangsa-Bangsa menghentikan aktivitasnya setelah
gagal mencegah Perang Dunia Kedua. LBB mengalami kegagalan karena organisasi ini tidak
mampu mengatasi perang dunia kedua yang melibatkan negara – negara di Eropa dan Asia
Pasifik yang melanggar tujuan utama organisasi internasional.
Pada tahun 1945, wakil dari 50 negara bertemu di San Fransisco pada Konferensi
PBB untuk menggambarkan Piagam PBB. Perwakilan ini membicarakan dasar proposal
digunakan oleh perwakilan China, Uni Soviet, Inggris dan Amerika Serikat di Dumberton
Oaks, Amerika Serikat pada bulan Agustus sampai Oktober 1944. Piagam PBB
ditandatangani pada 26 Juni 1945 oleh 55 perwakilan negara di dunia. Pada 24 Oktober
1945 PBB resmi dibentuk setelah Charter PBB diratifikasi oleh China, Perancis, Uni
Soviet, Inggris, Amerika Serikat dan mayoritas signatories
Piagam PBB adalah instrumen organisasi yang menetapkan hak dan obligasi
negara anggota dan menetapkan organ dan prosedur PBB. Sebagai perjanjian
internasional, Piagam PBB menetapkan prinsip utama hubungan internasional yaitu
persamaan kedaulatan negara untuk melarang kegunaan kekerasaan di hubungan

6
“PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA DALAM” 10, no. 1 (2022): 530.
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPP
6

internasional dalam berbagai bentuk dengan 4 memakai nama PBB. Tujuan PBB sesuai
dengan Piagam PBB adalah:
1. Menjaga keamananan dan kedamaian dunia.
2. Menggembangkan hubungan antar negara didasari rasa hormat terhadap
prinsip kesamaan hak.
3. Berkooperasi dalam menyelasikan masalah ekonomi, sosial, budaya dan
kemanusiaan dan mempromosikan hak – hak asasi manusia dan kebebasan
fundamental.
4. Pusat untuk mengharmonisasi tindakan negara dalam mencapai tujuan
diatas.
Secara garis besar, PBB bertujuan untuk membentuk kerjasama internasional
yang setara dan menjaga kedamaian dunia. Piagam PBB menyebutkan prinsip – prinsip
yang dipegang PBB dalam menjalankan tugasnya yaitu berdasarkan kedaulataan
persamaan dalam anggotanya, setiap anggota punya tujuan yang mulia dalam melakukan
tugasnya, tidak menggunakan kekerasan atau ancaman ke negara lainnya dan piagam
PBB tidak digunakan untuk mengintervensi jurisdiksi domestik dalam negara anggota.
PBB memiliki tujuan, sebagai berikut:
1. Memelihara perdamaian dan keamanan internasional,serta melakukan
tindakan-tindakan bersama yang efektif untuk mencegah dan 7
melenyapkan ancaman terhadap pelanggaran-pelanggaran perdamaian;
dan akan menyelesaikan dengan jalan damai, serta sesuai dengan prinsip-
prinsip keadilan dan hokum internasional, mencari penyelesaian terhadap
pertikaian-pertikaian internasional atau keadaan-keadaan yang dapat
mengganggu perdamaian.
2. Mengembangkan hubungan persahabatan antar bangsa-bangsaberdasarkan
penghargaan atas prinsip-prinsip persamaan hak dan hak untuk menentuan
nasib sendiri, dan mengambil tindakan-tindakan lain yang wajar untuk
memperteguh perdamaian universal.
3. Mengadakan kerjasama internasional guna memecahkan
persoalanpersoalan internasional dibidang ekonomi, sosial, kebudayaan,
atau yang bersifat kemanusiaan internasional dan dalam mempromosikan
penghormatan terhadap hak asasi manusia dan kebebasan fundamental.
4. Menjadi pusat bagi penyelarasan segala tindakan-tindakan bangsabangsa
dalam mencapai tujuan bersama tersebut.
5. Menjadi pusat bagi penyelarasan segala tindakan-tindakan bangsabangsa
dalam mencapai tujuan bersama tersebut.
Perserikatan Bangsa Bangsa memiliki fungsi yang cukup penting dalam mencapai
tujuannya. Adapun fungsi-fungsi PBB yaitu:
7

1. Fungsi Proteksi yaitu PBB berusaha memberikan perlindungan kepada


seluruh anggota.
2. Fungsi Integerasi yaitu PBB sebagai wadah atau forum untuk membina
persahabatan dan persadaraan bangsa-bangsa.
3. Fungsi Sosialisasi yaitu PBB sebagai sarana untuk menyampaikan nilai-
nilai dan norma kepada semua anggota.
4. Fungsi Pengendali Konflik yaitu PBB sebagai lembaga internasional
diharapkan dapat mengendalikan konflik-konflik yang muncul dari dari
sesama anggota sehingga tidak sampai menimbulkan ketegangan dan
peperangan sesama anggota PBB.
5. Fungsi Kooperatif yaitu PBB sebagai lembaga internasional diharapkan
membina atau mendorong kerjasama disegala bidang antar bangsa
didunia.
6. Fungsi Negosiasi yaitu PBB diharapkan dapat memfasilitai perundingan-
perundingan antar negara untuk membentuk hukum, baik yang bersifat
umum maupun khusus.
7. Fungsi Arbitrase yaitu PBB hendaknya dapat menyelesaikan
masalahmasalah secara hukum yang timbul sesama anggota sehingga tidak
menjadi masalah yang berkepanjangan yang dapat mengganggu
perdamaian dunia.7
Peran Indonesia dalam PBB Kehadiran Indonesia dalam lingkup organisasi besar
seperti PBB ini juga berperan aktif baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap
keberlangsungan PBB, peranan Indonesia tersebut diantara nya sebagai berikut:
1. Menciptakan perdamaian dunia melalui kerja sama dalam konferensi Asia
Afrika, ASEAN, maupun Gerakan Non-Blok.
Secara tidak langsung, Indonesia ikut menciptakan perdamaian dunia
melalui kerja sama dalam konferensi Asia Afrika, ASEAN, maupun
Gerakan Non-Blok.
2. Memberikan bantuan pangan ke Ethiopia pada waktu dilanda bahaya
kelaparan.
Pada tahun 1985 Indonesia membantu PBB yakni memberikan bantuan
pangan ke Ethiopia pada waktu dilanda bahaya kelaparan. Bantuan
tersebut disampaikan pada peringatan Hari Ulang Tahun FAO ke-40.
3. Menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB pada tahun 1973-
1974.
Indonesia pernah dipilih sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan
PBB pada tahun 1973-1974.

7
Sarirah, “Upaya Perserikatan Bangsa Bangsa (Pbb) Dalam Penyelesaian Konflik Berlian Sierra Leone Tahun 1991
- 2002,” Journal of Chemical Information and Modeling 53, no. 9 (2017): 2-7.
8

4. Menambah Kontingen Indonesia dalam rangka misi perdamaian dunia di


Lebanon Selatan.
Berdasarkan Frago (Fragmentery Order) Nomor 10/10/08 tanggal 30
Oktober 2008, penambahan Kontingen Indonesia dalam rangka misi
perdamaian dunia di Lebanon Selatan.
5. Mewujudkan perdamaian dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Peran Indonesia dalam PBB mewujudkan perdamaian dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
6. Menyumbang pasukan / Polisi / Troops / Police (Contributing Country)
dengan jumlah personil sebanyak 1.618.
Peran Indonesia dalam PBB penyumbang pasukan / Polisi / Troops /
Police (Contributing Country) dengan jumlah personil sebanyak 1.618.
Saat ini Indonesia terlibat aktif 6 UNPKO yang tersebar di 5 Negara.
7. Pengiriman PKD
Dibawah bendera PBB menunjukkan komitmen kuat bangsa Indonesia
sebagai bangsa yang cinta damai. Pengiriman PKD dibawah bendera PBB
menunjukkan komitmen kuat bangsa Indonesia sebagai bangsa yang cinta
damai.
8. Pengakuan kemerdekaan Indonesia oleh Liga Arab pada tahun 1946.
Indonesia menyatakan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945.
Mesir segera mengadakan sidang menteri luar negeri negara-negara Liga
Ararb pada 18 November 1946. mereka menetapkan tentang pengakuan
kemerdekaan TI sebagai negara merdeka dan berdaulat penuh. Pengakuan
tersebut adalah pengakuan De Jure menurut hukum internasional.
9. Terpilih sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB pada
pemilihan yang dilakukan Majelis Hukum PBB.
Peran Indonesia dalam PBB berhasil terpilih sebagai anggota tidak tetap
Dewan Keamanan PBB pada pemilihan yang dilakukan Majelis Hukum
PBB melalui pemungutan suara dengan perolehan 158 suara dukungan
dari keseluruhan 192 negara anggota yang memiliki hak pilih.
10. Partisipasi Pasukan Garuda
Indonesia telah lama mengirimkan kontingen Garuda untuk misi
perdamaian PBB di berbagai negara yang mengalami konflik. Pasukan
Garuda menjadi salah satu kontributor aktif dalam menjaga perdamaian
dunia.
11. Penyelesaian Konflik di Kamboja
Indonesia turut berperan dalam menyelesaikan konflik di Kamboja dengan
mensponsori Jakarta Informal Meeting (JIM I) pada bulan Juli 1988.
Kegiatan ini berhasil mencapai kesepakatan penarikan pasukan Vietnam
9

dari Kamboja, serta berupaya mencegah rezim Pol Pot yang merugikan
rakyat Kamboja.
12. Pemimpin Gerakan Non Blok
Peran Indonesia dalam PBB menjadi salah satu pelopor Gerakan Non
Blok, sebuah organisasi yang terdiri dari negara-negara netral yang tidak
beraliansi dengan kekuatan besar manapun. Gerakan ini bertujuan
meredakan ketegangan dunia, terutama pada masa perang dingin antara
Blok Barat dan Timur.
13. Peran dalam Konflik Israel-Palestina
Indonesia menjadi co-sponsor, fasilitator, mediator, partisipator, inisiator,
motivator, dan justifikator dalam membantu penyelesaian konflik Israel-
Palestina. Upaya ini mencerminkan peran Indonesia dalam mendukung
perdamaian di Timur Tengah. 8

8
https://fahum.umsu.ac.id/peran-indonesia-dalam-pbb-perserikatan-bangsa-bangsa/
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Indonesia adalah pemain kunci dalam pembangunan ASEAN, dengan perannya
dalam pembangunan ekonomi, sosial, dan politik di kawasan ini ASEAN adalah
organisasi regional yang didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand,
dan Filipina. Ini terdiri dari empat komponen utama: geografi, budaya, kepentingan, dan
nasionalisme. ASEAN bertujuan untuk meningkatkan kerja sama dan kerja sama dalam
pembangunan ekonomi, sosial, dan budaya. Tujuannya termasuk mempromosikan
perdamaian, stabilitas, dan kerja sama di bidang politik, ekonomi, dan budaya. ASEAN
juga bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang stabil dan kompetitif bagi negara-
negara anggota.
Prinsip-prinsip ASEAN mencakup penghormatan terhadap kedaulatan dan
integritas wilayah, kerja sama dalam masalah kedaulatan dan integritas wilayah,
dukungan terhadap kerja sama maritim, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia.
Indonesia sebagai anggota ASEAN mempunyai peran penting dalam perkembangan
organisasi tersebut. Tujuan organisasi ini meliputi peningkatan perdamaian, stabilitas,
dan hak asasi manusia, peningkatan kerja sama antar negara anggota, dan peningkatan
hak asasi manusia.
Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) pertama kali didirikan pada tanggal 1 Januari
1942, sebagai deklarasi PBB kepada kedua negara bahwa mereka akan bekerja sama
untuk mencegah meluasnya ancaman baru yang menimbulkan ketakutan dan kecemasan
bagi umat manusia. PBB adalah organisasi internasional dengan 193 negara anggota di
seluruh dunia. Pendahulunya, Liga Bangsa-Bangsa (LBB), didirikan pada tahun 1919
untuk mendorong kerja sama internasional dan mencapai perdamaian dan keamanan.
PBB bertujuan untuk meningkatkan kerja sama internasional dan memajukan
perdamaian dunia. Perjanjian ini memberikan prinsip-prinsip untuk menerapkan prinsip-
prinsip ini, memastikan bahwa semua pihak yang terlibat dalam proses tersebut
berkomitmen terhadap tindakan mereka, tidak menggunakan kekerasan atau
menggunakan hukum domestik, dan tidak melakukan intervensi terhadap hukum
domestik.

10
DAFTAR PUSTAKA
https://fahum.umsu.ac.id/peran-indonesia-dalam-pbb-perserikatan-bangsa-bangsa/

https://fahum.umsu.ac.id/asean-pengertian-sejara-dan-tujuannya/

Access, Open, Yusuf Hofni, Junior Kilikily, Universitas Bung Karno, Universitas
Pendidikan Ganesha, and Perdamaian Dunia. “PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA
DALAM” 10, no. 1 (2022): 528–34.
Adiasmara, Heribertus Yudha. “Peran Asean Dalam Penyelesaian Sengketa Antara
Indonesia Dengan Malaysia Terkait Dengan Permasalahan Blok Ambalat.” Universitas
Atma Jaya Yogyakarta, 2013, 1–24. http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/3591.
Sarirah. “Upaya Perserikatan Bangsa Bangsa (Pbb) Dalam Penyelesaian Konflik Berlian
Sierra Leone Tahun 1991 - 2002.” Journal of Chemical Information and Modeling 53,
no. 9 (2017): 1689–99.

Tenggara, Asia. “Indonesia Di Lingkup ASEAN : Peran , Pengaruh , Manfaat , Dan Upaya
Masa Depan,” 1967.

11

Anda mungkin juga menyukai