Anda di halaman 1dari 12

Peran Indonesia dalam Organisasi ASEAN

Kelompok 4
Dava Pratama

Deswannisa Rachmi Amira

Firda Azzahra

Muhammad Refy Hidayat

Muhammad Ricky Alvian

Naufal Arya Wijaya

Nur Cantika Safira

Randy Setiawan

Salwa Nuhrhaniva

XI IPS 1

SMA NEGERI 1 SINGKAWANG

2023/2024
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang "peran indonesia dalam
organisasi asean.” Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan Makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa
maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami dengan
rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga inspirasi
untuk pembaca.

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………..i

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………ii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………1

A. Latar Belakang…………………………………………………………………….1

B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………1

C. Tujuan Penulisan…………………………………………………………………..1

BAB II PEMBAHASAN

A. Latar Belakang ASEAN…………………………………………………………..2

B. Tujuan ASEAN……………………………………………………………………3

C. Prinsip ASEAN……………………………………………………………………3

D. Peran Indonesia dalam ASEAN…………………………………………………..5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………………………………………..7

B. Saran……………………………………………………………………………….7

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) atau perbara (perhimpunan bangsa-
bangsa asia Tenggara) adalah organisasi geopolitik dan ekonomi dari negara-negara di kawasan
Asia Tenggara, yang didirikan di Bangkok, Thailand pada tanggal 8 Agustus 1967 berdasarkan
Deklarasi Perbara oleh Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Organisasi ini
bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan
kebudayaan negara-negara anggotanya, memajukan perdamaian dan kestabilan di tingkat
regional, serta meningkatkan kesempatan untuk membahas perbedaan di antara anggotanya
dengan cara yang damai.

Latar belakang terbentuknya ASEAN adalah keinginan kuat dari para pendirinya untuk
menciptakan kawasan Asia Tenggara yang damai, aman, stabil dan sejahtera. Hal tersebut
mengemuka karena situasi di kawasan pada era 1960-an berhadapan dengan situasi rawan
konflik. Misalnya, perebutan pengaruh ideologi negara-negara besar dan konflik antarnegara di
kawasan.Wakil dari lima negara pendiri ASEAN adalah Menteri Luar Negeri Indonesia (Adam
Malik), Wakil Perdana Menteri merangkap Menteri Pertahanan dan Menteri Pembangunan
Nasional Malaysia (Tun Abdul Razak), Menteri Luar Negeri Filipina (Narcisco Ramos), Menteri
Luar Negeri Singapura (S. Rajaratnam), dan Menteri Luar Negeri Thailand (Thanat Khoman).

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana latar belakang berdirinya ASEAN

2. Apa tujuan berdirinya ASEAN

3. Bagaimana peran Indonesia dalam ASEAN

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui apa yang melatar belakangi berdirinya ASEAN

2. Mengetahui apa tujuan berdirinya ASEAN

3. Mengetahui apa saja peran Indonesia dalam ASEAN

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Latar Belakang ASEAN


Kerja sama negara-negara Asia Tenggara diwujudkan dalam suatu organisasi yang
disebut ASEAN didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok,negara Thailand. Yang
diprakarsai oleh lima Menteri Luar Negeri berikut ini:

a. Indonesia : Adam Malik

b. Malaysia : Tun Abdul Razak

c. Thailand : Thanat Khoman

d. Filipina : Narcisco Ramos

e. Singapura : S. Rajaratnam

Adapun Latar Belakang ASEAN Dibentuk, yaitu:

1.Persamaan Geografis

Persamaan geografis negara-negara di kawasan Asia Tenggara merupakan rasa senasib


sepenanggungan itu muncul.

2.Persamaan Budaya

Mayoritas penduduk Asia Tenggara pada sebenarnya adalah keturunan dari ras Malayan
Mongoloid. Ras Malayan Mongoloid dalam perkembangannya banyak mendapatkan pengaruh
budaya seperti warna kulit, makanan, hingga adat istiadat dari wilayah Cina, India, hingga Arab
(Gujarat)

3.Persamaan Kepentingan

Sebagai kawasan negara yang masih terhitung baru merdeka, negara-negara Asia
Tenggara memiliki tujuan dan cita-cita yang sama.

4.Persamaan Nasib

Pada masa itu, hampir seluruh dari negara di Asia Tenggara merupakan negara jajahan
dari negara lain, seperti Indonesia oleh Belanda.

2
3

B. Tujuan ASEAN
Tujuan ASEAN diambil dari isi Deklarasi Bangkok:

1. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, serta pengembangan kebudayan


di wilayah Asia Tenggara. Hal tersebut dilakukan melalui usaha bersama dengan semangat
kesamaan dan semangat persahabatan untuk memperkuat landasan masyarakat dari bangsa-
bangsa di kawasan Asia tenggara yang damai dan sejahtera.


2. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional yang dilakukan dengan jalan saling
menghormati keadilan serta tertib hukum di dalam hubungan di antara negara-negara kawasan
Asia Tenggara serta mematuhi prinsip-prinsip dari piagan Perserikatan Bangsa-Bangsa agar tidak
menjadi penyebab terjadinya tindakan penyalahgunaan kewenangan.


3. Peningkatan kerjasama yang aktif serta saling bantu membantu di antara negara-negara
anggota dalam memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan kepentingan bersama yang
mencakup bidang ekonomi, sosial, budaya, ilmu pengetahuan, administrasi, dan juga teknik.


4. Saling bantu membantu baik itu dalam bidang sarana-sarana latihan dan juga penelitian
dalam bidang pendidikan, profesional, administrasi, dan teknik.


5. Membina dan menjalin kerjasama yang lebih efektif dalam rangka meningkatkan hasil
pertanian, industri, perluasan perdagangan komoditi internasional, perbaikan sarana dan
prasarana pengangkutan dan komunikasi, serta peningkatan taraf hidup rakyat dari negara-negara
anggota.


6. Meningkatkan kualitas ilmu pengetahuan di antara negara-negara anggota


7. Memelihara kerjasama yang erat dengan organisasi-organisasi internasional maupun


regional lainnya dengan tujuan yang sama, serta untuk lebih menjajaki kemungkinan
kemungkinan diadakannya kerjasama yang lebih erat lagi satu sama lainnya.

C. Prinsip ASEAN
ASEAN tidak hanya tentang tujuan pembentukannya. Selain tujuan ASEAN yang telah
disepakati, berikut ini adalah prinsip dibentuknya ASEAN yang menggunakan dasar Treaty of
Amity and Cooperation of South East Asian (TAC) pada tahun 1976:

Prinsip Utama
a. Menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesamaan, integritas wilayah nasional, dan
identitas nasional setiap negara

b. Hak untuk setiap negara untuk memimpin kehadiran nasional bebas daripada campur
tangan, subversif atau koersif pihak luar

c. Tidak mencampuri urusan dalam negeri sesama negara anggota

d. Penyelesaian perbedaan atau perdebatan dengan damai

e. Menolak penggunaan kekuatan yang mematikan

f. Kerja sama efektif antara anggota

Prinsip Dasar

a. Menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesetaraan, integritas wilayah dan identitas


nasional seluruh negara anggota ASEAN

b. Berbagi komitmen dan tanggung jawab kolektif dalam meningkatkan perdamaian,


keamanan dan kemakmuran di kawasan regional

c. Menolak agresi dan ancaman atau penggunaan kekuatan atau tindakan lain dalam cara
yang tidak sesuai dengan hukum internasional yang tertulis

d. Ketergantungan pada penyelesaian damai sengketa

e. Tidak campur tangan dalam urusan internal negara anggota ASEAN

f. Menghormati hak setiap Negara Anggota untuk menjaga eksistensi nasionalnya bebas
dari campur tangan eksternal, subversi, dan paksaan

g. Konsultasi ditingkatkan mengenai hal-hal serius memengaruhi kepentingan bersama


ASEAN

h. Kepatuhan terhadap aturan hukum, tata pemerintahan yang baik, prinsip-prinsip


demokrasi dan pemerintahan yang konstitusional

i. Menghormati kebebasan dasar, promosi dan perlindungan hak asasi manusia, dan
pemajuan keadilan sosial

j. Menjunjung tinggi Piagam PBB dan hukum internasional, termasuk hukum humaniter
internasional, yang disetujui oleh negara anggota ASEAN
k. Tidak turut serta dalam kebijakan atau kegiatan, termasuk penggunaan wilayahnya, dan
dikejar oleh Negara Anggota ASEAN atau non-ASEAN Negara atau aktor nonnegara, yang
mengancam kedaulatan, integritas wilayah atau kestabilan politik dan ekonomi ASEAN Negara -
negara Anggota

l. Menghormati perbedaan budaya, bahasa dan agama dari masyarakat ASEAN,


sementara menekankan nilai-nilai bersama dalam semangat persatuan dalam keanekaragaman;

m. Sentralitas ASEAN dalam hubungan politik, ekonomi, sosial dan budaya eksternal
sambil tetap aktif terlibat, berwawasan ke luar, inklusif dan tidak diskriminatif;

n. Kepatuhan terhadap aturan-aturan perdagangan multilateral dan aturan berbasis


ASEAN rezim bagi pelaksanaan efektif dari komitmen ekonomi dan pengurangan progresif
terhadap penghapusan semua hambatan untuk integrasi ekonomi regional, dalam dorongan
ekonomi pasar.

D. Peran Indonesia dalam ASEAN


Beberapa peran Indonesia dalam ASEAN, yakni:

Pendiri ASEAN

Indonesia termasuk salah satu negara pendiri ASEAN. Wakil Indonesia dalam pertemuan
pertama lima negara untuk mendirikan ASEAN adalah Adam Malik. Indonesia bersama empat
negara lainnya kemudian secara resmi mendirikan ASEAN pada 8 Agustus 1967 berdasarkan
Deklarasi Bangkok.

Penyelenggara KTT pertama

Peran penting Indonesia dalam ASEAN adalah sebagai penggagas Konferensi Tingkat
Tinggi (KTT) pertama. KTT merupakan pertemuan puncak para pemimpin anggota ASEAN.
KTT ASEAN pertama diselenggarakan di Bali pada 23-24 Februari 1976. Pertemuan tersebut
bertujuan meningkatkan hubungan ekonomi dan budaya antaranggota ASEAN. Selain di Bali,
Indonesia juga beberapa kali menjadi tuan rumah KTT ASEAN.

Penggagas komunitas keamanan ASEAN

Salah satu peran Indonesia dalam ASEAN adalah menggagas komunitas keamanan
melalui Komunitas Politik Keamanan ASEAN atau Asean Security Community (ASC). ASC
ditujukan untuk mempercepat kerja sama politik dan keamanan di ASEAN, guna mewujudkan
perdamaian di kawasan. ASC bersifat terbuka, menggunakan pendekatan keamanan
komprehensif, serta tidak ditujukan untuk membentuk pakta pertahanan atau aliansi militer.
Kemudian ASC ditandatangani di Senggigi, Lombok pada 12 September 2003, dan diwujudkan
dalam Bali Concord II di tahun yang sama.

Turut andil dalam SEA Games

Peran Indonesia dalam ASEAN adalah turut andil dalam pesta olahraga Asia Tenggara,
yakni SEA Games. SEA Games merupakan singkatan dari Southeast Asian Games. Adalah
festival multi-olahraga di Asia Tenggara yang diadakan tiap dua tahun sekali. Sebagai negara
anggota ASEAN, Indonesia beberapa kali menjadi tuan rumah SEA Games.

Menciptakan perdamaian di Asia Tenggara

Di ASEAN, Indonesia juga berperan penting dalam membantu menciptakan perdamaian


di kawasan ini. Salah satu implementasinya, yaitu Indonesia bergabung menjadi Pasukan
Perdamaian PBB di akhir Perang Vietnam pada 1973 hingga 1974. Indonesia juga memfasilitasi
perdamaian di Filipina, antara pemerintah setempat dengan gerakan pembebasan Moro. Selain
itu, Indonesia juga turut aktif dalam mendamaikan Perang Kamboja pada 1988.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
ASEAN adalah untuk mengembangkan ekonomi, sosial, budaya, pertahanan keamanan,
dan juga berbagai sektor lainnya. Negara-negara di kawasan ini bersekutu untuk bisa
meningkatkan kemampuannya dan memperkuat segala sektor.

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian sebagaimana di atas, maka

penulis mengajukan saran-saran sebagai berikut:

1. Dalam menghadapi pasar bebas dengan berjalannya Masyarakat Ekonomi ASEAN,

pemerintah harus dapat memastikan terbentuknya peraturan perundang-undangan

yang dapat mendukung tidak hanya masyarakat Indonesia, tapi juga terjalannya

integrasi ekonomi sebagaimana diharapkan dalam Cetak Biru MEA. Terdapat

keseimbangan dalam pembentukan kebijakan berkaitan dengan liberalisasi

perdagangan jasa yang harus diperhatikan agar perkembangan ekonomi Indonesia

tidak terhambat.

2. Masyarakat Indonesia harus meningkatkan tingkat kesiapan yang dimilikinya

dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN. Tenaga kerja asing tidak hanya

dilihat sebagai ancaman, tapi juga sebagai pendorong perkembangan tenaga kerja

lokal sehingga dapat menjadi sumber daya manusia yang bermanfaat dan dapat
bersaing dengan tenaga kerja asing yang didatangkan pasar terbuka yang terintegrasi

ini. Perlindungan terhadap advokat Indonesia juga ditingkatkan agar terjadi

keseimbangan dalam pasar perdagangan jasa advokat antara tenaga kerja dan lokal.

3. Pemerintah untuk tidak menghambat kinerja advokat asing di Indonesia, tapi

menjadikan ini kesempatan untuk menggunakan tenaga kerja asing sebagai pihak

yang dapat berkontribusi baik kepada negara maupun bagi kepentingan masyarakat

Indonesia melalui peraturan perundang-undangan. Pembenahan peraturan mengenai


penempatan advokat asing di Indonesia sangat diperlukan guna dapat dipastikan

liberalisasi perdagangan jasa advokat di ASEAN tidak terhenti, dan perdagangan jasa

advokat nasional juga tidak terhalang dengan datangnya tenaga kerja asing
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompas.com/skola/read/2022/08/19/120000669/5-peran-indonesia-dalam-
asean?page=all.

https://id.scribd.com/document/445597787/peran-Indonesia-dalam-ASEAN

Anda mungkin juga menyukai