Anda di halaman 1dari 27

ASSOCIATION OF SOUTHEAST ASIAN NATIONS

( ASEAN )

MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas
mata pelajaran Sejarah Peminatan yang dibina oleh
Muhammad Arifianto, S,Pd.Gr.

Oleh

1. Cinta Mazaya Quincy A. 09

2. Farrel Athallah Naufal 14

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR


DINAS PENDIDIKAN WILAYAH JEMBER
SMA NEGERI 2 LUMAJANG
2022
Kata Pengantar

Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat-Nya
yang selama ini kita dapatkan, yang memberi hikmah dan paling bermanfaat bagi
seluruh umat manusia, sehingga oleh karenanya kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul " Association of Southeast Asian Nations ( ASEAN ) "
ini dengan baik dan tepat waktu. Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata pelajaran Sejarah Peminatan
tahun ajaran 2022 / 2023.
Dalam proses penyusunan makalah ini kami menjumpai berbagai
hambatan, namun berkat dukungan materil dari berbagai pihak, akhirnya kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan cukup baik, oleh karena itu melalui
kesempatan ini kami menyampaikan terimakasih dan penghargaan setinggi-
tingginya kepada:
1. Moh.Yatim Khudlori, M.pd. selaku Plt Kepala SMA Negeri 2 Lumajang
2. Muhammad Arifianto, S.pd.Gr. selaku guru Sejarah Peminatan SMA Negeri 2
Lumajang
3. Teman teman yang terlibat dalam pembuatan makalah ini.
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami
mengharapkan segala saran dan kritik yang membangun dari semua pihak untuk
perbaikan pada makalah selanjutnya.

Lumajang, 3 November 2022

Penulis

i
Daftar Isi

HALAMAN JUDUL.......................................................................................
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
1.1 Latar Belakang....................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................. 2
1.3 Tujuan.................................................................................... 2
1.4 Manfaat.................................................................................. 3

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................... 4


2.1 Latar Belakang ASEAN ....................................................... 4
2.2 Deklarasi Para Pemimpin APEC .......................................... 1
2.3 Struktur Organisasi APEC .................................................... 4
2.4 Tujuan APEC ........................................................................ 6
2.5 Prinsip Kerja sama APEC ..................................................... 7
2.6 Pertemuan Dialog APEC.......................................................10
2.7 Eksistensi APEC ...................................................................11
2.8 Tantangan APEC Bagi Indonesia .........................................11
2.9 Peran APEC ..........................................................................11
2.10..................................................................... Hubungan Indonesia Dengan APEC
...................................................................................................11
2.10 Dampak APEC .....................................................................11

BAB III PENUTUP................................................................................... 14


3.1 Kesimpulan .......................................................................... 14

ii
3.2 Saran..................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 15

Daftar Gambar

Gambar 1 Logo APEC ................................................................................8


Gambar 2 Bob Hawke ................................................................................8

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.

Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) yang pada awal pembentukannya


pada tahun 1967, lebih ditujukan pada kerjasama yang berorientasi politik untuk mencapai
perdamaian dan keamanan di kawasan Asia Tenggara, dalam perjalanannya berubah menjadi
kerjasama regional dengan memperkuat semangat stabilitas ekonomi dan sosial di kawasan
Asia Tenggara, antara lain melalui percepatan pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan
budaya dengan tetap memperhatikan kesejahteraan dan kemitraan, sehingga menjadi landasan
untuk terciptanya masyarakat yang sejahtera dan damai. ASEAN yang resmi terbentuk pada
tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand adalah merupakan kerjasama regional didirikan
oleh lima negara di kawasan Asia Tenggara yaitu; Filipina, Indonesia, Malaysia, Singapura
dan Thailand berdasarkan kesepakatan "Deklarasi Bangkok" yang ditandatangani secara
bersama-sama dan isinya sebagai berikut "Membentuk suatu landasan kokoh dalam
meningkatkan kerjasama regional di kawasan Asia Tenggara dengan semangat keadilan dan
kemitraan dalam rangka menciptakan perdamaian, kemajuan dan kemakmuran kawasan."

Sejak awal didirikan ASEAN bercita-cita mewujudkan Asia Tenggara bersatu sehingga
keanggotaan ASEAN terus mengalami perluasan menjadi 10 negara anggota yaitu Filipina,
Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Brunei Darussalam tahun 1984, Vietnam tahun
1995, Laos tahun 1997, Myanmar tahun 1997 dan Kambodia tahun 1999. Pada saat yang
bersamaan kawasan Asia Tenggara menghadapi persoalan-persoalan baru yang muncul baik
secara internal maupun eksternal

4
Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah Latar Belakang Didirikannya ASEAN ?
2. Apa prinsip-prinsip ASEAN ?
3. Apa saja tujuan berdirinya ASEAN ?
4. Siapa saja tokoh pendiri ASEAN ?
5. Negara-negara manakah yang termasuk anggota ASEAN ?
6. Bagaimana arti Lambang ASEAN ?
7. Bagaimana struktur dalam ASEAN ?
8. Bagaimana kerja sama ASEAN dengan Indonesia ?
9. Bagaimanakah konferensi yang pernah dilakukan ASEAN ?
10. Bagaimanakah dampak ASEAN bagi Indonesia ?

1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui Latar Belakang didirikannya ASEAN.
2. Untuk mengetahui Prinsip ASEAN.
3. Untuk mengetahui Tujuan Berdirinya ASEAN.
4. Untuk mengetahui Tokoh Pendiri ASEAN.
5. Untuk mengetahui Negara Anggota ASEAN.
6. Untuk mengetahui Lambang ASEAN.
7. Untuk mengetahui Struktur ASEAN.
8. Untuk mengetahui Kerja Sama ASEAN Dengan Indonesia.
9. Untuk mengetahui Konferensi ASEAN.
10. Untuk mengetahui Dampak ASEAN.

1.3 Manfaat
1. Memberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai Latar Belakang didirikannya
ASEAN.
2. Memberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai Prinsip ASEAN.
3. Memberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai Tujuan Berdirinya ASEAN.

5
4. Memberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai Tokoh Pendiri ASEAN.
5. Memberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai Negara Anggota ASEAN.
6. Memberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai Lambang ASEAN.
7. Memberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai Struktur ASEAN.
8. Memberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai Kerja Sama ASEAN Dengan
Indonesia.
9. Memberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai Konferensi ASEAN.
10. Memberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai Dampak ASEAN.

6
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Latar Belakang Didirikannya ASEAN

Negara-negara yang termasuk dalam wilayah Asia Tenggara adalah


Indonesia, Malaysia, Filiphina, Myanmar, Singapura, Brunei Darussalam,
Thailand, Vietnam, Kampuchea, dan Laos.

Letak Asia Tenggara sangat strategis. Kekayaan alamnya sangat


melimpah. Ini membuat bangsa lain menjadi iri dan ingin menguasainya.
Buktinya, sejak abad ke-15 bangsa Eropa sudah mengacak-acak Asia
Tenggara. Spanyol, Portugis, Inggris, Prancis, Amerika Serikat, dan Belanda
ke Asia Tenggara tidak hanya ingin berdagang. Penjajahan bangsa Inggris
atas Malaysia, Singapura, Myanmar, dan Indonesia; Penjajahan bangsa
Spanyol dan Amerika Serikat atas Filipina; penjajahan bangsa Belanda atas
indonesia: penjajahan bangsa Prancis atas. laos. Kampuchea, dan Vietnam;
serta penjajahan bangsa Portugis atau Timor Timur adalah contoh nyata
betapa besar keinginan bangsa Eropa dan Amerika menguasai Asia Tenggara.

Negara-negara yang dijajah tersebut akhirnya dapat melepaskan diri dari


penjajahan. Mereka. merasa senasib dan memiliki banyak persamaan.
Persamaan-persamaan tersebut menimbulkan perasaan setia kawan.
Akhirnya, ada lima negara di wilayah Asia Tenggara sepakat untuk
membentuk sebuah organisasi. Kelima negara tersebut adalah Indonesia,
malaysia, Thailand, Singapura, dan Filipina.

Pada tanggal 5-8 Agustus 1967 kelima negara tersebut mengadakan


pertemuan di tepi Pantai Bangsaem, bangkok, Thailand. Pertemuan tersebut
dihadiri oleh lima orang yang merupakan wakil dari lima negara. Kelima

7
orang tersebut sebagai berikut.

 Adam Malik; Menteri Presidium Urusan Politik/Menteri Luar Negeri


Indonesia.
 Tun Abdul Razak; Wakil Perdana Menteri Pembangunan Malaysia.
 Thanat khoman; Menteri Luar Negeri Thailand.
 S. Rajaratnam; Menteri Luar Negeri Singapura.
 Narciso Ramos, Menteri Luar Negeri Filipina.

Pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand dan melalui


penandatanganan Deklarasi Bangkok oleh Menteri Luar Negeri Filiphina,
Indonesia, Thailand, Malaysia, dan Singapura, maka dibentuklah sebuah
organisasi, yaitu ASEAN (Association of South East Asian Nation).

2.2 Prinsip Utama ASEAN

Prinsip-prinsip utama ASEAN digariskan seperti benkut:

 Menghormati kemerdekaan, kesamaan, Integritas dan identitas


nasional semua negara
 Setiap negara memiliki hak untuk menyelesaikan permasalanan
nasionalnya tanpa ada campur tangan dari luar
 Penyelesaian perbedaan atau perdebatan antar negara dengan aman
 Menolak penggunaan kekuatan dan kekerasan
 Meningkatkan kerjasama yang efektif antara anggota

ASEAN dikukuhkan oleh lima negara pengasas; Indonesia, Malaysia,


Filipina, Singapura dan Thailand di Bangkok. Proses pembentukan ASEAN
dibuat dalam sebuah penandatanganan perjanjian yang dikenal dengan nama
"Deklarasi Bangkok". Adapun yang bertanda tangan pada Deklaras Bangkok
tersebut adalah para menteri luar negeri saat itu, yaitu Bapak Adam Malik

8
(Indonesia), Narciso R. Ramos (Filipina), Tun Abdul Razak (Malaysia), S,
Rajaratnam (Singapura), dan Thanat Khoman (Thailand). Pada tanggal 8
Januan 1994, seminggu setelah mencapai kemerdekaannya, nagam Brund
masuk menjadi anggota ASEAN, 11 tahun kemudian, tepatnya tanggal 28
Juli 1995. Laos dan Myanmar menjadi anggota dua tahun kemudianya, yaitu
pada tanggal 23 Jul 1997. Walaupun Kamboja sudan menjadi anggota
ASEAN bersama sama Myanmar dan Laas, Kambuja terpaksa menarik diri
disebabkan masalah politik dalam negara tersebut. Namun, dua tahun
kemudian Kemboja kembali masuk menjadi anggota ASEAN pada 30 April
1999.

2.3 Tujuan Dibentuknya ASEAN

Tujuan pembentukan ASEAN tertuang dalam Piagam ASEAN yang memuat


hal-hal sebagai berikut.

1) Memelihara dan meningkatkan perdamaian, keamanan, dan stabilitas


serta lebih memperkuat nilai-nilai yang berorientasi pada perdamaian
di kawasan;
2) Meningkatkan ketahanan kawasan dengan memajukan kerja sama
politik, keamanan, ekonomi, dan sosial budaya yang lebih luas;
3) Mempertahankan Asia Tenggara sebagai Kawasan Bebas Senjata
Nuklir dan bebas dari semua jenis senjata pemusnah massal lainnya:
4) Menjamin bahwa rakyat dan Negara-Negara Anggota ASEAN hidup
damai dengan dunia secara keseluruhan di lingkungan yang adil,
demokratis, dan harmonis:
5) Menciptakan pasar tunggal dan basis produksi yang stabil, makmur,
sangat kompetitif, dan terintegrasi secara ekonomis melalui fasilitasi
yang efektif untuk perdagangan dan investasi, yang di dalamnya
terdapat arus lalu lintas barang, jasa-jasa dan investasi yang bebas;
terfasilitasinya pergerakan pelaku usaha, pekerja profesional,

9
pekerja berbakat dan buruh; arus modal yang lebih bebas;
6) Mengurangi kemiskinan dan mempersempit kesenjangan
pembangunan di ASEAN melalui bantuan dan kerja sama timbal
balik;
7) Memperkuat demokrasi, meningkatkan tata kepemerintahan yang
baik dan aturan hukum, dan memajukan serta
melindungi hak asasi manusia dan kebebasan-
kebebasan fundamental, dengan memperhatikan
hak-hak dan kewajiban-kewajiban dari Negara-
Negara Anggota ASEAN;
8) Menanggapi secara efektif, sesuai dengan prinsip keamanan
menyeluruh, segala bentuk ancaman, kejahatan lintas-negara dan
tantangan lintas batas;
9) Memajukan pembangunan berkelanjutan untuk menjamin
perlindungan lingkungan hidup di kawasan,
sumber daya alam yang berkelanjutan,
pelestarian warisan budaya, dan kehidupan
rakyat yang berkualitas tinggi;
10) Mengembangkan sumber daya manusia melalui
kerja sama yang lebih erat di bidang pendidikan dan pembelajaran
dan sepanjang hayat, serta di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi,
untuk pemberdayaan rakyat ASEAN dan penguatan Komunitas
ASEAN:
11) Meningkatkan kesejahteraan dan penghidupan yang
layak bagi rakyat ASEAN melalui penyediaan akses
yang setara terhadap peluang pembangunan sumber
daya manusia, kesejahteraan sosial, dan keadilan;
12) Memperkuat kerja sama dalam membangun
lingkungan yang aman dan terjamin bebas dari narkotika dan obat-
obat terlarang bagi rakyat ASEAN;
13) Memajukan ASEAN yang berorientasi kepada rakyat yang

10
didalamnya seluruh lapisan masyarakat didorong untuk berpartisipasi
dalam, dan memperoleh manfaat dari, proses integrasi dan
pembangunan komunitas ASEAN:
14) Memajukan identitas ASEAN dengan meningkatkan kesadaran yang
lebih tinggi akan keanekaragaman budaya dan
warisan kawasan; dan
15) Mempertahankan sentralitas dan peran proaktif
ASEAN sebagai kekuatan penggerak utama dalam
hubungan dan kerja samanya dengan para mitra eksternal dalam
arsitektur kawasan yang terbuka, transparan, dan inklusif.

Tujuan ASEAN tercantum dalam Deklarasi bangkok, yaitu:

1) Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan


perkembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara;
2) Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional;
3) Meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi, sosial, teknik, ilmu
pengetahuan, dan administrasi;
4) Meningkatkan kerja sama di bidang pertanian, industri, perluasan
perdagangan, perbaikan sarana pengangkutan dan komunikasi, serta
peningkatan taraf hidup rakyat;
5) Memelihara kerja sama dengan organisasi-organisasi internasional
dan regional agar semakin mempererat anggota ASEAN:

Secara singkat dapat disebutkan bahwa maksud dan tujuan didirikannya


ASEAN adalah untuk meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi, sosial,
budaya dan politik, serta mewujudkan ketertiban dan perdamaian di kawasan
Asia Tenggara.

2.4 Profil 5 Tokoh Pendiri ASEAN

11
1. Adam Malik
Adam Malik merupakan salah satu tokoh
pendiri ASEAN yang saat itu menjabat sebagai
menteri luar negeri Republik Indonesia.
Negarawan kelahiran Pematang Siantar
(Sumatera Utara), 22 Juli 1917 pernah
menjabat sebagai wakil presiden Republik Indonesia pada masa orde
baru yang saat itu presidennya adalah Soeharto. Beliau dikenal
sebagai orang yang cerdas dan memiliki hobi baca buku.
2. Tun Abdul Razak
Tun Abdul Razak merupakan menteri luar
negeri Malaysia (saat itu) yang menjadi
salah satu tokoh pendiri organisasi
intemasional ASEAN. Negarawan
Malaysia yang lahir pada 11 Maret 1922
ini dikenal cerdas, sejarah mencatat bahwa beliau pernah mengenyam
pendidikan diluar Malaysia yaitu di Inggris. Karena jasanya kepada
negara Malaysia, beliau diberi gelar Bapak Pembangunan Malaysia.
3. Thanat Khoman
Tokoh pendiri ASEAN yang tidak kalah
peranannya adalah Thanat Khoman yang
saat itu merupakan menteri luar negeri
negara Thailand. Negarawan yang
dikenal cerdas ini merupakan sedikit dari
orang Thailand yang bergelar doktor dan universitas temama di
Prancis. Nama beliau sangat harus dimata masyarakat Thailand, dan
puncak karir politiknya adalah Wakil Perdana Menteri Thailand.
4. Narciso Ramos
Narciso Ramos merupakan salah satu pendiri
ASEAN yang saat itu merupakan menteri
luar negeri negara Filipina Masyarakat

12
Filipina mengenalnya sebagai tokoh yang karismatik, beliau pernah
menjabat sebagai diplomat, politikus, pengacara dan juga wartawan.
Perlu kalian ketahui semuanya bahwa Narciso Ramos merupakan
orang pertama yang memberikan sambutan dalam deklarasi tersebut.

S.Rajaratnam

Tokoh pendiri ASEAN lainnya yang peranannya begitu


besar adalah S. Rajaratnam yang merupakan perwakilan
Singapura yang saat itu adalah menteri luar negeri negara
Singapura, Negarawan Singapura kelahiran Sri Lanka ini
dikenal sebagai politikus hebat Singapura dimana puncak
karir politiknya adalah wakil Perdana Menteri Singapura yang pernah
dijabatnya selama lima tahun (1980-1985).

2.5 Negara-Negara Anggota ASEAN

Sekarang, ASEAN beranggotakan semua negara di Asia Tenggara. Berikut


ini adalah negara-negara anggota ASEAN.

1. Filipina (negara pendiri ASEAN)

2. Indonesia (negara pendiri ASEAN)

3. Malaysia (negara pendiri ASEAN)

4. Singapura (negara pendiri ASEAN)

5. Thailand (negara pendiri ASEAN)

6. Brunei Darussalam bergabung pada (7 Januari 1984)

7. Vietnam bergabung pada (28 Juli 1995)

8. Laos bergabung pada (23 Juli 1997)

13
9. Myanmar bergabung pada (23 Juli 1997)

10. Kamboja bergabung pada (30 April 1999)

2.6 Lambang ASEAN

Seperti halnya orgaisasi lainnya, ASEAN juga mempunyai lambang. Adapun


lambang ASEAN yang dilukiskan atau digambarkan sebagai berikut.

Penjelasan mengenai simbol tersebut, adalah:

Lingkaran, mengandung arti kesatuan ASEAN. Dalam logo ASEAN terdapat


dua buah lingaran, yaitu lingkaran luar dan lingkaran dalam. Lingkaran luar
berwarna biru melambangkan perdamaian dan stabilitas. Lingkaran dalam
berwarna putih melambangkan kesucian dan ketulusan. Batang padi
berjumlah sepuluh, melambangkan jumlah anggota ASEAN. Warna kuning
padi tersebut melambangkan kemakmuran. Tulisan ASEAN dan lingkaran
lambang berwarna biru, melambangkan persahabatan Warna dasar merah,
melambangkan keteguhan dan kedinamisan. Secara keseluruhan lambang
ASEAN menggambarkan hal-hal berikut.

 Solidaritas dan kesepakatan ASEAN


 Keterikatan dalam kerja sama demi kemakmuran rakyat negara-

14
negara ASEAN.
 Setia pada perdamaian dan stabilitas kawasan ASEAN dan dunia
umumnya.

2.7 Struktur Organisasi ASEAN

Struktur lembaga dan mekanisme di ASEAN, antara lain sebagai berikut.

1) Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN sebagai pengambil


keputusan utama yang akan memberikan arah kebijakan. KTT
diselenggarakan minimal 2 kali setahun. KTT merupakan pertemuan
tertinggi dalam ASEAN yang dihadiri oleh kepala negara ASEAN;
2) Dewan Koordinasi ASEAN (ASEAN Coordinating Council) yang
terdiri dari para Menteri Luar Negeri ASEAN dengan tugas
mengkoordinasi Dewan Komunitas ASEAN (ASEAN Community
Councils):
3) Dewan Komunitas ASEAN (ASEAN Communiti Councils) dengan
ketiga pilar komunitas ASEAN yakni Dewan Komunitas Politik
Keamanan ASEAN (ASEAN Political-Security Community
Council/APSCC), Dewan Komunitas Ekonomi ASEAN (ASEAN
Economic Community Council/AECC), dan Dewan Komunitas Sosial
Budaya (ASEAN Socio-Cultural Community Council/ASCC);
4) Badan-badan Sektoral Tingkat Menteri (ASEAN Sectoral Ministerial
Bodies).
5) Komite Wakil Tetap (Committee of Permanent Representatives) yang
terdiri dari wakil tetap negara ASEAN, pada tingkat duta besar dan
berkedudukan di Jakarta.
6) Sekretaris Jenderal ASEAN yang dibantu oleh 4(empat) orang wakil
sekretaris jenderal dan sekretariat ASEAN.
7) Sekretariat Nasional ASEAN yang dipimpin oleh pejabat senior untuk

15
melakukan koordinasi internal di masing-masing negara ASEAN.
8) ASEAN Human Rights Body, yang akan mendorong perlindungan
dan promosi HAM di ASEAN.
9) Yayasan ASEAN (ASEAN Foundation), yang akan membantu Sekjen
ASEAN dalam meningkatkan pemahaman mengenai ASEAN.
termasuk pembentukan identitas ASEAN.
10) Entities associated with ASEAN.

2.8 Kerja Sama ASEAN Dengan Indonesia

Hubungan kerja sama ASEAN saat ini meliputi kerja sama di bidang
ekonomi, sosial budaya, politik.

1. Kerja Sama Ekonomi

Kerja sama ekonomi ASEAN ditujukan untuk menghilangkan hambatan-


hambatan ekonomi dengan cara saling membuka perekonomian negara-
negara anggota dalam menciptakan kesatuan ekonomi kawasan. Kerja
sama ekonomi mencakup berbagai kerja sama di sektor perindustrian,
perdagangan, dan pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas di ASEAN
(AFTA). Bentuk kerja sama Indonesia dengan negara ASEAN antara
lain:

 Mempromosikan produk bisnis sesama anggota ASEAN.


 Perusahan-perusahan maju milik negara ASEAN saling
menanamkan modal atau investasi di negara anggota lainnya.
 Melakukan kegiatan ekspor dan impor dengan anggota ASEAN
yang lain untuk memenuhi kebutuhan pokok negara masing-
masing.
 Membangun proyek-proyek industri ASEAN, seperti urea,
amonia, proyek, dan pupuk seperti yang dikembangkan di

16
Singapura, dan superfosfor di Thailand, Indonesia, dan Malaysia.

2. Kerja Sama di Bidang Sosial Budaya

Kerja sama fungsional dalam ASEAN meliputi bidang-bidang


kebudayaan, penerangan, pendidikan, lingkungan hidup, ilmu
pengetahuan dan teknologi, penanganan bencana alam, kesehatan.
ketenagakerjaan, pembangunan sosial, pengentasan kemiskinan,
pemberdayaan perempuan, kepemudaan, penanggulangan narkoba, serta
peningkatan administrasi dan kepegawaian publik. Kerja sama Indonesia
dengan negara ASEAN di bidang sosial dan budaya meliputi:

Pencegahan narkoba dan mitigasi.

 Penanggulangan bencana alam.


 Perlindungan terhadap anak.
 Menyeimbangkan kesejahteraan sosial.
 Pertukaran acara televisi.
 Pertukaran pelajar antaranggota negara ASEAN.
 Pemberantasan buta huruf.
 Pertukaran acara program televisi dengan sesama anggota
ASEAN.
 Mengadakan acara festival lagu yang dihadiri musisi asal negara
wilayah ASEAN.
 Membuka banyak jalur penerbangan untuk saling berwisata.
 Saling meningkatkan kunjungan wisata

3. Kerja Sama Politik

Kerja sama ini ditujukan untuk menciptakan keamanan, stabilitas dan


perdamaian khususnya di kawasan ASEAN dan umumnya di dunia. kerja

17
sama Indonesia dengan sesama anggota ASEAN di bidang politik, yaitu
sepakat akan menyelesaikan masalah di antara anggota melalui meja
perundingan. Beberapa bentuk kerja sama lainnya adalah:

 Perjanjian kawasan bebas nuklir.


 Perjanjian ekstradisi ASEAN sebagai upaya mengatasi kejahatan
lintas-batas, seperti perdagangan narkoba, terorisme, perdagangan
orang, hingga pencucian uang.
 Kerja sama kawasan yang damai, bebas, dan netral (ZOPFAN).
 Traktat Persahabatan dan Kerja Sama (TAC) untuk menciptakan
stabilitas politik dan keamanan di kawasan Asia Tenggara.
 Pengiriman duta dan konsulat.

2.9 Konferensi yang Pernah Dilakukan ASEAN

ASEAN biasanya mengadakan pertemuan, pertemuan yang diadakan


ASEAN adalah sebagai berikut:

a) Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN, yaitu pertemuan tingkat


tinggi para kepala Negara/pemerintahan Negara anggota.
b) Dewan Koordinasi ASEAN (ASEAN Coordinating Council), yaitu
pertemuan para menteri luar negeri Negara anggota ASEAN, sebagai
coordinator dewan komunitas ASEAN.
c) Dewan komunitas ASEAN (ASEAN Community Councils), yaitu
pertemuan para menteri yang membidangi tiga pilar komunitas
ASEAN.
d) Periemuan Badan-Badan Sektoral Tingkat Menten (ASEAN Sectoral
ministerial Bodies), yaitu pertemuan para menteri membidangi
masing-masing sector kerjasama ASEAN.
e) Pertemuan Tingkat Pejabat Tinggi ASEAN (ASEAN), yaitu
pertemuan para pejabat tinggi di bawah tingkat menteri Negara
anggota ASEAN yang membidangi masing-masing sector kerjasama
18
ASEAN.

1. Hasil dari KTT Resmi ASEAN

a. KTT ke-1

Deklarasi Kerukunan ASEAN; Perjanjian Persahabatan dan Kerja Sama


di Asia Tenggara (TAC); serta Persetujuan Pembentukan Sekretariat
ASEAN.

b. KTT ke-2

Pencetusan Bali Concord 1.

c. KTT ke-3

Mengesahkan kembali prinsip-prinsip dasar ASEAN; Solidaritas


kerjasama ASEAN dalam segala bidang: Melibatkan masyarakat di
negara negara anggota ASEAN dengan memperbesar peranan swasta
dalam kerjasama ASEAN; Usaha bersama dalam menjaga keamanan
stabilitas dan pertumbuhan kawasan ASEAN.

d. KTT ke-4

ASEAN dibentuk Dewan ASEAN Free Trade Area (AFTA) untuk


mengawasi, melaksanakan koordinasi, memberikan penilaian terhadap
pelaksanaan Skema Tarif Preferensi Efektif Bersama (Common Effective
Preferential Tariff/CEPT) menuju Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN,

e. KTT ke-5 26.

Membicarakan upaya memasukan Kamboja, Laos, Vietnam menjadi


anggota serta memperkuat identitas ASEAN.

f. KTT ke-6

Pemimpin ASEAN menetapkan Statement of Bold Measures yang juga


berisikan komitmen mereka terhadap AFTA dan kesepakatan untuk

19
mempercepat pemberlakuan AFTA dari tahun 2003 menjadi tahun 2002
bagi enam negara penandatangan skema CEPT, yaitu Brunei Darussalam,
Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand.

g. KTT ke-7

Mengeluarkan deklarasi HIV/AIDS; Mengeluarkan deklarasi Terorisme,


karena menyangkut serangan terorism pada gedung WTC di Amerika.

h. KTT ke-8

Pengeluaran deklarasi Terorisme, bagaimana cara-cara pencegahan,


Pengesahan ASEAN Tourism Agreement.

i. KTT ke-9

Pencetusan Bali Concord II yang akan dideklarasikan itu bensi tiga


konsep komunitas ASEAN yang tenliri dari tiga pilar, yaitu Komunitas
Keamanan ASEAN (ASC), Komunitas Ekonomi ASEAN (AEC) dan
Komunitas Sosial Budaya ASEAN (ASSC).

j. KTT ke-10

Program Aksi Vientiane (Vientiane Action Program) yang diluluskan


dalam konferensi tersebut menekankan perlunya mempersempit
kesenjangan perkembangan antara 10 negara anggota ASEAN,
memperluas hubungan kerja sama dengan para mitra untuk membangun
sebuah masyarakat ASEAN yang terbuka terhadap dunia luar dan penuh
vitalitas pada tahun 2020.

k. KTT ke-11

Perjanjian perdagangan jasa demi kerja sama ekonomi yang


komprehensif dengan Korea Selatan, memorandum of understanding
(MoU) pendirian ASEAN-Korea Center, dan dokumen hasil KTT Asia
Timur yang diberi label Deklarasi Singapura atas Perubahan Iklim.

20
Energi, dan Lingkungan Hidup.

l. KTT ke-12

Membahas masalah-masalah mengenai keamanan kawasan, perundingan


Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), keamanan energi Asia Tenggara,
pencegahan dan pengendalian penyakit AIDS serta masalah nuklir
Semenanjung Korea.

m. KTT ke-13

Penandatanganan beberapa kesepakatan, antara lain seperti perjanjian


perdagangan dalam kerangka kerjasama ekonomi dan penandatangan
kerjasama ASEAN dengan Korea Center, menyepakati ASEAN Center.

n. KTT ke-14

Penandatanganan persetujuan pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas


ASEAN-Australia-Selandia Baru.

2. Hasil dari KTT Tidak Resmi ASEAN

a. KTT Tidak Resmi ke-1

Kesepakatan untuk menerima Kamboja, Laos, dan Myanmar sebagai


anggota penuh ASEAN secara bersamaan.

b. KTT Tidak Resmi ke-2

Sepakat untuk mencanangkan Visi ASEAN 2020 yang mencakup seluruh


aspek yang ingin dicapai bangsa-bangsa Asia Tengara dalam memasuki
abad 21, baik di bidang politik, ekonomi maupun sosial budaya.

c. KTT Tidak Resmi ke-3

Kesepakatan untuk mengembangkan kerja sama di bidang pembangunan

21
ekonomi, sosial, politik dan keamanan serta melanjutkan reformasi
struktural guna meningkatkan kerja sama untuk pertumbuhan ckonomi di
kawasan.

d. KTT Tidak Resmi ke-4

Sepakat untuk pembangunan proyek jalur kereta api yang


menghubungkan Singapura hingga Cina bahkan Eropa guna
meningkatkan arus wisatawan.

e. KTT Luar Biasa (Jakarta 6 Januari 2005)

Pembahasan bagaimana penanggulangan dan solusi menghadapi Gempa


atau Tsunami.

2.10 Dampak ASEAN Bagi Indonesia

1. Dampak Positif

Keberadaan ASEAN sebagai organisasi antar negara di wilayah Asia


Tenggara pastinya memiliki banyak manfaat yang bisa dituai oleh negara
anggota, tidak hanya Indonesia namun juga lainnya. Adapun manfaat atau
dampak positif dari adanya ASEAN terhadap Indonesia antara lain
adalah:

1. Indonesia dapat dengan mudah memperoleh berbagai macam


sumber daya maupun kebutuhan lain yang tidak dapat ditemukan
di dalam negeri. Kebutuhan manusia tidak terbatas. Beberapa
manusia saja apabila berkumpul pasti memiliki kebutuhan yang
berbeda- beda, terlebih rakyat di suatu negara yang jumlahnya
puluhan bahkan ratusan ribu. Untuk memenuhi kebutuhan-
kebutuhan rakyat tersebut. Pemerintah mengolah sumber daya
yang ada di wilayah negaranya, namun hal itupun tidaklah cukup.

22
Terkadang ada berbagai sumber daya alam yang tidak dapat
dipenuhi dan kita bisa mendapatkannya di negara lain. Salah satu
manfaat dari ASEAN bagi Indonesia adalah dapat menyediakan
berbagai macam kebutuhan manusia melalui organisasi ini.
2. Memperoleh kemudahan dalam pinjaman. Dalam bergabung di
ASEAN, negara- negara anggota ASEAN bisa lebih mudah
apabila ingin memperoleh pinjaman. Hal ini karena hubungan
yang lebih semakin erat antara satu dengan lainnya.
3. Memperoleh fasilitas untuk pembangunan. Sudah sepantasnya
bahwa negara berkembang giat dalam melakukan pembangunan
negaranya. Dengan bergabung di ASEAN maka Indonesia bisa
belajar dalam hal pembangunan negara. Dalam pembangunan,
maka Indonesia bisa mendpatkan keringanan baik itu dari segi
materi, teknologi maupuan tenaga ahli.
4. Menjalin persahabatan dengan negara lain. Hubungan
persahabatan antar negara menjadi lebih erat apabila telah
bergabung dengan ASEAN. Dari hubungan persahabatan,
nantinya akan didapatkan kemudahan- kemudahan lainnya.
5. Saling bertukar sumber daya manusia yang ahli di bidangnya.
Dimulai dari hubungan sesama anggota ASEAN, kemudian akan
berlanjut hingga pertukaran tenaga ahli.
2. Dampak Negatif

Selain dampak positif, biasanya sesuatu juga menibulkan dampak negatif.


Adapun berbagai dampak negatif yang dirasakan Indonesia karena
keberadaan ASEAN antara lain adalah:

1. Dalam mengeluarkan suatu kebijakan, Indonesia harus


mempertimbangkan dampaknya bagi ASEAN. Sebenarnya tidak ada
dampak negatif yang khusus yang ditimbulkan dari adanya organisasi
antara negara. Salah satu hal yang sedikit merepotkan adalah
pembuatan kebijakan oleh Indonesia harus mempertimbangkan

23
dampaknya terhadap ASEAN. Hal inilah yang dapat membatasi
Indonesia.
2. Penyelenggaraan rapat atau pertemuan rutin yang memakan biaya dan
juga waktu. Dalam organisasi, sering kita melakukan rapat koordinasi
atau pertemuan rutin guna membahas hal- hal yang terlibat di
dalamnya. Penyelenggaraan rapat inilah yang akan memakan biaya
dan waktu.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

ASEAN (Association of South East Asian Nation) merupakan organisasi


regional di kawasan Asia Tenggara. ASEAN didirikan oleh bangsa-bangsa
Asia Tenggara atas dasar persamaan nasib dan kepentingan bersama. Lima
negara yang sepakat menjadi pelopor membentuk ASEAN adalah Indonesia,
Malaysia, Thailand, Singapura dan Filipina. Organisasi ini didirikan pada
tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand dan melalui penandatanganan
Deklarasi Bangkok oleh Menteri Singapura. Luar Negeri Filiphina,
Indonesia, Thailand, Malaysia, dan

Pada awalnya, negara-negara anggota ASEAN hanya berjumlah lima,


namun beberapa tahun setelah berdirinya ASEAN, lima negara lainnya
bergabung ke dalam Anggota ASEAN secara bertahap. Tujuan. didirikannya
ASEAN adalah untuk meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi, sosial,
budaya, dan politik, serta mewujudkan ketertiban dan perdamaian di kawasan
Asia Tenggara.

24
B. Saran

Negara kita, Indonesia merupakan salah satu anggota ASEAN. Untuk itu,
kita harus membantu mewujudkan cita-cita atau tujuan dari ASEAN itu
sendiri. Karena bagaimanapun, tujuan tersebut merupakan keinginan dari
bangsa kita sendiri. Selain itu, sebagai negara anggota ASEAN yang terbesar,
kita harus lebih menunjukan patisipatif kita dalam mewujudkan tujuan
tersebut.

Daftar Pustaka

Laily, Iftitah.(2018).
Kearifan Lokal Adalah Nilai Leluhur, Pahami Ciri – Ciri serta
Fungsinya. Dari https://www.sosiologi.info/2022/04/12-fungsi-
kearifan-lokal-dan-contohnya-di-masyarakat.html. Diakses pada 6
Oktober 2022.
Maryati, Kun, dan Juju Suryawati.(2022).
Sosiologi ( Kurikulum 2013 Revisi ). Jakarta : PT. PENERBIT
ERLANGGA MAHAMERU.
Njareijani, Rinitami.(2018).
Kearifan Lokal Dalam Perspektif Budaya Kota Semarang. Jurnal
Penelitian Fakultas Hukum Universitas Diponegoro Semarang. Vol.
5 No. 1 September ( 2018 ) : 16 – 31.
Kevin, Febryan.(2022).
Sosiologi Kelas 12 : Kearifan Lokal dan Pemberdayaan Komunitas di
Indonesia Yang Ada di Indonesia. Dari
https://pahamify.com/blog/pahami-materi/materi-ips/kearifan-lokal-

25
di-indonesia-dapemberdayaankomunitas/. Diakses pada 8 Oktober
2022.
Suyono, Suyatno.(2022).
Revitalisasi Kearifan Lokal Sebagai Upaya Penguatan Identitas
Keindonesiaan. Dari https://badanbahasa.kemdikbud.go.id/artikel-
detail/805/revitalisasi-kearifan-lokal-sebagai-upaya-penguatan-
identitas-keindonesiaan/ materi-ips/kearifan-lokal. Diakses pada 8
Oktober 2022.

26

Anda mungkin juga menyukai