Anda di halaman 1dari 13

MAKALA SEJARAH

ASEAN

NAMA: MUH.NOVLY PRAWIRA ADITYA GULTOM

KELAS: XII IPA 5

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT, atas
selesainya penulisan makalah ini dengan baik.kami juga berterimakasih kepada pihak yg
telah membantu dalam penulisan makalah ini.

Makalah ini disusun untuk memberikan pemahaman tentang Sejarah Peminatan


“Asean” yang bisa membantu kalian semua, materinya dikemas dengan ringkas namun
menarik.
Namun demikian, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.
Untuk itu, segala bentuk kritik dan saran, kami nantikan demi perbaikan makalah ini dimasa
yang akan datang.

Semoga makalah ini dapat memberikan mamfaat bagi dunia pendidikan khususnya
dan kepada masyarakat pecinta pendidikan pada umumnya.

Wasalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatu.

27,februari 2023

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………………………………..............………… i

KATA PENGANTAR ……………………………….....................…… ii

DAFTAR ISI ……………………………………………..............….… iii

BAB I PENDAHULUAN……………………....………............….…… 1

 Latar Belakang Masalah …………………….....................…….. 1

BAB II   PEMBAHASAN……..……………………..............……….... 2

BAB III      PENUTUPAN ................................................................. 5

 3.1 Kesimpulan ………………………………………………… 5
 3.2 Saran…………………………………......................……… 5
 
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………. 6
 

BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang Masalah

ASEAN adalah kepanjangan dari Association of South East Asia Nations. ASEAN
disebut juga sebagai Perbara yang merupakan singkatan dari Perhimpunan Bangsa-Bangsa
Asia Tenggara. Gedung sekretariat ASEAN berada di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan,
Indonesia. Atas dasar persamaan kepentingan nasional, letak geografis, persamaan nasib, dan
kebudayaan, pada tanggal 8 Agustus 1967 ASEAN dibentuk di Bangkok. ASEAN
diprakarsai oleh 5 menteri luar negeri dari wilayah Asia Tenggara, yaitu Indonesia, Malaysia,
Thailand, Filipina dan Singapura
1.      Perwakilan Indonesia     : Adam Malik
2.      Perwakilan Malaysia      : Tun Abdul Razak
3.      Perwakilan Thailand      : Thanat Koman
4.      Perwakilan Filipina        : Narcisco Ramos
5.      Perwakilan Singapura    : S. Rajaratnam

ASEAN dikukuhkan oleh lima negara penggagas ; Indonesia, Malaysia, Filipina,


Singapura dan Thailand di Bangkok. Proses pembentukan ASEAN dibuat dalam sebuah
penandatanganan perjanjian yang dikenal dengan nama “Deklarasi Bangkok”.

Adapun yang bertanda tangan pada Deklarasi Bangkok tersebut adalah para menteri
luar negeri saat itu, yaitu Adam Malik (Indonesia), Narciso R. Ramos (Filipina), Tun Abdul
Razak (Malaysia), S. Rajaratnam (Singapura), dan Thanat Khoman (Thailand). Pada tanggal
8 Januari 1984, seminggu setelah mencapai kemerdekaannya, negara Brunei masuk menjadi
anggota ASEAN. 11 tahun kemudian, tepatnya tanggal 28 Juli 1995. Laos dan Myanmar
menjadi anggota dua tahun kemudian, yaitu pada tanggal 23 Juli 1997. Walaupun Kamboja
sudah menjadi anggota ASEAN bersama sama Myanmar dan Laos, Kamboja terpaksa
menarik diri disebabkan masalah politik dalam negara tersebut. Namun, dua tahun kemudian
Kamboja kembali masuk menjadi anggota ASEAN pada 30 April 1999.

B. Tujuan Dibentuknya Piagam ASEAN (Asean Chartered)


1. Mempermudah kerja sama
Adanya Piagam ASEAN secara organisatoris akan membuat negara anggota ASEAN
relatif akan lebih terikat kepada berbagai kesepakatan yang telah dibuat ASEAN. Secara
teoretis, piagam itu akan semakin mempermudah kerja sama yang dibuat ASEAN dengan
mitra-mitra dialognya. Jika pada masa lalu mitra ASEAN terkadang mengeluh bahwa
kesepakatan yang telah dibuat dengan ASEAN ternyata hanya dilaksanakan dan dipatuhi oleh
beberapa negara anggota ASEAN, kini kekhawatiran itu bisa dikurangi. Mekanisme kerja
yang lebih jelas di ASEAN seperti tertuang dalam Piagam ASEAN itu juga akan
mempermudah mitra-mitra atau calon-calon mitra yang ingin berurusan dengan ASEAN.

Begitu pula bila di kemudian hari terjadi persengketaan, Piagam ASEAN telah membuat
pengaturan umum untuk penyelesaian sengketa itu. Lebih penting lagi secara politis, ASEAN
kini menegaskan dirinya sebagai organisasi yang menghormati serta bertekad untuk
menjunjung tinggi hak asasi manusia (HAM) dan nilai-nilai demokrasi. Piagam meminta
ASEAN menghargai HAM. Meski saat ini pelaksanaan kedua hal itu masih jauh dari ideal,
setidaknya ASEAN sudah mengakui bahwa penghormatan atas HAM dan demokrasi sebagai
nilai-nilai dasar, sama seperti umumnya negara maju. Dengan demikian, hambatan psikologis
untuk bekerja sama dengan negara-negara ASEAN seperti sering terdengar selama ini dari
beberapa negara maju, setidaknya sudah bisa dikurangi meski hambatan belum sepenuhnya
bisa dihapuskan.

2. Tantangan internal
Keberhasilan ASEAN melahirkan sebuah piagam bersama tidak otomatis bermakna
ASEAN yang semakin solid. Tantangan terbesar justru berada di lingkungan internal ASEAN
sendiri, khususnya bagaimana agar benar-benar bisa mengimplementasikan piagam itu
sehingga ASEAN menjadi kekuatan yang menyatu dan tidak terpecah belah.Bagaimanapun,
kehadiran Piagam ASEAN, yang di dalamnya mengharuskan para anggota mematuhi apa-apa
yang sudah diputuskan bersama oleh ASEAN, akan menimbulkan ketidaknyamanan bagi
beberapa pihak. Mereka ini sebenarnya menaruh keberatan atas keputusan bersama itu.

Meski demikian, Piagam ASEAN memang telah didesain sedemikian rupa sehingga tidak
terlalu keras terhadap para anggotanya yang belum bisa menaati kesepakatan-kesepakatan
yang telah dibuat.Celah-celah untuk kompromi yang sering kali diistilahkan banyak kalangan
sebagai cara ASEAN (the ASEAN way) masih banyak diakomodasi di dalam piagam
tersebut. Di bidang ekonomi, misalnya,

Piagam ASEAN menjamin hak negara-negara anggota untuk berpartisipasi secara


fleksibel dalam pelaksanaan komitmen-komitmen ekonomi di ASEAN. Begitu pula dalam
pelaksanaan prinsip-prinsip “politik” ASEAN, seperti khususnya demokrasi dan
penghormatan dan jaminan atas hak-hak asasi manusia, asas yang fleksibel tetap
dipertahankan.Satu hal penting dalam Piagam ASEAN yang memang sudah selayaknya
dilakukan adalah menjadikan organisasi ini sebagai organisasi yang berorientasi pada rakyat
atau bukan organisasi birokrat semata.

Dengan demikian, dibuka bahkan didorong kesempatan lebih besar kepada warga
masyarakat ASEAN untuk berinteraksi satu sama lain dengan lebih intens.Pergaulan rakyat
ASEAN di kawasan regional dan internasional itu tentu akan berkontribusi positif kepada
kerja sama ASEAN dengan mitra-mitranya di seluruh kawasan.

3. Langkah paling maju


Ada tiga rencana ASEAN yang dituliskan di piagam itu. Tiga hal itu adalah
menginginkan lahirnya Komunitas Ekonomi ASEAN, Komunitas Keamanan ASEAN, dan
Komunitas Sosial Budaya ASEAN.Jangan skeptis dulu dengan rencana pembentukan
komunitas itu. Atau jangan melihat realitas sekarang jika ingin menilai prospek pembentukan
tiga jenis komunitas itu. ASEAN bisa saja tidak terlihat berwibawa, melihat realitas sekarang,
dengan mayoritas anggotanya punya masalah tersendiri yang tergolong berat. Beberapa di
antaranya bahkan masih tergolong negara paria.

Sesungguhnya, rencana pembentukan komunitas itu merupakan refleksi dari tajamnya


visi para pemikir ASEAN. Piagam itu disusun para pakar atau figur terkenal di ASEAN.
Wakil dari Indonesia adalah mantan Menteri Luar Negeri Ali Alatas.Mantan Menteri Luar
Negeri Ali Alatas terkesan jengkel dengan analisis pengamat yang relatif selalu skeptis
melihat ASEAN. “Mereka itu kadang genit, ya,” demikian kalimat lucu dari Ali Alatas
mengomentari piagam yang disambut dingin oleh pengamat.
4. Piagam merefleksikan pandangan jauh ke depan.
Bahkan, piagam secara tersirat akan membuat ASEAN malu jika tidak bisa memenuhinya
di kemudian hari. Inilah sumbangsih para pemikir ASEAN. Ini merupakan bukti bahwa para
pakar ASEAN tidak dungu, tetapi punya sudut pandang yang strategis menuju masa depan.
Hal ini diperkuat lagi dengan rencana pemerintah ASEAN, yang pada November lalu, di
Singapura, sudah menandatangani deklarasi pembentukan Komunitas Ekonomi ASEAN pada
tahun 2015.

Bahkan, pada tahun 2008 sudah ada langkah untuk mewujudkan komunitas ekonomi ini.
Tujuan akhirnya adalah aliran barang, jasa, warga yang relatif lebih bebas di ASEAN. Ini
strategis mengingat contoh empiris, negara kaya di dunia menjadi makmur karena mobilitas
itu. Para teknokrat ekonomi dan para figur terkenal ASEAN sudah memberi contoh soal
penyusunan langkah ke depan. Sekarang ini, eksekusinya ada di lingkungan pemerintah di
ASEAN yang sarat problem, bahkan masih suka menyiksa rakyat. Apakah junta Myanmar
tahu piagam, atau lebih percaya piagam ketimbang paranormal.

Prinsip Utama ASEAN


  Menghormati kemerdekaan, kesamaan, integritas dan identitas nasional semua negara
  Setiap negara memiliki hak untuk menyelesaikan permasalahan nasionalnya tanpa ada
campur tangan dari luar
  Penyelesaian perbedaan atau perdebatan antar negara dengan aman
  Menolak penggunaan kekuatan dan kekerasan
  Meningkatkan kerjasama yang efektif antara anggota

Logo ASEAN
Logo ASEAN membawa arti ASEAN yang stabil, aman, bersatu dan dinamik. Warna logo
ada 4 yaitu biru, merah, putih dan kuning. Warna tersebut merupakan warna utama lambang
negara-negara ASEAN. Warna biru melambangkan keamanan dan kestabilan. Merah
bermaksud semangat dan dinamisme sedangkan putih menunjukkan ketulenan dan kuning
melambangkan kemakmuran. Sepuluh tangkai padi melambangkan cita-cita pelopor
pembentuk ASEAN di Asia Tenggara, yaitu bersatu dan bersahabat. Bulatan melambangkan
kesatuan ASEAN. 

Anggota ASEAN
Anggota-anggota AseanAnggota ASEAN yang dulunya hanya lima negara di Asia tenggara,
sekarang telah menjadi sepuluh negara, yaitu sebagai berikut
  Filipina negara pendiri
  Indonesia negara pendiri
  Malaysia negara pendiri
  Singapura negara pendiri
  Thailand negara pendiri    
  Brunei Darussalam bergabung pada 7 Januari 1984
  Vietnam bergabung pada 28 Juli 1995
  Laos bergabung pada 23 Juli 1997
  Myanmar bergabung pada 23 Juli 1997
  Kamboja bergabung pada 16 Desember 1998

Bisa dikatakan saat ini anggota ASEAN adalah hampir semua negara wilayah Asia Tenggara,
kecuali Timor Leste dan Papua Nugini. Seperti yang telah kita tahu bahwa Timor Leste
dulunya adalah negara bagian dari Republik Indonesia. oleh ASEAN saat ini negara Timor
Leste mendapat status pemerhati dalam Asean, setelah mendapat banyak protes dari negara
negara Anggota ASEAN yang tidak mendukung Timor leste untuk masuk menjadi anggota
ASEAN, yang berdasar rasa hormat kepada negara Indonesia.
Sejak restorasi kemerdekaan Timor-Leste pada Mei 2002, ASEAN telah banyak membantu
Timor-Leste. Timor-Leste telah diundang untuk hadir dalam beberapa pertemuan ASEAN.
Meskipun begitu, Timor-Leste masih tetap berstatus observer. Mantan Menlu Timor Leste
yang sekarang menjadi Presiden, Ramos Horta, pernah menyatakan tidak berminat menjadi
anggota ASEAN, karena Timor-Leste dinilai bukan negara Asia (Tenggara), melainkan
negara Pasifik atau Australia. Berbeda dengan rekannya Xanana Gusmao yang menyatakan
bahwa akan lebih menguntungkan bagi Timor Leste apabila berafiliasi dengan ASEAN
dibandingkan dengan apabila bergabung dengan Pacific Islands Forum.
Perkembangan terakhir mengindikasikan bahwa Timor-Leste sangat berminat untuk menjadi
anggota ASEAN. Bahkan Pemerintah Timor-Leste melalui Kementerian Luar Negerinya
telah menargetkan bahwa Timor-Leste akan menjadi anggota ASEAN pada tahun 2012, hal
ini sangat didukung oleh pemerintah Indonesia juga negara-negara anggota ASEAN lainnya
seperti Filipina, Malaysia, Thailand, Singapura dan lain-lain. Hal ini dapat dilihat bahwa
Pemerintah Timor-Leste juga telah membuka Sekretariat Nasional ASEAN di Dili pada awal
bulan Februari 2009, dimana sekretariat ini akan berfungsi untuk mempersiapkan tahapan-
tahapan menjadi keanggotaan ASEAN.
Tujuan Dibentuknya Asean
Tujuan terbentuknya ASEAN tercantum dalam naskah Deklarasi Bangkok, antara lain
sebagai berikut.
1. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, serta pengembangan
kebudayaan di kawasan ASEAN melalui usaha bersama dalam semangat dan
persahabatan untuk memperkukuh landasan sebuah masyarakat bangsa-bangsa
Asia Tenggara yang sejahtera dan damai.
2. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional dengan jalan menghormati
keadilan dan ketertiban hukum di dalam negara-negara di kawasan ASEAN.
Selain itu, juga mematuhi prinsip-prinsip Piagam PBB.
3. Meningkatkan kerja sama yang aktif serta saling membantu satu dengan yang
lain di dalam menangani masalah kepentingan bersama yang menyangkut
berbagai bidang. Misalnya, di bidang ekonomi, sosial, kebudayaan, teknik,
ilmu pengetahuan, dan administrasi.
4. Saling memberikan bantuan dalam bentuk sarana pelatihan dan penelitian
dalam bidang pendidikan, profesional, teknik, dan administrasi.
5. Meningkatkan kerja sama yang lebih efektif dalam meningkatkan penggunaan
pertanian serta industri, perluasan perdagangan komoditas internasional,
perbaikan sarana pengangkutan dan komunikasi, serta peningkatan taraf hidup
mereka.
6. Memelihara kerja sama yang lebih erat dan bergabung dengan organisasi
internasional dan regional lainnya untuk menjajaki segala kemungkinan saling
bekerja sama secara lebih erat di antara mereka sendiri.

Struktur  Organisasi  ASEAN


1) Struktur  lembaga  dan  mekanisme  di  ASEAN, antara  lain  sebagai  berikut.
a. Konferensi  Tingkat  Tinggi  (KTT)  ASEAN  sebagai  pengambil  keputusan 
utama  yang  akan  memberikan  arah  kebijakan. KTT  diselenggarakan 
minimal  2  kali  setahun.
b. KTT  merupakan  pertemuan  tertinggi  dalam  ASEAN  yang  dihadiri  oleh 
kepala  negara  ASEAN;
c. Dewan  Koordinasi  ASEAN  (ASEAN  Coordinating  Council)  yang  terdiri 
dari  para  Menteri
d. Luar  Negeri  ASEAN  dengan  tugas  mengkoordinasi  Dewan  Komunitas 
ASEAN  (ASEAN  Community  Councils);
2) Dewan  Komunitas  ASEAN  (ASEAN  Communiti  Councils)  dengan  ketiga  pilar 
komunitas  ASEAN   yakni  Dewan  Komunitas  Politik-Keamanan  ASEAN 
(ASEAN  Political-Security  Community  Council/APSCC), Dewan  Komunitas 
Ekonomi  ASEAN  (ASEAN  Economic  Community  Council/AECC), dan  Dewan 
Komunitas  Sosial-Budaya  (ASEAN  Socio-Cultural  Community  Council/ASCC);
3) Badan-badan  Sektoral  Tingkat  Menteri  (ASEAN  Sectoral  Ministerial  Bodies).
4) Komite  Wakil  Tetap  (Committee  of  Permanent  Representatives)  yang  terdiri 
daiiwakil  tetap  negara  ASEAN,pada  tingkat  duta  besar  dan  berkedudukan  di 
Jakart
5) Sekretaris  Jenderal  ASEAN  yang  dibantu  oleh  4(empat)  orang  wakil  sekretaris 
jenderal dan  sekretariat  ASEAN.
6) Sekretariat  Nasional  ASEAN  yang  dipimpin  oleh  pejabat  senior  untuk 
melakukan  koordinasi  internal  di  masing-masing  negara  ASEAN.
7) ASEAN  Human  Rights  Body, yang  akan  mendorong  perlindungan  dan  promosi 
HAM  di  ASEAN.
8) Yayasan  ASEAN  (ASEAN  Foundation), yang  akan  membantu  Sekjen  ASEAN 
dalam  meningkatkan  pemahaman  mengenai  ASEAN, termasuk  pembentukan 
identitas  ASEAN.
9) Entities  associated  with  ASEAN.

Kerja  Sama  ASEAN 


          Hubungan  kerja  sama  ASEAN  saat  ini  meliputi  kerja  sama  di  bidang  ekonomi,
sosial  budaya,  dan  politik  pertahanan.
1) Kerja  Sama  Ekonomi
1) Kerja  sama  ekonomi  ASEAN  ditujukan  untuk  menghilangkan  hambatan-
hambatan ekonomi dengan  cara  saling  membuka  perekonomian  negara- negara
anggota dalam  menciptakan  kesatuan  ekonomi  kawasan. Kerja  sama  ekonomi 
mencakup  berbagai  kerja  sama di  sektor  perindustrian, perdagangan, dan 
pembentukan  Kawasan  Perdagangan  Bebas  di  ASEAN  (AFTA).
2) Kerja  Sama  di  Bidang  Sosial  Budaya
3) Kerja  sama  fungsional  dalam  ASEAN  meliputi  bidang-bidang  kebudayaan,
penerangan, pendidikan, lingkungan  hidup, ilmu  pengetahuan  dan  teknologi,
penanganan  bencana  alam, kesehatan, ketenagakerjaan, pembangunan  sosial,
pengentasan  kemiskinan, pemberdayaan  perempuan, kepemudaan, penanggulangan 
narkoba, serta  peningkatan  administrasi  dan kepegawaian  publik.
4) Kerja  Sama  Politik  dan  Keamanan

       Kerja  sama  ini  ditujukan  untuk  menciptakan  keamanan, stabilitas  dan  perdamaian 
khususnya  di  kawasan  ASEAN  dan  umumnya  di  dunia. Kerja  sama    dalam  bidang 
politik  dan  keamanan  dilakukan  menggunakan  alat  politik, seperti  berikut  ini.
a) kawasan  Damai, Bebas  Dan  Netral  (Zone  of  Peace, Freedom  And 
Neutrality/ZOPFAN);
b) Traktat  Persahabatan  dan  erja  Sama  (Treaty  of  Amity  and  Cooperation/TAC  in 
Southeast  Asia);
c) Kawasan  Bebas  Senjata  Nuklir  di  Asia  Tenggara  (Treaty  on  Southeast  Asia 
Nuclear  Weapon-Free  Zone/SEANWFZ).

Selain  ketiga  instrumen  politik  tersebut, terdapat  pula  forum  kerja  sama  dalam  bidang 
politik  dan  keamanan  yang  disebut  ASEAN  Regional  Forum  (ARF). Beberapa  bentuk 
kerja  sama  politik  dan  keamanan  di  ASEAN, antara  lain  sebagai  berikut.
5) Traktat  Bantuan  Hukum  Timbl  Balik  di  Bidang  Pidana  (Treaty  on  Mutual 
Legal  Assistance  in  Criminal  Matters/MLAT).
6) Konvensi  ASEAN  tentang  Pemberantasan  Terorisme  (ASEAN  Convention  on 
Counter  Terrorism/ACCT). 
7) Pertemuan  para  Menteri  Pertahanan  (Defence  Ministers  Meeting/ADMM)  yang 
bertujuan  untuk  mempromosikan  perdamaian  dan  stabilitas  kawasan  melalui 
dialog  serta  kerja  sama  di  bidang  pertahanan  dan  keamanan.
8) Penyelesaian  sengketa  Laut  Cina  Selatan.
9) kerja  sama  pemberantasan  kejahatan  lintas  negara  yang  mencakup 
pemberantasan  terorisme, perdagangan  obat  terlarang, pencucian  uang,
penyelundupan  dan  perdagangan  senjata  ringan  dan  manusia, bajak  laut,
kejahatan  internet, dan  kejahatan  ekonomi  internasional;
10) Kerja  sama  di  bidang  hukum; bidang  imigrasi  dan  kekonsuleran; serta 
kelembagaan  antarparlemen.

Keuntungan  Indonesia  dengan  Bergabung  Dalam  ASEAN


Sebagai sebuah  organisasi regional  di  kawasan  Asia  tenggara  yang  bersifat  non  militer 
dan  non  politik, ASEAN  telah  mampu  menciptakan  stabilitas, perdamaian, dan 
keteraturan  di  kawasan  sehingga  membantu  Indonesia  untuk  melanjutkan  program-
program  pembangunan  di segala  bidang  dan  mendorong  Indonesia  untuk  menjadi 
bangsa  yang  lebih  maju. Pada  intinya  hubungan  Indonesia  dengan  ASEAN  saling 
menguntungkan.

ASEAN Saat Ini


1. Menteri Luar Negeri mendorong peningkatan kerja sama konkret ASEAN-Jepang.
2. Ada beberapa hal yang harus dilalui oleh Timor-Leste untuk bergabung menjadi anggota
Negara ASEAN.
3. Sekjen ASEAN saat ini yaitu Le Luong Minh.

Negara-negara kerja sama dalam bidang anggota ASEAN ini menjalin benih kebijakan,
akuntansi, sosial, budaya, dan latihan militer bersama.

BAB III

PENUTUP
 

1           Kesimpulan
          ASEAN  (Association  of  South  East  Asian  Nation)   merupakan 
organisasi regionaldi  kawasanAsia  Tenggara.ASEAN  didirikan  oleh  bangsabangsa  Asia 
Tenggara  atas  dasar  persamaan  nasib  dan  kepentingan  bersama.

Lima  negara  yang  sepakat  menjadi  pelopor  membentuk  ASEAN  adalah  Indonesia,
Malaysia, Thailand, Singapura  dan  Filipina. Organisasi  ini  didirikan  pada  tanggal  8 
Agustus  1967  di  Bangkok, Thailand  dan  melalui  penandatanganan  Deklarasi  Bangkok
oleh  Menteri  Luar  Negeri  Filiphina, Indonesia,Thailand, Malaysia, dan  Singapura.

          Pada  awalnya, negara-negara  anggota  ASEAN  hanya  berjumlah  lima, namun 
beberapa  tahun  setelah  berdirinya  ASEAN, lima  negara  lainnya  bergabung  ke  dalam 
Anggota  ASEAN  secara  bertahap. Tujuan  didirikannya  ASEAN  adalah  untuk 
meningkatkan  kerja  sama  di  bidang  ekonomi, sosial, budaya, dan  politik, serta 
mewujudkan  ketertiban  dan  perdamaian  di  kawasan  Asia  Tenggara.

2.         Saran

          Negara  kita, Indonesia  merupakan  salah  satu  anggota  ASEAN. Untuk  itu, kita 
harus  membantu  mewujudkan  cita-cita  atau  tujuan  dari  ASEAN  itu  sendiri. Karena 
bagaimanapun, tujuan  tersebut  merupakan  keinginan  dari   bangsa  kita  sendiri.

          Selain  itu, sebagai  negara  anggota  ASEAN  yang  terbesar, kita  harus  lebih 
menunjukan  patisipatif  kita  dalam  mewujudkan  tujuan  tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Makalah, Pusat. 2014. MAKALAH ASEAN. Di akses dari


halaman     http://www.pusatmakalah.com/2014/12/asean.html pada Kamis, 4 Agustus 2016.
Anazrulen, Dewi. 2012. MAKALAHASEAN. Di akses dari
halamanhttps://tridewijuliantipary.wordpress.com/2012/12/12/makalah-asean/ pada Kamis, 4
Agustus 2016.
Mustopo Habib,Suprijono Agus,Hermawan, 2014. Sejarah 3 Peminatan Ilmu-Ilmu
Sosial.Jakarta.Yudhistira

Anda mungkin juga menyukai