REGIONAL
Di ajukan untuk memenuhi tugas Sejarah dari :
Bapak Dodi Munadi S,pd
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah tentang Pemanfaatan Plastik Sebagai Barang
Berguna ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan
juga kami berterima kasih pada Bapak Dodi Munadi yang telah
memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai ASEAN , MEE , dan
CAFTA . Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang
telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna
bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami
mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan
dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi
perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.
Cihampelas ,
Agustus 2016
Pembahasan
A . ASEAN
2.1
SEJARAH BERDIRINYA ASEAN
ASEAN adalah kepanjangan dari Association of South East Asia Nations.
ASEAN disebut juga sebagai Perbara yang merupakan singkatan dari
Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara. Gedung sekretarian ASEAN
berada di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia. ASEAN didirikan
tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok. ASEAN diprakarsai oleh 5 menteri
luar negeri dari wilayah Asia Tenggara, yaitu Indonesia, Malaysia,
Thailand, Filipina dan Singapura
1. Perwakilan Indonesia : Adam Malik
2. Perwakilan Malaysia : Tun Abdul Razak
3. Perwakilan Thailand : Thanat Koman
4. Perwakilan Filipina : Narcisco Ramos
5. Perwakilan Singapura : S. Rajaratnam
2.2 Prinsip Utama ASEAN
Prinsip-prinsip utama ASEAN digariskan seperti berikut:
Menghormati kemerdekaan, kesamaan, integritas dan identitas nasional
semua negara
Setiap negara memiliki hak untuk menyelesaikan permasalahan
nasionalnya tanpa ada campur tangan dari luar
Penyelesaian perbedaan atau perdebatan antar negara dengan aman
Menolak penggunaan kekuatan dan kekerasan
Meningkatkan kerjasama yang efektif antara anggota
ASEAN dikukuhkan oleh lima negara pengasas; Indonesia, Malaysia,
Filipina, Singapura dan Thailand di Bangkok Proses pembentukan ASEAN
dibuat dalam sebuah penandatanganan perjanjian yang dikenal dengan
nama Deklarasi Bangkok. Adapun yang bertanda tangan pada Deklarasi
Bangkok tersebut adalah para menteri luar negeri saat itu, yaitu Bapak
Adam Malik (Indonesia), Narciso R. Ramos (Filipina), Tun Abdul Razak
(Malaysia), S. Rajaratnam (Singapura), dan Thanat Khoman (Thailand).
Pada tanggal 8 Januari 1984, seminggu setelah mencapai
kemerdekaannya, negara Brunei masuk menjadi anggota ASEAN. 11
tahun kemudian, tepatnya tanggal 28 Juli 1995. Laos dan Myanmar
menjadi anggota dua tahun kemudianya, yaitu pada tanggal 23 Juli 1997.
Walaupun Kamboja sudah menjadi anggota ASEAN bersama sama
Myanmar dan Laos, Kamboja terpaksa menarik diri disebabkan masalah
politik dalam negara tersebut. Namun, dua tahun kemudian Kamboja
kembali masuk menjadi anggota ASEAN pada 30 April 1999.
2.3
LOGO ASEAN
Arti lambang Asean membawa arti ASEAN yang stabil, aman, bersatu
dan dinamik. Warna logo ada 4 yaitu biru, merah, putih dan kuning.
1
Warna tersebut merupakan warna utama lambang negara-negara ASEAN.
Warna biru melambangkan keamanan dan kestabilan. Merah bermaksud
semangat dan dinamisme sedangkan putih menunjukkanketulenan dan
kuning melambangkan kemakmuran. Sepuluh tangkai padi
melambangkan cita-cita pelopor pembentuk ASEAN di Asia Tenggara,
yaitu bersatu dan bersahabat. Bulatan melambangkan kesatuan ASEAN.
Anggota-anggota Asean
Anggota ASEAN yang dulunya hanya lima negara di Asia tenggara,
sekarang telah menjadi sepuluh negara, yaitu sebagai berikut
Filipina negara pendiri
Indonesia negara pendiri
Malaysia negara pendiri
Singapura negara pendiri
Thailand negara pendiri
Brunei Darussalam bergabung pada 7 Januari 1984
Vietnam bergabung pada 28 Juli 1995
Laos bergabung pada 23 Juli 1997
Myanmar bergabung pada 23 Juli 1997
Kamboja bergabung pada 16 Desember 1998
2.4 TUJUAN DIBENTUKNYA ASEAN
Tujuan terbentuknya ASEAN tercantum dalam naskah Deklarasi
Bangkok, antara lain sebagai berikut.
1. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, serta
pengembangan kebudayaan di kawasan ASEAN melalui usaha bersama
dalam semangat dan persahabatan untuk memperkukuh landasan sebuah
masyarakat bangsa-bangsa Asia Tenggara yang sejahtera dan damai.
2. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional dengan jalan
menghormati keadilan dan ketertiban hukum di dalam negara-negara di
kawasan ASEAN. Selain itu, juga mematuhi prinsip-prinsip Piagam PBB.
3. Meningkatkan kerja sama yang aktif serta saling membantu satu
dengan yang lain di dalam menangani masalah kepentingan bersama
yang menyangkut berbagai bidang. Misalnya, di bidang ekonomi, sosial,
kebudayaan, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi.
4. Saling memberikan bantuan dalam bentuk sarana pelatihan dan
penelitian dalam bidang pendidikan, profesional, teknik, dan administrasi.
5. Meningkatkan kerja sama yang lebih efektif dalam meningkatkan
penggunaan pertanian serta industri, perluasan perdagangan komoditas
2
6. Memelihara kerja sama yang lebih erat dan bergabung dengan
organisasi internasional dan regional lainnya untuk menjajaki segala
kemungkinan saling bekerja sama secara lebih erat di antara mereka
sendiri.
2.5 TUJUAN DIBENTUKNYA PIAGAM ASEAN (ASEAN CHARTERED).
Tujuan dibentuknya Piagam Asean adalah sebagai berikut
1. Permudah kerja sama
Adanya Piagam ASEAN secara organisatoris akan membuat negara
anggota ASEAN relatif akan lebih terikat kepada berbagai kesepakatan
yang telah dibuat ASEAN. Secara teoretis, piagam itu akan semakin
mempermudah kerja sama yang dibuat ASEAN dengan mitra-mitra
dialognya. Jika pada masa lalu mitra ASEAN terkadang mengeluh bahwa
kesepakatan yang telah dibuat dengan ASEAN ternyata hanya
dilaksanakan dan dipatuhi oleh beberapa negara anggota ASEAN, kini
kekhawatiran itu bisa dikurangi. Mekanisme kerja yang lebih jelas di
ASEAN seperti tertuang dalam Piagam ASEAN itu juga akan
mempermudah mitra-mitra atau calon-calon mitra yang ingin berurusan
dengan ASEAN. Begitu pula bila di kemudian hari terjadi persengketaan,
Piagam ASEAN telah membuat pengaturan umum untuk penyelesaian
sengketa itu. Lebih penting lagi secara politis, ASEAN kini menegaskan
dirinya sebagai organisasi yang menghormati serta bertekad untuk
menjunjung tinggi hak asasi manusia (HAM) dan nilai-nilai demokrasi.
Piagam meminta ASEAN menghargai HAM. Meski saat ini pelaksanaan
kedua hal itu masih jauh dari ideal, setidaknya ASEAN sudah mengakui
bahwa penghormatan atas HAM dan demokrasi sebagai nilai-nilai dasar,
sama seperti umumnya negara maju. Dengan demikian, hambatan
psikologis untuk bekerja sama dengan negara-negara ASEAN seperti
sering terdengar selama ini dari beberapa negara maju, setidaknya sudah
bisa dikurangi meski hambatan belum sepenuhnya bisa dihapuskan.
2. Tantangan internal
Keberhasilan ASEAN melahirkan sebuah piagam bersama tidak otomatis
bermakna ASEAN yang semakin solid. Tantangan terbesar justru berada di
lingkungan internal ASEAN sendiri, khususnya bagaimana agar benarbenar bisa mengimplementasikan piagam itu sehingga ASEAN menjadi
kekuatan yang menyatu dan tidak terpecah belah.Bagaimanapun,
B.MEE
Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE)
Uni Eropa (European Union)
1. Terbentuknya MEE
Sejak berakhirnya Perang Dunia II, Eropa mengalami kemiskinan dan perpecahan. Usaha
untuk mempersatukan Eropa sudah dilakukan. Namun, keberhasilannya bergantung pada dua
negara besar, yaitu Prancis dan Jerman Barat. Pada tahun 1950 Menteri Luar Negeri Prancis,
Maurice Schuman berkeinginan menyatukan produksi baja dan batu bara Prancis dan Jerman
dalam wadah kerja sama yang terbuka untuk negara-negara Eropa lainnya, sekaligus
mengurangi kemungkinan terjadinya perang. Keinginan itu terwujud dengan
ditandatanganinya perjanjian pendirian Pasaran Bersama Batu Bara dan Baja Eropa atau
European Coal and Steel Community (ECSC) oleh enam negara, yaitu Prancis, Jerman Barat
(Republik Federal Jerman-RFJ), Belanda, Belgia, Luksemburg, dan Italia. Keenam negara
tersebut selanjutnya disebut The Six State.
Keberhasilan ECSC mendorong negara-negara The Six State membentuk pasar bersama
yang mencakup sektor ekonomi. Hasil pertemuan di Messina, pada tanggal 1 Juni 1955
menunjuk Paul Henry Spaak (Menlu Belgia) sebagai ketua komite yang harus menyusun
laporan tentang kemungkinan kerja sama ke semua bidang ekonomi. Laporan Komite Spaak
berisi dua rancangan yang lebih mengintegrasikan Eropa, yaitu:
1. membentuk European Economic Community (EEC) atau Masyarakat Ekonomi Eropa
(MEE);
2. membentuk European Atomic Energy Community (Euratom) atau Badan Tenaga Atom
Eropa.
Rancangan Spaak itu disetujui pada tanggal 25 Maret 1957 di Roma dan kedua perjanjian
itu mulai berlaku tanggal 1 Januari 1958. Dengan demikian, terdapat tiga organisasi di Eropa,
yaitu ECSC, EEC (MEE), dan Euratom (EAEC). Pada konferensi di Brussel tanggal 22
Januari 1972, Inggris, Irlandia, dan Denmark bergabung dalam MEE. Pada tahun 1981
Yunani masuk menjadi anggota MEE yang kemudian disusul Spanyol dan Portugal. Dengan
demikian keanggotaan MEE sebanyak 12 negara.
MEE merupakan organisasi yang terpenting dari ketiga organisasi tersebut. Bukan saja
karena meliputi sektor ekonomi, melainkan juga karena pelaksanaannya memerlukan
pengaturan bersama yang meliputi industri, keuangan, dan perekonomian.
6
2. Tujuan Pembentukan Organisasi MEE
MEE menegaskan tujuannya, antara lain:
1. integrasi Eropa dengan cara menjalin kerja sama ekonomi, memperbaiki taraf hidup, dan
memperluas lapangan kerja;
2. memajukan perdagangan dan menjamin adanya persaingan bebas serta keseimbangan
perdagangan antarnegara anggota;
3. menghapuskan semua rintangan yang menghambat lajunya perdagangan internasional;
4. meluaskan hubungan dengan negara-negara selain anggota MEE. Untuk mewujudkan
tujuannya, MEE membentuk Pasar Bersama Eropa (Comman Market ), keseragaman tarif,
dan kebebasan bergerak dalam hal buruh, barang, serta modal.
3. Struktur Organisasi MEE
Organisasi MEE memiliki struktur organisasi sebagai berikut.
a) Majelis Umum (General Assembly) atau Dewan Eropa (European Parliament)
Keanggotaan Majelis Umum MEE berjumlah 142 orang yang dipilih oleh parlemen negara
anggota. Tugasnya memberikan nasihat dan mengajukan usul kepada Dewan Menteri dan
kepada Komisi tentang langkah-langkah kebijakan yang diambil, serta mengawasi pekerjaan
Badan Pengurus Harian atau Komisi MEE serta meminta pertanggungjawabannya.
b) Dewan Menteri (The Council)
Dewan Menteri MEE mempunyai kekuasaan tertinggi untuk merencanakan dan memberikan
keputusan kebijakan yang diambil. Keanggotaannya terdiri atas Menteri Luar Negeri negaranegara anggota. Tugasnya menjamin terlaksananya kerja sama ekonomi negara anggota dan
mempunyai kekuasaan membuat suatu peraturan organisasi. Ketuanya dipilih secara bergilir
menurut abjad negara anggota dan memegang jabatan selama enam tahun.
c) Badan Pengurus Harian atau Komisi (Commision)
Keanggotaan Badan Pengurus Harian atau Komisi MEE terdiri atas sembilan anggota yang
dipilih berdasarkan kemampuannya secara umum dengan masa jabatan empat tahun. Komisi
berperan sebagai pemegang kekuasaan eksekutif dan badan pelaksana MEE. Di samping itu
komisi juga mengamati dan mengawasi keputusan MEE, memperhatikan saran-saran baru,
serta memberikan usul dan kritik kepada sidang MEE dalam segala bidang. Hasil kerjanya
dilaporkan setiap tahun kepada Majelis Umum (General Assembly).
d) Mahkamah Peradilan (The Court of Justice)
Keanggotaan Mahkamah Peradilan MEE sebanyak tujuh orang dengan masa jabatan enam
tahun yang dipilih atas kesepakatan bersama negara anggota. Fungsinya merupakan peradilan
administrasi MEE, peradilan pidana terhadap keanggotaan komisi, dan peradilan antarnegara
anggota untuk menyelesaikan perselisihan yang timbul di antara para negara anggota.
Peradilan konstitusi berfungsi untuk menyelesaikan konflik perjanjian internasional. Untuk
melancarkan aktivitasnya, Masyarakat Ekonomi Eropa membentuk beberapa organisasi baru,
yaitu:
a) Parlemen Eropa (European Parliament);
b) Sistem Moneter Eropa (European Monetary System);
c) Unit Uang Eropa (European Currency Unit);
d) Pasar Tunggal (Single Market).
Menurut perhitungan suara referendum Prancis yang diselenggarakan pada tanggal 20
September 1992 tentang perjanjian Maastrich, menunjukkan bahwa 50,95% pemilih
menyatakan setuju.
7
Untuk mendirikan organisasi-organisasi tersebut pada tanggal 7 Februari 1992 di Maastrich,
Belanda diadakan pertemuan anggota MEE. Hasil pertemuan itu dituangkan dalam sebuah
naskah perjanjian yang disebut The Treaty on European Union (TEU) atau Perjanjian
Penyatuan Eropa yang telah ditandatangani oleh Kepala Negara/Pemerintah di Maastrich,
Belanda. Referendum dimaksudkan untuk mendapatkan persetujuan dari 12 negara anggota
Masyarakat Eropa, yakni Inggris, Jerman, Prancis, Belanda, Belgia, Luksemburg, Italia,
Irlandia, Denmark, Portugal, Spanyol, dan Yunani.
4. Perubahan Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE) menjadi Uni Eropa (UE) Melalui
perjanjian
Maastrich, ke12 negara anggota Masyarakat Eropa dipersatukan dalam mekanisme
Kesatuan Eropa, dengan pelaksanaan secara bertahap. The Treaty on European Union mulai
dilaksanakan pada tanggal 1 Januari 1993, setelah diratifikasi oleh semua parlemen anggota
masyarakat Eropa. Mulai tahun 1999, Masyarakat Eropa hanya mengenal satu mata uang
yang disebut European Currency Unit (ECU) atau (European Union EU). Beberapa bentuk
perjanjian yang pernah dilakukan MEE harus mengalami beberapa kali amandemen. Hal itu
berkaitan dengan bertambahnya anggota. Kenggotaan Uni Eropa terbuka bagi semua negara
dengan syarat:
C . CAFTA
a.Sejarah CAFTA
CAFTA (China-ASEAN Free Trade Agreement) adalah sebuah perjanjian perdagangan
bebas antara Cina dan negara-negara ASEAN.
Sebelum dideklarasikannya CAFTA, pada tahun 2002 negara-negara di ASEAN telah
membuat sebuah perjanjian perdagangan yang disebut AFTA (ASEAN Free Trade
Agreement) yang beranggotakan 10 negara-negara di Asean.
Pada tahun 2006 China bersama negara-negara ASEAN menandatangani perjanjian yang
disebut CAFTA. CAFTA berlaku mulai tahun 2010 untuk 6 negara (Indonesia, Malaysia,
Brunei Darussalam, Singapura, Thailand dan Filipina) dan tahun 2015 untuk Kamboja,
Myanmar, Laos dan Vietnam
Perjanjian ini dimaksudkan untuk mendongkrak perekonomian di negara-negara ASEAN
dan China dengan meluasnya perdangangan ke seluruh ASEAN dan China dengan tarif pajak
yang sangat kecil.
8
b. Pro Kontra CAFTA
Pihak yang pro menyatakan CAFTA tidak hanya berarti ancaman serbuan produk-produk
Cina ke Idonesia, tetapi juga peluang Indonesia untuk meningkatkan ekspor ke Cina dan
negara-negara ASEAN. Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu menegaskan bahwa free
trade agreement (FTA) memberikan banyak manfaat bagi ekspor dan penanaman modal di
Indonesia (Kompas, 5/1/2010).
Sebaliknya, Ernovian G Ismy, Sekjen Asosiasi Pertekstilan Indonesia menyatakan
kekhawatirannya atas pemberlakukan perdagangan bebas ASEAN-Cina, di antaranya
terjadinya perubahan pola usaha yang ada dari pengusaha menjadi pedagang. Intinya, jika
berdagang lebih menguntungkan karena faktor harga barang-barang impor yang lebih murah,
akan banyak industri kreatif nasional dan lokal yang gulung tikar hingga akhirnya berpindah
menjadi pedagang saja (Republika, 4/1/2010).
c. Dampak CAFTA
Berlakunya CAFTA di Indonesia memiliki dampak positif dan negatif. Dampak positifnya
antara lain:
1.Dengan diberlakukannya CAFTA bisa diprediksikan bahwa sejumlah produk barang dan
jasa buatan Indonesia akan lebih mudah memasuki pasaran domestik Cina. Produk-produk
hasil perkebunan seperti kakao, minyak kelapa sawit dan lain-lain misalnya akan lebih mudah
diterima dan dibeli konsumen Cina sebab lebih kompetitif.
2. Bisa dijadikan motivasi Indonesia untuk lebih membangun masyarakat yang lebih
produktif dan kreatif serta mandiri secara ekonomi.
Dampak negatif dari CAFTA antara lain:
1. Meningkatnya PHK dan pengangguran.
Perusahaan akan menahan biaya produksi melalui penghematan penggunaan tenaga kerja
tetap. Sehingga job security tenaga kerja menjadi rapuh dan angka pengangguran meningkat.
Padahal, industri merupakan sektor kedua terbesar setelah pertanian dalam menyerap tenaga
kerja.
2. CAFTA akan mematikan banyak industri di Indonesia. Hal ini menyebabkan melonjaknya
ketiadaan lapangan usaha di kalangan rakyat jelata.
3. Mematikan pedagang kecil dan UKM (Usaha Kecil Menengah).
4. CAFTA membuat ketergantungan Indonesia kepada Cina sangat besar
5. Akibat barang impor lebih murah, volume impor barang konsumsi pun naik, sehingga
menghabiskan devisa negara dan membuat nilai tukar rupiah menjadi melemah.
6. Melemahnya industri manufaktur nasional.
Indonesia dalam perdagangan bebas itu hanya unggul sebatas pada perdagangan komoditas
primer seperti minyak sawit mentah (CPO) dan bahan energi. sedangkan industri dasar tidak
berkembang.
d Solusi yang pernah ditawarkan atau diterapkan sebelumnya di Indonesia
Bangsa Indonesia tidak akan diam saja menghadapi CAFTA 2010, banyak yang telah
memikirkan solusi untuk membuat bangsa ini dapat menghadapi CAFTA dengan sebaikbaiknya tanpa harus membuat bangsa ini jatuh ke dalam kemunduran ekonomi negara.
Diantara solusi-solusi yang pernah ditawarkan baik oleh anak bangsa maupun oleh
pemerintah ialah:
9
1. DPR berencana membuat Panja (Panitia Kerja)
Kalangan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) berencana membentuk panitia kerja (panja)
untuk membahas renegosiasi implementasi kesepakatan perdagangan bebas antara China dan
ASEAN (China-ASEAN Free Trade Area/CAFTA). Pembentukan panja ini untuk penajaman,
khususnya mencari solusi bagi sektor usaha yang tidak siap menghadapi CAFTA. Panja tidak
dimaksudkan untuk meminta pembatalan, tetapi penundaan implementasi terhadap sektorsektor yang belum siap bersaing.
2.Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa membentuk tim koordinasi.
Tim koordinasi tersebut memiliki tiga tim teknis yang memiliki lima target program yang
akan dilakukan sehingga CAFTA memberikan manfaat pula untuk Indonesia. Lima langkah
utama itu adalah melakukan suatu pemantauan di pelabuhan-pelabuhan utama Indonesia atas
barang-barang yang mendapatkan fasilitas terkait CAFTA. Hal kedua yang dilakukan adalah
melakukan pengawasan pasar domestik. Juga dilakukan pengawasan apakah terjadi
penyelundupan, anti-dumping dan apakah barang yang masuk dilengkapi dengan surat
keterangan asal. Juga menjadi tugas tim bagaimana memberikan penguatan terhadap industri-
industri yang ditengarai terkena dampak. Penguatan yang dimaksud adalah mempercepat
pembangunan infrastruktur, menghilangkan hambatan-hambatan yang mendorong terjadinya
ekonomi biaya tinggi, memberikan insentif fiskal dan non fiskal serta membantu promosi.
Tugas tim yang kelima adalah meningkatkan upaya-upaya ekspor produk Indonesia ke
berbagai negara yang menjadi peluang pasar.
3 .Menko Perekonomian berencana melakukan standardisasi
Menteri perdagangan Hatta Rajasa mengatakan pada Media Indonesia bahwa pemerintah
akan mengeluarkan notifikasi inventaris yang bisa dibicarakan ada sekitar 200-an dan tidak
bisa disebutkan satu persatu yang jelas pemerintah melakukan sesuatu agar agreement ini
tidak menyebabkan injury bagi industri-industri di Indonesia.
4. Pembentukan Balai Pelatihan Promosi Export Daerah
Di beberapa daerah di Indonesia telah dibentuk Balai Pelatihan Promosi Export Daerah.
Ada lima daerah yang mempunyai balai ini yaitu Makasar, Surabaya, Medan dan
Banjarmasin. Balai pelatihan tersebut nantinya dapat meningkatkan kapasitas komoditas
ekspor ke berbagai negara. Balai itu nantinya akan diperuntukkan bagi masyarakat yang ingin
berusaha, kalangan Usaha Kecil dan Menegah dan Mahasiswa. Keberadaan Balai Pelatihan
tersebut dapat mempercepat akses pasar di luar negeri. Saat ini Indonesia sudah memiliki 19
perwakilan Indonesia Trade Promotion Center di Kanada dan Eropa.
5. Bantuan mesin produksi dan pelatihan.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan di Surabaya memberi bantuan mesin produksi
kepada 4000 mikro kecil dan menengah (UMKM) di Surabaya. Penggunaan mesin dalam
produksi ini akan mengurangi biaya produksi. Dengan biaya produksi murah harga barang
menjadi lebih murah. Dinas Perindustrian dan Perdagangan, kata dia, juga memberikan
pelatihan kpada 4000 UMKM itu. Pelatihan dibagi dalam 20 bidang industri. Dimana setiap
bidang industri ada sebanyak 200 peserta. Pelatihan bertujuan meningkatkan keterampilan
pelaku UMKM sesuai jenis usahanya.
e. Solusi yang Dapat Diterapkan di Indonesia Untuk Menghadapi CAFTA 2010.
Saat ini CAFTA telah diberlakukan di Indonesia. Maka, tidak mungkin lagi Indonesia
meminta penangguhan waktu dari perjanjian ini. Karena telah terlanjur , maka solusi yang
dapat diterapkan adalah:
10
1. Meningkatkan daya saing produk lokal
Produk-produk China mempunyai harga yang lebih murah dan kualitas yang lebih baik
daripada produk lokal. Maka peningkatan daya saing produk lokal perlu dilakukan karena
sasaran dampak dari CAFTA ini lebih berakibat buruk terhadap produk lokal.
Upaya peningkatan daya saing produk lokal dapat dilakukan dengan peningkatan mutu dan
kualitas produk lokal dengan biaya produksi yang seminimal mungkin.
Peningkatan mutu dan kualitas produk lokal dapat dilakukan seperti memperbarui desain
produk sesuai dengan kegemaran konsumen atau up to date, membuat publikasi (iklan) yang
lebih gencar kepada masyarakat sehingga masyarakat lebih mengenal produk lokal daripada
produk China, membuat inovasi-inovasi terbaru yang dapat menyaingi produk-produk China.
Peningkatan mutu dan kualitas berbanding lurus dengan biaya produksi yang tinggi. Hal itu
akan melambungkan harga produk lokal sehingga masyarakat akan lebih melirik produk
China. Biaya minimal dapat diberikan pemerintah melalui pinjaman ringan pada usaha-usaha
kecil dan menengah, mengurangi korupsi serta pungli di birokrasi pemerintahan. Peningkatan
daya saing produk lokal ini dapat membuat konsumen di Indonesia lebih memilih produkproduk lokal daripada produk China.
2. Menyiapkan SDM yang Bermutu
Memproduksi barang yang murah dan berkualitas tidak akan tercapai sementara disisi lain
SDM yang dimiliki pun berkualitas rendah. Karena CAFTA sudah didepan mata, maka perlu
diadakan sebuah pelatihan-pelatihan yang harus segera dilaksanakan secepatnya. Pelatihanpelatihan ini tidak hanya dilakukan di beberapa daerah tertentu saja melainkan diseluruh
Indonesia. Pelatihan-pelatihan ini difokuskan untuk meningkatkan SDM yang mempunyai
daya saing dalam memproduksi produk lokal. Pelatihan ini dapat berupa pelatihan pembuatan
desain produk masa kini sesuai selera masyarakat, pelatihan cara mempublikasikan produk
agar lebih dikenal masyarakat, pelatihan distribusi dan pemasaran peserta pelatihan yang
merangsang masyarakat agar dapat membuat inovasi-inovasi terbaru dan berbeda.
Pelatihan ini diharapkan bukan hanya sebuah pelatihan yang akan dilupakan oleh peserta
setelah pulang dari pelatihan. Pelatihan ini diharapkan dapat membangkitkan kemauan dan
usaha SDM agar dapat secepat mungkin berkarya.
3. Realisasi Undang-Undang Perlindungan bagi Produsen dan UMKM di Indonesia.
Pemerintah perlu merealisasikan pelaksanaan Undang-Undang dan kebijakan-kebijakan
yang menguntungkan bangsa Indonesia utamanya produsen barang dan UMKM dalam
menghadapi CAFTA ini. Dengan realisasi pelaksanaan undang-undang ini maka produsen
produk lokal dan UMKM akan merasa benar aman dan tidak khawatir akan dirugikan
CAFTA daripada negara lain.
4. Membuat kebijakan untuk distributor agar tidak mendistribusikan barang impor secara
berlebihan
Penyebaran produk-produk China di Indonesia sampai ke pelosok-pelosok daerah tidak
terlepas dari peran distributor. Sehingga, meluasnya penyebaran produk China dapat
mengancam produk lokal yang kalah saing dengan produk China. Pemerintah dapat membuat
kebijakan pembatasan pendistribusian barang impor secara berlebihan yang bisa mengancam
produk lokal.
5. Mensosialisasikan cinta produk Indonesia
11
Hal-hal diatas tidak akan mungkin terlaksana sementara konsumen sendiri masih enggan
untuk membeli produk lokal. Karena itu perlu diadakan sosialisai besar-besaran untuk
mencintai dan membeli produk indonesia.
Sosialisasi ini dilakukan dengan memasang baliho dan spanduk di tempat-tempat strategis,
membuat iklan layanan masyarakat di berbagai media, menyebar pamflet-pamflet ke seluruh
Indonesia.
Sosialisasi ini perlu juga diawasi pelaksanaannya agar dapat terlaksana dengan baik.
Akhirnya, segala hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak buruk CAFTA tidak
bisa maksimal selama pemerintah dan masyarakat tidak bersatu berupaya mengurangi
dampak CAFTA. Namun, perlu disadari bahwa kemampuan Indonesia menghadapi CAFTA
agar tidak berdampak buruk bagi bangsa ini tidak bisa dibandingkan dan disamakan dengan
kesiapan China yang telah mempersiapkan diri bertahun-tahun dalam menghadapi
perdagangan bebas dunia.
PBB Sebagai Organisasi Internasional Global
menjadi
anggota
PBB,
termasuk
semua
negara
yang
Sistem
PBB
lainnya
yang
menonjol
termasuk
Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO), Program Pangan Dunia (WFP) dan Dana Anakanak Perserikatan Bangsa-Bangsa(UNICEF). Organisasi ini didanai dari
sumbangan yang ditaksir dan sukarela dari negara-negara anggotanya,
dan memiliki enam bahasa resmi: Arab, Cina, Inggris, Perancis, Rusia, dan
Spanyol.
Kedudukan dan Fungsi PBB
Tak lama setelah berdirinya PBB mencari pengakuan sebagai badan
hukum internasional supaya bisa menerima "Ganti Rugi Kepada PBB Atas
Cidera yang Dideritanya"dengan disertai pendapat dari Mahkamah
Internasional (ICJ). Pertanyaan yang muncul adalah "Apakah PBB, sebagai
organisasi, memiliki hak untuk meminta klaim internasional terhadap
pemerintahan tertentu terkait cedera yang diderita oleh PBB, yang diduga
telah disebabkan oleh negara/pemerintahan tersebut."
Pengadilan menyatakan: Organisasi ini (PBB) berniat melaksanakan hak
dan kewajiban, dan pada kenyataannya memang mampu melaksanakan
kewajiban dan menerima hak tertentu yang hanya mungkin dapat
dijelaskan jika memiliki kapasitas kepribadian internasional yang besar
dan mampu untuk beroperasi dalam ranah internasional. ... Dengan
demikian, Pengadilan telah sampai pada kesimpulan bahwa Organisasi ini
(PBB) adalah Badan Hukum Internasional.
Fungsi dan Tujuan PBB adalah:
- Memelihara perdamaian dan keamanan internasional
13
- Mengembangkan hubungan persaudaraan antarbangsa
- Menciptakan kerjasama dalam memecahkan masalah- masalah
internasional dalam bidang ekonomi,sosial budaya dan hak asasi
- Menjadikan PBB sebagai pusat usaha dalam mewujudkan tujuan
bersama cita-cita diatas
a. Perkembangan PBB
PBB didirikan di San Francisco pada tanggal 24 Oktober 1945. Pendirian PBB
dilakukan setelah Konferensi Dumbarton Oaks di Washington. Sidang umum PBB
pertama berlangsung pada tanggal 10 Januari 1946 di Church House, London.
Sidang ini dihadiri wakil dari 51 negara. Pada tahun 19191946 terdapat sebuah
organisasi yang mirip PBB. Organisasi ini bernama Liga Bangsa-Bangsa dan
dianggap sebagai pendahulu PBB. Sejak berdiri pada tahun 19452007 jumlah
anggota PBB mencapai 192 negara. Sekretaris Jenderal PBB sekarang bernama Ban
Ki-Moon, berasal dari Korea Selatan. Ia menjabat sebagai sekretaris jenderal PBB
sejak tanggal 1 Januari 2007. PBB memiliki enam organ utama sebagai berikut:
1) Sidang Umum PBB.
2) Dewan Keamanan PBB.
3) Dewan Ekonomi dan Sosial PBB.
4) Dewan Perwalian PBB.
5) Sekretariat PBB.
6) Mahkamah Internasional.
b. Peran Indonesia dalam PBB
Indonesia memiliki peran besar dalam PBB. Indonesia terdaftar dalam beberapa
lembaga di bawah naungan PBB. Misalnya, ECOSOC (Dewan Ekonomi dan Sosial),
ILO (Organisasi Buruh Internasional), maupun FAO (Organisasi Pangan dan
Pertanian). Indonesia juga terlibat langsung dalam pasukan perdamaian PBB. Dalam
hal ini Indonesia mengirimkan Pasukan Garuda untuk mengemban misi perdamaian
PBB di berbagai negara yang mengalami konflik. Indonesia terpilih sebagai anggota
tidak tetap Dewan Keamanan PBB untuk masa bakti 20072009. Proses pemilihan
dilakukan Majelis Umum PBB melalui pemungutan suara. Pada proses pemungutan
suara, Indonesia memperoleh 158 suara dukungan dari keseluruhan 192 negara
anggota yang memiliki hak pilih. Pemilihan ini merupakan kali ketiga Indonesia
menjadi anggota Dewan Keamanan PBB setelah periode 19741975 dan 19951996.
Sejak tanggal 1 Januari 2007 Indonesia diberi kehormatan bersama-sama dengan
lima negara besar (Amerika, Inggris, Prancis, Cina, Rusia) dan sembilan negara lain
untuk memutuskan upaya mengatasi konflik besar di berbagai negara.
14
Kesimpulan
ASEAN
ASEAN merupakan wujud nyata kerjasama regional negara-negara di
AsiaTenggara. ASEAN telah mengalami perkembangan pesat dan tengah berubah
dari sebuahperhimpunan negara-negara di kawasan Asia Tenggara yang longgar
menjadi suatuorganisasi yang lebih terstruktur, terintegrasi menuju perwujudan
komunitas tunggal.Perkembangan ini telah menandai makin solidnya jalinan
kerjasama antar anggota untuk menciptakan cara pandang dan visi yang
sama.Pada Visi ASEAN 2020, yang disepakati di Kuala Lumpur tahun
1997,disebutkan mengenai cita-cita ASEAN untuk menjadi suatu komunitas
negara-negaraAsia Tenggara yang terbuka, damai, stabil dan sejahtera, saling
peduli, diikat bersamadalam kemitraan yang dinamis di tahun 2020. Visi ini lebih
ditegaskan melalui BaliConcord II yang dihasilkan pada KTT ke-9 ASEAN di Bali
tahun 2003 yangmenyepakati pembentukan Komunitas ASEAN (ASEAN
Community).Pembentukan Komunitas ASEAN merupakan upaya ASEAN untuk
lebihmempererat integrasinya dalam menghadapi perkembangan konstelasi
politik internasional. Selain itu, juga merupakan upaya ASEAN untuk
menyesuaikan carapandang agar dapat lebih terbuka dalam membahas
permasalahan domestik yangberdampak kepada kawasan.Pencapaian Komunitas
ASEAN semakin kuat dengan ditandatanganinya CebuDeclaration on the
Acceleration of the Establishment of an ASEAN Community by2015 oleh para
Pemimpin ASEAN pada KTT ke-12 ASEAN di Cebu, Filipina, 13Januari
2007.Dengan ditandatanganinya Deklarasi ini, para Pemimpin ASEAN
menyepakatipercepatan pembentukan Komunitas ASEAN dari tahun 2020
menjadi tahun 2015.Melalui tiga pilar kerjasama Komunitas ASEAN, ASEAN
bertekad untuk lebihmenyeimbangkan pemajuan kerjasama ASEAN di bidang
politik-keamanan, ekonomidan sosial budaya. Integrasi yang lebih erat di bidang
politik, ekonomidan sosial-budayadiharapkan akan membentuk suatu Komunitas
ASEAN yang memberikan manfaat padameningkatnya kepercayaan dan
kenyamanan diantara negara-negara anggota dalammewujudkan kesejahteraan
bagi masyarakat ASEAN dan daya saing kawasan.
MEE
MEE merupakan organisasi penting karena meliputi sektor ekonomi. Melainkan juga
karena pelaksanaannya memerlukan pengaturan bersama yang meliputi industri, keuangan,
dan perekonomian. MEE menegaskan tujuannya seperti Integrasi Eropa dengan cara menjalin
kerja sama ekonomi, memperbaiki taraf hidup, dan memperluas lapangan kerja serta
memajukan perdagangan dan menjamin adanya persaingan bebas serta keseimbangan
perdagangan antarnegara anggota;
MEE memiliki struktur organisasi sebagai berikut :
1 Majelis Umum (General Assembly) atau Dewan Eropa (European Parliament)
2 Dewan Menteri (The Council)
3 Badan Pengurus Harian atau Komisi (Commision)
15
4 Mahkamah Peradilan (The Court of Justice)
CAFTA
Kebijakan CAFTA melahirkan 2 pandangan yang berlawanan, satu sisi menyebutkan
sebagai peluang bagi masyarakat Indonesia untuk lebih maju, sisi lain ada kekhawatiran
melahirkan pengangguran atau menjadi buruh para pengusaha asing. Kedua pandangan
tersebut masing-masing memiliki argument yang berbeda. Dalam tulisan ini kami mencoba
melihat dari perspektif analisis SWOT, dan secara garis besar kami menyimpulkan sebagai
berikut :
1. CAFTA adalah langkah positif pemerintah sebagai antisipasi menghadapi perdagangan
bebas asia pasifik dan dunia.
2. Pemerintah melalui berbagai kebijakan harus melindungi dan memberikan insentif bagi
dunia usaha agar mampu bersaing di pasaran dunia khususnya CAFTA.
3. Kalangan dunia usaha harus lebih inovatif menciptakan produk-produk baru yang lebih
marketable dan berdaya saing tinggi.
4. Masyarakat Indonesia harus belajar untuk mencintai produk dalam negeri, karena hal ini
akan berdampak baik bagi perekonomian Indonesia.
16
Daftar Pustaka
1.
3.
4.
5.
http://www.scribd.com/doc/52477259/mGVVaakalah-ASEAN-COMMUNITY
6. http://ikamaryunirpl.blogspot.com/2013/01/makalah-tentang-mee.html
7. http://newindonesiaonline.wordpress.com/2011/04/06/7-april-tonggak-sejarahterbentuknya-who/
8. http://madhienyutnyut.blogspot.com/2012/02/makalah-tentang-who.html
9.
10. Asydadh, Arifin. 2010. China Asean Realisasikan kawasan perdagangan bebas,
(Online),(http://www.detikfinance.com/cina-asean-realisasikan-kawasanperdagangan-bebas-2010_files.html diakses tanggal 1 Februari 2010)
11. Kalsum, Umi.2010. NTB Berbenah Hadapi Perdagangan Bebas 2010, (Online),
(http://www.vivanews.com/news/read/ntb_berbenah_hadapi_perdagangan_bebas_201
0.html diakses tanggal 1 Februari 2010) Media Indonesia.2010. 200 Aturan Iringi
Pemberlakuan Perdagangan Bebas ASEAN China, (Online),
(http://www.mediaindonesia.com/ 200 Aturan Iringi
Pemberlakuan_Perdagangan_Bebas_ASEAN_China_files/dsp_weather_jakarta1.htm
diakses tanggal 3 Februari 2010) Noorsy, Ichsanuddin. 2010. Produktivitas Dalam
Negeri Anjlok, (Online), (http://www.suarakarya-online.com/news.html diakses
tanggal 3 Februari 2010) Rinaldi, Ingki. 2010. Mennakertrans Belum Kaji Dampak
CAFTA, (Online), (http://www.
Mennakertrans.Belum.Kaji.Dampak.CAFTA_files/css_kompas.html diakses tanggal 5
Februari 2010) Tempo. 2010. Hadapi FTA ASEAN-Cina, 4000 Industri Kecil
Surabaya Dapat Bantuan Mesin, (Online), (http://www.Tempointeraktif.Com
Hadapi FTA ASEAN-Cina, 4000 Industri Kecil Surabaya Dapat Bantuan Mesin.html
diakses tanggal 3 Februari 2010)
17
Daftar Isi
Kata pengantar
i
Daftar Isi
..ii
Pembahasan
.1
A. ASEAN
...1
B. MEE
6
C. CAFTA
8
Kesimpulan
..15
Daftar Pustaka
..17
ii