Anda di halaman 1dari 22

SEJARAH ORGANISASI GLOBAL DAN

REGIONAL
Di ajukan untuk memenuhi tugas Sejarah dari :
Bapak Dodi Munadi S,pd

Nama Kelompok : Anisa . L


Fadilah . S
Purnama . S
Reza . P . M
Sagita . P

SMA DARUL FALAH CIHAMPELAS


2016 - 2017

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah tentang Pemanfaatan Plastik Sebagai Barang
Berguna ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan
juga kami berterima kasih pada Bapak Dodi Munadi yang telah
memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai ASEAN , MEE , dan
CAFTA . Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang
telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna
bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami
mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan
dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi
perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.

Cihampelas ,
Agustus 2016

Pembahasan
A . ASEAN
2.1
SEJARAH BERDIRINYA ASEAN
ASEAN adalah kepanjangan dari Association of South East Asia Nations.
ASEAN disebut juga sebagai Perbara yang merupakan singkatan dari
Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara. Gedung sekretarian ASEAN
berada di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia. ASEAN didirikan
tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok. ASEAN diprakarsai oleh 5 menteri
luar negeri dari wilayah Asia Tenggara, yaitu Indonesia, Malaysia,
Thailand, Filipina dan Singapura
1. Perwakilan Indonesia : Adam Malik
2. Perwakilan Malaysia : Tun Abdul Razak
3. Perwakilan Thailand : Thanat Koman
4. Perwakilan Filipina : Narcisco Ramos
5. Perwakilan Singapura : S. Rajaratnam
2.2 Prinsip Utama ASEAN
Prinsip-prinsip utama ASEAN digariskan seperti berikut:
Menghormati kemerdekaan, kesamaan, integritas dan identitas nasional
semua negara
Setiap negara memiliki hak untuk menyelesaikan permasalahan
nasionalnya tanpa ada campur tangan dari luar
Penyelesaian perbedaan atau perdebatan antar negara dengan aman
Menolak penggunaan kekuatan dan kekerasan
Meningkatkan kerjasama yang efektif antara anggota
ASEAN dikukuhkan oleh lima negara pengasas; Indonesia, Malaysia,
Filipina, Singapura dan Thailand di Bangkok Proses pembentukan ASEAN
dibuat dalam sebuah penandatanganan perjanjian yang dikenal dengan
nama Deklarasi Bangkok. Adapun yang bertanda tangan pada Deklarasi
Bangkok tersebut adalah para menteri luar negeri saat itu, yaitu Bapak
Adam Malik (Indonesia), Narciso R. Ramos (Filipina), Tun Abdul Razak
(Malaysia), S. Rajaratnam (Singapura), dan Thanat Khoman (Thailand).
Pada tanggal 8 Januari 1984, seminggu setelah mencapai
kemerdekaannya, negara Brunei masuk menjadi anggota ASEAN. 11
tahun kemudian, tepatnya tanggal 28 Juli 1995. Laos dan Myanmar
menjadi anggota dua tahun kemudianya, yaitu pada tanggal 23 Juli 1997.
Walaupun Kamboja sudah menjadi anggota ASEAN bersama sama
Myanmar dan Laos, Kamboja terpaksa menarik diri disebabkan masalah
politik dalam negara tersebut. Namun, dua tahun kemudian Kamboja
kembali masuk menjadi anggota ASEAN pada 30 April 1999.

2.3
LOGO ASEAN
Arti lambang Asean membawa arti ASEAN yang stabil, aman, bersatu
dan dinamik. Warna logo ada 4 yaitu biru, merah, putih dan kuning.
1
Warna tersebut merupakan warna utama lambang negara-negara ASEAN.
Warna biru melambangkan keamanan dan kestabilan. Merah bermaksud
semangat dan dinamisme sedangkan putih menunjukkanketulenan dan
kuning melambangkan kemakmuran. Sepuluh tangkai padi
melambangkan cita-cita pelopor pembentuk ASEAN di Asia Tenggara,
yaitu bersatu dan bersahabat. Bulatan melambangkan kesatuan ASEAN.
Anggota-anggota Asean
Anggota ASEAN yang dulunya hanya lima negara di Asia tenggara,
sekarang telah menjadi sepuluh negara, yaitu sebagai berikut
Filipina negara pendiri
Indonesia negara pendiri
Malaysia negara pendiri
Singapura negara pendiri
Thailand negara pendiri
Brunei Darussalam bergabung pada 7 Januari 1984
Vietnam bergabung pada 28 Juli 1995
Laos bergabung pada 23 Juli 1997
Myanmar bergabung pada 23 Juli 1997
Kamboja bergabung pada 16 Desember 1998
2.4 TUJUAN DIBENTUKNYA ASEAN
Tujuan terbentuknya ASEAN tercantum dalam naskah Deklarasi
Bangkok, antara lain sebagai berikut.
1. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, serta
pengembangan kebudayaan di kawasan ASEAN melalui usaha bersama
dalam semangat dan persahabatan untuk memperkukuh landasan sebuah
masyarakat bangsa-bangsa Asia Tenggara yang sejahtera dan damai.
2. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional dengan jalan
menghormati keadilan dan ketertiban hukum di dalam negara-negara di
kawasan ASEAN. Selain itu, juga mematuhi prinsip-prinsip Piagam PBB.
3. Meningkatkan kerja sama yang aktif serta saling membantu satu
dengan yang lain di dalam menangani masalah kepentingan bersama
yang menyangkut berbagai bidang. Misalnya, di bidang ekonomi, sosial,
kebudayaan, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi.
4. Saling memberikan bantuan dalam bentuk sarana pelatihan dan
penelitian dalam bidang pendidikan, profesional, teknik, dan administrasi.
5. Meningkatkan kerja sama yang lebih efektif dalam meningkatkan
penggunaan pertanian serta industri, perluasan perdagangan komoditas

internasional, perbaikan sarana pengangkutan dan komunikasi, serta


peningkatan taraf hidup mereka.

2
6. Memelihara kerja sama yang lebih erat dan bergabung dengan
organisasi internasional dan regional lainnya untuk menjajaki segala
kemungkinan saling bekerja sama secara lebih erat di antara mereka
sendiri.
2.5 TUJUAN DIBENTUKNYA PIAGAM ASEAN (ASEAN CHARTERED).
Tujuan dibentuknya Piagam Asean adalah sebagai berikut
1. Permudah kerja sama
Adanya Piagam ASEAN secara organisatoris akan membuat negara
anggota ASEAN relatif akan lebih terikat kepada berbagai kesepakatan
yang telah dibuat ASEAN. Secara teoretis, piagam itu akan semakin
mempermudah kerja sama yang dibuat ASEAN dengan mitra-mitra
dialognya. Jika pada masa lalu mitra ASEAN terkadang mengeluh bahwa
kesepakatan yang telah dibuat dengan ASEAN ternyata hanya
dilaksanakan dan dipatuhi oleh beberapa negara anggota ASEAN, kini
kekhawatiran itu bisa dikurangi. Mekanisme kerja yang lebih jelas di
ASEAN seperti tertuang dalam Piagam ASEAN itu juga akan
mempermudah mitra-mitra atau calon-calon mitra yang ingin berurusan
dengan ASEAN. Begitu pula bila di kemudian hari terjadi persengketaan,
Piagam ASEAN telah membuat pengaturan umum untuk penyelesaian
sengketa itu. Lebih penting lagi secara politis, ASEAN kini menegaskan
dirinya sebagai organisasi yang menghormati serta bertekad untuk
menjunjung tinggi hak asasi manusia (HAM) dan nilai-nilai demokrasi.
Piagam meminta ASEAN menghargai HAM. Meski saat ini pelaksanaan
kedua hal itu masih jauh dari ideal, setidaknya ASEAN sudah mengakui
bahwa penghormatan atas HAM dan demokrasi sebagai nilai-nilai dasar,
sama seperti umumnya negara maju. Dengan demikian, hambatan
psikologis untuk bekerja sama dengan negara-negara ASEAN seperti
sering terdengar selama ini dari beberapa negara maju, setidaknya sudah
bisa dikurangi meski hambatan belum sepenuhnya bisa dihapuskan.
2. Tantangan internal
Keberhasilan ASEAN melahirkan sebuah piagam bersama tidak otomatis
bermakna ASEAN yang semakin solid. Tantangan terbesar justru berada di
lingkungan internal ASEAN sendiri, khususnya bagaimana agar benarbenar bisa mengimplementasikan piagam itu sehingga ASEAN menjadi
kekuatan yang menyatu dan tidak terpecah belah.Bagaimanapun,

kehadiran Piagam ASEAN, yang di dalamnya mengharuskan para anggota


mematuhi apa-apa yang sudah diputuskan bersama oleh ASEAN, akan
menimbulkan ketidaknyamanan bagi beberapa pihak. Mereka ini
sebenarnya menaruh keberatan atas keputusan bersama itu. Meski
demikian, Piagam Asean memang telah didesain sedemikian rupa
sehingga tidak terlalu keras terhadap para anggotanya yang belum bisa
menaati kesepakatan-kesepakatan yang telah dibuat.Celah-celah untuk
kompromi yang sering kali diistilahkan banyak kalangan sebagai cara
ASEAN (the ASEAN way) masih banyak diakomodasi di dalam piagam
tersebut. Di bidang ekonomi, misalnya, Piagam ASEAN menjamin hak
negara-negara anggota untuk berpartisipasi secara fleksibel dalam
pelaksanaan komitmen-komitmen ekonomi di ASEAN.
3
Begitu pula dalam pelaksanaan prinsip-prinsip politik ASEAN,
seperti khususnya demokrasi dan penghormatan dan jaminan atas hakhak asasi manusia, asas yang fleksibel tetap dipertahankan.Satu hal
penting dalam Piagam ASEAN yang memang sudah selayaknya dilakukan
adalah menjadikan organisasi ini sebagai organisasi yang berorientasi
pada rakyat atau bukan organisasi birokrat semata. Dengan demikian,
dibuka bahkan didorong kesempatan lebih besar kepada warga
masyarakat ASEAN untuk berinteraksi satu sama lain dengan lebih
intens.Pergaulan rakyat ASEAN di kawasan regional dan internasional itu
tentu akan berkontribusi positif kepada kerja sama ASEAN dengan mitramitranya di seluruh kawasan.
3. Langkah paling maju
Ada tiga rencana ASEAN yang dituliskan di piagam itu. Tiga hal itu
adalah menginginkan lahirnya Komunitas Ekonomi ASEAN, Komunitas
Keamanan Asean, dan Komunitas Sosial Budaya ASEAN.Jangan skeptis
dulu dengan rencana pembentukan komunitas itu. Atau jangan melihat
realitas sekarang jika ingin menilai prospek pembentukan tiga jenis
komunitas itu. Asean bisa saja tidak terlihat berwibawa, melihat realitas
sekarang, dengan mayoritas anggotanya punya masalah tersendiri yang
tergolong berat. Beberapa di antaranya bahkan masih tergolong negara
paria.Sesungguhnya, rencana pembentukan komunitas itu merupakan
refleksi dari tajamnya visi para pemikir Asean. Piagam itu disusun para
pakar atau figur terkenal di ASEAN. Wakil dari Indonesia adalah mantan
Menteri Luar Negeri Ali Alatas.Mantan Menteri Luar Negeri Ali Alatas
terkesan jengkel dengan analisis pengamat yang relatif selalu skeptis
melihat ASEAN. Mereka itu kadang genit, ya, demikian kalimat lucu dari
Ali Alatas mengomentari piagam yang disambut dingin oleh pengamat.

4. Piagam merefleksikan pandangan jauh ke depan.


Bahkan, piagam secara tersirat akan membuat ASEAN malu jika tidak
bisa memenuhinya di kemudian hari. Inilah sumbangsih para pemikir
ASEAN. Ini merupakan bukti bahwa para pakar ASEAN tidak dungu, tetapi
punya sudut pandang yang strategis menuju masa depan. Hal ini
diperkuat lagi dengan rencana pemerintah ASEAN, yang pada November
lalu, di Singapura, sudah menandatangani deklarasi pembentukan
Komunitas Ekonomi ASEAN pada tahun 2015. Bahkan, pada tahun 2008
sudah ada langkah untuk mewujudkan komunitas ekonomi ini. Tujuan
akhirnya adalah aliran barang, jasa, warga yang relatif lebih bebas di
ASEAN. Ini strategis mengingat contoh empiris, negara kaya di dunia
menjadi makmur karena mobilitas itu. Para teknokrat ekonomi dan para
figur terkenal ASEAN sudah memberi contoh soal penyusunan langkah ke
depan. Sekarang ini, eksekusinya ada di lingkungan pemerintah di ASEAN
yang sarat problem, bahkan masih suka menyiksa rakyat. Apakah junta
Myanmar tahu piagam, atau lebih percaya piagam ketimbang
paranormal? Ini hanya contoh kecil.
4
Tetapi sudahlah, semoga waktu akan mengubah perangai dan perilaku
sebagian pemerintahan di Asean yang juga masih sering sekadar
berkomitmen dan tidak bertindak nyata. Setidaknya mereka masih mau
menorehkan sejarah baru dengan menandatangani Piagam ASEAN dan
juga cetak biru Komunitas Ekonomi Asean 2015
5. Strategis
Piagam itu sendiri dinilai strategis karena akan menjadi landasan
hukum yang menjamin integrasi politik, sosial, ekonomi, budaya,
keamanan, demokratisasi, perlindungan hak asasi, dan pelestarian
lingkungan.Pembuatan piagam merupakan terobosan penting dalam
sejarah ASEAN, yang selama 40 tahun lebih bersifat peguyuban. Dalam
menghadapi tantangan 40 tahun kedua, ASEAN memang membutuhkan
pijakan hukum yang lebih jelas dalam membangun blok politik dan
ekonomi.
2.6. Struktur Organsisasi ASEAN
Struktur lembaga dan mekanisme di ASEAN, antara lain
sebagai berikut.
1) Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN sebagai pengambil
keputusan utama yang akan memberikan arah kebijakan. KTT
diselenggarakan minimal 2 kali setahun. KTT merupakan pertemuan
tertinggi dalam ASEAN yang dihadiri oleh kepala negara ASEAN;
2) Dewan Koordinasi ASEAN (ASEAN Coordinating Council) yang
terdiri dari para Menteri Luar Negeri ASEAN dengan tugas

mengkoordinasi Dewan Komunitas ASEAN (ASEAN Community


Councils);
3) Dewan Komunitas ASEAN (ASEAN Communiti Councils) dengan
ketiga pilar komunitas ASEAN yakni Dewan Komunitas PolitikKeamanan ASEAN (ASEAN Political-Security Community
Council/APSCC), Dewan Komunitas Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic
Community Council/AECC), dan Dewan Komunitas Sosial-Budaya
(ASEAN Socio-Cultural Community Council/ASCC);
4) Badan-badan Sektoral Tingkat Menteri (ASEAN Sectoral Ministerial
Bodies).
5) Komite Wakil Tetap (Committee of Permanent Representatives)
yang terdiri dari wakil tetap negara ASEAN, pada tingkat duta besar
dan berkedudukan di Jakarta.
6) Sekretaris Jenderal ASEAN yang dibantu oleh 4(empat) orang
wakil sekretaris jenderal dan sekretariat ASEAN.
7) Sekretariat Nasional ASEAN yang dipimpin oleh pejabat senior
untuk melakukan koordinasi internal di masing-masing negara ASEAN.
8) ASEAN Human Rights Body, yang akan mendorong perlindungan
dan promosi HAM di ASEAN.
9) Yayasan ASEAN (ASEAN Foundation), yang akan membantu
Sekjen ASEAN dalam meningkatkan pemahaman mengenai ASEAN,
termasuk pembentukan identitas ASEAN.
10) Entities associated with ASEAN.
5
2.7. Keuntungan Indonesia dengan Bergabung Dalam ASEAN
Sebagai sebuah organisasi regional di kawasan Asia tenggara
yang bersifat non militer dan non politik, ASEAN telah mampu
menciptakan stabilitas, perdamaian, dan keteraturan di kawasan
sehingga membantu Indonesia untuk melanjutkan program-program
pembangunan di segala bidang dan mendorong Indonesia untuk
menjadi bangsa yang lebih maju. Pada intinya hubungan Indonesia
dengan ASEAN saling menguntungkan.

B.MEE
Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE)
Uni Eropa (European Union)
1. Terbentuknya MEE
Sejak berakhirnya Perang Dunia II, Eropa mengalami kemiskinan dan perpecahan. Usaha
untuk mempersatukan Eropa sudah dilakukan. Namun, keberhasilannya bergantung pada dua
negara besar, yaitu Prancis dan Jerman Barat. Pada tahun 1950 Menteri Luar Negeri Prancis,

Maurice Schuman berkeinginan menyatukan produksi baja dan batu bara Prancis dan Jerman
dalam wadah kerja sama yang terbuka untuk negara-negara Eropa lainnya, sekaligus
mengurangi kemungkinan terjadinya perang. Keinginan itu terwujud dengan
ditandatanganinya perjanjian pendirian Pasaran Bersama Batu Bara dan Baja Eropa atau
European Coal and Steel Community (ECSC) oleh enam negara, yaitu Prancis, Jerman Barat
(Republik Federal Jerman-RFJ), Belanda, Belgia, Luksemburg, dan Italia. Keenam negara
tersebut selanjutnya disebut The Six State.
Keberhasilan ECSC mendorong negara-negara The Six State membentuk pasar bersama
yang mencakup sektor ekonomi. Hasil pertemuan di Messina, pada tanggal 1 Juni 1955
menunjuk Paul Henry Spaak (Menlu Belgia) sebagai ketua komite yang harus menyusun
laporan tentang kemungkinan kerja sama ke semua bidang ekonomi. Laporan Komite Spaak
berisi dua rancangan yang lebih mengintegrasikan Eropa, yaitu:
1. membentuk European Economic Community (EEC) atau Masyarakat Ekonomi Eropa
(MEE);
2. membentuk European Atomic Energy Community (Euratom) atau Badan Tenaga Atom
Eropa.
Rancangan Spaak itu disetujui pada tanggal 25 Maret 1957 di Roma dan kedua perjanjian
itu mulai berlaku tanggal 1 Januari 1958. Dengan demikian, terdapat tiga organisasi di Eropa,
yaitu ECSC, EEC (MEE), dan Euratom (EAEC). Pada konferensi di Brussel tanggal 22
Januari 1972, Inggris, Irlandia, dan Denmark bergabung dalam MEE. Pada tahun 1981
Yunani masuk menjadi anggota MEE yang kemudian disusul Spanyol dan Portugal. Dengan
demikian keanggotaan MEE sebanyak 12 negara.
MEE merupakan organisasi yang terpenting dari ketiga organisasi tersebut. Bukan saja
karena meliputi sektor ekonomi, melainkan juga karena pelaksanaannya memerlukan
pengaturan bersama yang meliputi industri, keuangan, dan perekonomian.
6
2. Tujuan Pembentukan Organisasi MEE
MEE menegaskan tujuannya, antara lain:
1. integrasi Eropa dengan cara menjalin kerja sama ekonomi, memperbaiki taraf hidup, dan
memperluas lapangan kerja;
2. memajukan perdagangan dan menjamin adanya persaingan bebas serta keseimbangan
perdagangan antarnegara anggota;
3. menghapuskan semua rintangan yang menghambat lajunya perdagangan internasional;
4. meluaskan hubungan dengan negara-negara selain anggota MEE. Untuk mewujudkan
tujuannya, MEE membentuk Pasar Bersama Eropa (Comman Market ), keseragaman tarif,
dan kebebasan bergerak dalam hal buruh, barang, serta modal.
3. Struktur Organisasi MEE
Organisasi MEE memiliki struktur organisasi sebagai berikut.
a) Majelis Umum (General Assembly) atau Dewan Eropa (European Parliament)
Keanggotaan Majelis Umum MEE berjumlah 142 orang yang dipilih oleh parlemen negara
anggota. Tugasnya memberikan nasihat dan mengajukan usul kepada Dewan Menteri dan

kepada Komisi tentang langkah-langkah kebijakan yang diambil, serta mengawasi pekerjaan
Badan Pengurus Harian atau Komisi MEE serta meminta pertanggungjawabannya.
b) Dewan Menteri (The Council)
Dewan Menteri MEE mempunyai kekuasaan tertinggi untuk merencanakan dan memberikan
keputusan kebijakan yang diambil. Keanggotaannya terdiri atas Menteri Luar Negeri negaranegara anggota. Tugasnya menjamin terlaksananya kerja sama ekonomi negara anggota dan
mempunyai kekuasaan membuat suatu peraturan organisasi. Ketuanya dipilih secara bergilir
menurut abjad negara anggota dan memegang jabatan selama enam tahun.
c) Badan Pengurus Harian atau Komisi (Commision)
Keanggotaan Badan Pengurus Harian atau Komisi MEE terdiri atas sembilan anggota yang
dipilih berdasarkan kemampuannya secara umum dengan masa jabatan empat tahun. Komisi
berperan sebagai pemegang kekuasaan eksekutif dan badan pelaksana MEE. Di samping itu
komisi juga mengamati dan mengawasi keputusan MEE, memperhatikan saran-saran baru,
serta memberikan usul dan kritik kepada sidang MEE dalam segala bidang. Hasil kerjanya
dilaporkan setiap tahun kepada Majelis Umum (General Assembly).
d) Mahkamah Peradilan (The Court of Justice)
Keanggotaan Mahkamah Peradilan MEE sebanyak tujuh orang dengan masa jabatan enam
tahun yang dipilih atas kesepakatan bersama negara anggota. Fungsinya merupakan peradilan
administrasi MEE, peradilan pidana terhadap keanggotaan komisi, dan peradilan antarnegara
anggota untuk menyelesaikan perselisihan yang timbul di antara para negara anggota.
Peradilan konstitusi berfungsi untuk menyelesaikan konflik perjanjian internasional. Untuk
melancarkan aktivitasnya, Masyarakat Ekonomi Eropa membentuk beberapa organisasi baru,
yaitu:
a) Parlemen Eropa (European Parliament);
b) Sistem Moneter Eropa (European Monetary System);
c) Unit Uang Eropa (European Currency Unit);
d) Pasar Tunggal (Single Market).
Menurut perhitungan suara referendum Prancis yang diselenggarakan pada tanggal 20
September 1992 tentang perjanjian Maastrich, menunjukkan bahwa 50,95% pemilih
menyatakan setuju.
7
Untuk mendirikan organisasi-organisasi tersebut pada tanggal 7 Februari 1992 di Maastrich,
Belanda diadakan pertemuan anggota MEE. Hasil pertemuan itu dituangkan dalam sebuah
naskah perjanjian yang disebut The Treaty on European Union (TEU) atau Perjanjian
Penyatuan Eropa yang telah ditandatangani oleh Kepala Negara/Pemerintah di Maastrich,
Belanda. Referendum dimaksudkan untuk mendapatkan persetujuan dari 12 negara anggota
Masyarakat Eropa, yakni Inggris, Jerman, Prancis, Belanda, Belgia, Luksemburg, Italia,
Irlandia, Denmark, Portugal, Spanyol, dan Yunani.
4. Perubahan Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE) menjadi Uni Eropa (UE) Melalui
perjanjian
Maastrich, ke12 negara anggota Masyarakat Eropa dipersatukan dalam mekanisme
Kesatuan Eropa, dengan pelaksanaan secara bertahap. The Treaty on European Union mulai
dilaksanakan pada tanggal 1 Januari 1993, setelah diratifikasi oleh semua parlemen anggota
masyarakat Eropa. Mulai tahun 1999, Masyarakat Eropa hanya mengenal satu mata uang
yang disebut European Currency Unit (ECU) atau (European Union EU). Beberapa bentuk
perjanjian yang pernah dilakukan MEE harus mengalami beberapa kali amandemen. Hal itu
berkaitan dengan bertambahnya anggota. Kenggotaan Uni Eropa terbuka bagi semua negara
dengan syarat:

1. negara tersebut berada di kawasan Benua Eropa;


2. negara tersebut harus menerapkan prinsip-prinsip demokrasi, penegakan hukum,
menghormati hak asasi manusia (HAM), dan bersedia menjalankan segala peraturan
perundang-undangan Eropa.
Pada tahun 2004 keanggotaan Uni Eropa berjumlah dua puluh lima negara. Sepuluh negara
yang menjadi anggota baru Uni Eropa sebelumnya berada di wilayah Eropa Timur. Negara
anggota Uni Eropa yang baru itu adalah Republik Ceko, Estonia, Hongaria, Latvia, Lithuania,
Malta, Polandia, Siprus, Republik Slovakia, dan Slovenia. Pada tahun 2007, Bulgaria dan
Rumania juga diharapkan bergabung dengan Uni Eropa. Sementara itu, permintaan Turki
untuk menjadi anggota Uni Eropa masih ditangguhkan. Hal itu disebabkan Turki belum
melaksanakan perubahan (reformasi) politik dan ekonomi di dalam negerinya.

C . CAFTA
a.Sejarah CAFTA
CAFTA (China-ASEAN Free Trade Agreement) adalah sebuah perjanjian perdagangan
bebas antara Cina dan negara-negara ASEAN.
Sebelum dideklarasikannya CAFTA, pada tahun 2002 negara-negara di ASEAN telah
membuat sebuah perjanjian perdagangan yang disebut AFTA (ASEAN Free Trade
Agreement) yang beranggotakan 10 negara-negara di Asean.
Pada tahun 2006 China bersama negara-negara ASEAN menandatangani perjanjian yang
disebut CAFTA. CAFTA berlaku mulai tahun 2010 untuk 6 negara (Indonesia, Malaysia,
Brunei Darussalam, Singapura, Thailand dan Filipina) dan tahun 2015 untuk Kamboja,
Myanmar, Laos dan Vietnam
Perjanjian ini dimaksudkan untuk mendongkrak perekonomian di negara-negara ASEAN
dan China dengan meluasnya perdangangan ke seluruh ASEAN dan China dengan tarif pajak
yang sangat kecil.
8
b. Pro Kontra CAFTA
Pihak yang pro menyatakan CAFTA tidak hanya berarti ancaman serbuan produk-produk
Cina ke Idonesia, tetapi juga peluang Indonesia untuk meningkatkan ekspor ke Cina dan
negara-negara ASEAN. Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu menegaskan bahwa free
trade agreement (FTA) memberikan banyak manfaat bagi ekspor dan penanaman modal di
Indonesia (Kompas, 5/1/2010).
Sebaliknya, Ernovian G Ismy, Sekjen Asosiasi Pertekstilan Indonesia menyatakan
kekhawatirannya atas pemberlakukan perdagangan bebas ASEAN-Cina, di antaranya
terjadinya perubahan pola usaha yang ada dari pengusaha menjadi pedagang. Intinya, jika
berdagang lebih menguntungkan karena faktor harga barang-barang impor yang lebih murah,
akan banyak industri kreatif nasional dan lokal yang gulung tikar hingga akhirnya berpindah
menjadi pedagang saja (Republika, 4/1/2010).
c. Dampak CAFTA
Berlakunya CAFTA di Indonesia memiliki dampak positif dan negatif. Dampak positifnya
antara lain:

1.Dengan diberlakukannya CAFTA bisa diprediksikan bahwa sejumlah produk barang dan
jasa buatan Indonesia akan lebih mudah memasuki pasaran domestik Cina. Produk-produk
hasil perkebunan seperti kakao, minyak kelapa sawit dan lain-lain misalnya akan lebih mudah
diterima dan dibeli konsumen Cina sebab lebih kompetitif.
2. Bisa dijadikan motivasi Indonesia untuk lebih membangun masyarakat yang lebih
produktif dan kreatif serta mandiri secara ekonomi.
Dampak negatif dari CAFTA antara lain:
1. Meningkatnya PHK dan pengangguran.
Perusahaan akan menahan biaya produksi melalui penghematan penggunaan tenaga kerja
tetap. Sehingga job security tenaga kerja menjadi rapuh dan angka pengangguran meningkat.
Padahal, industri merupakan sektor kedua terbesar setelah pertanian dalam menyerap tenaga
kerja.
2. CAFTA akan mematikan banyak industri di Indonesia. Hal ini menyebabkan melonjaknya
ketiadaan lapangan usaha di kalangan rakyat jelata.
3. Mematikan pedagang kecil dan UKM (Usaha Kecil Menengah).
4. CAFTA membuat ketergantungan Indonesia kepada Cina sangat besar
5. Akibat barang impor lebih murah, volume impor barang konsumsi pun naik, sehingga
menghabiskan devisa negara dan membuat nilai tukar rupiah menjadi melemah.
6. Melemahnya industri manufaktur nasional.
Indonesia dalam perdagangan bebas itu hanya unggul sebatas pada perdagangan komoditas
primer seperti minyak sawit mentah (CPO) dan bahan energi. sedangkan industri dasar tidak
berkembang.
d Solusi yang pernah ditawarkan atau diterapkan sebelumnya di Indonesia
Bangsa Indonesia tidak akan diam saja menghadapi CAFTA 2010, banyak yang telah
memikirkan solusi untuk membuat bangsa ini dapat menghadapi CAFTA dengan sebaikbaiknya tanpa harus membuat bangsa ini jatuh ke dalam kemunduran ekonomi negara.
Diantara solusi-solusi yang pernah ditawarkan baik oleh anak bangsa maupun oleh
pemerintah ialah:
9
1. DPR berencana membuat Panja (Panitia Kerja)
Kalangan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) berencana membentuk panitia kerja (panja)
untuk membahas renegosiasi implementasi kesepakatan perdagangan bebas antara China dan
ASEAN (China-ASEAN Free Trade Area/CAFTA). Pembentukan panja ini untuk penajaman,
khususnya mencari solusi bagi sektor usaha yang tidak siap menghadapi CAFTA. Panja tidak
dimaksudkan untuk meminta pembatalan, tetapi penundaan implementasi terhadap sektorsektor yang belum siap bersaing.
2.Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa membentuk tim koordinasi.
Tim koordinasi tersebut memiliki tiga tim teknis yang memiliki lima target program yang
akan dilakukan sehingga CAFTA memberikan manfaat pula untuk Indonesia. Lima langkah
utama itu adalah melakukan suatu pemantauan di pelabuhan-pelabuhan utama Indonesia atas
barang-barang yang mendapatkan fasilitas terkait CAFTA. Hal kedua yang dilakukan adalah
melakukan pengawasan pasar domestik. Juga dilakukan pengawasan apakah terjadi
penyelundupan, anti-dumping dan apakah barang yang masuk dilengkapi dengan surat
keterangan asal. Juga menjadi tugas tim bagaimana memberikan penguatan terhadap industri-

industri yang ditengarai terkena dampak. Penguatan yang dimaksud adalah mempercepat
pembangunan infrastruktur, menghilangkan hambatan-hambatan yang mendorong terjadinya
ekonomi biaya tinggi, memberikan insentif fiskal dan non fiskal serta membantu promosi.
Tugas tim yang kelima adalah meningkatkan upaya-upaya ekspor produk Indonesia ke
berbagai negara yang menjadi peluang pasar.
3 .Menko Perekonomian berencana melakukan standardisasi
Menteri perdagangan Hatta Rajasa mengatakan pada Media Indonesia bahwa pemerintah
akan mengeluarkan notifikasi inventaris yang bisa dibicarakan ada sekitar 200-an dan tidak
bisa disebutkan satu persatu yang jelas pemerintah melakukan sesuatu agar agreement ini
tidak menyebabkan injury bagi industri-industri di Indonesia.
4. Pembentukan Balai Pelatihan Promosi Export Daerah
Di beberapa daerah di Indonesia telah dibentuk Balai Pelatihan Promosi Export Daerah.
Ada lima daerah yang mempunyai balai ini yaitu Makasar, Surabaya, Medan dan
Banjarmasin. Balai pelatihan tersebut nantinya dapat meningkatkan kapasitas komoditas
ekspor ke berbagai negara. Balai itu nantinya akan diperuntukkan bagi masyarakat yang ingin
berusaha, kalangan Usaha Kecil dan Menegah dan Mahasiswa. Keberadaan Balai Pelatihan
tersebut dapat mempercepat akses pasar di luar negeri. Saat ini Indonesia sudah memiliki 19
perwakilan Indonesia Trade Promotion Center di Kanada dan Eropa.
5. Bantuan mesin produksi dan pelatihan.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan di Surabaya memberi bantuan mesin produksi
kepada 4000 mikro kecil dan menengah (UMKM) di Surabaya. Penggunaan mesin dalam
produksi ini akan mengurangi biaya produksi. Dengan biaya produksi murah harga barang
menjadi lebih murah. Dinas Perindustrian dan Perdagangan, kata dia, juga memberikan
pelatihan kpada 4000 UMKM itu. Pelatihan dibagi dalam 20 bidang industri. Dimana setiap
bidang industri ada sebanyak 200 peserta. Pelatihan bertujuan meningkatkan keterampilan
pelaku UMKM sesuai jenis usahanya.
e. Solusi yang Dapat Diterapkan di Indonesia Untuk Menghadapi CAFTA 2010.
Saat ini CAFTA telah diberlakukan di Indonesia. Maka, tidak mungkin lagi Indonesia
meminta penangguhan waktu dari perjanjian ini. Karena telah terlanjur , maka solusi yang
dapat diterapkan adalah:
10
1. Meningkatkan daya saing produk lokal
Produk-produk China mempunyai harga yang lebih murah dan kualitas yang lebih baik
daripada produk lokal. Maka peningkatan daya saing produk lokal perlu dilakukan karena
sasaran dampak dari CAFTA ini lebih berakibat buruk terhadap produk lokal.
Upaya peningkatan daya saing produk lokal dapat dilakukan dengan peningkatan mutu dan
kualitas produk lokal dengan biaya produksi yang seminimal mungkin.
Peningkatan mutu dan kualitas produk lokal dapat dilakukan seperti memperbarui desain
produk sesuai dengan kegemaran konsumen atau up to date, membuat publikasi (iklan) yang
lebih gencar kepada masyarakat sehingga masyarakat lebih mengenal produk lokal daripada
produk China, membuat inovasi-inovasi terbaru yang dapat menyaingi produk-produk China.
Peningkatan mutu dan kualitas berbanding lurus dengan biaya produksi yang tinggi. Hal itu
akan melambungkan harga produk lokal sehingga masyarakat akan lebih melirik produk
China. Biaya minimal dapat diberikan pemerintah melalui pinjaman ringan pada usaha-usaha
kecil dan menengah, mengurangi korupsi serta pungli di birokrasi pemerintahan. Peningkatan

daya saing produk lokal ini dapat membuat konsumen di Indonesia lebih memilih produkproduk lokal daripada produk China.
2. Menyiapkan SDM yang Bermutu
Memproduksi barang yang murah dan berkualitas tidak akan tercapai sementara disisi lain
SDM yang dimiliki pun berkualitas rendah. Karena CAFTA sudah didepan mata, maka perlu
diadakan sebuah pelatihan-pelatihan yang harus segera dilaksanakan secepatnya. Pelatihanpelatihan ini tidak hanya dilakukan di beberapa daerah tertentu saja melainkan diseluruh
Indonesia. Pelatihan-pelatihan ini difokuskan untuk meningkatkan SDM yang mempunyai
daya saing dalam memproduksi produk lokal. Pelatihan ini dapat berupa pelatihan pembuatan
desain produk masa kini sesuai selera masyarakat, pelatihan cara mempublikasikan produk
agar lebih dikenal masyarakat, pelatihan distribusi dan pemasaran peserta pelatihan yang
merangsang masyarakat agar dapat membuat inovasi-inovasi terbaru dan berbeda.
Pelatihan ini diharapkan bukan hanya sebuah pelatihan yang akan dilupakan oleh peserta
setelah pulang dari pelatihan. Pelatihan ini diharapkan dapat membangkitkan kemauan dan
usaha SDM agar dapat secepat mungkin berkarya.
3. Realisasi Undang-Undang Perlindungan bagi Produsen dan UMKM di Indonesia.
Pemerintah perlu merealisasikan pelaksanaan Undang-Undang dan kebijakan-kebijakan
yang menguntungkan bangsa Indonesia utamanya produsen barang dan UMKM dalam
menghadapi CAFTA ini. Dengan realisasi pelaksanaan undang-undang ini maka produsen
produk lokal dan UMKM akan merasa benar aman dan tidak khawatir akan dirugikan
CAFTA daripada negara lain.
4. Membuat kebijakan untuk distributor agar tidak mendistribusikan barang impor secara
berlebihan
Penyebaran produk-produk China di Indonesia sampai ke pelosok-pelosok daerah tidak
terlepas dari peran distributor. Sehingga, meluasnya penyebaran produk China dapat
mengancam produk lokal yang kalah saing dengan produk China. Pemerintah dapat membuat
kebijakan pembatasan pendistribusian barang impor secara berlebihan yang bisa mengancam
produk lokal.
5. Mensosialisasikan cinta produk Indonesia
11
Hal-hal diatas tidak akan mungkin terlaksana sementara konsumen sendiri masih enggan
untuk membeli produk lokal. Karena itu perlu diadakan sosialisai besar-besaran untuk
mencintai dan membeli produk indonesia.
Sosialisasi ini dilakukan dengan memasang baliho dan spanduk di tempat-tempat strategis,
membuat iklan layanan masyarakat di berbagai media, menyebar pamflet-pamflet ke seluruh
Indonesia.
Sosialisasi ini perlu juga diawasi pelaksanaannya agar dapat terlaksana dengan baik.
Akhirnya, segala hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak buruk CAFTA tidak
bisa maksimal selama pemerintah dan masyarakat tidak bersatu berupaya mengurangi
dampak CAFTA. Namun, perlu disadari bahwa kemampuan Indonesia menghadapi CAFTA
agar tidak berdampak buruk bagi bangsa ini tidak bisa dibandingkan dan disamakan dengan
kesiapan China yang telah mempersiapkan diri bertahun-tahun dalam menghadapi
perdagangan bebas dunia.
PBB Sebagai Organisasi Internasional Global

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) merupakan sebuah organisasi internasional


yang anggotanya negara-negara di dunia. PBB dibentuk untuk memfasilitasi hukum
internasional, pengamanan internasional, lembaga ekonomi, dan perlindungan
sosial.
Perserikatan Bangsa-Bangsa atau biasa disingkat PBB (bahasa
Inggris: United Nations atau disingkat UN) adalah sebuah organisasi
internasional yang anggotanya hampir seluruh negara di dunia. Lembaga
ini dibentuk untuk memfasilitasi dalam hukum internasional, pengamanan
internasional, lembaga ekonomi, dan perlindungan sosial.
Perserikatan Bangsa-bangsa didirikan di San Francisco pada 24 Oktober
1945 setelah Konferensi Dumbarton Oaks di Washington, DC, namun
Sidang Umum yang pertama - dihadiri wakil dari 51 negara - baru
berlangsung pada 10 Januari 1946 (di Church House, London). Dari 1919
hingga 1946, terdapat sebuah organisasi yang mirip, bernama Liga
Bangsa-Bangsa, yang bisa dianggap sebagai pendahulu PBB.
Sejak didirikan pada tahun 1945 hingga 2011, sudah ada 193 negara yang
bergabung

menjadi

anggota

PBB,

termasuk

semua

negara

yang

menyatakan kemerdekaannya masing-masing dan diakui kedaulatannya


secara internasional, kecuali Vatikan. Selain negara anggota, beberapa
organisasi internasional dan organisasi antar-negara mendapat tempat
sebagai pengamat permanen yang mempunyai kantor di Markas Besar
PBB, dan ada juga yang hanya berstatus sebagai pengamat.
12
Palestina dan Vatikan adalah negara bukan anggota (non-member
states) dan termasuk pengamat permanen (Tahta Suci mempunyai wakil
permanen di PBB, sedangkan Palestina mempunyai kantor permanen di
PBB).
Organisasi ini memiliki enam organ utama: Majelis Umum (majelis
musyawarah utama),Dewan Keamanan (untuk memutuskan resolusi
tertentu untuk perdamaian dan keamanan),Dewan Ekonomi dan Sosial
(untuk membantu dalam mempromosikan kerjasama ekonomi, sosial
internasional dan pembangunan), Sekretariat (untuk menyediakan studi,
informasi dan fasilitas yang diperlukan oleh PBB), Mahkamah Internasional
(organ peradilan primer), Dewan Perwalian (yang saat ini tidak aktif).
instansi

Sistem

PBB

lainnya

yang

menonjol

termasuk

Organisasi

Kesehatan Dunia (WHO), Program Pangan Dunia (WFP) dan Dana Anakanak Perserikatan Bangsa-Bangsa(UNICEF). Organisasi ini didanai dari
sumbangan yang ditaksir dan sukarela dari negara-negara anggotanya,
dan memiliki enam bahasa resmi: Arab, Cina, Inggris, Perancis, Rusia, dan
Spanyol.
Kedudukan dan Fungsi PBB
Tak lama setelah berdirinya PBB mencari pengakuan sebagai badan
hukum internasional supaya bisa menerima "Ganti Rugi Kepada PBB Atas
Cidera yang Dideritanya"dengan disertai pendapat dari Mahkamah
Internasional (ICJ). Pertanyaan yang muncul adalah "Apakah PBB, sebagai
organisasi, memiliki hak untuk meminta klaim internasional terhadap
pemerintahan tertentu terkait cedera yang diderita oleh PBB, yang diduga
telah disebabkan oleh negara/pemerintahan tersebut."
Pengadilan menyatakan: Organisasi ini (PBB) berniat melaksanakan hak
dan kewajiban, dan pada kenyataannya memang mampu melaksanakan
kewajiban dan menerima hak tertentu yang hanya mungkin dapat
dijelaskan jika memiliki kapasitas kepribadian internasional yang besar
dan mampu untuk beroperasi dalam ranah internasional. ... Dengan
demikian, Pengadilan telah sampai pada kesimpulan bahwa Organisasi ini
(PBB) adalah Badan Hukum Internasional.
Fungsi dan Tujuan PBB adalah:
- Memelihara perdamaian dan keamanan internasional
13
- Mengembangkan hubungan persaudaraan antarbangsa
- Menciptakan kerjasama dalam memecahkan masalah- masalah
internasional dalam bidang ekonomi,sosial budaya dan hak asasi
- Menjadikan PBB sebagai pusat usaha dalam mewujudkan tujuan
bersama cita-cita diatas
a. Perkembangan PBB
PBB didirikan di San Francisco pada tanggal 24 Oktober 1945. Pendirian PBB
dilakukan setelah Konferensi Dumbarton Oaks di Washington. Sidang umum PBB
pertama berlangsung pada tanggal 10 Januari 1946 di Church House, London.

Sidang ini dihadiri wakil dari 51 negara. Pada tahun 19191946 terdapat sebuah
organisasi yang mirip PBB. Organisasi ini bernama Liga Bangsa-Bangsa dan
dianggap sebagai pendahulu PBB. Sejak berdiri pada tahun 19452007 jumlah
anggota PBB mencapai 192 negara. Sekretaris Jenderal PBB sekarang bernama Ban
Ki-Moon, berasal dari Korea Selatan. Ia menjabat sebagai sekretaris jenderal PBB
sejak tanggal 1 Januari 2007. PBB memiliki enam organ utama sebagai berikut:
1) Sidang Umum PBB.
2) Dewan Keamanan PBB.
3) Dewan Ekonomi dan Sosial PBB.
4) Dewan Perwalian PBB.
5) Sekretariat PBB.
6) Mahkamah Internasional.
b. Peran Indonesia dalam PBB
Indonesia memiliki peran besar dalam PBB. Indonesia terdaftar dalam beberapa
lembaga di bawah naungan PBB. Misalnya, ECOSOC (Dewan Ekonomi dan Sosial),
ILO (Organisasi Buruh Internasional), maupun FAO (Organisasi Pangan dan
Pertanian). Indonesia juga terlibat langsung dalam pasukan perdamaian PBB. Dalam
hal ini Indonesia mengirimkan Pasukan Garuda untuk mengemban misi perdamaian
PBB di berbagai negara yang mengalami konflik. Indonesia terpilih sebagai anggota
tidak tetap Dewan Keamanan PBB untuk masa bakti 20072009. Proses pemilihan
dilakukan Majelis Umum PBB melalui pemungutan suara. Pada proses pemungutan
suara, Indonesia memperoleh 158 suara dukungan dari keseluruhan 192 negara
anggota yang memiliki hak pilih. Pemilihan ini merupakan kali ketiga Indonesia
menjadi anggota Dewan Keamanan PBB setelah periode 19741975 dan 19951996.
Sejak tanggal 1 Januari 2007 Indonesia diberi kehormatan bersama-sama dengan
lima negara besar (Amerika, Inggris, Prancis, Cina, Rusia) dan sembilan negara lain
untuk memutuskan upaya mengatasi konflik besar di berbagai negara.

14

Kesimpulan
ASEAN
ASEAN merupakan wujud nyata kerjasama regional negara-negara di
AsiaTenggara. ASEAN telah mengalami perkembangan pesat dan tengah berubah
dari sebuahperhimpunan negara-negara di kawasan Asia Tenggara yang longgar
menjadi suatuorganisasi yang lebih terstruktur, terintegrasi menuju perwujudan
komunitas tunggal.Perkembangan ini telah menandai makin solidnya jalinan
kerjasama antar anggota untuk menciptakan cara pandang dan visi yang
sama.Pada Visi ASEAN 2020, yang disepakati di Kuala Lumpur tahun
1997,disebutkan mengenai cita-cita ASEAN untuk menjadi suatu komunitas
negara-negaraAsia Tenggara yang terbuka, damai, stabil dan sejahtera, saling
peduli, diikat bersamadalam kemitraan yang dinamis di tahun 2020. Visi ini lebih

ditegaskan melalui BaliConcord II yang dihasilkan pada KTT ke-9 ASEAN di Bali
tahun 2003 yangmenyepakati pembentukan Komunitas ASEAN (ASEAN
Community).Pembentukan Komunitas ASEAN merupakan upaya ASEAN untuk
lebihmempererat integrasinya dalam menghadapi perkembangan konstelasi
politik internasional. Selain itu, juga merupakan upaya ASEAN untuk
menyesuaikan carapandang agar dapat lebih terbuka dalam membahas
permasalahan domestik yangberdampak kepada kawasan.Pencapaian Komunitas
ASEAN semakin kuat dengan ditandatanganinya CebuDeclaration on the
Acceleration of the Establishment of an ASEAN Community by2015 oleh para
Pemimpin ASEAN pada KTT ke-12 ASEAN di Cebu, Filipina, 13Januari
2007.Dengan ditandatanganinya Deklarasi ini, para Pemimpin ASEAN
menyepakatipercepatan pembentukan Komunitas ASEAN dari tahun 2020
menjadi tahun 2015.Melalui tiga pilar kerjasama Komunitas ASEAN, ASEAN
bertekad untuk lebihmenyeimbangkan pemajuan kerjasama ASEAN di bidang
politik-keamanan, ekonomidan sosial budaya. Integrasi yang lebih erat di bidang
politik, ekonomidan sosial-budayadiharapkan akan membentuk suatu Komunitas
ASEAN yang memberikan manfaat padameningkatnya kepercayaan dan
kenyamanan diantara negara-negara anggota dalammewujudkan kesejahteraan
bagi masyarakat ASEAN dan daya saing kawasan.

MEE
MEE merupakan organisasi penting karena meliputi sektor ekonomi. Melainkan juga
karena pelaksanaannya memerlukan pengaturan bersama yang meliputi industri, keuangan,
dan perekonomian. MEE menegaskan tujuannya seperti Integrasi Eropa dengan cara menjalin
kerja sama ekonomi, memperbaiki taraf hidup, dan memperluas lapangan kerja serta
memajukan perdagangan dan menjamin adanya persaingan bebas serta keseimbangan
perdagangan antarnegara anggota;
MEE memiliki struktur organisasi sebagai berikut :
1 Majelis Umum (General Assembly) atau Dewan Eropa (European Parliament)
2 Dewan Menteri (The Council)
3 Badan Pengurus Harian atau Komisi (Commision)
15
4 Mahkamah Peradilan (The Court of Justice)

CAFTA
Kebijakan CAFTA melahirkan 2 pandangan yang berlawanan, satu sisi menyebutkan
sebagai peluang bagi masyarakat Indonesia untuk lebih maju, sisi lain ada kekhawatiran

melahirkan pengangguran atau menjadi buruh para pengusaha asing. Kedua pandangan
tersebut masing-masing memiliki argument yang berbeda. Dalam tulisan ini kami mencoba
melihat dari perspektif analisis SWOT, dan secara garis besar kami menyimpulkan sebagai
berikut :
1. CAFTA adalah langkah positif pemerintah sebagai antisipasi menghadapi perdagangan
bebas asia pasifik dan dunia.
2. Pemerintah melalui berbagai kebijakan harus melindungi dan memberikan insentif bagi
dunia usaha agar mampu bersaing di pasaran dunia khususnya CAFTA.
3. Kalangan dunia usaha harus lebih inovatif menciptakan produk-produk baru yang lebih
marketable dan berdaya saing tinggi.
4. Masyarakat Indonesia harus belajar untuk mencintai produk dalam negeri, karena hal ini
akan berdampak baik bagi perekonomian Indonesia.

16

Daftar Pustaka
1.

ASEAN Selayang Pandang , DIREKTORAT JENDERAL KERJASAMA


ASEANDEPARTEMEN LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA 2007.

2. CPF. Luhulima,dkk, Masyarakat Asia Tenggara Menuju Komunitas ASEAN 2015

3.

Pustaka Pelajar, Yogyakarta; 2008.T. May Rudy, Administrasi dan Organisasi


Internasional, PT. Refika Aditama,Bandung, 2005.

4.

THE ASEAN CHARTER, 2007.http://www.kompas.com. Edisi Selasa 11 Agustus


2009, Djauhari Oratmangun Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN, Departemen Luar
Negeri RI. Diakses pada Sabtu, 21Nopember 2009

5.

http://www.scribd.com/doc/52477259/mGVVaakalah-ASEAN-COMMUNITY

6. http://ikamaryunirpl.blogspot.com/2013/01/makalah-tentang-mee.html
7. http://newindonesiaonline.wordpress.com/2011/04/06/7-april-tonggak-sejarahterbentuknya-who/
8. http://madhienyutnyut.blogspot.com/2012/02/makalah-tentang-who.html
9.
10. Asydadh, Arifin. 2010. China Asean Realisasikan kawasan perdagangan bebas,
(Online),(http://www.detikfinance.com/cina-asean-realisasikan-kawasanperdagangan-bebas-2010_files.html diakses tanggal 1 Februari 2010)
11. Kalsum, Umi.2010. NTB Berbenah Hadapi Perdagangan Bebas 2010, (Online),
(http://www.vivanews.com/news/read/ntb_berbenah_hadapi_perdagangan_bebas_201
0.html diakses tanggal 1 Februari 2010) Media Indonesia.2010. 200 Aturan Iringi
Pemberlakuan Perdagangan Bebas ASEAN China, (Online),
(http://www.mediaindonesia.com/ 200 Aturan Iringi
Pemberlakuan_Perdagangan_Bebas_ASEAN_China_files/dsp_weather_jakarta1.htm
diakses tanggal 3 Februari 2010) Noorsy, Ichsanuddin. 2010. Produktivitas Dalam
Negeri Anjlok, (Online), (http://www.suarakarya-online.com/news.html diakses
tanggal 3 Februari 2010) Rinaldi, Ingki. 2010. Mennakertrans Belum Kaji Dampak
CAFTA, (Online), (http://www.
Mennakertrans.Belum.Kaji.Dampak.CAFTA_files/css_kompas.html diakses tanggal 5
Februari 2010) Tempo. 2010. Hadapi FTA ASEAN-Cina, 4000 Industri Kecil
Surabaya Dapat Bantuan Mesin, (Online), (http://www.Tempointeraktif.Com
Hadapi FTA ASEAN-Cina, 4000 Industri Kecil Surabaya Dapat Bantuan Mesin.html
diakses tanggal 3 Februari 2010)

17

Daftar Isi

Kata pengantar

i
Daftar Isi

..ii
Pembahasan

.1
A. ASEAN
...1
B. MEE

6
C. CAFTA
8
Kesimpulan

..15
Daftar Pustaka

..17

ii

Anda mungkin juga menyukai