BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tua, yang mengatur hubungan antar negara tak dapat dipisahkan dari
keberadaannya yang saat ini tidak semata mengatur hubungan pergaulan antar
negara saja, namun juga hubungan negara dengan beberapa subjek yang telah
diakui oleh hukum internasional sebagai bagian dari subjek hukum internasional,
dapat dilihat bahwa telah terdapat ketentuan yang mengatur hubungan antara raja-
raja atau bangsa-bangsa yang didasarkan pada adat kebiasaan yang dapat dilihat
adanya pengaturan mengenai perjanjian (treaties), hak dan kewajiban raja, hukum
berkembang pesat dengan adanya subjek lain, selain negara, yang diakui dalam
hubungan dengan negara lain, sehingga dari praktek pergaulan ini lahirlah
1
Mochtar Kusumaatmadja, Pengantar Hukum Internasional, (Bandung: Alumni, 2003)
hlm. 25
2
Sefriani, Hukum Internasional:Suatu Pengantar, (Jakarta:Rajagrafindo Persada, 2010),
hlm. 142-143. Keberadaan organisasi internasional diakui sebagai subjek hukum internasional
sejak keluarnya advisory opinion Mahkamah Internasional dalam kasus Reparation Case 1949
yang bermula saat tertembaknya Pangeran Bernadotte dari Swiss oleh tentara Israel, saat
menjalankan tugas sebagai mediator PBB di Timur Tengah. Eksistensi PBB saat itu dipertanyakan
apakah PBB memiliki legal standing dan legal capacity untuk bertindak di depan hukum.
internasional non pemerintah atau yang lebih dikenal dengan International Non-
Governmental Organization.
perdamaian dan stabilitas wilayah, dan membentuk kerja sama di berbagai bidang
kepentingan bersama.4
rancangan sebuah piagam agar ASEAN jadi suatu organisasi berdasar hukum dan
peraturan hukum (legally based) yang memiliki legal personality. Melalui Piagam
3
http://id.wikipedia.org/wiki/Perserikatan_Bangsa-Bangsa diakses pada tanggal 25 Mei
2015 pukul 20:22
4
Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN, ASEAN Selayang Pandang, Edisi ke-19,
Jakarta, 2010 hlm. 2
ASEAN lahirlah berbagai kesepakatan serta kerja sama antar negara anggota
ASEAN. Dengan disepakatinya Visi ASEAN 2020 di Kuala Lumpur tahun 1997
dan Deklarasi Bali Concord II di Bali tahun 2003 mengenai upaya perwujudan
Sosial Budaya), maka membuka kesempatan bagi negara anggota ASEAN untuk
saling berinteraksi dan mewujudkan visi dan misi bersama. Selain itu, dengan
TAC juga tercermin di dalam Piagam Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) antara
Negeri ASEAN dan Papua New Guinea menjadi titik awal perluasan TAC ke luar
ASEAN dengan adanya aksesi oleh negara-negara seperti China, India, Jepang,
Pakistan, Rusia, Korea Selatan, Mongolia, Australia, Timor Leste. Aksesi oleh
Perancis ke dalam TAC merupakan pengakuan penting salah satu negara Uni
dengan ASEAN. Aksesi China, Rusia dan Perancis, yang merupakan negara
terhadap TAC sebagai suatu tata tertib (code of conduct) dalam menjalankan
anggota akan terintegrasi dalam sistem kerjasama yang saling aktif dan berkaitan
Dengan adanya relasi antar negara anggota maka tak dapat dihindari
penyelesaian sengketa yang terjadi antar negara anggota baik hal tersebut
tahun 2008 lalu mengenai status kepemilikan Kuil Preah Vihear antara Kamboja
dan Thailand yang menyebabkan ketegangan hingga adu senjata antara tentara
kedua belah negara. Sehingga dirasa penting adanya pengaturan lanjutan atas
penyelesaian sengketa yang terjadi antar negara anggota ASEAN yaitu dengan
5
Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN, ASEAN Selayang Pandang, Edisi ke-18,
Jakarta, 2008, hlm. 26
6
Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN, ASEAN..., Op.Cit hlm. 3
B. Perumusan Masalah
Adapun tujuan dari penelitian skripsi ini dapat diuraikan sebagai berikut:
berikut:
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
D. Keaslian Penulisan
Kamboja dan Thailand melalui ASEAN Charter 2007” dan “Konflik Batas
Wilayah Preah Vihear Antara Thailand dan Kamboja ditinjau dari Hukum
Internasional” yang membahas pendekatan dari sudut pandang yang berbeda. Jadi
penulisan ini bukan merupakan hasil ciptaan atau hasil penggandaan dari karya
tulis orang lain yang dapat merugikan pihak-pihak tertentu. Sehingga penelitian
E. Tinjauan Kepustakaan
1. Mekanisme
mesin; hal kerja mesin; cara kerja suatu organisasi, perkumpulan dan lain
sebagainya.
membuat sesuatu dan dari kata mechos yang memiliki arti sarana dan cara
2. Sengketa
which a claim or assertion of one party is met with refusal, counter claim
or denial by another
berkaitan erat dengan pertikaian menggunakan senjata dan diatur tersendiri oleh
politik mengenai tuntutan atau pernyataan dari suatu pihak yang ditolak, dituntut
7
https://id.wikipedia.org/wiki/Mekanisme diakses pada tanggal 18 Mei 2015 pukul 23.18
8
John Collier & Vaughan Lowe, Settlement of Disputes in International Law dikutip
dalam Sefriani, Hukum Internasional:Suatu Pengantar. (Jakarta:PT Rajagrafindo Persada 2010)
hlm.322
balik atau diingkari oleh pihak lain.9 Pihak yang terlibat dalam sengketa dapat
dan juga kasus-kasus lain yang berada dalam lingkup pengaturan internasional,
yaitu sengketa yang melibatkan semua subjek hukum internasional sebagai aktor
non negara.10
1967 oleh lima negara yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan
11
Thailand. Tujuan utama pembentukan ASEAN adalah untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonomi kawasan, sebagaimana terlihat dari dua butir isi deklarasi
9
J. G. Merrills. Penyelesaian Sengketa Internasional. (Bandung : Tarsito 1986) hlm. 1
10
Sefriani , Hukum....., Op.Cit, hlm.355
11
Biro Hubungan dan Studi Internasional Direktorat Internasional Bank Indonesia. Kerja
Sama Perdagangan Internasional : Peluang dan Tantangan Bagi Indonesia. (Jakarta: Elex Media
Komputindo, 2004) hlm. 107-108.
12
Butir 1 Tujuan ASEAN dalam Deklarasi Bangkok 1967: mempercepat pertumbuhan
ekonomi, kemajuan sosial dan pembangunan budaya di kawasan melalui upaya bersama dengan
semangat kesetaraan dan persahabatan dalam rangka memperkuat landasan untuk mencapai
masyarakat negara-negara Asia Tenggara yang makmur dan damai.
Butir 3 Tujuan ASEAN dalam Dekalarasi Bangkok 1967: mendukung kerja sama yang
aktif dan saling membantu atas persoalan yang menjadi kepentingan bersama di bidang ekonomi,
sosial, dan budaya, masalah teknis, dan ilmu pengetahuan.
1995)’ Laos dan Myanmar (bergabung pada 23 Juli 1997); Kamboja (30 April
signifikan di bidang politik seperti Deklarasi Kawasan Damai, Bebas, dan Netral (
ditandatangani tahun 1971. Kemudian pada tahun 1976 kelima negara tersebut
kesatuan wilayah dan identitas nasional dari seluruh negara. Tidak saling
musyawarah, penolakan atas segala bentuk ancaman atau kekuatan dan kerja sama
yang efektif antar negara anggota merupakan prinsip-prinsip lain lain dalam kerja
sama ASEAN.
13
Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN, ASEAN Selayang Pandang, Edisi ke-20, Jakarta,
2012, hlm. 4.
F. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
2. Sumber Data
bagian, yaitu data primer yang diperoleh secara langsung dari masyarakat dan data
sekunder yang diperoleh dari bahan-bahan pustaka. Sumber data dalam penelitian
14
Jhonny Ibrahim. Teori dan Metode Penelitian Hukum Normatif. (Malang: Bayumedia
Publishing 2005) hal. 47
15
Bambang Sunggono. Metodologi Penelitian Hukum. (Jakarta:Rajawali Press, 2011), hlm.
113-114
Sengketa)
1) Buku-buku teks;
2) Artikel internet;
3) Jurnal-jurnal hukum;
4) Hasil penelitian.
seperti;
2) Ensiklopedia
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah Studi Dokumen atau
bahan pustaka merupakan suatu alat pengumpulan data yang dilakukan melalui
4. Analisis Data
diurutkan dalam suatu pola tertentu sehingga dapat ditemukan dan dirumuskan
hal-hal yang sesuai dengan bahasan penelitian. Seluruh data ini dianalisa secara
lengkap dan komprehensif mengenai berbagai aspek yang berkaitan dengan pokok
persoalan yang ada dalam skripsi ini, serta penarikan kesimpulan dilakukan
penelitian yang benar dan akurat. Teknik analisis data ini dipilih karena lebih
G. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
penelitian.
INTERNASIONAL
Pada bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran sebagai bagian akhir
dari penulisan skripsi, maka dalam bab ini rangkum dari hasil