Anda di halaman 1dari 2

Dengan bertitik tolak pada ungkapan klasik seperti yang dikemukakan oleh Aristoteles,

seorang filsuf zaman Yunani Kuno, ubi societas ibi ius (dimana ada masyarakat, disana ada
hukum). Demikian pula halnya dengan hukum internasional yang tumbuh dan berkembang di
dalam masyarakat internasional. Dalam hubungan ini, yang dimaksud dengan masyarakat
internasional adalah subyek-subyek hukum internasional yang saling mengadakan hubungan
satu dengan lainnya. Berbeda dengan struktur masyarakat nasional yang tunduk pada suatu
badan atau organ yang kedudukannya lebih tinggi, jadi berada diatas masyarakat nasional
yang lazim disebut pemerintah (nasional), masyarakat internasional tidak mengenal badan
atau organ yang berkedudukan lebih tinggi atau diatasnya. Dengan kata lain masyarakat
internasional tidak mengenal badan supranasional, ataupun pemerintah (internasional).

Masyarakat internasional yang tunduk pada badan atau organ yang kedudukannya lebih
tinggi dari padanya, menunjukan bahwa mereka berada dan hidup dalam suasana sub-
ordinasi. Sebagai badan atau organ yang kedudukannya lebih tinggi, maka badan atau organ
ini dapat menetapkan peraturan-peraturan hukum, dapat melaksanakan dan memaksakan
peraturan-peraturan hukum yang dibuatnya terhadap anggota masyarakat nasional. Oleh
karena itu, dapat disimpulkan, bahwa hukum nasional pun berstruktur subordinasi, sesuai
dengan struktur masyarakat nasional yang sub-ordinasi.

Sedangkan masyarakat internasional seperti telah dikemukakan di atas, tidak mengenal badan
supra-nasional yang berkedudukan lebih tinggi atau diatas dari masyarakat internasional.
Sturuktur masyarakat internasional terdiri dari subyek-subyek hukum internasional yang
secara yuridis formalberkedudukan sederajat. Tiadanya badan supra-nasional, berarti tidak
ada badan yang memiliki otoritas sebagai pembuat, pelaksana dan pemaksa hukum
internasional. Hukum internasional tumbuh dan berkembang dari dan didalam maupun
diantara masyarkat internasional itu sendiri, baik berupa kesepakatan-kesepakatan yang
dinyatakan secara tegas, maupun kesepakatan secara diam-diam. Struktur masyarakat dan
hukum internasional yang demikian itu yang lazim disebut sebagai sebagai masyarakat yang
koordinasi. Hukum internasional yang tumbuh dan berkembang dalam struktur masyarakat
yang demikian itu disebut sebagai hukum yang berstruktur koordinasi.

Meskipun masyarakat internasional dan hukum internasional berstruktur koordinasi, akan


tetapi kini sudah mulai nampak, bahwa masyarakat internasional dan hukum internasional
mengarah pada masyarakat yang berstruktur sub-ordinasi. Hanya saja, hal ini tidak terwujud
dalam ruang lingkup global melainkan masih terbatas dalam ruang lingkup regional.
Berdirinya Uni Eropa (European Union) melalui proses perjalanan sejarah yang cukup
panjang yang anggotanya terdiri dari sejumlah negara di kawasan Eropa Barat dengan
struktur organisasi yang supra-nasional disertai dengan kekuasaan menetapkan peraturan-
peraturan hukum (internasional) yang berlaku secara sub-ordinatif terhadap negara-negara
anggotanya, yang di kenal dengan sebutan community law, merupakan salah satu bukti dari
tumbuh dan berkembangnya hukum internasional yang sub-ordinatif. Tampaknya, pada
masa-masa yang akan datang, kecenderungan kearah terbentuknya hukum internasional yang
sub-ordinatif dalam ruang lingkup kawasan-kawasan akan semakin bertambah. Sejalan
dengan peningkatan kerjasama dan tingkat integrasi negara-negara sekawasan

Masyarakat internasional adalah istilah hubungan internasional yang mengacu pada


kumpulan manusia dan pemerintahan di dunia. Istilah ini biasanya dipakai untuk menyebut
adanya kesamaan pandangan terhadap berbagai masalah seperti hak asasi manusia. Aktivis,
politikus, dan komentator sering memakai istilah ini untuk menuntut adanya tindakan
perubahan, misalnya tindakan melawan penindasan politik di sebuah negara.
Istilah ini lazim digunakan untuk menyebut dukungan bulat dunia internasional atas suatu
permasalahan, contohnya memperbaiki kredibilitas suara mayoritas di Majelis Umum
Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Noam Chomsky menulis bahwa istilah ini merujuk pada Amerika Serikat, negara klien, dan
sekutu-sekutunya.[1][2][3] Ilmuwan dan akademisi Martin Jacques berkata, "Bukankah kita
semua tahu makna dari 'koomunitas internasional'? Artinya dunia Barat, tidak lebih, tidak
kurang. Memakai kata 'masyarakat internasional' adalah cara [kita] memuja-muja Barat,
mengglobalisasikan Barat, dan menjadikan Barat terdengar lebih terhormat, lebih netral, dan
lebih penting.

Anda mungkin juga menyukai