seorang filsuf zaman Yunani Kuno, ubi societas ibi ius (dimana ada masyarakat, disana ada
hukum). Demikian pula halnya dengan hukum internasional yang tumbuh dan berkembang di
dalam masyarakat internasional. Dalam hubungan ini, yang dimaksud dengan masyarakat
internasional adalah subyek-subyek hukum internasional yang saling mengadakan hubungan
satu dengan lainnya. Berbeda dengan struktur masyarakat nasional yang tunduk pada suatu
badan atau organ yang kedudukannya lebih tinggi, jadi berada diatas masyarakat nasional
yang lazim disebut pemerintah (nasional), masyarakat internasional tidak mengenal badan
atau organ yang berkedudukan lebih tinggi atau diatasnya. Dengan kata lain masyarakat
internasional tidak mengenal badan supranasional, ataupun pemerintah (internasional).
Masyarakat internasional yang tunduk pada badan atau organ yang kedudukannya lebih
tinggi dari padanya, menunjukan bahwa mereka berada dan hidup dalam suasana sub-
ordinasi. Sebagai badan atau organ yang kedudukannya lebih tinggi, maka badan atau organ
ini dapat menetapkan peraturan-peraturan hukum, dapat melaksanakan dan memaksakan
peraturan-peraturan hukum yang dibuatnya terhadap anggota masyarakat nasional. Oleh
karena itu, dapat disimpulkan, bahwa hukum nasional pun berstruktur subordinasi, sesuai
dengan struktur masyarakat nasional yang sub-ordinasi.
Sedangkan masyarakat internasional seperti telah dikemukakan di atas, tidak mengenal badan
supra-nasional yang berkedudukan lebih tinggi atau diatas dari masyarakat internasional.
Sturuktur masyarakat internasional terdiri dari subyek-subyek hukum internasional yang
secara yuridis formalberkedudukan sederajat. Tiadanya badan supra-nasional, berarti tidak
ada badan yang memiliki otoritas sebagai pembuat, pelaksana dan pemaksa hukum
internasional. Hukum internasional tumbuh dan berkembang dari dan didalam maupun
diantara masyarkat internasional itu sendiri, baik berupa kesepakatan-kesepakatan yang
dinyatakan secara tegas, maupun kesepakatan secara diam-diam. Struktur masyarakat dan
hukum internasional yang demikian itu yang lazim disebut sebagai sebagai masyarakat yang
koordinasi. Hukum internasional yang tumbuh dan berkembang dalam struktur masyarakat
yang demikian itu disebut sebagai hukum yang berstruktur koordinasi.
Noam Chomsky menulis bahwa istilah ini merujuk pada Amerika Serikat, negara klien, dan
sekutu-sekutunya.[1][2][3] Ilmuwan dan akademisi Martin Jacques berkata, "Bukankah kita
semua tahu makna dari 'koomunitas internasional'? Artinya dunia Barat, tidak lebih, tidak
kurang. Memakai kata 'masyarakat internasional' adalah cara [kita] memuja-muja Barat,
mengglobalisasikan Barat, dan menjadikan Barat terdengar lebih terhormat, lebih netral, dan
lebih penting.