PENDAHULUAN
Organization).
negara.1
1
Andika Immanuel Simatupang, “State Responsibility Over Safety And Security On Air
Navigation Of Civil Aviation In International Law”, Jurnal Hukum Internasional, Vol 13, No 2,
2016, 275.
1
Dalam hal itu, ada pendapat yang menyatakan Hukum Udara adalah konsep
luas yang mencakup hukum nasional dan internasional.Ini menyentuh semua cabang
hukum yang dapat mengatur berbagai aspek hubungan sosial yang diciptakan oleh
sesuai dengan teknis, realitas ekonomi, dan politik dari masing-masing daerah
internasional yang inheren, hukum udara internasional tidak dapat berevolusi tanpa
penerbangan.2
melanggar hukum, dan fasilitasi prosedur lintas batas untuk penerbangan sipil
internasional.
2
Andika Immanuel Simatupang , Ibid.
3
https://en.wikipedia.org/wiki/International_Civil_Aviation_Organization diakses pada 23 Februari
2020 pukul 22.26 WIB
termasuk menetapkan dan meninjau standar teknis internasional untuk operasi dan
peralatan navigasi udara, fasilitas darat untuk transportasi udara, dan misi pencarian
Salah satu kasus Hukum Udara yang pernah ada di Mahkamah Internasional
adalah Pertempuran Udara atas Merklín yang terjadi antara Amerika Serikat dan
Cekoslowakia pada 10 Maret 1953 ketika masa perang dingin. Pertempuran Udara
desa Ceko Merklín, di Hutan Bohemian.5 Selama aksi, pilot Ceko Jaroslav Sramek,
menerbangkan pesawatnya dan menembak jatuh pesawat milik Amerika Serikat tetapi
untungnya Pilot pesawat tersebut, Letnan Werren Brown dapat keluar dari pesawat
dan selamat.Meskipun kasus tersebut ditutup karena kurangnya persetujuan dan tidak
penerbangan sangat penting dalam penerbangan internasional, hal ini karena dalam
4
Karen Mingst, “International Civil Aviation Organization” diakses dari
https://www.britannica.com/topic/International-Civil-Aviation-Organizationdiakses pada 23 Februari 2020
pukul 23.06 WIB
5
https://en.m.wikipedia.org/wiki/Air_battle_over_Merklín diakses pada 24 Februari 2020 pukul 00.24
WIB
hukum mengenai penerbangan sipil apabila sewaktu-waktu terjadi permasalahan
seperti kejadian penembakan pesawat udara sipil antar lain kita dapat lihat kejadian
MH17 yang mengalami kecelakaan pada tanggal 17 Juli 2014 lalu dikarenakan
menjadi sasaran penembakan rudal dan menyebabkan korban jiwa yang tidak sedikit.6
Tepatnya pada hari Rabu, 8 Januari 2020 pesawat sipil milik Ukraina dengan pesawat
Iran.7Pesawat jenis Boeing 737-800 jatuh sesaat setelah lepas landas dari Bandara
pada kasus ini tidak hanya melibatkan Iran yang melakukan dan Ukraina yang
memiliki pesawat saja melainkan Kanada juga turut campur dikarenakan korban dari
tragedi ini karena sebanyak 63 korban adalah warga negara Kanada.Selama tigahari,
sensitif di sekitar markas Garda Revolusi Iran. Kemudian angkatan bersenjata Iran
6
Arland Yoga,” Peran International Civil Aviation Organization dalam Penanganan Kasus Penembakan
Penerbangan Sipil Internasional Studi Kasus: Penembakan Pesawat Malaysia Airlines MH17 Tahun 2014”
Jurnal Hubungan Internasional,Vol 4 No. 2,2018 hlm. 242
7
Tim BBC Indonesia,”Penembakan pesawat Ukraina, media Iran: 'Malu' dan 'tak termaafkan'”,diakses
dari https://www.bbc.com/indonesia/dunia-51081065,diakses pada 30 Januari 2020 pukul 09.52 WIB.
8
Tim Detik News,”Presiden Iran: Penembak Jatuh Pesawat Sipil Ukraina Bakal Dihukum
Berat”,diakses dari https://news.detik.com/internasional/d-4855221/iran-tak-sengaja-tembak-jatuh-pesawat-
sipil-ukraina-ini-kata-pm-kanada diakses pada 30 Januari 2020 pukul 20.30 WIB.
juga menyebut akan menindak para pihak yang bertanggung jawab atas kejadian itu
secara transparan.9
mengakui bahwa setiap Negara berdaulat mempunyai kedaulatan yang utuh dan
penuh atas ruang udara diatasnya. Ketentuan ini merupakan salah satu pokok hukum
internasional yang mengatur ruang udara. Negara yang wilayah kedaulatannya berada
dibawah suatu ruang udara tertentu yang disebut sebagai negara kolong 10 dimana
memiliki kedaulatan sampai ketinggian tidak terbatas dan hanya dibatasi oleh
kewajiban untuk memberikan hak lintas damai kepada pesawat udara negara.
Ruang udara yang ada diatas wilayah negara dengan ketinggian tertentu maka
dengan sendiri telah menjadi tanggung jawab negara dibawah ruang udara tersebut
sesuai pada Pasal 1 Konvensi Chicago 1944. Negara yang wilayah kedaulatannya
berada di bawah suatu ruang udara tertentu disebut sebagai negara kolong.
kedaulatan negara di wilayah udara yang tentunya menjadi tanggung jawab suatu
9
Ibid
10
Negara kolong adalah negara-negara yang tepat berada di bawah garis khatulistiwa yang wilayahnya
juga merupakan wilayah negara yang berada tepat di bawah kawasan GSO (Geo-Stationary Orbit)
11
Tim BBC Indonesia,op cit,
negara kolong atas berbagai keadaan yang ada di dalamnya. Iran yang mana dalam
tragedi ini merupakan negara kolong yang harus bertanggung jawab atas kasus
Penetapan zona larangan terbang dalam suatu wilayah yang dianggap rawan
merupakan tanggung jawab penuh dari negara kolong. Hal ini disebabkan bahwa
hanya negara kolong yang lebih mengetahui tentang keamanan dalam wilayah
komersial. Negara Iran dalam hal ini merupakan negara kolong atas wilayah udara
yang dilalui oleh pesawat sipil Ukraina Airlines seharusnya melakukan suatu upaya-
upaya pengamanan terhadap keselamatan pesawat sipil Ukraina Airlines yang berada
Negara Iran Terhadap Penembakan Pesawat Sipil Ukraina Oleh Tentara Iran
B. Perumusan Masalah
udaranya ?
12
Tim Detik News, op cit,
2. Bagaimana tanggung jawab Negara Iran terhadap penembakan pesawat sipil
Ukraina oleh Tentara Iran ditinjau dari Hukum Udara Internasional yang
penerbangan sipil ?
1. Tujuan Penelitian
terhadap penembakan pesawat sipil Ukraina oleh Tentara Iran ditinjau dari
2. Manfaat Penelitian
Berdasarkan dari tujuan penelitian ini maka diharapkan penelitian ini akan
kewenangan bagi suatu negara yang terlanggar haknya untuk menuntut suatu hak
negara hingga saat ini masih belum secara tegas dinyatakan dan masih terus
13
Huala Adolf, Aspek-aspek Negara dalam Hukum Internasional, Cet1, Kenimedia,Bandung, hal174.
14
Ibid
pertanggungjawaban negara berbeda isinyatergantungpada kewajiban yang
Jadi yang dimaksud dengan tanggung jawab negara dalam skripsi ini adalah
hal yang harus dilakukan oleh negara apabila negara melakukan kelalaian atau
2. Pesawat Sipil
Menurut Pasal 30 Konvensi Paris 1919 Pesawat Udara terdiri dari tiga jenis
demikian dalam Konvensi Paris 1919 tidak diatur pengertian pesawat udara.16
Jika melihat dari Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 yang dimaksud setiap
mesin atau alat yang dapat terbang di atmosfer karena gaya angkat dari reaksi
udara. Dan dalam Undang-Undang yang sama pengertian Pesawat Udara Sipil
adalah pesawat udara yang digunakan untuk kepentingan angkutan udara dan
bukannya perdagangan.17
3. Tentara Iran
Korps Pengawal Revolusi Islam atau Korps Garda Revolusi Islam dibentuk
pada Mei 1979 sebagai kelompok kekuatan loyal kepada Pemimpin Tertinggi
15
Jawahir Thontowi dan Pranoto Iskandar,Hukum Internasional Kontemporer,Cet. 1,Refika
Aditama,Yogyakarta,2006,hal 194.
16
H.K.Martono dan Amad Sudiro,Hukum Udara Nasional dan Internasional,Cet 1,Raja Grafindo
Persada,Jakarta,2012,hal31
17
Ibid
samping angkatan bersenjata dalam perang Iran-Irak.Tentara Revolusioner dikenal
sebagai kekuatan militer pasukan darat, air, udara, intelijen dan pasukan khusus.
Komandan Pengawal saat ini adalah Muhammad Ali Jafari, yang menggantikan
Yahya Rahim Safavi. Dan seperti halnya kebanyakan pemuda Iran yang lain pada
tahun 1980-1988 Perang Iran-Irak. Presiden Iran saat ini Mahmud Ahmadinejad
merupakan mantan anggota Pengawal Revolusi. Tujuan Garda Revolusi Iran didirikan
40 tahun yang lalu adalah untuk melindungi sistem islam dan mengimbangi kekuatan
bersenjata itu kerap tumpang tindih karena Garda Revolusi juga membantu menjaga
ketertiban masyarakat dan mengembangkan angkatan darat, udara, dan laut mereka
sendiri.
hukum udara (air law). Mereka kadang-kadang menggunakan istilah hukum udara
(air law) atau hukum penerbangan (aviation law). Dalam buku nya Nicolas Mattesco
menggunakan aviation law. Pengertian air law lebih luas sebab meliputi berbagai
Verschoor memberi definisi hukum udara (air law) adalah hukum dan regulasi yang
sekumpulan peraturan-peraturan yang disusun tidak hanya oleh suatu negara, tetapi
bersumberkan kepada perjanjian antara dua negara atau lebih. Dan perjanjian ini dapat
tertulis atau terjadi karena adanya suatu pengertian bersama (common understanding)
yang telah dikembangkan oleh sejarah sehingga menjadi semacam suatu kebiasaan
Terhadap Penembakan Pesawat Sipil Ukraina Oleh Tentara Iran Ditinjau Dari Hukum
Udara Internasionaladalah tanggung jawab Negara Iran sebagai anggota ICAO dan
E. Landasan Teoritis
Prinsip kedaulatan ruang udara ada pada Pasal 1 Konvensi Chicago 1944 yang
berbunyi “The contracting states recognize that every state has complete and
exclusive sovereignty over the airspace above its territory”. Hal ini merupakan salah
satu pokok dari hukum udara internasional. Pasal ini mengatur tentang kedaulatan
yang dimiliki oleh negara peserta serta mengakui kedaulatan seluruh negara di ruang
udara di atas wilayahnya (airspace). Sifat umum dari Pasal 1 tersebut terlihat dari
penggunaan istilah “every states” untuk menyebut kedaulatan dari para pihak pada
ruang udara yang menunjukkan bahwa kedaulatan negara di ruang udara dimiliki oleh
semua negara. Bukan hanya negara peserta konvensi saja, tetapi juga negara yang
Ibid, hal 3
18
Baiq Setiani,”Konsep Kedaulatan Negara di Ruang Udara dan Upaya Penegakan Pelanggaran
19
Kedaulatan oleh Pesawat Udara Asing”, Jurnal Konstitusi, Volume 14, Nomor 3, September 2017,hal 494.
Pasal 1 Konvensi Chicago ini menetapkan bahwa setiap negara memliki
kedaulatan penuh dan ekslusif pada ruang udara diatas wilayahnya. Pasal 2 Konvensi
Chicago 1944 lebih menjelaskan lagi bahwa untuk keperluan Konvensi Chicago 1944
yang dimaksudkan adalah batas wilayah Negara (state territory). Pasal 6 Konvensi ini
berjadwal tidak dibenarkan untuk terbang melalui atau menuju wilayah suatu negara
tanpa izin negara bersangkutan. Ketentuan dikecualikan bagi pesawat udara asing
Dengan demikian, secara tegas bahwa berlaku juga terhadap bukan negara
anggota.Lebih lanjut walaupun tidak secara tegas disebutkan semua Negara mengakui
bahwa tidak ada negara manapun yang berdaulat di laut lepas (high seas).
Dalam teori kepemilikan ruang udara (The Air Sovereignty Theory) yang
diajarkan oleh para sarjana Inggris yakni Hazeltine dan Westlake berpendapat bahwa
negara itu berdaulat terhadap ruang udara di atas wilayah negaranya membagi diri
dalam :
ruang udara;
2. Subjacent state berdaulat penuh tetapi dibatasi oleh hak lintas damai bagi
20
Mochtar Kusumaatmadja dan Etty R. Agoes, Pengantar Hukum Internasional, Edisi Ke-2, PT.
Alumni, Bandung, 2003, hal. 194.
21
Priyatna Abdurrasyid, Kedaulatan Negara Di Ruang Udara, Fikahati Aneska, Jakarta, 2003, hal 63
dapat meminjam pengertian Mahkamah Internasional (Permanent Court of
International Justice) dalam kasus sengketa Eastern Greenland. Dalam kasus tersebut
ditafsirkan “The natural meaning of the term is its geographical meaning,” yaitu
ruang dimana terdapat udara. Dalam Konvensi Chicago 1944 lingkup wilayah suatu
Negara diakui dan diterima oleh negara anggota terus ke atas sampai tidak terbatas
konsep hukum Romawi yang berbunyi “cujus est solum, ejus esque ad coelum” yang
berarti “Barangsiapa memiliki sebidang tanah dengan demikian juga memiliki segala
yang berada di atasnya sampai ke langit dan segala yang berada di dalam tanah”.
merupakan hal yang berbeda dengan kedaulatan di laut territorial. Karena sifatnya
yang demikian, maka di ruang udara tidak dikenal hak lintas damai (innocent
passage) bagi pihak asing, sementara di laut territorial dibatasi dengan hak negara lain
Wilayah udara suatu negara sepenuhnya tertutup bagi pesawat udara asing,
baik sipil maupun militer . Negara kolong dapat memberi izin dari terlebih dahulu,
baik melalui perjanjian bilateral maupun multilateral, maka ruang udara suatu negara
dapat dilalui oleh pesawat udara asing. Negara kemudian mengatur dalam hukum
sebagai sumberdaya alam yang dapat dimanfaatkan untuk pertahanan negara dan
kemakmuran rakyat.23
Sifat tertutup ruang udara yang seperti itu dapat dipahami mengingat udara
sebagai wilayah yang sangatlah rawan ditinjau dari segi pertahanan dan keamanan
22
K.Martono,Op.Cit.hal 18
23
Ibid
negara kolong.Karena seranganmiliter dengan menggunakan pesawat udara banyak
(range) yang luas, pendadakan (surprise) dan penyusupan (penetration) pun dapat
F. Metode Penelitian
1. Tipe Penelitian
Dalam penelitian ini, tipe yang digunakan adalah tipe penelitian yuridis
internasional.
2. Pendekatan Penelitian
semua undang-undang dan regulasi yang bersangkutan dengan isu hukum yang
24
Ibid, hlm 6
25
Bahder Johan Nasution, Metode Penelitian Ilmu Hukum, Cet. 2, Mandar Maju, Bandung, 2016, hal.
80.
26
Soerjono Soekanto, Peneitian Hukum Normatif : Suatu Tinjauan Singkat,PT. Raja Grafindo
Persada,Jakarta,2003, hal 13
27
Ibid
undang ini akan membuka kesempatan bagi peneliti untuk mempelajari adakah
untuk dilakukan karena kasus yang pernah terjadi sebelumnya dapat menjadi acuan
Bahan Hukum yang dikumpulkan oleh penulis dalam penyusunan proposal ini
yang berhubungan dengan permasalahan yang akan dibahas, antara lain yaitu:
dengan penelitian hukum, seperti buku-buku hukum, jurnal hukum, dan sumber
dipergunakan dalam skripsi ini, maka bahan hukum tersier yang dipergunakan
Metode pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah studi
Metode analisis data yang dipergunakan dalam penulisan skripsi ini adalah analisis
Chicago Tahun 1944 yang mengatur tentang tanggung jawab negara yang melakukan
deskriptif.
G. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dari skripsi in terdiri dari empat bab, dan diuraikan dibawah
ini :
Bab I : PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis akan menguraikan tentang latar belakang masalah,
penulisan.
Chicago 1944.
tanggung jawab negara serta sanksi dari negara yang melanggar dan
Bab IV : PENUTUP