Anda di halaman 1dari 15

ASEAN

Latar Belakang Pembentukan ASEAN - Negara-negara di Asia Tenggara mengenal organisasi regional pada
terbentuknya SEATO (Southeast Asia Treaty Organization). Organisasi ini sebenarnya merupakan upaya Amerika
untuk membendung pengaruh komunis di kawasan Asia sehingga lebih merupakan prakarsa dari luar kawasan Asia
Tenggara. Sedangkan organisasi yang dibentuk sepenuhnya oleh negara-negara Asia Tenggara untuk pertama
kalinya adalah The Association of Southeast Asia (ASA) pada 1961 yang beranggotakan Malaysia, Philipina dan
Thailand. Tujuan ASA adalah memajukan pertumbuhan ekonomi dan budaya melalui saling kerja sama dan bantu
membantu di antara negara-negara anggotanya.ASA tidak berkembang karena masih adanya pertikaian internal
pada sesama negara- negara Asia Tenggara, terutama mengenai status Sabah, dan tidak masuknya Indonesia pada
organisasi ini. (Huala Adolf, op.cit. hal 125) Namun organisasi ini tidak bertahan lama karena pecahnya konflik
antara Philipina dan Malaysia atas status daerah sabah yang diklaim sebagai bagian dari Philipina.   Bambang Cipto,
Hubungan Internasional di Asia Tenggara : Teropong Terhadap Dinamika, Realitas, dan Masa Depan, 2007,
Pustaka Belajar, Yogyakarta, hal. 12 Selain itu dikarenakan tidak cukup banyaknya negara yang tergabung dan
terwakili dalam organisasi regional tersebut.
Kawasan Asia Tenggara yang saling berdekatan hingga menjadi jalur lalu lintas  internasional, membuat
kawasan  ini  menjadi  strategis.  Demi terjaganya stabilitas pada masing-masing negara di kawasan ini maka
dianggap perlu untuk mengadakan jalinan kerja sama yang baik dan terus-menerus.Terdapat kekhawatiran negara-
negara di Asia Tenggara terhadap  ancaman eksternal dan internal di kawasan ini pada tahun 1960-an.Ancaman
internal tersebut diantaranya ialah menyebarnya paham komunis di Asia dan konflik yang terjadi antar sesama
negara Asia Tenggara. Segi eksternal, dikarenakan kawasan yang strategis, Asia Tenggara rawan menjadi ajang
persaingan kepentingan- kepentingan yang datang dari luar.Selain itu juga persamaan kedudukan di dalam
keanggotaan merupakan salah satu prinsip dalam kerja sama ini, tanpa mengurangi kedaulatan masing- masing
anggota. Hal ini dikarenakan, mulai abad ke-16 bangsa-bangsa barat mulai berdatangan dan berebut  pengaruh
dikawasan  ini, satu demi satu   negara-negara yang berada di kawasan Asia Tenggara menjadi daerah jajahan
mereka, kecuali Muangthai (sekarang disebut Thailand). http://www.psychologymania.com/2013/08/latar-
belakang-terbentuknya-asean.html?m=1, diakses pada tanggal 23 Februari 2014Melalui Deklarasi Bangkok 1967
yang ditandatangani pada tanggal 8 Agustus 1967, ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) didirikan
oleh lima negara di Asia Tenggara, yaitu Indonesia (Adam Malik), Malaysia (Tun Abdul Razak), Thailand (Thanat
Khoman), Filipina (Narsisco Ramos), dan Singapura (Rajaratman).
Deklarasi Bangkok merupakan instrumen terpenting bagi ASEAN, karena dalam Preamble Deklarasi
menegaskan keinginan negara-negara anggota untuk mendirikan suatu federasi yang kokoh untuk tindakan bersama
guna    memajukan kerja sama regional, memperkuat stabilitas ekonomi dan sosial dan untuk memelihara
keamanan dari campur tangan pihak luar. Huala Adolf, op.cit, hal. 124Tahun-tahun pertama ASEAN didirikan
belum ada suatu kegiatan aktif yang dilakukan, namun hal itu sebenarnya merupakan suatu periode pemantapan
saling pengertian dan menghilangkan saling curiga antar anggotanya guna memantapkan kerja sama yang sedang
ditumbuhkan.Sekretariat Nasional ASEAN, ASEAN Selayang Pandang, Departemen Luar Negeri RI, 1991,
Jakarta, hal. 2 Pada  tahap-tahap permulaan itu, ASEAN berhasil menjadikan dirinya sebagai suatu forum tempat
negara anggota dapat belajar memahami satu sama lain, berbicara bersama-sama dan menentukan masalah bersama
secara sendiri-sendiri dan secara berkelompok.Hingga pada Februari 1976 diadakan pertemuan tingkat tinggi para
penguasa ASEAN yang berlangsung di Bali yang menghasilkan 3 (tiga) kesepakatan penting, The Treaty Of Amity
and Cooperation in South-East Asia (TAC) (perjanjian persahabatan dan kerjasama) ditandatangani di Bali pada 24
Februari 1976. Perjanjian ini menegaskan kembali aspirasi dan tujuan pendirian ASEAN, yakni perdamaian,
persahabatan dan kerjasama. Ketentuan penting yang dihasilkan dalam TAC adalah kesepakatan dari  the high
contracting parties (negara-negara anggota ASEAN) mengenai pengakuan terhadap prinsip fundamental kerjasama
antar negara anggota ASEAN. Prinsip fundamental tersebut adalah:

1. Saling menghormati kemerdekaan, kedaulatan, prinsip persamaan, integritas wilayah dan identitas nasional
semua negara (anggota ASEAN);
2. Hak setiap negara untuk mengurus bangsanya tanpa campur tangan, subversi atau tekanan;
3. Prinsip non-interfensi di dalam urusan dalam negeri negara  anggota lain;
4. Penolakan atas setiap penggunaan atau ancaman kekerasan;
5. Prinsip kerja sama efektif di antara negara anggota;
6. Penyelesaian sengketa secara damai.

The Declaration of ASEAN Concord (Deklarasi Kesepakatan ASEAN) yang ditandatangani di Bali pada
tanggal 24 Februari 1976 (Deklarasi 1976) memuat ketentuan yang lebih detil mengenai tujuan- tujuan dalam
Deklarasi ASEAN 1967. Deklarasi 1976 ini juga mengesahkan suatu program aksi sebagai kerangka kerjasama
ASEAN. Perkembangan terakhir, Declaration of ASEAN Concord kembali dilaksanakan sebanyak dua kali, yaitu
ASEAN Concord atau Bali ConcordIIBali Concord II mengacu pada penerapan kesempatan dalam bidang
membangun dan mengembangkan integrasi regional yang saling menguntungkan satu sama lain (antar negara
anggota) dan bertekad untuk menjamin terciptanya stabilitas dan keamanan Asia Tenggara itu sendiri dari segala
macam pengaruh dan campur tangan asing. (Lebih lanjut dapat dilihat di http://www.seniberpikir.com/asean-
perbedaan-bali-concord-ii-dan-iii/, diakses pada tanggal 23 Februari 2014)  pada 7 Oktober 2003 dan ASEAN
Concord atau Bali Concord IIIBali Concord III lebih mempertegas dan memperluas bagaimana ASEAN yang
merupakan salah satu organisasi internasional yang sukses menerapkan partisipasi dan kontribusi yang dimiliki
terhadap dunia global. (Ibid) pada KTT ASEAN ke-19 di Bali, 17 November 2011.
Tujuan yang hendak dicapai antara lain mengharmonisasikan pandangan para negara anggota. Apabila
memungkinkan, Deklarasi juga mengupayakan suatu tindakan aksi bersama dalam menghadapi masalah- masalah
di bidang politik.
Contoh hasil kerja sama di bidang politik dan keamanan  yang sudah terjadi di Asia Tenggara antara lain,
penyelenggaraan kerja sama untuk menjaga stabilitas keamanan kawasan wilayah Asia Tenggara, pelepasan
tuntutan kepemilikan atas wilayah Sabah oleh Filipina kepada Malaysia,   dan   penandatanganan   kesepakatan  
tentang   Asia  Tenggara sebagai kawasan bebas
nuklir.  http://pengertianadalahdefinisi.blogspot.com/2014/kerjasams-negara-negara-asia-tenggara.html?m=1,
diakses pada tanggal 23 Februari 2014Deklarasi mensyaratkan dilakukannya suatu kajian guna membuka
kemungkinan kerja sama di bidang hukum, termasuk kemungkinan ditandatanganinya kerja sama ekstradisi
ASEAN.Dalam kerja sama ekonomi, Deklarasi membuka kemungkinan kerja sama di bidang komoditi, khususnya
di bidang makanan dan energi serta   kerja   sama   di   bidang   proyek-proyek   industri   ASEAN,     dan
menekankan pentingnya upaya bersama guna mencapai pengaturan preferensi perdagangan dan upaya untuk
meningkatkan akses ke pasar di luar ASEAN. Deklarasi juga menegaskan perlunya suatu pendekatan bersama
untuk menghadapi masalah komoditi internasional dan masalah ekonomi dunia lainnya.engenai proyek industri
bersama, telah dilaksanakan beberapa proyek, antara lain pendirian pabrik pupuk urea di Indonesia (Provinsi NAD)
dan di Malaysia, pendirian pabrik tembaga di Filipina, proyek abu soda di Thailand dan proyek vaksin di
Singapura. IbidBidang  sosial,  Deklarasi  mengharapkan  suatu  tindakan bersama untuk mengakselerasi
pembangunan kelompok-kelompok  masyarakat yang berpendapatan rendah dan penduduk kurang maju. Bidang
sosial ini juga mensyaratkan kerja sama lebih intensif dalam menangani masalah penyalahgunaan narkotika dan
lalu lintas di bidang obat-obatan terlarang.Kerja sama ASEAN di bidang sosial juga diiringi dengan perkembangan
kebudayaan. Committee On Social Development (COSD) adalah badan yang menaungi kerja sama ASEAN di
bidang sosial dan budaya. Beberapa programnya, antara lain program peningkatan  kesehatan, pertukaran budaya
dan seni termasuk festival film ASEAN, penandatanganan  kesepakatan  bersama  di   bidang   pariwisata   ASEAN
Tourism  Agreement  (ATA)  dan  penyelenggaraan  pesta  olahraga  SEA-Bidang keamanan regional, Deklarasi
menyetujui kelanjutan kerjasama bukan atas dasar kerja sama ASEAN antara negara anggota ASEAN sesuai
dengan kebutuhan dan kepentingan bersama. Deklarasi tidak dengan tegas menyatakan digunakannya ketentuan
“kerja sama bukan atas dasar kerja sama ASEAN (cooperation on a non-ASEAN basis). Alasan yang dapat
diterima adalah karena memang sejak awal ASEAN bukan organisasi regional yang bergerak di bidang kerja sama
keamanan atau militer.
The Agreement of Establishment of The Permanent Secretariat (Perjanjian Pembentukan Sekretariat Tetap
ASEAN) ditandatangani pada tanggal 24 Februari 1976 di Bali. Perjanjian ini mendirikan suatu Sekretaris Jenderal
(Secretary General) ASEAN yang tugasnya mengkoordinasikan fungsi-fungsi sekretaris-jenderal nasional ASEAN
(yang didirikan oleh Deklarasi ASEAN 1967).Perjanjian ini juga menetapkan tiga biro di bawah sekretariat tetap,
yakni di bidang ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi, dan sosial dan budaya.  Menindaklanjuti  perjanjian  ini,
seseorang Secretary     General ditunjuk pada bulan Juni 1976 dan Sekretariat ASEAN didirikan oleh perjanjian
yang ditandatangani pada tanggal 17 Desember 1969.Suatu dana untuk ASEAN ditetapkan oleh suatu perjanjian
yang ditandatangani pada tanggal 17 Desember 1969. Dana ini terdiri dari satu jumlah yang disepakati oleh setiap
negara anggota. Dana ini digunakan untuk membiayai, antara lain, proyek-proyek ASEAN yang disetujui.
Tujuan Pembentukan ASEAN
Deklarasi Bangkok, 8 Agustus 1967 menyatakan bahwa: http://www.asean.org/news/item/the-asean-
declaration-bangkok-declaration diakses pada tanggal 23 Februari 2014
...the aims and purpose of the Association shall be:

1. To accelerate the economic growth, social progress and cultural development in the region through joint
endeavours in the spirit of  equality and partnership in order to strengthen the foundation for a prosperous
and peaceful community of South-East Asian Nations;
2. To promote regional peace and stability through abiding respect of the region and adherence to the
principle of the United Nations Charter;
3. To promote active collaboration and mutual assistance on matters of common interest in the economic,
social, cultural, technical, scientific and administrative fields;
4. To provide assistance to each other in the form of training and research facilities in the educational,
professional, technical and administrative spheres;
5. To collaborate more effectively for the greater utilization of their agriculture and industries, the expension
of their trade, including the study of the problems of international and communications facilities and the
rising of the living standards of their peoples;
6. To promote South-East Asian studies;
7. To maintain close and beneficial cooperation with existing international and regional organizations with
similiar aims and purpose, and explore  all avenues for even closer cooperation among themselves.

Maksud dan tujuan pembentukan ASEAN sesuai yang dicantumkan dalam Deklarasi Bangkok, adalah: Sekretariat
Nasional ASEAN, op.cit, hal. 1

1. Untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial serta pengembangan kebudayaan di kawasan
ini melalui usaha bersama dalam semangat kesamaan dan persahabatan untuk memperkokoh landasan
sebuah masyarakat bangsa-bangsa Asia Tenggara yang sejahtera dan damai;
2. Untuk meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional dengan jalan menghormati keadilan tertib hukum
di dalam hubungan antara negara- negara di kawasan ini serta mematuhi prinsip-prinsip Piagam
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB);
3. Untuk meningkatkan kerja sama yang aktif dan saling membantu dalam masalah-masalah yang menjadi
kepentingan bersama di bidang-bidang ekonomi, sosial, teknik, ilmu pengetahuan dan administrasi;
4. Untuk saling memberikan bantuan dalam bentuk sarana-sarana pelatihan dan penelitian dalam bidang-
bidang pendidikan, profesi, teknik, dan administrasi;
5. Untuk bekerja sama dengan lebih efektif guna peningkatan pemanfaatan pertanian dan industri mereka,
perluasan perdagangan dan pengkajian masalah-masalah komoditi internasional, perbaikan sarana-sarana
pengangkutan dan komunikasi serta peningkatan taraf hidup rakyat-rakyat mereka;
6. Untuk memajukan pengakajian mengenai Asia Tenggara;
7. Untuk memelihara kerja sama yang erat dan berguna dengan organisasi- organisasi internasional dan
regional dengan tujuan serupa yang ada dan untuk menjajaki segala kemungkinan untuk saling bekerja
sama secara  erat di antara mereka sendiri.

Piagam ASEAN (ASEAN Charter) yang terbentuk pada tahun 2007 kembali merumuskan tujuan ASEAN
secara detil yang sejalan dengan konsep tujuan masyarakat ekonomi ASEAN, yaitu: (i) menciptakan ASEAN
sebagai pasar tunggal dan kesatuan basis produksi, dan (ii)mengurangi kemiskinan dan kesenjangan pembangunan
di  antara negara anggota melalui  bantuan dan     kerja sama yang saling menguntungkan. ASEAN Charter:
Chapter 1, Article 1 – to create a single market and production base which is stable, prosperous, highly competitive
and economically integrated with effective facilitation for trade and investment in which there is free flow of
goods, services, and investment; facilitated movement of bussiness persons, professionals, talents and labor, and
free of capital, and to alleviate poverty and narrow the development gap whitin ASEAN through mutual  assistance
and cooperation. (paragraf 5 dan 6)

Struktur Kelembagaan ASEAN


ASEAN adalah suatu organisasi regional yang khas. Instrumen hukum yang mendasari berdirinya ASEAN
yakni Deklarasi Bangkok tidak memuat struktur organisasi ASEAN secara seksama. Huala Adolf, op.cit, hal.
131Karena itu, bentuk organisasi ASEAN akan terus dikembangkan sesuai dengan tuntutan perkembangan dunia.
Otoritas/kekuasaan tertinggi di dalam ASEAN adalah pertemuan Kepala Pemerintahan, yang bersidang bilamana
diperlukan untuk memberikan pengarahan pada ASEAN. Sekretariat Nasional ASEAN, op.cit, hal.3

Berdasarkan perkembangannya, struktur kelembagaan ASEAN terdiri dari:

1. Summit Meeting, badan pembuat keputusan tertinggi adalah Pertemuan Para Kepala Negara dan
Pemerintahan negara anggota ASEAN (The Meeting of the ASEAN Heads of State and Government atau
biasa disebut ASEAN SUMMITS).Huala Adolf, loc.cit Summit Meeting atau Konferensi Tingkat Tinggi
(KTT) Bali pada tahun 1976 merupakan titik puncak sejarah ASEAN, karena untuk pertama kalinya para
kepala negara ASEAN bersedia ikut hadir dalam konferensi ASEAN, sedang sebelumnya KTT paling
tinggi hanya dihadiri oleh para Menteri Luar Negeri, selain itu dalam KTT    Bali diambil keputusan-
keputusan pokok yang berjangkauan jauh yang tidak hanya membawa perubahan mendasar dalam
kelembagaan ASEAN, tetapi juga memberi arah yang lebih terpadu dalam operasinya M. Sabir, op.cit, hal.
65;
2. Ministeral Meeting, sidang para Menteri Luar Negeri sebagai badan utama pengambil keputusan yang
bersidang sekali setahun dan bergiliran antar anggota, diadakan atas permintaan salah satu anggota.
Pertemuan ini  terdiri dari 3 macam, yaitu Huala Adolf, op.cit, hal. 131-132;
o Pertama, the Annual Ministerial Meetings  (AMM). Pertemuan  ini adalah tempat para menteri luar
negeri mengkoordinasikan berbagai kebijakan unit-unit kerja ASEAN. AMM bertugas
memformulasikan kebijakan meninjau semua keputusan dan menyetujui kebijakan dan rencana
program berbagai committees atau badan-badan ASEAN;
o Kedua, the ASEAN Economic Ministers (AEM), yakni suatu badan kelengkapan kerja sama
ekonomi. Badan ini dibentuk pada tahun 1976. Badan ini biasanya bersidang setiap 6 bulan atau
setiap saat yang dipandang perlu. Badan yang kemudian menangani semua aspek kerja sama
ASEAN adalah the Senior Economic Officials Meeting (SEOM);
o Ketiga, the ASEAN Ministerial Meetings lainnya. Badan ini bertugas membuat rencana kerja sama
di bidang para menteri yang bersangkutan. Berbagai committees dibentuk untuk membantu di
dalam persiapan, memberikan fasilitas untuk berbagai pertemuan dan melaksanakan kebijakannya.
3. ASEAN Standing Committee (ASC), yaitu Panitia Tetap yang bertugas mengadakan koordinasi dan
meninjau kegiatan-kegiatan ASEAN. Badan ini berkedudukan secara bergiliran, dengan dibantu oleh para
duta besar ASEAN yang ditunjuk untuk negeri itu;
4. The  Scretary  General  ASEAN,  yang  ditunjuk  berdasarkan keahliannya.Sekjen ASEAN bertugas selama
5 tahun, ia bertugas melaksanakan, menasehati, mengkoordinasikan, dan melaksanakan inisiatif ASEAN.
Para anggota staf Sekretariat ASEAN ditunjuk berdasarkan prinsip rekruitmen terbuka dan atas dasar
persaingan di wilayah (region) ASEAN Huala Adolf, loc.cit;
5. The ASEAN Secretariat (Sekretariat ASEAN). Badan ini dibentuk pada waktu pertemuan tinggi tingkat
Bali berlangsung pada tahun 1976. Badan ini bertindak sebagai organ administratif pusat ASEAN, dan
mengkoordinasikan organ-organ ASEAN guna lebih mengefektifkan pelaksanaan proyek-proyek
ASEAN Huala Adolf, loc.cit;
6. The ASEAN National Secretariats (sekretariat nasional ASEAN).     Badan ini terdapat di setiap negara
anggota ASEAN. Badan-badan ini bertugas mengkoordinasikan berbagai hal di negara masing-masing. Ia
juga bertugas menegosiasikan dan mempersiapkan agenda untuk Standing Committee dan the Ministerial
Meeting. Badan ini terdapat di dalam Kementerian Luar Negeri masing-masing negara anggota Huala
Adolf, op.cit, hal. 133;
7. Berbagai ASEAN Committees di berbagai negara ketiga yang terdiri    dari para  kepala  pimpinan  missi
diplomatik  di  berbagai  ibukota       negara.

committees dibentuk guna memfasilitasi hubungan lebih erat dan meningkatkan dialog dengan negara tuan
rumah. Tugas ini sebenarnya untuk meningkatkan hubungan eksternal ASEAN dengan negara ketiga. Committees
seperti ini dibentuk misalnya di Brussels (the ASEAN- Brussels Committee), Jenewa (khusus untuk menangani
perundingan tarif dan perdagangan, yakni the ASEAN-Geneva Committee), London (the ASEAN-London
Committee), Paris, Washington DC, Tokyo, Canberra, Ottawa,   Wellington,   Seoul,   New   Delhi,   New   York,  
Beijing     dan Islamabad. Huala Adolf, loc.cit
Setelah terbentuknya Piagam ASEAN, maka susunan struktur kelembagaan ASEAN menjadi Bank
Indonesia, Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015: Memperkuat Strategi ASEAN di Tengah Kompetisi Global, 2008,
PT. Elex Media Komputindo, Jakarta:

1. Badan pengambilan keputusan tertinggi di ASEAN adalah ASEAN  Summit Meeting (Konferensi Tingkat
Tinggi/KTT), yakni forum yang terdiri dari Kepala Negara/Pemerintahan negara anggota. KTT ASEAN
diselenggarakan satu tahun sekali di negara yang menjadi Ketua ASEAN. Masa jabatan Ketua ASEAN
berlaku satu tahun dan dirotasi berdasarkan urutan alfabet
2. KTT ASEAN dibantu oleh ASEAN Coordinating Council yang terdiri  dari Menteri Luar Negeri ASEAN,
yang melakukan pertemuan paling sedikit 2 tahun sekali. Badan ini akan mengkoordinasikan kebijakan,
efisiensi, dan kerja sama dalam mencapai Masyarakat ASEAN
3. Dewan Komunitas ASEAN (ASEAN Community Councils) yang terdiri dari tiga pilar komunitas ASEAN,
yaitu (i) Dewan Komunitas Politik- Keamanan ASEAN (ASEAN Political-Security Community Council),
(ii) Dewan  Komunitas  Ekonomi  (ASEAN  Economic Community  Council), (iii) Dewan Komunitas
Sosial-Budaya (ASEAN Socio-Cultural Community Council)
4. ASEAN Sectoral Ministerial Bodies merupakan badan di bawah koordinasi ASEAN Community Councils
sesesuai dengan masing-masing pilar dalam Masyarakat ASEAN. Badan ini akan melakukan kerja sama di
masing-masing sektor dan mengimplementasikan keputusan-keputusan KTT ASEAN
5. Committee of Permanent Representatives to ASEAN, merupakan komite wakil tetap ASEAN yang terdiri
dari wakil tetap negara ASEAN pada tingkat duta besar dan berkedudukan di Jakarta
6. Sekretariat Jenderal ASEAN yang dibantu oleh 4 (empat) orang wakil Sekretaris Jenderal dan Sekretariat
ASEAN
7. ASEAN National Secretariats, yang dipimpin oleh pejabat senior untuk melakukan koordinasi internal di
masing-masing negara ASEAN

PBB(Perserikatan Bangsa-bangsa)
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB, bahasa Inggris: United Nations, disingkat UN) adalah organisasi
internasional yang didirikan pada tanggal 24 Oktober 1945 untuk mendorong kerjasama internasional. Badan ini
merupakan pengganti Liga Bangsa-Bangsa dan didirikan setelah Perang Dunia II untuk mencegah terjadinya
konflik serupa. Pada saat didirikan, PBB memiliki 51 negara anggota; saat ini terdapat 193 anggota. Selain negara
anggota, beberapa organisasi internasional, dan organisasi antar-negara mendapat tempat sebagai pengamat
permanen yang mempunyai kantor di Markas Besar PBB, dan ada juga yang hanya berstatus sebagai pengamat. [2]
Palestina dan Vatikan adalah negara bukan anggota (non-member states) dan termasuk pengamat permanen (Tahta
Suci mempunyai wakil permanen di PBB, sedangkan Palestina mempunyai kantor permanen di PBB) [3]Markas
Perserikatan Bangsa-Bangsa terletak di Manhattan, New York City, dan memiliki hak ekstrateritorialitas. Kantor
utama lain terletak di Jenewa, Nairobi, dan Wina. Organisasi ini didanai dari sumbangan yang ditaksir, dan
sukarela dari negara-negara anggotanya. Tujuan utamanya adalah untuk menjaga perdamaian, dan keamanan dunia,
memajukan, dan mendorong penghormatan hak asasi manusia, membina pembangunan ekonomi, dan sosial,
melindungi lingkungan, dan menyediakan bantuan kemanusiaan apabila terjadi kelaparan, bencana alam, dan
konflik bersenjata. PBB memiliki enam bahasa resmi, yaitu Arab, Tionghoa, Inggris, Perancis, Rusia, dan
Spanyol[4]Selama Perang Dunia II, Presiden Amerika Serikat Franklin D. Roosevelt memulai pembicaraan
mengenai badan penerus Liga Bangsa-Bangsa, dan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa disusun dalam sebuah
konferensi pada April-Juni 1945. Piagam ini mulai berlaku pada 24 Oktober 1945, dan maka PBB mulai
beroperasi. Sidang Umum yang pertama - dihadiri wakil dari 51 negara - baru berlangsung pada 10 Januari 1946
(di Church House, London). Namun, misi PBB untuk menjaga perdamaian dunia pada awalnya cukup sulit untuk
dicapai akibat Perang Dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet. PBB berpartisipasi dalam operasi militer di
Korea dan Kongo, serta menyetujui pendirian negara Israel pada tahun 1947. Keanggotaan organisasi ini
berkembang pesat setelah periode dekolonisasi pada tahun 1960-an, dan pada tahun 1970-an anggaran untuk
program pembangunan ekonomi, dan sosial jauh melebihi anggaran untuk pemeliharaan perdamaian. Setelah
berakhirnya Perang Dingin, PBB melancarkan misi militer, dan pemeliharaan perdamaian di berbagai belahan
dunia dengan hasil yang berbeda-beda.

PBB terdiri dari enam organ utama:[5] Majelis Umum (dewan musyawarah utama);[6] Dewan Keamanan
(dewan yang membuat beberapa resolusi mengikat mengenai perdamaian, dan keamanan); Dewan Ekonomi dan
Sosial (ECOSOC) (dewan yang mendorong kerjasama, dan pembangunan ekonomi, dan sosial internasional); [7]
Sekretariat (yang berfungsi menyediakan studi, informasi, dan fasilitas yang dibutuhkan PBB); [8] Mahkamah
Internasional (badan yudisial utama); dan Dewan Perwalian Perserikatan Bangsa-Bangsa (tidak aktif semenjak
tahun 1994).[9] Lembaga-lembaga khusus yang berada di bawah Sistem PBB meliputi Grup Bank Dunia, Organisasi
Kesehatan Dunia, Program Pangan Dunia, Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB, dan Dana
Anak-anak PBB. Petugas terpenting dalam hierarki PBB adalah Sekretaris Jenderal, yang saat ini dijabat oleh Ban
Ki-moon dari Korea Selatan sejak tahun 2007 , menggantikan Kofi Annan dari Ghana.[10]. Organisasi-organisasi
non-pemerintah dapat memperoleh status konsultatif di ECOSOC dan badan-badan lain untuk berpartisipasi di
PBB.PBB memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 2001, dan beberapa petugas, dan badannya juga
telah memperoleh hadiah tersebut. Namun, terdapat perbedaan pendapat mengenai efektivitas PBB. Beberapa
komentator meyakini organisasi ini berperan penting dalam menjaga perdamaian, dan mendorong pembangunan
manusia, sementara komentator yang lain merasa organisasi ini tidak efektif, korup, atau bias.

Daftar isi

 1 Sejarah
 2 Dasar hukum pendirian
 3 Organisasi
o 3.1 Majelis Umum
o 3.2 Dewan Keamanan
o 3.3 Sekretariat
 3.3.1 Sekretaris Jenderal
o 3.4 Mahkamah Internasional
o 3.5 Dewan Ekonomi dan Sosial
o 3.6 Lembaga khusus
 4 Negara anggota
o 4.1 Kelompok 77
 5 Tujuan Lain
o 5.1 Pemeliharaan perdamaian dan keamanan
o 5.2 Hak asasi manusia dan bantuan kemanusiaan
o 5.3 Sosial dan pembangunan ekonomi
o 5.4 Mandat
o 5.5 Lainnya
 6 Pendanaan
 7 Kebijakan Personil
 8 Reformasi
 9 Efektivitas
 10 Lihat pula
 11 Referensi
 12 Pranala luar
Sejarah[sunting | sunting sumber]

Penandatanganan Piagam PBB di San Francisco, 1945.

Bangsa-Bangsa dianggap gagal mencegah meletusnya Perang Dunia II (1939-1945). Untuk mencegah
meletusnya Perang Dunia Ketiga, yang mana tidak diinginkan oleh seluruh umat manusia, pada tahun 1945 PBB
didirikan untuk menggantikan Liga Bangsa-Bangsa yang gagal dalam rangka untuk memelihara perdamaian
internasional, dan meningkatkan kerjasama dalam memecahkan masalah ekonomi, sosial, dan kemanusiaan
internasional.Rencana konkrit awal untuk organisasi dunia baru ini dimulai di bawah naungan Departemen Luar
Negeri AS pada tahun 1939. Franklin D. Roosevelt dipercaya sebagai seorang yang pertama menciptakan istilah
"United Nations" atau Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai istilah untuk menggambarkan negara-negara Sekutu.
Istilah ini pertama kali secara resmi digunakan pada 1 Januari 1942, ketika 26 pemerintah menandatangani Piagam
Atlantik, dimana masing-masing negara berjanji untuk melanjutkan usaha perang.

Pada tanggal 25 April 1945, Konferensi PBB tentang Organisasi Internasional dimulai di San Francisco,
dihadiri oleh 50 pemerintah, dan sejumlah organisasi non-pemerintah yang terlibat dalam penyusunan Piagam
Perserikatan Bangsa-Bangsa. PBB resmi dibentuk pada 24 Oktober 1945 atas ratifikasi Piagam oleh lima anggota
tetap Dewan Keamanan-Perancis, Republik Tiongkok, Uni Soviet, Inggris dan Amerika Serikat-dan mayoritas dari
46 anggota lainnya. Sidang Umum pertama, dengan 51 wakil negara, dan Dewan Keamanan, diadakan di
Westminster Central Hall di London pada Januari 1946. [11]Kedudukan organisasi ini awalnya menggunakan
bangunan milik Sperry Gyroscope Corporation di Lake Success, New York, mulai dari 1946 hingga 1952. Sampai
gedung Markas Besar PBB di Manhattan telah selesai dibangun.Sejak pendiriannya, banyak kontroversi, dan kritik
tertuju pada PBB. Di Amerika Serikat, saingan awal PBB adalah John Birch Society, yang memulai kampanye "get
US out of the UN" pada tahun 1959, dan menuduh bahwa tujuan PBB adalah mendirikan "One World Government"
atau Pemerintah Seluruh Dunia.Setelah Perang Dunia Kedua berakhir, Komite Kemerdekaan Perancis terlambat
diakui oleh AS sebagai pemerintah resmi Perancis, sehingga Perancis awalnya tidak diikutsertakan dalam
konferensi yang membahas pembentukan PBB. Charles de Gaulle menyindir PBB dengan menyebutnya le machin
(dalam bahasa Indonesia: "Si Itu"), dan merasa tidak yakin bahwa aliansi keamanan global akan membantu
menjaga perdamaian dunia, dia lebih percaya pada perjanjian/pakta pertahanan antar negara secara langsung. [12]

Dasar hukum pendirian[sunting | sunting sumber]

Tak lama setelah berdirinya PBB mencari pengakuan sebagai badan hukum internasional supaya bisa
menerima "Ganti Rugi Kepada PBB Atas Cidera yang Dideritanya" [13] dengan disertai pendapat dari Mahkamah
Internasional (ICJ). Pertanyaan yang muncul adalah "Apakah PBB, sebagai organisasi, memiliki hak untuk
meminta klaim internasional terhadap pemerintahan tertentu terkait cedera yang diderita oleh PBB, yang diduga
telah disebabkan oleh negara/pemerintahan tersebutPengadilan menyatakan: Organisasi ini (PBB) berniat
melaksanakan hak, dan kewajiban, dan pada kenyataannya memang mampu melaksanakan kewajiban, dan
menerima hak tertentu yang hanya mungkin dapat dijelaskan jika memiliki kapasitas kepribadian internasional
yang besar, dan mampu untuk beroperasi dalam ranah internasional. ... Dengan demikian, Pengadilan telah sampai
pada kesimpulan bahwa Organisasi ini (PBB) adalah Badan Hukum Internasional.

Organisasi[sunting | sunting sumber]

Sistem PBB berdasarkan lima organ utama (sebelumnya enam—Dewan Perwalian dihentikan operasinya
pada tahun 1994, setelah kemerdekaan Palau, satu-satunya wilayah perwalian PBB yang tersisa) [14]; Majelis Umum,
Dewan Keamanan, Dewan Ekonomi, dan Dewan Sosial (ECOSOC), Sekretariat, dan Mahkamah Internasional.
Lima dari enam organ utama Perserikatan Bangsa-Bangsa terletak di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa
berkedudukan di wilayah internasional di kota New York. Mahkamah Internasional berkedudukan di Den Haag,
sementara lembaga-lembaga besar lainnya berbasis di kantor PBB di Jenewa, Wina, dan Nairobi. Lembaga PBB
lainnya tersebar di seluruh dunia.

Enam bahasa resmi PBB, yang digunakan dalam pertemuan antar pemerintah, dan pembuatan dokumen-
dokumen, adalah Arab, Tionghoa, Inggris, Perancis, Rusia, dan Spanyol. Sekretariat, dan Dewan Keamanan
menggunakan dua bahasa kerja, bahasa Inggris, dan Perancis, sedangkan Majelis Umum menggunakan tiga bahasa
kerja, bahasa Inggris, Perancis, dan Spanyol. [15] Empat dari bahasa resmi adalah bahasa nasional dari anggota tetap
Dewan Keamanan (Britania Raya, dan Amerika Serikat masing-masing menggunakan bahasa Inggris sebagai
bahasa resmi secara de facto), Spanyol, dan Arab adalah bahasa dari dua blok terbesar bahasa resmi di luar dari
anggota permanen (Spanyol merupakan bahasa resmi di 20 negara, sedangkan Arab di 26). Lima dari bahasa resmi
dipilih ketika PBB didirikan; Arab ditambahkan kemudian pada tahun 1973. Editorial PBB Manual menyatakan
bahwa standar untuk dokumen-dokumen bahasa Inggris adalah menggunakan Bahasa Inggris dari Inggris (British-
English) dalam Ejaan Oxford, standar penulisan Bahasa Tionghoa menggunakan Hanzi sederhana, sebelumnya
menggunakan Hanzi tradisional sampai pada tahun 1971 ketika representasi PBB untuk "Tiongkok" berubah dari
Republik Tiongkok ke Republik Rakyat Tiongkok.

Majelis Umum adalah majelis permusyawaratan utama Perserikatan Bangsa-Bangsa. Terdiri dari semua
negara anggota PBB, majelis bertemu setiap tahun di bawah pimpinan yang dipilih dari negara-negara anggota.
Selama periode dua minggu awal setiap sesi, semua anggota memiliki kesempatan untuk berpidato di hadapan
majelis. Biasanya Sekretaris Jenderal melakukan pidato pertama, diikuti oleh pimpinan dewan. Sidang pertama
diadakan pada tanggal 10 Januari 1946 di Westminster Central Hall di London, dan dihadiri oleh wakil dari 51
negara.Ketika Majelis Umum mengadakan pemilihan pada masalah-masalah penting, minimal diperlukan dua
pertiga suara dari seluruh anggota yang hadir. Contoh masalah penting ini termasuk: rekomendasi tentang
perdamaian, dan keamanan; pemilihan anggota untuk badan PBB; pemasukan, suspensi, dan pengusiran anggota;
dan hal-hal anggaran. Sedang masalah-masalah lain yang ditentukan cukup oleh suara mayoritas. Setiap negara
anggota memiliki satu suara. Selain hal-hal persetujuan anggaran, resolusi tidak mengikat pada anggota. Majelis
dapat membuat rekomendasi mengenai setiap masalah dalam lingkup PBB, kecuali masalah perdamaian, dan
keamanan yang berada di bawah pertimbangan Dewan Keamanan.

Dapat dibayangkan, dengan struktur satu negara memiliki satu suara maka dapat terjadi negara-negara yang
mewakili dari hanya delapan persen populasi mampu meloloskan resolusi dengan suara dua-pertiga (lihat Daftar
negara menurut jumlah penduduk). Namun, karena resolusi ini tidak lebih dari sekadar rekomendasi, sulit
dibayangkan situasi dimana ketika rekomendasi dari delapan persen populasi dunia akan diikuti oleh sembilan
puluh dua persen lainnhya, jika mereka semua menolak resolusi tersebut.

Ruangan Dewan Keamanan PBB

Dewan Keamanan ditugaskan untuk menjaga perdamaian, dan keamanan antar negara. [16] Jika organ-organ
lain dari PBB hanya bisa membuat 'rekomendasi' untuk pemerintah negara anggota, Dewan Keamanan memiliki
kekuatan untuk membuat keputusan yang mengikat bahwa pemerintah negara anggota telah sepakat untuk
melaksanakan, menurut ketentuan Piagam Pasal 25. [17] Keputusan Dewan dikenal sebagai Resolusi Dewan
Keamanan PBB.Dewan Keamanan terdiri dari 15 negara anggota, yang terdiri dari 5 anggota tetap—Tiongkok,
Prancis, Rusia, Inggris, dan Amerika Serikat—dan 10 anggota tidak tetap, saat ini, Bosnia dan Herzegovina, Brasil,
Kolombia, Gabon, Jepang, Jerman, India, Lebanon, Nigeria, Portugal, dan Afrika Selatan.[18] Lima anggota tetap
memegang hak veto terhadap resolusi substantif tetapi tidak prosedural, dan memungkinkan anggota tetap untuk
memblokir adopsi tetapi tidak berkuasa untuk memblokir perdebatan resolusi tidak dapat diterima untuk itu.
Sepuluh kursi sementara diadakan selama dua tahun masa jabatan dengan negara-negara anggota dipilih oleh
Majelis Umum secara regional. Presiden Dewan Keamanan diputar secara abjad setiap bulan.

Sekretariat[sunting | sunting sumber]


Artikel utama untuk bagian ini adalah: Sekretariat Perserikatan Bangsa-Bangsa

Gedung Sekretariat PBB di markas PBB di New York City.

Sekretariat PBB dipimpin oleh seorang Sekretaris Jenderal PBB, dibantu oleh suatu staf pegawai sipil
internasional dari seluruh dunia. Tugas utama seorang Sekretaris-Jenderal adalah menyediakan penelitian,
informasi, dan fasilitas yang diperlukan oleh badan-badan PBB untuk pertemuan mereka. Dia juga membawa tugas
seperti yang diperintahkan oleh Dewan Keamanan PBB, Majelis Umum PBB, Dewan Ekonomi, dan Sosial PBB,
dan badan PBB lainnya. Piagam PBB menjelaskan bahwa staf yang akan dipilih oleh penerapan "standar tertinggi
efisiensi, kompetensi, dan integritas," dengan memperhatikan pentingnya merekrut luas secara geografis.Piagam
menetapkan bahwa staf tidak akan meminta atau menerima instruksi dari otoritas lain selain PBB. Setiap negara
anggota PBB diperintahkan untuk menghormati karakter internasional dari Sekretariat, dan tidak berusaha untuk
memengaruhi para stafnya. Sekretaris Jenderal sendiri bertanggung jawab untuk pemilihan staf.

Tugas Sekretaris-Jenderal termasuk membantu menyelesaikan sengketa internasional, administrasi operasi


penjaga perdamaian, menyelenggarakan konperensi internasional, mengumpulkan informasi tentang pelaksanaan
keputusan Dewan Keamanan, dan konsultasi dengan pemerintah anggota mengenai berbagai inisiatif. Sekretariat
kunci kantor di daerah ini termasuk Kantor Koordinator Urusan Kemanusiaan, dan Departemen Operasi Penjaga
Perdamaian. Sekretaris-Jenderal dapat membawa kepada perhatian Dewan Keamanan setiap masalah yang,
menurut nya, bisa mengancam perdamaian, dan keamanan internasional.

Sekretaris Jenderal[sunting | sunting sumber]


Artikel utama untuk bagian ini adalah: Sekretaris Jenderal PBB

Sekretaris Jenderal saat ini, Ban Ki-moon dari Korea Selatan.

Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris Jenderal PBB, yang bertindak sebagai juru bicara de facto dan
pemimpin PBB. Sekretaris Jenderal saat ini Ban Ki-moon, yang mengambil alih dari Kofi Annan pada tahun 2007,
dan akan memenuhi syarat untuk pengangkatan kembali ketika masa jabatan pertamanya berakhir pada tahun 2011.
[19]
Dibayangkan oleh Franklin D. Roosevelt sebagai "moderator dunia", posisi ini ditetapkan dalam Piagam PBB
sebagai "kepala pegawai administrasi" organisasi, [20] tetapi Piagam juga menyatakan bahwa Sekretaris Jenderal
dapat membawa ke perhatian Dewan Keamanan "setiap masalah yang menurut pendapatnya dapat mengancam
pemeliharaan perdamaian dan keamanan internasional" [21], memberikan ruang lingkup yang lebih besar untuk posisi
aksi di panggung dunia. Posisi ini telah berkembang menjadi peran ganda dari administrator organisasi PBB, dan
seorang diplomat, dan mediator menangani yang sengketa antara negara-negara anggota dan menemukan
konsensus dalam menangani isu-isu global.Sekretaris Jenderal diangkat oleh Majelis Umum, setelah
direkomendasikan oleh Dewan Keamanan, setiap anggota yang dapat memveto [22], dan Majelis Umum secara
teoritis dapat mengabaikan rekomendasi Dewan Keamanan jika suara mayoritas tidak tercapai, meskipun smapai
sekarang hal ini tidak terjadi. Pada 1996, Dewan Keamanan mengadopsi seperangkat pedoman untuk proses seleksi
yang dicetuskan oleh Duta Permanen Indonesia untuk PBB pada waktu itu, Nugroho Wisnumurti. Pedoman
Wisnumurti (Wisnumurti Guidelines) telah mempengaruhi proses seleksi, termasuk penggunaan surat suara
berkode warna untuk memilih kandidat. [23] Tidak ada kriteria khusus untuk jabatan tersebut, tetapi selama bertahun-
tahun, telah diterima bahwa jabatan itu bisa dijabat untuk jangka satu atau dua dari lima tahun, dan akan diangkat
pada dasar rotasi geografis, dan bahwa Sekretaris-Jenderal tidak berasal dari salah satu lima negara anggota tetap
Dewan Keamanan.[24]

Sekretaris-Jenderal PBB[25]

No. Nama Asal negara Mulai menjabat Selesai menjabat Catatan

10 November
1 Trygve Lie  Norwegia 2 Februari 1946 Mundur
1952

18 September Meninggal sewaktu


2 Dag Hammarskjöld  Swedia 10 April 1953
1961 menjabat

30 November
3 U Thant  Burma 1 Januari 1972 Sekjen pertama dari Asia
1961

4 Kurt Waldheim  Austria 1 Januari 1972 1 Januari 1982

Sekjen pertama dari


5 Javier Pérez de Cuéllar  Peru 1 Januari 1982 1 January 1992
Amerika

Sekjen pertama dari


6 Boutros Boutros-Ghali  Mesir 1 Januari 1992 1 Januari 1997
Afrika

7 Kofi Annan  Ghana 1 Januari 1997 1 Januari 2007

8 Ban Ki-moon  Korea Selatan 1 Januari 2007 Petahana

Mahkamah Internasional[sunting | sunting sumber]

Istana Perdamaian, markas Mahkamah Internasional di Den Haag, Belanda.

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Mahkamah Internasional


Pengadilan Internasional (ICJ), yang terletak di Den Haag, Belanda, adalah badan peradilan utama Perserikatan
Bangsa-Bangsa. Didirikan pada tahun 1945 oleh

Piagam PBB, Pengadilan mulai bekerja pada tahun 1946 sebagai penerus ke Mahkamah Tetap Kehakiman
Internasional. Statuta Mahkamah Internasional, mirip dengan pendahulunya, adalah dokumen utama yang
merupakan konstitusional, dan mengatur Pengadilan.Hal ini didasarkan di Istana Perdamaian di Den Haag,
Belanda, berbagi gedung dengan Akademi Hukum Internasional Den Haag, pusat swasta untuk studi hukum
internasional. Beberapa saat hakim Pengadilan adalah baik alumni atau anggota fakultas mantan Academy.
Tujuannya adalah untuk mengadili sengketa antara negara. Pengadilan telah mendengar kasus-kasus yang berkaitan
dengan kejahatan perang, campur tangan negara ilegal, dan pembersihan etnis, antara lain, dan terus untuk
mendengar kasus-kasus.Sebuah pengadilan yang terkait, Mahkamah Pidana Internasional (ICC), mulai beroperasi
pada tahun 2002 melalui diskusi internasional yang diprakarsai oleh Majelis Umum. Ini adalah pengadilan
internasional pertama tetap dikenakan dengan mencoba mereka yang melakukan kejahatan yang paling serius di
bawah hukum internasional, termasuk kejahatan perang, dan genosida. ICC secara fungsional independen dari PBB
dalam hal personel, dan pendanaan, tetapi beberapa pertemuan badan ICC yang mengatur, Majelis Negara Pihak
pada Statuta Roma, diadakan di PBB. Ada "hubungan perjanjian" antara ICC dan PBB yang mengatur bagaimana
kedua lembaga menganggap satu sama lain secara sah.

Dewan Ekonomi dan Sosial[sunting | sunting sumber]

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Dewan Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa-Bangsa

Dewan Ekonomi, dan Sosial (ECOSOC) membantu Majelis Umum dalam mempromosikan kerjasama
ekonomi, dan sosial internasional, dan pembangunan. ECOSOC memiliki 54 anggota, yang semuanya dipilih oleh
Majelis Umum untuk masa jabatan tiga tahun. Presiden dipilih untuk jangka waktu satu tahun, dan dipilah di antara
kekuatan kecil atau menengah yang berada di ECOSOC. ECOSOC bertemu sekali setahun pada bulan Juli untuk
sesi empat minggu. Sejak tahun 1998, ia telah mengadakan pertemuan lain setiap bulan April dengan menteri
keuangan yang menduduki komite kunci dari Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF). Dilihat terpisah
dari badan-badan khusus yang ia koordinasi, fungsi ECOSOC mencakup pengumpulan informasi, menasihati
negara anggota, dan membuat rekomendasi. Selain itu, ECOSOC mempunyai posisi yang baik untuk memberikan
koherensi kebijakan, dan mengkoordinasikan fungsi tumpang tindih dari badan anak PBB dan dalam peran-peran
inilah ECOSOC yang paling aktif.

Ada banyak organisasi, dan badan-badan PBB yang berfungsi untuk bekerja pada isu-isu tertentu. Beberapa
lembaga yang paling terkenal adalah Badan Energi Atom Internasional, Organisasi Pangan dan Pertanian,
UNESCO (Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa), Bank Dunia
dan Organisasi Kesehatan Dunia.Hal ini melalui badan-badan PBB yang melakukan sebagian besar pekerjaan
kemanusiaan. Contohnya termasuk program vaksinasi massal (melalui WHO), menghindari kelaparan, dan gizi
buruk (melalui karya WFP) dan perlindungan masyarakat rentan, dan pengungsi (misalnya, oleh UNHCR).Piagam
PBB menyatakan bahwa setiap organ utama PBB dapat membangun berbagai badan khusus untuk memenuhi
tugasnya.

Lembaga khusus PBB

No. Akronim Bendera Lembaga Pusat Kepala Berdiri

Organisasi Pangan dan José Graziano


1 FAO Roma, Italia 1945
Pertanian da Silva

Badan Tenaga Atom Yukiya


2 IAEA Wina, Austria 1957
Internasional Amano

Organisasi Penerbangan Sipil Montreal, Raymond


3 ICAO 1947
Internasional Kanada Benjamin

4 IFAD Dana Internasional untuk Roma, Italia Kanayo F. 1977


Nwanze
Pengembangan Pertanian

1946
5 ILO Organisasi Buruh Internasional Jenewa, Swiss Guy Ryder
(1919)

Organisasi Maritim London,


6 IMO Koji Sekimizu 1948
Internasional Britania Raya

Washington, Christine 1945


7 IMF Dana Moneter Internasional
D.C., AS Lagarde (1944)

Uni Telekomunikasi Hamadoun 1947


8 ITU Jenewa, Swiss Touré
Internasional (1865)

Organisasi Pendidikan,
9 UNESCO Keilmuan, dan Kebudayaan Paris, Perancis Irina Bokova 1946
PBB

Organisasi Pengembangan
Kandeh
10 UNIDO Industri Perserikatan Bangsa- Wina, Austria 1967
Yumkella
Bangsa

Madrid,
11 UNWTO Organisasi Pariwisata Dunia Taleb Rifai 1974
Spanyol

Edouard 1947
12 UPU Kesatuan Pos Sedunia Bern, Swiss Dayan (1874)

Washington, Jim Yong 1945


13 WB Bank Dunia
D.C., AS Kim (1944)

Program Ertharin
14 WFP Program Pangan Dunia Roma, Italia 1963
Pangan Dunia Cousin

Margaret
15 WHO Organisasi Kesehatan Dunia Jenewa, Swiss Chan 1948

Organisasi Hak atas Kekayaan


16 WIPO Jenewa, Swiss Francis Gurry 1974
Intelektual Dunia

Alexander 1950
17 WMO Organisasi Meteorologi Dunia Jenewa, Swiss Bedritsky (1873)

Negara anggota[sunting | sunting sumber]


Artikel utama untuk bagian ini adalah: Daftar anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa

Dengan penambahan Sudan Selatan pada tanggal 14 Juli 2011, saat ini ada 193 negara anggota Perserikatan
Bangsa-Bangsa, termasuk semua negara yang menyatakan kemerdekaannya masing-masing, dan diakui
kedaulatannya secara internasional, kecuali Vatikan (Tahta Suci, yang memegang kedaulatan atas Vatikan, adalah
pengamat permanen).[26]

Piagam PBB menguraikan aturan untuk keanggotaan:

1. Keanggotaan di PBB terbuka untuk semua negara cinta damai lainnya yang menerima kewajiban yang
termuat dalam Piagam ini dan, menurut penilaian Organisasi, mampu, dan mau melaksanakan kewajiban-
kewajiban ini.
2. Penerimaan dari negara tersebut kepada keanggotaan di PBB akan dipengaruhi oleh keputusan Majelis
Umum atas rekomendasi Dewan Keamanan.[27]

Kelompok 77[sunting | sunting sumber]

Kelompok 77 di PBB merupakan koalisi longgar dari negara-negara berkembang, yang dirancang untuk
mempromosikan kepentingan kolektif ekonomi anggotanya, dan menciptakan kemampuan bernegosiasi bersama di
PBB yang disempurnakan. Ada 77 anggota pendiri organisasi, namun organisasi akhirnya diperluas menjadi 130
negara anggota. Kelompok ini didirikan pada tanggal 15 Juni 1964 oleh "Deklarasi Bersama Tujuh puluh Tujuh
Negara" yang dikeluarkan pada Konferensi PBB tentang Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD). Pertemuan
pertama dilaksanakan di Aljir pada tahun 1967, dimana Piagam Aljir diadopsi, dan dasar untuk struktur
kelembagaan permanen dimulai.

Tujuan Lain[sunting | sunting sumber]

Pemeliharaan perdamaian dan keamanan[sunting | sunting sumber]

Misi penjaga perdamaian PBB sampai dengan tahun 2009. Biru tua menandakan misi yang sedang berlangsung,
sedangkan biru muda menandakan misi yang lalu.

PBB, setelah disetujui oleh Dewan Keamanan, mengirim pasukan penjaga perdamaian ke daerah dimana konflik
bersenjata baru-baru ini berhenti atau berhenti sejenak untuk menegakkan persyaratan perjanjian perdamaian, dan
untuk mencegah pejuang dari kedua belah pihak melanjutkan permusuhan. Karena PBB tidak memelihara militer
sendiri, pasukan perdamaian secara sukarela disediakan oleh negara-negara anggota PBB. Pasukan, juga disebut
"Helm Biru", yang menegakkan kesepakatan PBB, diberikan Medali PBB, yang dianggap dekorasi internasional
bukan dekorasi militer. Pasukan penjaga perdamaian secara keseluruhan menerima Hadiah Nobel Perdamaian pada
tahun 1988.[28]

Para pendiri PBB telah mempertimbangkan bahwa organisasi itu akan bertindak untuk mencegah konflik antara
negara, dan membuat perang pada masa depan tidak mungkin, namun pecahnya Perang Dingin membuat perjanjian
perdamaian sangat sulit karena pembagian dunia ke dalam kamp-kamp yang bermusuhan. Menyusul akhir Perang
Dingin, ada seruan baru bagi PBB untuk menjadi agen untuk mencapai perdamaian dunia, karena ada beberapa
lusin konflik berkelanjutan yang terus berlangsung di seluruh dunia.

Sebuah studi tahun 2005 oleh RAND Corp menyatakan PBB sukses di dua dari tiga upaya perdamaian. Ini
dibandingkan dengan upaya pembangunan bangsa orang-orang dari Amerika Serikat, dan menemukan bahwa tujuh
dari delapan kasus PBB damai, dibandingkan dengan empat dari delapan kasus AS damai. [29] Juga pada tahun 2005,
Laporan Keamanan Manusia mendokumentasikan penurunan jumlah perang, genosida, dan pelanggaran HAM
sejak akhir Perang Dingin, dan bukti, meskipun tidak langsung, bahwa aktivisme internasional-kebanyakan
dipelopori oleh PBB-telah menjadi penyebab utama penurunan konflik bersenjata sejak akhir Perang Dingin. [30]
Situasi di mana PBB tidak hanya bertindak untuk menjaga perdamaian, tetapi juga kadang-kadang campur tangan
termasuk Perang Korea (1950-1953), dan otorisasi intervensi di Irak setelah Perang Teluk Persia di 1990.

PBB juga dikkritik untuk hal-hal yang dirasakan sebagai kegagalan. Dalam banyak kasus, negara-negara anggota
telah menunjukkan keengganan untuk mencapai atau melaksanakan resolusi Dewan Keamanan, sebuah masalah
yang berasal dari sifat PBB sebagai organisasi antar pemerintah—dilihat oleh beberapa orang sebagai hanya sebuah
asosiasi dari 192 negara anggota yang harus mencapai konsensus, bukan sebuah organisasi independen.
Perselisihan dalam Dewan Keamanan tentang aksi militer, dan intervensi dipandang sebagai kegagalan untuk
mencegah Genosida Rwanda 1994, gagal untuk menyediakan bantuan kemanusiaan, dan campur tangan dalam
Perang Kongo Kedua, gagal untuk campur tangan dalam pembantaian Srebrenica tahun 1995, dan melindungi
pengungsi surga dengan mengesahkan pasukan penjaga perdamaian ke menggunakan kekuatan, kegagalan untuk
memberikan makanan untuk orang kelaparan di Somalia, kegagalan untuk melaksanakan ketentuan-ketentuan
resolusi Dewan Keamanan yang berhubungan dengan konflik Israel-Palestina, dan terus gagal untuk mencegah
genosida atau memberikan bantuan di Darfur. pasukan penjaga perdamaian PBB juga telah dituduh melakukan
pemerkosaan anak, pelecehan seksual atau menggunakan pelacur selama misi penjaga perdamaian, dimulai pada
tahun 2003, di Kongo[31], Haiti[32], Liberia, Sudan[33], Burundi dan Pantai Gading.[34] Pada tahun 2004, mantan Duta
Besar Israel untuk PBB Dore Gold mengkritik apa yang disebutnya relativisme moral milik organisasi dalam
menghadapi (dan sesekali mendukung) genosida dan terorisme yang terjadi di antara kejelasan moral antara periode
pendirian, dan hari ini. Gold juga khusus menyebutkan undangan Yasser Arafat tahun 1988 untuk berbicara dengan
Majelis Umum sebagai titik yang rendah dalam sejarah PBB.

Selain perdamaian, PBB juga aktif dalam mendorong perlucutan senjata. Per

 
7.
 
Pengiriman PKD dibawah bendera PBB menunjukkan komitmen kuat bangsa Indonesia sebagai bangsa yang cinta
damai. 8.
 
Indonesia menyatakan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945. Mesir segera mengadakan sidang menteri
luar negeri negara-negara Liga Ararb pada 18 Nove,ber 1946. mereka menetapkan tentang pengakuan kemerdekaan
RI sebagai negara merdeka dan berdaulat penuh. Pengakuan tersebut adalah pengakuan De Jure menurut hukum
internasional. 9.
 
Pada tahun 2013 lalu, Indonesia berhasil terpilih sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB pada
pemilihan yang dilakukan Majelis Hukum PBB melalui  pemungutan suara dengan perolehan 158 suara dukungan
dari keseluruhan 192 negara anggota yang memiliki hak pilih. Selain peran penting yang diberikan Indonesia pada
PBB, peran penting Indonesia juga diberikan pada keberlangsungan organisasi se-asia ternggara yakni ASEAN.
ASEAN (Association of Southeast Asian Nation) sendiri merupakan sebuah organisasi dari negara-negara di
kawasan Asia Tenggara, yang didirikan di Bangkok pada tanggal 8 Agustus 1967 melalui Deklarasi Bangkok.
Organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan  pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan
kebudayaan Negara-negara anggotanya, serta memajukan perdamaian di tingkat regionalnya. Adapun, peranan
Indonesia dalam ASEAN yang sangat besar tersebut diantaranya sebagai berikut : 1.
 
Indonesia merupakan salah satu negara pemrakarsa berdirinya ASEAN pada tanggal 8 Agustus 1967. 2.
 
Indonesia berusaha membantu pihak-pihak yang bersengketa untuk mencari  penyelesaian dalam masalah Indocina.
Indonesia berpendapat bahwa penyelesaian Indocina secara keseluruhan dan Vietnam khususnya sangat penting
dalam menciptakan stabilitas di kawasan Asia Tenggara. Pada tanggal 15-17 Mei 1970 di Jakarta diselenggarakan
konferensi untuk membahas penyelesaian pertikaian Kamboja. Dengan demikian Indonesia telah berusaha
menyumbangkan jasa-jasa  baiknya untuk mengurangi ketegangan-ketegangan dan konflik-konflik bersenjata di
Asia Tenggara. 3.
 
Indonesia sebagai penyelenggara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pertama ASEAN yang berlangsung di
Denpasar, Bali pada tanggal 23-24 Februari 1976.
 
4.
 
Pada tanggal 7 Juni 1976 Indonesia ditunjuk sebagai tempat kedudukan Sekretariat Tetap ASEAN dan sekaligus
ditunjuk sebagai Sekretaris Jendral Pertama adalah Letjen. H.R. Dharsono yang kemudia digantikan oleh Umarjadi
Njotowijono. 5.
 
Indonesia menjadi tempat pembuatan pupuk se-ASEAN, tepatnya di Aceh yang nantinya akan digunakan negara-
negara ASEAN, otomatis Indonesia mendapatkan keuntungan dan juga bisa mengurangi pengangguran di
Indonesia. 6.
 
Mengikuti kerja sama regional seperti ini maka akan lebih dihormati negara lain, seperti hanya kerja sama regional
yang di Eropa ataupun Timur Tengah, lebih-lebih kalau ASEAN kuar dimata Internasional (sayangnya di
Internasional ASEAN kurang dipandang) 7.
 
AL-TNI sering melakukan latihan bersama dengan Singapura sehingga akan membuktikan pada dunia bahwa
militer Indonesia masih kuat, dan Indonesia pun melakukan perjanjian Ekstradisi disemua negara ASEAN,
walaupun agak lama untuk mendekati Singapura. 8.
 
Pada KTT ASEAN ke-9 tanggal 7-8 Oktober 2003 di Bali, Indonesia mengusulkan  pembentukan komunitas
ASEAN (
 Asean Community
). Komunitas ini mencakup  bidang keamanan, sosial
 – 
 kebudayaan, dan ekonomi. 9.
 
Pada tahun 2004 Indonesia menjadi negara yang memimpin ASEAN. Selama memimpin, Indonesia
menyelenggarakan serangkaian pertemuan. Diantara pertemuan itu adalah pertemuan Tingkat Menteri ASEAN (
 Asean Ministerial Meeting 
), Forum Kawasan ASEAN (
 Asean Regional Forum
), Pertemuan Kementrian Kawasan mengenai penanggulangan terorisme, dan beberapa pertemuan lainnya. 10.
 
Menjadi tuan rumah pertemuan khusus pasca gempa bumi dan tsunami pada Januari 2005. pertemuan ini bertujuan
untuk membicarakan tindakan-tindakan mengatasi  bencana tsunami pada 26 Desember 2004. 11.
 
Pada bulan Agustus 2007 diresmikan Asean Forum 2007 di Jakarta. Forum ini diselenggarakan untuk mendukung
terwujudnya Komunitas Asean 2015 diselenggarakan dalam rangka memperingati hari jadi ASEAN ke-40 12.
 
Pada KTT Asean ke 19 tanggal 17-19 November 2011 Indonesia kembali menjadi tuan rumah, salah satu catatan
penting peran Indonesia dalam Asean adalah kesepakatan Kawasan Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara atau
Southeast Asia  Nuclear Weapon Free Zone (SEANWFZ). Traktat yang sebelumnya sudah disusun di Bangkok,
Thailand akhirnya bisa diratifikasi selama Indonesia menjadi Ketua ASEAN. Lewat traktat ini, negara-negara
anggota berkewajiban untuk tidak
 
mengembangkan, memproduksi, atapun membeli, mempunyai atau menguasai senjata nuklir. Itulah peranan
Negara Indonesia dalam organisasi PBB maupun ASEAN. Kita sebaai warga Negara Indonesia patut berbangga
atas pencapaian negara kita, dan selayaknya kita dapat meneruskan perjuangan para pendahulu kita agar dapat tetap
bahkan lebih berperan aktif dalam organisasi PBB maupun ASEAN. Sehingga, kedaulatan maupun eksistensi
Negara Indonesia dapat tetap diakui di Asia Tenggara maupun di Dunia.

Anda mungkin juga menyukai