ASEAN
KELOMPOK :
DEPA
PILIA
NURHAYATI
KATA PENGANTAR...........................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................
1.1 Latar Belakang Masalah...............................................................................
1.2 Kerangka Masalah........................................................................................
1.3 Tujuan dan maksud penyusunan masalah....................................................
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................
2.1Sejarah berdirinya ASEAN................................................................................
2.2 Prinsip-prinsip ASEAN.....................................................................................
2.3Simbol dan arti dari logo ASEAN......................................................................
2.4Tujuan berdirinya ASEAN ................................................................................
2.5Tujuan dibentuknya Piagam Asean (Asean Chartered)....................................
2.6Struktur dalam ASEAN.....................................................................................
2.7Sistem pelaksanaan ASEAN.............................................................................
2.8Prospek ke depan ASEAN................................................................................
BAB III PENUTUP...............................................................................................
3.1 Kesimpulan................................................................................................
3.2 Saran..........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) yang pada awal pembentukannya
pada tahun 1967, lebih ditujukan pada kerjasama yang berorientasi politik untuk mencapai
perdamaian dan keamanan di kawasan Asia Tenggara, dalam perjalanannya berubah menjadi
kerjasama regional dengan memperkuat semangat stabilitas ekonomi dan sosial di kawasan
Asia Tenggara, antara lain melalui percepatan pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan
budaya dengan tetap memperhatikan kesetaraan dan kemitraan, sehingga menjadi landasan
untuk terciptanya masyarakat yang sejahtera dan damai. ASEAN yang resmi terbentuk pada
tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand adalah merupakan kerjasama regional
didirikan oleh lima negara di kawasan Asia Tenggara yaitu; Filipina, Indonesia, Malaysia,
Singapura dan Thailand berdasarkan kesepakatan ”Deklarasi Bangkok” yang ditanda tangani
secara bersama-samadan isinya sebagai berikut :
”Membentuk suatu landasan kokoh dalam meningkatkan kerjasama regional di
kawasan Asia Tenggara dengan semangat keadilan dan kemitraaan dalam rangka
menciptakan perdamaian, kemajuan dan kemakmuran kawasan.”
Sejak awal didirikan ASEAN bercita-cita mewujudkan Asia Tenggara
bersatusehingga keanggotaan ASEAN terus mengalami perluasan menjadi sepuluh
negaraanggota yaitu Filipina, Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Brunei
Darussalamtahun 1984, Vietnam tahun 1995, Laos tahun 1997, Myanmar tahun 1997,
danCambodia tahun 1999. Pada saat yang bersamaan kawasan Asia Tenggara menghadapi
persoalan-persoalan baru yang muncul baik secara internal maupun eksternal.
1.2 Kerangka Permasalahan
Dari uraian latar belakang tersebut di atas dapat dirumuskan permasalahan
1. Bagaimana sejarah berdirinya ASEAN ?
2. Apa prinsip-prinsip ASEAN ?
3. Apa Simbol dan arti dari logo ASEAN ?
4. Apa saja tujuan berdirinya ASEAN ?
5. Apa Tujuan dibentuknya Piagam Asean (Asean Chartered) ?
6. Bagaimana struktur dalam ASEAN ?
7. Bagaimana sistem pelaksanaan ASEAN ?
8. Apa prospek ke depan ASEAN ?
1.3 Tujuan dan Maksud Penyusunan Masalah
1. Untuk mengetahui sejarah berdirinya ASEAN.
2. Untuk mengetahui prinsip-prinsip ASEAN.
3. Untuk mengenal simbol dan arti dari Logo ASEAN.
4. Untuk mengetahui tujuan berdirinya ASEAN.
5. Untuk mengetahui apa saja tujuan dari Piagam ASEAN.
6. Mengetahui struktur keorganisasian dalam ASEAN.
7. Mengetahui proses pelaksanaan ASEAN.
8. Mengetahui prospek ke depan dari ASEAN.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 SEJARAH BERDIRINYA ASEAN
ASEAN adalah kepanjangan dari Association of South East Asia Nations. ASEAN
disebut juga sebagai Perbara yang merupakan singkatan dari Perhimpunan Bangsa-Bangsa
Asia Tenggara. Gedung sekretarian ASEAN berada di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan,
Indonesia. ASEAN didirikan tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok. ASEAN diprakarsai oleh 5
menteri luar negeri dari wilayah Asia Tenggara, yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina
dan Singapura
1. Perwakilan Indonesia : Adam Malik
2. Perwakilan Malaysia : Tun Abdul Razak
3. Perwakilan Thailand : Thanat Koman
4. Perwakilan Filipina : Narcisco Ramos
5. Perwakilan Singapura : S. Rajaratnam
Logo ASEAN membawa arti ASEAN yang stabil, aman, bersatu dan dinamik. Warna logo
ada 4 yaitu biru, merah, putih dan kuning. Warna tersebut merupakan warna utama lambang
negara-negara ASEAN. Warna biru melambangkan keamanan dan kestabilan. Merah
bermaksud semangat dan dinamisme sedangkan putih menunjukkan ketulenan dan kuning
melambangkan kemakmuran. Sepuluh tangkai padi melambangkan cita-cita pelopor
pembentuk ASEAN di Asia Tenggara, yaitu bersatu dan bersahabat. Bulatan melambangkan
kesatuan ASEAN. \
Anggota-anggota Asean
Anggota ASEAN yang dulunya hanya lima negara di Asia tenggara, sekarang telah menjadi
sepuluh negara, yaitu sebagai berikut
Bisa dikatakan saat ini anggota ASEAN adalah hampir semua negara wilayah asia tenggara,
kecuali Timor leste dan papua nugini
Alasan Mengapa negara Timor Leste belum bergabung ?
Seperti yang telah kita tahu bahwa Timor Leste dulunya adalah negara bagian dari Republik
Indonesia. oleh ASEAN saat ini negara Timor Lestes mendapat status pemerhati dalam
Asean, setelah mendapat banyak protes dari negara negara Anggota ASEAn yang tidak
mendukung Timor leste untuk masuk menjadi anggota ASEAN, yang berdasar rasa hormat
kepada negara Indonesia.
Sejak restorasi kemerdekaan Timor-Leste pada Mei 2002, ASEAN telah banyak membantu
Timor-Leste. Timor-Leste telah diundang untuk hadir dalam beberapa pertemuan ASEAN.
Meskipun begitu, Timor-Leste masih tetap berstatus observer. Mantan Menlu Timor Leste
yang sekarang menjadi Presiden, Ramos Horta, pernah menyatakan tidak berminat menjadi
anggota ASEAN, karena Timor-Leste dinilai bukan negara Asia (Tenggara), melainkan
negara Pasifik atau Australia. Berbeda dengan rekannya Xanana Gusmao yang menyatakan
bahwa akan lebih menguntungkan bagi Timor Leste apabila berafiliasi dengan ASEAN
dibandingkan dengan apabila bergabung dengan Pacific Islands Forum.
Perkembangan terakhir mengindikasikan bahwa Timor-Leste sangat berminat untuk menjadi
anggota ASEAN. Bahkan Pemerintah Timor-Leste melalui Kementerian Luar Negerinya
telah menargetkan bahwa Timor-Leste akan menjadi anggota ASEAN pada tahun 2012, hal
ini sangat didukung oleh pemerintah Indonesia juga negara-negara anggota ASEAN lainnya
seperti Filipina, Malaysia, Thailand, Singapura dan lain-lain. Hal ini dapat dilihat bahwa
Pemerintah Timor-Leste juga telah membuka Sekretariat Nasional ASEAN di Dili pada awal
bulan Februari 2009, dimana sekretariat ini akan berfungsi untuk mempersiapkan tahapan-
tahapan menjadi keanggotaan ASEAN.
Tugas dari sekretariat ASEAN pada saat ini adalah selain bertanggung jawab atas
pelaksanaan tugas-tugas yang ditetapkan oleh Sidang Tahunan para Menteri Luar Negeri dan
Standing Committee juga juga bertugas menyelaraskan, memperlancar serta memonitor
kemajuan pelaksanaan kegiatan ASEAN dan bertindak sebagai badan administrative untuk
membantu peningkatan implementasi secara efektif proyek-proyek dan kegiatan-kegiatan
ASEAN.
Secretariat ASEAN juga berfungsi sebagai jalur komunikasi resmi antara ASEAN dengan
organisasi-organisasiregional/Internasional.Perkembangan ASEAN.Berdasarkan Deklarasi
Bangkok tanggal 8 Agustus 1967 sebenarnya latar belakang pembentukan ASEAN, adalah
bersifat politik, seperti terlihat dalam konsideran Deklarasi sebagai berikut :
Mengingat :
Bahwa Negara Asia Tenggaralah yang sama-sama bertanggung jawab untuk memperkuat
stabilitas ekonomi dan sosial budaya kawasan ini dan menjamin pembangunan nasional
mereka yang berlangsung secara damai dan progresif dan bahwa mereka telah bertekat untuk
menjaga stabilitas dan keamanan mereka dari campur tangan pihak luar dalam segala bentuk
manifestasinya demi memelihara identitas nasional mereka sesuai dengan cita-cita dan
aspirasi-aspirasi rakyat mereka.
Menyatakan :
bahwa semua pangkalan militer asing bersifat sementara dan hanya berada dengan
persetujuan Negara-negara yang bersangkutan serta tidak dimaksudkan untuk digunakan
secara langsung atau tidak langsung untuk melakukan subversi terhadap kemerdekaan dan
kebebasan nasional Negara-negara dikawasan ini atau merugikan proses pembangunan
nasional mereka yang berlangsung dengan tertib.
Pada KTT ASEAN di Bali tanggal 23-24 Februari telah ditandatangani 3 dokumen penting
yang berikut :
1. Daclaration of ASEAN Concord (Deklarasi Kesepakatan ASEAN).
2. Treaty of Amity and Cooperation in South east Asia (Perjanjian Persahabatan dan
Kerjasama di Asia Tenggara).
3. Agreement on the Establishment of ASEAN Secretariat (Perjanjian Pembentukan
ASEAN Sekretaria).
Dalam deklarasi kesepakatan ASEAN ditegaskan bahwa mereka terikat pada Deklarasi-
deklarasi Bandung, Bangkok, Kuala Lumpur serat piagam PBB dan berusaha untuk membina
perdamayan kemajuan, kemakmuran dan kesejahteraan rakyat negara-negara anggota serta
berikhtiar untuk memantapkan hasil-hasil ASEAN dan pemperluas kerjasama ASEAN dalam
bidang-bidang ekonomi, sosial, budaya dan politik.Sebagai kerangka kerjasama ASEAN
mereka menetapkan bidang kegiatan : politik, ekonomi, sosial, keamanan dan perbaikan
mekanisme ASEAN.
Sosial
1. Kerjasama dalam bidang pembangunan nasional, dengan menekankan pada
kesejahteraan golongan berpendapatan rendah dan penduduk pedesaan, melalui
perluasan kesempatan kerja yang produktif dengan pembayaran yang wajar.
2. Bantuan bagi ikut sertanya secara aktif semua sector dan lapisan masyarakat ASEAN
terutama kaum wanita dan pemuda, dalam usaha-usaha pembangunan.
3. Intensifikasi dan perluasan kerjasama yang telah ada dalam menanggulangi masalah
perkembangan penduduk didalam wilayah ASEAN dan dimana mungkin, menyusun
strategi baru dalam bekerjasama dengan badan-badan internasional yang bersangkutan.
4. Intensifikasi kerjasama antara Negara-negara anggota sebagaimana juga dengan badan-
badan internasional yang berhubungan dengan itu dalam pencegahan dan pemberantasan
penyalagunaan narkotika dan pengedaran obat bius secara tidak sah.
2. Kawasan Damai, Bebas Dan Netral (Zone Of Peace, Freedom And Neutrality
Declaration/ZOPFAN)
Pedoman pelaksanaan ZOPFAN dirumuskan lebih lanjut pada April 1972,sebagai berikut :
a. Observance of the Charter of the United Nations, the Declaration on the Promotionof
World Peace and Cooperation of the Bandung Declaration of 1955, the Bangkok
Declaration of 1967 and the Kuala Lumpur Declaration of 1971;
b. Mutual respect for the independence, sovereignty, equality, territorial integrity and
national identity of all nations within and without the region;
c. The right of every state to lead its national existence free from external
interference,subversion or coercion;
d. Non-interference in the internal affairs of zonal states;
e. Refraining from inviting or giving consent to intervention by external powers
indomestic or regional affairs of zonal states;
f. Settlement of differences or disputes by peaceful means in accordance with
theCharter of the United Nations;
g. Renunciation of the threat, or use of force in the conduct of international relations;
h. Refraining from the use of armed forces for any purposes in the conduct of
international relations except for individual or collective self-defence in
accordancewith the Charter of the United Nations;
i. Abstention from involvement in any conflict of powers outside the zone from
enteringinto any agreement which would be inconsistent with the objectives of the
zone
j. The absence of foreign military bases in the territories of zonal states
k. Prohibition of the use, storage, passage or testing of nuclear weapons and their
components within the zone
l. The right to trade freely with any country or international agency irrespective of
differences in socio-political systems
m. The right to receive aid freely for the purpose of strengthening national
resilienceexcept when the aid is subject to conditions inconsistent with the objectives
of thezone and
n. Effective regional cooperation among the zonal states.
3. Traktat Persahabatan dan Kerjasama (Treaty Of AmityAndCooperation/TAC)PRINSIP
ASEAN = Perjanjian Persahabatan dan Kerjasama (Treaty of Amity and Cooperation)
(Bali,1976) :
1. Saling menghormati kemerdekaan,kedaulatan, dan integritas wilayahsemua bangsa
2. Setiap negara berhak memelihara keberadaannya dari campur tangan, subversi,
kekerasan dari kekuatan luar
3. Tidak mencampuri urusan dalam negeri lain
4. Menyelesaikan perbedaan pendapat dan pertikaian dengan jalandamai
4. Menolak ancaman penggunaan kekerasan
5. Kawasan Bebas Senjata Nuklir Di Asia Tenggara (South-East AsiaNuclear Weapon
Free Zone/SEANWFZ)
4. Forum Regional ASEAN (ASEAN Regional Forum/ARF) ASEAN Regional Forum (ARF)
diprakarsai oleh ASEAN pada tahun1994, sebagai forum untuk saling tukar pandangan dan
informasi baginegara-negara Asia-Pasifik mengenai masalah masalah politik dankeamanan,
baik regional maupun internasional/ Sasaran yang hendak dicapai melalui ARF adalah
mendorong saling percaya (confidence building measures) melalui transparansi danmencegah
kemungkinan timbulnya ketegangan maupun konflik dikawasan Asia Pasifik.
Proses kerjasama ARF terbagi atas 3 tahap yaitu tahap Confidence Building Measure,
(CBMs), Preventive Diplomacy (PD) dan Conflict Resolution(CR). Saat ini, ARF melangkah
ke tahap kedua sambil tetap melaksanakan tahap pertama. Dalam kaitan tersebut pertemuan
ISG,berubah nama menjadi ISG CBMs and PD.
6. Upaya Pembentukan Mekanisme HAM ASEAN
7. Kerjasama di Bidang Pemberantasan Kejahatan Lintas Negara,Hukum, Imigrasi dan
Kelembagaan antar Parlemen