SEJARAH INDONESIA
Peran Indonesia dalam Perdamaian Dunia
Disusun oleh :
XII IPS 1
1. Adiesta Aulia P. (01)
2. Selfina Ananta (24)
3. Talitha Rahma K. (27)
4. Valentino Maulana B. (28)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan nikmat-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah tentang “ Peran Aktif Indonesia dalam Association of Southeast Asian Nations
(ASEAN)”.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Sejarah Indonesia dengan tenggang waktu yang diberikan
satu minggu hingga makalah ini dapat di selesaikan.
Penyusunan makalah ini tidak dapat diselesaikan tanpa dukungan dan partisipasi dari semua pihak. Untuk
itu perkenankan kami menyampaikan terima kasih kepada Bu Titik Sukarti sebagai guru mata pelajaran
Sejarah Indonesia yang telah memberikan petunjuk dan bimbingannya.
Kami menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu kritik
dan saran sangat dibutuhkan untuk kesempurnaan makalah ini di kesempatan yang akan datang.
Penyusun
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lima negara pendiri ASEAN adalah Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand
melalui penandatanganan Deklarasi Bangkok. Mengutip laman resmi Sekretariat Nasional ASEAN,
latar belakang terbentuknya ASEAN adalah keinginan kuat dari para pendirinya untuk menciptakan
kawasan Asia Tenggara yang damai, aman, stabil dan sejahtera. Hal tersebut mengemuka karena
situasi di kawasan pada era 1960-an berhadapan dengan situasi rawan konflik.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Latar Belakang Pembentukan ASEAN?
2. Bagaimana Perkembangan ASEAN?
3. Bagaimana Bentuk Kerja Sama ASEAN?
4. Bagaimana Peran ASEAN Dalam Menyelesaikan Permasalahan Antarnegara Anggota?
5. Bagaimana Peran Indonesia Dalam Lingkungan Negara-Negara ASEAN?
6. Bagaimana Keuntungan Indonesia dengan Bergabung Dalam ASEAN?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Latar Belakang Pembentukan ASEAN
2. Untuk mengetahui Perkembangan ASEAN
3. Untuk mengetahui Bentuk Kerja Sama ASEAN
4. Untuk mengetahui Peran ASEAN Dalam Menyelesaikan Permasalahan Antarnegara Anggota
5. Untuk mengetahui Peran Indonesia Dalam Lingkungan Negara-Negara ASEAN
6. Untuk mengeatui Keuntungan Indonesia dengan Bergabung Dalam ASEAN
BAB I
PENDAHULUAN
B. Perkembangan ASEAN
Pada awal pembentukannya ASEAN hanya beranggotakan lima negara pendiri, yaitu
Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina. Dalam perkembangannya, lima negara di
kawasan Asia Tenggara selanjutnya menyusul bergabung dalam ASEAN, yaitu Brunei Darussalam (8
Januari 1984). Vietnam (28 Juli 1995); Laos dan Myanmar (23 Juli 1997), serta Kamboja (30 April
1999).
Sejak dibentuk pada 8 Agustus 1967, ASEAN telah mengalami banyak perkembangan. Salah
satu perkembangan tersebut ditandai dengan diadakannya Konferensi Tingkat Tinggi I ASEAN yang
diselenggarakan di Bali pada 23-25 Februari 1976. Konferensi tersebut menghasilkan keputusan
mengenai Agreement on the Establishment of the ASEAN Secretariat, yaitu pembentukan Sekretariat
ASEAN yang dikepalai seorang sekretaris jenderal. Sejak 7 Januari 1976, kedudukan Sekretariat
ASEAN berada di kantor Departemen Luar Negeri Indonesia. Pada 1981 diresmikan kantor
sekretariat ASEAN di Jakarta.
Dalam ulang tahun ke-40 ASEAN pada 2007, para kepala negara ASEAN menandatangani
ASEAN Charter (Piagam ASEAN). Piagam tersebut mengubah ASEAN dari organisasi bersifat
longgar (loose organization) menjadi organisasi yang berdasarkan hukum (rules-based organization).
Piagam ASEAN mulai diberlakukan pada 15 Desember 2008. Selain itu, Piagam ASEAN
menegaskan ASEAN sebagai organisasi internasional yang memiliki dasar hukum kuat dengan aturan
jelas serta memiliki struktur organisasi efektif dan efisien. Piagam ASEAN berguna dalam
memberikan kerangka kerja hukum dan kelembagaan ASEAN.
Pada 2011 Indonesia terpilih sebagai ketua ASEAN. Sejak saat itu, pemerintah Indonesia
mulai mengarahkan ASEAN untuk mencapai suatu komunitas ekonomi yang kukuh pada 2015.
Selain itu, terdapat tiga prioritas utama yang ingin dicapai oleh ASEAN. Pertama, kemajuan
signifikan dalam pencapaian komunitas ASEAN 2015. Kedua, pemeliharaan kondisi kawasan Asia-
Pasifik yang aman dan stabil. Ketiga, menggulirkan visi ASEAN untuk sepuluh tahun ke depan sesuai
tema "ASEAN Community in Global Community of Nations".
Hingga 2017 telah banyak capaian yang diberikan ASEAN kepada negara anggotanya.
ASEAN berkembang menjadi organisasi yang makin matang dan dinamis, dibuktikan dengan
ketahanannya menghadapi berbagai tantangan di tingkat regional maupun global. ASEAN juga
terbukti berhasil menjaga keamanan dan stabilitas di kawasan Asia Tenggara serta mencegah potensi
konflik terbuka di kawasan Asia Tenggara. Berbagai keberhasilan ASEAN tidak terlepas dari
kontribusi yang telah diberikan Negara anggota ASEAN, salah satunya Indonesia. Indonesia memiliki
kepentingan tinggi untuk memastikan ASEAN menjadi organisasi kuat secara internal dan
dipertimbangkan secara serius oleh dunia internasional.
Pada 3-5 April 2019 negara-negara anggota ASEAN menyelenggarakan Pertemuan Pejabat
Tinggi Kesehatan ASEAN (Senior Official Meeting on Health Development/SOMHD) di Siem Reap,
Kamboja. Dalam pertemuan tersebut disepakati bahwa Indonesia akan menjadi Ketua Kerja Sama
Kesehatan ASEAN untuk periode 2020-2021. Pertemuan itu juga menyepakati Indonesia sebagai tuan
rumah bagi Pertemuan ASEAN SOMHD ke-15 yang diselenggarakan pada April 2020. Kesepakatan
penunjukan Indonesia menjadi Ketua Kerja Sama Kesehatan ASEAN 2020-2021 merupakan
kepercayaan atas peran aktif Indonesia pada forum kerja sama kesehatan di ASEAN.
Penelitian yang digunakan yuridis normatif dan sosiologis yang bertujuan untuk melihat
bagiamana pengaturan dan pelaksanaan dari pengaturan tersebut dan aplikasi dari pengaturan
tersebut. Masalah dalam penelitian ini adalah :
Peneltian yang digunakan yuridis normatif dan sosiologis yang bertujan untuk melihat
bagiamana pengaturan dan pelaksanaan dari pengaturan tersebut dan aplikasi dari pengaturan
tersebut.
A. Kesimpulan
ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) atau Perhimpunan bangsa-bangsa Asia
Tenggara ialah organisasi regional yang beranggotakan 10 (sepuluh) negara-negara Asia Tenggara.
ASEAN dibentuk oleh lima negara yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand, pada
tanggal 8 Agustus 1967 bertempat di Bangkok melalui penandatanganan Deklarasi Bangkok. Sebagai
subjek hukum internasional, ASEAN dilengkapi legal personality. Legal personality ASEAN terdapat
pada pasal 3 Piagam ASEAN. Dengan dimilikinya legal personality maka ASEAN memiliki
kapasitas (legal capacity) untuk membuat perjanjian internasional dengan sesama organisasi
internasional, negara atau subjek Hukum Internasional lainnya, dapat mempunyai hak legislasi pasif
dan hak legislasi aktif, memiliki hak untuk mengajukan pengaduan internasional serta dapat
mempunyai otonomi keuangan dan kapasitasnya untuk mempunyai anggaran sendiri. Sebagai
organisasi internasional ASEAN memiliki perbedaan karakteristik dengan Uni Eropa. Perbedan
tersebut diantaranya Supranational Organization dan Inter Governmental Organization, struktur
organisasi, kewenangan, common currency, parlemen dan pengambilan keputusan.
B. Saran
Negara kita, Indonesia merupakan salah satu anggota ASEAN. Untuk itu, kita harus
membantu mewujudkan cita-cita atau tujuan dari ASEAN itu sendiri. Karena bagaimanapun, tujuan
tersebut merupakan keinginan dari bangsa kita sendiri. Selain itu, sebagai negara anggota ASEAN
yang terbesar, kita harus lebih menunjukkan partisipasi kita dalam menunjukkan tujuan tersebut.