Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH PKN

“ PERAN SERTA INDONESIA

DALAM ASEAN ”

DISUSUN OLEH :

1. DAFFA NABILLA RIZQITA ( 03/ XI IPA 1 )

2. DWI EKA HIDAYATI ( 04/ XI IPA 1 )

3. FAUZIAH IRMAYANI ( 06/ XI IPA 1 )

4. NURIAN ANANDA ( 14/ XI IPA 1 )

SMA N 1 KALIBAWANG

T.A. 2017/ 2018


BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Asia Tenggara sebagai sebuah regional yang memiliki organiasasi ASEAN tentu
melahirkan kepentingan-kepentingan baru bagi negara anggotanya. Kepentingan tersebut
tidak terbatas pada kepentingan politik saja namun mancakup berbagai macam sektor yang
saling berkaitan. Demikian halnya dengan Indonesia sebagai anggota tetap ASEAN yang
aktif mencanangkan berbagai usulan dalam wilayah Asia Tenggara. ASEAN bukanlah
organisasi regional pertama Asia Tenggara, pernah sebelumnya dibentuk SEATO dan
ASA yang mengandung intervensi negara-negara non Asia Tenggara, seperti Amerika
Serikat (Suryadinata, 1998: 85).
Ketergabungan Indonesia dalam ASEAN bukan tanpa alasan. Indonesia sengaja
menyuarakan berdirinya organisasi regional tersebut salah satunya adalah untuk menjaga
stabilitas keamanan regional. Indonesia juga aktif menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan
juga prinsip non-intervensi di ASEAN. Hal menunjukkan bahwa Indonesia ingin menjadi
anggota penting di ASEAN. Indonesia menyadari bahwa untuk mewujudkan hal tersebut
dibutuhkan faktor pendukung seperti perpolitikan dan perekonomian yang stabil di
negaranya.

Indonesia memiliki peran penting bagi ASEAN mulai dari awal terbentuknya
organisasi regional ini. Indonesia menjadi negara yang menggagas munculnya ASEAN
dan turut aktif dalam menjaga stabilitas regional yang ada. Ketergabungan Indonesia
dengan ASEAN merupakan salah satu upaya Indonesia untuk meningkatkan stabilitas
keamananya dan juga hubungan di berbagai sektor dengan negara lain, baik antar anggota
ataupun non-anggota.

Banyak dan pentingnya peran Indonesia dalam ASEAN dalam membangun


peradaban internasional mendukung semakin eksisnya nama negara kita. Tentunya
diimbangi dengan usaha yang kuat. Peran serta seluruh masyarakat perlu ditingkatkan
dalam upaya tingginya peran serta Indonesia dalam ASEAN. Oleh karena itu, besarnya
peran Indonesia dalam ASEAN yang cukup besar menjadi dasar pengembangan dan
peningkatan partisipasi masyarakat yang dituntut untuk berperan aktif dalam ASEAN.

2
B. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui wawasan mengenai ASEAN
2. Mengetahui peran serta Indonesia dalam ASEAN
3. Mengetahui bentuk – bentuk kerjasama dalam ASEAN
4. Mengetahui keuntungan partisipasi dalam ASEAN
5. Menganalisis peran serta warga masyarakat dalam upaya partisipasi dalam ASEAN

C. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan sejarah ASEAN
2. Apa saja peran serta Indonesia dalam ASEAN ?
3. Apa saja bentuk – bentuk kerjasama dalam ASEAN ?
4. Bagaimana keuntungan partisipasi dalam ASEAN bagi Indonesia ?

3
BAB 2 PEMBAHASAN

A. Wawasan tentang ASEAN

1. Pengertian ASEAN (Associatoin of Southeus East Asian Nation)


Membahas tentang pengertian ASEAN maka kita perlu mengetahui lebih dulu apa
akronim dari ASEAN itu sendiri. Akronim dari ASEAN adalah Associatoin of Southeus
East Asian Nation. Semua kata atau frasa ASEAN berasal dari Bahasa Inggris. Nah, untuk
lebih memahami pengertiannya maka kita perlu untuk membahas masing-masing katanya.

Kata pertama yang akan dibahas adalah Association. Association dalam bahasa
Indonesia adalah Asosiasi. Asosiasi merupakan suatu proses interaksi yang melandasi
terbentuknya suatu lembaga. Jika dikaji lebih maka Asosiasi ini sering disebut atau disama
artikan organisasi atau dapat juga disebut perserikatan. Kata kedua adalah Southeus East.
Southeus berasal dari kata South east yang merupakan pentunjuk mata angin yang
menyatakan arah tenggara. Kata ketiga yaitu Asian. Asian merujuk nama benua yaitu Asia.
Dan yang terakhir adalah nation. Nation jika diartikan kedalam bahasa Indonesia berarti
bangsa.

Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat kita simpulkan bahwa ASEAN


(Associatoin of Southeus East Asian Nation) merupakan sutu perserikatan atau organisasi
bangsa-bangsa yang berada di Asia Tenggara. Secara sederhana dapat kita bahwa ASEAN
ini merupakan salah satu bentuk organisasi bangsa-bangsa. Karena pengertiannya adalah
organisasi bangsa-bangsa yang berada di Asia Tenggara, maka anggotanya juga tentu saja
Negara-negara atau bangsa-bangsa yang berada di daerah Asia Tenggara.

2. Sejarah Singkat Terbentuknya ASEAN (Associatoin of Southeus East Asian Nation)


Di Asia Tenggara pernah terjadi era dingin yang menjadi ajang persaingan
kepentingan kekuatan-kekuatan adidaya. Hal ini karena Asia Tengara merupakan tempat
yang dinilai sangat strategis dimata dunia baik itu secara geo politik maupun geo ekonomi.
Pada saat tersebut terjadi peperangan di vietnam yaitu antara Vietnam Utara dan Vitnam
Selatan. Vietnam Utara didukung oleh kekuatan blok komunis uni soviet sedangkan
Vietnam barat didukung oleh blok Amerika Serikat. Peperangan ini merupakan bukti
bahwa telah terjadi persaingan antar dua blok ediologi yang melibatkan Negara-negara

4
yang berada di Asia Tenggara menjadi kekuatan blok militernya. Blok komunis dari Uni
Soviet meletakkan meletakkan pangkalan militernya di Filifina sedang blok barat
meletakkan pangkalan militernya di Vietnam.

Selain masalah tersebut ternyata di Asia Tenggara juga terjadi konflik militer yang
melibatkan Laos, Kamboja dan Vietnam. Tak sampai disitu, di Asia Tenggara juga terjadi
konflik bilateral. Negara-negara yang terlibat dalam konflik bilateral ini adalah Indonesia
dan Malaysia, Kamboja dan Vietnam. Suasana bertambah keruh karena adanya konflik
internal di beberapa Negara yaitu di Indonesia, Thailand dan Vietnam.

Beberapa permasalahan diatas menyebabkan stabilitas pertahanan di Asia Tenggara


terganggu. Masalah satbilitas inilah yang mendorong para pemimpin Negara-negara di
Asia Tenggara tergerak untuk menciptakan suasana aman dan damai. Hal ini dilakukan
dengan cara mereda sikap saling curiga antara Negara-Negara di Asia Tenggara untuk
mendorong usaha pembangunan bersama.
Karena adanya kerjasama antar Negara, maka terbentuk beberapa organisasi di
Asia Tenggara. Organisasi tersebut adalah sebagai berikut:
 SEATO (South East Asia Treaty Organization) dibentuk pada tahun 1954.
 ASA (Association of South East Asia) dibentuk pada tahun 1961
 Maphilindo (Malaysia-Philifina-Indonesia) dibentuk pada tahun 1963

Hal yang sangat disayangkan adalah organisasi-organisai tersebut tidak dapat


bertahan karena sengketa teritorial antar Negara anggota. Untuk mengatasi kemelut yang
terjadi terdorong untuk membentuk kembali organisasi namun dengan cara yang lebih
baik. Untuk memperoleh tujuan tersebut maka, Menteri luar Negeri Indonesia, Malaysia,
Thailan, Pilifina dan Singapura melakukan berbagai pertemuan yang konsultatif. Hingga
terbentuklah Joint Deklaration (Deklarasi Bersama). Deklarasi ini berisikan tentang
kesadaran perlunya meningkatkan saling pengertian untuk hidup bertetangga dengan baik
dan membina kerja sama antara Negara-negara dikawasan yang terikat oleh pertalian
sejarah dan budaya.

Pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand, ditindak lanjuti mengenai


Deklarasi Bersama dan penandatangan Deklarasi ASEAN (The ASEAN Declaration) yang

5
dikenal dengan sebutan Deklarasi Bangkok. Dengan ditanda tanginya Deklarasi tersebut
maka ASEAN telah sah menjadi salah satu Organisasi berisikan kumpulan bangsa-bangsa
di Asia tenggara. Awalnya anggota ASEAN hanya 5 negara yaitu Negara pendirinya yang
terdiri dari Negara, Indonesia, Malaysia, Thailan, Filifina dan Singapura. Kemudian saat
ini telah ada 10 negara yang tergabung menjadi anggota ASEAN.

3. Tujuan Dibentuknya ASEAN (Associatoin of Southeus East Asian Nation)

ASEAN merupakan bentuk organisasi Negara yang terdapat di Asia Tenggara.


ASEAN tidak dibentuk jika tanpa maksud dan tujuan. Tujuan dibentuknya ASEAN
adalah sebagai berikut:

ASEAN dibentuk untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, menciptakan


kemajuan sosial dan mengembangkan kebudayaan yang ada dikawasan Asia
Tenggara. Ketiga hal ini diwujudkan melalui usaha bersama dengan semangat yang
setara dan kemitraan untuk memperkuat dasar bagi masyarakat yang makmur dan
kedamaian Bangsa Asia Tenggara.

Mempromosikan perdamaian bangsa-bangsa dan stabilitas regional dengan


menghormati keadilan dan supremasi hukum yang berkaitan dengan hubungan antar
Negara-negara yang berada di kawasan dan patuh kepada prinsip-prinsip PBB.

Mempromosikan kerja sama yang aktif dan saling membantu demi kepentingan
bersama dalam berbagai bidang. Baik itu bidang sosial, ekonomi, budaya, teknis,
ilmiah dan administratif.

Meningkatkan hubungan internasional antar sesama anggota dalam ASEAN.

Saling memberikan bantuan antara satu lain sessama anggota dalam ASEAN yang
berbentuk fasilitas pelatihan dan penelitian dibidang pendidikan professional, teknis
dan administrasi.

Saling berkolaborasi secara lebih efektif untuk lebih memanfaatkan pertanian dan
industri, perluasan perdagangan mereka, termasuk studi tentang masalah
perdagangan komoditas dalam taraf internasional, perbaikan transportasi dan
fasilitas komunikasi dan untuk meningkatkan standar hidup rakyat mereka.

Mempertahankan kerjasama yang erat dan menguntungkan dengan organisi


internasional atau regional yang ada dengan tujuan yang sama. Tujuan tersebut di

6
upayakan dapat dilakukan dengan cara menjelajahi semua jalan untuk kerja sama
lebih dekat antara sesama mereka sendiri.

Untuk mempromosikan studi Asia Tenggara.

4. Prinsip ASEAN (Associatoin of Southeus East Asian Nation)


ASEAN memiliki prinsip dalam menjalankannya. Adapun prinsip ASEAN tersebut
adalah sebagai berikut:
 Menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesamaan, integritas wilayah
nasional dan identitas nasional setiap Negara.
 Setiap Negara berhak untuk memimpin kehadiran nasional yang bebas dari
campur tangan dan subversive pihak luar.
 Tidak mencampuri urusan dalam negeri sesama Negara anggota ASEAN.
 Penyelesaikan konflik dan perselihan secara damai.
 Menolak menggunakan kekuatan yang mematikan.
 Kerjasama efektif antara anggota.

5. Anggota ASEAN (Associatoin of Southeus East Asian Nation)


Association of Southeast Asian Nation awalnya hanya beranggotakan 5 negara
yang ada di Asia Tenggara. Negara-negara tersebut merupakan Negara pendiri ASEAN.
Negara pendiri ASEAN adalah sebagai berikut:
 Filipina
 Indonesia
 Malaysia
 Singapura
 Thailand

Pada tanggal 7 Januari 1984 Brunei Darussalam menjadi anggota ASEAN.


Kemudian selanjutnya disusul oleh Vietnam yang bergabung dengan ASEAN pada tanggal
28 Juli 1995. Dua tahun setelahnya Laos juga telah ikut menjadi salah satu anggota
ASEAN yaitu pada tanggal 23 Juli 1997. Pada tanggal dan tahun yang sama Myanmar juga
telah menjadi anggota ASEAN. Satu tahun kemudian, pada tanggal 16 Desember 1998
Kamboja juga mengikut sertakan diri menjadi anggota ASEAN.
7
B. Peran Serta Indonesia Dalam ASEAN
1. Menjadi Salah Satu Dari 5 Pendiri ASEAN
Di awal terbentuknya, perwakilan dari 5 negara di kawasan Asia Tenggara yaitu
Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand dan tak terkecuali Indonesia mengadakan
konverensi di Bangkok pada tanggal 5 Agustus 1967. Tiga hari kemudian perjanjian
Bangkok ditandatangani dan terbentuklah ASEAN. Lima perwakilan yang hadir saat itu
adalah menteri luar negeri dari tiap-tiap negara.

Dari Indonesia ada Adam Malik, Thanat Koman dari Thailand, Tun Abdul Razak
dari Malaysia, S. Rajaratnam dari Singapura dan Narsisco Ramos dari Filipina. Jadi bisa
dikatakan, Indonesia punya peran penting dalam terbentuknya ASEAN karna mungkin
saja, tanpa adanya Adam Malik saat itu ASEAN tidak akan pernah terbentuk.

2. Penyelenggara KTT ASEAN yang Pertama


Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT adalah pertemuan para pemimpin negara
anggota ASEAN untuk membicarakan tentang pengembangan ekonomi dan budaya dari
tiap negara anggotanya. Dalam hal ini, Indonesia mengambil peran penting yaitu ditunjuk
sebagai tuan rumah diselenggarakannya Konferensi Tingkat Tinggi yang pertama pada
tanggal 23-24 Februari 1976 yang berlangsung di Bali.

Sampai pada KTT yang terakhir yaitu tahun 2015 yang lalu, Indonesia sudah empat
kali menjadi tuan rumah untuk pertemuan besar ASEAN. KTT yang diselenggarakan di
Indonesia untuk yang kedua kalinya adalah KTT ASEAN Ke-9 pada tanggal 7-8 Oktober
2003, sekali lagi dilaksanakan di Bali. Selanjutnya KTT ASEAN Ke-18 pada tanggal 4-8
Mei 2011 di Jakarta dan KTT ASEAN Ke-19 pada tanggal 17-19 November ditahun yang
sama yaitu tahun 2011.

3. Menjadi Penengah Dalam Konflik Kamboja dan Vietnam


Konflik antara Kamboja dan Vietnam yang terjadi pada tahun 1976-1979
dengan ciri-ciri kapitalisme, mengakibatkan dampak buruk bagi penduduknya sehingga
banyak yang pergi meninggalkan tanah kelahiran mereka untuk mengungsi. Menanggapi
hal ini, menteri luar negeri dari ASEAN mengeluarkan keputusan bersama dalam suatu
pertemuan yang dilaksanakan di Bangkok yaitu mereka menyayangkan terjadinya konflik
ini dan berharap kedua negara dapat segera menyelesaikan konflik dan mengambil
keputusan untuk berdamai.

8
Salah satu tindakan nyata yang diambil Indonesia sebagai wujud perkembangan wilayah
Indonesia adalah menyediakan Pulau Galang untuk tempat proses para pengungsi dari
kedua negara tersebut. Keputusan ini didasarkan atas kesepakatan bersama menteri-
menteri ASEAN yang bekerjasama dengan Komisi Tinggi PBB.

4. Menjadi Penengah Antara MNFL dan Filipina


Konflik antara Moro National Front Liberation (MNFL) dan Filipina yang terjadi
sebagai dampak masalah sosial karena MNFL menguasai Mindanau Selatan. Indonesia
berperan sebagai mediator bagi keduanya yang pada akhirnya memutuskan untuk
berdamai.

5. Menjadi Pusat Kesekretariatan ASEAN


Pada Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN pertama yang dilaksanakan di Indonesia
tepatnya di pulau Bali pada saat itu, salah satu keputusan yang ditetapkan adalah
pembentukan sekretariat ASEAN yang berpusat di Jakarta dengan Sekretaris Jendral
pertamanya yaitu H.R. Dharsono yang merupakan warga negara Indonesia.Indonesia telah
dipercaya untuk tiga kali menjabat sebagai sekretaris jenderal ASEAN yaitu yang pertama
H.R. Dharsono (1977-1978), Urmadi Nyotowijono (1978-1979) dan Rusli Noor (1989-
1992).

6. Berpartisipasi dalam ajang olahraga kawasan Asia Tenggara, South East Asia Games
(SEA Games)
ads

South East Asia Games atau SEA Games merupakan pesta olahraga bagi negara-
negara yang berada di kawasan Asia Tenggara. SEA Games dilaksanakan setiap dua tahun
sekali sejak pelaksanaan pertamanya di tahun 1959 dan Indonesia sudah beberapa kali
menjadi menjadi tuan rumah dalam pesta olahraga ini.

7. Menjadi Pemimpin ASEAN


Indonesia pernah menjabat sebagai pemimpin ASEAN yaitu pada tahun 2004 yang
lalu di masa orde baru dimana Indonesia saat itu dipimpin oleh Bapak Presiden Suharto.
Hal ini terjadi karena Indonesia dianggap mampu menjaga hubungan kerjasama yang baik
diantara negara-negara yang lainnya, mengatasi permasalahan hukum di Indonesia, serta
mempertegas pelaksanaan tujuan berdirinya ASEAN sebagaimana tercatat pada perjanjian
Bangkok.

9
Beberapa pertemuan yang diselenggarakan selama kepemimpinan Indonesia di ASEAN
yaitu ASEAN Ministrial Meeting, ASEAN Regional Forum dan Pertemuan Kementerian
yang berada di kawasan Asia Tenggara.

8. Memberi Gagasan Mengenai Pembentukan Komunitas Keamanan


Saat itu gagasan mengenai pembentukan komunitas keamanan ASEAN
dikemukakan oleh menteri luar negeri RI Hasan Wirajuda. Gagasan ini tentu saja disambut
baik oleh negara yang lain karena menyangkut bagaimana sistem pertahanan di setiap
negara yang merupakan masalah negara berkembang dalam menghadapi serangan
terorisme, separatisme, kejahatan internasional, dsb.

9. Memberi Gagasan Mengenai Pentingnya HAM


Hak Asasi Manusia memang menjadi isu yang kerap di sorot oleh bukan Indonesia
saja, melainkan negara-negara anggota ASEAN yang lainnya. Namun, Indonesia adalah
salah satu negara dengan contoh masyarakat multikultural yang selalu mengingat-ingatkan
dan mengajak negara anggota ASEAN untuk tidak menyepelekan Hak Asasi Manusia serta
menaati aturan maupun norma-norma yang berkaitan dengan HAM sesuai peraturan yang
ada dalam negaranya masing-masing. Ketika hal itu terjadi tercerminlah contoh hidup
rukun dalam keseharian negara anggota ASEAN

10. Menjalin Kerjasama Dalam Bidang Akademis dengan Negara-negara di Kawasan Asia
Tenggara
Sampai saat ini kegiatan ini terus berjalan dan terbukti manfaatnya bukan hanya
bagi Indonesia saja tapi juga bagi negara anggota ASEAN yang menjalin kerjasama.
Banyak kita temukan universitas bahkan sekolah-sekolah yang menjalin kerjasama dengan
universitas atau sekolah dari luar negeri yang merupakan negara anggota ASEAN. Yang
paling banyak kita temukan adalah kerjasama dengan Singapura, Malaysia dan Thailand.

Hal ini sangat baik untuk terus dilaksanakan dan bukan hanya program-program
pertukaran pelajar saja, tapi juga kerjasama dalam bidang riset dan penelitian. Indonesia
seakan membuka lebar kesempatan bagi para pelajar dari negara anggota ASEAN untuk
belajar sebanyak-banyaknya mengenai kayanya alam dan budaya di Indonesia. Demikian
juga negara anggota ASEAN yang lain yang selalu menerima pelajar dan peneliti
Indonesia yang tertarik untuk bekerjasama.

10
11. Mendukung Terbentuknya Integrasi Perekonomian

Masyarakat Ekonomi ASEAN atau yang kita kenal dengan sebutan MEA sangatlah
didukung oleh Indonesia. Dengan adanya MEA tentunya kegiatan ekonomi di
Indonesia maupun negara anggota ASEAN lainnya akan semakin berkembang, hambatan
perdagangan internasional di kawasan Asia Tenggara akan semakin jarang ditemukan,
serta mendukung terbentuknya integerasi perekonomian antar negara di kawasan Asia
Tenggara.

Pertumbuhan ekonomi di Indonesia jelas meningkat serta bentuk-bentuk


akomodasi lapangan pekerjaan sedikit demi sedikit mulai bertambah dengan
adanya prinsip-prinsip pengelolaan sumber daya alam

12. Menjadi Koordinator Dalam Beberapa KTT ASEAN Bersama Negara Luar
Indonesia menjalankan perannya sesuai tujuan dibentuknya ASEAN yaitu dalam
hal menjalin kerjasama yang baik antar tiap anggota ASEAN maupun dengan negara
diluar Asia Tenggara yang memiliki ciri-ciri negara maju. Dalam hal ini Indonesia sempat
beberapa kali ambil bagian dalam kegiatan-kegiatan internasional seperti pada saat Prof.
Sumitro Djojohadikusumo ditunjuk sebagai ketua Standing Committee of A Special
Coordination Committee (SCSCC), menjadi koordinator hubungan ASEAN-Kanada serta
menjadi koordinator KTT ASEAN-Cina di tahun 2006.

C. Bentuk – Bentuk kerjasama dalam ASEAN

1.      Kerjasama di Bidang Ekonomi 


Sejak KTT I di Bali tahun 1976, para menteri ekonomi ASEAN telah
meningkatkan kegiatan mereka. Dalam Deklarasi Kesepakatan ASEAN dinyatakan
bahwa dalam rangka kerjasama di bidang ekonomi beberapa program kegiatan telah
disetujui, yaitu antara lain :
§  Komoditi utama, terutama pangan dan energy
§  Kerjasama di bidang industri
§  Kerjasama di bidang perdagangan
§  Pendekatan bersama atas persoalan komoditi internasional dan persoalan ekonomi di
luar kawasan ASEAN

11
§  Mekanisme kerjasama ekonomi ASEAN.

2.      Sektor Perdagangan dan Pariwisata 


Kegiatan-kegiatan sektor ini telah mencapai banyak hasil yang nyata. Sejak
bulan Januari 1978 telah berlaku perjanjian Preferensi Perdagangan. Perjanjian tersebut
telah disahkan oleh kelima negara anggota ASEAN pada tahun 1977. Selama ini
pengurangan tarif pada umumnya berkisar antara 10%-20%. Pengurangan sebesar ini
dirasakan sangat kurang dan mulai tahun 1981 diharapkan semua negara ASEAN dapat
melaksanakan pengurangan sampai 20%-25% untuk komoditi yang tercantum dalam
PTA. 
Dalam upaya meningkatkan ekspor, diusahakan kerjasama dengan pemerintah
Belanda dan Pasar Bersama Eropa. Selanjutnya pada tahun 1981 telah dibuka ASEAN
Trade Promotin Centre di Rotterdam yang didahului oleh suatu ASEAN Food Fair.
Dalam rangka mengingkatkan ekspor ke Jepang dan untuk menggalakkan investasi
serta arus wisata Jepang ke Negara-negara ASEAN, dengan kerjasama pemerintahan
Jepang, telah didirikan ASEAN Promotion Centre Of Trade, Investment and
Tourism di Tokyo. Dalam sector pariwisata ini sendiri telah diusulkan sebuah proyek
mengenai ASEAN sebesar 25% potongan tarif biasa dalam rangka kerjasama dengan
perusahaan-perusahaan penerbangan ASEAN.

3.      Sektor Pangan, Pertanian dan Kehutanan 


Sesuai dengan kesepakatan ASEAN, salah satu program kerjasama ASEAN yang
sangat penting adalah dalam bidang pangan. Sebagi kelanjutan kerjasama dalam
bidang pangan tersebut, pada tanggal 4 Oktober 1979 para Menteri Luar Negeri
ASEAN telah menandatangani ASEAN Security Reserver Agreement. Cadangan
tersebut mengutamakan beras dan dititikberatkan untuk keperluan darurat tanpa terlalu
mempersoalkan masalah harga. Jumlah penyangga beras yang telah disepakati
dalam Food Security Reserve tersebut dibagi di antara keenam Negara ASEAN.

4.      Sektor Industri, Pertambangan dan Energi 


Pada tahun 1978 telah diselesaikan suatu Draft Basic Agreement In
ASEANIndustrial Projects (Konsep Persetujuan Dasar tentang Proyek-Proyek
Industri ASEAN). Kemudian perjanjian tersebut ditandatangani oleh Menteri-Menteri
Luar Negeri ASEAN pada tahun 1980. Dalam hubungan ini, pada tahap pertama telah

12
disepakati pendirian sebuah proyek industry ASEAN di tiap-tiap Negara anggota
yakni :
1. Proyek Pupuk Urea di Indonesia
2. Proyek Pupuk Urea di Malaysia
3. Proyek Super Fosfat di Filipina
4. Proyek Mesin Diesel di Singapura
5. Proyek Abu Soda di Thailand

5.      Sektor Keuangan dan Perbankan 


Pada tahun 1981 atas usaha ASEAN Banking Council (Dewan Perbankan
ASEAN) telah dibentuk ASEAN Finance Coorporation dengan Modal US $100 juta.
Jumlah ini dibagi rata antara negara-negara ASEAN.
ASEAN Swap Arrangement (Rencana Swap ASEAN) adalah persetujuan
yang ditandatangani pada tanggal 5 Agustus 1977. Badan ini memungkinkan salah
satu Negara anggota yang menghadapai masalah likuiditas untuk menukarkan mata
uangnya ke dalam US $ 100 juta, kemudian dinaikkan menjadi US $ 200 juta melalui
persetujuan tambahan yang ditandatangani pada tanggal 26 September 1978

6.      Bidang Sosial Budaya 


Di dalam Deklarasi Kesepakatan ASEAN (Declaration Of ASEAN
Concord) khususnya untuk bidang sosial budaya ditetapkan kerangka kerjasama
sebagai berikut:
- Dalam bidang sosial
1.      Kerjasama dalam bidang pembangunan sosial, dengan penekanan pada
kesejahteraan golongan berpendapatan rendah dan penduduk pedesaan, melalui
perluasan kesempatan kerja yang produktif dengan pembayaran yang wajar.
2.      Bantuan bagi ikut sertanya secara aktif semua aktor dan lapisan masyarakat
ASEAN, terutama kaum wanita dan pemuda, dalam usaha pembangunan.
3.      Intensifikasi dan perluasan kerjasama yang telah ada dalam menanggulangi
masalah perkembangan penduduk di dalam wilayah ASEAN dan dimana mungkin,
menyusun teori strategi baru dalam bekerjasama dengan badan-badan internasional
yang bersangkutan.

13
4.      Intensifikasi kerjasama antar Negara anggota sebagaimana juga dengan badan-
badan internasional yang berhubungan dengan itu dalam pencegahan dan
pemberantasan penyalahgunaan narkotika dan pengedaran obat bius secara tidak sah.

- Dalam bidang Kebudayaan dan Penerangan


1.      Perkenalan ASEAN dan Negara-negara anggotanya melalui sekolah-sekolah
dan lembaga-lembaga pendidikan lainnya.
2.      Bantuan kepada cendekiawan, penulis, artis, dan wakil mass media ASEAN
untuk memungkinkan mereka memainkan peranan yang lebih aktif dalam memupuk
rasa kepribadian dan persahabatan regional.
3.      Menyebarluaskan pengkajian masalah-masalah Asia Tenggara melalui
kerjasama yang lebih erat antara lembaga-lembaga nasional.

7.      Kerja  Sama  Politik  dan  Keamanan


Kerja  sama  ini  ditujukan  untuk  menciptakan  keamanan, stabilitas  dan 
perdamaian  khususnya  di  kawasan  ASEAN  dan  umumnya  di  dunia. Kerja  sama   
dalam  bidang  politik  dan  keamanan  dilakukan  menggunakan  alat  politik, seperti 
berikut  ini.
a)  kawasan  Damai, Bebas  Dan  Netral  (Zone  of  Peace, Freedom  And 
Neutrality/ZOPFAN);
b)      Traktat  Persahabatan  dan  erja  Sama  (Treaty  of  Amity  and 
Cooperation/TAC  in  Southeast  Asia);
c)      Kawasan  Bebas  Senjata  Nuklir  di  Asia  Tenggara  (Treaty  on 
Southeast  Asia  Nuclear  Weapon-Free  Zone/SEANWFZ). 
Selain  ketiga  instrumen  politik  tersebut, terdapat  pula  forum  kerja  sama 
dalam  bidang  politik  dan  keamanan  yang  disebut  ASEAN  Regional 
Forum  (ARF). Beberapa  bentuk  kerja  sama  politik  dan  keamanan  di  ASEAN,
antara  lain  sebagai  berikut.
a)      Traktat  Bantuan  Hukum  Timbl  Balik  di  Bidang  Pidana  (Treaty 
on  Mutual  Legal  Assistance  in  Criminal  Matters/MLAT).
b)      Konvensi  ASEAN  tentang  Pemberantasan  Terorisme  (ASEAN 
Convention  on  Counter  Terrorism/ACCT). 
c)      Pertemuan  para  Menteri  Pertahanan  (Defence  Ministers 
Meeting/ADMM)  yang  bertujuan  untuk  mempromosikan  perdamaian 

14
dan  stabilitas  kawasan  melalui  dialog  serta  kerja  sama  di  bidang 
pertahanan  dan  keamanan.
d)     Penyelesaian  sengketa  Laut  Cina  Selatan.
e)      Kerja  sama  pemberantasan  kejahatan  lintas  negara  yang 
mencakup  pemberantasan  terorisme, perdagangan  obat  terlarang,
pencucian  uang, penyelundupan  dan  perdagangan  senjata  ringan  dan
manusia, bajak  laut, kejahatan  internet, dan  kejahatan  ekonomi 
internasional;
f)       Kerja  sama  di  bidang  hukum; bidang  imigrasi  dan  kekonsuleran;
serta  kelebagaan  antarparlemen.

8.      Pendidikan dan Beasiswa 


Beberapa tahun belakangan ini kegiatan ASEAN di bidang pendidikan
sangat besar. Diantara kegiatan yang sangat menarik adalah di bidang pemberia
beasiswa kepada para siswa dan mahasiswa dari Negara-negara ASEAN. Institute
Tekhnologi Asia di Bangkok setiap tahun menerima mahasiswa dari Negara-negara
ASEAN untuk mempelajari dan mendalami satu bidang tertentu atas biaya pemerintah
Amerika Serikat.
Dalam hal ini pemerintah Singapura setiap tahun menawarkan beasiswa
kepada Negara-negara ASEAN lainnya. Untuk periode 1981-1982 telah ditawarkan
sebanyak 93macam latihan khusus. Diantara latihan yang dberikan adalah penglolaan
jasa pelabuhan udara, kesehatan dan keselamatan kerja industri, komunikasi bahari dan
lain-lain.
Negara-negara ASEAN untuk tahun 1980-1981 memanfaatkan beasiswa
untuk belajar di Universitas di Negara-negara ASEAN sendiri dan Jepang atas biaya
yang diberikan oleh ASEAN-Japan Scholarship Fund (Dana Beasiswa ASEAN-
Jepang). Juga ada beasiswa yang diberikan oleh Negara Belgia.
Bantuan Negara ketiga
Perhatian Negara ketiga terhadap ASEAN makin lama semakin besar.
Perhatian itu antara lain berupa bantuan-bantuan yang diberikan oleh Jepang,
Australia, Amerika Serikat, dan Masyarakat Eropa.

9.      Kerjasama dengan Pihak Swasta 

15
Para Menteri Ekonomi ASEAN telah menyetujui suatu kebijaksanaan untuk
meningkatkan peran serta pihak swasta ASEAN dalam kerjasama ASEAN. Kamar
dagang dn Industri ASEAN (ASEAN Chamber Of Commerce and Industri-CCI)
adalah suatu badan swasta ASEAN yang menghimpun dan mengkoordinasikan
kerjasama sektor swasta ASEAN.
Dalam hubungan ini ASEAN-CCI telah mengambil prakarsa bagi pendirian
proyek industri komplementasi ASEAN dan industri ASEAN, ASEAN Industrial Joint
Venture.Kini telah mulai pula diadakan kontak dengan kelompok kerja Pangan,
Pertanian dan Kehutanan (Working Group On Food, Agriculture dan Foresty).

D. Keuntungan Partisipasi Dalam ASEAN.

1.Kepemimpinan ASEAN
Kawasan kepemimpinan berkenaan dengan pelatihan kepemimpinan melalui
wilayah atau sektor berdasarkan kemampuan, atau tergantung pada Negara mana yang
berada pada posisi yang lebih baik untuk mengambil peran sebagai pemimpin pada saat
itu. Untuk saat ini, kebijakan luar negeri Indonesia berorientasi pada politik dan isu-isu
keamanan.

Contohnya, kebijakan tersebut sangat mempengaruhi posisi ASEAN dalam konflik


Kamboja dan perselisihan di Laut China Selatan. Thailand, Malaysia, dan Singapura lebih
berfokus pada isu-isu ekonomi. Ketiga Negara tersebut mengambil peran penting dalam
gerakan menuju integrasi ekonomi yang direalisasikan dalam AFTA. Sedangkan Filipina
lebih memperhatikan isu-isu kebudayaan dan sosial. Hal itu terlihat dari perannya dalam
memulai ASEAN Socio-Cultural Community.

Kerjasama kepemimpinan dibentuk dalam sebuah kumpulan Negara-negara yang


memiliki visi yang sama dan semuanya ingin mengambil peran menguntungkan dalam
wilayah tersebut. Hal itu disimpulkan dari dugaan bahwa tidak ada satupun Negara
ASEAN ( secara tunggal ) yang bisa memenuhi peran kepemimpinan. Melihat dari hal
tersebut, maka kepemimpinan haruslah dibangun oleh 2 atau lebih Negara yang bisa
membentuk kerjasama kepemimpinan yang efektif dan dapat menangani seluruh sektor
permasalahan yang ada.

16
 Bidang Ekonomi

Keberadaan Indonesia dalam ASEAN memberikan dampak positif bagi negara ini, salah
satunya dari sektor ekonomi. Terjadinya hubungan perdagangan (ekspor dan impor) antara
Indonesia dengan negara-negara ASEAN lainnya. Selain itu Indonesia juga mendapatkan
modal atau dana investasi dari negara-negara ASEAN lainnya yang digunakan sebagai
dana untuk pembangunan dinegara ini.

 Bidang Politik

Dalam bidang politik, negara-negara dikawasan Asia Tenggara mengakui kedaulatan


negara Indonesia serta tidak berani dalam melakukan intervensi politik kepada negara ini.
Dengan adanya hal ini maka ancaman yang datang kepada Indonesia bisa ditekan atau
diminimalisir. Negara-negara ASEAN lainnya juga mengakui dan menghormati sistem
politik dalam dan luar negeri Indonesia.

 Bidang Sosial

Tentunya Indonesia juga mendapatkan manfaat dari keberadaannya sebagai salah satu
anggota ASEAN misalnya saja dalam bidang sosial. Masih ingat kejadian Tsunami Aceh
2004? Pada saat itu beberapa negara ASEAN memberikan bantuan kepada Indonesia baik
itu berupa moril maupun materil. Selain itu banyak kejadian-kejadian di Indonesia yang
dibantu oleh negara-negara ASEAN lainnya.

 Bidang Budaya

Dalam bidang kebudayaan tentunya ada juga manfaat dari ASEAN kepada Indonesia.
Pertukaran pelajar merupakan salah satu dari sekian banyak manfaat kehadiran ASEAN
bagi Indonesia, banyak pelajar-pelajar Indonesia yang menuntut ilmu dinegara-negara
tetangga. Selain itu juga ada pementasan kesenian-kesenian atau kebudayaan-kebudayaan
Indonesia dinegara-negara Asia Tenggara. Beberapa hal yang akan terus berlanjut sebagai
manfaat dari peran aktif Indonesia dalam ASEAN diantaranya:

17
1. Terjalin hubungan yang baik sebagai bentuk-bentuk kerjasama internasional antar
sesama negara anggota ASEAN
2. Stabilitas, keamanan dan perdamaian regional tetap terjaga
3. Pertumbuhan dalam segala bidang untuk seluruh negara anggota ASEAN
4. Sebagai bentuk upaya Indonesia menjadi negara maju
5. Terbukanya peluang kerjasama negara-negara ASEAN dengan negara-negara di
benua lain
6. Kemudahan dalam perdagangan atau proses ekspor-impor dari Indonesia ke negara
ASEAN yang lain
7. Peningkatan kemampuan SDM Indonesia dalam bidang apapun sebagai produk
dari kerjasama di bidang akademis

18
BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan
ASEAN  (Association  of  South  East  Asian  Nation)   merupakan  organisasi  region di
Asia Tenggara. ASEAN  didirikan oleh bangsa  Asia  Tenggara atas  dasar 
persamaa nasib  dan  kepentingan  bersama. Peran bangsa indonesia dalam
ASEAN juga besar dan penting. Tujuan  didirikannya  ASEAN  adalah  untuk 
meningkatkan  kerja  sama  di  bidang  ekonomi, social, budaya, dan politik serta 
mewujudkan ketertiban  dan  perdamaian  di  kawasan  Asia  Tenggara.
Oleh karena itu, mari kita dukung dan berpartisipasi dalam kerjasama dan ikut
serta peran bangsa dalam ASEAN.

B. Saran
Negara  kita, Indonesia  merupakan  salah  satu  anggota  ASEAN. Untuk 
itu, kita  harus  membantu  mewujudkan  cita-cita  atau  tujuan  dari  ASEAN  itu 
sendiri. Karena  tujuan  tersebut  merupakan  keinginan  dari   bangsa  kita 
sendiri.Selain  itu, sebagai  negara  anggota  ASEAN  yang  terbesar,kita  harus  lebih 
menunjukan  patisipatif  kita  dalam  mewujudkan  tujuan  tersebut.

19
DAFTAR PUSTAKA

http://blogkuapadanya.blogspot.co.id/2013/04/makalah-pkn-tentang-asean-lengkap.html

https://www.ilmudasar.com/2017/12/Pengertian-Prinsip-Tujuan-dan-Anggota-Negara-
ASEAN-adalah.html

http://rinaasihniasari.blogspot.com/2014/05/kerjasama-indonesia-dalam-asean.html

http://sukasosial.blogspot.com/2015/10/manfaat-asean-bagi-indonesia.html

https://guruppkn.com/peran-indonesia-dalam-asean

http://www.dosenpendidikan.com/penjelasan-peranan-indonesia-dalam-asean-terlengkap/

20

Anda mungkin juga menyukai