Anda di halaman 1dari 5

SEJARAH ASEAN

NAMA : PUTRI ANISAH

KELAS : VI.B

SDN KARANG ASIH 05

Sejarah Terbentuknya ASEAN


ASEAN adalah singkatan dari Association of Southeast Asian Nations yang merupakan organisasi
ekonomi dan geopolitik khusus untuk negara-negara di wilayah Asia Tenggara. Sejarah berdirinya ASEAN
diawali karena beberapa kesamaan negara-negara pendirinya serta konflik yang terjadi saat itu.

Tahun 1960-an merupakan masa-masa yang sulit bagi negara di Asia Tenggara. Ada sejumlah
perselisihan yang terjadi baik secara internal maupun eksternal. Apa saja sih konfliknya? Asia Tenggara
merupakan tempat yang strategis sehingga beberapa negara di kawasan ini menjadi basis blok untuk
Timur dan Barat, seperti di negara Vietnam dan Filipina. Selain itu, konflik militer juga terjadi di negara
lain seperti Laos, Vietnam, dan Kamboja. Ada pula konflik bilateral yang terjadi antara Indonesia dan
Malaysia, serta Kamboja dan Vietnam.
Permasalahan-permasalahan ini berdampak pada stabilitas pertahanan dan ekonomi di negara-negara
Asia Tenggara. Akhirnya, beberapa pemimpin berinisiatif untuk menciptakan suasana aman dan damai
untuk kawasan Asia Tenggara dengan membentuk ASEAN.

Negara Pendiri ASEAN


Berdirinya ASEAN diawali dari pertemuan 5 menteri luar negeri perwakilan dari negara-negara Asia
Tenggara. Pertemuan ini dilaksanakan di Bangkok, Thailand pada 5 hingga 8 Agustus 1967. Pengesahan
berdirinya ASEAN termuat dalam Deklarasi Bangkok atau yang disebut juga sebagai Deklarasi ASEAN.

Berikut adalah lima negara pendiri ASEAN beserta nama perwakilannya :

1. Indonesia: Adam Malik (Menteri Luar Negeri Indonesia)

2. Malaysia: Tun Abdul Razak (Wakil Perdana Mentero Malaysia)

3. Singapura: Sinnathamby Rajaratnam (Menteri Luar Negeri Singapura)

4. Filipina: Narciso Ramos (Menteri Luar Negeri Filipina)

5. Thailand: Thanat Koman (Menteri Luar Negeri Thailand)

Latar Belakang Dibentuknya ASEAN


Adanya konflik yang terjadi di beberapa negara Asia Tenggara saat itu menjadi alasan dibentuknya
ASEAN. Selain karena adanya konflik dan perselisihan ada beberapa latar belakang atau faktor
pendorong kerjasama antar negara asean yaitu :

1. Persamaan Geografis

Negara-negara di wilayah ASEAN berada di kawasan Asia Tenggara yang terletak di antara Benua
Australia dan daratan Benua Asia, serta di antara Samudra Hindia dan Pasifik.

2. Persamaan Budaya

Penduduk Asia Tenggara merupakan keturunan dari ras Malayan Mongoloid. Ras ini dalam
perkembangannya banyak menerima pengaruh budaya berupa warna kulit, makanan, hingga adat
istiadat dari wilayah India, Arab (Gujarat), dan Cina.

3. Persamaan Kepentingan

Semua negara di Asia Tenggara memiliki tujuan dan visi yang sama yaitu kesejahteraan, kedamaian,
keamanan, dan ketertiban, baik itu dalam lingkup nasional maupun regional.
4. Persamaan Nasib

Hampir seluruh negara di Asia Tenggara dijajah oleh negara lain, seperti Indonesia oleh Belanda,
Malaysia dan Singapura oleh Inggris, hingga Filipina oleh Spanyol dan Amerika. Hanya negara Thailand
yang bebas dari penjajahan.

Negara Anggota ASEAN


Dilansir dari laman Sekretariat Nasional ASEAN Indonesia, berikut adalah 10 negara yang tergabung
dalam ASEAN beserta tanggal bergabungnya :

1. Indonesia : 8 agustus 1967

2. Malaysia : 8 agustus 1967

3. Singapura : 8 agustus 1967

4. Thailand : 8 agustus 1967

5. Filipina : 8 agustus 1967

6. Brunei darussalam : 8 januari 1984

7. Vietnam : 28 juli 1995

8. Laos : 23 juli 1995

9. Myanmar : 23 juli 1995

10. Kamboja : 30 april 1999

Tujuan Pendirian ASEAN


Pada dasarnya, tujuan utama didirikannya ASEAN adalah untuk menciptakan kawasan Asia Tenggara
yang sejahtera, damai, aman, dan stabil. Apabila merujuk pada Deklarasi ASEAN yang dilaksanakan pada
tanggal 8 Agustus 1967, tujuan dibentuknya ASEAN adalah sebagai berikut :

1. Mempercepat kemajuan sosial, pertumbuhan ekonomi, serta pengembangan kebudayaan di


kawasan Asia Tenggara
2. Meningkatkan stabilitas dan perdamaian regional yang dapat direalisasikan dengan jalan saling
menghormati keadilan serta taat hukum di dalam hubungan antar negara se-Asia Tenggara dan
mematuhi prinsip-prinsip dari Piagam PBB agar tidak menimbulkan penyalahgunaan wewenang.
3. Meningkatkan kerja sama yang aktif dan saling membantu antar negara anggota dalam
memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan kepentingan bersama, baik dalam bidang
ekonomi, ilmu pengetahuan, administrasi, sosial, budaya, dan teknik.
4. Membina dan menjalin kerja sama yang lebih efektif untuk meningkatkan hasil industri,
pertanian, perluasan perdagangan dalam komoditas internasional, perbaikan sarana dan
prasarana komunikasi serta transportasi, dan peningkatan taraf hidup rakyat dari masing -
masing negara anggota.
5. Melakukan peningkatan pada kualitas ilmu pengetahuan di antara anggota.
6. Saling membantu sarana pelatihan dan penelitian untuk tujuan pendidikan, administrasi,
profesional, dan teknik.
7. Menjaga hubungan baik dengan organisasi internasional yang memiliki tujuan dan visi yang
sama, serta membuka peluang untuk menjalin hubungan.

Anda mungkin juga menyukai