Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

PERAN INDONESIA DALAM ASEAN

GURU PEMBIMBING
……..

DISUSUN OLEH
Aroyane Erthos Susilo
Bayu Anggoro Putra Hartono
Cahdiyanti
Chika Nur Siswoyo
Erry Aqroman
Nabila Dwi Nursani
Nadia Safara Putri
Naufal Satria
Raden Akbar Triadi Daru Taksin

SMA BPS&K 1 JAKARTA


2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. yang sudah melimpahkan
rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyusun tugas PPKN ini
dengan baik serta tepat waktu. Semuanya perlu dibahas pada makalah ini
tentang peran Indonesia dalam ASEAN.

Tugas ini kami buat untuk memberikan ringkasan tentang peran Indonesia
dalam ASEAN. Mudah-mudahan makalah yang kami buat ini bisa menolong
menaikkan pengetahuan kita jadi lebih luas lagi. Kami menyadari kalau masih
banyak kekurangan dalam menyusun makalah ini.

Oleh sebab itu, kritik serta anjuran yang sifatnya membangun sangat kami
harapkan guna kesempurnaan makalah ini. Kami mengucapkan terima kasih
kepada Bpk. Guru mata pelajaran PPKN. Kepada pihak yang sudah menolong
turut dan dalam penyelesaian makalah ini. Atas perhatian serta waktunya, kami
sampaikan banyak terima kasih.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Sejarah Terbentuknya ASEAN


ASEAN adalah singkatan dari Association of Southeast Asian Nations yang
merupakan organisasi ekonomi dan geopolitik khusus untuk negara-negara di
wilayah Asia Tenggara. Sejarah berdirinya ASEAN diawali karena beberapa
kesamaan negara-negara pendirinya serta konflik yang terjadi saat itu.

Asia Tenggara merupakan tempat yang strategis sehingga beberapa negara di


kawasan ini menjadi basis blok untuk Timur dan Barat, seperti di negara
Vietnam dan Filipina. Selain itu, konflik militer juga terjadi di negara lain
seperti Laos, Vietnam, dan Kamboja. Ada pula konflik bilateral yang terjadi
antara Indonesia dan Malaysia, serta Kamboja dan Vietnam.

Permasalahan-permasalahan ini berdampak pada stabilitas pertahanan dan


ekonomi di negara-negara Asia Tenggara. Akhirnya, beberapa pemimpin
berinisiatif untuk menciptakan suasana aman dan damai untuk kawasan Asia
Tenggara dengan membentuk ASEAN.

Indonesia bersama empat negara lainnya, yaitu Singapura, Malaysia, Filipina,


dan Thailand adalah pendiri ASEAN.

Perwakilan lima negara menandatangani Deklarasi Bangkok, di Thailand pada 8


Agustus 1967 dan meresmikan ASEAN sebagai wadah resmi untuk kerja sama.
1.2 PENYELENGGARA KTT 1 DI BALI
Dalam buku Roadmap to an Asean Economic Community (2005) karya Denis
Hew, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN adalah pertemuan tertinggi
antara pemimpin negara anggota ASEAN terhadap pengembangan ekonomi dan
budaya antara negara-negara Asia Tenggara.

Peran Indonesia pada KTT ASEAN adalah sebagai tuan rumah


penyelenggaraan KTT 1 ASEAN di Bali 1976. Di mana KTT tersebut
menghasilkan kesepakatan tentang pembentukan sekretariat ASEAN yang
berpusat di Jakarta.

Saat itu yang ditunjuk sebagai Sekretaris Jenderal ASEAN yang pertama adalah
HR Dharsono yang kemudian digantikan oleh Umarjadi Njotowijono.

1.3 PENGGAGAS KOMUNITAS KEAMANAN ASEAN


Salah satu peran Indonesia dalam ASEAN adalah menggagas komunitas
keamanan melalui Komunitas Politik Keamanan ASEAN atau Asean Security
Community (ASC)

ASC ditujukan untuk mempercepat kerja sama politik dan keamanan di


ASEAN, guna mewujudkan perdamaian di kawasan. ASC bersifat terbuka,
menggunakan pendekatan keamanan komprehensif, serta tidak ditujukan untuk
membentuk pakta pertahanan atau aliansi militer.

ASC ditandatangani di Senggigi, Lombok pada 12 September 2003, dan


diwujudkan dalam Bali Concord II di tahun yang sama.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENENGAH KONFLIK


Dalam buku 'PKn Harmoni Berkebangsaan' karya Rani R Moediarta, Indonesia
menjadi penengah konflik yang dimana saat itu, Indonesia mengundang empat
fraksi Kamboja yang bertikai untuk melakukan pertemuan di Jakarta. Mereka
membahas perdamaian dan pemulihan hubungan. Setelah itu, pertemuan
berlanjut ke Konferensi Paris untuk Kamboja yang diikuti oleh 19 negara.

Menariknya, Indonesia dan Prancis menjadi pemimpin konferensi tersebut. Dari


pertemuan itulah dihasilkan keputusan pembentukan Dewan Nasional Kamboja
demi mengakhiri konflik.

Kementerian Luar Negeri juga turut Indonesia mengklaim pencapaian diplomasi


Indonesia atas konflik Laut Cina Selatan yang paling berhasil ialah kesepakatan
perjanjian antara Cina dan ASEAN dalam pertemuan di Bali pada 2011.

2.2 Indonesia Mewakili ASEAN dalam Perdamaian Dunia


Indonesia turut berperan dalam perdamaian dunia yakni melalui hubungan
internasional.

Indonesia bergabung menjadi Pasukan Perdamaian PBB di akhir Perang


Vietnam pada 1973 hingga 1974. Indonesia juga memfasilitasi perdamaian di
Filipina antara pemerintah setempat dengan gerakan pembebasan Moro.
Beberapa peran lainnya di antara lain mendukung gerakan zona bebas nuklir di
kawasan negara-negara anggota Association of South East Asian Nations
(ASEAN) serta mendukung terselenggaranya ASEAN Free Trade Area (AFTA)
di kawasan negara anggota ASEAN.
BAB III

PENUTUP

3.1 mengusulkan adanya pentas seni, kerja sama produksi makanan halal
-Kerja Sama Produksi Makanan Halal
Sebagai negara dengan mayoritas muslim terbanyak di kawasan ASEAN,
Indonesia turut membangun kerja sama dengan Singapura, Malaysia, dan
Brunei Darussalam dalam penanganan dan produksi makanan daging halal.

Kerja sama 4 negara ini menghasilkan sebuah pedoman persatuan kementerian


terkait produksi makanan halal. Ini merupakan wujud peran Indonesia dalam
ASEAN di bidang ekonomi.

Sebab, tujuan dibuatnya pedoman tersebut tak lain untuk menaungi produksi
bahan makanan dan minuman halal yang diperdagangkan antar negara ASEAN.

-Mengusulkan Adanya Pentas Seni Antar Negara


Sementara itu, peran Indonesia dalam ASEAN di bidang sosial dan budaya ialah
mengusulkan adanya pementasan kesenian atau budaya negara-negara ASEAN.

Tujuannya, agar semakin banyak karya-karya orang Indonesia yang


memperkaya budaya di kawasan Asia Tenggara.

Anda mungkin juga menyukai