Dibuat Oleh :
Desy Crisyanti – 1851091
ISI
A. Landasan Teori
Dalam kasus putusan yang akan dibahas dalam laporan ini, suami sebagai termohon
menjatuhkan talak/thalaq kepada istrinya sebagai termohon. Talak secara bahasa berasal
dari kata ًق طَالَقا
ًُ ُق يَ ْطل
ًَ َ – – طَلyang artinya bercerai. Talak juga berarti melepaskan ikatan.
Dengan kata lain, talak adalah memutuskan hubungan antara suami istri dari ikatan
pernikahan yang sah menurut syariat agama. Meski demikian, Islam juga
memperbolehkan adanya rujuk setelah suami menjatuhkan talak pada istrinya, tapi tetap
dengan beberapa catatan.Sebenarnya, talak merupakan hak suami, artinya istri nggak
bisa melepaskan diri dari ikatan pernikahan kalau nggak dijatuhkan talak oleh suami.
Meski begitu, suami juga nggak dibenarkan menggunakan haknya tersebut dengan
semena-mena dan gegabah dalam memutuskan talak, apalagi jika hanya menuruti hawa
nafsunya saja. Ucapan talak juga nggak bisa dianggap main-main. Ketika suami
mengucapkan talak secara mutlak, meski kondisinya sedang bercanda sekalipun, maka
talak itu tetap jatuh pada sang istri. Talak diatur dalam Alqur’an sesuai dengan QS Al-
Baqarah ayat 229 serta QS At-Talaq ayat :1-7. Dalam surah Albaqarah dijelaskan
pengertian talaq sebagaimana ayat berikut ini
ًََّاًو َمنْ ًيَت َ َعد ِ َّ ًََّللاًفَالً ُجنَاحًَعَلَيْ ِه َماًفِي َماًافْتَد َْتً ِبهًِتًِلْكَ ً ُحدُود
َ ًَُّللاًفَالًتَعْتَدُوه ِ َّ ًََّللاًفَ ِإنْ ًخِ فْت ُ ْمًأَالًَّيُقِي َماً ُحدُود
ِ َّ ا ًَّيُقِي َماً ُحدُود
ًَ ًََّللاً َفأُولَئِ َكًهًُ ُمًالظَّالِ ُمو
ن ِ َّ ُحدُود
Artinya: Talak (yang dapat dirujuki) dua kali. Setelah itu boleh rujuk lagi dengan cara
yang ma’ruf atau menceraikan dengan cara yang baik. Tidak halal bagi kamu
mengambil kembali sesuatu dari yang telah kamu berikan kepada mereka, kecuali kalau
keduanya khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah.
Rukun Talak
Rukun talak merupakan unsur pokok yang harus ada dalam talak. Terwujudnya talak
tergantung ada dan lengkapnya unsur-unsur talak tersebut. Adapun rukun talak yaitu,
1. adanya suami yang memiliki hak talak dan berhak menjatuhkan talak.
2. isteri yang dinikahi secara sah dan memenuhi syarat-syarat akad-nikah
3. adanya sighat talak yakni kata-kata yang diucapkan oleh suami terhadap isterinya yang
menunjukkan talak baik sharih (Langsung) maupun kinayah (sindiran)
4. qashdu (sengaja), yaitu ucapan yang ditujukan memang bermaksud untuk menceraikan
bukan untuk tujuan lain.
Mengenai talak diatur lebih lanjut dalam Pasal 129, Pasal 130, dan Pasal 131
KHI. Pasal 129 KHI berbunyi:
Jadi, talak yang diakui secara hukum negara adalah yang dilakukan atau diucapkan oleh
suami di Pengadilan Agama.
Sedangkan, mengenai cerai karena talak yang diucapkan suami di luar Pengadilan
Agama, menurut Nasrullah Nasution, S.H. dalam artikel Akibat Hukum Talak di Luar
Pengadilan hanya sah menurut hukum agama saja, tetapi tidak sah menurut hukum yang
berlaku di negara Indonesia karena tidak dilakukan di Pengadilan Agama. Menurut
Nasrullah, akibat dari talak yang dilakukan di luar pengadilan adalah ikatan perkawinan
antara suami-istri tersebut belum putus secara hukum.
Arti rujuk kembali ialah kembali terjadi hubungan suami istri antara seorang suami
yang telah menjatuhkan talak kepada istrinya dengan istri yang telah ditalak-nya itu
dengan cara yang sederhana. Caranya ialah dengan mengucapkan saja “saya kembali
kepadamu” oleh si suami di hadapan dua orang saksi laki-laki yang adil. Sedangkan
arti kawin kembali ialah kedua bekas suami istri memenuhi ketentuan sama seperti
perkawinan biasa, yaitu ada akad nikah, saksi, dan lain-lainnya untuk menjadikan
mereka menjadi suami istri kembali. Sungguhpun demikian, dalam masyarakat kita di
Indonesia orang selalu menyebut kawin kembali itu dengan sebutan rujuk juga.
Mengenai talak satu atau talak dua ini disebut juga talak raj’i atau talak ruj’i, yaitu talak
yang masih boleh dirujuk yang pengaturannya terdapat dalam Pasal 118 KHI yang
berbunyi:
“Talak raj'i adalah talak kesatu atau kedua, dimana suami berhak rujuk selama istri
dalam masa iddah.”
Jadi, akibat dari talak kesatu dan kedua ini adalah suami istri dapat rujuk atau kawin
kembali. Pada hakikatnya talak ini dijatuhkan satu kali oleh suami dan suami dapat
rujuk kembali dengan istri yang ditalaknya tadi. Dalam syariat Islam, talak raj’i terdiri
dari beberapa bentuk, antara lain: talak satu, talak dua dengan menggunakan
pembayaran tersebut (iwadl). Akan tetapi dapat juga terjadi talak raj’i yang berupa talak
satu, talak dua dengan tidak menggunakan iwadl juga istri belum digauli.
Talak Tiga
Berdasarkan Alً Qur’anً Suratً Al-Baqarah ayat 230, kalau seorang suami telah
menjatuhkan talak yang ketiga kepada istrinya, maka perempuan itu tidak halal lagi
baginya untuk mengawininya sebelum perempuan itu kawin dengan laki-laki lain.
Selengkapnya bunyi Surat Al-Baqarah ayat 230:
“Jika dia menceraikan perempuannya (sesudah talak dua kali), maka tiadalah halal
perempuan itu baginya, kecuali jika perempuan itu telah kawin dengan lelaki yang lain.
Dan jika diceraikan pula oleh lelaki lain itu, tiada berdosa keduanya kalau keduanya
rujuk kembali, jika keduanya menduga akan menegakkan batas-batas Allah. Demikian
itulah batas-batas Allah, diterangkannya kepada kaum yang akan mengetahuinya.”
Maksudnya ialah kalau sudah talak tiga, perlu muhallil untuk membolehkan kawin
kembali antara pasangan suami isteri pertama. Arti muhallil ialah orang yang
menghalalkan. Maksudnya ialah si istri harus kawin dahulu dengan seorang laki-laki
lain dan telah melakukan persetubuhan dengan suaminya itu sebagai suatu hal yang
merupakan inti perkawinan. Laki-laki lain itulah yang disebut muhallil. Kalau pasangan
suami istri ini bercerai pula, maka barulah pasangan suami istri semula dapat kawin
Kembali.
Talak tiga ini disebut juga dengan talak ba’in kubraa yang pengaturannya dapat kita
temui dalam Pasal 120 KHI yang berbunyi:
“Talak ba'in kubraa adalah talak yang terjadi untuk ketiga kalinya. Talak jenis ini
tidak dapat dirujuk dan tidak dapat dinikahkan kembali kecuali apabila pernikahan itu
dilakukan setelah bekas istri menikah dengan orang lain dan kemudian terjadi
perceraian ba'da al dukhul dan habis masa iddahnya.”
Soal talak tiga ini, perempuan yang telah dijatuhi talak tiga ini harus sudah menikah
dengan laki-laki lain kemudian bercerai. Dalam keadaan demikian, perempuan tadi
tidak dilarang dinikahi lagi oleh laki-laki bekas suami pertama; hukum perkawinan
tersebut tetap halal.
Tempat Tinggal : Perum Kelapa Gading Permai, Blok C5, No. 14, RT. 02, RW. 07,
Desa Padasuka, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang
Agama : Islam
2. Identitas Termohon
Tempat Tinggal : Perum Kelapa Gading Permai, Blok C5, No. 14, RT. 02, RW. 07,
Desa Padasuka, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang
Agama : Islam
3. Ringkasan Putusan
1. Pemohon dan termohon merupakan pasangan suami istri yang menikah menurut
syariat islam pada tanggal 13 september 2012 di wilayah kantor urusan agama
kecamatan sumedang utara, kabupaten sumedang.
2. Wali nikah dari perkawinan tersebut adalah ayah kandung termohon yang bernama
Nuryasin dengan mas kawin 10 (sepuluh) gram cincin emas.
3. Pemohon dan termohon memiliki anak bernama Muhammad Sastra Nurdzakiyy
yang berusia 6 (enam) tahun.
4. Pemohon dan termohon sudah melengkapi seluruh syarat administrasi pencatatan
perkawinan namun hingga sekarang perkawinan pemohon dan termohon tidak
tercatat pada kantor urusan agama kecamatan sumedang utara.
5. Setelah perkawinan pemohon dan termohon membina rumah tangga di rumah orang
tua pemohon tepatnya di Perum Kelapa Gading Permai, Blok C5, No. 14, RT. 02,
RW. 07, Desa Padasuka, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang
6. Sejak Juni 2014 hubungan rumah tangga pemohon dan termohon sudah tidak
harmonis lagi dan sering terjadi pertengkaran akibat dari orang tua termohon yang
terlalu intervensi terhadap rumah tangga pemohon dan termohon serta mendesak
pemohon untuk menceraikan termohon agar termohon dikembalikan kepada
orangtuanya, orangtua termohon juga mempermasalahkan nafkah yang diberikan
oleh pemohon kepada termohon yang dianggap tidak cukup, termohon juga sering
meminta untuk pindah ke kediaman orang tua termohon di Pontianak namun hal ini
dianggap pemohon dapat mengganggu kelangsungan pekerjaan pemohon karena
pemohon memiliki pekerjaan tetap di sumedang.
7. Sejak Desember 2015 hingga sekarang komunikasi antara pemohon dan termohon
kurang berjalan baik walau tinggal serumah.
8. Keluarga sudah mencoba untuk mendamaikan pemohon dan termohon namun tidak
berhasil dan pemohon memutuskan untuk bercerai dengan termohon
Bahwa atas dasar dalil-dalil tersebut permohonan pemohon kepada majelis hakim
adalah sebagai berikut :
Namun pada hari sidang yang telah ditetapkan pemohon datang ke persidangan namun
termohon tidak datang ke ruangan sidang dan tidak menyuruh orang lain untuk
menghadap sebagai wali/kuasa hukumnya meskipun telah dipanggil secara resmi dan
ketidakhadirannya bukanlah berdasarkan suatu halangan yang sah menurut undang-
undang maka majelis hakim tetap mengupayakan upaya damai kepada pemohon namun
tidak berhasil dan majelis hakim lanjut membacakan surat permohonan pemohon yang
isinya tetap dipertahankan oleh pemohon.
1. Jajat bin Subana, Umur 37 tahun bekerja sebagai PNS bertempat tinggal di Perum
Kelapa Gading Permai, RT. 01, RW. 07, Desa Padasuka, Kecamatan Sumedang
Utara, Kabupaten Sumedang yang telah disumpah atas kesaksiannya sebagai
berikut:
- Saksi kenal dengan pemohon dan termohon
- Setahu saksi pemohon dan termohon menikah pada tanggal 13 september
2012 di sumedang utara
- Setahu saksi perkawinan dilaksanakan menurut syariat islam dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku
- Setahu saksi wali perkawinan mereka adalah ayah kandung termohon yang
bernama Nuryasin dengan mas kawin 10 (sepuluh) gram cincin emas
- Setahu saksi bahwa saksi pernikahan mereka adalah bapak Abdul Rani dan
H.Halim
- Pada saat perkawinan termohon tidak dalam pinangan orang lain
- Setahu saksi perkawinan pemohon dan termohon telah didaftarkan untuk
dicatatkan pada KUA Sumedang Utara namun kutipan akta nikah belum
diserahkan kepada pemohon dan termohon
- Setelah menikah pemohon dan termohon membina rumah tangga di
kediaman orang tua pemohon
- Pemohon dan termohon memiliki seorang anak
- Sejak 2014 rumah tangga pemohon dan termohon sudah tidak harmonis lagi
dan sering terjadi perselisihan dan pertengkaran
- Saksi melihat sendiri pertengkaran pemohon dan termohon
- Saksi mengetahui bahwa penyebab dari pertengkaran adalah orang tua
termohon selalu intervensi terhadap rumah tangga pemohon dan termohon
dan termohon terlalu menuntut atas nafkah yang diberikan pemohon serta
termohon juga selalu minta kepada pemohon untuk pindah ke Pontianak
tempat kediaman orang tua termohon
- Pemohon dan termohon sudah pisah rumah sejak Desember 2015
- Pihak keluarga sudah menasehati pemohon agar mempertahankan rumah
tangganya namun tidak berhasil dan pemohon tetap bersikeras untuk
menceraikan termohon.
2. Dani bin Utang, Umur 25 tahun bekerja sebagai Security bertempat tinggal di
Perum Kelapa Gading Permai, RT. 01, RW. 07, Desa Padasuka, Kecamatan
Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang yang telah disumpah atas kesaksiannya
sebagai berikut:
- Saksi kenal dengan pemohon dan termohon
- Setahu saksi pemohon dan termohon menikah pada tanggal 13 september
2012 di sumedang utara
- Setahu saksi perkawinan dilaksanakan menurut syariat islam dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku
- Setahu saksi wali perkawinan mereka adalah ayah kandung termohon yang
bernama Nuryasin dengan mas kawin 10 (sepuluh) gram cincin emas
- Setahu saksi bahwa saksi pernikahan mereka adalah bapak Abdul Rani dan
H.Halim
- Pada saat perkawinan termohon tidak dalam pinangan orang lain
- Setahu saksi perkawinan pemohon dan termohon telah didaftarkan untuk
dicatatkan pada KUA Sumedang Utara namun kutipan akta nikah belum
diserahkan kepada pemohon dan termohon
- Setelah menikah pemohon dan termohon membina rumah tangga di
kediaman orang tua pemohon
- Pemohon dan termohon memiliki seorang anak
- Sejak 2014 rumah tangga pemohon dan termohon sudah tidak harmonis lagi
dan sering terjadi perselisihan dan pertengkaran
- Saksi melihat sendiri pertengkaran pemohon dan termohon
- Saksi mengetahui bahwa penyebab dari pertengkaran adalah orang tua
termohon selalu intervensi terhadap rumah tangga pemohon dan termohon
dan termohon terlalu menuntut atas nafkah yang diberikan pemohon serta
termohon juga selalu minta kepada pemohon untuk pindah ke Pontianak
tempat kediaman orang tua termohon
- Pemohon dan termohon sudah pisah rumah sejak Desember 2015
- Pihak keluarga sudah menasehati pemohon agar mempertahankan rumah
tangganya namun tidak berhasil dan pemohon tetap bersikeras untuk
menceraikan termohon.
Pemohon tidak keberatan atas dasar keterangan saksi-saksi tersebut dan tetap
mempertahankan pendiriannya. Atas dasar bukti dan saksi-saksi yang dihadirkan
oleh pemohon maka majelis hakim memepertimbangkan permohonan pemohon atas
dasar hukum sebagai berikut :
Setelah pertimbangan hukum yang ditimbang oleh majelis hakim maka majelis
hakim mengeluarkan putusan verstek dikarenakan ketidakhadiran termohon walau
sudah dipanggil secara resmi dan tidak mendatangakan wali/kuasa hukumnya
sebagai berikut :
1. Menyatakan termohon yang telah dipanggil secara resmi dan patut untuk hadir
untuk menghadapi sidang, tidak hadir.
2. Mengabulkan permohonan pemohon dengan verstek.
3. Menyatakan sah perkawinan pemohon dan termohon.
4. Memberi izin kepada pemohon untuk menjatuhkan talak satu raj’I kepada
termohon.
5. Membebankan biaya perkara sebesar Rp. 216.000 kepada pemohon.
C. Pembahasan dan Analisa
Dalam amar putusan yang dibahas, dijatuhkannya putusan verstek dimana putusan
verstek adalah putusan yang dijatuhkan apabila tergugat/termohon tidak hadir dan juga
tidak menghadirkan wali/kuasa hukumnya meskipun sudah dipanggil secara resmi
untuk hadir dan wajib untuk hadir menurut pasal 125 HIR. Apabila setelah menerima
amar putusan termohon tidak menyetujui ataupun keberatan atas putusan yang
dikeluarkan maka termohon yang tidak hadir dapat mengerahkan upaya hukum verzet
atau perlawanan atas putusan verstek dalam jangka waktu 14 hari terhitung setelah
termohon diberitahu atas amar putusan tersebut.
Dalam putusan ini juga disebutkan bahwa permohonan pemohon dikabulkan oleh
majelis hakim atas dasar hukum yang telah ditimbang oleh majelis hakim namun
sebenarnya untuk kejelasan yang lebih lanjut dapat dianggap kurang jelas karena tidak
hadirnya termohon sehingga tidak adanya bantahan ataupun pembelaan dari termohon
sehingga kebenaran atas bukti-bukti ataupun posita atau dalil-dalil yang diajukan oleh
pemohon dalam permohonannya tidak dapat dibenarkan secara keseluruhan. Namun
Kembali lagi ke dalam hal ini maka dikeluarkan putusan verstek akibat tidak hadirnya
termohon dalam sidang tersebut.
Untuk bukti P.3 yang dianggap belum sah dan akhirnya dinyatakan sah oleh majelis
hakim sebenarnya dapat menjadi masalah apabila dinyatakan tidak sah dikarenakan
apabila memang perkawinan antara pemohon dan termohon tidak tercatatkan secara
hukum maka perkawinan antara pemohon dan termohon hanyalah sebatas ikatan secara
agama dan pemohon tidak perlu untuk mengajukan permohonan agar dapat
menjatuhkan talak kepada termohon yang tidak sah secara hukum sebagai istri dari
pemohon.
Pemohon menghadirkan 2 orang saksi yang secara hukum sudah benar dikarenakan
adanya ketentuan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku bahwa satu
saksi bukanlah saksi dan saksi tidak memiliki hubungan darah atau keluarga dengan
pemohon baik termohon namun apabila dalam kasus perceraian terdapat berbagai
pengecualian tertentu.
Umumnya, keluarga tidak bisa menjadi saksi di persidangan apalagi disumpah. Hal
tersebut diatur dalam Pasal 145 Herzien Indonesis Reglement (HIR), berbunyi:
1. keluarga sedarah dan keluarga semenda dari salah satu pihak menurut keturunan
yang lulus.
2. istri atau laki dari salah satu pihak, meskipun sudah ada perceraian;
3. anak-anak yang tidak diketahui benar apa sudah cukup umurnya lima belas tahun;
4. orang, gila, meskipun ia terkadang-kadang mempunyai ingatan terang”.
Penjelasan Pasal 145 HIR mengatakan: “Mengenai orang-orang yang disebutkan dalam,
= di atas (keluarga), sebabnya mereka itu tidak sanggup menjadi saksi Wali oleh karena
mereka itu tidak dapat dianggap tanpa memihak, sehingga keterangannya dengan
demikian tidak dapat dipercaya.” Pasal 145 HIR di atas dapat diartikan bahwa saksi
yang berasal dari keluarga tentu sangat sulit untuk berlaku obyektif dalam memberikan
keterangan, dan secara psikologis akan selalu berpihak pada keluarganya, sehingga
kalau demikian adanya, akan sulit dicari kebenaran yang sesungguhnya.
Namun dalam perkara perceraian, ada pengecualian. Keluarga (dalam hal-hal tertentu)
dapat menjadi saksi dan disumpah dalam perkara perceraian. Yang dimaksud hal
tertentu adalah perceraian yang dadasarkan atas alasan sebagaimana diatur dalam Pasal
19 Huruf f Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1975 Tentang Pelaksanaan Undang-
Undang No 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan (PP No 1/1975) yaitu
pertengkaran/perselisihan terus menerus antara suami dan isteri atau yang
disebut Syiqaq. Dasar hukum keluarga dapat menjadi saksi diatur secara khusus (lex
spesialis) dalam Pasal 76 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan
Agama (UU Peradilan Agama. Syiqaq berarti adanya percekcokan, perselisihan, dan
permusuhan antara suami dan istri sehingga keluarga dapat menjadi saksi di pengadilan.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Majelis hakim memahami permohonan yang diajukan pemohon dalam sidang tersebut
dan menjatuhkan putusan berdasarkan dalil-dalil dan dasar hukum yang berlaku. Dalam
putusan ini majelis hakim menjatuhkan putusan verstek terhadap permohonan pemohon
dikarenakan tidak hadirnya termohon dalam sidang. Permohonan yang diajukan oleh
pemohon sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku yaitu
dimana alasan pemohon ingin menceraikan termohon terdapat pada Pasal 39 ayat 2 UU
No. 1 tahun 1974 tentang Perkawinan Jo Pasal 19 Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun
1975 Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
angka (6) dimana antara suami dan isteri terus menerus terjadi perselisihan dan
pertengkaran dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah-tangga.
Sehingga majelis hakim tinggal menilai kecocokan dan hubungan antara bukti tertulis
dan juga bukti saksi yang dihadirkan oleh pemohon terhadap dalil-dalil yang dinyatakan
oleh pemohon dalam permohonan tersebut. Dalam putusan ini majelis hakim sudah
mengadili dan mengeluarkan putusan berdasarkan keadaan hukum dan fakta-fakta yang
berlaku dengan adil dan tidak memihak pihak manapun.
B. Saran
Untuk putusan yang diputus oleh majelis hakim memutuskan putusan verstek dimana
termohon tidak hadir dalam sidang walau sudah dipanggil secara resmi namun sidang
tidak diundur dan langsung dinyatakan acara verstek padahal menurut pasal 127 HIR
Jika seorang atau lebih dari tergugat tidak datang atau tidak menyuruh orang lain
menghadap mewakilinya, maka pemeriksaan perkara itu diundurkan sampai pada hari
persidangan lain, yang paling dekat. Hal mengundurkan itu diberi tahukan pada waktu
persidangan kepada pihak yang hadir, bagi mereka pemberitahuan itu sama dengan
panggilan, sedang tergugat yang tidak datang, disuruh panggil oleh ketua sekali lagi
menghadap hari persidangan yang lain. Ketika itu perkara diperiksa, dan kemudian
diputuskan bagi sekalian pihak dalam satu keputusan, atas mana tidak diperkenankan
perlawanan (verzet). Namun untuk hal ini masih dapat diajukan perlawanan oleh
termohon atas putusan verstek yaitu perlawanan (verzet).
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
PUTUSAN
si
Nomor 3741/Pdt.G/2018/PA.Smdg
ne
ng
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
do
gu Pengadilan Agama Sumedang yang memeriksa dan mengadili perkara
tertentu dalam tingkat pertama dalam sidang majelis telah menjatuhkan
In
A
putusan perkara cerai talak antara:
Mufti Primajaya Smelmida bin Mat Nazar, Lahir di Pontianak, 9 Januari 1991,
ah
lik
Agama Islam, Pendidikan Terakhir SLTA, Pekerjaan Karyawan
Swasta, Bertempat Tinggal di Perum Kelapa Gading Permai, Blok
am
ub
C5, No. 14, RT. 02, RW. 07, Desa Padasuka, Kecamatan
Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang, selanjutnya disebut
Pemohon;
ep
k
Lawan
ah
si
1990, Agama Islam, Pendidikan Terakhir SLTA, Pekerjaan
Mengurus Rumah Tangga, Bertempat Tinggal di Perum Kelapa
ne
ng
Gading Permai, Blok C5, No. 14, RT. 02, RW. 07, Desa
Padasuka, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang,
do
gu
lik
DUDUK PERKARA
m
ub
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Kepaniteraan Pengadilan Agama Sumedang, Nomor: 3741/Pdt.G/2018/
si
PA.Smdg, tanggal 30 Oktober 2018 dengan dalil-dalil sebagai berikut:
1. Bahwa Pemohon dan Termohon adalah pasangan suami isteri yang
ne
ng
menikah menurut syari’at Islam pada tanggal 13 September 2012 di wilayah
Kantor Urusan Agama Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang
do
gu;
2. Bahwa yang bertindak sebagai wali nikah adalah ayah kandung Termoh on
bernama Bapak Nuryasin, dengan mas kawin 10 (sepuluh) gram cincin
In
A
emas, dibayar tunai, dan pernikahan tersebut disaksikan oleh 2 (dua) oran g
saksi, bernama Abdul Rani dan H. Halim serta tamu undangan lainnya ;
ah
lik
3. Bahwa perkawinan Pemohon dan Termohon dikaruniai seorang anak
bernama Muhammad Sastra Nurdzakiyy (6 tahun) ;
am
ub
4. Bahwa sebelum perkawinan dilangsungkan, Pemohon dan Termohon telah
melengkapi seluruh syarat administrasi pencatatan perkawinan bahkan
telah membayar biaya pencatatan perkawinan tersebut melalui aparat desa
ep
k
si
Kabupaten Sumedang, sebagaimana tersebut dalam Surat Keterangan dari
KUA Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang, Nomor: B.1284/-
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
meminta supaya Termohon dikembalikan kepada orang tua
si
Termohon;
6.2. Bahwa orang tua Termohon selalu mempermasalahkan besaran
ne
ng
nafkah yang diberikan oleh Pemohon kepada Termohon, padahal
Pemohon telah memberi nafkah yang layak kepada Termohon, yakni
do
gu sebesar Rp. 2.500.000,-(dua juta lima ratus ribu rupiah) setiap
bulannya ;
6.3. Bahwa Termohon sering meminta kepada Pemohon untuk pindah ke
In
A
Pontianak, di tempat kediaman orang tua Termohon, padahal
Pemohon mempunyai pekerjaan tetap di Sumedang yang tidak bisa
ah
lik
ditinggalkan, dan apabila Pemohon pindah ke Pontianak, maka
Pemohon akan kehilangan pekerjaan (nganggur) yang ujungnya
am
ub
akan berdampak pada kemampuan Pemohon untuk memberi nafkah
kepada Termohon ;
7. Bahwa keretakan rumah tangga antara Pemohon dan Termohon telah
ep
k
berusaha berubah dan merubah sifatnya. Oleh karena itu Pemohon merasa
R
si
tidak nyaman berumah tangga dengan Termohon. Puncaknya sejak
Desember 2015 hingga sekarang, komunikasi antara Pemohon dan
ne
ng
do
gu
lagi untuk mempertahankan perkawinan ini, oleh karena itu Pemohon telah
berketetapan hati untuk bercerai dengan Termohon.
ah
lik
ub
mengadili perkara ini berkenan untuk memutus dengan amar sebagai berikut :
1. Mengabulkan permohon Pemohon ;
ka
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
yang dilaksanakan pada tanggal 13 September 2012 di wilayah Kantor
si
Urusan Agama Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang ;
3. Memberikan izin kepada Pemohon (Mufti Primajaya Smelmida bin Mat
ne
ng
Nazar) untuk mengikrarkan Talak Satu Raj’i kepada Termohon (Prima
Ananda Putri Nurpalupi binti Nuryasin) di depan sidang Pengadilan Agama
do
guKlas IA Sumedang;
4. Menetapkan biaya perkara menurut hukum.
ATAU
In
A
Apabila Majelis Hakim Pengadilan Agama Klas IA Sumedang berpendapat lain ,
mohon Putusan yang seadil-adilnya.(ex aequo et bono).
ah
lik
Bahwa pada hari sidang yang telah ditetapkan Pemohon telah datang
menghadap ke muka sidangan, sedangkan Pemohon tidak datang menghadap
am
ub
ke muka sidang dan tidak menyuruh orang lain untuk menghadap sebagai
wakil/kuasa hukumnya meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut yang
relaas panggilannya dibacakan di dalam sidang, sedangkan tidak ternyata
ep
k
si
bersabar dan mempertahankan keutuhan rumah tangganya namun tidak
berhasil, kemudian dibacakanlah surat permohonan Pemohon tersebut yang
ne
ng
do
gu
lik
ub
2. Photo Copy Kartu Keluarga (KK), a.n. Mufti Primajaya Smelmida bin Mat
Nazar (Pemohon), telah dinazelen dengan dibubuhi materi pos
ka
P.2.;
ah
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
3. Surat Keterangan dari KUA Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang,
si
Nomor: B.1284/KUA.10.11.18/PW.01/X/2018, tanggal 26 Oktober 2018,
menerangkan bahwa perkawinan antara Pemohon dan Termohon pada
ne
ng
tanggal 13 September 2012 tidak tercatat pada KUA Sumedang Utara,
Kabupaten Sumedang, disebut P.3.;
do
gu Bahwa selain bukti tertulis sebagaimana terebut di atas, Pemohon juga
telah menghadirkan bukti saksi di muka sidang sebagai berikut:
1. Jajat bin Subana, umur 37 tahun, pekerjaan PNS, bertempat tinggal di
In
A
Perum Kelapa Gading Permai, RT. 01, RW. 07, Desa Padasuka,
Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang. Saksi tersebut telah
ah
lik
memberikan keterangan dibawah sumpah di muka sidang yang secara rin ci
sebagaimana tertuang dalam berita acara perkara ini yang untuk
am
ub
mempersingkat putusan pada pokoknya adalah sebagai berikut :
- Bahwa saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon karena Pemoh on
tetangga saksi;
ep
k
si
- Bahwa saksi hadir pada acara pernikahan Pemohon dan Termohon;
- Bahwa setahu saksi saat pernikahan dilangsungkan Pemohon
ne
ng
do
melanggar syari’at Islam dan peraturan perundang-undangan yang
gu
berlaku;
- Bahwa setahu saksi Wali nikah perkawinan mereka adalah ayah
In
A
lik
- Bahwa setahu saksi perkawinan mereka adalah bapak Abdul Ran i dan
H. Halim;
m
ub
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
melalui aparat desa setempat, namun Kutipan Akta Nikah tersebut
si
belum diserahkan kepada Pemohon dan Termohon, bahkan ketika
Pemohon klarifikasi kepada KUA setempat, pihak KUA menyatakan,
ne
ng
perkawinan Pemohon dan Termohon tidak tercatat pada KUA
Sumedang Utara, Sumedang;
do
gu- Bahwa setelah menikah Pemohon dan Termohon membina rumah
tangga terakhir di rumah kediaman orang tua Pemohon di Perum
Kelapa Gading Permai, Blok C5, No. 14, RT. 02, RW. 07, Desa
In
A
Padasuka, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang;
- Bahwa Pemohon dengan Termohon telah dikaruniai seorang anak;
ah
lik
- Bahwa rumah tangga Pemohon dengan Termohon yang semula
berjalan rukun dan harmonis, namun sejak Juni 2014 rumah tangga
am
ub
Pemohon dan Termohon sudah tidak harmonis lagi sering terjadi
perselisihan dan pertengkaran;
- Bahwa saksi melihat sendiri pertengkaraan Pemohon dan Termohon;
ep
k
si
itu juga, Termohon terlalu menuntut nafkah di atas kemampuan
Pemohon, serta Termohon selalu minta kepada Pemohon untuk
ne
ng
do
gu
lik
dengan Termohon;
2. Dani bin Utang, umur 25 tahun, pekerjaan Security, bertempat tinggal di
m
ub
Perum Kelapa Gading Permai, RT. 01, RW. 07, Desa Padasuka,
Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang. Saksi tersebut telah
ka
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
sebagaimana tertuang dalam berita acara perkara ini yang untuk
si
mempersingkat putusan pada pokoknya adalah sebagai berikut :
- Bahwa saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon karena Pemoh on
ne
ng
tetangga saksi;
- Bahwa setahu saksi Pemohon dan Termohon suami istri menikah
do
gu-
tanggal 13 September 2012 di Sumedang Utara;
Bahwa saksi hadir pada acara pernikahan Pemohon dan Termohon;
- Bahwa setahu saksi saat pernikahan dilangsungkan Pemohon
In
A
berstatus jejaka dan Termohon berstatus perawan;
- Bahwa setahu saksi pernikahan mereka dilangsungkan dengan tidak
ah
lik
melanggar syari’at Islam dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku;
am
ub
- Bahwa setahu saksi Wali nikah perkawinan mereka adalah ayah
kandung Termohon, bernama Nuryasin, dan mas kawin perkawinan
mereka adalah 10 (sepuluh) gram cincin emas;
ep
k
- Bahwa setahu saksi perkawinan mereka adalah bapak Abdul Ran i dan
ah
H. Halim;
R
si
- Bahwa pada saat perkawinan dilangsungkan, Termohon tidak dalam
pinangan orang lain;
ne
ng
do
gu
lik
ub
Kelapa Gading Permai, Blok C5, No. 14, RT. 02, RW. 07, Desa
Padasuka, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang;
ka
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa rumah tangga Pemohon dengan Termohon yang semula
si
berjalan rukun dan harmonis, namun sejak Juni 2014 rumah tangga
Pemohon dan Termohon sudah tidak harmonis lagi sering terjadi
ne
ng
perselisihan dan pertengkaran;
- Bahwa saksi melihat sendiri pertengkaraan Pemohon dan Termohon;
do
gu- Bahwa yang saksi tahu penyebabnya orang tua Termohon terlalu
intervensi terhadap rumah-tangga Pemohon dan Termohon. Selain
itu juga, Termohon terlalu menuntut nafkah di atas kemampuan
In
A
Pemohon, serta Termohon selalu minta kepada Pemohon untuk
membina rumah-tangga di Pontianak, di tempat kediaman orang tua
ah
lik
Termohon;
- Bahwa Pemohon dan Termohon sudah pisah rumah sejak Desember
am
ub
2015;
- Bahwa pihak keluarga telah cukup menasihati Pemohon agar tetap
mempertahankan rumahtangganya dengan Termohon, namun usaha
ep
k
dengan Termohon;
R
si
Bahwa atas keterangan para saksi tersebut, Pemohon menyatakan tidak
keberatan;
ne
ng
do
gu
PERTIMBANGAN HUKUM
ah
lik
ub
Men imban g, bah wa Pemoh on telah dipan ggil secara sah dan
patu t dan h adir di Persidan gan sedan gkan Ter moh on ju ga telah
ka
dipan ggil secara sah dan patu t, n amu n terbu kti tidak pern ah h adir dan
ep
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
h adirn ya bu kan disebabkan s esu atu yan g diben arkan oleh Hu ku m,
si
maka Majlis Hakim berkesimpu lan pu tu san dapat dijatu h kan secara
Verstek sesu ai den gan keten tu an pasal 125 HIR;
ne
ng
Men imban g, bah wa majelis h akim telah beru sah a men asih ati
Pemoh on dalam persidan gan u n tu k tetap sabar dan ru ku n kembali
do
gu
den gan Termoh on sesu ai ketentuan pasal 82 ayat (1) dan ayat (4) UU No.7
Tahun 1989 jo pasal 31 ayat (1 dan 2 ) PP N0.9 Tahun 1975, namun usaha
tersebut tidak berhasil;
In
A
Men imban g, bah wa berdasarkan bu kti P .1, P.2 (alat bu kti
oten tik) beru pa fotokop i Kartu Tan da Pen du du k dan Kartu Kelu arga
ah
lik
atas n ama Pemoh on yan g diku atkan den gan keteran gan du a oran g
saksi terbu kti bah wa Pemoh on berdomisili di wilayah h u ku m /
am
ub
yu risdiksi Pen gadilan Agama Su medan g, maka oleh karen an ya
berdasarkan Pasal 49 ayat 1 h u ru f (a) dan Pasal 73 ayat 1 Un dan g -
Un dan g Nomor 3 Tah u n 2006 revisi terh adap Un dan g -Un dan g Nomor
ep
k
si
Men imban g, bah wa dalil -dalil / alasan permoh on an yan g
diaju kan ol eh Pemoh on diman a Pemoh on memoh on agar
ne
ng
do
gu
tan ggan ya su dah tidak h armon is den gan adan ya perselisih an dan
perten gkaran teru s men eru s an tara P emoh on dan Termoh on ;
Menimbang, bahwa berdasarkan posita permohonan Pemohon Majelis
In
A
menilai bah wa Pemohon dan Termohon adalah suami istri yang sah, men ikah
pada tanggal 13 September 2012 di wilayah Kantor Urusan Agama Kecamatan
ah
lik
ub
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Antara Pemohon dengan Termohon tidak ada pertalian nasab, pertalian
si
kerabat semenda dan pertalian sesusuan serta memenuhi syarat dan tidak
ada larangan untuk melangsungkan pernikahan, baik menurut ketentuan
ne
ng
hukum Islam maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku. Akan
tetapi belum memiliki buku nikah (P.3);
do
gu Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan pihak berperkara, bukti -
bukti serta saksi-saksi yang diajukan oleh Pemohon tersebut diatas, Majelis
telah menemukan fakta dalam persidangan ini yang pada pokoknya sebagai
In
A
berikut :
a. Bah wa pada tan ggal 13 September 2012 di wilayah Kantor Urusan
ah
lik
Agama Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang, Pemoh on
melan g-su n gkan pern ikah an den gan seorang perempuan yang
am
ub
bernama Prima Ananda Putri Nurpalupi binti Nuryasin yang dilaksanakan
menurut Agama Islam;
b. Bahwa antara Pemohon dengan Termohon tidak ada hubungan muhrim,
ep
k
si
yang berlaku serta tidak terikat oleh suatu perkawinan dan atau tidak dalam
masa iddah orang lain;
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
tanggal 13 September 2012 di wilayah Kantor Urusan Agama Kecamatan
si
Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang ditetapkan keabsahannya patut
diterima dan dikabulkan;
ne
ng
Men imban g, bah wa Pemoh on selama dalam persidan gan te l a h
men u n ju kkan sikap dan tekadn ya u n tu k bercerai den gan Termoh on ,
do
gu
h al man a berarti Pemoh on tidak mau mempertah an kan perkawin annya
den gan Termoh on ;
Menimbang, bahwa melihat fakta dipersidangan dan keterangan dua
In
A
orang saksi/keluarga Pemohon dalam keterangannya di persidangan yang
mengetahui keadaan rumah tangga Pemohon dan Termohon dan men getah ui
ah
lik
sering terjadi percekcokan. Rumah tangga Pemohon dan Termohon pada
awalnya rukun dan harmonis, namun sejak Juni 2014 kondisi rumah tangga
am
ub
Pemohon dan Termohon sudah tidak harmonis dengan sering terjadi
perselisihan dan pertengkaran antara Pemohon dengan Termohon. Pemohon
dan Termohon saat ini telah berpisah tempat tinggal. Pihak keluarga sudah
ep
k
si
tentang terjadinya perselisihan dan pertengkaran antara Pemohon dengan
Termohon. Keterangan mana menurut Majelis Hakim telah memenuhi syarat
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa perkawinan adalah ikatan lahir bathin seorang pria
si
dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk
keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang
ne
ng
Maha Esa (Pasal 1 UU No.1 Tahun 1974 );
Menimbang, bahwa ikatan bathiniah yang merupakan pancaran
do
gu
kesadaran rohani yang melahirkan rasa cinta kasih sayang (mawaddah wa
rahmah) adalah yang sangat penting dalam membina suatu rumah tangga,
sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an surat Ar-Ruum ayat 21:
In
A
Menimbang, bahwa bilamana hubungan bathiniyah suami isteri telah
terputus berarti pula unsur utama dalam bangunan rumah tangga sudah tidak
ah
lik
ada;
Menimbang, bahwa keadaan rumah tangga yang sedemikian rupa telah
am
ub
memenuhi isi dan kehendak Pasal 19 huruf (f) PP No.9 Tahun 1975 Jo. Pasal
116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam di Indanesia;
Menimbang, bahwa dengan mempertahankan rumah tangga yang
ep
k
si
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan – pertimbangan di atas
dengan berpijak pada azas menghindari kemudaratan lebih diutamakan dari
ne
ng
do
gu
lik
ub
MENGADILI
ep
ah
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
1. Menyatakan Termohon yang telah dipanggil secara resmi dan patut untuk
si
menghadap sidang, tidak hadir ;
2. Mengabulkan permohonan Pemohon dengan verstek ;
ne
ng
3. Menyatakan sah perkawinan Pemohon (Mufti Primajaya Smelmida bin Mat
Nazar) dengan Termohon (Prima Ananda Putri Nurpalupi binti Nuryasin)
do
gu
yang dilaksanakan pada tanggal 13 September 2012 di wilayah Kantor
Urusan Agama Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang ;
4. Memberi izin kepada Pemohon (Mufti Primajaya Smelmida bin Mat Nazar)
In
A
untuk menjatuhkan talak satu raj’i terhadap Termohon (Prima Ananda Putri
Nurpalupi binti Nuryasin) di depan sidang Pengadilan Agama Sumedang ;
ah
lik
5. Membebankan biaya perkara kepada Pemohon sebesar Rp. 261.000,00
(dua ratus enam puluh satu ribu rupiah);
am
ub
Demikian diputuskankan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim
Pengadilan Agama Sumedang pada hari Senin, tanggal 19 Nopember 2018 M.
ep
k
bertepatan dengan tanggal 11 Rabiul Awwal 1440 H., oleh kami Drs. Amri,
ah
SH.MH., sebagai Hakim Ketua Majelis, Drs. A. Sanusi dan Dra. Hj. N. Nina
R
si
Raymala, MH., masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan tersebut
diucapkan pada hari itu juga dalam sidang terbuka untuk umum, oleh Hakim
ne
ng
do
gu
lik
m
ub
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
R
si
DRA. HJ. N. NINA RAYMALA, MH TOHAYUDIN, SHI. MH.
ne
ng
do
gu
Perincian Biaya Perkara:
1. Biaya pendaftaran..........................Rp. Rp. 30.000.00
2. Biaya proses..................................Rp. Rp. 40.000.00
In
A
3. Biaya panggilan.............................Rp Rp. 180.000.00
4. Biaya redaksi ................................Rp. Rp. 5.000.00
ah
lik
5. Biaya Materai.................................Rp. Rp. 6.000.00
T o t a l..........................Rp. Rp. 261.000.00
am
ub
(dua ratus enam puluh satu ribu rupiah)
ep
k
ah
si
ne
ng
do
gu
In
A
ah
lik
m
ub
ka
ep
ah
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14