Anda di halaman 1dari 4

PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU

123/PTX/PKWT/VI/R1

Yang bertanda-tangan di Bawah ini:

1) Nama :
Jabatan : Direktur
Perusahaan : PT. XXXXXXXX
Alamat :

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Perusahaan yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK
PERTAMA
2) Nama :
Tempat/Tgl. Lahir :
Jenis Kelamin :
NIK :
Alamat :

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas namanya sebagai karyawan yang selanjutnya disebut sebagai
PIHAK KEDUA.

Selanjutnya kedua belah pihak setuju untuk mengikatkan diri dalam suatu Perjanjian Kerja Waktu Tertentu
dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut:

PASAL I KONTRAK
KERJA
1. PIHAK KEDUA akan menjalani masa kontrak sesuai dengan pekerjaan yang diberikan oleh PIHAK
PERTAMA untuk jangka waktu 1 (Satu) Tahun mulai terhitung dari 05 Juni 2022 dan berakhir
pada tanggal 04 Juni 2023.
2. Perjanjian yang dibuat ini dapat berubah sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak di masa
yang akan datang.

PASAL II
Gaji dan Fasilitas
1. PIHAK PERTAMA membayarkan upah kepada PIHAK KEDUA dengan sesuai dengan UMK Kota Batam
yaitu Rp. 4.186.359 (Empat Juta Seratus Delapan Puluh Enam Ribu Tiga Ratus Lima Puluh Sembilan
Rupiah).
2. Pembayaran Upah akan dilaksanakan setiap bulannya pada tanggal 1 yang telah ditetapkan
oleh perusahaan.
3. PIHAK KEDUA akan dibayar sesuai dengan waktu kerja yang telah dijalankan oleh PIHAK
KEDUA.

PASAL III
Ketentuan Kerja
PIHAK KEDUA wajib melaksanakan waktu kerja yang telah ditentukan oleh PIHAK PERTAMA
berdasarkan Peraturan Perusahaan dan disesuaikan dengan Peraturan perundang-undangan
yang berlaku dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Waktu Kerja adalah 6 (enam) hari kerja seminggu dengan jam kerja 7 jam perhari dengan
istirahat mingguan minggu.
b. PIHAK KEDUA dengan ini bersedia bekerja melebihi jam kerja normal sebagaimana yang
dimaksud pada huruf (a) diatas apabila diperlukan oleh PIHAK PERTAMA terutama dalam hal
kondisi yang penting atau mendesak, dan untuk itu PIHAK KEDUA berhak mendapatkan upah
lembur menurut ketentuan perundang-undangan yang berlaku tentang perhitungan lembur.

PASAL IV
SKORSING / SURAT PERINGATAN
1. Skorsing dapat dikenakan kepada PIHAK KEDUA yang melakukan tindakan pelanggaran
terhadap peraturan disiplin kerja PIHAK PERTAMA
2. Pelanggaran yang dimaksud akan diberitahukan melalui surat peringatan
3. Masing-masing surat peringatan mempunyai masa berlaku selama 6 (enam) bulan apabila
ternyata yang bersangkutan masih melakukan pelanggaran lagi sampai mendapat surat
peringatan ketiga, maka perusahaan dapat memutuskan hubungan kerjanya dan dilaksanakan
sesuai dengan UU Tenaga Kerja yang berlaku.
PASAL V
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA

1. PIHAK KEDUA tidak masuk selama 5 (lima) hari berturut – turut tanpa keterangan tertulis
dengan bukti yang sah walaupun telah dipanggil 2 (dua) kali secara tertulis, dalam hal ini telah
dianggap mengundurkan diri, Perusahaan tidak wajib memberikan uang pesangon.
2. Pemutusan hubungan kerja dapat dilakukan tanpa uang pesangon karena PIHAK KEDUA
terlibat dalam kesalahan berat.
3. PIHAK KEDUA yang ingin berhenti bekerja dari Perusahaan diwajibkan mengajukan
permohonan tertulis selambat – lambatnya 1 (satu) PIHAK KEDUA yang ingin berhenti bekerja
dari Perusahaan diwajibkan mengajukan permohonan tertulis selambat – lambatnya 1 (satu)
maka PIHAK PERTAMA dapat meminta sisa PKWT (KONTRAK sesuai dengan aturan
Undang-Undang Ketenagakerjaan nomor 13 tahun 2003 Pasal 62).
4. Jika PIHAK KEDUA melarikan diri dari tempat kerja tanpa sepengetahuan PIHAK PERTAMA,
PIHAK KEDUA dinyatakan mengundurkan diri, maka PIHAK PERTAMA berhak menuntut
sesuai dengan ayat 3 di atas PIHAK KEDUA merupakan orang yang menanggung jawab atas
resiko sendiri.
5. Dalam hal PIHAK KEDUA telah melakukan pelanggaran sifatnya mendesak yang diatur dalam
Perjanjian Kerja, Peraturan Perusahaan maka PIHAK PERTAMA berhak melakukan
Pemutusan Hubungan Kerja tanpa diwajibkan memberikan kompensasi dalam bentuk apapun
juga.
6. PIHAK KEDUA yang telah mendapatkan pernyataan sampai dengan tahap surat peringatan
ketiga, maka hubungan kerja akan berakhir dan perusahaan tidak mempunyai kewajiban untuk
membayar sisa kontrak.

PASAL VI
SANKSI / DENDA
1. Setiap Karyawan yang telah melanggar peraturan perusahaan, melakukan perbuatan yang
bertentangan dengan undang-undang atau berada dalam tahanan pihak yang berwajib dapat
dibebas tugaskan (skorsing) atau dikenakan pemutusan hubungan kerja yang diselesaikan
secara internal sesuai dengan ketentuan Undang-undang Nomor: 11 Tahun 2020 tentang
Cipta Kerja, Undang-undang Nomor: 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan Undang-
undang Nomor: 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial.
2. PIHAK KEDUA mendapatkan sanksi berupa pemberian Surat Peringatan atas kesalahan atau
kelalaian yang dilakukan.

PASAL VII
PENEMPATAN
1. PIHAK KEDUA akan ditugaskan untuk bekerja di PT. XXXXX.
2. Jika diperlukan oleh PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA setuju untuk ditugaskan atau
dipindahkan ke daerah operasi lain dari perusahaan atau perusahaan-perusahaan yang
tergabung dengannya.

PASAL VIII
LAIN-LAIN
1. Hal-hal yang belum diatur di dalam surat ini, akan mengacu pada Peraturan Perusahaan
Pemerintah yang berlaku, serta peraturan yang terbaru akan menggantikan peraturan yang
terdahulu/sebelumnya.
2. Perjanjian Kerja ini dibuat dan ditandatangani di Batam pada tanggal _ oleh
kedua belah pihak secara sadar dan tanpa tekanan apapun dari pihak lainnya.

Demikianlah surat perjanjian kerja ini dibuat dengan sebenarnya oleh PARA PIHAK dalam keadaan
sadar dan sehat jasmani serta rohani tanpa ada unsur paksaan dari pihak manapun dan ditanda
tangan dalam rangkap dua untuk di pegang oleh masing-masing serta mempunyai kekuatan hukum
yang sama dan dapat di gunakan sebagaimana mestinya.

Demikian perjanjian ini dibuat di Batam pada tanggal

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

Materai Rp 10.000 Materai Rp 10.000

XXXXX
Direktur

Anda mungkin juga menyukai