“Di masa Rasulullah SAW, Abu Bakr, lalu dua tahun di masa khilafah
‘Umar muncul ucapan talak tiga dalam sekali ucap. ‘Umar pun berkata,
“Manusia sekarang ini sungguh tergesa-gesa dalam mengucapkan talak
tidak sesuai dengan aturan Islam yang dulu pernah berlaku, yaitu talak itu
masih ada kesempatan untuk rujuk. Karena ketergesa-gesaan ini, aku
berharap bisa mensahkan talak tiga sekali ucap.” Akhirnya ‘Umar pun
mensahkan talak tiga sekali ucap dianggap telah jatuh tiga kali talak.” (HR
Muslim no 1472)
Merujuk pada hadits di atas, boleh saja seorang suami langsung menjatuhkan
talak 3 sekaligus. Namun, seperti yang Umar katakan, bahwa perbuatan
langsung talak 3 sebenarnya hal yang tergesa-gesa dan tidak sesuai dengan
aturan Islam yang dulu pernah berlaku, yakni jatuhnya 2 kali talak dan 2 kali
rujuk.
Jika seorang suami telah mentalak 3 istrinya, lalu di kemudian hari menyesal dan
ingin rujuk, maka seperti penjelasan di atas, TIDAK DIPERBOLEHKAN
RUJUK kecuali si istri telah menikah dengan orang lain, disetubuhi suami
barunya, dan diceraikan (ditalak).
Demikian jawaban dari kami, semoga bermanfaat.
Dasar Hukum:
Instruksi Presiden Nomor.1 Tahun 1991 tentang Penyebarluasan Kompilasi
Hukum Islam.
Referensi:
1. Sayuti Thalib. 1986. Hukum Kekeluargaan Indonesia. UI-Press: Jakarta.
2. Sudarsono. 2005. Hukum Perkawinan Nasional. PT Rineka Cipta:
Jakarta.
3. http://muslimafiyah.com/baru-talak-satu-dan-dua-jangan-segera-
berpisah-ia-masih-istrimu.html, diakses pada 21 Agustus 2015 pukul 15.29
WIB
4. https://tausyiah275.wordpress.com/2013/04/24/penjelasan-