Talak satu dan talak dua adalah talak yang masih dapat dirujuk
atau kawin kembali.
Talak (yang dapat dirujuk) itu dua kali. (Setelah itu suami
dapat) menahan dengan bak atau melepaskan dengan baik…
1. Talak raj’i atau talak ruj’I adalah talak yang masih boleh
dirujuk. Sedangkan menurut Pasal 118 KHI, talak raj'i
adalah talak kesatu atau kedua, di mana suami berhak rujuk
selama istri dalam masa iddah.
a. Talak satu atau talak dua tidak pakai ‘iwadh (sejumlah uang
pengganti yang merupakan syarat jatuhnya talak) dan
keduanya telah bersetubuh (ba’da al dukhul);
b. Perceraian dalam bentuk talak yang dijatuhkan oleh hakim
agama berdasarkan proses ila’, yaitu sumpah si suami tidak
akan mencampuri istrinya;
c. Perceraian dalam bentuk talak yang dijatuhkan oleh hakim
agama berdasarkan persamaan pendapat dua hakam karena
adanya syiqaq (keretakan yang sangat hebat antara suami dan
istri), tidak pakai ‘iwadh.
1. Talak ba’in shugra adalah talak yang tidak dapat dirujuk lagi,
tetapi keduanya dapat kawin lagi sesudah masa iddah habis.
Senada dengan hal tersebut, Pasal 119 KHI mendefinsikan
talak ba`in shughra sebagai talak yang tidak boleh dirujuk
tapi boleh akad nikah baru dengan bekas suaminya meskipun
dalam iddah.
Masa Iddah
Talak tiga adalah salah satu bentuk dari talak ba’in besar, yakni
talak yang tidak boleh rujuk lagi. Konsekuensi dari talak tiga ini
yakni keduanya tidak boleh rujuk dan kawin lagi sebelum mantan
istri kawin dengan orang lain, demikian menurut pendapat Sayuti
dalam buku yang sama (hal. 104).
Pengaturan mengenai talak tiga atau talak ba’in kubra ini juga
dapat kita temui dalam Pasal 120 KHI: