Anda di halaman 1dari 4

TUGAS FIQIH

TALAK ATAU CERAI

Nama: Eka Septiya Aulin


Nim; 22032123
Kelas; PBSI 1B(pagi)
No Soal: 17

Talak atau cerai satu paket dengan nikah. Beri penjelsan rinci terkait talak,
macam-macam serta contoh kasus-kasus problematika talak.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Talak merupakan suatu bentuk cara memutuskan hubungan
perkawinan. Talak adalah melepaskan hubungan pernikahan dengan
dengan menggunakan lapaz talak dan sejenisnya. Talak juga diartikan
sebagai pemutusan tali pernikahan dari seorang suami terhadap isteri
dengan alasan yang diterima secara syar’i. Talak merupakan perbuatan
halal, namun dibenci oleh Allah swt.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut;
1. Apa itu talak dan macam-macamnya serta kasus problematika talak?

1.3 Tujuan
Tujuan dari rumusan masalah diatas yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertian talak, macam-macam talak, dan kasus
talak.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Talak


Talak adalah  salah satu bentuk pemutusan ikatan perkawinan dalam Islam
karena sebab-sebab tertentu yang tidak memungkinkan lagi bagi suami istri
meneruskan hidup berumah tangga. Persoalan ini memiliki landasan hukum negara
yang sah.Talak dapat diartikan sebagai permohonan yang diajukan seorang suami
untuk menceraikan istrinya. Pasal 66 ayat (1) UU 7/1989 menyebutkan, “seorang
suami yang beragama islam yang akan menceraikan istrinya mengajukan
permohonan kepada Pengadilan untuk mengadakan sidang guna menyaksikan
ikrar talak”.

Diterangkan bahwa seorang suami yang menjatuhkan talak kepada istrinya


mengajukan permohonan baik lisan maupun tertulis kepada Pengadilan Agama
yang mewilayahi tempat tinggal istri disertai dengan alasan serta meminta agar
diadakan sidang untuk keperluan itu.
Berdasarkan pasal tersebut, dapat dikatakan bahwa syarat jatuhnya talak
harus dilakukan oleh suami dan akan diakui secara hukum negara saat dilakukan
atau diucapkan oleh suami di Pengadilan Agama. Seorang suami dapat
melayangkan talak sebanyak tiga kali. Pembagian talak ada 1,2,dan 3, merujuk
pada pemberiannya. Talak 1 adalah yang talak pertama kali diucapkan oleh suami.
Kemudian, talak 2 adalah talak yang kedua kali diucapkan suami. Terakhir, talak 3
adalah talak diucapkan suami untuk ketiga kalinya.

2.2 Macam-macam Talak

Dilihat dari segi boleh tidaknya suami rujuk dengan istrinya, maka talak
dibagi menjadi dua, yaitu talak raj'i dan talak ba'in.

1. Talak Raj'i: Talak yang dijatuhkan suami kepada istrinya (talak 1 dan 2)
yang belum habis masa iddahnya. Dalam hal ini suami boleh merujuk pada
istrinya kapan saja selama masa iddah istri belum habis. Seorang suami
yang menjatuhi talak raj’I pada istrinya, baik itu talak satu atau dua, masih
bisa rujuk. Syaratnya adalah masa idda istri belum selesai.Shinga mereka
bisa rujuk tanpa harus menghilangkan akad ulang. Namun jika suami
menjatuhkan talak raj’I dan tidak rujuk sampai masa idda berakhir., maka
istinya haram baginya. Dalam hal ini hubungan perkawinn mereka benar-
benar berakhir.
2. Talak Ba'in: Talak yang dijatuhkan suami pada istrinya yang telah habis
masa iddahnya. Dalam hal ini, talak ba'in terbagi lagi pada 2 yaitu: talak
ba'in sughra dan talak ba'in kubra.
Talak ba'in sughra adalah talak yang dijatuhkan suami pada istrinya (talak 1
dan 2) yang telah habis masa iddahnya. suami boleh merujuk lagi dengan
istrinya, tetapi dengan aqad dan mahar yang baru. sedangkan talak ba'in
kubra adalah talak yang dijatuhkan suami pada istrinya bukan lagi talak 1
dan 2 tetapi telah talak 3. dalam hal ini, suami juga masih boleh kembali
dengan istrinya, tetapi dengan catatan, setelah istrinya menikah dengan
orang lain dan bercerai secara wajar. oleh karena itu nikah seseorang dengan
mantan istri orang lain dengan maksud agar mereka bisa menikah kembali
(muhallil) maka ia dilaknat oleh Rasulullah SAW. dalam salah satu
haditsnya. 

2.3 Kasus-kasus Problematika Talak

Berikut contoh dalam kasus probelematika dalam talak atau cerai:


Problematika rumah tangga pada masa sekarang tentunya lebih besar
dibanding rumah tangga pada era di masa masa lalu. Perubahan perilaku
masyarakat sebagai akibat perubahan standar  kemapanan akibat perkembangan
perekonomian negara yang cenderung membuat masyarakat lebih bertindak
konsumtif daripada masyarakat di era masa lalu , mengakibatkan semakin
mudahnya bagi pasangan suami istri untuk memutuskan berpisah atau bercerai
dengan berbagai sebab.. Kasus perceraian menjadi hal yang biasa terdengar di
berbagai media ataupun di berbagai lingkungan masyarakat, sehingga secara
langsung ataupun tidak langsung akan mendorong pasangan lain mengambil
keputusan serupa untuk memecahkan permasalahan di dalam internal rumah
tangganya masing-masing. Begitupun dengan lembaga pengadilan termasuk pada
pengadilan agama sebagai pengadilan yang salah satu kewenangannya untuk
mengadili kasus-kasus perceraian bagi pasangan yang beragama muslim, menjadi
begitu aktif sehari-hari dalam melayani berbagai macam perkara kasus perceraian.
Namun terkadang terjadi anomali terhadap putusan cerai yang dipandang dari
sudut agama Islam dengan putusan cerai atau pembatalan gugatan cerai sebagai
akibat dari putusan hakim .

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Talak adalah salah satu bentuk pemutusan ikatan perkawinan dalam Islam
karena sebab-sebab tertentu yang tidak memungkinkan lagi bagi suami istri
meneruskan hidup berumah tangga. Persoalan ini memiliki landasan hukum negara
yang sah.Talak dapat diartikan sebagai permohonan yang diajukan seorang suami
untuk menceraikan istrinya. Macam- macam talak ada dua yaitu talak raj’I dan
talak ba’in. Problematika yang sering muncul adalah tentang kasus pereekonomian
yang kurang mencukupi di era kebutuhan sekarang yang serba baru atau serba
kekinian dan instan.

3.2 Penutup
Setelah mengulas terkait makalah tentang talak atau cerai maka saya sebagai
penuis menyarankan untuk kita semua masyarakat yang sudah berumah tangga
atau berkrluarga untuk jangan mudah gegabah mengambil kepuusan. Semuanya
harus diselesaikan dengan kepala dingin.

Anda mungkin juga menyukai