Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH MUAMALAH DAN MUNAKAHAT

RUJUK

Oleh:
KELOMPOK

ROKI ABDUL MALIK (ARS20)


PUTI ADIRA SUCI (ARS20)
YOLANDA AULIA FIDI (ARS20)
INTAN INDAH WULANDARI (ARS20)

UNIVERSITAS MOHAMMAD NATSIR


YARSI BUKITTINGGI
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan nikmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Kelompok yang berjudul
“Rujuk” ini tepat pada waktunya.

Ucapkan terimakasih kepada bapak Hengki Januardi,MH selaku dosen bidang


studi Muamalah dan Munakahat yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang penulis
tekuni.

Dalam penulisan makalah ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai
pihak.Oleh karena itu kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu hingga selesainya makalah ini.

Bukittinggi, 16 Maret 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii

BAB I

PENDAHULUAN......................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalaha.........................................................................................................2

1.3 Tujuan Penulisan.............................................................................................................2

1.4 Manfaat Penulisan...........................................................................................................2

BAB II

PEMBAHASAN.........................................................................................................................3

2.1 Pengertian Rujuk.............................................................................................................3

2.2 Syarat-syarat Rujuk........................................................................................................4

2.3 Tata cara Rujuk...............................................................................................................5

BAB III

PENUTUP...................................................................................................................................8

3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................8

3.2 Saran.................................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Rujuk berasal dari bahasa arab yaitu raja‟a - yarji‟u - ruju‟an yang berarti
kembali atau mengembalikan. Rujuk menurut istilah adalah mengembalikan
status hukum perkawinan secara penuh setelah terjadi thalak raj‟i yang dilakukan
oleh bekas suami terhadap bekas istrinya dalam masa iddahnya dengan ucapan
tertentu, rujuk ialah mengembalikan istri yang telah dithalak pada pernikahan
yang asal sebelum diceraikan.

Pada dasarnya para ulama madzhab sepakat, walaupun dengan redaksi


yang berbeda bahwa rujuk adalah kembalinya suami kepada istri yang dijatuhi
talak satu dan atau dua, dalam masa iddah dengan tanpa akad nikah yang baru,
tanpa melihat apakah istri mengetahui rujuk suaminya atau tidak, apakah ia
senang atau tidak, dengan alasan bahwa istri selama masa iddah tetapi menjadi
milik suami yang telah menjatuhkan talak tersebut kepadanya.

Bayangan suami-istri pada saat menikah tentu menginginkan hubungan


rumah tangga yang selalu harmonis, namun siapa yang akan mengira kehidupan
rumah tangga tak bisa ditebak seperti lotre, banyak problematika yang dihadapi
saat pernikahan. Pernikahan yang memiliki konflik tanpa penyelesaian akan
diakhiri dengan perceraian.

Namun tak jarang juga dari pasangan yang memutuskan untuk bercerai
tersebut kembali rujuk dengan alasan tertentu. Rujuk dipilih sebagai jalan
bersatunya kembali antara pasangan yang telah bercerai sebelumnya. Namun
dalam melakukannya, di perlukan beberapa hal yang wajib di ketahui kedua
belah pihak agar proses rujuk tersebut dapat berjalan dengan baik dan sesuai
dengan ketentuan.
1.2 Rumusan Masalah
A. Apa itu rujuk?
B. Bagaimana Syarat-syarat rujuk?
C. BagaimanaTata cara Rujuk

1.3 Tujuan Penulisan


A. Pengertian Rujuk
B. Syarat-syarat rujuk
C. Tata cara Rujuk

1.4 Manfaat Penulisan


Bagi Penulis :
Menambah wawasan tentang biografi Khulafa’ur Rasyidin
Bagi Pembaca :
A. Dapat merealisasikan akhlak yang baik dalam kehidupan sehari-hari
B. Menjadikan motivasi sebagai penuntun dalam berbuat kebaikan
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Rujuk


Rujuk adalah bersatunya kembali sebuah hubungan yang telah di bangun dua
belah pihak dalam hal ini suami istri setelah mengalami perpisahan atau
perceraian sebelum habisnya masa iddah. Rujuk hanya dapat dilakukan ketika
suami menjatuhkan talak kepada istrinya dalam bentuk talak satu dan talak dua
(talak raj,i). Kedua talak tersebut tidak lagi membutuhkan pernikahan ulang
untuk mengesahkan sebuah hubungan suami istri setelah perceraian.

Rujuk adalah sebuah proses yang menyatukan kembali antara suami dan istri
yang telah bercerai sebelum masa tunggu atau iddahnya habis. Rujuk hanya
boleh dilakukan jika talak yang diberikan suami hanya berupa talak satu dan
talak dua. Talak 3 menjadi talak yang tidak diperbolehkannya seorang suami dan
istri untuk rujuk kembali.

Rujuk memiliki beberapa rukun yang harus dipenuhi agar dapat dilakukan
sesuai tata cara yang benar. Berikut ini rukun rujuk yang perlu diperhatikan bagi
pasangan suami istri:

1. Istri sudah dicampuri


2. Talak Raj’i (talak 1 dan 2)
3. Dalam masa iddah
4. Melafalkan lafaz rujuk bagi suami
5. Adanya saksi

Sedangkan rujuk menurut para ulama madzhab adalah sebagai berikut:

1. Hanafiyah, rujuk adalah tetapnya hak milik suami dengan tanpa


adanya penggantian dalam masa iddah, akan tetapi tetapnya hak milik
tersebut akan hilang bila masa iddah.
2. Malikiyah, rujuk adalah kembalinya istri yang dijatuhi talak, karena
takut berbuat dosa tanpa akad yang baru, kecuali bila kembalinya
tersebut dari talak ba‟in, maka harus dengan akad baru, akan tetapi hal
tersebut tidak bisa dikatakan rujuk.

3. Syafi‟iyah, rujuk adalah kembalinya istri ke dalam ikatan pernikahan


setelah dijatuhi talak satu atau dua dalam masa iddah.Menurut
golongan ini bahwa istri diharamkan berhubungan dengan suaminya
sebagaimana berhubungan dengan orang lain, meskipun sumi berhak
merujuknya dengan tanpa kerelaan. Oleh karena itu rujuk menurut
golongan syafi‟iyah adalah mengembalikan hubungan suami istri
kedalam ikatan pernikahan yang sempurna.

4. Hanabilah, rujuk adalah kembalinya istri yang dijtuhi talak selain


talak ba‟in kepada suaminya dengan tanpa akad. Baik dengan
perkataan atau perbuatan (bersetubuh) dengan niat ataupun tidak.

2.2 Syarat-syarat Rujuk

Terdapat beberapa syarat rujuk setelah bercerai yang wajib dipenuhi oleh
suami maupun istri. Berikut beberapa syarat rujuk yang menyebabkan rujuk
menjadi sah:

1. Istri Yang Telah Ditalak Merupakan Istri Yang Telah Disetubuhi

Apabila suami menceraikan atau mentalak seorang istri yang belum


pernah disetubuhi sebelumnya, maka suami tersebut tidak memiliki
hak untuk merujuknya kembali sebagai istri. Hal ini terjadi atas
persetujuan para ulama atau yang biasa disebut ijma.
2. Belum Menjatuhkan Talak 3

Rujuk hanya diperbolehkan bagi suami yang mentalak istrinya sebagai


talak 1 ataupun talak 2. Talak 3 menjadi talak yang tidak
diperbolehkan kembali untuk rujuk berdasarkan kesepakatan ulama.

3. Talak Yang Terjadi Tanpa Tebusan

Talak yang dilakukan dengan tebusan, amaka istri tersebut akan


berubah statusnya menjadi talak bain, atau talak yang tidak dapat di
lakukan rujuk kembali pada istri tersebut.

4. Wajib dilakukan Dalam Masa Iddah

Rujuk harus dilakukan pada masa tunggu atau masa iddah dalam
sebuah pernikahan atau perceraian yang sah. Dengan kata lain, jika
masa iddah telah berakhir, maka rujuk yang dilakukan oleh suami
tidak dapat dikatakan sebagai rujuk yang sah. Hal ini juga berdasarkan
atas kesepakatan para ulama.

2.3 Tata cara Rujuk


A. Cara Rujuk Talak 1
Asal dari hukum talak adalah makruh, dikarenakan talak
diperbolehkan namun perbuatan yang dibenci Allah Swt. Para ulama memang
sepakat membolehkan talak, dan hukumnya menjadi wajib bila terjadi
pertikaian suami istri yang sudah tidak bisa diselesaikan kembali, atau akan
menyiksa keduanya jika dipaksakan bersama dengan bantuan dari hakim yang
mengurus perkara kedua belah pihak. Sedangkan hukum talak menjadi sunnah
bilamana suami diperkirakan sudah tak sanggup lagi membayar atau
mencukupi kehidupan perekonomian keluarga atau istrinya tidak bisa menjaga
kehormatannya. Hukum talak menjadi dianggap haram apabila suami
menjatuhkan talak pada istri dalam kondisi haid.
Rujuk adalah bersatunya kembali pasangan suami istri dalam masa
iddah. Syarat rujuk setelah bercerai yaitu suami yang melakukan talak 1 bisa
melakukan rujuk dengan cara perbuatan seperti mencium istrinya dan
mengucapkan rujuk untuk mengembalikan ikatan pernikahan di depan dua
orang saksi yang adil. Talak 1 dan talak 2 membolehkan suami rujuk tanpa
harus melakukan akad nikah lagi selama masa iddah belum selesai.
Jika talak yang dijatuhkan suami kepada istri telah habis masa iddah,
suami boleh rujuk kembali dengan cara melakukan akad nikah lagi, talak
seperti ini disebut juga talak bain sughro, sedangkan talak yang dijatuhkan
suami kepada istri sebanyak 3 kali di waktu yang berbeda disebut talak bain
kubro. Suami tidak diperbolehkan rujuk kembali kecuali istri menikah lagi
dengan lelaki lain dan sudah cerai dari suami barunya. Demikian tadi sedikit
ulasan mengenai hukum talak 1 dan cara rujuknya yang bisa di pelajari,
supaya pernikahan yang dijalankan tetap menaati proses hukum secara sah
baik agama maupun negara.
B. Cara Rujuk Talak 2
Jika masih dalam masa iddah seperti yang sudah dijelaskan pada
penjelasan sebelumnya, suami boleh langsung rujuk dengan istri dengan
mengucapkan “ saya kembali kepadamu” atau kata lainnya yang mirip. Syarat
lainnya yaitu dengan dihadirkan 2 saksi laki-laki yang adil dan menyaksikan
suami mengucapkan kata-kata tersebut.
Sedangkan jika sudah melewati masa iddah atau masa tunggu maka
kedua mantan suami istri ini sudah menjadi orang lain. Sepeti yang dituliskan
oleh Sayuti Thalib dalam bukunya “Hukum Kekeluargaan Indonesia”,
dijelaskan bahwa jika iddah telah habis, maka suami yang awalnya boleh
melakukan rujuk, sekarang tidak diperbolehkan rujuk kembali. Tetapi masih
terbuka kemungkinan jika ingin berumah tangga kembali.
Jika ingin kembali berumah tangga lagi, maka harus melalui pernikahan
kembali dengan memenuhi rukun nikah. Seperti ada akad nikah, ada
mempelai laki-laki dan perempuan, saksi, dan lain sebagainya untuk
mengesahkan kedua suami istri ini menjadi keluarga kembali.
C. Cara Rujuk Talak 3
Talak 3 menjadi talak yang paling sulit dimungkinkan untuk rujuk.
Namun hal tersebut bukan berarti talak 3 tidak memiliki jalan sama sekali
untuk kembali rujuk dengan pasangan. Demi melakukan rujuk saat talak tiga
telah dijatuhkan. Dibutuhkan proses yang tidak mudah dan sebentar.
Rujuk talak tiga dapat dilakukan dengan cara istri pada pernikahan
sebelumnya menikah dengan lelaki lain tanpa adanya paksaan dan pernikahan
tersebut mengalami kegagalan. Dengan begitu, Anda sebagai mantan
suaminya dapat menikahkan kembali istri anda yang sebelumnya telah
dinikahkan dengan lelaki lain tanpa settingan.
Pasangan atau pernikahan yang dilangsungkan antara istri tersebut
tidak boleh dilakukan dalam perencanaan atau settingan. Dalam artian
settingan adalah ada dengan sengaja meminta seorang lelaki dengan imbalan
tertentu untuk menikahkan mantan istri Anda dan kemudian segera
menceraikannya kembali semata mata hanya untuk memenuhi persyaratan
rujuk saat talak tiga di jatuhkan.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Rujuk menurut istilah adalah mengembalikan status hukum perkawinan secara
penuh setelah terjadi thalak raj‟i yang dilakukan oleh bekas suami terhadap bekas
istrinya dalam masa iddahnya dengan ucapan tertentu, rujuk ialah mengembalikan
istri yang telah dithalak pada pernikahan yang asal sebelum diceraikan.

Tata cara rujuk terbagi atas 3 dan ketika sudah menjatuh kan talak 3 maka
sudah tidak bias rujuk kembali

3.2 Saran
Bagi masyarakat :

Diharapkan agar masyarakat dapat mempelajari tentang tata cara Rujuknya dan sesuai
dengan ajaran islam dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi mahasiswa :

Alangkah lebih baik jika mempelajari materi tentang Rujuk dari berbagai sumber,
baik dari buku maupun situs internet agar mudah dalam memahami tentang
Pernikahan.
DAFTAR PUSTAKA

https://blog.justika.com/perceraian/cara-pengertian-rukun-syarat-rujuk/

http://mafidaelutsmany.blogspot.com/2017/02/makalah-tentang-rujuk.html?
m=1

Anda mungkin juga menyukai