Anda di halaman 1dari 22

‫ِبْس ِم ٱلَّلِه ٱلَّرَٰمْحِن ٱلَّرِح يِم‬

FIQIH NIKAH
KD. 3.6. Menganalisis dan mengevaluasI ketentuan
pernikahan dalam Islam
4.6. Menyajikan prinsip-prinsip pernikahan dalam
Islam

Tujuan Pembelajaran :
1. Mengetahui Hak dan Kewajiban Suami Isteri.
2. Mengetahui ketentuan Talaq,
Iddah dan Rujuk
PETA KONSEP
1. KEWAJIBAN SUAMI
2. KEWAJIBAN ISTERI
3. TALAQ
4. IDDAH
5. RUJUK
6. HIKMAH NIKAH
Kewajiban suami
1. Memberi nafkah sandang, pangan, dan tempat
tingggal kepada isteri dan anak-anaknya
(At Talaq ayat 7 )
2. Memimpin serta membimbing isteri dan anak-
anaknya
3. Bergaul dengan isteri dan anak-anaknya dengan cara
yang ma’ruf
4. Memelihara isteri dan anak-anaknya dari bencana
5. Membantu isteri dalam tugas sehari-hari
Kewajiban Isteri
1. Taat kepada suami dalam batas-batas yang sesuai
dengan syariat
2. Memelihara diri serta kehormatan dan harta
benda suami
3. Membantu suami dalam menjaga keselamatan
keluarga
4. Menerima dan menghormati pemberian suami
5. Hormat dan sopan kepada suami dan keluarganya
6. Memelihara, mengasuh dan mendidik anak
TALAQ
1. Pengertian Talaq
2. Hukum Talaq
3. Jenis-jenis Talaq
‫َٰٓيَأَهُّيا ٱلَّنُّىِب َذ ا َط َّلْقُمُت ٱلِّنَس ٓاَء َفَط ِّلُقوُه َّن ِلِع َّد ِهِت َّن َو َأْح ُص و۟ا ٱْلِع َّد َةۖ َو ٱَّتُقو۟ا ٱَهَّلل َر َّبْمُك‬
Artinya : ‫ِإ‬
Hai Nabi, apabila kamu menceraikan istri-istrimu maka
hendaklah kamu ceraikan mereka pada waktu mereka
dapat (menghadapi) idahnya (yang wajar) dan Hitunglah
waktu idah Itu serta bertakwalah kepada Allah Tuhanmu.
(QS. At Thalaq ayat 1 )
Pengertian Talaq
A. Dari segi bahasa, Talaq berarti mengurai dan
melepas ikatan, diambil dari kata Al Ithlaq
yang berarti melepas dan membiarkan

B. Dari segi istilah syar’i, Talaq adalah putusnya


tali pernikahan yang telah dijalin oleh suami
isteri dengan sebab-sebab tertentu atau
dengan ucapan-ucapan tertentu
Hukum Talaq
Jumhur ulama berpendapat bahwa hukum asal
talak adalah mubah (boleh) namun lebih utama
tidak melakukkannya karena tidak sukai oleh Allah.
Para ahli fiqih bersepakat bahwa hukum talak bisa
berubah menjadi 5 kategori hukum takhlifi yaitu :
1. Haram
2. Makruh
3. Mubah
4. Mustahab (dianjurkan)
5. Wajib
Hukum Talaq
1. Haram
Hukum talaq menjadi haram ketia seorang suami
mentalak isterintya dalam keadaan haid atau pada saat
suci dimana ia telah menyetubuhinya ini adalah talak
bid’ah
2. Makruh
Hukum talak menjadi makruh ketika perceraian yang
terjadi tanpa disertai alasan yang dibenarkan oleh syariat
sementara kehidupan rumah tangganya berlangsung
Normal.
Hukum Talaq
3. Mubah
Hukum talaq menjadi mubah ketika benar-benar talak
diperlukan karena buruknya akhlah wanita dan
pergaulannya yang membawah kemudharatan bagi
keluarga.
2. Mustahab (dianjurkan)
Hukum talak menjadi mustahab ketika seorang isteri
melalaikan hak-hak Allah yang diwajibkan atasnya,
misalnya meninggalakan shalat atau sejenisnya atau
isterinya tidak menjaga kehormatan dirinya.
Hukum Talaq

5. Wajib
Hukum talaq menjadi wajib ketika seorang suami telah
mengila isterinya atau talak yang ditetapkan oleh dua
orang hakim karena sebab pertengkaran yang tidak
mungkin lagi untuk disatukan sebagai suami isteri
Macam-Macam Talak
Pada dasarnya Talak terbagi dalam 4 kategori.
A. Dari segi sighat /ucapan :
1. Talak sharih ( jelas )
2. Talak Kinayah ( kiasan )
B. Dari segi dampak yang ditimbulkan :
1. Talak Raj’i
2. Talak Ba’in
Macam-Macam Talak
C. Dari segi sifatnya :
1. Talak Sunnah
2. Talak Bid’ah
D. Dari Segi waktu terjadinya dampak yang
ditimbulkan :
1. Talak Munajjas (talak spontan/langsung )
2. Talak Mudhaf ila al Mustaqbal (talak tunda)
3. Talak Muallaq ‘ala syart (talak bersyarat )
Jenis Talak
A. Talak dari segi sighat /ucapan terbagi dua :
1. Talak sharih ( jelas ) adalah talak dengan kata yang
bisa dipahami ketika diucapkan dan bermakna talak.
Contoh “Aku mentalakmu” atau “Engkau diceraikan”
2. Talak Kinayah ( kiasan ) adalah talak dengan kata
yang digunakan secara khusus tetapi mengandung
makna talak tetapi didasari oleh niat untuk talak.
Contoh “aku melepaskanmu” atau “engkau
dipisahkan” atau “pulanglah kepada keluargamu”
atau “ engkau dibebaskan”
Jenis Talak
B. Talak dari segi dampak yang ditimbulkan terbagi dua yaitu :
1. Talak Raj’i adalah talak 1 dan talak 2 dimana suami boleh
kembali pada isterinya dalam masa iddah tanpa aqad baru
walaupun tanpa kerelaan dari isteri (QS. Al Baqarah ayat 229)
2. Talak Ba’in adalah talak dimana suami tidak berhak untuk
merujuk isteri yang ditalaknya. Talak jenis ini terbagi dua yaitu
Talak Ba’in sughra dan Talak Ba’in Kubra.
Talak Ba’in Sughra adalah talak dimana suami tidak berhak
untuk merujuk isterinya kecuali dengan akad dan mahar baru
(khulu & talak sebelum digauli )
Talak Ba’in Kubra adalah talak dimana suami tidak berhak
untuk merujuk isterinya kecuali dengan akad dan mahar baru
dengan syarat wanita tersebut telah menikah dengan laki-laki
lain dan sudah digauli serta telah bercerai
Jenis Talak
C. Dari segi sifatnya terbagi dalam dua jenis yaitu:
1. Talak Sunnah adalah talak yang sesuai dengan
perintah Allah dan Rasul-Nya serta dijatuhkan dengan
cara yang di benarkan oleh syar’i
(QS. Athalaq ayat 1)
2. Talak Bid’ah adalah talak yang menyelisihi sunnah
baik dari segi waktu maupun dari segi jumlah talak
yang dijatuhkan.
Contoh “suami mentalak isterinya dalam keadaan
haid “ atau “Suami menceraikan isterinya dengan
talak tiga sekaligus pada waktu suci”.
Jenis Talak
D. Dari Segi waktu terjadinya dampak yang ditimbulkan :
1. Talak Munajjas adalah talak yang redaksinya tidak
berkaitan dengan suatu syarat tetapi orang mentalak
bermaksud jatuhnya talak saat itu juga.
Contoh, seorang suami berkata “Engkau di talak” maka
talaknya jatuh pada saat itu juga
2. Talak Mudhaf adalah talak yang redaksinya disertai
dengan penyebutan waktu dan orang yang mentalak
memaksudkan jatuhnya talak pada saat tibanya waktu
tersebut.
Contoh, seorang suami mengatakan “Engkau ditalak awal
bulan depan”
Jenis Talak
3. Talak Muallaq adalah talak yang dikaitkan dengan
terjadinya sesuatu baik berupa perbuatan sipentalak
(suami atau perbuatan yang ditalak (isteri)
Contoh : Suami berkata “Jika engkau berpergian,
engkau ditalak atau “jika Fulan mengunjingimu
engkau ditalak”
Iddah
Secara etimologi. Al Iddah diambil dari kata al-’add dan al
hisab yang berarti “perhitungan”
Secara terminologi (istilah syari’at) berarti masa yang
ditetapkan bagi seorang wanita yang telah ditalak untuk
menunggu tidak menikah atau menawarkan diri untuk dinikahi
oleh orang lain.
Adapun hukum iddah adalah wajib bagi seorang isteri yang
Berpisah dengan suaminya baik karena ditalak atau ditinggal
Wafat.

‫َو ٱْلُم َط َّلَٰق ُت َيَرَت َّبْص َن ِبَأنُفِس ِهَّن َثَٰل َثَة ُقُر ٓو ٍۢء‬
Artinya : Wanita-wanita yang ditalak hendaklah menahan diri
(menunggu) tiga kali quru. (QS. Al Baqarah ayat 228)
Ketentuan Masa Iddah
1. Perempuan yang haid yang ditalak suaminya masa iddahnya tiga
kali suci (QS. Al Baqarah ayat 228)
2. Perempuan yang sudah tidak haid lagi (menopause) atau tidak
pernah haid yang ditalak suaminya, masa iddahnya 3 bulan. (QS.
At Thalaq ayat 4)
3. Perempuan yang ditinggal mati suaminya dan tidak dalam
keadaan hamil, maka masa iddahnya adalah 4 bulan 10 hari (QS.
Al Baqarah ayat 234)
4. Perempuan yang sedang hamil ketika dicerai oleh suaminya,
masa iddahnya sampai melahirkan
(QS. At Thalaq ayat 4)
5. Perempuan yang dicerai suaminya sebelum digauli, maka
baginya tidak ada masa iddah (QS. Al Ahzab ayat 49)
Rujuk
Rujuk berasal dari kata Ruju’ artinya “kembali”,sedangkan
Dari segi istilah berarti mengembalikan isteri yang ditalak
keposisi semula sebelum diceraikan.
Adapun yang menjadi syarat sahnya rujuk adalah :
1. Isteri yang ditalaknya sudah pernah digauli dan talak
yang dijatukan adalah talak raj’i
2. Rujuk dilakukan suami atas kehendaknya sendiri
3. Ada ungkapan rujuk baik secara terus terang maupun
dengan kiasan disertai niat rujuk
4. Disunahkan ada saksi
Hikmah Nikah
1. Untuk memenuhi kebutuhan seksual dengan cara yang
diridhai Allah SWT.
2. Untuk memperoleh ketanangan hidup
3. Mengikuti sunah Rasul untuk meningkatkan Ibadah
kepada Allah SWT.
4. Untuk meperoleh keturunan secara sah dan benar
menurut syari’at Islam
5. Memupuk rasa tanggung jawab dalam mendidik anak
6. Untuk membentuk keluarga yang sakinah, mawaddah,
warahmah
7. Untuk menjalin hubungan silaturahmi antara keluarga
TERIMAKASIH
Doa Kafaratul Majelis :

‫َالَّلُهَّم َو َحِبْم ِد َك َاْش َهُد َااَّل ِاَهل ِااَّل‬ ‫ُس ْب َح اَنَك‬


‫َاْس َتْغِفُر َك َو َاُتْو ُب ِاَلْي َك‬ ‫َاْنَت‬
ARTINYA :
Maha suci Engkau, Ya Allah dan dengan memuji-Mu, aku bersaksi
Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau, Aku mohon ampun kepada-Mu,
Aku Bertaubat kepada-Mu
WASSALAMU ‘ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH

Anda mungkin juga menyukai