Anda di halaman 1dari 12

1 | P a g e

THALAQ s
Disusun untuk Memenuhi Tugas Revisi Makalah
Mata Kuliah: Fiqh Munakahat
Jurusan MEPI / Fakultas Syariah
Dosen pengampu : Nurul Marifah



Disusun oleh :
Vivit Ravita Hardinalogi (NIM 14112210156)

Kementrian Agama Republik Indonesia
Institut Agama Islam Negeri Syekh Nurjati
Cirebon
Juni, 2014




2 | P a g e

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat
dan Hidayah-Nya kepada kita sebagai umat yang senantiasa ingin menyempurnakan budi pekerti
dalam mencapai derajat yang tinggi di sisi-Nya.Shalawat serta salam yang dilimpahkan Allah
SWT kepada hamba dan kekasinya yaitu Nabi kita semua Muhammad SAW.
Kami sebagai penyusun makalah merasa senang dan bersyukur karena telah
menyelesaikan penelitian yang berjudul Thalaq.
Dalam penyusunan makalah ini, kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak
yang telah memberi motivasi dan dukungan terutama kepada yang terhomat :
1. Ibu Nurul Marifah selaku dosen pengampu Mata Kuliah Fiqh Munakahat Serta
2. Orang tua kami yang tercinta yang telah banyak memberikan perhatian, dorongan dan
bantuan baik moril maupun materil serta iringan doa selama pembuatan penelitian ini
Kami sebagai penyusun penelitian berdoa kepada sang pencipta yaitu Allah SWT
semoga amal ibadah semua pihak yang telah membantu dalam penyelesain penelitian ini
diterima oleh Allah SWT .
Sebagai penyusun kami meminta maaf kepada pembaca bila ada kesalahan dalam segi
bahasa,isi,dan tulisan.Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan
makalah ini.Semoga makalah yang kami kerjakan ini bisa bermanfaat bagi banyak orang dan
semoga mendapatkan ridha dan berkah dari Allah SWT.Amin
Cirebon , Juni, 2014

Penyusun








3 | P a g e

DAFTAR ISI

Kata Pengantar .............................................................................................. i
Daftar Isi ......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 1
C. Tujuan .................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 2
A. Pengertian Thalaq .............................................................................. 3
B. Macam macam Thalaq ................................................................... 3
C. Sifat Thalaq ........................................................................................ 5
D. Syarat-syarat Thala .... 6
E. Akibat hukum Thalaq 7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 10
B. Pesan dan Saran .................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA . 11









4 | P a g e

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kata talak berasal dari bahasa Arab artinya menurut bahasa melepaskan ikatan.
Adapun talak menurut istilah syariat Islam ialah melepaskan atau membatalkan ikatan
pernikahan dengan lafadz tertentu yang mengandung arti menceraikan. Talak merupakan
jalan keluar terakhir dalam suatu ikatan pernikahan antara suami isteri jika mereka tidak
terdapat lagi kecocokan dalam membina rumah tangga.
Perceraian sering diartikan sebagai solusi terbaik bagi pasangan suami istri.
Padahal perceraian atau talaq merupakan solusi yang sangat dibenci Allah. Ssekarang ini
perceraian sudah menjadi tren bagi masyarakat indonesia terutama selebriti, seperti ayu
ting-ting, dan masih banyak lagi. Alangkah lebih baiknya jika perceraian tidak dimasukan
kedalam solusi akhir dalam setiap konflik yang terjadi dalam hubungan perrnikahan atau
ikatan perkawinan antara wanita dan pria. Putusnya perkawinan juga dapat dikarenakan
bebearapa alasan yang dapat menjadikan hukumnya berubah.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah dimaksud Thalaq ?
2. Sebutkan macam-macam Thalaq ?
3. Bagaimana akibat hukum tetang thalaq ?
C. Tujuan
a. Untuk memahami fiqh munakahat.
b. Untuk memahami perceraian








5 | P a g e

BAB I
PEMBAHASAN

A. Pengertian Thalaq
Kata talak berasal dari bahasa Arab artinya menurut bahasa melepaskan ikatan.
Adapun talak menurut istilah syariat Islam ialah melepaskan atau membatalkan ikatan
pernikahan dengan lafadz tertentu yang mengandung arti menceraikan. Talak merupakan
jalan keluar terakhir dalam suatu ikatan pernikahan antara suami isteri jika mereka tidak
terdapat lagi kecocokan dalam membina rumah tangga.
Menurut bahasa Talaq adalah lepas atau bebas. Secara terminologi ada tiga arti
pertama melepaskan atau membuka yang mengandung arti melepaskan sesuatu yang
selama ini telah terikat. Yang kedua kata ikata perkawinan yang mengandung arti
mengakhiri hubungan yang terjadi selama ini. Yang ketiga lafad talaq mengandung arti
putusnya perkawinan melalui suatu ucapan yang digunakan dengan kata-kata talaq tidak
disebut dengan putusan perkawinan bila tidak dengan cara pengucapan ucapan tersebut,
seperti putus karena kematian.
Kesimpulan dari beberapa pengertian tersebut ialah memutuskannya suatu ikatan
perkawinan melalui ucapan talaq atau ucapan-ucapan yang mengandung talaq. Akan
tetapi islam menyarankan untuk mentalaq istri disaat istri siap untuk memasuki masa
iddah nya.
B. Macam-macam Thalaq
1

Talak itu sangat beragam, tergantung dari sisi mana melihatnya. Dengan demikian,
maka dapat dibagi menjadi beberapa segi yaitu:
1. Talak ditinjau dari shighatnya(lafadz)
a) Sharih (jellas) seperti anti thalaqiyah (kamu aku cerai)
b) Kinayah (sindiran) yaitu talak dengan menggunakan kata-kata yang
menurut aslinya tidak berarti menceraikan. Namun apabila diniatkan untuk
menceraikan, maka hukumnya sah kinayah ini dalam mentalak. Seperti
pulanglah ke rumah orang tuamu.

1
Al-manar, Fiqh munakahat, (Bandung: PT. Syaamil cipta media,2006) hlm 106

6 | P a g e

2. Talak ditinjau dari waktu terjadinya.
a) Talak munjaz (talak kontan) ialah talak yang diucapkan tanpa syarat
maupun penangguhan seperti kata-kata yang digunakan dalam lafadz
sharih di atas.
b) Talak muallaq (talak bersyarat) ialah talak yang digantungkan dengan
suatu peristiwa yang bakal terjadi di masa yang akan datang. Seperti
bial seorang suami mengucapkan talak dibarengi dengan syarat yang
semakna dengan seperti jika,apabila,kapan,kalau.
3. Talak sunni dan talak bidi
a) Talak sunni ialah bila suami mentalak istri yang sedang dalam kondisi
suci tanpa disetubuhi. Sebagaimana difirmankan dalam surat ath-thalaq
(65):1
b) Talak bidI ialah bila suami mentalak istri dalam keadaan
haid,nifas,suci namun masih disetubuhi, dan ditalaknya tiga kali
sekaligus.
4. Talak ditinjau dari pengaruhnya
a) Talak rajI, ialah talak d mana suami masih berhak untuk kembali
sebelum habis iddah.
b) Talak bain ialah talak yang memisahkan antara suami-istri, yang mana
suami tidak mempunyai hak kembali secara pihak.
Suatu talak dianggap bain apabila:
a. Talak rajI, diman suami tidak ingin kembali lagi sampai habis
masa iddahnya.
b. Talak khulu(gugatan cerai dari istri)
c. Jatuh talak tiga kali sampai ada muhalil.
C. Rukun Thalaq
2

Talak dianggap sah apabila memenuhi rukun dii bawah :
1. Suami yang mualaf
2. Istri yang ada kaitan langsung dengan suami yang mentalak

2
Ibid, hlm 104

7 | P a g e

3. Lafazh talak, baik secara jelas (sharih) maupun kinayah (sindiran)
Namun dalam hal ini , maka banyak masalah yang berkaitan dengan sah dan
tidaknya suatu talak. Seperti talaknya suami yang dipaksa dan dalam keadaan yang
mabuk.
a) Talak paksaan
Dalam hal ini, suami melakukan talak paksaan hukumnya tidak sah, karena
tidak menginginkan talak, ia melakukan hanya untuk membela dirinya dari
orang yang memaksanya.
b) Talak dalam keadaan mabuk
menurut pandangan ustman bin affan r.a talak dalam keadaan mabuk tidak sah
dan diperkuat dengan asy-syaukani bila ada orang yang mengatakan bahwa
talak keluar dari mulut orang mabuk maka tidak sah, sebagai hukuman baginya,
maka hukumannya adalah had(cambukan 40 kali).
c) Talak dalam keadaan marah
Suami yang tidak dapat memahami apa yang diucapkan, maka ketika
menjatuhkan talak, talaknya tidak sah. Namun apabila ia menyadari apa yang
diucapkan dan kemudian tidak menyesali bahkan ada indikasi kuat untuk
menceraikan istrinya, maka talaknya sah.
d) Talak main-main dan tidak sengaja.
Dalam konteks ini, lafadz talak yang dilakukan dengan main-main maka
talaknya sah sebab di dalam hadist (H.R at-Thabarani) ada tiga perkara yang
tidak boleh diucapkan main-main yaitu talak,nikah, dan memerdekakan budak.
e) Talak dari orang yang lalai,lupa dan linglung
Talak yang dikeluarkan dari orang lalai,lupa dan linglung itu talaknya tidak sah.
Sebab orang tersebut dalam keadaan yang tidak semestinya.
D. Syarat syarat Thalaq
3

1. Baliqh. Talak yang dijatuhkan anak kecil dinyatakan tidak sah, sekalipun dia telah
pandai. Demikian kesepakatan para ulama mazhab, kecuali Hambali, para ulama
mazhab Hambali mengatakan bahwa, talak yang dijatuhkan anak kecil yang mengerti
dinyatakan sah, sekalipun usianya belum mencapai sepuluh tahun.

3
Muhammad Jawad Mughniyah, Fiqh lima mazhab, ( Jakarta: Lentera, 2008) hlm 441-443
8 | P a g e

2. Berakal sehat. Dengan demikian talak yang dijatuhkan oleh orang pada saat dia gila,
tidak gila, tidak sah. Begitu pula halnya dengan talak yang dijatuhkan oleh orang
yang tidak sadar, dan orang yang hilang kesadaranya lantaran sakit panas yang amat
tinggi sehingga ia merancau. Tetapi para ulama mazhab, berbeda pendapat
mengatakan bahwa, talak orang mabuk karena minuman yang diharamkan atas dasar
keinginannya sendiri. Akan tetapi manakala yang dia minum itu minuman mubah (
kemudian dia mabuk) atau dipaksa minum itu minuman mubah ( kemudian dia
mabuk) atau dipaksa minum ( minuman keras), maka talaknya dianggap tidak jatuh.
Sementara itu talak orang yang sedang marah dianggap sah manakala terbukti
bahwa dia memang mempunyai maksud menjatuhkan talak. Akan tetapi bila ucapan
talaknya itu keluar tanpa dia sadari, maka hukumnya sama dengan hukum talak yang
dijatuhkan orang gila.
3. Atas kehendak sendiri. Dengan demikian, talak yang dijatuhkan oleh orang yang
dipaksa ( menceraikan isterinya), menurut kesepatan para ulama mazhab, tidak
dinyatakan sah. Hal itu merupakan kesepakatan para ulama mazhab kecuali Hanafi.
Mazhab yang disebut terakhir ini mengatakan bahwa, talak yang dijatuhkan oleh
orang yang dipaksa dinyatakan sah. Mahkamah syariah mesir memberlakukan
keputusan yang menyatakan tidak berlakunya talak yang dijatuhkan orang mabuk dan
orang yang dipaksa.
4. Betul-betul bermaksud menjatuhkan talak. Dengan demikian, kalau seseorang laki-
laki mengucapkan talak karena lupa, keliru, atau main-main, maka menurut
Imamiyah talaknya dinyatakan tidak jatuh.
E. Akibat Hukum Thalaq
Thalaq adalah menghilangkan atau memutuskan ikatan perkawinan sehingga setelah
hilangnya ikatan perkawinan itu istri tidak lagi halal bagi suaminya.
1. Talaq raji
Talak rajI yaitu talak dimana suami masih mempunyai hak untuk merujuk kembali
isterinya.
Kategori talak rajI adalah sebagai berikut:
a. Talak mati, tidak hamil
b. Talak hidup dan hamil
9 | P a g e

c. Talak mati dan hamil
d. Talak hidup dan tidak hamil
e. Talak hidup dan belum haid
2. Thalaq bain
Talak bain adalah talak yang memisahsama sekali hubungan suami isteri. Talak bain
terbagi menjadi dua bagian:
a) Talak bain shuqra
Adalah talak yang menghilangkan hak-hak rujuk dari bekas suaminya, tetapi
tidak menghilangkan hak nikah baru kepada isteri bekas isterinya itu. Yang
termasuk dalam talak bain shugra ialah:
a. Talak yang dijatuhkan suaminya pada isteri yang belum terjadi dukhul
(setubuh).
b. Khulu
Hukum talak bain shuqra:
1. Hilangnya ikatan nikah antara suami dan isteri
2. Hialangnya hak bergaul bagi suami isteri termasuk berkhalwat
(menyendiri berdua-duaan).
3. Masing-masing tidak saling mewarisi manakala meninggal.
4. Bekas isteri, dalam masa iddah berhak tinggal di rumah suaminya
dengan berpisah tempat tidur dan mendapat nafkah.
5. Rujuk dengan akat mahar yang baru.
Sedangkan talak bain adalah talak yang suami tidak memilki hak untuk rujuk kepada
wanita yang ditalaknya, yang mencakup beberapa jenis:
a) Wanita yang ditalak sebelum dicampuri (jenis ini disepakati oleh semua pihak).
4

b) Wanita yang dicerai tiga (juga ada kesepakatan pendapat).
c) Talak khulu. Sebagaian ulama mazhab mengatakan bahwa khulu adalah faskh
nikah, bukan talak.
d) Wanita yang telah memasuki masa menopasisme khususnya pedapat Imamiyah,
karena mereka mengatakan bahwa, wanita menopasisme yang ditalak tidak

4
Ibid, hlm 452-453
s
10 | P a g e

mempunyai iddah. Hukumnya semua dengan hukum wanita yang belum
dicampuri.
e) Hanafi mengatakan: Khalawat dengan isteri tanpa melakukan pencampuran,
menyebabkan adanya kewajiban iddah. Akan tetapi laki-laki yang yang
menceraikan tidak boleh rujuk kepadanya pada saat wanita tersebut berada dalam
masa iddah, sebab talaknya adalah bain.
Hambali mengatakan : Khalawat itu sama seperti mencampuri dalam kaitanya
dengan kewajiban iddah bagi si wanita, dan kebolehan rujuk bagi laki-laki. Pada
bagian lalu, saya telah jelaskan bahwa khalawat, bagi Imamiyah dan SyafiI tidak
melahirkan akibat hukum apa pun.
f) Hanafi mengatakan : Apabila seseorang suami mengatakan kepada istrinya,
Engkau kutalak dengan talak bain atau talak talak yang berat, atau talak
segunung, talak yang paling buruk, atau talak yang paling hebat. Dan ungkapan-
ungkapan lain sejenis itu, maka talakyang jatuh adalah talak bain yang tidak
memungkinkan lagi bagi laki-laki tersebut untuk merujuknya kembali di saat
wanita tersebut berada pada masa iddahnya. Begitu pula halnya manakala si
suami menjatuhkan talaknya dengan perkata-perkatanya kiasan yang mengandung
arti perpisahan sama sekali, semisal, Engkau kulepaskan selepas-lepasnya.
Engkau putus hubungan denganku, atau Engkau kupisahkan sepenuhnya.
b) Talak bain kubra
Adalah talak yang mengakibatkan hilangnya hak rujuk pada bekas isteri,
walaupun kedua bekas suami isteri itu ingin melakukannya, baik di waktu iddah
atau sesudahnya. Yang termasuk talak bain kubra adalah segala macam talak
yang menagadung unsur-unsur suampah.
a. Hukum talak bain kubra
1. Sama dengan hukum talak bain shuqra nomer 1,2, dan 4.
2. Suami haram kawin lagi dengan istrinya, kecuali bekas istri telah
kawin dengan laki-laki lain.



11 | P a g e

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kata talak berasal dari bahasa Arab artinya menurut bahasa melepaskan ikatan.
Adapun talak menurut istilah syariat Islam ialah melepaskan atau membatalkan ikatan
pernikahan dengan lafadz tertentu yang mengandung arti menceraikan. Talak merupakan
jalan keluar terakhir dalam suatu ikatan pernikahan antara suami isteri jika mereka tidak
terdapat lagi kecocokan dalam membina rumah tangga. Kesimpulan dari beberapa
pengertian tersebut ialah memutuskannya suatu ikatan perkawinan melalui ucapan talaq
atau ucapan-ucapan yang mengandung talaq.
Macam-macam talak :
1. Talak ditinjau dari shighatnya(lafadz)
2. Talak ditinjau dari waktu terjadinya.
3. Talak sunni dan talak bidi
4. Talak ditinjau dari pengaruhnya
Rukun thalaq
Talak dianggap sah apabila memenuhi rukun dii bawah :
1. Suami yang mualaf
2. Istri yang ada kaitan langsung dengan suami yang mentalak
3. Lafazh talak, baik secara jelas (sharih) maupun kinayah (sindiran)
B. Saran dan Kritik
a. Makalah ini masih memiliki berbagai jenis kekurangan olehnya itu kritik yang
sifatnya membangung sangat kami harapkan, Menambah wawasan bagi penulis
mengenai tetang perceraiaan, dan Memberikan sedikit kontribusi pemikiran mengenai
perceraian
b. Kritik : Mudahan, makalah ini sebagai acuan bagi mahasiswa untuk menambahkan
referensi dan pengetahuan tetang perceraian dan thalaq.




12 | P a g e

DAFTAR PUSTAKA

Muhammad Jawad Mughniyah, Fiqh lima mazhab, ( Jakarta: Lentera, 2008)
Al-manar, Fiqh munakahat, (Bandung: PT. Syaamil cipta media,2006)
http://kes2syariah.blogspot.com/2012/12/tebus-talak-tidak-jatuh-martabat-wanita.html
http://fakihbondowoso.blogspot.com/2013/02/penyebab-perceraian-di-indonesia.html

Anda mungkin juga menyukai