PERCERAIAN
DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS
Bapak Sumarli
Disusun oleh
Fitrianti
Siti Maimunah
Ulfa Sofya
Yuliana
Hinayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah
Harapan penulis semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca. Penulis mengakui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
penulis miliki sangat kurang. Oleh kerena itu penulis mengharapkan kepada para pembaca untuk
Penulis,
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...
KATA PENGANTAR.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Rumusan Masalah 1
1.3. Tujuan Penulisan 2
1.4. Manfaat 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Tinjauan Konsep Tentang Perceraian 3
2.2. Dalil-dalil Tentang Perceraian....................................................4
2.3. Jenis-jenis Perceraian5
2.4. Faktor-faktor penyebab perceraian...7
3.1. Kesimpulan 10
3.2. Saran 10
DAFTAR PUSTAKA 11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1
1.3 Tujuan Penulisan
Manfaat dari penulisan makalah ini bagi penulis adalah, penulis dapat mengetahui
tentang masalah perceraian.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut bahasa, talak adalah melepas, kata ath-Thalaq secara makna bahasa adalah isim
mashdar kata Thallaq, dan suatu isim masdar menyamai mashdar dari sisi makna tetapi
berbeda dari segi hurufnya.
Hal itu karena pernikahan adalah ikatan (akad), apabila istri ditalak lepaslah ikatan (akad)
tersebut.
Menurut istilah, adalah melepaskan ikatan perkawinan atau putusnya hubungan
perawinan antara suami dan istri dalam waktu tertentu atau selamanya.
3
C. Rukun Cerai atau Talak
Ada dua faktor dalam perceraian yaitu suami dan istri, masing-masing ada syarat sahnya
perceraian.
1 Allah telah berfirman yang artinya : "Talak (yang dapat dirujuk kembali itu) dua kali.
Sesudah itu boleh rujuk lagi dengan cara yang makruf atau menceraikan dengan cara
yang baik." (Al Baqarah: 229)
2 Firman Allah SWT di surah At-Talak ayat 2 yang artinya :
"Maka rujukilah mereka dengan cara yang baik atau ceraikanlah mereka dengan cara
yang baik pula"
3 Rasulullah SAW pernah bersabda: Talak (perceraian) adalah suatu yang halal yang
paling dibenci Allah. (HR. Abu Dawud dan Ahmad)
4 Juga Hadits Rasulullah SAW : Ada tiga perkara yang kesungguhannya adalah
kesungguhan (serius) dan guraunya (main-main) adalah kesungguhan (serius), yaitu
perceraian, nikah dan rujuk. (HR. Abu Hanifah)
4
2. 3 Jenis-jenis Perceraian atau Talak
Talak Sharih maksudnya "nyata" atau "jelas" yaitu talak yang diucapkan oleh
suami kepada isterinya dengan kalimat yang jelas dan terang. Lafaz seumpama ini hanya
membawa maksud perceraian dan tiada pengertian yang selainnya, seperti kalimat
"Talak" atau "Cerai".
Contoh lafaz yang Sharih :
1.Aku ceraikan engkau dengan talak satu
2.Aku telah melepaskan (menjatuhkan) talak untuk engkau
3.Mulai hari ini aku ceraikan kau
Jika suami melafazkan talak dengan menggunakan kalimat yang "Sharih" seumpama di
atas ini, maka talak jatuh walaupun tanpa niat dan saksi.
Sementara Talak Kinayah membawa maksud kalimat yang secara tidak langsung
yang mempunyai dua atau lebih pengertiannya, umpamanya jika suami melafazkan
kepada isterinya kata-kata seperti berikut:
1.Aku tak menginginkanmu lagi, kamu boleh pulang ke rumah orang tuamu
2.Pergilah kamu dari sini, ke manapun kamu suka
3.Kita berdua sudah tidak puya hubungan apa-apa lagi
Lafaz-lafaz seperti ini termasuk dalam kategori Kinayah, jika suami tidak berniat untuk
menceraikan isterinya maka talak tidak jatuh, tetapi jika sebaliknya yaitu suami
mempunyai niat menceraikan isterinya ketika melafazkan kalimat ini, maka talak telah
jatuh.
Namun, pasangan harus mendapatkan pengesahan dari pihak pengadilan mengenai lafaz
yang telah diucapkan oleh suami.
5
2. Talak menurut waktunya
a. Talak sunni
b. Talak bidi
Talak Sunni adalah talak yang mengikut sunnah Nabi saw, yaitu seorang suami
menceraikan isterinya di saat ia telah suci dari haid dan sebelum mereka bersatu, lalu
suami melafazkan talak di hadapan dua orang saksi.
Talak Bid'i adalah talak yang diucapkan oleh suami ketika isteri dalam keadaan
berikut :
1. Talak diucapkan oleh suami sedang isteri uzur (haid).
2. Talak diucapkan oleh suami sedang isteri dalam nifas.
3. Talak diucapkan oleh suami sedang isteri dalam keadaan suci tetapi suami telah
bersatu dengannya.
3. Talak menurut jenisnya
a. Talak Mati, yaitu talak yang disebabkan karena suami meninggal dunia.
b. Talak Hidup, yaitu dikarenakan oleh suatu sebab.
c. Talak RojI, yaitu talak yang masih diperbolehkan rujuk kembali.
d. Talak Bain, yaitu talak yang ridak diperbolehkan untuk rujuk kembali, jika
menginginkan untuk dikawini maka harus dengan jalan akad nikah baru.
- Talak Bain sugra (kecil)
Yaitu talak bain yang jika ingin dikawni lagi harus dengan jalan akad nikah yang
baru tanpa syarat yang berat. Contoh talak satu atau talak dua yang sudah habis
masa iddahnya.
- Talak Bain kubro (besar)
Yaitu talak bain yang jika ingin dikawini lagi harus dengan jalan akad nikh baru
dan dengan syarat yang berat. Sudah jatuh talak ketiga, jika ingin kawin lagi
tidak diperbolehkan, kecuali bekas itri sudah dinikahi oleh orang lain.
4. Talak menurut pelaku perceraian
a. Talak yang dijatuhkan suami kepada istri
b. Talak yang dijatuhkan istri kepada suami atau gugat cerai
Yaitu perceraian yang dilakukan oleh istri kepada suami, cerai seperti ini dilakukan
dengan cara mengajukan permintaan perceraian kepada pengadilan agama. Dan
perceraian tidak dapat terjadi sebelum pengadilan agama memutuskan secara resmi.
Ada dua istilah yang digunakan pada kasus gugat cerai oleh istri, yaitu fasakh dan
khulu
Fasakh
Adalah pengaduan cerai oleh istri tanpa adanya kompensasi yang diberikan istri
kepada suami, dalam kondisi dimana ;
- Suami tidak memberikan nafkah lahir maupun batin selama 6 bulan berturut-turut
- Suami meninggalkan istrinya selama 4 tahun berturut-turut tanpa ada kabar berita
6
- Suami tidak melunasi mahar (mas kawin) yang telah disebutkan dalam akad
nikah, baiksebagian maupun seluruhnya
- Adanya perlakuan buruk oleh suami seperti penganiyaan, penghinaan, dan
tindakan-tindakan lain yang membahayakan keelamatan dan keamanan istri,
maka hakim berhak memutuskan (tafriq) hubungan perkawinan antara keduanya.
Khulu
Adalah kesepaktan perceraian antara suami istri atas permintaan istri
dengan imbalan sejumlah uang (harta) yang diserahkan kepada suami.
7
6). Power Dalam Perkawinan
Ada yang ingin suami pegang kendali, ada yang ingin istri yang mengatur. Padahal
ini hanyalah masalah kesepakatan. Terlihat tidak penting, namun nyatanya bisa mengantar
pasangan ke pengadilan agama.
7). Konflik Peran
Dalam perkawinan akan ada pembagian peran, seperti siapa yang mengasuh anak,
siapa yang mencari nafkah. Ini bisa jadi sumber pertentangan dan menimbulkan
ketidakpuasan antar suami-istri. Terutama karena sekarang banyak istri berkarir.
8). Cinta Meredup.
Ada yang bilang daripada diberi perasaan jatuh cinta, lebih baik diberi kekuatan
menjaga cinta. Karena cinta itu perlu dipupuk agar terus menyala. Pasangan yang sudah
menikah, berapa tahun pun, perlu tetap membakar cinta, salah satunya dengan
mengungkapkan rasa sayang.
Biasanya orang bilang, Ah sudah nikah, untuk apa aku menunjukkan rasa cinta, atau
bilang, Ah buat apalah mesra, seperti orang pacaran saja. Padahal jika satu dua tahun
tanpa ekspresi, cinta bisa hambar.
9). Seks
Di dalam melakukan hubungan seks dengan pasangan kerap kali pasangan
mengalami tidak puas dalam bersetubuh dengan pasangannya, sehingga menimbulkan
kejenuhan tiap melakukan hal tersebut, dan tentunya anda harus mensiasati bagaimana
pasangan anda mendapatkan kepuasan setiap melakukan hubungan seks.
10). Affair (Orang Ketiga).
Adanya orang ketiga membuat sebuah perkawinan sulit dipertahankan. Selain cinta
yang membutakan, hal peling penting yang justru membuat perkawinan bubar jalan adalah
kepercayaan. Dalam sebuah perkawinan, rasa saling percaya -yang melahirkan rasa aman
dan nyaman- adalah tiang utama.
Begitu kepercayaan itu hilang, maka tidak ada lagi faktor penguat. Sehingga, pasangan
yang sudah menikah perlu berpikir panjang sebelum bermain api. Alasan tidak melibatkan
perasaan ketika melakukan affair adalah argumentasi lima menitan. Karena arah
perasaan seringkali tidak bisa ditebak.
8
Adapaun kiat-kiat Untuk Menghindari Perceraian;
1. Tanamkan pada diri dan keluarga anda bahwa perkawinan adalah komitmen yang serius dan
tidak bisa dianggap enteng.
2. Pastikan bahwa pasangan anda tahu bahwa mereka adalah prioritas utama dalam hidup.
3. Menjaga Komunikasi antar pasangan. Keterbukaan dalam segala hal membantu anda dalam
menghindari permasalahan dalam keluarga.
4. Kesampingkan ego pribadi, Jangan merasa diri selalu benar dan selalu menyudutkan
pasangan.
5. Ingat anak, cobalah ingat anak-anak, buah cinta kasih.
6. Jika mengalami keretakan, cobalah untuk mengenang dan memunculkan memori pada saat
menikah dulu.
7.hindari cemburu dan selingkuh, Bukan barang baru bahwa banyak perselisihan terjadi gara-
gara rasa cemburu, yang lebih sering berakar dari salah tafsir dan kurangnya keterbukaan.
9
BAB II
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dalam mengarungi bahtera rumah tangga akan selalu ada cobaan dan rintangan
yang menghadang. Cobaan itu bisa kecil bisa juga teramat besar. Tak jarang cobaan
itu membuat hubungan suami istri menjadi tidak harmonis. Penyebabnya beragam,
lemahnya komunikasi, affair dengan pihak ketiga, dll.
Islam sendiri membolehkan perceraian, seperti yang disabdakan Rasulullah SAW :
Perbuatan halal yang paling dibenci Allah adalah perceraian. Hadits di atas jelas
memberikan gambaran bolehnya perceraian. Namun yang perlu digarisbawahi adalah
bahwa perceraian itu hal yang dibenci Allah. Artinya sebisa mungkin kita
menghindari perceraian. Adapun kiat-kiat menghindari perceraian diantaranya
dengan peningkatan rasa kecercayaan dan kesetiaan juga komunikasi yang baik dll.
Dengan begitu diharapkan perceraian bisa dihindari sejauh mungkin.
3.2 Saran
Kepada siapapun yang hendak menikah hendakya memahami betul hakikat
pernikahan. Dengan pemahaman yang baik diharapkan orang tersebut bisa mengayuh
biduk dengan baik, sehingga jika timbul cobaan, badai masalah, ia dapat
mengatasinya dengan baik.
10
Daftar Pustaka
11